Kasus: kebakaran

  • Kapolri Respons Fenomena Masyarakat Lapor Damkar: Kami Lakukan Perbaikan

    Kapolri Respons Fenomena Masyarakat Lapor Damkar: Kami Lakukan Perbaikan

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bakal memaksimalkan layanan hotline 110 untuk merespons aduan masyarakat.

    Pernyataan Sigit ini sekaligus merespons soal fenomena masyarakat yang lebih memilih melapor pemadam kebakaran (damkar) dibandingkan dengan Poliisi.

    Oleh karena itu, Sigit mengatakan Polri harus bisa memiliki pelayanan optimal untuk merespons aduan masyarakat melalui hotline itu.

    “Kami lakukan perbaikan sehingga kemudian masyarakat yang melaporkan tidak kecewa harapan kita dengan memencet 110 maka respon segera bisa diperoleh kehadiran polisi,” ujar Sigit, di Bogor, Senin (24/11/2025).

    Dia menambahkan, pihaknya juga akan menyebarkan barcode di sejumlah fasilitas publik untuk mempermudah masyarakat melaporkan anggota yang melakukan pelanggaran.

    Barcode itu akan terhubung langsung dengan bidang atau divisi profesi dan pengamanan (Propam). Setelah itu, Propam Polri bakal menindak anggota yang melanggar.

    “Tadi sudah kita tekankan bahwa propam harus segera menindaklanjuti, mungkin kalau dilihat mungkin di halte, di ruang hotel, di lift itu semuanya sudah kita pasang. Kalau ada masalah tinggal pasang barcode, laporkan di situ, maka propam akan langsung tangani,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengakui minimnya respons Polri terhadap laporan masyarakat masih lambat dibandingkan dengan Pemadam Kebakaran (Damkar).

    Berdasarkan data yang ada, respons cepat aduan masyarakat di Polri rata-rata masih di atas 10 menit. Sebaliknya, Damkar justru lebih cepat merespons aduan masyarakat dibandingkan dengan Polri.

    “Saat ini masyarakat lebih mudah melaporkan segala sesuatu ke Damkar karena Damkar quick response-nya cepat,” ujar Dedi saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Selasa (18/11/2025).

  • Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro Megapolitan 24 November 2025

    Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ayah tiri, Alex Iskandar sempat bolak-balik ke Tenjo, Kabupaten Bogor, untuk membuang jasad bocah Alvaro Kiano (6), Kamis (6/3/2025).
    Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio mengatakan pelaku saat itu mencari tempat yang tepat untuk membuang jasad Alvaro.
    “Tersangka ini sudah bolak-balik untuk ke Tenjo. Dan dia tahu lokasi mana yang sepi untuk membuang di sana. Dan akhirnya memilih salah satu tempat yang mana di jembatan itu dibuang,” jelas Ardian dalam konferensi pers di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).
    Alex memilih Tenjo sebagai tempat membuang Alvaro karena memiliki kerabat yang tinggal di sana.
    “Kenapa dibuang ke Tenjo? Saya jawab bahwa ada salah satu kerabat dari tersangka ini yang tinggal di sana,” kata Ardian.
    Sementara itu, jasad Alvaro disimpan di garasi rumah dalam keadaan terbungkus plastik.
    Setelah tiga hari, tepat di hari kakek Alvaro melaporkan telah kehilangan cucunya, Alex membawa jasad korban ke Jembatan Kali Cilalay, Tenjo.
    Motif pelaku Alex Iskandar menculik dan membunuh Alvaro karena dendam terhadap istrinya yang dicurigai berselingkuh selama bekerja di luar negeri. 
    “Jadi motifnya sudah ada dorongan dan terakumulasi. Diduga istrinya memiliki pria idaman lain,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto.
    Pelaku kerap mengirimkan pesan yang menjurus kepada ancaman kepada sang istri.
    “Penyelidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan emosional pelaku. Dari handphone yang diamankan, terlapor setelah terang-terangan menuliskan kalimat, gimana caranya gue balas dendam,” jelas dia.
    Kemudian, rasa dendam dan marah itu membuat pelaku menculik Alvaro yang sedang bermain di Masjid Al Muflihun. 
    Alvaro terus menangis mencari kakeknya saat dibawa ayah tirinya, sehingga mulutnya dibekap sampai meninggal dunia. 
    “Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia,” jelas dia.
    Sebagai informasi,
    Alvaro Kiano
    Nugroho terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro disebut datang ke lokasi kejadian mencari bocah laki-laki itu.
    Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut.
    Marbut sibuk mempersiapkan pelaksanaan shalat Maghrib dan berbuka puasa. Usai berbuka puasa dan waktu shalat Maghrib, Alvaro tak kunjung pulang.
    Tugimin belum merasa curiga, karena sang cucu memang kerap bermain sepak bola bersama teman-temannya pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujar dia.
    Tugimin yang merupakan pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus segera menyambangi lokasi terakhir Alvaro terlihat.
    Ia juga mendatangi teman-teman yang biasa bermain dengan cucunya. Namun, upayanya tak membuahkan hasil.
    Adapun ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang. Sementara itu, ibunya bekerja di Malaysia.
    Pihak keluarga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro. Namun, mereka disebut telah berpindah rumah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar dia.
    Akhirnya keluarga melaporkan hilangnya Alvaro ke polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ayah Tiri Bolak-Balik ke Tenjo Bogor, Cari Lokasi untuk Buang Jasad Alvaro
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Kerabat Tersangka Mengira Jasad Alvaro Adalah Bangkai Anjing Megapolitan 24 November 2025

