Kasus: kebakaran

  • KSOP Minta Wisatawan ke Labuan Bajo Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Kebakaran Kapal

    KSOP Minta Wisatawan ke Labuan Bajo Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Kebakaran Kapal

    Labuan Bajo, Beritasatu.com – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo memberikan peringatan kepada kapal wisata untuk waspada terhadap kemungkinan cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi dan angin kencang.

    Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Risdiyanto menyarankan wisatawan untuk menghindari rute pelayaran di perairan selatan Pulau Padar, Komodo, dan Rinca yang berada dalam wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) pada periode 13-15 Februari 2025. 

    “Keselamatan pelayaran adalah tugas bersama, baik instansi pemerintah maupun swasta sebagai mitra. Kolaborasi dan sinergi adalah mutlak. Ketersediaan peralatan keselamatan, pelatihan dan
    kepedulian terhadap keselamatan perlu dijaga keberlangsungannya.” ujar Stephanus dikutip dari Antara, Kamis (13/2/2025).

    Dia mengimbau agar para nakhoda memilih jalur pelayaran yang lebih aman, yaitu melalui perairan utara Pulau Padar, Rinca, dan Komodo di kawasan TNK selama periode tersebut.

    Selain alam, ancaman lain buat wisatawan adalah soal kondisi kapal. Seperti diketahui sudah banyak kapal wisata Labuan Bajo yang mengalami kebakaran. Kejadian ini dinilai cukup mencoreng dunia pariwisata Indonesia.

    Untuk itu dia menekankan pentingnya para pemilik kapal mengetahui fire safety protection. Salah satunya penting bagi setiap kapal memiliki Apar semiotomatis flame accurate termination yang dikembangkan Famindo Alfa Spektrum Teknologi (Fast).

    “Hari sial tidak pernah ada di kalender tetapi alangkah baiknya kita meningkatkan kewaspadaan dalam situasi dan kondisi apa pun di mana pun. Semoga dengan hadirnya solusi ini,  tingkat musibah kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo dapat diredam dan pariwisata Labuan Bajo kembali berjaya,” pungkasnya.

  • People Power Bisa Meledak, Amien Rais Sarankan Prabowo Segera Tahan Bapaknya Fufufafa

    People Power Bisa Meledak, Amien Rais Sarankan Prabowo Segera Tahan Bapaknya Fufufafa

    GELORA.CO –  Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais memprediksi, akan terdapat bayang-bayang gerakan rakyat yang akan menjadi people power.

    Menurutnya, people power ini akan muncul karena gejolak kemarahan dari rakyat yang kondisinya makin memburuk, khususnya di bidang sosial ekonomi.

    “Saya khawatir terus terang, seolah-olah ini tinggal a matter of time, tinggal menunggu waktu,” ujar Amien yang dilansir dalam video di kanal Youtube pribadinya, Kamis (13/1/2025).

    Amien menjelaskan, ada suatu titik di mana people power bisa menjadi bom dan bisa memicu keadaan politik yang kacau-balau.

    “Nah, pada titik didih, itu people power bisa meledak dan dapat menghadirkan politic chaos atau kesemrawutan politik, bahkan sebuah anarki,” beber dia.

    “Bila ambang ketakutan atau threshold of fear telah terlampaui, tidak ada kekuatan yang dapat mengendalikan arah people power itu,” sambungnya.

    Kondisi dari amarah rakyat ini, kata Amien, akan menyebabkan kebakaran politik nasional yang dampaknya bisa sangat jauh.

    “Dalam sebuah people power yang bisa berubah menjadi political nihilism, gambaran masa depan bangsa bisa sangat mengerikan,” katanya.

    Amien menduga, di berbagai kota besar akan terjadi aksi penjarahan massal seperti di toko. Bahkan di desa, kelompok petani kecil juga bisa menjarah para petani kaya.

    “Seperti dulu pernah didengungkan aktivis komunis yaitu kaum borjuis adalah setan kota yang harus dilibas dan petani kaya adalah setan desa yang harus dimusnahkan,” katanya lagi.

    “Jadi, amat sangat mengerikan,” tegasnya.

    Terakhir, Amien menyarankan, sebuah cara yang praktis untuk menghindari terjadinya people power yang menurutnya sangat berbahaya.

