Kasus: kebakaran

  • BGN Beri Peringatan Korektif untuk SPPG Kuta–Kuta 02

    BGN Beri Peringatan Korektif untuk SPPG Kuta–Kuta 02

    Badung, Beritasatu.com – Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan peringatan berupa catatan korektif kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kuta–Kuta 02 di Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Catatan tersebut diberikan setelah tim BGN melakukan pemantauan dan pengawasan pada Sabtu (6/12/2025) dan menemukan sejumlah aspek yang perlu ditingkatkan, terutama terkait sanitasi, fasilitas dapur, dan kelengkapan keamanan kerja.

    Dengan jumlah penerima manfaat mencapai 2.996 orang, BGN menilai peningkatan kualitas sarana menjadi penting untuk memastikan pelayanan gizi berjalan optimal setiap hari.

    Dalam pemeriksaan tersebut, beberapa temuan terkait infrastruktur perlu mendapat perhatian, seperti tirai PVC yang tidak rapat, dapur yang tampak licin, exhaust fan yang berukuran kecil, serta insect killer yang belum difungsikan dengan baik. Selain itu, ditemukan pula bahwa alat pemadam kebakaran (APAR) belum tersedia, gas belum dilindungi teralis besi, serta akses kamar mandi yang berdekatan dengan ruang produksi belum memiliki pemisahan yang memadai.

    “Beberapa temuan ini sifatnya korektif dan dapat segera dibenahi. BGN mendorong SPPG untuk meningkatkan standar sanitasi sehingga pelayanan gizi tetap aman dan berkualitas bagi masyarakat,” ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati di Bali, Jumat (12/12).

    Dari sisi fasilitas relawan, tim menemukan belum tersedianya ruang ganti, jumlah loker yang belum sesuai, serta sekat pemorsian yang belum tertutup penuh. Pada aspek SDM, tim mendorong peningkatan kedisiplinan kebersihan harian, serta menyarankan agar chef mengikuti sertifikasi untuk memperkuat standar pelayanan.

    Meski demikian, BGN mengapresiasi sejumlah keunggulan SPPG Kuta–Kuta 02, seperti semangat relawan yang tinggi, program zero waste, pemanfaatan maggot untuk pengolahan limbah makanan, serta kedekatan lokasi dengan bandara yang menjadikannya titik kunjungan berbagai pihak. Catatan korektif BGN disebut bertujuan memperkuat keunggulan-keunggulan tersebut.

    “SPPG ini memiliki potensi besar dan relawan yang sangat kompak. Karena itu justru penting untuk memastikan fasilitas produksinya semakin baik dan memenuhi standar,” tambah Hida.

    Dari sisi komunikasi publik, Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Komunikasi dan Media Massa, Molly Prabawaty, menekankan bahwa perbaikan seperti ini merupakan bagian dari transparansi pelayanan publik.

    “Penyampaian temuan dan rencana perbaikan adalah bagian dari akuntabilitas. Publik perlu tahu bahwa proses peningkatan mutu selalu berjalan,” ujar Molly.

    Sementara itu, Kepala Biro Umum dan Keuangan Badan Karantina Indonesia, Gladys Peuru yang turut hadir di lokasi, mengingatkan pentingnya konsistensi pengelolaan rantai pasok bahan pangan

    “Keamanan pangan berawal dari rantai pasok yang tertata rapi. Peningkatan standar di dapur SPPG penting untuk memastikan alur penyediaan pangan berjalan aman di setiap tahap,” jelas Gladys.

    Pihak pengelola SPPG Kuta–Kuta 02 menyatakan komitmennya untuk melakukan perbaikan infrastruktur sebelum akhir tahun 2025, termasuk pembenahan dapur dan penyediaan fasilitas keselamatan kerja.