    Kerabat Tersangka Mengira Jasad Alvaro Adalah Bangkai Anjing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jasad bocah enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang dibuang di Kali Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, sempat dikira bangkai anjing oleh G.
    G merupakan kerabat tersangka
    Alexander Iskandar
    ,
    ayah tiri korban
    , yang disebut terlibat dalam aksi pembuangan Alvaro.
    “Dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai anjing,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio, dalam konferensi pers, Senin (24/11/2025).
    G disebut tak memeriksa isi plastik hitam yang dibawa tersangka dari rumah di kawasan Bogor, Jawa Barat.
    Sementara itu, keluarga korban sebelumnya menjelaskan, warga setempat sempat mencium bau dari plastik berisi
    jasad Alvaro
    .
    “Katanya, ada yang ngomong tetangga, ini kok udah bau apaan, katanya. Ini mah bangkai anjing, katanya. Padahal itu Alvaro,” tutur nenek korban, Sayem (53), saat ditemui di rumah duka kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Sebelumnya. Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).
    Setelah dinyatakan hilang, pihak kepolisian melakukan pencarian dan akhirnya menemukan jasadnya di
    Kali Cilalay
    , Kabupaten Bogor.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam memastikan tersangka yang menyebabkan hilangnya dan meninggalnya Alvaro telah diamankan.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” kata Seala, Minggu (23/11/2025).
    Kakek korban, Tugimin, menceritakan kronologi pencarian cucunya.
    Pada hari hilangnya Alvaro, seorang pria yang mengaku sebagai ayah korban sempat datang ke masjid untuk mencari Alvaro.
    Marbut masjid kemudian menanyakan kedatangannya, namun tidak mencurigai gerak-gerik pria itu karena sibuk menyiapkan shalat Maghrib dan berbuka puasa.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Usai waktu Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang.
    Tugimin, pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, segera menyusuri lokasi terakhir cucunya terlihat dan mendatangi teman-temannya, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
    Ayah kandung Alvaro saat ini menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Pihak keluarga sempat mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, tetapi mereka sudah pindah.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujar Tugimin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran Gudang Boneka Plastik di Jombang: 8 Mobil Damkar Dikerahkan, Api Belum Padam

    Kebakaran Gudang Boneka Plastik di Jombang: 8 Mobil Damkar Dikerahkan, Api Belum Padam

    Jombang (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda gudang produksi boneka plastik milik UD. Adiyasa di Jalan Gatot Subroto, Mojongapit, Kabupaten Jombang, pada Senin sore, 24 November 2025.