    “Menurut saya itu mudah yakni segera tutup rapat-rapat sumber masalah atau biang keroknya itu, pemerintah Prabowo bisa menetapkan tahanan rumah atau tahanan kota buat bapaknya fufufafa yaitu mr. Mulyono,” tambah Amien.

  • 3 Fakta Ledakan Hebat di Toserba Taiwan Makan Korban Jiwa

    3 Fakta Ledakan Hebat di Toserba Taiwan Makan Korban Jiwa

    Taipei

    Sebuah ledakan hebat terjadi di sebuah department store di Taiwan. Ledakan ini memakan korban jiwa.

    Adapun ledakan terjadi pada Kamis (13/2). Ledakan itu awalnya menewaskan satu orang dan menyebabkan empat orang lainnya “tanpa tanda-tanda vital”.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/2/2025), tujuh orang lainnya terluka dalam ledakan di food court di lantai 12 department store (toserba) Shin Kong Mitsukoshi di kota Taichung tersebut, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

    Area tersebut diyakini tengah ditutup untuk pekerjaan konstruksi pada saat kejadian, kata badan tersebut.

    Video yang diunggah di media sosial dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan momen ledakan, dengan pelapis dinding dan puing-puing lainnya beterbangan dari gedung dan debu mengepul dari dalam.

    Apa saja fakta seputar ledakan dahsyat ini? Baca halaman selanjutnya.

    1. Ledakan Sangat Kuat

    Foto: Toko toserba yang meledak (AP)

    Wali Kota Taichung pun menyampaikan kesaksiannya. Dia mengaku merasakan getaran yang hebat.

    “Saya sedang bekerja di gedung pemerintahan kota sekitar pukul 11.30 pagi dan karena gedung itu berada tepat di sebelah toserba Shin Kong Mitsukoshi, saya merasakan getaran,” kata Wali Kota Taichung Lu Shiow-yen kepada wartawan.

    Ledakan itu, katanya, sangat hebat. Upaya evakuasi pun dilakukan.

    “Ledakan itu sangat serius dan upaya penyelamatan masih berlangsung,” imbuhnya.

    Dinas pemadam kebakaran setempat mengerahkan 56 kendaraan dan 136 orang untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

    2. Korban Tewas Jadi 4 Orang

    Foto: Potret toko toserba yang rusak (AP)

    Korban tewas akibat ledakan di sebuah department store (toserba) di Taiwan bertambah menjadi empat orang.

    Lantai tersebut diyakini ditutup untuk pekerjaan konstruksi pada saat kejadian, kata badan tersebut.

    Liao Yu-fu, 26 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa ia terbangun dari tidurnya karena suara ledakan dan mengira itu adalah “pesawat yang menabrak rumah”.

    “Ada getaran dan bahkan tempat tidur saya bergetar,” kata Liao, yang dapat melihat department store itu dari rumahnya.

    “Suara itu berlangsung lama dan saya takut,” imbuhnya.

    3. Penyebab Ledakan Belum Diketahui

    Foto: Potret Kerusakan di Toserba Taiwan yang Meledak, 4 Orang Tewas (AP)

    Seorang wanita, yang berada di lantai enam toko tersebut pada saat itu, mengatakan ada “getaran yang sangat keras” dan kemudian puing-puing mulai berjatuhan.

    “Awalnya, kami pikir itu gempa bumi,” kata wanita itu kepada media televisi lokal TVBS.

    “Ketika saya menuruni tangga, ada pecahan kaca di setiap lantai di pintu masuk lift. Setiap lantai terkena dampaknya,” ujarnya.

    “Ledakan itu sangat serius dan penyelamatan masih berlangsung,” kata Wali Kota Taichung Lu Shiow-yen mengatakan kepada wartawan.

    Belum diketahui apa yang menyebabkan ledakan itu.

    Halaman 2 dari 4

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ojol Curhat Masalah Keamanan di Kampung Bahari, Ini Solusi Polisi

    Ojol Curhat Masalah Keamanan di Kampung Bahari, Ini Solusi Polisi

    Jakarta

    Polda Metro Jaya dicurhati driver ojek online (ojol) yang khawatir terhadap keamanannya saat mengantar-jemput pesanan dari dan ke Kampung Bahari, Jakarta Utara. Pihak kepolisian menegaskan siap menjaga keamanan dan ketertiban.

