Kasus: kebakaran

  • PKL Gedebage Ditertibkan, Pedagang Pasar: Tidak Tepat

    PKL Gedebage Ditertibkan, Pedagang Pasar: Tidak Tepat

    JABAR EKSPRES – Penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Induk Gedebage menuai protes dari para pedagang. Mereka mengeluhkan kebijakan relokasi yang dinilai tidak memperhatikan kondisi lapangan, termasuk kelayakan lokasi baru yang disediakan oleh pengelola pasar.

    Sejumlah PKL pun mengeluhkan kondisi los dan kios yang belum layak untuk berjualan. Ia menambahkan bahwa penertiban ini semakin memberatkan di tengah musim hujan dan masalah banjir yang kerap melanda kawasan pasar.

    Pada prinsipnya, para PKL menyatakan kesiapan untuk pindah, namun dengan syarat lokasi baru harus layak dan mendukung aktivitas perdagangan. Hal itu diungkapkan dalam audiensi yang digelar dengan pihak PT Ginanjar Saputra pada Selasa (23/1/2025) sore.

    Pasar Induk Gedebage masih menghadapi masalah banjir yang kerap terjadi, terutama saat musim hujan. Hal ini memengaruhi jumlah pembeli yang datang. Den, Koordinator PKL Pasar Gedebage, menyoroti bahwa kebijakan relokasi ini datang di waktu yang tidak tepat.

    BACA JUGA:Rentan Menjamur di Momen Libur Panjang, Satpol PP Beberkan Strategi Pengawasan PKL Lewat Hal Ini!

    “Pasar ini banjir, bagaimana pembeli mau datang? Kami sudah berjualan di depan kios sejak kebakaran beberapa tahun lalu, dengan izin. Tapi sekarang kami disuruh pindah saat kondisi masih sulit,” ungkap Deni berdasarkan keterangan yang diterima Jabar Ekspres, beberapa waktu lalu.

    Ia juga mengingatkan bahwa tempat yang disediakan tidak mencukupi untuk semua PKL, sehingga berpotensi menghilangkan mata pencaharian mereka. Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan Pasal 27 Ayat (2) UUD 1945 yang menjamin hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

    Agus, Ketua Paguyuban Warga Pasar Induk Gedebage (PWPIG), mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penertiban PKL, namun pelaksanaannya dinilai tidak mempertimbangkan situasi terkini.

    “Kami mendukung penertiban, tapi momentumnya kurang tepat. Sekarang musim hujan, omset pedagang—baik PKL maupun kios—menurun. Selain itu, sarana dan prasarana di tempat baru jauh dari layak,” ujar Agus.

    BACA JUGA:Zona Bebas PKL, Ujian Ketegasan Pemkot Bandung Jelang Libur Panjang

    Menurutnya, paguyuban telah memfasilitasi keluhan para PKL yang awalnya berencana menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota Bandung. Audiensi dengan PT Ginanjar Saputra dilakukan sebagai upaya mencari solusi.

  • Satu jenazah korban kebakaran Glodok akan diserahkan kepada keluarga

    Satu jenazah korban kebakaran Glodok akan diserahkan kepada keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, akan menyerahkan satu jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang telah diidentifikasi kepada pihak keluarga pada Sabtu malam.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di RS Polri Kramat Jati, mengatakan, jenazah yang akan diserahkan ini atas nama Osima Yukari.

    “Direncanakan penyerahan jenazah jam 21.30-22.00 WIB oleh petugas piket forensik didampingi piket Markas Komando (Mako) RS Polri,” kata dia.

    Penyerahan jenazah yang dilakukan pada malam hari karena penerbangan ibunda korban mengalami penundaan. “Sesuai info keluarga Osima Yukari, jadwal penerbangan ibunya dari luar negeri mengalami ‘delay’ (penundaan),” ujar dia.

    Osima berjenis kelamin perempuan berumur 29 tahun merupakan jenazah ketiga yang diserahkan RS Polri kepada keluarganya.