    Kejadian yang dimulai sekitar pukul 16.50 WIB ini melibatkan sedikitnya delapan mobil pemadam kebakaran dan dua unit ambulans dalam upaya memadamkan api. Namun hingga pukul 20.30 WIB, api masih belum dapat dipadamkan.

    Komandan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMK) Kabupaten Jombang, Syamsul Bahri, dalam konfirmasinya menyatakan, “Hingga pukul 20.30 WIB api belum padam. Kebakaran mulai pukul 16.50 WIB. Kita menerjunkan delapan mobil damkar (termasuk mobil tangkai penyuplai air) dan dua ambulans.”

    Gudang yang terbakar memiliki ukuran sekitar 50 meter X 50 meter dan terletak di belakang kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Gudang milik UD. Adiyasa itu merupakan pabrik boneka plastik yang dikenal di wilayah tersebut.

    Saksi mata, Feri Krisdianto, yang pertama kali melihat api, segera memberikan peringatan kepada karyawan di dalam gudang untuk segera keluar demi keselamatan. Ia juga melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik gudang, yang selanjutnya menghubungi PMK Kabupaten Jombang untuk meminta bantuan.

    Setelah mendapatkan laporan, pukul 17.00 WIB, mobil pemadam kebakaran (PMK) beserta tim BPBD Kabupaten Jombang tiba di lokasi. Estimasi sementara, sedikitnya 8 kendaraan pemadam kebakaran dan 2 ambulans dikerahkan untuk menangani kebakaran tersebut. Hingga berita ini diturunkan, api masih belum berhasil dijinakkan, meskipun upaya pemadaman terus dilakukan. [suf]

  • 53 Stan Pasar Bendul Merisi Surabaya Jadi Tempat Tinggal Ilegal

    53 Stan Pasar Bendul Merisi Surabaya Jadi Tempat Tinggal Ilegal

    Surabaya (beritajatim.com) – 53 stan di pasar Bendul Merisi Surabaya beralih fungsi menjadi tempat tinggal dan tempat penyimpanan barang bekas (rongsokan).

    Peralihan fungsi itu dilakukan oleh masing-masing penyewa stan yang sebelumnya mengurus izin berdagang di Pasar Bendul Merisi.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim, peralihan fungsi sejumlah stan menjadi tempat tinggal dan gudang rongsokan itu dimulai sejak tahun 2019 pasca pasar Bendul Merisi kebakaran.

    Sejumlah warga sekitar menceritakan jika mulanya para penghuni stan beralasan tinggal di lokasi untuk menjaga barang dagangan. Namun seiring berjalannya waktu, 53 stan di pasar Bendul Merisi beralih fungsi menjadi tempat tinggal permanen.

    “Akhirnya kondisi pasar Bendul Merisi ini semrawut. Orang yang bisa berjualan di stan malah berjualan di jalan. Akhirnya bikin macet,” ujar warga sekitar yang mengaku bernama Rizki.

    Terkait dengan peristiwa peralihan fungsi yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2023 tentang perdagangan dan perindustrian tersebut, Direktur Utama PD Pasar Surya, Agus Priyo Akhirono tidak menampik adanya peralihan fungsi pada stan jualan di Pasar Bendul Merisi. Untuk menertibkan kembali, pihaknya sudah meminta agar para penghuni stan untuk pergi.

    “Sudah kami segel 53 stan yang kami ketahui beralih fungsi menjadi rumah hunian dan gudang penyimpanan barang bekas,” kata Agus.

    Agus mengakui jika pasca kebakaran, pengawasan di pasar Bendul Merisi melemah. Momen tersebut, dimanfaatkan oleh para penghuni stan yang dulunya pedagang. Stan yang sebelumnya digunakan untuk berdagang, dialih fungsi menjadi tempat tinggal dan gudang rongsokan.

    “53 stan kami segel karena memang bukan pedagang aktif. Mereka yang tinggal disitu memang dulunya pedagang lalu pas sepi, (stan) nya dijadikan dialih fungsi,” jelasnya.