    Hal tersebut disampaikan dalam program ‘Ngopi Kamtibmas’ di Pademangan Timur, Jakarta Utara, Rabu (12/2) malam. Turut hadir di lokasi Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Dekananto Eko Purwono, Dirresnarkoba Kombes Ahmad David, Dirbinmas Kombes Harri Muharram Firmansyah, Kabid Humas Kombes Ade Ary Syam Indradi hingga Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady.

    “Kalau ada kejadian, segera laporkan. Kami akan tindaklanjuti secepatnya,” kata Ahmad Fuady dalam keterangannya, Kamis (13/2/2025).

    Dalam pertemuan itu, warga RW 12 juga mengeluhkan kumpul-kumpul remaja di jembatan penyeberangan orang (JPO) yang kerap meresahkan.

    Pada kesempatan yang sama, Dirbinmas Kombes Harri Muharram juga menyoroti tiga isu utama yang kerap terjadi. Mulai dari tawuran remaja, kebakaran akibat kelalaian hingga pencurian kendaraan bermotor. Dia mengingatkan warga untuk selalu waspada.

    “Tawuran biasanya dipicu oleh aksi yang hanya untuk tampil di media sosial. Mari bersama-sama mencegah hal ini agar tidak menjadikan wilayah kita zona merah,” ujar Harri.

    Sementara itu, Kabid Humas Kombes Ade Ary Syam Indradi mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga ketertiban untuk menjaga kondusifitas lingkungan. Dia meminta masyarakat untuk melapor jika ada indikasi perilaku tindak pidana di lingkungan mereka.

    “Kami berharap kegiatan seperti ini terus mempererat sinergi antara polisi dan masyarakat,” kata Ade Ary.

    (wnv/mea)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pantas Dodi Memilih Mundur dari Jabatan Kades Demi Jadi TKI di Jepang, Gajinya Terkuak

    Pantas Dodi Memilih Mundur dari Jabatan Kades Demi Jadi TKI di Jepang, Gajinya Terkuak

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok kepala desa alias kades yang mengundurkan diri demi menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jepang.

    Kades itu benama Dodi Romdani yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa (Kades) Sukamulya, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

    Ia resmi mengundurkan diri pada tahun 2024 lalu.

    Dodi memilih mundur karena ingin menjadi TKI di Jepang.

    Hal itu lantaran gaji kades dibandingkan dengan gaji bekerja di Jepang terlampau jauh.

    Jika bekerja di Jepang, sang Kades disebut-sebut diperkirakan bisa mendapat gaji 10 kali lipat dari gajinya sebagai Kades di Ciamis.

    Belakangan, kisah Dodi yang mengundurkan diri sebagai Kades demi bekerja di Jepang menjadi viral di media sosial.

    Hal itu dibenarkan oleh Kabag Hukum Setda Kabupaten Ciamis, Deden Nurhadana.

    “Ternyata ada panggilan lagi (sebagai pekerja migran) di Jepang,” katanya saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (13/2/2025) pagi.

    Lantas berapa gaji Dodi sebagai Kades Sukamulya, hingga memilih mengundurkan diri untuk kembali menjadi pekerja migran?

    Aturan mengenai gaji yang didapat Kepala Desa Kabupaten Ciamis diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Ciamis Nomor 61 Tahun 2018 tentang Dana Desa Tahun Anggaran 2019.

    Dalam Pasal 10 dijelaskan mengenai penghasilan tetap yang didapat Kepala Desa di Kabupaten Ciamis.

    Merujuk pada hal tersebut, penghasilan tetap Dodi Romdani senilai Rp 3.250.000.

    Dodi juga berhak mendapat tunjangan akhir masa jabatan sebagai Kepala Desa Rp 6.000.000.

    Sebelum resmi mengundurkan diri, Dodi sempat berkonsultasi dengan Bagian Hukum Setda Ciamis.

    Deden menjelaskan, soal kepala desa yang mengundurkan diri dan memilih bekerja di tempat lain, hal itu diperbolehkan secara aturan.

