Speedboat Angkut 11 Wisatawan Terbakar di Raja Ampat, 6 Orang Terluka
Tim Redaksi
SORONG, KOMPAS.com
– Sebuah
speedboat
yang membawa 11 wisatawan terbakar di Perairan Kampung Sawingrai, Distrik Meosmansar, Kabupaten
Raja Ampat
, Papua Barat Daya, Rabu (19/2/2025).
Dari informasi yang diterima
Kompas.com
, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 08.45 WIT.
Speedboat
Suraimbon mengangkut 11 penumpang yang terdiri dari tujuh warga negara asing (WNA) dan empat warga negara Indonesia (WNI).
Kebakaran terjadi akibat percikan api yang berasal dari bagian belakang kapal.
Akibat insiden ini, sejumlah wisatawan mancanegara mengalami luka bakar dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari data yang dihimpun, sejumlah wisatawan mengalami luka bakar dengan tingkat keparahan berbeda-beda.
Mereka adalah:
Kapolres Raja Ampat, AKBP I Gusti Gde Raka Mertayasa, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian langsung turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan sesaat setelah menerima laporan kejadian.
“Kami telah mengerahkan tim untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini. Saat ini, proses investigasi masih berlangsung guna mengetahui penyebab pasti kebakaran,” kata Kapolres saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Rabu sore.
Selain melakukan penyelidikan, pihak kepolisian juga bergerak cepat dalam proses evakuasi para korban.
Seluruh penumpang berhasil diselamatkan, meskipun beberapa wisatawan mengalami luka bakar dan saat ini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Waisai, Raja Ampat.
“Evakuasi korban dilakukan dengan segera setelah kejadian. Para korban yang mengalami luka-luka langsung kami rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan medis yang optimal,” tambah Kapolres.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-
/data/photo/2025/02/19/67b5b8f5d20f0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Terbakar di Depan Masjid Jamik Sumenep, 2 Orang Kritis Surabaya 19 Februari 2025
Mobil Terbakar di Depan Masjid Jamik Sumenep, 2 Orang Kritis
Tim Redaksi
SUMENEP, KOMPAS.com
– Sebuah mobil dengan nomor polisi M 1981 TI terbakar di depan
Masjid Jamik
Kabupaten
Sumenep
, Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengungkapkan, akibat peristiwa itu dua orang mengalami luka bakar.
Dua korban itu adalah Benny Faisar Rahman (27), warga Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, dan Novita Widya Ningrum (41), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.
“Keduanya sedang dirawat intensif di RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep,” kata Widiarti, Rabu (19/2/2025).
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil, satu botol air mineral yang berisi pertalite, dan satu sepeda motor matik.
Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran itu, di antaranya dengan mengumpulkan barang bukti, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
“Sat Reskrim Polres Sumenep masih terus melakukan penyelidikan penyebab peristiwa itu,” lanjut Widiarti.
Peristiwa itu bermula saat korban, Benny Faisar Rahman, memarkir mobilnya di depan Masjid Jamik.
Saat itu, korban mengantar ibunya yang hendak menuju toko miliknya, yang berada di samping masjid.
Korban memilih tetap berada di dalam mobil saat ibunya menuju toko.
Tidak lama kemudian, Novita Widya Ningrum datang dengan mengendarai sepeda motor matik.
Widya langsung membuka pintu mobil, dan tidak lama kemudian kebakaran terjadi dan menyebabkan keduanya terbakar.
“Motif kejadian itu belum diketahui,” terang dia.
Selain menyebabkan dua korban mengalami luka bakar, peristiwa itu juga menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 60 juta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/19/67b5a643a067f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran di Tangerang Diduga akibat Gas Milik Pedagang Tahu Bocor Megapolitan 19 Februari 2025
Kebakaran di Tangerang Diduga akibat Gas Milik Pedagang Tahu Bocor
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Kebakaran yang melanda delapan bangunan di Jalan Beringin, Cibodas, Kota Tangerang diduga karena adanya kebocoran gas elpiji milik pedagang tahu susu, Rabu (19/2/2025) pukul 09.00 WIB.
“(Kebakaran) itu berasal dari semacam penggorengan penjual tahu susu. Kemungkinan dari kebocoran gas, tapi masih dugaan,” ujar Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Cibodas, Muhammad Syahri saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Api pertama kali muncul dari sebuah kios yang digunakan untuk menggoreng tahu.
