Kasus: kebakaran

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Bertambah 2, Total 11 Kantong Jenazah Dievakuasi ke RS Polri

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Bertambah 2, Total 11 Kantong Jenazah Dievakuasi ke RS Polri

    loading…

    Jumlah korban kebakaran hebat Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat kembali bertambah dua kantong jenazah. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Jumlah korban kebakaran hebat Glodok Plaza , Taman Sari, Jakarta Barat kembali bertambah dua kantong jenazah pada proses pencarian hari ke-8. Kedua kantong tersebut saat ini sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi.

    Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Yohan mengatakan penemuan dua kantong jenazah di lantai 8 Glodok Plaza pada pukul 16.39 WIB dan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan 2 kantong jenazah di lantai 8 dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama Tim DVI Polri. Untuk jumlah yang sudah di evakuasi bertambah 2 menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramatjati,” ujar Yohan, Rabu (22/1/2025).

    Yohan menambahkan penyebab kebakaran yang diduga dari ruang karoke lantai 7 itu belum diketahui secara pasti. Pihak Puslabfor Polri masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran itu. “Penyebab masih dalam penyelidikan,” ucapnya.

    Sekadar informasi, kebakaran hebat itu menghanguskan lantai 7, 8, dan 9 serta sejumlah lantai dibawahnya Glodok Plaza. Setidaknya ada 14 orang korban yang dilaporkan hilang dalam peristiwa itu.

    Hingga saat ini Tim DVI Polri tengah berupaya mengindentifikasi para korban yang telah dikumpulkan dalam 11 kantong jenazah menggunakan DNA dan Ondotogram atau rekam medis gigi.

    (cip)

  • Kebakaran Kerap Terjadi di Jakarta, Fahira Idris Paparkan 3 Tantangan dan Strategi Mengatasinya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Kebakaran Kerap Terjadi di Jakarta, Fahira Idris Paparkan 3 Tantangan dan Strategi Mengatasinya Megapolitan 22 Januari 2025