    “Itu haknya (mengundurkan diri), terangnya.

    Dikatakan Deden, ia tak mengetahui persis awal mula Dodi memutuskan mundur dan memilih bekerja di Jepang.

    Dari informasi yang ia terima, dulunya Dodi pernah bekerja di Jepang.

    “Pernah kerja di Jepang. Tempat kerjanya yang dulu kembali memanggil untuk kerja di sana,” jelasnya.

    Dikatakan Deden, Dodi berangkat ke Jepang pada 2024 lalu.

    Dodi diketahui menjabat sebagai Kades Sukamulya hampir enam tahun.

    Menurut perpanjangan masa jabatan kepala desa yang baru, masa jabatan kepala desa adalah 8 tahun.

    “Masa jabatan (Dodi) ada dua tahun lagi,” kata Deden.

    Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis akan melantik Kades Sukamulya hasil pergantian antar waktu hari ini, Kamis.

    Sementara itu, kisah TKI lainnya juga pernah terjadi di Cirebon, Jawa Barat.

    Pilu kisah Hasannudin Burhan (42) yang pernah menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal di Malaysia.

    Diketahui, Hasannudin Burhan merupakan warga asal Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Berharap mendapatkan penghasilan yang layak, namun saat berangkat ternyata Hasan justru malah mendapatkan ancaman hingga intimidasi.

    Bahkan, Hasan sampai melarikan diri demi selamatkan nyawa.

    Ditemui di balai desa setempat, Hasan mengisahkan, perjalanan menjadi PMI ilegal dimulai dari tawaran seorang calo pada 2003 lalu.

    Tanpa menyadari risiko besar yang menantinya, ia tertarik bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Malaysia dengan membayar sekitar Rp 7 juta.

    “Awalnya saya dapat tawaran dari seorang calo, kebetulan masih tetangga desa.”

    “Setelah minat, saya dibawa ke Jakarta untuk mendaftarkan diri ke PT.”

    “Selang beberapa hari, saya diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Pontianak,” ujar Hasan saat berbincang dengan media, Jumat (31/1/2025).

    Namun, sesampainya di Pontianak, Hasan baru menyadari bahwa ia tidak langsung diberangkatkan ke Malaysia. 

    Ia ditampung di sebuah penampungan sebelum dibawa ke Imigrasi untuk pembuatan paspor.

    “Paspor saya dibuat di Imigrasi Pontianak. Setelah dua hari, saya dibawa ke Entikong, perbatasan Indonesia-Malaysia.”

    “Saya baru tahu kalau saya akan masuk sebagai pekerja ilegal saat sudah di Malaysia,” ucapnya.

    Sebelum melintasi perbatasan, Hasan dan rekan-rekannya diberikan instruksi agar mengaku sebagai wisatawan yang hendak mengunjungi saudara jika ditanya pihak imigrasi Malaysia.

    Hasan akhirnya tiba di Kuching, Malaysia dan ditempatkan di sebuah mes sebelum dipekerjakan.

    Namun, kenyataan pahit menantinya.

    “Di Jakarta saya dijanjikan gaji Rp 1,5 juta per bulan. Tapi setibanya di Malaysia, perjanjian itu disobek, lalu dibuatkan kontrak baru oleh tekong di sana.”

    “Saya dipaksa menandatangani kontrak dengan gaji hanya Rp 250 ribu per bulan. Saya menolak, tapi saya ditodong pistol, akhirnya dengan terpaksa saya tanda tangan,” jelas dia.

    Setelah itu, Hasan dibawa ke kapal yang berada di tengah laut. 

    Di sana, ia bertemu seorang ABK asal Malang yang menyarankannya untuk segera pulang.

    “Dia bilang, ‘Kenapa masih muda kok larinya ke sini? Sayang lah, mendingan pulang aja.’ Saya mulai berpikir ulang,” katanya.

    Kesempatan melarikan diri datang saat kapal tempatnya bekerja mengalami kerusakan dan harus bersandar di sebuah pulau.

    “Di pulau itu, saya dan empat teman saya dari Sangir akhirnya memutuskan kabur. Kami ikut kapal lokal milik warga Malaysia,” ujarnya.

    Namun, pelarian Hasan tak mudah.