  • Tragedi Kebakaran Terra Drone: Fakta Lengkap dan Kesalahan Fatal

    Tragedi Kebakaran Terra Drone: Fakta Lengkap dan Kesalahan Fatal

    Jakarta, Beritasatu.com – Ledakan dari sebuah baterai drone di lantai satu Gedung Terra Drone, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) siang, berubah menjadi salah satu tragedi kebakaran paling mematikan di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir. Dalam hitungan menit, api menjalar cepat, asap pekat memenuhi ruangan, dan 22 karyawan kehilangan nyawa.

    Kepulan asap hitam membumbung tinggi di Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, membuat warga panik dan berlarian. Dari kejauhan, gedung enam lantai itu tampak seperti tungku raksasa, sementara di dalamnya puluhan karyawan berusaha menyelamatkan diri.

    Detik-detik api mulai membesarKondisi kantor Terra Drone setelah terbakar pada Selasa 9 Desember 2025. – (Beritasatu.com/Andrew Tito)

    Kebakaran terjadi ketika para karyawan tengah menikmati waktu istirahat setelah zuhur. Beberapa saksi melihat percikan api kecil sebelum ledakan terdengar.

    “Awalnya ada muncul percikan api, entah dari baterai atau AC, dan setelah itu baru ada ledakan,” ujar Rian, seorang petugas keamanan.

    Suasana panik seketika melanda gedung. Sementara itu, 15 orang yang terjebak di lantai atas harus menyelamatkan diri dengan cara paling berisiko, yakni turun menggunakan tali darurat.

    “Lagi makan siang, tiba-tiba ada laporan kebakaran, untuk awalnya kita kurang tahu penyebabnya apa, ada 15 orang yang terjebak, rata-rata perempuan,” kata Philip Florent, salah seorang karyawan yang berhasil dievakuasi dramatis.

    Petugas pemadam kebakaran datang tujuh menit setelah laporan pertama masuk pukul 12.43 WIB. Namun, api sudah terlanjur membesar.

    Asap pekat menjadi pembunuh senyapSiti Sa’addah Ningsih menjadi salah satu dari 22 korban tewas dalam peristiwa kebakarang gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 9 Desember 2025. – (Dokumentasi pribadi keluarga/-)

    Dinas Pemadam Kebakaran mengerahkan 29 unit mobil dan lebih dari 100 personel. Api akhirnya dapat dipadamkan sekitar pukul 14.10 WIB. Namun, dari dalam gedung, petugas menemukan pemandangan memilukan.

    Sebagian besar korban berada di lantai 3, 4, dan 5, mereka yang tidak sempat mencapai atap gedung untuk menyelamatkan diri.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengungkapkan, seluruh korban meninggal akibat paparan karbon monoksida (CO), gas beracun yang muncul dari pembakaran tidak sempurna.

    “Sebab kematian disebabkan karbon monoksida dalam darah yang mengakibatkan kekurangan oksigen atau asfiksia,” ujarnya.

    Hasil visum juga menunjukkan 15 dari 22 korban mengalami luka bakar tingkat 1-2, tetapi bukan luka bakar yang menyebabkan kematian.

    “Korban meninggal karena tidak sempat menyelamatkan diri, sehingga kehabisan napas,” tambah Susatyo.

    Satu dari korban adalah seorang perempuan hamil tujuh bulan.

    Ruang 2×2 meter menjadi sumber bencana

    Seiring investigasi berjalan, polisi menemukan fakta mengejutkan tentang penyebab kebakaran. Tidak ada korsleting besar, tidak ada tabung gas, tidak ada sabotase. Sumber api muncul dari ruangan kecil, hanya 2×2 meter, yang disulap menjadi gudang penyimpanan baterai.

    Ruang inventory itu ternyata menampung tumpukan baterai lithium polymer (LiPo) berkapasitas tinggi. Baterai normal bercampur dengan baterai rusak, disimpan tanpa sistem klasifikasi, tanpa pemisahan, tanpa ventilasi memadai. Ruangan itu penuh material mudah terbakar, seperti kertas, plastik, hingga busa pelindung.

