Kasus: kebakaran

  • BREAKING NEWS – Ruang Server dan Arsip di Gedung Dishub Jatim Terbakar, 14 Truk Pemadam Dikerahkan

    BREAKING NEWS – Ruang Server dan Arsip di Gedung Dishub Jatim Terbakar, 14 Truk Pemadam Dikerahkan

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Ruang server lantai dua Gedung Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, di Jalan Frontage Ahmad Yani No 268, Menanggal, Gayungan, Surabaya, terbakar, pada Selasa (4/2/2025) dini hari. 

    Sejumlah 14 unit truk pemadam kebakaran berbagai jenis dikerahkan untuk memadamkan api.

    Menurut Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Laksita Rini, hanya satu dari tiga ruangan server di lantai dua yang terbakar. 

    Area berukuran sekitar 4 m x 5 m yang terbakar itu, adalah ruang server dan ruang arsip di lantai dua gedung tersebut. 

    Kobaran api diketahui para saksi sekitar pukul 01.44 WIB. 

    Sedangkan, kondisi dua ruangan server yang bersebelahan dengan ruangan yang terbakar, dikategorikan aman, tidak terdampak. 

    Termasuk juga seluruh ruangan di lantai satu bangunan gedung seluas sekitar 25 m x 50 m di sana. 

    “3 ruangan server di lantai 2, yang terbakar hanya 1 ruangan, untuk 2 ruangan aman. Lantai 1 dan lantai 3 aman tidak ada yang terimbas,” ujar Laksita dalam keterangan tertulisnya pada awak media, Selasa (4/2/2025). 

    Laksita Rini menambahkan, 14 unit truk pemadam yang dikerahkannya itu terdiri dari dua unit Tempur Pos Jambangan, dua unit Tempur Rayon 3 Rungkut, satu unit Tempur Rayon 4 Wiyung. 

    Kemudian, satu unit Tempur Poskotis Joyoboyo, satu unit Tempur Pos Sukolilo, satu unit Tempur Pos Grudo, satu unit Tempur Pos Pakis, dan lima unit Tim Rescue. 

    Setelah sebuah Unit Tempur Pos Jambangan tiba di tempat kejadian kebakaran langsung melakukan pemadaman. Akhirnya, api pokok padam sekitar pukul 02.14 WIB.

    “Pembasahan selesai dan dinyatakan kondusif 02.52 WIB,” katanya. 

    Berdasarkan informasi yang diperoleh personelnya di lokasi. Penyebab kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik di area yang terbakar. 

    Namun, informasi tersebut tidak dalam rangka mendahului perkembangan terbaru hasil penyelidikan pihak kepolisian atas insiden kebakaran tersebut. 

    Yang jelas, Laksita Rini mengungkapkan, tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian tersebut. 

    “Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik di ruang server. Nihil korban jiwa,” pungkasnya. 

    Berdasarkan dokumentasi foto dan video yang berhasil dihimpun petugas DPKP Surabaya, kebakaran tampak pada ruangan yang berada di salah satu sudut gedung. 

    Selama proses pemadaman, kepulan asap putih tebal menyeruak pekat hampir menutupi seluruh fasad bangunan gedung tiga lantai tersebut. 

    Setelah api berhasil dipadamkan, petugas DPKP Surabaya melakukan penyedotan asap dari dalam gedung menggunakan alat blower.

    Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran di lantai dua Gedung Dishub Jatim tersebut. 

    “Mohon waktu,” ujar Kanit Reskrim Polsek Gayungan Polrestabes Surabaya, Ipda Robhen Sutono saat dihubungi TribunJatim.com, pada Selasa pagi. 

  • 2
                    
                        Bukannya Ditolong, Keluarga Sarji Malah Dianiaya Tetangga karena Pabrik Tahunya Kebakaran
                        Megapolitan