    Paspor dan dokumen pentingnya masih dipegang oleh tekong.

    “Saya harus mencuri dokumen saya sendiri. Kalau enggak, saya gak mungkin bisa keluar dari Malaysia.”

    “Saya menunggu malam, lalu mengambil paspor di brankas, karena saya gak punya uang untuk ongkos pulang, saya juga mengambil uang ringgit yang ada di sana,” ucap pria yang kini seorang aktivis buruh tersebut.

    Dengan uang tersebut, Hasan dan teman-temannya naik taksi menuju perbatasan, lalu kembali ke Indonesia.

    Kisah pria yang kini menduduki posisi sebagai Wakil Ketua Persatuan Buruh Migran itu pun menjadi pengingat bahwa menjadi PMI ilegal sangat berisiko.

    Bahkan, baru-baru ini seorang PMI ilegal asal Bengkalis, Riau, bernama Basri (54) tewas ditembak otoritas maritim Malaysia saat berusaha masuk ke negara tersebut.

    Dari informasi yang dihimpun, Basri bersama empat PMI ilegal lainnya ditembak di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada 24 Januari 2025.

    Otoritas Malaysia mengklaim mereka melakukan perlawanan, tetapi saksi menyebut para PMI itu tidak bersenjata.

    Kasus ini menunjukkan bahwa PMI ilegal menghadapi risiko besar, mulai dari eksploitasi tenaga kerja hingga ancaman kekerasan.

    Hasan berharap kisahnya bisa menjadi pelajaran bagi calon pekerja migran agar menempuh jalur yang legal dan aman.

    “Jangan sampai ada lagi yang mengalami nasib seperti saya.”

    “Cari informasi yang benar sebelum berangkat kerja ke luar negeri. Jangan tergiur janji manis calo,” jelas dia.

    Nasib TKI ilegal lainnya

    Nasib tragis dialami Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Arab Saudi.

    TKI ilegal bernama NN tewas usai melompat dari gedung rumah sakit di Jeddah.

    Reaksi keluarga NN mengetahui hal ini sungguh pilu.

    Diketahui, NN merupakan warga Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

    Laporan penyebab meninggalnya NN tertulis dalam surat dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bandung Barat akhir Oktober 2024.

    “Kita baru menerima surat dari Kemenlu 31 Oktober, tapi berdasarkan surat dari Kemenlu, yang bersangkutan meninggalnya itu sebenarnya di bulan Juli,” ungkap Kepala Bidang Pelatihan, Produktivitas, Penempatan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (P3TKT) Disnakertrans KBB Dewi Andhani saat ditemui di kantornya, Rabu (6/11/2024), melansir dari Kompas.com.

    Dari keterangan resmi yang dia dapat, sebelumnya NN sempat kabur dari tempatnya bekerja untuk kedua kali.

    Sehingga pada Juni 2024, NN ditempatkan di tempat penampungan.

    Namun, pada Juli 2024 di tempat penampungan, NN berusaha mengakhiri hidupnya dengan menenggak cairan pembersih lantai.

    Nyawa NN berhasil diselamatkan setelah dia dirawat di rumah sakit. Namun, di tengah perawatan, NN melompat dari jendela rumah sakit dan meninggal dunia.

    “Jadi disebutkan NN meninggal dunia usai lompat dari jendela rumah sakit. Kita baru terima surat pada 31 Oktober dari Kemenlu yang menerangkan ada warga KBB meninggal di Jeddah akibat bunuh diri” kata Dewi.

    Petugas sempat kewalahan mencari identitas NN lantaran dia berangkat ke Timur Tengah melalui jalur tidak resmi alias ilegal.

    Sulitnya mencari identitas itulah yang menjadi alasan informasi meninggalnya NN baru diketahui tiga bulan kemudian.

    “Keluarga baru tahu dari kami, meskipun mereka bilang sudah ikhlas, tapi pastinya mereka terpukul,” papar Dewi.

    Sesuai dengan peraturan pemerintah Arab Saudi, jenazah NN akhirnya dimakamkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah di Arab Saudi setelah dua bulan disemayamkan.

    Sebelumnya, Esty (44), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Jatimulyo, Kecamatan Kauman, Tulungagung, Jawa Timur meninggal dunia di Taiwan.