    “Begitu tumpukan itu jatuh, muncul percikan api. Di ruangan itu ada banyak baterai lain, termasuk yang rusak maupun yang masih digunakan. Percikan ini kemudian menyambar dan membesar,” jelas Susatyo.

    Bagi pakar kebakaran, kondisi ini merupakan “bom waktu”. Baterai LiPo dikenal sensitif terhadap tekanan, panas, dan guncangan. Ketika satu unit meledak, panasnya dapat menyambar baterai lain dan memicu reaksi berantai.

    Situasi makin diperparah dengan keberadaan genset di area yang sama, sehingga menambah panas dan risiko kebakaran.

    Polisi menemukan sejumlah pelanggaran berat, yakni tidak ada SOP penyimpanan bahan berbahaya, tidak ada pemisahan antara baterai rusak dan baterai normal, tidak ada pintu darurat, tidak ada petugas K3, hingga tidak ada pelatihan keselamatan bagi pekerja.

    “Gedung itu berizin sebagai perkantoran dengan IMB dan SLF yang sesuai, tetapi aktivitasnya menyimpan baterai dalam jumlah banyak tanpa fasilitas keamanan memadai,” kata Susatyo.

    Temuan ini menjadi dasar penetapan tersangka.

    Bos Terra Drone menjadi tersangka

    Polres Metro Jakarta Pusat menetapkan Michael Wishnu Wardana (MWW), direktur utama PT Terra Drone Indonesia sebagai tersangka. Penetapan dilakukan setelah pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan bukti teknis.

    “Kami tetapkan MW sebagai tersangka,” kata Kasatreskrim, AKBP Roby Heri Saputra.

    MWW dijerat Pasal 187, 188, dan 359 KUHP dengan ancaman 5-12 tahun penjara, terkait kelalaian yang menyebabkan kematian dan bencana.

    Pada Kamis (11/12/2025), ia ditahan, dan penahanan disahkan pada Jumat (12/12/2025).

    Respons pemerintah dan peringatan serius soal keselamatan gedung

    Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau lokasi dan menyampaikan keprihatinannya. Ia menyoroti minimnya kesiapan gedung menghadapi kebakaran.

    “Kami mengharapkan bagi siapa pun yang mempunyai usaha seperti ini, hal yang berkaitan dengan keselamatan menjadi hal yang penting,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan Pemprov Jakarta akan menanggung biaya penguburan seluruh korban serta biaya perawatan korban luka.

    Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga turun langsung ke lokasi. Ia menyatakan pemerintah akan mengevaluasi regulasi pembangunan gedung dan kemungkinan penerapan inspeksi berkala layaknya “uji KIR” untuk bangunan berisiko tinggi.

    “Kalau terjadi kebakaran di lantai satu dan tidak ada jalur evakuasi, itu sangat berbahaya. Kita tidak ingin peristiwa seperti ini terulang lagi,” ujar Tito.

    Rapat lintas daerah dan instansi terkait akan digelar untuk memperbaiki sistem perizinan dan pengawasan.

    Pelajaran dari tragedi Terra Drone

    Tragedi ini bukan hanya soal kegagalan teknologi, tetapi kegagalan manajemen risiko. Pada era digital, perkantoran modern semakin bergantung pada perangkat elektronik, baterai berkapasitas tinggi, dan ruang penyimpanan energi. Tanpa standar keselamatan memadai, risiko akan terus meningkat.

    Kebakaran Gedung Terra Drone menjadi peringatan bahwa keamanan bukan sekadar formalitas administrasi, tetapi investasi nyawa manusia.

  • Video Karyawan Terra Drone Diduga Coba Pecahkan Kaca Tapi Gagal Saat Kebakaran

    Video Karyawan Terra Drone Diduga Coba Pecahkan Kaca Tapi Gagal Saat Kebakaran

    Polisi menduga, saat gedung Terra Drone terbakar, karyawannya sempat berupaya memecahkan kaca untuk mendapatkan oksigen meski usaha itu gagal.