    2 Bukannya Ditolong, Keluarga Sarji Malah Dianiaya Tetangga karena Pabrik Tahunya Kebakaran Megapolitan

    Bukannya Ditolong, Keluarga Sarji Malah Dianiaya Tetangga karena Pabrik Tahunya Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Istilah sudah jatuh tertimpa tangga merupakan kata yang tepat untuk menggambarkan nasib pria bernama Sarji (55).
    Pabrik tahu milik Sarji kebakaran pada Minggu (2/2/2025) malam. Tak cuma itu, anak dan istri Sarji juga dianiaya tetangganya yang berinisial AC.
    “Cuma yang saya sesalkan ada tetangga yang rumahnya tingkat, begitu kejadian dia kesel baru bangun rumah, istri ama anak saya dipukul,” ujar Sarji saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (3/2/2025).
    Kebakaran pabrik tahu milik Sarji terjadi pada Minggu malam. Peristiwa ini bermula saat salah satu karyawan Sarji menggoreng tahu pong dengan menggunakan tungku kayu sekitar pukul 14.00 WIB.
    Begitu tahu itu matang, karyawan Sarji mencoba mematikan api dengan air.
    “Dari tungku penggorengan tahu habis goreng udah dimatiin, karyawan kan dagang ditinggal tuh, karena kan selesai jam 14.00 WIB siang gorengnya,” ungkap Sarji.
    Namun, ternyata api belum benar-benar padam dan akhirnya kembali membesar sekitar pukul 21.00 WIB.
    Mulanya, Sarji tidak mengetahui pabrik tahu yang berada persis di belakang rumahnya itu kebakaran. Dia baru mengetahui kejadian ini setelah diberitahu pengemudi motor yang melintas di depan rumahnya.
    “Saya di depan lagi ada tamu, di pabrik enggak ada orang satu pun, ketahuan pas ada motor lewat, dia bilang itu di belakang ada kebakaran,” kata Sarji.
    Mengetahui itu, Sarji langsung melihat ke area belakang rumahnya. Namun, saat itu kobaran api sudah terlanjur membesar.
    Api itu juga ikut merembet ke area belakang rumah Sarji. 
    Dia sudah berupaya memadamkan api itu dengan peralatan seadanya. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.
    Akhirnya, dia menghubungi pemadam kebakaran untuk meminta bantuan. Akhirnya, sekitar 112 personel pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi.
    Setelah satu jam berjibaku melakukan proses pemadaman, petugas melakukan proses pendinginan pukul 22.01 WIB. Kemudian, proses pemadaman dinyatakan selesai sekitar pukul 23.27 WIB.
    Akibat kebakaran ini Sarji memperkirakan kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.
    “Kalau rumah masih bisa dibenarin, kalau pabrik tahu gimana susah kalau ditotal semuanya buat bangun ada kali Rp 400 – 500 juta,” pungkas dia.
    Saat peristiwa kebakaran itu, AC diduga menganiaya anak dan istri Sarji.
    AC diduga menganiaya karena kesal rumahnya nyaris terbakar akibat pabrik tahu milik Sarji dilalap api. Sebab, saat peristiwa kebakaran terjadi, AC baru saja selesai membangun rumahnya.
    “Jadi, dianggapnya gara-gara lo, rumah dia bisa habis (kebakaran), padahal enggak kena,” kata Sarji.
    Padahal, Sarji juga tak menyangka pabrik tahunya kebakaran. Dia pun tak menginginkan peristiwa itu terjadi.
    Namun, AC malah tak bisa membendung emosinya dan memukul anak serta istri Sarji.
    “Istri saya dipukul bahunya sebelah kanan ama wajah, anak saya wajah,” ucap Sarji.
    Akibat pemukulan itu, anak dan istri Sarji mengalami luka lebam. Namun, kini luka itu sudah tidak terlalu parah dan perlahan menghilang.
    Merasa tak terima anak dan istrinya dianiaya, Sarji langsung membuat laporan ke Polsek Tebet.
    “Saya udah lapor ke polsek,” ungkap Sarji.
    Namun, setibanya di Polsek Tebet, polisi justru menyarankan Sarji agar menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan.
    Akhirnya, Sarji menuruti saran dari polisi untuk menunggu proses penyelesaian secara kekeluargaan.
    Namun, sampai saat ini masalah itu belum juga bisa diselsaikan secara kekeluargaan. Pihak kepolisian berencana melakukan mediasi.
    Dalam mediasi itu, Sarji ingin mengetahui alasan AC sampai tega memukul anak dan istrinya.
    “Belum (diselesaikan), hari ini baru mau ketemu, RT, RW, lurah, polsek, Koranmil, maksudnya apa masalahnya kok istri saya dipukul gara-gara kebakaran,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Fakta Pesta Seks Gay di Jaksel, Stiker di Bahu Jadi Penanda Peran ‘Perempuan’

    4 Fakta Pesta Seks Gay di Jaksel, Stiker di Bahu Jadi Penanda Peran ‘Perempuan’

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pesta seks gay yang digelar di sebuah kamar hotel di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan berhasil digerebek polisi.