    Ibu 2 anak ini turut menjadi korban kebakaran rumah tingkat di Distrik Dayuan tempatnya tinggal selama di Taiwan.

    Kebakaran tersebut terjadi pada saat Imlek, Sabtu (10/2/2024) sekitar pukul 16.00 waktu Taiwan.

    Saat itu ada penghuni lantai 2 rumah susun itu diduga akan menyalakan kompor atau pemanas, namun meledak.

    Kobaran api membakar lantai dua rumah susun itu dan memblokade penghuni di lantai 2.

    Tiga orang di lantai 3 tidak bisa menyelamatkan diri dan meninggal dunia, salah satunya Esty.

    Perempuan 44 tahun itu meninggal dunia dalam kondisi terbakar, sementara dua lainnya meninggal di rumah sakit.

    Kepala Desa Jatimulyo, Sugiyono mengaku sudah mendapat laporan perihal musibah yang menimpa warganya ini.

    “Kami sudah mendapat kabar dari Taiwan. Benar, mbak Esty adalah warga kami,” ujar Sugiyono, Senin (12/2/2024).

    Sebelum kejadian, Esty sempat mengeluh tidak enak badan dan tidur di lantai tiga tempatnya tinggal.

    Saat dia tidur, terjadi kebakaran di lantai dua dan ia terjebak serta tak bisa melarikan diri. Ia pun ditemukan meninggal dunia.

    Menurut Sugiyono, Esty adalah ibu tunggal dan memiliki dia anak Selain itu Esty sudah 12 tahun bekerja di Taiwan.

    “Dia punya dua anak perempuan, satu sudah kuliah, satunya masih SMA,” sambung Sugiyono.

    Selama 12 tahun bekerja, Esty hanya sekali pulang ke Jatimulyo. Selama menjadi buruh migran, Esty sudah membangun rumah di kampung halamannya.

    Proses pembangunan pun dipercayakan ke saudaranya, sementara Esty hanya mencukupi dana pembangunan itu.

    “Keluarga sangat terpukul karena kabar meninggalnya mbak Esty sangat mendadak. Sebelumnya masih dalam kondisi sehat,” ucap Sugiyono.

    Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Agus Santoso, mengaku belum menerima laporan perihal kejadian ini.

    “Kok saya belum mendapat laporan ya? Padahal kejadian seperti ini cepat disampaikan, hari libur pun disampaikan,” ucapnya, saat ditemui di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Senin (12/2/2024).

    Agus menegaskan, pihaknya akan memastikan lebih dulu kabar meninggalnya warga Tulungagung di Taiwan ini.

    Disnakertrans akan mengupayakan kepulangan jenazah apapun statusnya baik pekerja migran legal maupun ilegal.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Viral Buaya 4 Meter Muncul di Permukiman saat Banjir, 20 Petugas Damkarmat Makassar Lakukan Evakuasi – Halaman all

    Viral Buaya 4 Meter Muncul di Permukiman saat Banjir, 20 Petugas Damkarmat Makassar Lakukan Evakuasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang memperlihatkan kemunculan seekor buaya berukuran besar di permukiman warga saat banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan menjadi viral di media sosial.

    Buaya itu terekam berenang dengan tenang di depan rumah warga yang terendam banjir.

    Warga pun berteriak histeris agar para tetangganya untuk waspada terhadap kemunculan buaya tersebut.

    “Buaya, besar awas awas, itu anak kecil suruh jauh-jauh,” teriak seorang pria dalam video tersebut.

    Warga pun sempat bergotong-royong untuk mengevakuasi buaya sepanjang 4,1 meter tersebut. 

    Namun, upaya mereka gagal karena buaya itu berhasil meloloskan diri.

    Video ini menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo pada Kamis (13/2/2025).

    Diketahui, peristiwa ini terjadi di Jalan Tamangapa, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar pada Rabu (12/2/2025) malam.

    Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar, Hassanuddin.

    Ia menyebut, pihaknya menerjunkan 20 personel untuk melakukan evakuasi buaya itu.

    Warga setempat pun ikut membantu personel Damkarmat.