    Dalam proses penertiban, Agus mengaku tidak mendapatkan hambatan yang berarti. Sebelum penyegelan, PD Pasar Surya sudah memberikan sosialisasi supaya para penghuni stan memahami letak kesalahan yang dibuat. Sehingga, saat diberi waktu untuk mengosongkan lokasi, para penghuni sepakat dan dengan sukarela keluar dari pasar Bendul Merisi.

    “Mereka menyadari bahwa mereka salah. Semua keluar dengan sukarela dan sekarang kondisinya sudah bersih,” tuturnya.

    Untuk mencegah hal serupa terulang, PD Pasar Surya kembali melakukan pendataan ulang. Para pedagang yang ingin memanfaatkan fasilitas Pemerintah Kota Surabaya itu diminta menyelesaikan seluruh proses administrasi yang berlaku.

    Sementara itu, salah satu penghuni stan yang harus angkat kaki dari stan di pasar Bendul Merisi adalah Mat Zainal. Ia mengaku tidak mengetahui aturan tentang larangan merubah fungsi stan menjadi tempat tinggal. Namun, setelah dijelaskan oleh petugas saat sosialisasi, dirinya menerima kenyataan dan pasrah terusir dari pasar Bendul Merisi. Ia mengakui jika selama ini ia telah melanggar aturan yang berlaku.

    “Ya kita ikut aturan aja. Memang aturannya kan kalau pasar tutup stan harus tutup. Jadi ya gapapa,” kata Zainal. (ang/ted)

  • Gudang Plastik Terbakar Hebat di Jombang, 5 Mobil Damkar Dikerahkan

    Gudang Plastik Terbakar Hebat di Jombang, 5 Mobil Damkar Dikerahkan

    Jombang (beritajatim.com) – Gudang plastik yang terletak di Jalan Gatot Subroto, Jombang, terbakar hebat, Senin sore, 24 November 2025. Kebakaran ini memicu kepanikan di kalangan warga sekitar.

    Sebanyak lima unit kendaraan Pemadam Kebakaran (Damkar) diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Meskipun petugas Damkar sudah bekerja keras, hingga pukul 17.30 WIB, api masih terus membakar habis gudang yang diduga menyimpan berbagai barang plastik tersebut.

    Menurut informasi yang diterima dari Kapolsek Jombang AKP Edy Widoyono, kebakaran ini pertama kali dilaporkan oleh warga sekitar yang melihat kepulan asap tebal. Pihaknya kemudian segera berkoordinasi dengan petugas Polsek Jombang serta menghubungi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jombang untuk segera mengatasi kebakaran tersebut.

    “Ada lima mobil damkar diterjunkan ke lokasi. Tidak ada korban jiwa. Untuk penyebab masih kita lakukan penyelidikan,” ujar AKP Edy Widoyono, sambil menambahkan bahwa gudang yang terbakar merupakan tempat penyimpanan barang plastik yang mudah terbakar.

    Kebakaran ini menyebabkan kepanikan, namun hingga saat ini tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Tim Pemadam Kebakaran terus berusaha mengendalikan api yang merembet dari satu bagian ke bagian lainnya, sementara petugas kepolisian juga melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran yang terjadi.

    Berdasarkan pantauan di lokasi, suara sirine kendaraan Damkar terus terdengar, menambah kesibukan di sekitar area tersebut. Meski api belum sepenuhnya padam, upaya pemadaman terus dilakukan dengan harapan api dapat segera dipadamkan dan tidak semakin meluas. [suf]

  • Cakung jadi wilayah dengan kasus kebakaran tertinggi di Jaktim 2025

    Cakung jadi wilayah dengan kasus kebakaran tertinggi di Jaktim 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) mencatat Kecamatan Cakung menjadi wilayah dengan jumlah kejadian kebakaran tertinggi sepanjang 2025.

    “Sektor Cakung tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kejadian kebakaran tertinggi di Jakarta Timur,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin setelah menggelar apel deklarasi GEMPAR di Kantor Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin.

    Berdasarkan data Sudin Gulkarmat Jaktim, sebanyak 62 kasus kebakaran terjadi di wilayah tersebut hingga November 2025.