    Kebakaran Kerap Terjadi di Jakarta, Fahira Idris Paparkan 3 Tantangan dan Strategi Mengatasinya
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Jakarta kembali diguncang serangkaian insiden kebakaran serius pada awal 2025. Kebakaran ini menghantam permukiman padat, gedung, dan usaha kecil.
    Musibah ini tidak hanya menyebabkan kerugian besar dan mengancam keselamatan jiwa ratusan warga, tetapi juga meninggalkan luka mendalam bagi korban dan keluarga mereka. 
    Oleh karenanya, diperlukan sinergi semua pihak terkait pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
    Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
    Fahira Idris
    mengatakan, berbagai kasus kebakaran pada awal 2025 menjadi pengingat pentingnya langkah pencegahan dan penanganan yang komprehensif.
    Senator daerah pemilihan (dapil) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) itu memaparkan, penanganan
    kebakaran di Jakarta
    menghadapi tiga tantangan utama.
    Pertama
    , keterbatasan akses, terutama jalan sempit, di kawasan padat penduduk yang sering sekali menghambat kendaraan pemadam kebakaran. 
    Kedua
    , sarana dan personel yang perlu ditingkatkan, terutama penambahan pos pemadam kebakaran dan personel. 
    Ketiga
    , manajemen proteksi gedung yang belum prima karena masih terdapat gedung bertingkat tinggi di Jakarta yang tidak memenuhi syarat keselamatan kebakaran.
    Selain itu, kata dia mengungkapkan, kebakaran di Jakarta sebagian besar disebabkan empat hal. 
    Pertama
    , instalasi listrik yang tidak memadai atau tidak dirawat dengan baik sering menjadi pemicu utama. 
    Kedua
    , bangunan yang saling berdekatan mempercepat penyebaran api. 
    Ketiga
    , kurangnya pemahaman masyarakat mengenai penggunaan alat pemadam api dan tindakan awal saat kebakaran.
    Keempat
    , masih terdapat gedung bertingkat di Jakarta belum memenuhi standar keselamatan kebakaran.
    “Untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKJ, catatan saya, segera lakukan audit keselamatan gedung, penambahan sarana prasarana, penguatan relawan kebakaran, dan implementasi teknologi
    smart city
    ,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (22/1/2025). 
    Fahira juga meminta masyarakat melakukan penguatan edukasi dan pelatihan terkait kebakaran, termasuk pemeriksaan instalasi listrik dan pengelolaan bahan mudah terbakar. 
    “Bagi pengelola gedung, wajib memiliki sistem proteksi dan peralatan kebakaran berfungsi dengan baik,” ujarnya. 
    Lebih lanjut, Fahira menjelaskan memaparkan strategi untuk menangani kebakaran di Jakarta.
    Dia menyebutkan, Pemprov DKJ perlu menggandeng institusi terkait untuk mengaudit gedung yang tidak memenuhi standar keselamatan dan memberikan waktu perbaikan. 
    Selain itu, Pemprov DKJ diharapkan memenuhi jumlah pos pemadam kebakaran di 267 kelurahan di Jakarta, memperbanyak hydrant di kawasan rawan, dan memperbarui peralatan pemadam. 
    “Penting juga melibatkan masyarakat melalui pembentukan tim relawan yang dilatih menggunakan peralatan pemadam kebakaran sederhana,” katanya. 
    Fahira menambahkan, Pemprov DKJ bisa melakukan pencegahan efektif dengan memanfaatkan teknologi
    internet of things
    (IoT) untuk deteksi dini kebakaran, penggunaan
    drone
    , dan sistem manajemen kebakaran berbasis aplikasi.
    Strategi efektif lainnya, kata dia, adalah membekali warga dengan pengetahuan tentang pencegahan dan penanganan awal kebakaran, termasuk penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). 
    Selain itu, kebakaran juga bisa dicegah dengan mengajak warga melakukan pemeriksaan berkala terhadap instalasi listrik di rumah dan lingkungan sekitar. 
    Penyimpanan bahan yang mudah terbakar di rumah dan lingkungan juga harus menjadi perhatian bersama.
    Menurutnya, saat ini dan ke depan, pemerintah harus memastikan semua pengelola gedung di Jakarta memiliki sistem proteksi, seperti
    sprinkler
    , alarm kebakaran, dan akses evakuasi yang memadai. 
    Tak hanya itu, diperlukan pula sertifikasi tahunan untuk memastikan peralatan kebakaran di tiap gedung berfungsi dengan baik dan diperiksa secara berkala oleh otoritas terkait.
    Fahira mengatakan, pencegahan dan penanganan kebakaran juga membutuhkan inovasi. 
    Salah satunya adalah memperbanyak motor pemadam kebakaran untuk mengatasi keterbatasan akses di gang sempit. 
    “Selain itu, Jakarta perlu memperkuat aplikasi manajemen kebakaran yang memungkinkan deteksi dini, pelaporan darurat, dan koordinasi respons kebakaran secara
    real-time
    ,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri Untuk Diidentifikasi  – Halaman all

    Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri Untuk Diidentifikasi  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2025).

    Dua kantong jenazah itu dibawa setelah tim melakukan pembersihan di lokasi kebakaran Glodok Plaza yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di lantai 7,8, dan 9 gedung.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai 8 dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.

    Yohan mengatakan hingga saat ini total 11 kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

    “Untuk jumlah yang sudah dievakuasi bertambah 2 menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati,” ucapnya.

    Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Hal itu disampaikan Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

    14 orang yang dilaporkan hilang di antaranya Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Selanjutnya, Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

  • Cerita Jauhari, Setia Menanti Kabar Istrinya yang Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

    Cerita Jauhari, Setia Menanti Kabar Istrinya yang Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza Megapolitan 22 Januari 2025

    Cerita Jauhari, Setia Menanti Kabar Istrinya yang Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jauhari (29), masih setia menunggu jasad istrinya yang diduga menjadi salah satu korban
    kebakaran Glodok Plaza
    , Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).
    Sepekan terakhir ini, Jauhari rela bolak-balik dari rumahnya di Pademangan, Jakarta Utara ke Glodok Plaza demi menanti kabar baik dari para petugas terkait nasib istrinya itu
    “Harapan saya, secepatnya untuk mengidentifikasi korban yang sudah ada (di RS Polri) gitu agar pihak keluarga bisa menyiapkan tempat kepulangannya (pemakaman) di tempat yang layak,” ujar Jauhari dilansir
    ANTARA
    , Rabu (22/1/2025).
    Setiap harinya, Jauhari selalu menunggu petugas mengevakuasi para korban hingga selesai. Jika pencarian hari itu dinyatakan sudah selesai, barulah Jauhari meninggalkan kawasan Glodok Plaza untuk kembali ke rumahnya.
    “Saya kadang jam 09.00 WIB udah di sini. Kita ngurus anak dulu kan. Terus sampai jam sore atau kiranya udah berhenti pencarian (korban) di hari itu, udah kita pulang,” kata Jauhari.
    Jauhari masih ingat betul komunikasi terakhirnya dengan sang istri terjadi pada Rabu (15/1/2025) pukul 20.56 WIB atau sekitar setengah jam sebelum petugas pemadam menerima informasi kebakaran di Glodok Plaza.
    Pada jam itu, sang istri yang bekerja di lantai 9 Glodok Plaza sudah tidak bisa dihubungi lagi. Padahal, sebelum itu dia masih sempat berkomunikasi lewat sambungan telepon dengan istrinya.
    “Jadi, istri saya itu punya riwayat sesak nafas. Mungkin dia menuju tangga yang biasa dia lewatin. Kalau saya tanya teman-temannya, tangga yang dia lewatin itu arah ke kitchen (dapur). Pukul 20.56 WIB, putus kontak sama saya,” ucap Jauhari.
    Kini, Jauhari terus berharap para petugas bisa segera menemukan jasad istrinya. Anak dan mertuanya juga sudah diambil sampel DNA-nya demi proses identifikasi jenazah yang sudah ditemukan.
    “Kemarin, Jumat atau Sabtu, anak saya dan orang tua istri saya sudah diambil DNA-nya di Rumah Sakit Polri. Intinya, kita berharap pencarian dan identifikasi ada titik cerahnya gitu,” kata Jauhari.
    Hingga kini, terdapat sebelas kantong jenazah yang sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut masih berlangsung.
    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang telah dilaporkan hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puslabfor Polri Olah TKP di Kemayoran Gempol, Cari Penyebab Kebakaran

    Puslabfor Polri Olah TKP di Kemayoran Gempol, Cari Penyebab Kebakaran

    Jakarta

    Tim Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Olah TKP dilakukan guna mengetahui penyebab kebakaran.

    “Kami sedang mendalami sumber api yang menyebabkan kebakaran di kawasan ini. Seluruh bukti dan hasil analisis akan dilaporkan setelah proses olah TKP selesai,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro, Rabu (22/1/2025).

    Olah TKP dilakukan pada siang tadi. Susatyo mengatakan olah TKP berlangsung aman dan kondusif. Proses investasi akan terus berlanjut hingga penyebab pasti kebakaran ditemukan.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk,” terangnya.

    Dugaan Penyebab Kebakaran

    Diketahui, kebakaran itu menghanguskan 543 bangunan rumah itu diduga berasal dari ledakan kompor salah satu rumah warga.

    “Diduga kebakaran terjadi dari ledakan kompor. Api berasal dari lantai 2 rumah Ibu Ani, dan warga melihat api tersebut sudah membesar,” kata Kasudin Damkar Jakpus, Asril saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (21/1).

    “Taksiran kerugian kurang lebih Rp 6.327.000.000,” ujarnya.