    “Itu kan ditemukan dan dilaporkan oleh warga, masuk di pemukiman. Lalu, masuk laporan ke Damkar, kami kesana ternyata sudah banyak warga,” ujar Hassanuddin, Kamis (13/2/2025).

    Dia mengatakan, evakuasi buaya ini tidak begitu sulit dan berdurasi cukup singkat. 

    Sebab, buaya tersebut terperangkap di lorong buntu sehingga tidak sulit untuk dikejar. 

    “Terjebak di lorong buntu, begitu buaya itu mau keluar dihalau lagi dengan warga sehingga tidak ada akses (si buaya) untuk keluar,” jelasnya. 

    Setelah 20 menit proses evakuasi dilakukan, buaya seberat 100 kilogram itu ditangkap dengan kondisi terikat.

    “Tidak lama (proses evakuasi) karena kami dibantu juga sama warga. Waktu kami tiba, warga juga ada. Jadi tinggal diikat (buaya),” tuturnya. 

    Reptil tersebut, kemudian dinaikkan ke mobil dalmas untuk diamankan ke Kantor Damkarmat Makassar. 

    Damkarmat telah menyerahkan buaya tersebut ke Kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan.

    “Kondisi buaya hidup sehat, sudah diserahkan ke BKSDA,” tutup Hasanuddin.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 20 Personel Damkarmat Makassar Turun Evakuasi Buaya Panjang 4 Meter di Manggala.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya, Tribun-Timur.com/Siti Aminah, Kompas.com/Reza Rifaldi)

  • Kebakaran Hutan dan Lahan di Aceh Barat Meluas hingga 7,5 Hektare

    Kebakaran Hutan dan Lahan di Aceh Barat Meluas hingga 7,5 Hektare

    Aceh, Beritasatu.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Blang Beurandang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat meluas hingga 7,5 hektare. Meluasnya lahan yang terbakar akibat terbatasnya sumber air di lokasi.

    Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Teuku Ronal mengatakan, proses pemadaman titik api terkendala akibat sulitnya akses air yang ada di lokasi. Sehingga api terus merambat ke sejumlah titik.

    “Sumber air yang ada terbatas sekali. Rawa-rawa yang ada sudah kering,” jelas Kepala BPBD Aceh Barat Teuku Ronal kepada wartawan di lokasi, Kamis (12/2/2025).

    Teuku Ronal mengatakan, pihaknya terus mencari sumber sumber air yang dekat dengan titik api. Embusan angin yang kencang di lokasi membuat api cepat merambat, hingga pemadaman titik panas sulit dilakukan. Bahkan, lokasi tempuh menuju titik api yang jauh juga menjadi kendala.

    Selain di Desa Blang Beurandang, ada dua lokasi lagi yang menjadi titik api yakni Desa Gampa dan Darul Huda, sebut Ronal. Namun, api di dua lokasi tersebut sudah berhasil dipadamkan terkait kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat yang semakin meluas.

  • Mobil Tabrak Kerumunan di Jerman, 20 Orang Terluka

    Mobil Tabrak Kerumunan di Jerman, 20 Orang Terluka

    Jakarta

    Sebuah mobil menabrak kerumunan orang di kota Munich, Jerman selatan, pada hari Kamis (13/2).

    Menurut pemadam kebakaran setempat, setidaknya 20 orang terluka dalam insiden di pusat ibu kota negara bagian Bavaria tersebut.

    “Saat ini ada 20 orang terluka, beberapa dari mereka dalam kondisi serius dan beberapa dari mereka dalam kondisi yang mengancam jiwa,” kata juru bicara pemadam kebakaran Bernhard Peschke kepada AFP, Kamis (13/2/2025).

    Kepolisian Munich mengatakan di platform media sosial X bahwa “pengemudi kendaraan telah ditahan dan tidak menimbulkan bahaya”.

    Media lokal melaporkan bahwa mobil itu, sebuah Mini Cooper, menabrak sekelompok pekerja dari serikat pekerja Verdi yang sedang mogok kerja. Sejumlah ambulans telah bergegas ke tempat kejadian.

    Polisi mengatakan insiden itu terjadi di jalan utama yang dekat dengan pusat kota bersejarah Munich.

    Insiden itu terjadi sehari sebelum kota itu menjadi tuan rumah Konferensi Keamanan Munich yang terkenal.