    Kronologi

    Penggerebekan ini dilakukan oleh jajaran Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Sabtu (1/2/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

    “Adanya pesta seks sesama jenis, laki-laki atau gay. Jadi pesta seks LGBT yang dilakukan oleh sesama jenis, laki-laki,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (3/2/2025).

    Tetapkan 3 Tersangka

    Dari penggerebakan tersebut, sebanyak 56 pria berhasil diamankan pihak kepolisian.

    Dimana tiga orang diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah pria berinisial RH alias R, RE alias E, dan BP alias D.

    Peran Tersangka

    Adapun peran masing-masing tersangka yakni, RH berperan sebagai penyewa kamar hotel.

    Sedangkan tersangka RE adalah orang yang membayar biaya sewa.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Jauhari Mengingat Obrolan Terakhir Bersama Istrinya Ade Aryati (30) Sebelum kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).

    “Kemudian yang ketiga Saudara BP alias D, ini adalah merekrut peserta. Jadi D inilah yang menghubungi satu persatu peserta untuk diajak ikut dalam event ini,” ungkap Kabid Humas.

    “Kemudian dari 20 peserta awal yang dijapri oleh saudara tersangka D. Kemudian masing-masing juga mengajak, mengundang rekan-rekan lainnya yang berkeinginan untuk bergabung dalam event ini,” imbuh Ade Ary.

    Stiker Penanda Peran

    Saat penggerebekan, polisi menemukan fakta bahwa para peserta yang terlibat saling berbagi peran.

    . Sebagian berperan sebagai laki-laki, ada juga pria yang berperan menjadi “perempuan”.

    Peserta yang memainkan peran sebagai wanita ditempeli stiker di bagian bahu.

    “Yang menjadi pemeran laki-laki tidak menggunakan stiker, dan jika perempuan maka menggunakan label stiker pada bahu,” jelas Ade Ary.

    Adapun stiker di bahu ini bersifat menyala dalam kegelapan atau glow in the dark.

    Selain itu, polisi menyita sejumlah barang bukti termasuk alat kontrasepsi dan obat anti HIV.

    “Ada barang bukti pemesanan hotel, kemudian alat kontrasepsi kondom, kemudian ada obat anti HIV dan juga ada sabun mandi,” ungkap Ade Ary.

    Para tersangka kini telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Mereka dijerat Pasal 33 juncto Pasal 7 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.

    “Dengan ancaman pidana paling singkat dua tahun, paling lama 15 tahun dan denda Rp 1-7,5 miliar,” terang Ade Ary.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    Dua Alasan Pencairan KJP Plus Tahap I Molor di Maret 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ada dua alasan yang membuat bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar atau KJP Plus Tahap I baru dicairkan pada Maret 2025.

    Padahal Dinas Pendidikan Jakarta berencana melakukan pencairannya pada Januari 2025 ini.

    Adapun penyebabnya, pertama gegara Pemprov Jakarta belum memiliki dana untuk mencairkan bantuan pendidikan tersebut.

    “Untuk target penyaluran KJP Plus ini di bulan Maret 2025 dengan alokasi untuk tiga bulan, yaitu Januari, Februari, dan Maret,” ucap Plt Kepala Disdik Jakarta, Sarjoko, saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Senin (3/2/2025).

    “Hasil koordinasi awal kami dengan BPKD itu memang diinformasikan bahwa pada posisi Januari ini dari sisi ketersediaan anggaran memang belum memungkinkan untuk bisa dilakukan penyaluran,” ujarnya.

    Kedua, perubahan dalam tata kelola KJP Plus dan KJMU pun jadi salah satu penyebab bantuan pendidikan itu belum dapat disalurkan di awal 2025 ini.

    Hal ini berdasarkan hasil diskusi antara Disdik dengan Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno yang meminta supaya bantuan pendidikan itu lebih tepat sasaran.

    “Hasil dari rapat-rapat tersebut mengerucut adanya satu keperluan perubahan tata kelola terhadap kegiatan KJP Plus dan KJMU,” tuturnya.