    Insiden itu terjadi pada Selasa (21/1/2025), pukul 00.35 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Petugas pemadam kebakaran melakukan proses pemadaman api pukul 00.45 WIB, pagi harinya pukul 06.00 WIB telah dilakukan proses pendinginan.

    (rdh/aik)

  • MNC Peduli Bersama PMI Jakarta Pusat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Kemayoran

    MNC Peduli Bersama PMI Jakarta Pusat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Kemayoran

    loading…

    MNC Group melalui MNC Peduli bersama PMI Jakarta Pusat menyalurkan bantuan ke warga penyintas kebakaran permukiman padat di Kemayoran. Foto/Muhammad Refi Sandi

    JAKARTA – MNC Group melalui MNC Peduli bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Pusat menyalurkan bantuan ke warga penyintas kebakaran permukiman padat penduduk di Kemayoran, Jakarta. Bantuan diserahkan ke Posko Mapolres Metro Jakarta Pusat.

    Diketahui kebakaran hebat yang terjadi di Jalan Kemayoran Gempol, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (21/1/2025) dini hari meluluhlantakkan 543 rumah dari 11 RT dengan jumlah warga terdampak 1.797 jiwa.

    Pantauan di lokasi pada Rabu (22/1/2025), MNC Peduli bersama PMI Jakarta Pusat turun tangan membantu kebutuhan warga penyintas kebakaran dengan mendirikan posko dapur umum, layanan kesehatan.

    Tak hanya itu warga juga diberikan masker, underpad dan sarung tangan medis.

    Ketua PMI Jakarta Pusat, Asep Djuanda mengatakan bahwa ribuan box nasi akan disalurkan setiap harinya ke posko pengungsian di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

    “Ini kali kedua di bulan Januari ini, kami membantu korban kebakaran yang terjadi di wilayah Kebon Kosong Kemayoran, Jakarta Pusat dengan memberikan makanan siap saji kepada mereka sebanyak 1.800 box nasi yang akan kita berikan kurang lebih Rp36 juta sekali masak. Kita akan berikan kepada mereka 4-5 kali di sana, kita juga memberikan bantuan layanan kesehatan dengan menyiapkan posko dan ambulans,” ujar Asep.

    Dia menyebut penyaluran bantuan makanan siap saji akan dilakukan hingga tujuh hari masa tanggap darurat.

    “Kita mulai sejak kebakaran terjadi sampai insyaAllah sampai 3 hari ke depan atau tanggap bencana 7 hari sejak kejadian,” jelasnya.

    (shf)

  • Puslabfor Polri lakukan olah TKP kebakaran Kemayoran

    Puslabfor Polri lakukan olah TKP kebakaran Kemayoran

    Jakarta (ANTARA) – Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, yang terjadi pada Selasa (21/1) dini hari untuk mencari tahu secara pasti penyebab kebakaran itu.

    “Kami sedang mendalami sumber api yang menyebabkan kebakaran di kawasan ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Rabu.

    Dalam pelaksanaan kegiatan, tim dari Puslabfor didampingi personel Polres Metro Jakarta Pusat bersama Polsek Kemayoran. Situasi selama proses olah TKP berlangsung aman dan kondusif.

    Tim Puslabfor melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran yang merusak sejumlah rumah warga.

    Tim mengambil sampel kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk ini yang diduga bermula dari salah satu bangunan di lokasi tersebut.

    “Seluruh bukti dan hasil analisis akan dilaporkan setelah proses olah TKP selesai,” katanya.

    Proses investigasi akan terus berlanjut hingga ditemukan penyebab pasti kebakaran tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk.

    Selain itu, Polres Metro Jakpus juga telah memeriksa lima orang untuk dimintai keterangan terkait kebakaran yang menghanguskan lebih dari 500 rumah di permukiman padat penduduk itu.

    Untuk menangani kebakaran tersebut Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran berikut 170 personel.