    Tingginya angka tersebut, kata dia, menunjukkan Cakung masih berada dalam kondisi rawan kebakaran dan membutuhkan upaya pencegahan yang lebih serius dari seluruh pihak, termasuk masyarakat.

    “Ancaman kebakaran di Kecamatan Cakung masih cukup tinggi. Potensi kerugian bisa jauh lebih besar apabila pencegahan dan penanganan tidak dilakukan dengan serius sejak dini,” ujar Munjirin.

    Terlebih, sambung dia, Cakung dikenal sebagai salah satu kecamatan dengan permukiman padat penduduk, kawasan industri, serta berbagai titik rawan korsleting dan penyimpanan bahan mudah terbakar.

    Kondisi tersebut memperbesar risiko kebakaran, baik di lingkungan permukiman maupun fasilitas usaha.

    Menurut Munjirin, sebagian besar insiden kebakaran di wilayah tersebut dipicu korsleting listrik, kelalaian penggunaan peralatan rumah tangga, dan penanganan instalasi listrik yang tidak sesuai standar.

    Dia pun menegaskan situasi tersebut harus menjadi perhatian bersama, terutama mengingat kebakaran berpotensi mengancam keselamatan nyawa dan menimbulkan kerugian besar bagi warga.

    “Perlu disampaikan meluas ke masyarakat, tetangga kanan, kiri atau tempat usaha masjid, mushola, semua kalau mau, kita ikhtiar untuk menekan kejadian kebakaran minimal satu rumah satu APAR (Alat Pemadam Api Ringan),” tutur Munjirin.

    Menanggapi tingginya risiko kebakaran di Cakung, Pemerintah Kota Jakarta Timur mendorong percepatan pelaksanaan program Gerakan Masyarakat Punya APAR (GEMPAR) sesuai Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2025.

    Program tersebut mendorong agar setiap rumah dan bangunan memiliki APAR sebagai bentuk mitigasi dini.

    “Mendorong kepemilikan APAR adalah cara cepat dan efektif menekan risiko kebakaran. Kami ingin masyarakat berperan aktif menjaga lingkungannya,” ucap Munjirin.

    Dia juga mengapresiasi tokoh masyarakat dan warga Cakung yang telah mendukung deklarasi GEMPAR serta membeli APAR secara mandiri.

    Dia memandang keberhasilan menekan angka kebakaran di Jakarta Timur, khususnya di Cakung, sangat bergantung pada partisipasi warga.

    Masyarakat harus jadi garda terdepan dalam pencegahan kebakaran, tidak hanya menjadi tanggung jawab petugas pemadam kebakaran.

    Lebih lanjut, dia berharap implementasi GEMPAR dapat menekan angka kebakaran di Cakung dalam beberapa bulan ke depan dan mendorong wilayah lainnya untuk meningkatkan kesiapsiagaan kebakaran.

    Berdasarkan data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak Januari hingga pertengahan Juli 2025.

    Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kejadian kebakaran tertinggi, yakni mencapai 260 kasus. Lalu, disusul wilayah Jakarta Timur dengan 242 kasus.

    Sementara itu, objek terbakar dengan intensitas paling tinggi, yaitu bangunan perumahan (345 kejadian), bangunan umum dan perdagangan (197 kejadian), dan kendaraan (42 kejadian).

    Kemudian, sebanyak 61 persen kebakaran diduga terjadi akibat masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat saat mengelola listrik ketika berada di rumah dan di kantor.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rumah Warga Ngawi Terbakar Saat Ditinggal Hajatan, Uang Nikah Rp5 Juta hingga Motor Ludes

    Rumah Warga Ngawi Terbakar Saat Ditinggal Hajatan, Uang Nikah Rp5 Juta hingga Motor Ludes

    Ngawi (beritajatim.com) – Rumah milik Puguh (52) di Desa Semen, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, ludes terbakar pada Senin (24/11/2025) sekitar pukul 10.43 WIB. Tidak hanya bangunan, satu unit sepeda motor, perhiasan emas, hingga uang simpanan Rp5 juta yang rencananya digunakan untuk biaya pernikahan anaknya ikut hangus dilalap api.