    Pasalnya, kata polisi dari 22 korban meninggal dunia banyak yang ditemukan di jalur evaluasi dan tempat yang dekat dengan kaca. Memang, dinding gedung enam lantai ini semuanya tertutup oleh kaca. Namun kaca tidak berhasil dipecahkan.

  • Alur Kebakaran Gedung Terra Drone, Dipicu Percikan Api dari Baterai Rusak

    Alur Kebakaran Gedung Terra Drone, Dipicu Percikan Api dari Baterai Rusak

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menjelaskan soal penyebab dan alur kebakaran maut gedung Terra Drone yang menewaskan 22 orang.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan kejadian kebakaran kebakaran berlangsung 12.15 WIB-12.20 WIB. 

    Kala itu, terjadi penumpukan empat baterai berukuran 30.000 mAh. Salah satu baterai di tumpukan itu jatuh dan menyambar baterai lainnya di TKP sehingga membakar lantai 1 Gedung Terra Drone.

    “Dari sejak jatuh itu kemudian timbul percikan api. Di mana di tempat tersebut juga terdapat baterai-baterai lainnya. Selain baterai yang rusak, juga ada baterai-baterai yang sedang dan sebagainya,” ujar Susatyo di Polres Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025).

    Dia menambahkan, ruangan itu merupakan tempat penyimpanan baterai litium. Di ruangan itu, tersimpan juga baterai litium yang rusak. Baterai rusak itu bercampur dengan baterai lainnya.

    Dalam hal ini, Susatyo menegaskan bahwa pemicu kebakaran maut di Gedung Terra drone ini disebabkan baterai yang rusak.

    “Kemudian, faktor pemicu langsungnya adalah bahwa baterai LiPo yang rusak ini, yang ditumpuk tadi, di mana terdapat 6 sampai 7 baterai error atau baterai rusak, bercampur dengan baterai-baterai lainnya,” imbuhnya.

    Kemudian, peristiwa ini diperparah karena gedung Terra Drone Indonesia itu tidak memiliki ruangan yang layak untuk menyimpan baterai dan tidak tahan api.

    Selain itu, gedung tersebut tidak memiliki pintu darurat, tidak memiliki sistem proteksi kebakaran dan jalur evakuasi. Bahkan, gedung ini seharusnya digunakan untuk perkantoran, bukan penyimpanan.

    “Tidak ada sensor asap. Tidak ada sistem proteksi kebakaran. Tidak ada jalur evakuasi. Gedung memiliki IMB dan SLF untuk perkantoran, namun digunakan juga sebagai tempat penyimpanan atau gudang,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, Polisi telah menetapkan Dirut PT Terra Drone Indonesia, Michael Wisnu Wardhana (MW). Dia ditetapkan sebagai tersangka karena dinilai lalai saat memimpin perusahaan Terra Drone.

    Atas perbuatannya itu, Michael dipersangkakan dengan dengan Pasal 187 KUHP dan/atau Pasal 188 KUHP dan/ atau Pasal 359 KUHP dengan ancaman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara.

  • Polisi Ungkap Daftar Kelalaian Bos Terra Drone Usai Ditetapkan Tersangka

    Polisi Ungkap Daftar Kelalaian Bos Terra Drone Usai Ditetapkan Tersangka

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menjelaskan soal alasan Direktur Utama (Dirut) PT Terra Drone Indonesia, Michael Wisnu Wardhana (MW) ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden kebakaran gedung Terra Drone Jakarta.

    Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan Michael jadi tersangka karena dianggap lalai dalam kebakaran maut itu.

    “Ada kelalaian saudara tersangka,” kata Susatyo di Polres Jakarta Pusat, Jumat (12/12/2025). 

    Dia menilai, Michael lalai mengatur perusahaan seperti tidak membuat atau memastikan SOP penyimpan khusus baterai drone. 

    Selanjutnya, bos Terra Drone ini juga tidak menunjuk petugas keselamatan alias K3, tidak menyediakan pintu darurat dan lalai dalam memastikan jalur evakuasi berfungsi dengan baik.