Saat itu, sang penjual baru selesai membuka kiosnya dan berniat untuk menggoreng tahu yang akan dijualnya.
Namun, ketika ingin menggoreng, tercium bau gas yang diduga bocor. Tak lama setelah itu, muncul percikan api yang kemudian membesar hingga membuat pedagang tahu susu itu panik.
“Terus diduga gasnya bocor dan muncul api besar, dia langsung panik. Dia langsung ke luar untuk minta tolong, tapi apinya sudah keburu besar,” jelas dia.
Kemudian warga setempat langsung melaporkan peristiwa itu ke Petugas Damkar dan langsung menuju lokasi kejadian.
“Dari Jam 9 laporannya, itu dari laporan masyarakat. Terus kita langsung ke sana dan proses pemadaman berakhir pada pukul 10.45 WIB. Hambatan yang kami temui hanya titik air yang agak jauh,” jelas dia.
Akibat kejadian itu, dua orang mengalami luka bakar ringan, yakni pada bagian tangan kanan.
Adapun salah satu korbannya merupakan pedagang tahu yang diduga menjadi sumber api. Kemudian, kedua korban langsung mendapat perawatan di puskesmas terdekat.
“Ada dua korban alami luka ringan sekitar lima persen luka bakarnya. Di bagian tangan kanan kalau enggak salah,” jelas dia.
“Tapi langsung ditangani karena berdekatan dengan puskesmas juga jadi kita langsung tindaklanjuti,” tambah dia.
Belum diketahui secara pasti berapa total kerugian akibat kebakaran ini. Namun, saat ini situasi sudah terkendali setelah api berhasil dipadamkan.
“Tadi ada sembilan unit yang dikerahkan. Pertama yang datang ada dua unit dari Cibodas, terus Mako, Periuk, dan Ceper. Kalau yang dari Ceper itu satu unit tangki,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/06/30/649e60ba08ed5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Bangunan di Cibodas Tangerang Kebakaran, 2 Warga Terluka Megapolitan 19 Februari 2025
8 Bangunan di Cibodas Tangerang Kebakaran, 2 Warga Terluka
Tim Redaksi
TANGERANG, KOMPAS.com
– Sebanyak enam kios dan dua rumah di Jalan Beringin, Cibodas, Kota Tangerang, Rabu (19/2/2025) pukul 09.00 WIB. Akibat kebakaran itu dua orang terluka
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Cibodas, Muhammad Syahri mengatakan, peristiwa ini diduga akibat kebocoran gas elpiji saat seorang pedagang tengah menggoreng tahu.
“Dari jam 9. Itu berasal dari semacam penggorengan penjual tahu susu. Kemungkinan dari kebocoran gas, tapi masih dugaan,” ujar Syahri saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Api pertama kali muncul dari sebuah kios yang digunakan untuk menggoreng tahu.
Saat itu, sang penjual baru selesai membuka kiosnya dan berniat untuk menggoreng tahu yang akan dijualnya.
Namun, ketika ingin menggoreng, tercium bau gas yang diduga bocor. Tak lama setelah itu, muncul percikan yang kemudian membesar hingga membuat pedagang tahu susu itu panik.
“Terus diduga gasnya bocor dan muncul api besar, dia langsung panik. Dia langsung ke luar untuk minta tolong tapi apinya sudah keburu besar,” jelas dia.
Kemudian warga setempat langsung melaporkan peristiwa itu ke Petugas Damkar dan langsung menuju lokasi kejadian.
“Dari Jam 9 laporannya, itu dari laporan masyarakat. Terus kita langsung ke sana dan proses pemadaman berakhir pada pukul 10.45 WIB. Hambatan yang kami temui hanya titik air yang agak jauh,” jelas dia.
Akibat kejadian itu, dua orang mengalami luka bakar ringan, yakni pada bagian tangan kanan.
Adapun salah satu korbannya merupakan pedagang tahu yang diduga menjadi sumber api. Kemudian, kedua korban langsung mendapat perawatan di puskesmas terdekat.
“Ada dua korban alami luka ringan sekitar lima persen luka bakarnya. Di bagian tangan kanan kalau enggak salah,” jelas dia.
“Tapi langsung ditangani karena berdekatan dengan puskesmas juga jadi kita langsung tindaklanjuti,” tambah dia.
Syahri menambahkan pihaknya tidak menghitung total kerugian akibat kebakaran ini. Namun, ia memastikan situasi sudah terkendali setelah api berhasil dipadamkan.