    Kebakaran terjadi saat rumah dalam keadaan kosong karena pemilik sedang menghadiri sebuah hajatan di kampungnya. Bangunan rumah dengan konstruksi dinding papan kayu jati itu habis dilalap api dalam waktu singkat.

    Dalam rekaman warga yang beredar, terlihat kobaran api cepat membesar dan meludeskan seluruh bagian rumah sebelum bantuan pemadam tiba di lokasi.

    Dua unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Ngawi diterjunkan ke lokasi. Namun petugas tak dapat menyelamatkan bangunan maupun barang berharga karena api sudah terlalu besar saat mereka tiba.

    “Dari pagi semua warga ke hajatan. Tahu-tahu dapat telepon rumah terbakar, begitu sampai sini sudah ludes. Motor, uang, semua habis,” ujar Tukiyo, warga setempat.

    Petugas pemadam menduga kebakaran dipicu hubungan arus pendek listrik yang berasal dari ruang tengah rumah.

    “Saat kami tiba, api sudah besar dan rumah sudah habis. Sepeda motor, perhiasan, dan uang milik korban ikut terbakar. Indikasi awal dari korsleting listrik,” jelas Heri Kuncoro, petugas pemadam kebakaran.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. [fiq/beq]

  • 2
                    
                        Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan
                        Megapolitan

    2 Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan Megapolitan

    Ayah Tiri Disebut Tewas Usai Jasad Alvaro Ditemukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Terduga pelaku penculikan Alvaro Kiano Nugroho dikabarkan meninggal. Informasi ini diterima nenek Alvaro, Sayem (53), bersamaan dengan kabar bahwa cucunya ditemukan tak bernyawa.
    “Terus, saya tanya (ke polisi), ‘Ibu, enggak adanya itu bagaimana maksudnya? Saya enggak ngerti.’ Dijawab, ‘Enggak ada itu sudah meninggal, Alvaronya. Terus tersangka tadi jam 08.00 pagi itu juga katanya bunuh diri’,” ungkap Sayem kepada wartawan di rumah duka, Senin (24/11/2025).
    Sayem dan suaminya kemudian ditunjukkan foto berisi batu nisan terduga pelaku, yang merupakan ayah tiri Alvaro, yakni Alex Iskandar.
    Hingga kini, ia belum mendapatkan informasi lanjutan terkait detail meninggalnya terduga pelaku tersebut.
    Sayem mengaku ingin meluapkan amarahnya terhadap pelaku yang diduga memilih mengakhiri hidup setelah ditangkap. Namun hal itu tidak mungkin dilakukan.
    “Pengennya sih marah, tapi gimana ya, orang sudah enggak ada. Kami kan sudah enggak bisa ngomong ke dia lagi,” ujar dia.
    Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly sebelumnya mengungkapkan bahwa terduga penculik
    Alvaro Kiano Nugroho
    adalah ayah tiri korban, Alex Iskandar.
    Ia juga mengonfirmasi keterangan keluarga Alvaro soal kematian Alex Iskandar.
    “Yang diceritakan oleh keluarga korban Alvaro itu benar adanya. Karena itu penyampaian dari pihak kepolisian ke keluarga korban juga,” ucap Nicolas.
    Menurut Nicolas, Alex sudah diperiksa sebagai tersangka dan segera ditahan. Namun, Alex tewas dalam masa penangkapan tersebut.
    “Sudah diperiksa sebagai tersangka, dan mau ditahan. Karena masih masuk penangkapan. (Tewas) sudah di kantor Polres,” ucap Nicolas.
    Untuk lebih jelasnya, kata Nicolas, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto lewat konferensi pers.
    “Tapi, untuk lebih jelasnya, nanti malam ya dengan Pak Kabid Humas (Polda Metro) karena data-datanya, Pak Kabid Humas yang bicara. 
    Sebelumnya,
    Alvaro Kiano
    Nugroho, bocah enam tahun yang hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak Maret 2025, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menyebut polisi telah menangkap orang yang menyebabkan Alvaro hilang dan tewas.
    “Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, dan tersangka sudah diamankan,” ujar Seala, Minggu (23/11/2025).
    Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025). Pada hari kejadian, seorang pria yang mengaku sebagai ayah Alvaro datang ke masjid untuk mencari anak tersebut.
    Informasi kedatangan pria itu baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut masjid tiga hari setelah cucunya dinyatakan hilang.
    “Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, ‘Pak, cari siapa?’ ‘Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.’ ‘Itu ada anaknya di atas.’ Kata marbut begitu,” ungkap Tugimin.
    Marbut tidak sempat memperhatikan pergerakan pria itu lebih lanjut karena sibuk menyiapkan buka puasa dan waktu salat Maghrib. Setelah Maghrib, Alvaro tidak kunjung pulang.
    Tugimin belum langsung curiga karena cucunya biasa bermain sepak bola pada malam hari.
    “Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” ujarnya.
    Sebagai pensiunan petugas pemadam kebakaran Lebak Bulus, Tugimin langsung menyusuri lokasi terakhir cucunya terlihat dan menanyai teman-teman bermain Alvaro, namun hasilnya nihil.
    Diketahui, ayah kandung Alvaro sedang menjalani hukuman kasus narkoba di Lapas Cipinang, sementara ibunya bekerja di Malaysia.
    “Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
    Keluarga juga telah mendatangi alamat terakhir keluarga ayah kandung Alvaro, tetapi mereka diketahui sudah pindah. Arah keberadaan keluarga tersebut kemudian ditemukan polisi.
    “Sudah. Saya sudah cek (ke alamat lama), tapi ternyata sudah pindah. Ternyata kepolisian dari Polres Jakarta Selatan itu sudah menemukan tempat alamatnya,” ujarnya.
    “Dan bahkan sampai, suami dari adik bapaknya Alvaro dibawa ke Jakarta untuk ditunjukkan kepada marbut, ternyata yang datang bukan itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rusia Terus Serang Ukraina, 4 Orang Tewas-17 Luka