    “Tidak menyediakan ruang penyimpanan standar untuk bahan flammable. Tidak menyediakan pintu darurat dan sistem keselamatan bangunan. Tidak memastikan jalur evakuasi berfungsi,” pungkasnya.

    Atas perbuatannya itu, Michael dipersangkakan dengan dengan Pasal 187 KUHP dan/atau Pasal 188 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP. Pada intinya, pasal tersebut mengatur tentang tindak pidana yang berkaitan dengan kebakaran, ledakan, banjir, serta kelalaian yang menyebabkan kematian.

    Adapun, insiden kebakaran ini telah mengakibatkan 22 orang korban meninggal dunia. Puluhan korban terdiri dari tujuh laki-laki dan 15 perempuan. Mereka meninggal karena mati lemas lantaran kekurangan oksigen saat kejadian kebakaran.

    Berdasarkan kronologinya, sumber kebakaran terendus dari baterai litium yang berada di lantai 1. Kebakaran gedung ruko tersebut terjadi pada Selasa (9/12/2025). Karyawan di lokasi sempat berupaya memadamkan sumber api, namun api tetap menjalar hingga lantai atas.

  • Kronologi dan Duduk Perkara Kasus Matel Dikeroyok di Kalibata

    Kronologi dan Duduk Perkara Kasus Matel Dikeroyok di Kalibata

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menjelaskan kronologi pengeroyokan dua mata elang alias matel hingga berujung pembakaran dan pengrusakan warung di Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).

    Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Nicolas Lilipaly mengatakan kasus ini berawal saat dua matel MET dan NAT menagih utang kendaraan di lokasi pada 15.30 WIB.

    Singkatnya, pemilik kendaraan tidak menerima saat ditagih kedua matel itu dan langsung memanggil sejumlah rekannya untuk melakukan penyerangan. Bahkan, ada sejumlah pengendara lain ikut mengeroyok kedua matel itu.

    “Dari pemilik kendaraan ini, dia tidak menerima. selanjutnya dia memanggil teman-temannya kurang lebih ada 8 orang yang menurut informasi,” ujar Nicolas kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).

    Dia menambahkan, akibat pengeroyokan itu kedua matel dinyatakan meninggal dunia. Satu tewas di TKP, dan satu lainnya meninggal di rumah sakit.

    Setelah itu, rekan-rekan matel datang ke lokasi untuk meminta pertanggungjawaban. Kubu matel pun mencoba mencari informasi ke pedagang di lokasi soal sosok yang mengeroyok rekannya.

    “Karena warga di sini ada yang melihat, mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke pihak kepolisian. Namun tidak mau, tidak mendapatkan informasi. Selanjutnya mereka melakukan pengerusakan,” imbuhnya.

    Setelahnya, kepolisian dan tim pemadam kebakaran terjun ke lokasi untuk mengamankan warga serta memadamkan api di warung-warung yang sudah terbakar.

    Di samping itu, Nicolas juga menyatakan bahwa pihaknya akan menyelidiki peristiwa dan mencari sosok yang bertanggung jawab untuk perkara pengeroyokan dan pengrusakan fasilitas.

    “Akhirnya, dari sebagian dari mereka, karena tersebar mereka, ada yang melakukan pembakaran. Dan sampai saat ini, kami telah memadamkan api bersama dengan Damkar, pemadam kebakaran, dan kami akan melakukan olah TKP,” pungkasnya.

  • Gedung Terra Drone Jakpus Tak Punya Jalur Evakuasi-Sistem Proteksi Kebakaran

    Gedung Terra Drone Jakpus Tak Punya Jalur Evakuasi-Sistem Proteksi Kebakaran

    Jakarta

    Polisi mengungkap sejumlah pelanggaran keselamatan gedung Terra Drone di Jakarta Pusat yang kebakaran hingga mengakibatkan 22 orang meninggal dunia. Gedung itu tidak memiliki proteksi kebakaran hingga tidak adanya jalur evakuasi.

