Kasus: kebakaran

  • Keluarga Masih di Hong Kong, Jenazah Osima Yukari Dititipkan ke RS Polri – Halaman all

    Keluarga Masih di Hong Kong, Jenazah Osima Yukari Dititipkan ke RS Polri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tim DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, berhasil mengidentifikasi tiga korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    Ketiga jenazah itu adalah seorang pria pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama Zukhi F Radja (42).

    “Korban merupakan pegawai BUMN,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan, Jumat (24/1/2025).

    Ia menyebut, korban bakal diserahkan kepada pihak keluarga pada Jumat hari ini, selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Pekanbaru.

    Korban lain adalah seorang perempuan atas nama Aulia Belinda Kurapak (28) yang teridentikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis.

    “Korban merupakan mantan pramugari Lion Air. Rencananya, korban akan diterbangkan ke Makassar (Sulawesi Selatan),” tutur Ade Ary.

    Sementara itu, korban ketiga adalah Osima Yukari, perempuan berusia 29 tahun, yang teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan DNA.

    “Korban merupakan pramugari BBN Airlines. Rencananya korban akan dibawa ke Kendal, tapi untuk sementara dititipkan di RS Polri karena keluarganya masih berada di Hongkong,” ujarnya.

    Sebagai informasi, kebakaran hebat terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi Gunawan mengatakan, api diduga berasal dari sebuah diskotek.

    “Objek diskotek lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Satriadi dalam keterangannya.

    Dalam kasus ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 kantong jenazah yang didapat dari lantai yang terbakar, yakni lantai 7 hingga 9 Glodok Plaza.

    Adapun kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.

    Komunikasi Terakhir Osima dengan Keluarga

    Sebelumnya, ayah Osima Yukari, yaitu Edi Sunarsono alias Soni, mengungkapkan momen terakhir sebelum Oshima Yukari menjadi korban hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza.

    Ia menyebut, Osima sempat mengucapkan selamat natal dan tahun baru kepada dirinya dan keluarga.

    “Komunikasi ke saya terakhir itu pas natal. Dia ngucapin, ‘Bapak, Ibu, selamat natal dan tahun baru ya’,” kata Soni di kediamannya, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (19/1/2025), dilansir Tribun Jateng.

    Ia juga mengaku sempat bertemu Osima saat acara kesenian di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Minggu (1/12/2024).

    Di sisi lain, Soni merasakan firasat terhadap putrinya yang terlihat berbeda dari biasanya saat pertemuan itu.

    Soni rupanya juga sempat mengunggah foto putrinya di media sosial.

    “Saya melihat putri saya waktu itu kok ada yang berbeda, agak lesu layu wajahnya.”

    “Tapi tidak saya kasih tahu ke putri saya,” ungkapnya.

    Dengan wajah penuh ketegaran, Soni mengungkapkan bahwa putrinya bakal berulang tahun ke-30 pada Maret 2025. 

    “Dia kelahiran 1995, besok Maret itu ulang tahun,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Kalimat Terakhir Pramugari Oshima Yukari Sebelum Tragedi Kebakaran Glodok, Ayahnya Ungkap Firasat.

    (Tribunnews.com/Deni/Abdi)(TribunJateng.com/Agus Salim Irsyadullah)

  • RS Polri identifikasi jenazah melalui pemeriksaan jaringan otot-rambut

    RS Polri identifikasi jenazah melalui pemeriksaan jaringan otot-rambut

    yang postmortem lebih sulit karena hampir semua bagian tulang terdegradasi sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi melalui jaringan yang ada pada tubuh

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengidentifikasi jasad yang ada di dalam sembilan kantong korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat secara mendalam dengan memeriksa jaringan otot hingga rambut mengingat kondisinya yang sulit dikenali.

    “Tapi yang postmortem lebih sulit karena hampir semua bagian tulang terdegradasi sehingga kita harus mencari lebih dalam lagi melalui jaringan yang ada pada tubuh. Contohnya jaringan yang ada pada otot, kulit, atau rambut,” kata Kepala Biro (Karo) Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) RS Polri Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Sumy menyebut pemeriksaan secara mendalam ini mengingat kondisi jenazah yang ada di dalam kantong sudah terbakar dan sulit untuk dikenali.

    Adapun RS Polri sudah mengambil 32 sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari sebelas kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1).

    Sedangkan satu kantong jenazah yang baru datang Kamis (23/1) masih proses pemeriksaan dan pengambilan sampel.

    “Ada sekitar 32 postmortem yang diterima oleh pihaknya guna mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza. Pihaknya akan mencocokkan 32 data postmortem dengan antemortem yang dikirim ke RS Polri Kramat Jati,” ujar Sumy.

    Sumy menegaskan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara maksimal dari profil DNA dan data pembanding dari sampel keluarga korban (antemortem).

    “Kami sudah mengambil sampel antemortem dari 14 keluarga yang semua datanya sudah ada pada kami. Kami masih terus bekerja sampai profil DNA benar-benar keluar secara maksimal,” ucap Sumy.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) sudah berhasil mengidentifikasi tiga dari 14 korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) lalu.

    Hasil identifikasi berdasarkan 14 kantong yang berisi body part (bagian tubuh) korban. Sedangkan sembilan kantong jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi mendalam.

    Tiga jenazah yang berhasil diidentifikasi itu berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis adalah:

    Zukhi Fitria Rahdja, laki-laki 42 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA Aulia Belinda Kurapak, perempuan 28 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan medis Osima Yukari, perempuan 29 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA

    Sementara sembilan kantong jenazah lainnya yang berisi potongan tubuh yang belum berhasil diidentifikasi.

    Adapun 14 korban hilang yang dilaporkan, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21). Selain itu Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), serta Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Ungkap Kesulitan Proses Olah TKP Kebakaran Glodok Plaza: Tumpukan Material Menghalangi – Halaman all

    Polisi Ungkap Kesulitan Proses Olah TKP Kebakaran Glodok Plaza: Tumpukan Material Menghalangi – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi hingga kini masih belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kasus kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    Adapun belum terlaksananya olah TKP ini karena ada kendala karena masih banyaknya tumpukan puing-puing yang roboh di bagian yang terbakar.

    “Melihat tadi sudah dijelaskan di awal sebelumnya, bahwa tumpukan-tumpukan material bangunan yang akibat terbakar, yang menghalangi untuk dilakukannya penyisiran dan olah TKP,” kata TerduKapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (24/1/2025).

    Sehingga, kata Twedi pihaknya masih menunggu laboratorium forensik (labfor) untuk melakukan olah TKP.

    “Jadi untuk keputusan kapannya, nanti dari pihak labfor yang bisa menyatakan bahwa area bisa kita lakukan olah TKP, karena itu mengutamakan kecermatan, ketelitian dan kita juga tidak bisa sembarangan mengangkat karena mengantisipasi adanya body part,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Twedy menyebut pihaknya juga akan berkoordinasi dengan BPBD Jakarta terkait hingga kapan proses penyisiran di TKP kebakaran akan dilakukan.

    “Untuk penyisiran juga kita menyesuaikan dari ketua tim penanggulangan bencana, yaitu dari BPBD, kapan nanti terakhir penyisiran dilaksanakan,” jelasnya.

    Untuk informasi, kebakaran besar terjadi di bagian atas gedung Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025) malam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan mengatakan api diduga berasal dari sebuah diskotek.

    “Objek diskotek lantai 7 Glodok Plaza,” ucap Satriadi dalam keterangannya.

    Dalam hal ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 12 kantong jenazah yang didapat dari lantai yang terbakar yakni lantai 7 hingga 9 Plaza Glodok.

    Adapun kondisi jasad sudah tidak utuh saat ditemukan sehingga diperlukan waktu untuk dilakukan identifikasi.

  • RS Polri Masih Identifikasi 9 Korban Tewas Kebakaran Glodok Plaza

    RS Polri Masih Identifikasi 9 Korban Tewas Kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta

    RS Polri masih terus melakukan pencocokan DNA korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Sisa sembilan kantong body part yang belum berhasil diidentifikasi.

    “Untuk sementara, ada 9 body part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman. Maaf tadi 9 kantong (body part),” kata Karodokpol Pusdokkes Polri
    Brigjen A. Nyoman Edi dalam jumpa pers di RS Polri, Jumat (24/1/2025).

    Sebelumnya, tiga korban sudah berhasil teridentifikasi dari total 12 korban tewas. Identitas korban telah diperiksa lewat DNA lalu dilaksanakan sidang rekonsiliasi atas jenazah yang ditemukan.

    “Dari 12 jenazah yang berisi body part. Sebagaimana yang kita ketahui, semuanya dalam kondisi hangus terbakar. Jumlah korban yang dilaporkan hilang yang dilaporkan pihak keluarganya sebanyak 14 orang,” jelas dia.

    Nyoman menerangkan prinsip identifikasi oleh dokter forensik mengutamakan ketepatan dibandingkan dengan kecepatan. Sehingga proses identifikasi berlangsung lama.

    “Identifikasi butuh waktu yang cukup lama karena kondisi jenazah yang terbakar hebat, dan atas segala hal yang kurang berkenan dalam pelaksanaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk pihak keluarga yang telah memberikan data-data yang sangat dibutuhkan dalam proses,” jelasnya.

    “Jadi kami menerima dan meniksa 30 sampel data DNA postmortem. Itu didapat di TKP yang dikirim ke rumah sakit. Kita meniksa, kita ambil, dan kita cari bagian mana yang bisa keluar dari profil DNAnya itu. Dan kita juga mengambil sampel data antemortem 14 orang dari keluarga yang merasa kehilangan,” kata Karolabdokkes Pusdokkes Polri Brigjen dr Sumi Hastry Purwanti.

    Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati mengumumkan hasil identifikasi korban tewas insiden kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Mereka telah memastikan tiga korban tewas dari identifikasi tersebut.

    “Hari ini Jumat tanggal 24 Januari 2025, sementara telah berhasil mengidentifikasi tiga korban dari 14 korban yang dilaporkan hilang, dan yang lain masih dalam proses identfikasi,” ujar Brigjen Prima Heru Yulihartono dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025).

    Korban tewas yang sudah teridentifikasi diantaranya adalah Zukhi F Radja (42), Aulia Belinda (28), Osima Yukari (25).

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Nenek di Ngawi Meninggal Terjebak Kebakaran Rumah

    Nenek di Ngawi Meninggal Terjebak Kebakaran Rumah

    Ngawi (beritajatim.com) – Seorang nenek bernama Paniyem (90), warga Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meninggal akibat terjebak dalam kebakaran rumahnya pada Jumat (24/1/2025), sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kebakaran hebat tersebut menghanguskan rumah kayu milik korban, membuat warga sekitar tidak berani mendekat karena besarnya kobaran api.

    Dalam upaya evakuasi jenazah korban, sejumlah petugas dari TNI-Polri bersama relawan hampir tertimpa reruntuhan rumah yang terbakar. Beruntung, mereka selamat dari insiden tersebut.

    Menurut informasi, saat kebakaran terjadi, petugas pemadam kebakaran sedang mengambil air di desa sebelah. Kondisi api yang cepat membesar membuat warga yang mencoba menyelamatkan korban tidak berhasil mendekati lokasi.

    Menurut Yatno, salah satu warga setempat, api sudah sangat besar ketika dirinya mencoba mendekat.

    “Saya berusaha masuk, tetapi gagal karena atap sudah runtuh. Korban sempat meminta tolong, namun akhirnya terjebak dan meninggal dunia,” ujarnya.

    Aan Rosiana, seorang relawan, menambahkan bahwa kobaran api sangat cepat melahap bagian belakang rumah.

    “Warga tidak berani menolong karena besarnya api. Rumah pun runtuh nyaris menimpa relawan dan petugas,” katanya.

    Nursidik, petugas pemadam kebakaran Kabupaten Ngawi, menjelaskan bahwa pihaknya tiba di lokasi saat api sudah dalam kondisi besar.

    “Korban ditemukan tewas di dekat kamar mandi dengan luka bakar hampir 100 persen. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh obat nyamuk bakar,” jelasnya.

    Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil penyelidikan sementara, kebakaran diperkirakan berasal dari obat nyamuk yang digunakan korban. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan alat yang dapat memicu kebakaran, terutama di rumah-rumah berbahan kayu. [fiq/beq]

  • Voorijder Sebaiknya Cuma untuk Presiden dan Wapres, Setuju?

    Voorijder Sebaiknya Cuma untuk Presiden dan Wapres, Setuju?