    Begitu pun pada bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) yang juga molor dari rencana awal.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Jauhari Mengingat Obrolan Terakhir Bersama Istrinya Ade Aryati (30) Sebelum kebakaran Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1/2025).

    “Untuk KJMU ini di bulan Mei 2025 untuk (pencairan) tahap satunya,” kata anak buah Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi ini.

    Berikut jadwal pendataan dan pencairan KJP Plus tahap I tahun 2025:

    – 13 Januari – 6 Februari: Pendaftaran KJP Plus
    – -15 Januari – 8 Februari 2024: Pemadanan data dan verifikasi
    – Februari 2025: Penetapan penerima dan besaran KJP Plus melalui Keputusan Gubernur
    – Minggu pertama Maret 2025: Pencairan KJP Plus Tahap 1

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir

    DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Senin (3/1) mulai dari agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg hingga Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Agen resmi pertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg

    Agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat pembelian kemasan tiga kilogram (kg).

    “Terus KTP dikumpulkan di saya buat apa? Mekanismenya belum ada, dikirim ke mana?” kata Dwi (58) saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Dosen ASN tuntut semua tunjangan kinerja dicairkan tanpa terkecuali

    Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menuntut pemerintah untuk mencairkan semua tunjangan kinerja (Tukin) dosen tanpa terkecuali mulai dari 2020 hingga 2024.

    “Kami minta semuanya dicairkan. Tidak cuma separuh, tidak hanya sepertiga. Semuanya harus dibayarkan,” kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI duga kenaikan harga elpiji 3 kg karena adanya aksi borong

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menduga kenaikan gas elpiji kemasan 3 kilogram (kg) yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan adanya aksi borong (panic buying) yang membuatnya tabung gas subsidi ini menjadi langka di pasaran.

    “Kemarin terjadi panic buying dari para pengecer warung-warung, dikarenakan adanya peraturan terbaru dari Ditjen Migas tentang penyesuaian ketentuan pendistribusian elpiji kemasan 3 kg di sub penyalur atau pangkalan,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Hari Nugroho di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Penyebab kebakaran di Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (2/2) diduga karena tungku api pembuat tahu.

    “Informasi sementara berasal dari tungku api pembuatan tahu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur

    Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan dengan menyiagakan petugas piket hingga melaksanakan pengerukan lumpur secara rutin terhadap infrastruktur sumber daya air seperti kali, embung, dan waduk.

    “Upaya yang kami lakukan pastinya piket siaga penuh. Kemudian melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali, waduk, hingga embung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ratusan Warga Kehilangan Rumah di Kutai Timur, BPBD Ditagih Bantu Korban
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Februari 2025

    Ratusan Warga Kehilangan Rumah di Kutai Timur, BPBD Ditagih Bantu Korban Regional 4 Februari 2025

    Ratusan Warga Kehilangan Rumah di Kutai Timur, BPBD Ditagih Bantu Korban
    Tim Redaksi
    KUTIM, KOMPAS.com
    – Kebakaran hebat yang melanda dua desa di Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten
    Kutai Timur
    ,
    Kalimantan Timur
    , pada Kamis (30/1/2025) menghanguskan 150 rumah dan membuat lebih dari 200 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
    Hingga saat ini, para korban terpaksa mengungsi ke rumah warga terdekat karena belum adanya posko darurat yang disediakan pemerintah daerah.
    Staf Kecamatan Batu Ampar, Jenari, mengungkapkan bahwa bantuan terus berdatangan dari desa-desa tetangga, perusahaan, dinas terkait, dan daerah lain dalam bentuk bahan pokok, pakaian, serta selimut.


     
    Namun, pihaknya menyoroti ketidakhadiran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur yang dinilai hanya meminta laporan tanpa turun langsung ke lokasi.
    “Sementara ini masyarakat yang menjadi korban mengungsi ke rumah warga, posko tidak ada. Bantuan makanan cukup karena datang dari desa lain. Tapi BPBD? Mereka yang harusnya turun, ini cuma minta laporan-laporan saja. Kita mintanya turun langsung, sampai saat ini tidak ada,” ujar Jenari dengan nada kesal, Senin (3/2/2025).
    Ketidakjelasan respons BPBD semakin menambah beban masyarakat yang kehilangan rumah dan harta benda mereka.
     