Lalu selama proses pemadaman, pihaknya mengerahkan sembilan unit mobil pemadam kebakaran.
“Tadi ada sembilan unit yang dikerahkan. Pertama yang datang ada dua unit dari Cibodas, terus Mako, Periuk, dan Ceper. Kalau yang dari Ceper itu satu unit tangki,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/02/19/67b5956b52b0f.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kantor Gojek di Blok M Kebakaran Megapolitan 19 Februari 2025
Kantor Gojek di Blok M Kebakaran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kebakaran yang terjadi di wilayah Blok M, Jakarta Selatan, ternyata melanda kantor milik Gojek. Kantor yang terbakar itu berada di Gedung Pasar Raya Blok M, Jakarta Selatan.
“Objek yang terbakar gedung Pasar Raya kantor Gojek, ruang AHU lantai 8,” kata Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/2/2025).
Syamsul menegaskan, saat ini proses pemadaman api di kantor Gojek sudah selesai.
“Pemadaman selesai, total pengerahan delapan unit, jumlah personel 30,” tambah Syamsul.
Diduga penyebab kebakaran itu karena ada masalah kelistrikan.
“Dugaan penyebab adalah fenomena kelistrikan, dengan taksiran kerugian kurang lebih Rp 100 juta,” tambah Syamsul.
Kompas.com telah menghubungi Lead Corporate Communication Gojek Tahir Saleh untuk mengkonfirmasi kebakaran ini. Namun, hingga pukul 16.30 WIB, belum ada jawaban dari manajemen Gojek.
Sebelumnya, sebuah gedung di dekat Blok M Square terbakar, Rabu (19/2/2025).
Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda mengatakan, kebakaran terjadi pada sekitar pukul 13.16 WIB.
“Obyek yang terbakar gedung. Total pengerahan tujuh unit, jumlah personel 25,” kata Syamsul, Rabu (19/2/2025).
Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian pada sekitar pukul 13.29 WIB.
Hanya butuh waktu sekitar 20 menit hingga api dapat dipadamkan. Kini, situasi di tempat kejadian perkara (TKP) sedang dalam pendinginan.
“Berangkat ke TKP pukul 13.18 WIB, awal pendinginan pukul 13.40 WIB,” tambah Syamsul.
Syamsul memastikan tidak ada korban luka akibat dari kebakaran ini.
“Penyebab belum tahu, lagi banyak asap. (Korban luka) enggak ada,” tutup dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Terdampar di Pantai Australia, Puluhan Paus Akan Disuntik Mati
Jakarta –
Puluhan paus pembunuh palsu (Pseudorca crassidens) telah mati dan puluhan lainnya akan disuntik mati setelah terdampar massal di pantai terpencil Australia.
Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Tasmania mengatakan kawanan paus itu terdampar di dekat Sungai Arthur, di bagian barat laut pulau itu.
Sekitar 90 dari 157 paus termasuk yang masih muda sejatinya masih hidup pada Rabu (19/02). Namun, tim ahli di lokasi tersebut mengatakan kondisi yang rumit membuat hewan-hewan mamalia itu tidak mungkin diselamatkan.
Tasmania beberapa kali menjadi lokasi terdamparnya paus dalam jumlah besar dalam beberapa tahun terakhir. Insiden yang paling buruk terjadi pada 2020 lalu. Namun, paus pembunuh palsu belum pernah terdampar massal di sana selama lebih dari 50 tahun.
Paus pembunuh palsu merupakan salah satu spesies lumba-lumba terbesar. Mereka dapat berkembang dengan panjang tubuh hingga 6 meter dan berat 1,5 ton.
Mengapa disuntik mati?
Lokasi terdamparnya paus-paus itusekitar 300 km dari Kota Launceston sangat sulit diakses sehingga peralatan penyelamatan tidak bisa diangkut ke sana, kata ahli biologi kelautan Kris Carlyon kepada media.
“Ini mungkin lokasi tersulit yang pernah saya lihat dalam 16 tahun menjalankan peran ini di Tasmania,” katanya.
“Jalan menuju lokasi berupa jalan satu jalur yang sangat kasar dan curam. Kami bisa menggunakan kendaraan roda empat di sana, tetapi tidak banyak alternatif.”
Kondisi yang buruk membuat pengembalian hewan-hewan tersebut ke laut dari lokasi tempat mereka terdampar menjadi mustahil. Tim ahli mencoba memindahkan dua hewan dan mengapungkannya kembali, tetapi tidak berhasil.