    Dalam kejadian itu dipastikan tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 1.700 lebih jiwa terpaksa diungsikan ke tempat lebih aman.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Potret Saat Bupati Grobogan Sri Sumarni Terjang Banjir di Papanrejo: Ada 8 Kecamatan Terdampak

    Potret Saat Bupati Grobogan Sri Sumarni Terjang Banjir di Papanrejo: Ada 8 Kecamatan Terdampak

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Banjir besar melanda Kabupaten Grobogan, Selasa (21/1/2025).

    Hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (20/1/2025) malam membuat sejumlah sungai di Grobogan tak bisa menampung air.

    Bupati Grobogan, Sri Sumarni turun langsung ke lapangan, tepatnya di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug untuk memantau keadaan dan memberikan arahan kepada aparat setempat.

    Tanpa ragu-ragu, Sri Sumarni menerjang derasnya arus air setinggi lutut limpasan Sungai Tuntang.

    Saat ditemui awak media di lokasi banjir di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Sri Sumarni menyebut, banjir terjadi di 8 kecamatan di Kabupaten Grobogan.

    Pihaknya juga meminta semua pihak terjun untuk menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum.

    “Hujan lebat di Grobogan, di beberapa titik 8 kecamatan.”

    “Kecamatan Toroh, Purwodadi, Brati, Klambu, Godong, Gubug, Tegowanu, dan Kedungjati,” kata Sri Sumarni, Selasa (21/1/2025).

    “Di kota tadi saya di tengah-tengah masyarakat diungsikan membuka dapur umum.”

    “Ada Pak Kades, Pak Camat dengan perangkat desa bergerak cepat, harus turun ke bawah,” imbuhnya.

    Sementara itu Sri Sumarni juga menegaskan pentingnya Grobogan sebagai salah satu daerah penyangga pangan utama di Jawa Tengah.

    Kabupaten ini menjadi sentra produksi padi dan jagung yang sangat vital untuk pasokan pangan di daerah lainnya.

    Sebelumnya, Pemkab Grobogan juga telah melakukan penandatanganan MoU untuk meningkatkan hasil produksi padi dan jagung tahun ini, dengan harapan hasilnya melebihi tahun-tahun sebelumnya meskipun ada tantangan bencana alam seperti banjir.

    “Grobogan termasuk penyangga pangan, kemarin ada MoU supaya penambahan penghasilan padi dan jagung supaya lebih dari tahun-tahun yang lalu,” kata Sri Sumarni.

    Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir sedang dibersihkan, Rabu (22/1/2025). (TRIBUN JATENG/Fachri Sakti Nugroho)

    Pembersihan Jalur Semarang-Purwodadi

    Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir mulai dibersihkan, Rabu (22/1/2025) pagi.

    Tim gabungan membersihkan genangan air dan mengatur lalu lintas. 

    Pemadam kebakaran turut menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk menyingkirkan lumpur di jalanan.

    Sejumlah alat berat juga diturunkan untuk memperbaiki tanggul Sungai Tuntang yang jebol.

    Proses pembersihan berlangsung cepat dan diharapkan jalur tersebut dapat dibuka kembali pada sore hari.

    “Arus lalu lintas dari arah Semarang ke Purwodadi sedang kami upayakan untuk segera dilalui,” ujar Anggota Satlantas Polres Grobogan, Bripka Dedit Avo Kurniawan kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/1/2025). 

    “Karena sudah proses pembersihan puing-puing maupun perbaikan tanggul yang jebol, semoga pembersihan berjalan lancar dan arus bisa dibuka sore ini,” imbuhnya. 

    Bripka Avo juga meminta para pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menerobos jalur yang ditutup.

    “Kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk mentaati peraturan rambu lalu lintas.”

    “Kami berupaya maksimal untuk arus lalu lintas bisa dibuka pukul 15.00,” ungkap Bripka Avo.