    Warga berharap adanya langkah nyata dari pemerintah, bukan sekadar administrasi di atas kertas.
    Dalam kondisi darurat ini, masyarakat setempat hanya bisa mengandalkan solidaritas antarwarga sambil menunggu perhatian dari pihak yang bertanggung jawab.
    Hingga Senin (3/2/2025) dini hari, belum ada pernyataan resmi dari BPBD Kutai Timur terkait lambannya bantuan yang diberikan kepada korban bencana ini.
    Konfirmasi yang dilakukan Kompas.com juga belum membuahkan hasil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Kebakaran melanda Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2025). ANTARA/HO-Instagram.com/damkarjaksel.

    Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 03 Februari 2025 – 14:00 WIB

    Elshinta.com – Penyebab kebakaran di Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (2/2) diduga karena tungku api pembuat tahu.

    “Informasi sementara berasal dari tungku api pembuatan tahu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Yohan mengatakan titik kenal kebakaran itu lokasinya berada di dekat Pasar Raya Manggarai.

    Ditambahkan, objek yang terdampak yakni dua rumah tinggal atau dua kepala keluarga (KK) dengan enam jiwa.

    “Tidak ada korban jiwa dan pengungsi, estimasi kerugian dalam pendataan,” ujarnya.

    Sebelumnya, sebanyak 112 personel atau 31 unit Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran itu.

    Laporan kebakaran diterima pukul 21.09 WIB. Pemadaman selesai pada Minggu (2/2) pukul 23.27 WIB dengan ditangani 29 unit personel gabungan.

    Sumber : Antara

  • Annisa Pohan-Srikandi Demokrat Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran Kemayoran

    Annisa Pohan-Srikandi Demokrat Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran Kemayoran

    Jakarta

    Istri Agus Harimurti Yudhoyono yang juga Ketua Srikandi Demokrat, Annisa Pohan Yudhoyono, menggelar aksi bakti sosial untuk para korban kebakaran di Jl. Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat. Annisa Pohan bersama jajaran Srikandi Demokrat lainnya menyalurkan bantuan hingga pemeriksaan kesehatan gratis bagi para korban.

    Dalam aksi sosial ini, Srikandi Demokrat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi seperti pampers untuk bayi dan lansia, pakaian dan susu balita, daster dan pakaian dewasa yang layak, perlengkapan sekolah seperti alat tulis dan seragam, serta obat-obatan dan juga pemeriksaan kesehatan gratis. Annisa Yudhoyono pun menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap korban bencana.

    “Kami ingin hadir langsung dan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan mendesak di lapangan. Selain kebutuhan dasar, kami juga menyediakan layanan kesehatan gratis dan trauma healing bagi anak-anak korban kebakaran,” kata Annisa seperti dalam keterangan yang diterima, Senin (3/2/2025).

    Sebagai informasi, musibah kebakaran yang terjadi pada Selasa (21/1) lalu, pukul 00.35 WIB ini mengakibatkan kerusakan luas dengan total 11 RT terdampak. Data sementara mencatat bahwa 543 rumah hangus terbakar, berdampak pada 607 kepala keluarga (KK) atau 1.797 jiwa. Para pengungsi kini ditampung di Posko Pengungsian Kodim 0501/JP.

    Foto: Annisa Pohan Yudhoyono kunjungi korban kebakaran Kemayoran Gempol (dok Istimewa)

    Lebih lanjut, selain memberikan bantuan material dan medis, tim kesehatan Srikandi Demokrat juga melakukan pendekatan jemput bola dengan mendatangi tenda-tenda pengungsian. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa para pengungsi, terutama lansia dan anak-anak, mendapatkan perawatan yang layak tanpa harus meninggalkan tenda mereka.

    Untuk membantu pemulihan mental para korban, Srikandi Demokrat juga mengadakan kegiatan trauma healing bersama Kader Muda Demokrat DKI. Berbagai permainan edukatif dan hiburan diselenggarakan agar anak-anak dapat kembali ceria dan perlahan melupakan trauma akibat bencana.