    “Tidak ada pintu darurat, tidak ada sensor asap, tidak ada sistem proteksi kebakaran, tidak ada jalur evakuasi, gedung memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi) untuk perkantoran namun digunakan juga sebagai tempat penyimpanan atau gudang,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers, Jumat (12/1/2025).

    Hasil penyelidikan, ditemukan juga berupa pelanggaran manajemen. Susatyo menyebut tidak ada pemisahan penyimpanan baterai rusak, bekas dan sehat di gedung tersebut.

    “Ruangan penyimpanan sempit 2×2 meter tanpa ventilasi, tanpa fireproofing. Kemudian genset dengan potensi panas berada di area yang sama,” tuturnya.

    Sebagaimana diketahui, kebakaran dilaporkan warga kepada petugas damkar pada Selasa (9/12) siang. Total korban tewas dari kejadian kebakaran ini berjumlah 22 orang, terdiri atas 15 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.

    Saat ini Direktur Utama (Dirut) PT Terra Drone Indonesia, Michael Wisnu Wardhana, sudah ditangkap polisi. Michael sudah ditetapkan sebagai tersangka.

    (wnv/ygs)

  • 500 Bhabin Polda Riau Dilatih Tingkatkan Kemampuan ‘Polisi Penolong’

    500 Bhabin Polda Riau Dilatih Tingkatkan Kemampuan ‘Polisi Penolong’

    Pekanbaru

    Direktorat Binmas Polda Riau menggelar pelatihan untuk meningkatkan kemampuan ‘Polisi Penolong Masyarakat’. Kegiatan ini dilaksanakan untuk ke dua kalinya yang diikuti oleh 500 peserta.

    Pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur Binmas Polda Riau Kombes Pol Eko Budhi Purnomo, berlangsung di Balai Serindit, Kota Pekanbaru. Adapun narasumber kegiatan ini dari Biddokkes Polda Riau dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pekanbaru.

    “Ini merupakan tahap kedua yang diikuti 500 lebih Bhabinkamtibmas Polda Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kesiapan petugas di lapangan dalam rangka menolong masyarakat. Apa yang kita lakukan hari ini benar-benar bertujuan untuk menolong masyarakat,” kata Kombes Eko, Jumat (12/12/2025).

    Keberadaan Bhabinkamtibmas ini akan memberikan pelayanan ekstra kepada masyarakat di antaranya dalam pertolongan pertama pada kecelakaan, membantu upaya pemadaman kebakaran dan hal-hal yang bersifat urgen.

    “Kita memberikan pembekalan dan bersertifikat. Pelatihan diberikan oleh Biddokkes dan Pemadam kebakaran. Agenda pelatihan akan dilaksanakan satu hari penuh dengan total 10 materi,” ujarnya.

    Menurutnya, selain tugas penegakan hukum, polisi juga diharapkan sebagai penolong masyarakat dalam kondisi bencana, dan situasi darurat lainnya di tengah masyarakat. Turut hadir para Kasat seluruh Jajaran Polda Riau, Kanit Binmas 128 Polsek se-Riau.

    “Pelatihan ini diikuti Bhabinkamtibmas yang memiliki wilayah spesifik, berhubungan dengan gangguan dan kecelakaan di masyarakat. Menolong dan siaga bencana karena ada delapan kabupaten yang sudah mengumumkan siaga bencana. Aktifitas yang sudah kita lakukan juga akan kita laporkan kepada masyarakat dan pimpinan,” lanjutnya.

    Materi diberikan melalui penjelasan teori dan praktik langsung menggunakan alat peraga medis sehingga peserta memahami tahapan penanganan darurat secara tepat dan cepat.

    Diharapkan, Program Polisi Penolong ini akan terus ditingkatkan dan dikembangkan. Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kompetensi dalam tugas-tugas pelayanan publik, terutama dalam situasi darurat, sehingga kehadiran polisi semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    “Kita harapkan Bhabinkamtibmas lebih bersemangat untuk membantu masyarakat. Penekanan dari Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan agar siaga terhadap bencana,” pungkasnya.