    Sebelumnya, sudah diserahkan dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang telah teridentifikasi, yakni atas nama Zukhi Fitria (laki-laki 42 tahun) dan Aulia Belinda (perempuan 28 tahun).

    Jenazah Zukhi dan Aulia telah diserahkan kepada keluarga masing-masing pada Jumat (24/1).

    Total korban yang dilaporkan hilang akibat kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1) berjumlah 14 orang.

    Dari ke-14 orang ini, sebanyak 11 di antaranya masih hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21).

    Lalu, Intan Mutiara (26), Desty, Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rumah Kebakaran Akibat Gas Bocor di Ciracas Jaktim, Karet Regulator Tidak Klop

    Rumah Kebakaran Akibat Gas Bocor di Ciracas Jaktim, Karet Regulator Tidak Klop

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS – Kebakaran satu rumah warga di Jalan Bulak Ringin V, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (25/1/2025) pukul 07.45 WIB mengakibatkan korban luka.

    Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan korban Fitri (45) mengalami luka bakar saat memasang regulator tabung gas.

    “Keterangannya saat korban mengganti tabung gas tidak sadar tabung karet regulator tidak klop dengan tabung gas, sehingga gas bocor,” kata Muchtar di Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2025).

    Di saat bersamaan pada bagian dapur terdapat kompor gas berbeda yang saat kejadian masih menyala, kepulan gas bocor pada bagian dapur tersebut pun seketika memantik api.

    Dalam waktu singkat api seketika menyambar tubuh korban, lalu menjalar ke barang-barang lain yang berada di sekitar dapur dengan luas sekitar 12 meter persegi itu.

    “Terjadi penyalaan api dan menyambar ke area dapur, menyebabkan luka bakar terhadap korban. Untuk korban informasinya mengalami luka bakar sekitar 10 persen,” ujar Muchtar.

    Usai kejadian, warga sekitar bergegas membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciracas guna mendapat penanganan medis atas luka bakar diderita.

    Warga sempat berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan (Apar), nahas upaya tidak sepenuhnya berhasil karena api kian membesar.

    “Untuk pemadaman kita kerahkan lima unit mobil pompa berikut 25 personel. Kita mulai pemadaman pukul 07.58 WIB, selesai pukul 08.17 WIB. Api dapat kita lokalisir,” tutur Muchtar.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Penyelidikan Kebakaran di Glodok Plaza: 15 Saksi Sudah Diperiksa – Halaman all

    Penyelidikan Kebakaran di Glodok Plaza: 15 Saksi Sudah Diperiksa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza pada Rabu, 15 Januari 2025.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian telah memeriksa 15 orang saksi untuk mengungkap penyebab kebakaran tersebut.

    Kombes Pol Wira Satya Triputra, Dirkrimum Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa saksi-saksi yang diperiksa meliputi pengelola gedung, pegawai, serta warga sekitar lokasi kebakaran di Kecamatan Tamansari tersebut. 

    “Beberapa saksi sudah kami periksa, termasuk dari manajemen dan pegawai, serta warga sekitar,” ujarnya saat ditemui di Glodok Plaza pada Jumat (24/1/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Polisi juga berencana untuk melakukan pengecekan terkait sistem Standar Operasional Prosedur (SOP) keamanan kebakaran di Glodok Plaza.

    Hal ini penting mengingat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyatakan bahwa Glodok Plaza tidak memenuhi syarat keamanan kebakaran sejak tahun 2023.

    “Tentu ini semua akan menjadi pendalaman bagi kami.”

    “Kami berharap dengan keterangan saksi yang ada bisa mengungkap sumber api dari mana,” ucapnya.

    Puslabfor Mulai Olah TKP

    Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza pada Jumat sore kemarin.

    Tim Puslabfor tampak naik menuju lokasi kebakaran di lantai 7-9 Glodok Plaza sekitar pukul 15.11 WIB.

    Proses olah TKP terpantau hanya berlangsung kurang lebih 30 menit.

    Kepala Puslabfor Bareskrim Polri, Brigjen Pol Sudjarwoko, berujar, pihaknya hari ini baru sekadar melakukan pengamatan di lokasi kebakaran.

    Pengamatan dilakukan bersama sejumlah saksi yang melihat awal mula kebakaran.

    “Pada hari ini kita baru bisa melakukan olah TKP awal, karena hari-hari sebelumnya tim masih fokus untuk pencarian korban,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat.

    Pubslabfor pun belum melakukan penyitaan barang bukti lantaran baru melakukan pengamatan awal.

    “Belum ada penyitaan barang bukti. Tadi kami naik ke atas melakukan pengamatan, belum melakukan penyitaan barang bukti,” ujarnya.

    Banyaknya material berat atau puing-puing yang berseraka di sekitar lokasi pun sempat menyulitkan Tim Puslabfor dalam melakukan olah TKP.

    “Tapi itu tak jadi masalah, karena tim dari Puslabfor sudah biasa melakukan olah TKP,” tuturnya.

    Ia berharap olah TKP yang mulai dilakukan Puslabfor ini dapat mengungkap misteri di balik kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza.

    “Tentunya dari kegiatan ini ada dua hal yang akan kami lihat. Pertama, sumber api dari mana, apinya dari mana, dan material apa saja sih yang bisa menyebabkan kebakaran cukup hebat,” ungkapnya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Kunjungi Daerah Terdampak Bencana, Kritik Kinerja FEMA – Halaman all

    Trump Kunjungi Daerah Terdampak Bencana, Kritik Kinerja FEMA – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 24 Januari 2025, Presiden AS Donald Trump melakukan kunjungan ke daerah terdampak bencana di California dan North Carolina.

    Kunjungan ini dilatarbelakangi oleh upaya pemulihan setelah bencana yang baru-baru ini melanda.

    Namun, pernyataan Trump mengenai penghapusan Federal Emergency Management Agency (FEMA) atau Badan Manajemen Darurat Federal, menimbulkan berbagai reaksi.

    Mengapa Trump Mempertimbangkan Penghapusan FEMA?

    Trump mengungkapkan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk membubarkan FEMA.

    “FEMA telah menjadi kekecewaan besar,” ujar Trump, menambahkan bahwa lembaga tersebut sangat birokratis dan lambat dalam menangani bantuan.

    Dia mengusulkan agar dana bantuan lebih baik diserahkan langsung kepada negara bagian, alih-alih melalui FEMA.

    “Saya ingin negara bagian yang menangani bencana,” katanya setelah tiba di Asheville, North Carolina.

    Trump berpendapat bahwa penanganan bencana oleh negara bagian akan lebih cepat dan lebih murah.

    “Kami sedang mempertimbangkan seluruh konsep FEMA,” tambahnya.

    Siapa yang Akan Membantu Pemulihan di North Carolina?

    Dalam kunjungan ini, Trump juga menyebutkan Michael Whatley, seorang penduduk asli North Carolina dan ketua Komite Nasional Partai Republik, sebagai koordinator upaya pemulihan.

    Meskipun Whatley tidak memiliki jabatan resmi dalam pemerintahan, Trump menegaskan bahwa Whatley akan mengambil tanggung jawab besar dalam proses pemulihan.

    Apa yang Terjadi di California?

    Setelah menyelesaikan kunjungan di North Carolina, Trump berlanjut ke Los Angeles, California, yang sedang dilanda kebakaran hutan hebat.

    Saat tiba, Trump disambut oleh Gubernur Gavin Newsom, yang merupakan seorang kritikus Trump.

    Meskipun memiliki sejarah hubungan yang tidak harmonis, keduanya tampak berbicara ramah.

    Apa Kondisi Kebakaran di California Saat Ini?

    Kebakaran yang terjadi di California saat ini, termasuk Kebakaran Hughes, telah memicu kekhawatiran.

    Mengutip laporan dari USA Today, kebakaran tersebut menyebar cepat dan telah membakar lebih dari 10.000 hektar.

    Kebakaran ini menyebabkan puluhan ribu orang harus mengungsi.

    Berikut adalah ringkasan situasi kebakaran aktif di Los Angeles per 24 Januari 2025:

    Kebakaran Hughes:

    Berkobar sejak 22 Januari 2025, telah menghanguskan lebih dari 10.000 hektar, dengan 56 persen terkendali.