    Rekayasa Lalu Lintas Semarang-Purwodadi

    Bagi pengguna jalan yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang disarankan untuk lewat jalur alternatif yang telah disiapkan. 

    Untuk kendaraan kecil bisa melewati Jeketro hingga Wolo. 

    “Dari arah Purwodadi, melewati jalur Wolo, Truko, Jeketro, Kemiri, Bundaran Gubug,” kata Bripka Avo. 

    Yang dari Semarang rekayasa arah sebaliknya.

    Sedangkan untuk kendaraan berat, kepolisian mengarahkan untuk melewati jalur Pantura Demak. 

    “Kendaraan berat kami alihkan lewat jalur Pantura dan sumbu roda enam ke atas lewat Pantura Demak,” pungkas Bripka Avo. 

    Bagi para pengendara yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang, disarankan untuk mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang mengenai status jalan tersebut. 

    Di sisi lain, petugas akan terus memantau situasi agar lalu lintas dapat kembali lancar tanpa hambatan.

    Diberitakan sebelumnya, tanggul Sungai Tuntang yang berada di perbatasan Kabupaten Grobogan (Tinanding) dan Demak (Kebonagung) jebol, mengakibatkan jalan Semarang-Purwodadi lumpuh total.

    Air tak hanya menutup jalan utama penghubung dua kota, namun juga menggenangi dua desa, yaitu Desa Tinanding dan Kebonagung.

    Kedua desa ini terdampak cukup parah, air merendam permukiman warga. (*)

  • Bekas Banjir di Jalan Semarang-Purwodadi Dibersihkan, Jalur Dibuka Sore Ini

    Bekas Banjir di Jalan Semarang-Purwodadi Dibersihkan, Jalur Dibuka Sore Ini

    TRIBUNJATENG.COM – Jalan Purwodadi-Semarang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditutup karena banjir kini mulai dibersihkan, Rabu (22/1/2025) pagi.

    Pihak berwenang, termasuk kepolisian, telah turun tangan untuk membersihkan genangan air dan mengatur lalu lintas. 

    Pemadam kebakaran turut menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk menyingkirkan lumpur di jalanan.

    Sejumlah alat berat juga diturunkan untuk memperbaiki tanggul Sungai Tuntang yang jebol.

    Proses pembersihan berlangsung dengan cepat dan diharapkan jalur tersebut dapat dibuka kembali pada sore hari.

    Hal itu disampaikan oleh Anggota Satlantas Polres Grobogan, Dedit Avo Kurniawan kepada TribunJateng.com.

    “Arus lalu lintas dari arah Semarang ke Purwodadi kita sedang mengupayakan untuk segera dilalui,” ujar Avo saat ditemui di lokasi banjir, Rabu (22/1/2025). 

    “Karena sudah proses pembersihan puing-puing maupun perbaikan tanggul yang jebol.”

    “Semoga pembersihan berjalan lancar dan arus bisa dibuka sore ini,” imbuhnya. 

    Avo juga meminta para pengguna jalan untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan tidak menerobos jalur yang ditutup.

    “Kita mengimbau kepada pengguna jalan untuk mentaati peraturan rambu lalu lintas.”

    “Kita berupaya semaksimal mungkin untuk arus lalu lintas kita buka pukul 15.00 WIB sore,” ungkap Avo.

    Rekayasa Lalu Lintas Semarang-Purwodadi

    Bagi pengguna jalan yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang, disarankan untuk lewat jalur alternatif yang telah disiapkan. 

    Untuk kendaraan kecil bisa melewati Jeketro hingga Wolo. 

    “Dari arah Purwodadi kita melewati jalur Wolo, Truko, Jeketro, Kemiri, Bundaran Gubug,” kata Avo. 

    “Yang dari Semarang kita rekayasa arah sebaliknya,” imbuhnya.

    Sedangkan untuk kendaraan berat, kepolisian mengarahkan untuk melewati jalur Pantura Demak. 

    “Kendaraan berat kita alihkan lewat jalur Pantura dan sumbu roda enam ke atas lewat Pantura Demak,” pungkas Avo. 

    Bagi para pengendara yang hendak melintasi jalur Purwodadi-Semarang, disarankan untuk mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang mengenai status jalan tersebut. 

    Di sisi lain, petugas akan terus memantau situasi agar lalu lintas dapat kembali lancar tanpa hambatan.

    Diberitakan sebelumnya, tanggul Sungai Tuntang yang berada di perbatasan Kabupaten Grobogan (Tinanding) dan Demak (Kebonagung) jebol, mengakibatkan jalan Semarang-Purwodadi lumpuh total.

    Air tak hanya menutup jalan utama penghubung dua kota, namun juga menggenangi dua desa, yaitu Desa Tinanding dan Desa Kebonagung.

    Kedua desa ini terdampak cukup parah, air merendam pemukiman warga. (fsn)

  • RS Polri ambil ulang DNA jika sampel tak bisa tunjukkan profil korban

    RS Polri ambil ulang DNA jika sampel tak bisa tunjukkan profil korban

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur akan memeriksa dan mengambil ulang sampel deoxyribonucleic acid (DNA) korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, jika sampel dalam kantong jenazah tidak bisa menunjukkan profil korban.

    “Biasanya, kalau dalam satu sampel itu tidak keluar profil DNA-nya, nanti akan diulang,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.

    Sampel yang diambil dari korban kebakaran yang ada di RS Polri ini untuk memperkuat dan mempermudah proses pemeriksaan DNA di setiap kantong jenazah.

    Nantinya, sampel akan dibandingkan dengan sampel DNA dari keluarga korban yang melaporkan kehilangan akibat kebakaran Glodok Plaza, yang terjadi pada Rabu malam (15/1) itu.

    Pemeriksaan diawali dengan autopsi bekerja sama dengan Biro Laboratorium Pusdokkes di Bidang Laboratorium DNA.

    Menurut dia, kemungkinan tak munculnya identitas korban dari sampel DNA karena kondisi jenazah yang sudah terbakar, sehingga pihaknya kesulitan melakukan pemeriksaan.

    “Biasanya yang sulit adalah dari data sampel yang post mortem. Karena dari kondisi sampel yang sangat terbakar abis itu akan menyulitkan tim laboratorium,” ujar Hery.

    Dia menyebutkan, belum ada pemeriksaan lebih lanjut terkait dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang terdeskripsi berjenis kelamin perempuan berdasarkan pemeriksaan fisik antropologi.

    Hal ini karena pemeriksaan post mortem dari kantong jenazah korban tidak memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan antropologi tinggi dan berat badan.

    “Dari data ante mortem kan semua wanita yang melaporkan ke kami adalah dewasa muda. Jadi kami tidak bisa ini siapa-siapanya. Karena kalau kita antropologi tinggi badan, berat badan, itu tidak mungkin lagi,” ucap Hery.

    Oleh karena itu, pihak RS Polri masih menunggu data dari Balai Kesehatan Penerbangan terkait enam orang pramugari dan pramugara yang dilaporkan hilang dalam peristiwa kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Jadi kami tetap menunggu data dari Balai Kesehatan Penerbangan untuk data dental check ataupun data gigi yang bisa kita dapatkan dari korban atau yang dilakukan sebagai korban yang pernah bekerja atau bekerja,” kata Hery.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur memastikan akan ada penambahan jumlah sampel deoxyribonucleic acid (DNA) korban kebakaran Glodok Plaza menyusul bertambahnya temuan kantong jenazah korban di lokasi kebakaran.

    Hingga saat ini, pihak RS Polri sudah menerima sembilan kantong jenazah akibat kebakaran Glodok Plaza. Sedangkan laporan kehilangan dari pihak keluarga ada 14 orang.

    Adapun korban hilang yang dilaporkan, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025