“Hewan-hewan tersebut tidak dapat melewati jeram untuk keluar. Mereka terus berputar dan kembali ke pantai,” kata Shelley Graham, dari Dinas Taman dan Satwa Liar Tasmania.
Dengan kondisi yang diperkirakan akan sama selama dua hari ke depan, dokter hewan ahli satwa liar membuat keputusan yang “sulit”, yaitu melakukan suntik mati terhadap paus-paus yang tersisa.
“Semakin lama hewan-hewan ini terlantar, semakin lama pula mereka menderita. Semua pilihan alternatif tidak berhasil, eutanasia selalu menjadi pilihan terakhir,” kata Dr. Carlyon.
BBC
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
BBC
Suntik mati diperkirakan akan dimulai pada Rabu (19/02) tetapi akan berlanjut pada Kamis (20/02).
Pihak berwenang masih mencari cara untuk membuang bangkai-bangkai paus.
Lokasi tersebut memiliki makna budaya yang penting bagi masyarakat Aborigin sehingga seorang juru bicara departemen sebelumnya menyarankan “mungkin dalam kasus ini… membiarkan alam berjalan sebagaimana mestinya”.
Apakah ada upaya menyelamatkan paus terdampar?
Paus-paus yang terdampar di sepanjang pantai di Pulau Tasmania, Australia. (Reuters)
Pihak berwenang mengatakan bahwa kawanan paus itu telah terdampar di lokasi tersebut selama 24 hingga 48 jam sehingga akan sangat sulit untuk menyelamatkan hewan-hewan itu.
“Tinjauan awal menunjukkan bahwa upaya untuk mengapungkan paus-paus kembali ke dalam laut akan sangat sulit mengingat lokasi yang susah dijangkau, kondisi laut, dan tantangan mendapatkan peralatan khusus ke daerah terpencil,” kata juru bicara Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkunan Tasmania, Brendon Clarke.
Meskipun tim penyelamat pernah menyelamatkan sejumlah paus pada kejadian serupa di pantai barat, teknik yang sama tidak dapat digunakan pada insiden kali ini karena kondisinya rumit.
Elemen lainnya adalah “kekhawatiran” tentang keselamatan dan kesejahteraan tim penyelamat.
“Ombak pasang begitu besar sehingga upaya mengapungkan kembali hewan-hewan tersebut akan sangat menantang. Lalu ada risiko keselamatan yang sangat besar bagi staf dan personel kami.”
“Karena fakta bahwa hewan-hewan ini besar, berpotensi dalam keadaan sekarat, dan mereka dapat menggeliat dan bergerak di pantai, [ada] kemungkinan seseorang terluka.”
“Karena spesies ini besar dan berpotensi dalam keadaan sekarat, mereka dapat menggeliat dan bergerak di pinggiran pantai yang [mungkin ] membuat seseorang terluka”.
Faktor bahaya lainnya adalah ancaman hiu di perairan tersebut.
Pihak berwenang telah mengimbau masyarakat untuk menghindari lokasi karena kebakaran hutan terjadi di sekitaran pantai dan akses jalan terbatas.
Seorang warga setempat bernama Jocelyn Flint mengaku telah pergi ke lokasi tersebut pada Rabu (19/02) pagi setelah putranya melihat kawanan paus itu.
“Ada paus yang masih bayi, mereka bersama keluarganya. Mata mereka terbuka, mereka menatap saya seolah minta bantuan. Benar-benar mengerikan. Mereka semua kepayahan,” kata Jocelyn kepada ABC News Australia.
Seberapa sering insiden paus terdampar dan mengapa terjadi?
Lebih dari 80% paus yang terdampar di Australia terjadi di Tasmania sering kali di pantai baratnya.
Pada 2020, sekitar 470 paus pilot terdampar di Pelabuhan Macquarie. Sebanyak 350 ekor di antara mereka mati meski sudah mendapat pertolongan.
Dua tahun kemudian, 200 ekor paus terdampar di lokasi yang sama.
Paus merupakan mamalia yang bersifat sangat sosial. Mereka bisa terdampar dalam jumlah besar karena mereka bepergian dalam komunitas yang erat dan bergantung pada komunikasi secara terus-menerus.
Ada berbagai teori tentang mengapa paus bisa terdampar. Beberapa ahli mengatakan bahwa paus dapat menjadi bingung setelah mengikuti ikan yang mereka buru ke pantai.