    Jakarta

    Masyarakat Transportasi Indonesia mengimbau supaya fasilitas pengawalan tidak diberikan kepada banyak pejabat negara.

    Masyarakat umum mengenal Patwal (patroli dan pengawalan), atau dikenal juga dengan istilah voorijder. Mereka bertugas membuka jalan untuk pejabat yang ingin lewat. Namun belakangan aksi patwal jadi sorotan publik.

    “Voojrider sudah jelas untuk Presiden dan Wakil Presiden, selain Presiden dan Wakil Presiden harus dihilangkan,” kata Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro.

    Di sisi lain, perlu adanya aturan tegas agar tidak ada pejabat yang menggunakan kawalan polisi kemana-mana. Pasalnya selama ini banyak yang menyalahgunakan pengawalan Polri karena begitu mudahnya Polri melepas anggotanya untuk ikut pejabat negara.

    Dia menilai sudah semestinya pejabat meminimalisir penggunaan patwal di jalan raya. Bahkan di beberapa negara maju, pejabat publik juga menggunakan transportasi umum.

    “Filosofi hidup di kota itu hidup bersama, karena orangnya banyak. Kalau semua minta diprioritaskan akan terjadi kecemburuan sosial,” jelasnya lagi.

    “Kalau ini dibiarkan lama-lama ini meledak, seperti 98. Politik kita nanti seperti revolusi Prancis.” tambah dia.

    “Orang-orang yang sekarang di atas coba mawas diri, coba merasakan sebagai warga negara lain juga,” tambahnya lagi.

    Namun siapa sih pejabat yang boleh dikawal oleh patwal?

    Aturan itu ada di UU 22 nomor 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Aturannya tercantum di Pasal 134, berikut isinya:

    Pengguna Jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan sesuai dengan urutan berikut:
    a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;
    b. Ambulans yang mengangkut orang sakit;
    c. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
    d. Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
    e. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
    f. Iring-iringan pengantar jenazah; dan
    g. Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Sedangkan konvoi atau kendaraan kepentingan tertentu dalam Pasal 134 UU 22 Tahun 2009 huruf g, disebutkan “menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia”.

    Lebih lanjut tertuang dalam Peraturan Kepala Kepolisian (Perkap) Nomor 4 tahun 2017 Tentang Penugasan Anggota Kepolisian Negara RI di Luar Struktur Organisasi Kepolisian Negara RI disebutkan penugasan sebagai ajudan dan atau personel pengamanan dan pengawalan Pejabat Negara tertuang dalam pasal 8 ayat 2, antara lain:

    a. Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia;

    b. Ketua/Wakil Ketua MPR;

    c. Ketua/Wakil Ketua DPR dan DPD;

    d. Ketua/Wakil Ketua Mahkamah Agung;

    e. Hakim Agung;

    f. Ketua/Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi;

    g. Ketua/Wakil Ketua Komisi Yudisial;

    h. Ketua/Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

    i. Menteri atau pejabat setingkat Menteri;

    j. Gubernur/Wakil Gubenur; dan

    k. Bupati atau Walikota

    (riar/din)

  • Kondisi Mobil Oshima Yukari Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza, Sejumlah Barang Ditemukan

    Kondisi Mobil Oshima Yukari Pramugari Korban Kebakaran Glodok Plaza, Sejumlah Barang Ditemukan

    loading…

    Mobil Honda Brio bernomor polisi B 1672 VOR dievakuasi petugas gabungan dari lantai 7 Gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat. Foto/MIFTAHUL GHANI

    JAKARTA – Mobil Honda Brio bernomor polisi B 1672 VOR dievakuasi petugas gabungan dari lantai 7 Gedung Glodok Plaza , Tamansari, Jakarta Barat. Mobil warna putih ini milik Oshima Yukari (25), pramugari di salah satu maskapai penerbangan yang menjadi salah satu korban tewas dalam kebakaran Glodok Plaza.

    Mobil tersebut masih dalam kondisi baik alias bisa digunakan. Hanya sebagian bodi mobil tersebut terdapat bercak kuning gosong serta abu.

    Keluarga korban pun membersihkan kaca depan mobil dengan air. Sejumlah barang milik Oshima ditemukan pihak keluarga.

    Baca Juga

    Beberapa di antaranya adalah karcis tiket parkir masuk Glodok Plaza pada Rabu, 15 Januari 2025 pukul 18:43 WIB. Tante korban tak kuasa menahan tangis ketika melihat langsung mobil Oshima.

    “Begitu melihat mobilnya, enggak kebayang, kita merasa kayak Oshi mah masih ada aja,” kata salah satu tante Oshima, Triyani, Kamis (25/1/2025).

    Baca Juga

    Oshima Yukari Simpan KTP hingga Dompet di Mobil

    Kedua tanteOshima Yukari

    Sementara itu, Tante Oshima, Indah mengungkapkan bahwa keponakannya itu selalu menyimpan barang seperti dompet hingga KTP di dalam mobil. “Dia hanya bawa HP (handphone, red),” ujar Indah.

    Hingga kini petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban hilang di dalam Gedung Diskotek Tiyara, Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    (rca)

  • Rumah di Mojokerto Terbakar, Pemilik Menangis Histeris

    Rumah di Mojokerto Terbakar, Pemilik Menangis Histeris

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kebakaran terjadi di sebuah rumah yang terletak di Dusun Terusan Wetan RT 01 RW 01, Desa Terusan, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Pemilik rumah menangis histeris setelah melihat ruang tamu beserta isinya ludes terbakar diduga akibat konsleting peralatan elektronik.

    Kebakaran terjadi di rumah Andik sekira pukul 07.00 WIB. Saat terjadi kebakaran, pemilik rumah sedang mandi. Api tiba-tiba muncul di bagian depan rumah yang merupakan ruang tamu dan membakar ludes isinya. Warga yang melihat kemudian membantu memadamkan dengan alat seadanya.

    Tak berselang lama, dua unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) diterjunkan ke lokasi kebakaran. Sekitar satu jam kemudian petugas PMK dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto dan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto berhasil memadamkan api.

    Akibat kebakaran tersebut melalap habis seluruh perabotan yang ada di ruang tamu. Melihat hal tersebut, pemilik rumah Devi (41) bersama anaknya menangis histeris. Polisi memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Saksi mata, Suwardi (65) mengatakan, ia mengetahui kebakaran setelah ada warga yang memberitahunya. “Saya kemudian ke lokasi, api sudah membesar. Anak saya ambil slang air tapi sudah tidak bisa karena api sudah besar,” ungkapnya, Jumat (24/1/2025).

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, dua unit mobil PMK diterjunkan ke lokasi kejadian.

    “Yang terbakar ruang tamu beserta isinya dengan luas area yang terdampak kebakaran ± 4 x 5 m², sekira pukul 08.00 WIB api berhasil dipadamkan,” katanya.

    Sementara itu, Kapolsek Gedeg, AKP Sukaren menjelaskan, jika sekira pukul 07.00 WIB, pemilik rumah Andik terbangun dan membereskan ruang tamu. “Dia bersih-bersih gelas kopi bekas dia ngopi di ruang tamu. Di situ ada perangkat elektronik, TV dan laptop. Kemudian mandi,” jelasnya.

    Sekitar 5 menit, tercium asap dari ruang tamu. Kemudian pemilik rumah mencari sumber asap, lanjut Kapolsek, ternyata ada api di ruang tamu. Pemilik rumah kemudian meminta bantuan tetangga untuk melakukan pemadaman dan setengah jam kemudian petugas PMK datang ke lokasi.

    “Ruang tamu beserta isinya, dugaan sementara kebakaran akibat perangkat elektronik. Antara TV dan laptop, kerugian kami tafsir sekitar Rp30 juta. Saat kejadian, korban sendiri di rumah. Tidak ada korban jiwa, hanya korban materiil,” tambahnya. [tin/aje]

  • Warga mulai bersihkan reruntuhan sisa kebakaran Kemayoran

    Warga mulai bersihkan reruntuhan sisa kebakaran Kemayoran

    Warga saat membersihkan rumahnya yang rata dengan tanah akibat kebakaran di Jakarta, Kamis (23/1/2025). ANTARA/Khaerul Izan

    Warga mulai bersihkan reruntuhan sisa kebakaran Kemayoran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 12:06 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah warga Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat, yang menjadi korban kebakaran mulai membersihkan reruntuhan rumah mereka agar dapat segera dibangun kembali.

    “Lagi dibersihkan, nanti dibangun tenda. Sama saja di pengungsian juga pakai tenda,” kata seorang warga Adin di Jakarta, Kamis, saat membersihkan rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

    Ia mengatakan bahwa meskipun rumah yang ditempatinya itu sudah rata dengan tanah, tetapi lebih baik ditempati dari pada dibiarkan, apalagi rumah itu telah ditempati sejak lama.

    Menurut dia, setelah semua bersih nantinya akan dibangun tenda terlebih dahulu sebelum kemudian kembali didirikan rumah seperti dahulu.

    “Yang terpenting bersih dahulu. Karena mau dibikin tenda,” katanya.

    Warga lainnya Imam yang menjadi korban kebakaran mengaku lebih nyaman tinggal di rumahnya, meskipun kecil dari pada di pengungsian.

    Pada hari ketiga setelah kebakaran, ia membersihkan semua puing-puing bangunan yang hangus terbakar dan merapikan kembali sebelum nanti dibangun hunian sementara. “Dibersihkan. Karena banyak puing-puing,” katanya.

    Sebelumnya, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan banyak penyintas kebakaran Kemayoran yang enggan untuk direlokasi ke rumah susun (rusun) terdekat.

    Teguh menjelaskan sebagian warga memilih mengungsi ke Polres Metro Jakarta Pusat yang tentunya tak bisa terus menerus berada di sana sebab merupakan tempat pelayanan masyarakat.

    “Kami tawarkan kepada warga, bagaimana kalau direlokasi ke rusun. Sebagian besar belum setuju. Warga lewat RT, RW malah minta pindah ke lokasi semula,” kata Teguh.

    Kendati demikian, Teguh menjelaskan bahwa hal itu tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Sebab, tanah itu bukan aset milik Pemprov DKI Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Bus Citi Trans Terbakar di Nganjuk, Polda Jatim: Penyebab Korsleting Listrik

    Bus Citi Trans Terbakar di Nganjuk, Polda Jatim: Penyebab Korsleting Listrik

    Surabaya (beritajatim.com) – Kebakaran armada bus Citi Trans pada pukul 03.45 di sekitar KM 644 Tol Nganjuk, sementara belum ada korban jiwa namun kerugian materiil dari kejadian ini masih belum bisa ditaksir.

    Bus Citi Trans L 7020 UC terbakar diduga karena korsleting pada unit bus. Tim dari Ditlantas Polda Jatim pun turun tangan untuk melakukan penyelidikan.

    ” Kita turun (ke lokasi), untuk penanganan lanjut diserahkan ke Polres Nganjuk,” ujar Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komaruddin, Jumat (24/1/2025).

    Dirlantas menambahkan, dari keterangan sementara supir penyebab kebakaran berawal dari percikan api di bagian dashbord, dimungkinkan karna konsleting listrik.

    ” Masih perlu pemeriksaan lanjut kendaraan,” tambahnya.

    Kronologi Kejadian
    Menurut keterangan saksi, kebakaran diawali dengan kemunculan asap hitam dari bagian depan bus, diikuti dengan padamnya sistem kelistrikan kendaraan.

    Menyadari adanya gangguan, sang sopir segera mengambil tindakan dengan menghentikan bus di bahu jalan pada KM 644 untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang.

    “Saat bus berhenti, api mulai membesar dan menjalar ke bagian dalam bus, membuat para penumpang panik. Sebanyak 18 penumpang yang berada di dalam bus berhasil dievakuasi, sehingga tidak ada korban jiwa dalam insiden ini,” kata Aldian seorang saksi mata sekaligus penumpang bus, Jumat ( 24/1/2024).

    Namun, satu penumpang mengalami luka bakar ringan di bagian leher akibat berusaha menyelamatkan sepeda motor yang berada di dalam bagasi bus sebelum api membesar.

    Begitu menerima laporan, petugas pemadam kebakaran dan kepolisian segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya pemadaman serta memastikan situasi aman terkendali.

    Setelah beberapa waktu, api akhirnya berhasil dipadamkan, namun bus dalam kondisi hangus terbakar. Petugas juga melakukan pendinginan guna menghindari kemungkinan kebakaran kembali terjadi. [uci/ted]