    Lihat Video: Mobil Tabrak Kerumunan di Pasar Natal Magdeburg, Puluhan Orang Terluka

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kebakaran rumah di Jalan Deplu Raya karena pembakaran sampah

    Kebakaran rumah di Jalan Deplu Raya karena pembakaran sampah

    Jakarta (ANTARA) – Penyebab kebakaran rumah di Jalan Deplu Raya, Blok Tanah Ara, RT 05/12, Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama pada Kamis pagi diduga karena pembakaran sampah.

    “Terbakarnya rumah ini diduga berasal dari pembakaran sampah yang dilakukan di lingkungan permukiman,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda di Jakarta, Kamis.

    Huda mengingatkan kepada masyarakat jangan melakukan pembakaran sampah di lingkungan permukiman karena memang sudah dilarang karena bisa membahayakan atau memicu kebakaran.

    Adapun informasi terjadinya kebakaran rumah tinggal dengan luas sekitar 336 meter persegi tersebut diterima pada pukul 11.15 WIB.

    Usai menerima laporan, pihaknya langsung bergerak cepat mengerahkan sebanyak 17 unit mobil pemadam dengan kekuatan 60 personel.

    Dia menjelaskan, petugas di lapangan sigap dan bekerja cepat melokalisir dan melakukan pemadaman sehingga api tidak membakar bangunan lainnya.

    “Pada pukul 11.35 WIB, api sudah berhasil dilokalisir dan dilanjutkan proses pendinginan agar tidak ada penyalaan kembali,” terangnya.

    Ia menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.

    Sementara itu, salah seorang warga setempat, Gantina Raila mengapresiasi respons dan penanganan cepat jajaran Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dalam mengatasi terjadinya kebakaran.

    “Saya sangat mengapresiasi, api tidak meluas ke bangunan lainnya,” ujar Gantina.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ledakan Guncang Toserba Taiwan, Korban Tewas Bertambah Jadi 4 Orang    
        Ledakan Guncang Toserba Taiwan, Korban Tewas Bertambah Jadi 4 Orang

    Ledakan Guncang Toserba Taiwan, Korban Tewas Bertambah Jadi 4 Orang Ledakan Guncang Toserba Taiwan, Korban Tewas Bertambah Jadi 4 Orang

    Jakarta

    Korban tewas akibat ledakan di sebuah department store (toserba) di Taiwan bertambah menjadi empat orang.

    Tujuh orang terluka dalam ledakan di food court di lantai 12 toserba Shin Kong Mitsukoshi di kota Taichung pada Kamis (13/2), kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional, dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/2/2025).

    Lantai tersebut diyakini ditutup untuk pekerjaan konstruksi pada saat kejadian, kata badan tersebut.

    Video yang diunggah di media sosial dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan momen ledakan, dengan pelapis dinding dan puing-puing lainnya beterbangan dari gedung dan debu mengepul dari dalam.

    Liao Yu-fu, 26 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa ia terbangun dari tidurnya karena suara ledakan dan mengira itu adalah “pesawat yang menabrak rumah”.

    “Ada getaran dan bahkan tempat tidur saya bergetar,” kata Liao, yang dapat melihat department store itu dari rumahnya.

    “Suara itu berlangsung lama dan saya takut,” imbuhnya.

    Seorang wanita, yang berada di lantai enam toko tersebut pada saat itu, mengatakan ada “getaran yang sangat keras” dan kemudian puing-puing mulai berjatuhan.

    “Awalnya, kami pikir itu gempa bumi,” kata wanita itu kepada media televisi lokal TVBS.

    “Ketika saya menuruni tangga, ada pecahan kaca di setiap lantai di pintu masuk lift. Setiap lantai terkena dampaknya,” ujarnya.

    “Ledakan itu sangat serius dan penyelamatan masih berlangsung,” kata Wali Kota Taichung Lu Shiow-yen mengatakan kepada wartawan.

    Departemen pemadam kebakaran mengerahkan 56 kendaraan, 136 orang, seekor anjing, dan sebuah pesawat nirawak untuk melakukan upaya pencarian dan penyelamatan, kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

    Belum diketahui apa yang menyebabkan ledakan itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu