Kasus: kebakaran

  • Honda Mulai Produksi Baterai Solid State Khusus Motor Listrik

    Honda Mulai Produksi Baterai Solid State Khusus Motor Listrik

    Jakarta

    Akhirnya pabrik Honda di Sakura, Jepang, mulai ngebul, dan dipastikan mulai memproduksi baterai All Solid State EV Batteries. Pabrik terbaru Honda ini diklaim bakal menjadi pabrik masa depan Honda.

    Dikutip motorcyclenews, pabrik ini dijelaskan sudah mulai menguji jalur produksi mereka sejak Januari 2025. Pabrik Honda khusus motor listrik ini menggunakan peralatan dan metode yang dikembangkan untuk memproduksi secara massal baterai solid-state, untuk motor masa depan Honda yang lebih ringan, lebih murah, dan memiliki jangkauan lebih jauh.

    Langkah Honda untuk bisa memproduksi baterai solid-state atau All Solid State EV Batteries ini merupakan jawaban dan langkah besar untuk mengatasi semua kekurangan opsi lithium-ion saat ini.

    Selanjutnya dikatakan baterai tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, lebih ringan, lebih tangguh, pengisian lebih cepat, dan menggunakan bahan material yang lebih mudah diperoleh dengan risiko terbakar lebih kecil, dan biaya yang lebih murah.

    Motor listrik Honda yang akan diproduksi di Sakura Jepang ini diharapkan mampu memangkas setengah ukuran baterai saat ini, memangkas berat hingga 35 persen, dan mengurangi biaya produksi hingga 25 persen. Pada tahun 2040, Honda memperkirakan baterai akan berukuran 60% lebih kecil, 45% lebih ringan, dan 40% lebih murah, dari baterai yang ditawarkan saat ini.

    Soal keamanan, Honda menilai All Solid State EV Batteries jauh lebih aman dibandingkan dengan baterai lithium-ion. Baterai lithium ion saat ini menggunakan elektrolit cair untuk mengalirkan ion di antara elektroda (anoda dan katoda) melalui membran permeabel – pemisah – yang mencegah kedua elektroda bersentuhan satu sama lain dan menyebabkan korsleting.

    Pabrik baterai All Solid State EV Batteries di Sakura-Shi Jepang. Foto: dok. Honda/Motorcyclenews

    Elektrolit cair terbuat dari garam litium yang disimpan dalam pelarut organik yang mudah terbakar, yang membantu ion bergerak tetapi menimbulkan risiko kebakaran. Percikan api dari korsleting internal atau thermal runaway akibat terlalu banyak panas dapat menyebabkan kebakaran yang sulit dipadamkan karena kebakaran baterai lithium-ion juga melepaskan oksigen yang bisa menyulut api.

    Sedangkan baterai solid-state memiliki elektrolit padat, menghilangkan kebutuhan akan pemisah karena elektroda tidak dapat bersentuhan dengannya, membantu menjadikannya lebih padat dan ringan.

    .
    Karena tidak mengandung elektrolit cair yang mudah terbakar, baterai ini dapat bertahan pada suhu yang lebih tinggi dengan aman. Sehingga pengisian daya dapat dilakukan lebih cepat, dan tidak perlu dilindungi secara ketat dari kerusakan, sehingga membantu mengurangi berat dan ukuran casing baterai.

    Pabrik baterai All Solid State EV Batteries di Sakura-Shi Jepang. Foto: dok. Honda/Motorcyclenews

    “Dibandingkan dengan elektrolit cair, elektrolit padat secara kimiawi lebih stabil, sehingga memungkinkan pemilihan material berkapasitas tinggi seperti logam litium, yang tidak dapat digunakan dalam baterai lithium-ion cair, serta material elektroda yang akan mengurangi risiko geopolitik bisa digunakan,” ucap President dan Representative Director, Honda R&D, Keiji Otsu.

    (lth/rgr)

  • Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza – Halaman all

    Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza – Halaman all

    Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu korban kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, SInta Amelia sempat berkomunikasi dengan ibu kandungnya Imelda. Ia terakhir komunikasi dengan sang ibu pada Rabu (15/1/2025) sekira pukul 11.30 WIB. 

    Imelda tidak memiliki firasat apapun ketika mendapat kabar dari anaknya beberapa jam sebelum kebakaran hebat terjadi di Glodok Plaza.

    Sebagai informasi, Sinta Amelia merupakan salah satu korban yang dilaporkan hilang saat kebakaran di Glodok Plaza.

     “Kamis pagi saya hubungi nomornya sudah tidak aktif, telepon biasa juga tidak aktif,” ucapnya di RS Polri Kramat Jati,  Jakarta Timur, Minggu (19/1/2025).

    Imelda melanjutkan, sesibuk apapun anaknya ketika ia telepon pasti menjawab sambungan telepon selulernya. Meski tidak menjawab, anaknya selalu menelepon balik secara cepat karena di hari Kamis (16/1/2025) lalu ia menghubungi tidak ada jawaban serta balasan.

    “Sore harinya saya dapat kabar itu (anaknya jadi korban kebakaran),” ungkapnya.

    Ia sudah menyerahkan sejumlah sampel ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan tim DVI menjanjikan paling cepat dapat kabar identifikasi jenazah dua minggu mendatang. Imelda juga ditanya oleh tim DVI terkait pakaian terakhir dan aksesoris yang dikenakan sebelum peristiwa kebakaran.

    “Misalnya perhiasaannya, terus di tubuhnya ada apa saja, saya tahu itu kebakaran tapi nggak nyangka ada anak saya,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga sudah menyerahkan kartu keluarga dan sampel DNA ke tim DVI RS Polri termasuk ciri-ciri Sinta Amelia. “Komunikasi sih biasa saja, terakhir saya ucapin selamat ulang tahun. Sempat nanya lagi di mana begitu,” kata Imelda di RS Polri.
     
    Wanita berhijab hitam itu melanjutkan, anaknya tidak meminta izin untuk merayakan ulang tahun di Glodok Plaza, Jakarta Barat. Namun, pada tanggal 10 Januari 2025 lalu, Sinta sempat mengabari Imelda bakal merayakan ulang tahun bersama teman-temannya.

    “Tapi di tanggal 10 itu bukan di Glodok, tanggal 12 ngadain juga tapi nggak tahu di mana karena kan berisik gitu kan,” jelasnya.

    Ia mendapatkan kabar anaknya hilang dari rekan Sinta karena memiliko nomor telepon pribadinya. Kemudian, ia pun berusaha menghubungi anaknya tapi sudah tidak aktif dan tumbuh kecemasan jadi salah satu korban kebakaran.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

  • Penahanan Yoon Suk Yeol Diperpanjang, Ratusan Pendukung Serbu Gedung Pengadilan – Halaman all

    Penahanan Yoon Suk Yeol Diperpanjang, Ratusan Pendukung Serbu Gedung Pengadilan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penahanan terhadap presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol telah diperpanjang oleh pengadilan Korea Selatan pada Minggu (19/1/2025).

    Langkah ini diambil dengan alasan kekhawatiran bahwa Yoon dapat menghilangkan bukti terkait deklarasi darurat militernya.

    Namun sayangnya, keputusan tersebut memicu ratusan kemarahan pendukung Yoon.

    Mereka menyerbu gedung pengadilan setelah adanya keputusan tersebut.

    Kaca-kaca di gedung pengadilan pecah dan pintu rusak akibat ratusan pendukung Yoon memasuki pengadilan.

    Mereka bermaksud mendukung Yoon sambil menghancurkan peralatan seperti komputer dan perabotan di dalam gedung.

    Rekaman yang beredar menunjukkan pengunjuk rasa menembakkan alat pemadam kebakaran ke arah petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk. 

    Beberapa jam kemudian, situasi kembali pulih setelah polisi terjun ke lokasi.

    Pihak berwenang juga menangkap 46 pengunjuk rasa yang terlibat dalam tindakan kekerasan tersebut.

    “Kami akan memburu hingga tuntas mereka yang melakukan tindakan ilegal atau yang menghasut dan membantu,” kata Kepolisian Metropolitan Seoul dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Guardian.

    Sebanyak 40 orang dilaporkan mengalami luka ringan dalam kejadian kekacauan di gedung pengadilan.

    “Ada sekitar 40 orang yang mengalami luka ringan selama kekacauan itu, tetapi tidak ada luka serius yang dilaporkan,” kata seorang responden darurat di dekat pengadilan.

    Sebelumnya, Yoon telah mengajukan promohonan agar ia segera dibebaskan.

    Namun Pengadilan Distrik Barat Seoul menyetujui perpanjangan pengecualian Yoon atas permintaan Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO). 