    Bakti sosial ini diharapkan dapat meringankan beban para korban dan memberikan dukungan moral bagi mereka agar bisa segera bangkit dari musibah ini. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan aksi nyata dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam menghadapi situasi darurat seperti ini.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Megawati minta BMKG belajar dari kebakaran di Los Angeles

    Megawati minta BMKG belajar dari kebakaran di Los Angeles

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri meminta Pemerintah termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) agar mencermati perubahan iklim termasuk pelajaran dari musibah kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, baru-baru ini.

    Hal ini disampaikan Megawati usai berbicara dengan dengan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore saat break World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan, Roma, Italia, Senin.

    “Tadi saya berbicara dan bertanya kepada Beliau mengenai penyebab kebakaran besar di Los Angeles baru-baru ini,” kata Megawati dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Apalagi kata Megawati, Al Gore menjelaskan kebakaran besar yang baru terjadi di Los Angeles akibat kekeringan dan ada masalah dalam sistem air untuk pemadaman kebakaran, sehingga kebakaran dan dampaknya sangat meluas.

    “Saya akan memberi tahu Anda apa yang para ilmuwan katakan kepada saya. Panas yang terperangkap dalam sistem mengganggu siklus air. Mereka mengalami sesuatu yang disebut hydroclimate whiplash,” ujar Al Gore.

    Ia menyebut Los Angeles mengalami dua musim dingin yang sangat basah berturut-turut yang meningkatkan pertumbuhan vegetasi dan pada bulan Maret lalu hujan berhenti.

    “Dan mereka mengalami kekeringan selama sepuluh bulan. Semua tumbuhan yang tumbuh di luar kendali mengering dan menjadi bahan bakar api,” lanjut Al Gore.

    Mantan wapresnya Bill Clinton ini pun menguraikan panjang lebar soal kekeringan panjang yang terjadi dan memantik kebakaran itu termasuk soal angin yang berasal dari pegunungan dengan kecepatan tinggi.

    Megawati mengatakan hal seperti ini harus dipelajari dan diantisipasi sehingga musibah serupa tidak terjadi di Indonesia.

    Saat menjadi panelis di World Leaders Summit on Children’s Rights pun hari ini, Megawati menyinggung soal perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan bumi, terutama kalangan anak-anak.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tim gabungan akhirnya temukan nelayan yang hilang di Kepulauan Seribu

    Tim gabungan akhirnya temukan nelayan yang hilang di Kepulauan Seribu

    Jakarta (ANTARA) –

    Tim gabungan akhirnya menemukan nelayan asal Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, Iqbal Lujaman (26) yang hilang saat melaut di perairan Kabupaten Kepulauan Seribu pada Sabtu (1/2).

    “Alhamdulillah, setelah melalui proses pencarian yang panjang kami berhasil menemukan korban pada Minggu malam (2/2) di perairan Pulau Air,” kata Kepala Sektor 7 Kecamatan Kepulauan Seribu Utara pada Suku Dinas Penanggulangan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Yuli Sahroni di Jakarta, Senin.

    Ia mengatakan, korban yang dilaporkan hilang ditemukan pada Minggu (2/2) sekitar pukul 20.35 WIB dan langsung dievakuasi ke Pulau Panggang.

    Menurut dia, pencarian korban dilakukan bersama Polsek Kepulauan Seribu Utara, Basarnas, Suku Dinas Perhubungan serta pihak terkait lainnya.

    “Korban ditemukan di perairan Pulau Air, Kelurahan Pulau Panggang dalam kondisi selamat,” kata dia.

    Pada awalnya korban, Iqbal Lujaman akan pergi melaut untuk memancing ikan dari Pulau Panggang menuju perairan Pulau Peniki menggunakan kapal kayu.

    Namun pada saat memancing di perairan Pulau Peniki, kapalnya mati mesin dan korban dinyatakan hilang. “Pencarian korban ini dimulai pada Minggu (2/1) usai adanya laporan kepada petugas,” kata dia.

    Sekretaris Kelurahan Pulau Panggang, Muhammad Nuralim mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas kinerja tim gabungan dalam melakukan proses pencarian warga yang dilaporkan hilang.

    Dia meminta warga terutama nelayan untuk lebih waspada serta membawa alat komunikasi telepon seluler serta alat keselamatan saat hendak melakukan aktivitas di tengah laut, mengingat cuaca buruk masih kerap terjadi.

    “Semoga dari kejadian ini kita semua bisa mengambil pelajaran dan hikmahnya,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025