    Kebakaran Palisades:

    Telah membakar 23.400 hektar, terkendali sebesar 77%.

    Kebakaran Eaton:

    Hampir terkendali, dengan 95% teratasi dari 14.000 hektar.

    Kebakaran lainnya:

    Termasuk kebakaran di Laguna dan Perbatasan, dengan status terkendali bervariasi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Kunjungi Daerah Terdampak Bencana, Kritik Kinerja FEMA – Halaman all

    Solidaritas dan Harapan: Kunjungan Trump ke Pacific Palisades – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kehadiran seorang pemimpin di lokasi bencana sering kali memberikan harapan di tengah duka.

    Pada Jumat, 24 Januari 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bersama Ibu Negara Melania Trump, mengunjungi kawasan Asheville, Carolina Utara.

    Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak Badai Helene yang merusak wilayah tersebut pada bulan Oktober 2024.

    Menghampiri Korban Bencana Alam

    Badai Helene menyisakan jejak kehancuran yang tak terbayangkan.

    Saat berinteraksi dengan pejabat setempat, Trump mengungkapkan betapa pentingnya pemulihan bagi masyarakat yang terkena dampak. “Kami akan memastikan bantuan federal mengalir dengan cepat untuk mendukung pemulihan,” ujarnya dengan tegas.

    Di tengah suasana duka, ungkapan tersebut menjadi sinar harapan bagi banyak warga yang kehilangan rumah dan harta benda.

    Pemulihan bukan hanya soal material, tetapi juga soal kebangkitan semangat komunitas yang hancur.

    Melangkah Menuju Pacific Palisades: Menyaksikan Kehancuran

    Setelah mengunjungi Carolina Utara, langkah Trump berlanjut ke Pacific Palisades, California Selatan, yang tidak kalah parah akibat kebakaran hutan.

    Dengan latar belakang matahari terbenam yang berwarna jingga, Trump melihat reruntuhan rumah yang hangus.

    Suasana seakan mengisahkan penderitaan yang terpendam.

    “Menyaksikan kehancuran ini secara langsung membuat saya terkejut. Kita harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya, menyoroti pentingnya solidaritas dalam menghadapi bencana.

    Ucapan ini menggugah empati, seakan merangkul semua orang yang kehilangan tempat tinggal.

    Dukungan Federal untuk Pemulihan

    Dalam kunjungan tersebut, Trump tidak hanya melihat, tetapi juga berjanji untuk berkolaborasi dengan pejabat California.

    Dia menyatakan niatnya untuk memberikan bantuan yang lebih besar daripada yang pernah diberikan presiden sebelumnya.

    “Kita harus mempercepat proses izin federal untuk memulai kembali pembangunan,” tegas Trump.

    Janji ini memberikan secercah harapan bagi masyarakat yang merasa putus asa.

    Namun, di balik janji tersebut, terdapat kontroversi terkait pengelolaan air yang disampaikan oleh Trump.

    Kontroversi Pengelolaan Air dan Tanggapan Gubernur

    Trump menyoroti masalah pengelolaan air di California, mengeklaim bahwa kebijakan yang ada turut memperburuk kebakaran.

    Gubernur California, Gavin Newsom, dengan tegas membantah pernyataan tersebut, menyatakan bahwa perubahan pengelolaan air di wilayah utara tidak akan mempengaruhi penanggulangan kebakaran.

    “Bantuan setelah bencana adalah masalah kemanusiaan, bukan politik,” ungkap Anggota DPR Young Kim, menyoroti pentingnya kesatuan di tengah perpecahan politik.

    Di saat banyak yang melihat bencana ini sebagai panggilan untuk berkolaborasi, ada suara-suara yang tetap mengingatkan akan pentingnya mengesampingkan perbedaan dalam menghadapi tragedi bersama.

    Refleksi di Tengah Bencana

    Kunjungan Trump ke Carolina Utara dan Pacific Palisades mengingatkan kita bahwa di balik setiap bencana terdapat kisah kesedihan, keberanian, dan harapan.