    Rusia Terus Serang Ukraina, 4 Orang Tewas-17 Luka

    Jakarta

    Rusia terus melancarkan serangan ke Ukraina. Serangan drone Rusia di kota besar Ukraina, Kharkiv, menewaskan empat orang dan melukai 17 orang pada hari Minggu (23/11) waktu setempat.

    Serangan itu terjadi ketika para pejabat Amerika Serikat, Ukraina, dan Eropa berada di Jenewa, Swiss untuk membahas proposal guna mengakhiri perang Rusia yang telah berlangsung hampir empat tahun di Ukraina.

    “Saat ini, 17 orang diketahui terluka. Empat orang tewas,” kata Wali Kota Kharkiv, Igor Terekhov, yang melaporkan serangan malam itu dalam sebuah pesan di Telegram, dilansir kantor berita AFP, Senin (24/11/2025).

    “Situasinya sungguh mengerikan ketika, terlepas dari negosiasi, pasukan Rusia menyerang objek sipil, infrastruktur sipil, bangunan tempat tinggal, ketika orang-orang sekarat — ini mengerikan,” kata Terekhov.

    Oleg Synegubov, kepala administrasi militer regional Kharkiv, menggambarkan serangan itu sebagai “besar-besaran”.

    Layanan darurat mengatakan serangan drone di dua distrik Kharkiv telah menyebabkan kebakaran dan kerusakan bangunan.

    “Tiga bangunan tempat tinggal dan sebuah fasilitas infrastruktur terbakar,” katanya.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio dan kepala delegasi Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan perundingan di Jenewa pada hari Minggu telah mencapai kemajuan.

    Presiden AS Donald Trump telah memberi Ukraina waktu hingga 27 November untuk menyetujui rencana kontroversialnya untuk mengakhiri konflik.

    Namun, pemerintah Ukraina menginginkan perubahan pada draf kesepakatan yang menerima berbagai tuntutan garis keras Rusia, dengan rencana 28 poin yang mengharuskan Ukraina untuk menyerahkan sebagian wilayah ke Rusia, memangkas militernya, dan berjanji untuk tidak pernah bergabung dengan NATO.

    Tonton juga video “Putin Terima Rencana Perdamaian yang Dirancang Trump”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)