    (mea/mea)

  • 8
                    
                        Malam Mencekam di Kalibata Setelah Pengeroyokan Mata Elang Berakhir Ricuh
                        Megapolitan

    8 Malam Mencekam di Kalibata Setelah Pengeroyokan Mata Elang Berakhir Ricuh Megapolitan

    Malam Mencekam di Kalibata Setelah Pengeroyokan Mata Elang Berakhir Ricuh
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wilayah sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, berubah mencekam pada Kamis (11/12/2025) malam setelah aksi pengeroyokan terhadap dua pria diduga mata elang berujung bentrok dan pembakaran fasilitas umum.
    Peristiwa bermula ketika dua pria yang diduga sebagai penagih utang menghentikan seorang pengendara motor di Jalan Raya
    Kalibata
    , Kamis sore.
    Lima orang dari sebuah mobil di belakangnya turun dan langsung memukuli kedua pria tersebut, lalu menyeret mereka ke pinggir jalan.
    “Satu meninggal, satu lagi dalam keadaan koma,” kata Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, Kamis (11/12/2025).
    Rekan korban yang mengalami koma kemudian meninggal setelah dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Budi Asih.
    Sekitar pukul 18.30 WIB, belasan pria berkumpul di sekitar lokasi pengeroyokan.
    Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil sebelum saling berhadapan dengan kelompok lain.
    Adu mulut terjadi, disusul sweeping spontan terhadap tenda PKL. Lampu penerangan padam, situasi berubah kacau.
    Sebuah mobil sedan hitam sempat dikejar massa sambil ada yang membawa kayu panjang.
    Bentrok memanas ketika kaca pos keamanan dipecahkan, lalu perusakan merembet ke tenda PKL, kios, hingga sepeda motor.
    Menurut polisi, ada sedikitnya enam titik kebakaran malam itu.
    Massa diduga mengamuk karena rekan mereka tewas dalam pengeroyokan sebelumnya. Api masih tampak hingga dini hari.
    Pada Jumat (12/12/2025), kawasan parkir TMP Kalibata dipasangi garis polisi.
    Lokasi penemuan dua mata elang yang tewas ditemukan di bawah tenda PKL, dengan garis polisi membentang dari pohon, pembatas jalan, hingga kursi-kursi yang sudah rusak.
    Kios yang dibakar juga ditutup garis polisi.
    Barang dagangan warga berserakan dengan kondisi pecahan kaca, tenda sobek, sampah durian, gerobak, sisa makanan, hingga potongan besi yang hangus.
    Mobil taksi listrik dan sepeda motor yang dibakar sudah dievakuasi.
    Petugas PPSU mulai membersihkan lokasi, sementara sejumlah tukang rongsok mencari barang sisa yang masih bisa dimanfaatkan.
    Polisi juga mendirikan pos keamanan di sisi kanan TKP, dihuni anggota Brimob Polda Metro Jaya dan Direktorat Samapta.
    Sejumlah kendaraan taktis turut disiagakan.
    Meski sisa kerusakan masih terlihat, situasi sudah terkendali. Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalibata dibuka penuh dan terpantau lancar.
    “Sampai saat ini sudah sangat normal. Tidak ada (pengalihan lalu lintas) lagi,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Komarudin, Jumat.
    “Kami juga berharap tidak ada sampai terdampak aktivitas masyarakat,” sambungnya.
    Insiden ini masih dalam penanganan polisi, termasuk penyelidikan pengeroyokan hingga perusakan yang terjadi menjelang malam.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tentara Myanmar Mengebom RS di Rakhine, 31 Orang Tewas

    Tentara Myanmar Mengebom RS di Rakhine, 31 Orang Tewas

    Kami kembali menghadirkan rangkuman informasi pilihan dari berbagai negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini edisi Jumat, 12 Desember 2025, diawali dengan berita dari Myanmar.