Teori lainnya meyakini bahwa satu ekor paus dapat secara keliru menuntun seluruh kelompok ke pantai.
Lihat juga Video ‘Paus Bungkuk Tampak Muntahkan Manusia’:
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
-

Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terbakar
Bojonegoro (beritajatim.com) – Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro di Jalan Hasyim Asyari yang memiliki ketinggian sekitar 23 meter dilanda kebakaran pada Rabu (19/2/2025) sekitar pukul 10.52 WIB.
Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Bojonegoro berhasil memadamkan api pada pukul 11.39 WIB setelah berupaya selama kurang lebih 47 menit. Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
Dalam operasi pemadaman, tim Damkarmat Bojonegoro mengerahkan 3 unit armada yang dibantu dengan pasokan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro.
“Upaya pemadaman berjalan lancar, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bojonegoro, Siswoyo.
Kejadian kebakaran menara masjid ini menarik perhatian warga sekitar karena menara masjid tersebut yang menjadi salah satu ikon di Bojonegoro. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Pihak berwenang akan melakukan evaluasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kebakaran serta langkah pencegahan ke depan. “Tim labfor masih melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut,” pungkasnya.
Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh masalah kelistrikan, serta memastikan instalasi listrik di bangunan-bangunan penting selalu dalam kondisi baik. [lus]
-

Bos Freeport Ungkap Biaya Kerusakan Kebakaran Smelter Capai Rp2,12 Triliun
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan estimasi biaya kerusakan dari terbakarnya fasilitas pada smelter baru Freeport di Gresik, Jawa Timur mencapai US$130 juta atau setara Rp2,12 triliun (asumsi kurs Rp16.368 per dolar AS).
Hal itu dia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (19/2/2025). Tony mengatakan, seluruh biaya kerusakan smelter Freeport ditanggung pihak asuransi.
“Sepenuhnya ditanggung pihak asuransi dan surat asuransi sudah diterbitkan Desember [2024] lalu sudah kami sampaikan ke pemerintah melalui Kementerian ESDM,” ucap Tony.
Adapun, kebakaran smelter yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate atau KEK JIIPE, Manyar, Gresik, Jawa Timur terjadi pada Oktober 2024.
Lebih terperinci, Tony mengatakan, kebakaran terjadi pada fasilitas Common Gas Cleaning Plant (CGCP) dan mengakibatkan kerusakan parah di West Electro-Static Precipitation vessels, ducting, valves, instalasi kelistrikan, dan instrumentasi.
Dia menyebut, dari 3.500 item, 30% rusak dan perlu diganti. Sementara itu, 70% sisanya dapat diperbaiki atau digunakan kembali.
Tony pun menargetkan perbaikan smelter bisa rampung pada Juni 2025 mendatang. Selain itu, kapasitas produksi bisa mencapai 100% pada Desember 2025.
“Kami yakin bisa selesai di Minggu ketiga Juni dan mulai rampung Minggu keempat Juni dengan kapasitas [produksi] 40%, Agustus 50%, September 60%, Oktober 70%, November 80%, baru 100% Desember,” katanya.
Lebih lanjut, Tony mengatakan, terbakarnya smelter membuat pihaknya mengajukan relaksasi ekspor konsentrat tembaga. Adapun, izin ekspor konsentrat tembaga PTFI telah berakhir pada 31 Desember 2024.
Tony menuturkan, belum terealisasinya izin ekspor seiring terbakarnya smelter, membuat stok konsentrat tembaga menumpuk di gudang penyimpanan Amamapare, Mimika, Papua. Selain itu, perusahan juga telah menurunkan produksi konsentratnya sebesar 40%.
Menurutnya, jumlah konsentrat tembaga itu mencapai 1,5 juta ton. Tony mengeklaim jika seluruh konsentrat tembaga itu bisa diekspor, negara bisa mendapat penerimaan dari dividen, pajak, bea keluar, dan royalti senilai US$4 miliar atau sekitar Rp65 triliun.
“Kalau kita nilai dengan harga sekarang, nilainya bisa lebih dari US$5 miliar. Di mana US$5 miliar dolar itu berupa bea keluar, royalti, dividen, pajak perseroan badan akan bisa mencapai US$4 miliar atau Rp65 triliun,” kata Tony.
/data/photo/2025/02/19/67b5ba4dda0bb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