    “Alasan persetujuan tersebut adalah kekhawatiran bahwa tersangka dapat menghilangkan bukti,” kata pengadilan.

    Yoon kini ditahan di pusat terpencil Seoul selama 20 hari mendatang berdasarkan surat perintah baru tersebut.

    Hingga kini, Yoon belum sepenuhnya bekerja sama dengan penyidik.

    Termasuk menolak menghadiri beberapa pemeriksaan yang dijadwalkan oleh CIO.

    Beberapa hari yang lalu, Yoon menolak upaya penyidik untuk memeriksa dan menginterogasinya soal darurat militer pada Jumat (17/1/2025).

    Pengacara Yoon, Seok Dong-hyeon mengatakan bahwa presiden tidak akan hadir dalam pemeriksaan.

    “Dia telah menyatakan secara lengkap posisi dasarnya pada hari pertama (penangkapan), dan kami yakin tidak ada alasan atau kebutuhan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bolak-balik,” kata pengacara Yoon.

    Sebelumnya, Yoon juga menolak menghalangi upaya untuk menginterogasinya pada Kamis.

    Oleh karena itu, ini merupakan kedua kalinya Yoon menolak untuk diinterogasi.

    Sang pengacara mengatakan bahwa Yoon merasa tidak perlu hadir lantaran telah menyatakan semuanya pada hari Rabu.

    “Presiden tidak akan hadir di CIO hari ini. Beliau sudah cukup menyampaikan sikap dasarnya kepada penyidik ​​pada hari pertama,” katanya, dikutip dari Kten.

    Yoon diinterogasi selama berjam-jam pada Rabu, tetapi menggunakan haknya untuk diam sebelum menolak untuk diinterogasi keesokan harinya.

    Perlu diketahui bahwa surat perintah penangkapan Presiden Yoon hanya berlaku selama 48 jam.

    Sehingga pihak bewenang memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi presiden yang dimakzulkan.

    Oleh karena itu, surat perintah penangkapan Yoon berakhir pada Jumat malam.

    Sebagai informasi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol ditangkap di kediaman presiden di Seoul pada Rabu (15/1/2025).

    Ini menjadikannya presiden pertama dalam sejarah negara itu yang ditahan.

    Penangkapan ini terjadi setelah penerapan darurat militer yang hanya berlangsung singkat, yang memicu protes besar dan ketegangan politik di seluruh negeri.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Yoon Suk Yeol

  • Pencarian Korban Hilang di Glodok Plaza Disebut Tak Mudah, Ini Alasannya – Page 3

    Pencarian Korban Hilang di Glodok Plaza Disebut Tak Mudah, Ini Alasannya – Page 3

    Sebelumnya, kondisi lima jenazah yang ditemukan di antara kebakaran puing bangunan lantai 8 ruang karaoke Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat sudah tak utuh.

    Menurut Kasi Ops Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin, jenazah yang berhasil dievakuasi pihaknya belum dapat dipastikan jenis kelamin serta identitasnya. Menurut dia, kelima jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    “Untuk jenis kelamin dan identifikasi itu karena sudah hancur, sudah tidak bisa diidentifikasi, mungkin nanti keterangan itu dari tim INAFIS (yang menyampaikan),” kata Syarifuddin saat ditemui di lokasi, Jumat (17/1/2025).

    Kelima jenazah berhasil dievakuasi di hari yang berbeda, di mana tiga jenazah ditemukan pada Kamis, 16 Januari 2025. Sedangkan dua lainnya ditemukan pada Jumat, (17/1/2025).

    Syarifuddin mengatakan, kondisi jenazah saat ditemukan terdiri dari potongan-potongan anggota tubuh yang terbakar. Dia menyebut, tak utuhnya kondisi korban dikarenakan panas yang amat tinggi saat kebakaran.

    “Sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas sedemikian jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali. (Potongan tubuh yang ditemukan) kepala, tengkorak badan itu saja. Tubuhnya sudah tidak berbentuk,” ucap Syarifuddin.

    Adapun saat ini proses pendinginan masih berlangsung. Pendinginan melibatkan pasukan gabungan dari Pemadam Kebakaran (Damkar), TRC BPBD, PMI, AGD Dinkes, Dishub, Satpol PP, PLN, Personil PSKB/Tagana Dinsos, Personil Polsek dan Personil Koramil masih siaga di lokasi kebakaran.

    Proses pendinginan difokuskan petugas di lantai 7, 8, dan 9 gedung Glodok Plaza. Tak hanya itu, di lokasi garis polisi juga di pasang di luar area gedung Glodok Plaza. Nampak pula, serpihan kaca yang jatuh bertebaran di area bawah gedung yang terbakar.

    “Proses sekarang tetap pemadaman dan pendinginan, ini hampir tuntas,” kata Syarifuddin.

  • RS Polri Identifikasi 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza lewat Gigi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Januari 2025

    RS Polri Identifikasi 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza lewat Gigi Megapolitan 19 Januari 2025

    RS Polri Identifikasi 8 Korban Kebakaran Glodok Plaza lewat Gigi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, melakukan pemeriksaan terhadap delapan jenazah korban
    kebakaran Glodok Plaza
    , Jakarta Barat.
    “Tentu saja delapan kantong jenazah yang kita terima itu kita periksa. Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Minggu (19/1/2025).
    Ahmad menjelaskan, pemeriksaan kedelapan jenazah korban kebakaran tersebut akan dilakukan lewat gigi hingga pakaian yang digunakan terakhir kalinya.
    “Kemudian dari giginya mungkin ada beberapa yang kita temukan barang bukti gigi. Nah dari situ kita bisa analisa dari gigi kan bisa tahu nanti usianya berapa dan lain sebagainya. Kemudian terakhir sampel DNA-nya,” kata Ahmad.
    Ahmad menjelaskan, terdapat kendala dalam proses identifikasi korban kebakaran
    Glodok Plaza
    , yaitu sidik jari yang sudah tidak bisa terbaca.
    “Ya sejauh ini yang kita temukan saat ini memang sidik jari sudah tidak bisa. Ya mungkin saya enggak tau mungkin ada karena proses pencarian korban kan masih langsung ya,” ucap Ahmad.
    Ahmad mengungkapkan, untuk identifikasi korban dilakukan juga melalui tes DNA dari keluarga.
    “Jadi saat ini kita lakukan proses pendalaman data antemortem apa saja yang kurang. Terutama memang kita kejar adalah DNA. Karena DNA itu satu metode yang sangat kita andalkan,” tutur Ahmad.
    Sebelumnya, Rumah Sakit Polri Kramatjati sudah melakukan pengambilan sampel kepada 13 keluarga
    korban kebakaran Glodok Plaza
    .
    “Data antemortem yang kita terima (laporan) sebanyak 13 sampai hari ini. Sedangkan sampel DNA yang sudah kita ambil itu berjumlah 12 dari keluarga. Sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi, di RS, Minggu (19/1/2025).
    Ahmad menerangkan, untuk pemeriksaan DNA (
    Deoxyribonucleic

    Acid
    ) yang dilakukan RS Polri Kramatjati akan dilakukan satu hingga dua minggu.
    “Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia,” ucap Ahmad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sinta Amelia Tidak Izin ke Orangtua Saat Rayakan Ultah di Glodok Plaza – Halaman all

    Keluarga Harap Ada Kepastian Nasib Sinta Amelia yang Hilang Saat Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga Sinta Amelia, seorang wanita berusia 20 tahun yang tinggal di Ciracas, Jakarta Timur saat ini dalam keadaan kalut menunggu kepastian mengenai keberadaan Sinta.

    Sinta dilaporkan hilang setelah terjadinya kebakaran besar di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 21.30 WIB.

    Robert Efendi Pasaribu, pihak keluarga Sinta, perempuan yang kerap tampil di layar kaca sebagai figuran sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-20 bersama lima teman perempuannya saat kebakaran terjadi. 

    “Merayakan ulang tahun bersama teman-temannya. Ulang tahunnya di tanggal 13 Januari,” ujar Robert saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Minggu, 19 Januari 2025.

    Awalnya keluarga Sinta tidak menyadari bahwa putri mereka termasuk dalam 14 orang yang dilaporkan hilang akibat kebakaran tersebut.

    Keluarga baru mengetahui keadaan ini setelah mendapat kabar dari salah satu teman Sinta yang berhasil selamat.

    Teman tersebut menjelaskan bahwa Sinta terjebak di dalam gedung saat insiden terjadi.

    Setelah menerima informasi dari teman Sinta, keluarga segera mencari informasi lebih lanjut dan diarahkan menuju RS Polri Kramat Jati untuk mengidentifikasi jenazah yang dibawa ke sana.

    Mereka pun sudah menyerahkan data pembanding antemortem, termasuk sidik jari dan DNA, kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) di RS Polri.

    Juga sejumlah sampel ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan tim DVI menjanjikan paling cepat dapat kabar identifikasi jenazah dua Minggu.

    Imelda tadi ditanya oleh tim DVI terkait pakaian terakhir dan aksesosir yang dikenakan sebelum peristiwa kebakaran.

    “Misalnya perhiasaannya, terus ditubuhnya ada apa saja, saya tahu itu kebakaran tapi enggak nyangka ada anak saya,” imbuhnya.

    Imelda, ibu Sinta, mengungkapkan bahwa ia terakhir berkomunikasi dengan Sinta sebelum kebakaran pada Rabu pagi.

    Saat berkomunikasi, Sinta tidak memberikan firasat apa pun.

    “Kamis pagi saya hubungi, nomornya sudah tidak aktif,” ujarnya di RS Polri pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Imelda merasa cemas karena Sinta biasanya selalu menjawab teleponnya apapun kesibukannya.

    Namun, saat ia mencoba menghubungi Sinta pada malam kebakaran tidak ada balasan.

    Kecemasan semakin meningkat ketika ia menerima kabar bahwa anaknya mungkin menjadi korban kebakaran.

    Keluarga Sinta kini tengah menunggu informasi lebih lanjut dari Tim DVI mengenai identifikasi jenazah.

    Seorang pramugari bernama Osima Yukari diduga menjadi salah satu korban hilang saat kebakaran melanda Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025). (Tribunnews.com)

    Mereka berharap dapat menerima kabar secepatnya untuk mengetahui nasib Sinta.

    Dalam situasi yang sangat sulit ini, keluarga Sinta terus berharap untuk mendapatkan kepastian mengenai keberadaan anak mereka, meskipun harapan untuk Sinta ditemukan dalam kondisi hidup makin menipis seiring waktu.

    Saat ini tim DVI di RS Polri Kramat Jati telah menerima 13 sampel DNA dari keluarga korban untuk membantu identifikasi jenazah yang sulit dikenali akibat terbakar.

    Kombes Pol Ahmad Fauzi, Kabid DVI, menjelaskan bahwa keluarga korban mengunjungi mereka untuk menyerahkan sampel DNA sebagai bagian dari proses identifikasi. (Wartakota/Miftahul Munir/TribunJakarta)

     

     

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Belum Teridentifikasi, Tim DVI Polri Ungkap Penyebabnya

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Belum Teridentifikasi, Tim DVI Polri Ungkap Penyebabnya

    loading…

    Tim DVI Polda Metro Jaya, dr. Imam memberikan keterangan di Glodok Plaza, Minggu (19/1/2025). Menurutnya, Tim DVI masih menunggu data antemortem untuk identifikasi jenazah korban kebakaran. FOTO/REFI SANDI

    JAKARTA – Tim DVI Polri masih menunggu data dari Antemortem untuk mengindentifikasi delapan kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza , Tamansari, Jakarta Barat akibat bagian tubuh banyak yang tidak utuh. Diketahui hingga saat ini terdapat delapan kantong jenazah yang telah dievakuasi dari lokasi kebakaran tersebut.

    “Kalau untuk korban yang teridentifikasi di rumah sakit karena masih menunggu data dari Antemortem ya, jadi masih belum. Karena yang didapatkan itu potongan tubuh jadi kita masih memproses semuanya,” kata Tim DVI Polda Metro Jaya, dr. Imam di Glodok Plaza, Minggu (19/1/2025).

    “Iya banyak yang nggak utuh, kita banyak menemukan potongan-potongan tubuh,” tambahnya.

    Imam mengatakan pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa mendatangi Pos Antemortem RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur dengan membawa identitas korban.

    “Yang pasti data ya dari Kartu Keluarga, KTP, kalau diperlukan nanti akan dilakukan proses tes DNA,” ungkapnya.

    Sekedar informasi, kebakaran hebat Glodok Plaza menimbulkan kerugian materil cukup besar akibat lantai 7, 8, dan 9 ludes terbakar. Tak hanya itu setidaknya 8 kantong jenazah telah dikumpulkan petugas evakuasi gabungan hingga Sabtu (18/1) kemarin.

    Operasi pencarian korban hilang pun masih akan terus dilakukan, mengingat terdapat setidaknya 14 laporan korban hilang dalam musibah kebakaran itu.

    Sebanyak 46 unit pemadam kebakaran termasuk unit Bronto Skylift dikerahkan dalam proses pemadaman dan evakuasi korban di Glodok Plaza. Setidaknya terdapat 9 orang berhasil diselamatkan menggunakan Bronto Skylift.

    (abd)

  • Glodok Plaza Ditutup Usai Kebakaran, Pihak Tenant Mulai Berdagang "Online" untuk Kurangi Kerugian
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Januari 2025

    Glodok Plaza Ditutup Usai Kebakaran, Pihak Tenant Mulai Berdagang "Online" untuk Kurangi Kerugian Megapolitan 19 Januari 2025

    Glodok Plaza Ditutup Usai Kebakaran, Pihak Tenant Mulai Berdagang “Online” untuk Kurangi Kerugian
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pihak pengelola
    Glodok Plaza
    menyebutkan, pihak
    tenant
    atau gerai yang ada di Glodok Plaza mulai berdagang
    online
    untuk mengatasi kerugian pasca kebakaran yang terjadi Rabu, (15/1/2025).
    “Cuma kalau
    tenant
    sendiri sih ya beberapa sudah coba mengurangi kerugiannya dengan beraktivitas di tempat lain atau dia sewa di gedung lain gitu,” ucap Pengelola Gedung Glodok Plaza Angga Aditya saat diwawancarai awak media di lokasi, Minggu (19/1/2025).
    Lima hari pascakebakaran, pengelola masih melarang pihak
    tenant
    masuk ke dalam gedung Glodok Plaza.
    Pasalnya, proses pencarian korban dan pembersihan puing bekas kebakaran masih terus dilakukan. Selain itu, pembatasan akses masuk dilakukan guna menjamin keamanan dari pemilik
    tenant
    karena lokasi bekas kebakaran masih cukup berbahaya.
    Bahkan, para petugas yang melakukan evakuasi korban dan pembersihan puing harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
    “Karena plafon-plafon itu masih lapuk, masih basah, masih suka berjatuhan,” ucap dia.
    Oleh sebab itu, pengelola khawatir proses investigasi yang sedang dilakukan akan terganggu apabila banyak pemilik
    tenant
     masuk ke dalam gedung.
    “Jadi, kita takut kalau banyak aktivitas justru malah menunda kecepatan investigasi dan uji kelayakan gedung gitu sih,” tutur Angga.
    Kini, pengelola juga sudah membuka posko informasi untuk para pemilik
    tenant
    di
    loading

    dock
    area belakang Glodok Plaza.
    “Sudah 2-3 hari ini yang kita buka untuk informasi pada tenant sampai sejauh mana mereka bisa akses ke toko masing-masing,” pungkas Angga.
    Untuk diketahui,
    kebakaran di Glodok Plaza
    terjadi pada Rabu, 15 Januari 2025, sekitar pukul 21.30 WIB.
    Sebanyak 230 personel dan 45 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga pertama kali muncul dari diskotek yang berada di lantai 7 gedung, sebelum merambat ke lantai 6, 8, dan 9.
    Hingga Sabtu, 18 Januari 2025, Dinas Gulkarmat Jakarta telah menemukan total delapan korban jiwa dari tragedi kebakaran ini.
    Seluruh korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan proses identifikasi.
    Penyebab pasti kebakaran di Glodok Plaza masih dalam penyelidikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Fakta Seputar Kebakaran Museum Satria Mandala

    3 Fakta Seputar Kebakaran Museum Satria Mandala

    Jakarta: Insiden kebakaran terjadi di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi, 19 Januari 2025. Peristiwa ini menimbulkan perhatian karena lokasi tersebut menyimpan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berikut adalah tiga poin terkini terkait kebakaran tersebut:

    Laporan Kebakaran dan Penanganan Awal

    Kebakaran dilaporkan pada pukul 10.58 WIB. Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda, mengatakan objek yang terbakar adalah Museum Satria Mandala. ?Petugas pemadam kebakaran langsung bergerak ke lokasi dengan pengerahan awal 5 unit mobil pemadam dan 16 personel untuk menangani api.

    “Objek terbakar Museum Satria Mandala,” kata Syamsul Huda dalam keterangannya, Minggu, 19 Januari 2025.