    Para korban bencana tidak hanya membutuhkan bantuan materi, tetapi juga dukungan moral untuk bangkit dari keterpurukan.

    Dengan kehadiran pemimpin dan janji-janji yang diucapkan, harapan akan pemulihan perlahan mulai menguar, meskipun tantangan masih membayangi di depan.

    Dalam situasi yang menyedihkan ini, penting bagi kita semua untuk bersatu dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tangis Ayah Ikhlaskan Osima Yukari Tewas dalam Kebakaran Glodok Plaza

    Tangis Ayah Ikhlaskan Osima Yukari Tewas dalam Kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta

    Jasad Osima Yukari (29) telah teridentifikasi oleh dokter forensik RS Polri. Ayah Osima, Edi Sunarsono, merasa lega setelah mendapat kepastian kabar putrinya yang sempat dinyatakan hilang.

    “Tentunya kami bersyukur dan sudah lega karena sudah seminggu kami tunggu kabarnya,” kata Edi saat ditemui di rumahnya di Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kendal, dilansir detikJateng, Sabtu (25/1/2025).

    Edi menerima kabar RS Polri berhasil mengidentifikasi jasad putrinya pada Jumat (24/1) pagi. Dia mengatakan keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Osima dan mendoakan korban mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

    “Kami benar-benar ikhlas dengan kematian Osima yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza. Kami juga mendoakan anak kami mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ujarnya sambil menangis.

    Rencananya, jenasah korban akan dipulang ke kampung halamannya di Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kendal, pada Sabtu (25/1) siang oleh ibu kandungnya, Ima Susanti, yang saat ini dalam perjalanan dari Hong Kong menuju Jakarta. Edi menerangkan pihak keluarga korban sedang mempersiapkan kepulangan jenazah korban dari pemasangan tenda, batu nisan, liang lahat, dan tempat pemakamannya.

    Edi sempat mengenang saat-saat terakhir bertemu dengan Osima pada tanggal 1 Desember 2024 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kemendagri: NFSC 2025 ajang bangun kapasitas petugas damkar

    Kemendagri: NFSC 2025 ajang bangun kapasitas petugas damkar

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Sub Direktorat Standarisasi Tata Operasional dan Sumber Daya Manajemen Penanggulangan Kebakaran Kemendagri Danang Insita Putra mengatakan bahwa National Firefighter Skill Competition (NFSC) 2025 sebagai ajang untuk membangun kapasitas petugas pemadam kebakaran di tanah air.

    “NFSC 2025 bukan sekadar ajang lomba, melainkan momentum penting untuk membangun kapasitas petugas pemadam kebakaran yang lebih profesional, tanggap, dan terlatih,” kata Danang mewakili Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (MPBK) Kemendagri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Hal itu disampaikannya saat rapat persiapan NFSC 2025 yang akan berlangsung di Kota Bontang, Kalimantan Timur pada 25-27 Februari 2025.

    Dia berharap NFSC 2025 terselenggara dengan sukses melalui berbagai persiapan yang terus dimatangkan dan dukungan dari berbagai pihak.

    “NFSC 2025 diharapkan dapat berlangsung dengan sukses dan menjadi ajang bergengsi yang berkontribusi dalam mencetak petugas pemadam kebakaran yang tangguh, siap menghadapi tantangan, dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ujarnya.

    NFSC 2025 merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) Ke-106 Pemadam Kebakaran, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme petugas pemadam kebakaran di seluruh Indonesia.

    Adapun rangkaian rapat koordinasi dan sosialisasi telah dilaksanakan di Jakarta pada 22-23 Januari 2025, yang dihadiri oleh perwakilan dinas pemadam kebakaran dari berbagai daerah.