    Serangan Militer Myanmar ke Rumah sakit

    Menurut kesaksian dua pekerja bantuan kepada kantor berita AFP, sebuah jet tempur militer Myanmar mengebom rumah sakit umum Mrauk-U di negara bagian Rakhine barat, yang berbatasan dengan Bangladesh.

    Seorang saksi dan kelompok pemberontak di daerah itu juga melaporkan serangan tersebut kepada Reuters.

    Seorang juru bicara Tentara Arakan (AA), yang sedang memerangi junta yang berkuasa di daerah itu, mengatakan rumah sakit tersebut “hancur total” dan menewaskan setidaknya 31 orang.

    “Jumlah korban yang tinggi terjadi karena rumah sakit terkena serangan langsung,” kata Khine Thu Kha.

    Seorang juru bicara junta militer Myanmar tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

    Pemilik klub malam yang terbakar di Goa ditahan

    Dua bersaudara telah ditahan di Thailand setelah kebakaran klub malam di Goa yang menewaskan 25 orang.

    Menteri Utama Goa menyebut keduanya adalah pemilik klub malam Birch by Romeo Lane di Arpora.

    “Kami telah menahan mereka hari ini di Thailand. Kami akan membawa mereka ke Goa dalam waktu singkat,” kata Menteri Utama Goa Pramod Sawant kepada wartawan di ibu kota negara bagian Panaji.

    Tapi di pengadilan, pengacara mereka mengatakan Saurabh dan Gaurav Luthra sedang dalam perjalanan bisnis di Thailand, dan mengatakan mereka bukan pemilik klub malam tersebut, melainkan hanya pemegang izing.

    Tersangka pembunuh Charlie Kirk menghadiri sidang

    Pengacara Tyler Robinson, pria yang dituduh membunuh aktivis konservatif Amerika Serikat, Charlie Kirk, berupaya membatasi akses media untuk memastikan persidangan yang adil.

    Robinson tampil perdana secara langsung di pengadilan, hari Kamis kemarin.

    Pria berusia 22 tahun itu, mengenakan kemeja dan dasi, duduk di sebelah pengacaranya di ruang sidang, sekitar enam kilometer dari tempat Kirk, 31 tahun, ditembak mati pada 10 September lalu.

    Robinson dituduh menembakkan satu peluru yang menewaskan Kirk selama acara Turning Point USA di kampus Utah Valley University di Orem, sekitar 65 kilometer dari Salt Lake City, saat Kirk berdebat dengan mahasiswa.

    Sejak Robinson pertama muncul di pengadilan melalui tautan video pada 27 Oktober, hakim mengambil keputusan untuk melindungi asas praduga tak bersalah dengan mengizinkannya hadir di pengadilan dengan pakaian biasa tetapi harus diikat secara fisik.

    Masakan Italia ditetapkan sebagai Warisan Dunia

    UNESCO, lembaga kebudayaan PBB, memasukkan masakan Italia sebagai bagian dari warisan budaya dunia.

    Makanan Italia sudah dicintai di seluruh dunia karena rasanya yang lezat, tetapi UNESCO kini menambahkan ritual seputar persiapan dan konsumsi makanan Italia ke dalam daftar praktik dan ekspresi tradisional dunia.

    Ini adalah penghargaan yang dirayakan bersamaan dengan daftar Situs Warisan Dunia UNESCO yang lebih terkenal, di mana Italia terwakili dengan baik dengan lokasi-lokasi seperti Koloseum dan kota kuno Pompeii.

    Penghargaan tersebut tidak menyebutkan hidangan, resep, atau spesialisasi regional tertentu, tetapi menyoroti pentingnya budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Italia pada ritual memasak dan makan.

    Beberapa tradisi tersebut termasuk makan siang keluarga di hari Minggu, tradisi nenek mengajari cucu cara melipat adonan tortellini dengan benar, bahkan kegiatan berkumpul untuk berbagi makanan.