    Baca juga: Lima Orang Dilaporkan Hilang dalam Kebakaran Glodok Plaza

    Proses Pemadaman dan Pendinginan

    Setelah laporan diterima, sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat pemadaman. Berdasarkan informasi terkini, api berhasil dikendalikan dan memasuki tahap pendinginan pada pukul 11.20 WIB.

    Meski demikian, belum ada informasi lebih rinci mengenai tingkat kerusakan pada bangunan museum maupun koleksi berharga yang terdapat di dalamnya.

    Museum Satria Mandala: Ikon Sejarah TNI

    Museum Satria Mandala merupakan museum khusus yang didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan TNI. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh Presiden Soeharto.

    Museum Satria Mandala memiliki koleksi beragam, mulai dari peralatan perang kuno hingga modern, termasuk tandu yang digunakan Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya. Kebakaran ini menjadi pukulan besar mengingat nilai sejarah yang tersimpan di museum tersebut.

    Belum diketahui lebih jelas penyebab kebakaran maupun jumlah kerugian yang ditimbulkan. Hingga saat ini, pihak damkar masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

    Jakarta: Insiden kebakaran terjadi di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi, 19 Januari 2025. Peristiwa ini menimbulkan perhatian karena lokasi tersebut menyimpan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berikut adalah tiga poin terkini terkait kebakaran tersebut:

    Laporan Kebakaran dan Penanganan Awal

    Proses Pemadaman dan Pendinginan

    Setelah laporan diterima, sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat pemadaman. Berdasarkan informasi terkini, api berhasil dikendalikan dan memasuki tahap pendinginan pada pukul 11.20 WIB.

    Meski demikian, belum ada informasi lebih rinci mengenai tingkat kerusakan pada bangunan museum maupun koleksi berharga yang terdapat di dalamnya.

    Museum Satria Mandala: Ikon Sejarah TNI

    Museum Satria Mandala merupakan museum khusus yang didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan TNI. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh Presiden Soeharto.
     
    Museum Satria Mandala memiliki koleksi beragam, mulai dari peralatan perang kuno hingga modern, termasuk tandu yang digunakan Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya. Kebakaran ini menjadi pukulan besar mengingat nilai sejarah yang tersimpan di museum tersebut.

    Belum diketahui lebih jelas penyebab kebakaran maupun jumlah kerugian yang ditimbulkan. Hingga saat ini, pihak damkar masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • RS Polri Terima 13 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza – Page 3

    RS Polri Terima 13 Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menerima 13 data DNA dari keluarga korban kebakaran Glodok Plaza. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah.

    “Data ante mortem yang kita terima sebanyak 13 sampai hari ini. Jadi sampel DNA yang kita sudah ambil itu berjumlah 12 dari keluarga, sedangkan hari ini adalah sampel DNA yang ke-13,” tutur Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Polri Kombes Ahmad Fauzi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (19/1/2025).

    Menurut Fauzi, penggunaan DNA untuk proses identifikasi jenazah memang memakan waktu satu hingga dua minggu. Dia pun meminta keluarga dapat menunggu penyelesaian langkah tersebut.

    “Namun tentu saja tergantung dari sampel DNA yang kita ambil. Karena kesulitan-kesulitan bisa kita dapatkan karena kondisi sampel DNA yang tersedia ya. Nah dari situ nanti akan kita periksa, apabila lancar, mungkin sampel itu bisa kita olah, mungkin akan keluar profilnya,” jelas dia.

    Dalam kurun waktu satu hingga dua minggu, petugas akan melakukan pencocokan DNA dan menyimpulkan apakah berhasil atau belum dapat diproses. Sejauh ini, sudah ada delapan kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang masuk ke RS Polri Kramat Jati.

    “Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin,” Fauzi menandaskan.

    Diberitakan sebelumnya, satu kantong jenazah kembali dievakuasi dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Sabtu 18 Januari 2025. Total, sudah ada delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi sejak Kamis 16 Januari 2025.

    Pantauan Liputan6.com, satu kantong jenazah itu dibawa keluar gedung sekira pukul 16.20WIB usai pencarian yang dilanjutkan sejak 14.15 WIB. Satu kantong jenazah yang ditemukan itu berupa serpihan, meliputi gigi, kulit, dan potongan tubuh yang tak lagi bisa dikenali.

    “Ya ada indikasi gigi dan ada indikasi potongan daging dan kulit. Jadi memang posisinya sudah tidak utuh. Jadi masih di kisaran itu,” kata Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakbar Joko Susilo saat ditemui di lokasi.