    Kompetisi ini akan diikuti oleh 50 tim yang masing-masing terdiri dari delapan orang meliputi enam personel pemadam dan dua ofisial. Tiga kategori lomba yang akan dipertandingkan dalam NFSC 2025 adalah survival, ladder pitching, dan hose laying.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga Thailand Sulit Bernapas di Tengah Ngerinya Polusi, 350 Sekolah Ditutup

    Warga Thailand Sulit Bernapas di Tengah Ngerinya Polusi, 350 Sekolah Ditutup

    Jakarta

    Polusi udara di ibu kota Thailand, Bangkok, semakin memburuk. Jumlah sekolah yang memilih tutup sementara terus bertambah, dari 250 kini tercatat mencapai 350, berdasarkan data yang dihimpun otoritas setempat hingga Jumat (24/1/2025).

    Pejabat Bangkok mengumumkan transportasi umum dinyatakan gratis dalam sepekan ke depan. Hal ini sekaligus menjadi solusi di balik asap knalpot yang memperparah polusi, juga demi menghindari kemacetan lalu lintas.

    Dikutip dari CNA, polusi udara musiman telah lama melanda Thailand, seperti banyak negara di kawasan tersebut, tetapi kondisi berkabut minggu ini telah menutup sebagian besar sekolah/

    “Sulit bernapas. Saya benar-benar merasakan panas di tenggorokan saya,” cerita Benjawan Suknae, 61, seorang penjual minuman di Bangkok, kepada AFP.

    “Saya pikir (penutupan sekolah) dapat membantu sampai titik tertentu.”

    Pemerintah Kota Bangkok mengatakan telah menutup 352 sekolah di 31 distrik karena polusi udara. Pada Kamis, lebih dari 250 sekolah di Bangkok ditutup karena polusi, dan pejabat mendesak orang untuk bekerja dari rumah dan membatasi kendaraan berat di kota tersebut.

    Polusi udara melanda negara Asia Tenggara itu secara musiman, karena udara lebih dingin dan stagnan bercampur dengan asap dari pembakaran tunggul tanaman dan asap kendaraan.

    Pada Jumat, tingkat polutan PM 2,5 partikel mikro penyebab kanker yang cukup kecil untuk memasuki aliran darah melalui paru-paru, mencapai 108 mikrogram per meter kubik, menurut IQAir. Angka tersebut menjadikan ibu kota Thailand sebagai kota besar paling tercemar ketujuh di dunia saat ini.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan paparan rata-rata 24 jam tidak boleh lebih dari 15 mikrogram untuk sebagian besar hari dalam setahun.

    Pada hari Jumat pagi, 352 dari 437 sekolah di bawah Otoritas Metropolitan Bangkok telah ditutup, yang berdampak pada ribuan siswa.

    Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul pada hari Kamis memerintahkan larangan pembakaran tunggul, pembakaran sisa tanaman secara sengaja untuk membersihkan ladang, dengan mereka yang bertanggung jawab menghadapi risiko tuntutan hukum.

    Layanan Skytrain, metro, sistem kereta ringan, dan bus di ibu kota akan gratis bagi pengguna mulai hari Sabtu, demikian pengumuman menteri transportasi Suriya Juangroongruangkit mengatakan kepada wartawan.

    “Kami berharap kebijakan ini akan membantu mengurangi polusi.”

    Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, yang saat ini menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Swiss, menyerukan tindakan yang lebih keras untuk mengatasi polusi pada hari Kamis, termasuk membatasi pembangunan di ibu kota dan mencari kerja sama dari negara-negara tetangga.

    “Saya pikir harus ada lebih banyak kesadaran yang ditingkatkan (oleh BMA) dan mungkin kebijakan bekerja dari rumah akan menjadi yang terbaik,” kata pekerja lepas Wisut Kitnarong, 59 tahun.

    Kota-kota di negara tetangga Vietnam dan Kamboja juga menempati peringkat tinggi dalam daftar paling tercemar polusi udara menurut data IQAir pada hari Jumat, dengan Ho Chi Minh di urutan kedua dan Phnom Penh di urutan kelima.

    Kementerian lingkungan Kamboja mengonfirmasi pada Jumat bahwa kualitas udara di Phnom Penh dan tiga provinsi lainnya telah mencapai zona merah, yang menandakan tingginya pencemaran.

    Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polusi udara disebabkan oleh perubahan iklim, pembakaran sampah, dan hutan kebakaran, dan mendesak masyarakat untuk memantau kesehatan mereka dan menghindari aktivitas di luar ruangan.

    Polusi udara telah menutup sekolah-sekolah di berbagai wilayah Asia baru-baru ini, termasuk Pakistan dan India

    Hampir dua juta siswa di dan sekitar New Delhi diminta untuk tinggal di rumah pada bulan November setelah pihak berwenang memerintahkan sekolah-sekolah untuk tutup karena polusi udara semakin memburuk.

    Penutupan sekolah-sekolah di Bangkok terjadi ketika UNICEF mengatakan dalam sebuah laporan bahwa 242 juta sekolah anak-anak terkena dampak guncangan iklim pada 2024.

    Perubahan iklim dapat memperburuk masalah polusi udara yang dianggap sebagai dampak sekunder dari bahaya yang disebabkan oleh iklim, menurut laporan yang diterbitkan pada hari Jumat.

    (naf/naf)

  • Polisi Sudah Periksa 15 Orang Saksi Terkait Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    Polisi Sudah Periksa 15 Orang Saksi Terkait Kebakaran di Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi terus menyelidiki kasus kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025) lalu.

    Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, sampai saat ini sudah ada belasan saksi yang dimintai keterangan.

    “Untuk total saksi yang sudah diperiksa ada 15 orang,” ucap Wira Satya Triputra saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat (24/1/2025), dilansir Tribun Jakarta.

    Saksi-saksi yang diperiksa meliputi pengelola gedung sampai warga di sekitar lokasi kebakaran yang berada di Kecamatan Tamansari tersebut.

    “Beberapa saksi sudah kami periksa. Ada dari manajemen, termasuk juga dari pegawai, dan termasuk warga sekitar sini,” ujarnya.

    Kepolisian pun akan melakukan pengecekan mengenai sistem SOP keamanan kebakaran di Glodok Plaza.

    Pasalnya, berdasarkan keterangan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta terungkap fakta bahwa Glodok Plaza tak memenuhi syarat keamanan kebakaran sejak 2023 silam.

    “Tentu ini semua akan menjadi pendalaman bagi kami. Kami berharap dengan keterangan saksi yang ada bisa mengungkap sumber api dari mana,” terangnya.

    Puslabfor Mulai Olah TKP

    Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri mulai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza pada Jumat sore kemarin.

    Tim Puslabfor tampak naik menuju lokasi kebakaran di lantai 7-9 Glodok Plaza sekitar pukul 15.11 WIB.

    Proses olah TKP terpantau hanya berlangsung kurang lebih 30 menit.

    Kepala Puslabfor Bareskrim Polri, Brigjen Pol Sudjarwoko, berujar, pihaknya hari ini baru sekadar melakukan pengamatan di lokasi kebakaran.

    Pengamatan dilakukan bersama sejumlah saksi yang melihat awal mula kebakaran.

    “Pada hari ini kita baru bisa melakukan olah TKP awal, karena hari-hari sebelumnya tim masih fokus untuk pencarian korban,” ucapnya saat ditemui di Glodok Plaza, Jumat.

    Pubslabfor pun belum melakukan penyitaan barang bukti lantaran baru melakukan pengamatan awal.

    “Belum ada penyitaan barang bukti. Tadi kami naik ke atas melakukan pengamatan, belum melakukan penyitaan barang bukti,” ujarnya.

    Banyaknya material berat atau puing-puing yang berseraka di sekitar lokasi pun sempat menyulitkan Tim Puslabfor dalam melakukan olah TKP.

    “Tapi itu tak jadi masalah, karena tim dari Puslabfor sudah biasa melakukan olah TKP,” tuturnya.

    Ia berharap olah TKP yang mulai dilakukan Puslabfor ini dapat mengungkap misteri di balik kebakaran besar yang melanda Glodok Plaza.

    “Tentunya dari kegiatan ini ada dua hal yang akan kami lihat. Pertama, sumber api dari mana, apinya dari mana, dan material apa saja sih yang bisa menyebabkan kebakaran cukup hebat,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul: Selidiki Penyebab Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Periksa 15 Saksi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya)