Kasus: kebakaran

  • BREAKING NEWS Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar di Tengah Isu BBM Oplosan, Ada Apa?

    BREAKING NEWS Tangki Kilang Pertamina Cilacap Terbakar di Tengah Isu BBM Oplosan, Ada Apa?

    TRIBUNJATENG.COM, CILACAP – Kilang Pertamina Cilacap mengalami kebakaran di tengah isu Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan.

    Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap tersebut terekam dalam video berdurasi 14 detik yang ramai di sosial media, Kamis (27/2/2025).

    Video itu memperlihatkan adanya asap tebal yang membumbung tinggi dari tangki.

    Dalam video dijelaskan kebakaran terjadi di area 38.

    “Area 38 meledak tangki 38,” ujar si pembuat video.

    Sementara itu Pjs. Area Manager Communication, Relations, & CSR Kilang Cilacap, Sunaryo Adi Putra dalam keterangannya menjelaskan peristiwa itu terjadi di tangki dari sisa sludge saat pelaksanaan kegiatan pembersihan tangki.

    Adapun tangki tersebut diketahui sedang tidak aktif dipergunakan. 

    KEBAKARAN -Tangkap layar video yang merekam tangki kilang Pertamina di Cilacap terbakar pada Kamis (27/2/2025) ((Twitter/@Jateng_Twit) )

    “Kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang,” jelasnya kepada Tribunjateng.com

    Dikatakan Sunaryo Adi, pihaknya telah mengerahkan tim pemadam di Kilang Cilacap untuk menangani flash tersebut.

    “Proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah baik untuk upaya pemadaman maupun untuk di luar tangki dengan tujuan untuk melakukan pendinginan tangki,” kata dia. 

    Lebih lanjut dikatakan, pembersihan sludge dilakukan untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki. 

    “Ini untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional,” katanya.  

    Kegiatan ini dilakukan tentunya dengan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, & Environment). 

    “Seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan secara ketat, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan pemantauan lingkungan sekitar untuk meminimalkan risiko,” ucap Adi.

    Adi pun memastikan bahwa masyarakat saat ini sudah dikondisikan dan diinformasikan terkait dengan kondisi yang terjadi. 

    Ia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak panik, karena tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian. (pnk)

  • Polisi Klaim Aturan Baru Penggunaan Bahu Jalan Tol Dalam Kota Bisa Menghemat Waktu Perjalanan – Halaman all

    Polisi Klaim Aturan Baru Penggunaan Bahu Jalan Tol Dalam Kota Bisa Menghemat Waktu Perjalanan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Metro Jaya menerapkan aturan baru yang memperbolehkan penggunaan bahu jalan Tol Dalam Kota (Dalkot) pada jam sibuk, yaitu sore hingga malam hari.

    Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan menghemat waktu perjalanan pengendara.  

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, mengklaim bahwa diskresi yang diberikan oleh kepolisian ini terbukti efektif.

    “Sebelumnya, perjalanan dari kilometer 7.500 hingga kilometer 1 memakan waktu rata-rata 40 menit. Padahal, jaraknya hanya sekitar 6 kilometer,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Promoter, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).  

    Menurut Latif, dengan adanya perluasan penggunaan bahu jalan, waktu tempuh dapat dipersingkat.

    “Kemarin kami menghitung, penghematan waktunya mencapai 16 menit,” imbuhnya.  

    Latif menegaskan bahwa aturan baru ini sejalan dengan harapan pihak kepolisian.

    “Ini adalah kesempatan yang bisa kita manfaatkan bersama untuk menciptakan lalu lintas yang lebih efektif. Kami akan terus bekerja sama untuk mewujudkannya,” ujar mantan Dirlantas Polda Jawa Timur tersebut.  

    Aturan penggunaan bahu jalan Tol Dalam Kota ini berlaku pada ruas Semanggi (Km 7) hingga Interchange Cawang.

    Kebijakan ini diterapkan setiap Senin hingga Jumat, pukul 18.00–20.00 WIB, guna mengurangi kepadatan kendaraan di jam sibuk.  

    Meski demikian, pengendara diimbau untuk tetap memberikan prioritas kepada kendaraan darurat, seperti ambulans, pemadam kebakaran, patroli petugas, dan kendaraan VVIP.

    Latif juga mengingatkan pengguna jalan untuk menjaga jarak aman dan mengutamakan keselamatan saat melintas di bahu jalan.  

    “Meskipun menggunakan bahu jalan, pengendara harus tetap berkonsentrasi dan mematuhi aturan lalu lintas. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.  

    Saat ini, pihak kepolisian tengah gencar melakukan sosialisasi terkait kebijakan ini.

    “Petugas telah memasang rambu-rambu khusus di lokasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai aturan baru ini,” pungkas Latif.  

     

  • Tragedi di Balik Renovasi: Kronologi Penemuan Jenazah Bos Ruko yang Dicor di Pulogadung

    Tragedi di Balik Renovasi: Kronologi Penemuan Jenazah Bos Ruko yang Dicor di Pulogadung

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Jakarta Timur digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria yang dicor di saluran pembuangan bangunan kawasan Rawamangun, Pulogadung.

    Peristiwa mengerikan ini terungkap pada Rabu, 26 Februari 2025, setelah pihak kepolisian menerima laporan kehilangan dari keluarga korban.

    Kisah tragis ini bermula pada Minggu, 16 Februari 2025. JS (69), pemilik sebuah ruko yang tengah direnovasi, pamit kepada keluarganya untuk mengecek proyek tersebut.

    Namun, setelah kepergiannya, ia tidak pernah kembali.

    Istrinya yang merasa khawatir akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Timur.

    Penyelidikan pun segera dilakukan. Kecurigaan muncul setelah polisi menemukan ketidakwajaran dalam proyek renovasi yang dikerjakan oleh para kuli bangunan.

    Ketegangan di Lokasi Proyek

    Menurut hasil penyelidikan, saat JS tiba di proyek, suasana sedang tegang. Para pekerja tengah mogok kerja karena gaji yang belum dibayarkan.

    satu pekerja, ZA (35), yang bertugas menjaga lokasi, menjadi sosok terakhir yang berinteraksi dengan JS sebelum menghilang.

    Dari keterangan yang dihimpun polisi, JS sempat bersitegang dengan ZA.

    Perselisihan bermula ketika korban mengajak ZA melaporkan dugaan pencurian peralatan proyek ke kepolisian.

    Namun, ZA menolak dan justru meminta pembayaran upahnya sebesar Rp 900 ribu.

     JS yang marah kemudian menampar ZA, yang memicu perlawanan.

    Dalam keadaan emosi, ZA membalas serangan JS dengan pukulan keras hingga korban terjatuh.

    Kejadian yang awalnya hanya pertikaian berubah menjadi tragedi ketika ZA melanjutkan aksinya dengan menghantam kepala JS menggunakan batu, menyebabkan kematian seketika.

    Rencana Penghilangan Jejak

    Menyadari bahwa bos ruko telah tewas, ZA panik. Dalam upayanya menghilangkan jejak, ia menyeret tubuh JS ke saluran air dalam bangunan.

    Pada 18 Februari 2025, untuk memastikan jasad tidak ditemukan, ZA mencor tubuh korban menggunakan semen dan batu bata. Ia berharap, dengan cara ini, keberadaan korban akan tetap tersembunyi.

    Namun, polisi yang terus menyelidiki laporan kehilangan menemukan kejanggalan di area bangunan tersebut.

    Dengan bantuan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Timur, proses evakuasi pun dilakukan. Butuh waktu lebih dari tiga jam, mulai pukul 17.25 WIB hingga 20.45 WIB, untuk membongkar coran beton setinggi satu meter yang menutupi jasad JS.

    Kepastian Hukum bagi Pelaku

    Setelah jenazah ditemukan, ZA ditangkap oleh pihak kepolisian. Ia kini menghadapi tuntutan berat atas tindakan kejinya.

    Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kapolres Metro Jakarta Timur, memastikan bahwa ZA dijerat dengan Pasal 338 dan 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian.

    Saat ini, jasad korban telah berada di RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Sementara itu, keluarga korban masih dalam duka mendalam atas kepergian JS yang begitu tragis.

    Kejadian ini menjadi pengingat betapa konflik yang tidak terselesaikan dengan baik dapat berujung pada tragedi. Keadilan kini dinantikan oleh keluarga korban, sementara ZA harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya.

  • Kronologi Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Api Muncul Saat Jam Makan Siang

    Kronologi Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap, Api Muncul Saat Jam Makan Siang

    TRIBUNJATENG.COM – Kronologi kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah diungkap General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Wahyu Sulistyo Wibowo.

    Disebutkan kebakaran itu telah padam pada pukul 16.58 WIB pada Kamis (27/2/2025) sore.

    “Api padam pukul 16.58 WIB, kami yakinkan api sudah padam,” ungkap General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Wahyu Sulistyo Wibowo kepada wartawan, Kamis.

    Namun demikian, tim pemadam kebakaran internal Pertamina masih terus melakukan upaya pemadaman untuk memastikan titik api tidak muncul kembali. 

    Apa yang sebenarnya terjadi?

    Wahyu mengatakan, titik api kali pertama muncul saat jam makan siang.

    Peristiwa itu mengakibatkan munculnya kepulan asap hitam yang membumbung tinggi.

    “Ini merupakan asap kebakaran dari sludge atau lumpur, jadi lumpur yang ada di dalam tangki. Tangki dalam kondisi idle, tidak beroperasi karena sedang dalam masa pemeliharaan sejak 2 Januari,” jelas Wahyu.

    Wahyu memastikan tangki dengan nomor 38T 101 tersebut dalam keadaan kosong.

    Biasanya tangki tersebut digunakan untuk menyimpan minyak mentah dengan berkapasitas 600.000 barrel.

    “Kami mohon maaf dengan kondisi ini. Kami harapkan masyarakat tetap tenang karena suplai BBM tetap lancar, kondisi operasi dan kapasitas unit sama sekali tidak ada penurunan,” tegas Wahyu.

    Diberitakan sebelumnya, Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan terbakar, Kamis (27/2/2025).

    Pantauan di lokasi kejadian, hingga Kamis (27/2/2025) sore, asap hitam masih tampak membumbung tinggi dari kawasan kilang.

    Asap pekat tersebut terlihat dari kejauhan. Bahkan, asap tersebut terlihat dari Jalan Raya Slarang-Kesugihan yang berjarak sekitar 10 kilometer (km) dari kilang. (*)

  • Kronologi Dugaan Kilang Cilacap Terbakar hingga Bantahan Pertamina

    Kronologi Dugaan Kilang Cilacap Terbakar hingga Bantahan Pertamina

    Bisnis.com, JAKARTA — Beredar kabar kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah, terbakar. Insiden itu terjadi ketika petugas sedang melakukan pembersihan lumpur atau sludge.

    Pejabat sementara Area Manager Communication, Relations and CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Sunaryo Adi Putra memastikan tidak ada kebakaran tangki 38T-101 di Kilang Cilacap seperti dalam video yang beredar melalui media sosial.

    “Tangki tersebut sebenarnya sedang menjalani pembersihan sludge (lumpur). Itu merupakan agenda pemeliharaan berkala,” kata Sunaryo Adi Putra dilansir dari Antara.

    Sunaryo menuturkan bahwa secara kebetulan pada hari Kamis (27/2), sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi flash atau percikan api. Menurut dia, tim pemadam kebakaran Kilang Cilacap telah melakukan penanganan dan saat ini tangki tersebut dalam proses pendinginan.

    “Ini sudah penanganan, foam juga sudah masuk ke dalam tangki, terus yang di luar sudah mulai pendinginan. Terus di sini tidak ada korban jiwa,” katanya menjelaskan.

    Dia mengatakan, pihaknya telah menginformasikan kepada masyarakat sekitar bahwasanya kejadian tersebut hanya proses pembersihan, bukan kebakaran karena di dalam tangki sudah tidak ada minyaknya.

    Menurut dia, material yang ada hanyalah sludge atau semacam lumpur yang menjadi sedimen di dalam tangki.

    “Alhamdulillah tidak ada korban. Kondisi BBM (bahan bakar minyak) tetap terjaga, operasional masih lancar 100 persen kapasitas kilang kita, dua-duanya enggak terganggu,” kata Sunaryo.

    Dalam sejumlah media sosial seperti Facebook dan aplikasi perpesanan WhatsApp beredar beberapa video yang menunjukkan adanya asap hitam pekat dari salah satu tangki di Kilang Cilacap pada Kamis (27/2) siang yang dinarasikan sebagai kejadian kebakaran di kilang terbesar se-Indonesia itu.

  • Awal Mula Kilang Minyak di Cilacap Kebakaran, Muncul Api dari Salah Satu Tangki – Halaman all

    Awal Mula Kilang Minyak di Cilacap Kebakaran, Muncul Api dari Salah Satu Tangki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, CILACAP – Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap, Suharto, menjelaskan soal insiden kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, Jawa Tengah.

    Menurut dia, insiden itu berawal pada saat pembersihan sisa sludge di tang yang sedang tidak aktif digunakan.

    “Kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang,” ujarnya.

    Pernyataan itu disampaikan dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (27/2/2025).

    Pembersihan sludge dilakukan untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki. 

    Dia menjelaskan, upaya itu dilakukan untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional.

    Proses Pemadaman

    Pasca terjadi kebakaran, proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah. 

    Pihaknya mengimbau masyarakat  tetap tenang dan tidak panik, karena tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian. 

    “Kilang tetap beroperasi normal dan untuk produksi BBM tidak mengalami gangguan,” tambahnya.

    Informasi Kebakaran 

    Kilang Pertamina Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah, dikabarkan terbakar pada Kamis (27/2/2025).

    Kapolresta Cilacap Kombes Pol Ruruh Wicaksono memberikan keterangan terkait kabar tersebut.

    Menurutnya, kondisi yang terjadi bukan kebakaran melainkan hanya asap yang timbul dari salah satu tangki.

    “Hasil konfirmasi dari pihak Pertamina melalui Bapak Cecep (Area Manager Communication, Relations, and CSR Kilang Cilacap) bahwa itu bukan kebakaran, namun asap tebal dari salah satu tangki yang sedang dalam proses pembersihan berkala,” ucap Ruruh kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).

    Dia menuturkan tangki tersebut dalam keadaan kosong karena sudah diisolasi.

    Terkait kronologi dan penyebab asap itu muncul, Kapolresta masih belum dapat menjelaskan lebih lanjut.

    Diketahui, Kilang Pertamina Lomanis di Cilacap, Jawa Tengah terbakar, Kamis (27/2/2025).

    Dikutip dari akun media sosial X @jateng_twit, asap hitam membumbung diduga dari lokasi penyimpanan bahan bakar jenis Pertalite.

    Dari keterangan unggahan itu disebutkan ada 38 tangki yang berisi produk Pertalite.

    Upaya pemadaman sedang dilakukan intensif oleh tim pertamina menggunakan high capacity foam monitor.

  • Tangki Kilang Minyak Cilacap Kebakaran, Ini Penjelasan Pertamina

    Tangki Kilang Minyak Cilacap Kebakaran, Ini Penjelasan Pertamina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero) mengalami kebakaran, pada Kamis (27/2/2025). Tim Pemadam di Kilang Cilacap gerak cepat tangani flash yang terjadi di salah satu tangki dari sisa sludge saat pelaksanaan kegiatan pembersihan tangki yang sedang tidak aktif dipergunakan.

    Pjs. Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Cilacap Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Sunaryo Adi Putra mengatakan, kegiatan pembersihan sludge ini merupakan bagian dari rangkaian pemeliharaan berkala untuk memastikan keandalan operasional dan keselamatan fasilitas kilang.

    Proses pemadaman segera dilakukan dengan penyemprotan foam ke tangki dari segala arah baik untuk upaya pemadaman maupun untuk di luar tangki dengan tujuan untuk melakukan pendinginan tangki.

    Pembersihan sludge untuk menghilangkan endapan yang dapat mengganggu kinerja tangki. “Ini untuk memastikan kondisi tangki sesuai standar operasional,” jelas Adi, Kamis (27/2/2025).

    Kegiatan ini, kata Adi, dilakukan dengan mengutamakan prinsip HSSE (Health, Safety, Security, & Environment). “Seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan secara ketat, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan pemantauan lingkungan sekitar untuk meminimalkan risiko,” jelas Adi.

    Adi menambahkan, masyarakat saat ini sudah dikondisikan dan diinformasikan terkait dengan kondisi yang terjadi. Masyarakat diharapkan tetap tenang dan tidak panik, karena tim pemadaman sedang berupaya maksimal untuk mengendalikan kejadian. Tim Cilacap saat ini terus fokus melakukan upaya terbaik untuk terus melakukan pengendalian kejadian.

    Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Saat ini kilang tetap beroperasi normal dan untuk produksi BBM tidak mengalami gangguan, tegas Adi. “Kami mohon dukungan doa dari seluruh masyarakat, agar upaya pemadaman yang dilakukan bisa segera dapat menangani kejadian,” ungkap Adi.

    (pgr/pgr)

  • Detik-Detik Evakuasi Jasad Bos Ruko Dicor Kuli Bangunan di Jaktim, Perlu Waktu 3 Jam – Halaman all

    Detik-Detik Evakuasi Jasad Bos Ruko Dicor Kuli Bangunan di Jaktim, Perlu Waktu 3 Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang pria ditemukan dicor di saluran pembuangan bangunan kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025).

    Jasad tersebut, merupakan pemilik gedung ruko berinisial JS (69). JS menjadi korban penganiayaan berat hingga mengakibatkan kematian. 

    Hal tersebut, diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Rabu. 

    “Ya, pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucapnya. 

    Sementara itu, terduga pelaku telah diamankan pihak kepolisian. Pelaku disangkakan Pasal 338 atau 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan berat.

    “(Pelaku) Sudah (ditangkap), pelaku berinisial ZA umurnya 35 tahun,” terang Nicolas. 

    Terduga pelaku berinisial ZA (35) diduga membunuh korban karena sakit hati. 

    Adapun proses evakuasi terhadap korban dugaan pembunuhan ini, melibatkan petugas pemadam kebakaran (Damkar) Jakarta Timur.

    Proses Evakuasi Korban

    Korban dugaan pembunuhan di Jaktim ini, ditemukan dalam keadaan terkubur semen atau dicor di area ruko miliknya pada Rabu, sore.

    Kasudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Muchtar Zakaria, menjelaskan saat proses evakuasi jasad JS ditemukan dalam keadaan tertimbun coran setinggi satu meter.

    Awalnya, petugas Damkar awalnya mendapat permintaan bantuan dari pihak kepolisian. 

    “Kita dapat permintaan bantuan dari kepolisian. Meminta bantuan untuk evakuasi jenazah di dalam coran beton. Tinggi coran kurang lebih 1 meter,” kata Muchtar, Rabu, dilansir TribunJakarta.com. 

    Dalam proses evakuasi jasad JS tersebut, jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur mengarahkan empat unit rescue, 20 personel.

    Lantas, evakuasi dilakukan dengan cara membongkar beton coran menggunakan sejumlah perkakas perlengkapan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

    Menurut Muchtar, pihaknya menghabiskan waktu evakuasi selama 3 jam.

    “Kita mulai evakuasi pukul 17.25 WIB, selesai pukul 20.45 WIB. Setelah dievakuasi jenazah kita serahkan ke pihak kepolisian untuk dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” jelasnya. 

    Kini, jenazah korban masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati untuk proses autopsi memastikan penyebab kematian.

    Sementara itu, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan pihaknya masih melakukan autopsi.

    Ia menyebut, nantinya hasil autopsi akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.

    Terkait identitas, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati tidak melakukan proses identifikasi. Sebab, saat dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik jenazah sudah memiliki identitas.

    “Pagi ini kita autopsi. Dalam permintaan autopsi sudah ada identitas,” tutur Hery.

    Sebelumnya, keluarga melaporkan kehilangan orang. Hingga hasil penyelidikan diketahui jasad korban berada di lokasi penemuan. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto, menjelaskan laporan kehilangan tersebut, disampaikan istri korban. 

    “(Korban) pemilik bangunan yang sedang direnovasi. Awalnya dilaporkan meninggalkan alamat. Awalnya dilaporkan istrinya meninggalkan alamat,” tuturnya.

    Korban terakhir kali pamit kepada istrinya untuk mengecek renovasi tokonya pada Minggu (16/2/2025) pagi.

    Kronologi Kejadian

    Diketahui, penganiayaan dan pembunuhan terhadap bos ruko bangunan ini, bermula pada Minggu (16/2/2025). Yakni, ketika saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja. 

    Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja mogok kerja, sehingga korban marah.

    Pihak kepolisian juga menjelaskan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara). Dia menjaga proyek yang ada di sini,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan. 

    Namun, terduga pelaku menolak ajakan itu, dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu. Hal itu memicu amarah korban.

    Lantas, korban yang marah menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” tuturnya. 

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku membalas perbuatan korban hingga terjadi pembunuhan atau penganiayaan berat.

    Korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya. 

    Nicolas menyebut, terduga pelaku menyeret korban dan menimbunnya di saluran air. 

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup semen dan batu bata,” terangnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Jenazah Bos Ruko di Pulogadung Dicor Sedalam 1 Meter

    (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti, Reynas Abdila, TribunJakarta.com/Bima Putra, Kompas.com)

  • Rekind perkuat implementasi K3LL guna tingkatkan produktivitas

    Rekind perkuat implementasi K3LL guna tingkatkan produktivitas

    Ini harus tetap dilakukan untuk menjaga efektivitas dan efisiensi dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan

    Jakarta (ANTARA) – PT Rekayasa Industri (Rekind) menyatakan, implementasi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) merupakan investasi strategis untuk menjaga efektivitas, efisiensi dan meningkatkan produktivitas dan daya saing.

    Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih mengatakan, K3LL bukan hanya sebatas pencegahan kecelakaan kerja, tetapi juga merupakan investasi strategis bagi perusahaan.
    Menurutnya, hal tersebut harus diimbangi dengan upaya perlindungan tenaga dan lingkungan kerja, termasuk di dalamnya pelaksanaan K3LL dengan pengaturan strategi pengendalian yang lebih inovatif.

    “Ini harus tetap dilakukan untuk menjaga efektivitas dan efisiensi dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan,” ujar Triyani dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

    Triyani menyampaikan, penerapan Sistem Manajemen K3LL (SMK3LL) dan budaya K3LL di area kerja harus menjadi fokus utama dalam setiap aktivitas operasional perusahaan.

    K3LL tidak hanya berkaitan dengan keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan, tetapi juga dapat menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas, serta memperkuat daya saing dan produktivitas di tingkat global.

    Sebagai bagian dari peringatan Bulan K3 Nasional, Rekind juga menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan karyawan dalam budaya K3LL.

    Beberapa kegiatan tersebut antara lain seminar kesehatan serta kegiatan sosial seperti donor darah dan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mencakup pemeriksaan umum, skrining kesehatan jiwa, pemeriksaan gula darah, skrining HIV/AIDS, skrining TBC, hingga skrining kanker serviks.

    Penerapan budaya K3LL tidak hanya berlaku di area proyek, tetapi juga di lingkungan kantor pusat Rekind di Kalibata, Jakarta.

    “Di lingkungan perkantoran Rekind, selain Anak Perusahaan Rekind, terdapat juga tenant-tenant lain dari Anak Perusahaan PI Group. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menerapkan budaya K3LL, seperti berjalan di area pedestrian, mematuhi rambu-rambu lalu lintas di lingkungan kantor, dan mencegah risiko kebakaran dengan merokok di tempat yang telah disediakan,” katanya.

    Tak hanya itu, Rekind juga membentuk tim tanggap darurat dan mengadakan pelatihan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat. Hal ini bertujuan agar seluruh karyawan siap menghadapi keadaan darurat jika sewaktu-waktu terjadi.

    Sementara itu, Direktur Operasi & Teknologi Pengembangan Rekind Yusairi menekankan tantangan eksternal yang semakin besar menuntut perusahaan untuk menerapkan pendekatan yang lebih kompetitif, tetapi tetap mengutamakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (Health, Safety, Environment atau HSE).

    “Kita harus menjadikan HSE sebagai budaya yang bersifat interdependent, di mana setiap individu bertanggung jawab tidak hanya atas keselamatannya sendiri, tetapi juga terhadap keselamatan rekan kerja di sekitarnya,” ujar Yusairi.

    Dengan komitmen yang kuat dalam penerapan K3LL, Rekind berharap dapat terus menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Upaya ini tidak hanya memberikan perlindungan kepada karyawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis perusahaan secara berkelanjutan.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertamina pastikan tidak ada kebakaran tangki di Kilang Cilacap

    Pertamina pastikan tidak ada kebakaran tangki di Kilang Cilacap

    Tangki tersebut sebenarnya sedang menjalani pembersihan sludge (lumpur). Itu merupakan agenda pemeliharaan berkala

    Cilacap (ANTARA) – Pejabat sementara Area Manager Communication, Relations and CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap Sunaryo Adi Putra memastikan tidak ada kebakaran tangki 38T-101 di Kilang Cilacap seperti dalam video yang beredar melalui media sosial.

    “Tangki tersebut sebenarnya sedang menjalani pembersihan sludge (lumpur). Itu merupakan agenda pemeliharaan berkala,” kata Sunaryo Adi Putra saat dihubungi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

    Ia mengatakan secara kebetulan pada hari Kamis (27/2), sekitar pukul 11.00 WIB, terjadi flash atau percikan api.

    Menurut dia, tim pemadam kebakaran Kilang Cilacap telah melakukan penanganan dan saat ini tangki tersebut dalam proses pendinginan.

    “Ini sudah penanganan, foam juga sudah masuk ke dalam tangki, terus yang di luar sudah mulai pendinginan. Terus di sini tidak ada korban jiwa,” katanya menjelaskan.

    Ia mengatakan, pihaknya telah menginformasikan kepada masyarakat sekitar bahwasanya kejadian tersebut hanya proses pembersihan, bukan kebakaran karena di dalam tangki sudah tidak ada minyaknya.

    Menurut dia, material yang ada hanyalah sludge atau semacam lumpur yang menjadi sedimen di dalam tangki.

    “Alhamdulillah tidak ada korban. Kondisi BBM (bahan bakar minyak) tetap terjaga, operasional masih lancar 100 persen kapasitas kilang kita, dua-duanya enggak terganggu,” kata Sunaryo.

    Dalam sejumlah media sosial seperti Facebook dan aplikasi perpesanan WhatsApp beredar beberapa video yang menunjukkan adanya asap hitam pekat dari salah satu tangki di Kilang Cilacap pada Kamis (27/2) siang yang dinarasikan sebagai kejadian kebakaran di kilang terbesar se-Indonesia itu.

    Tim pemadam kebakaran PT Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap melakukan pendinginan terhadap Tangki 38T-101 di area Kilang Cilacap yang sempat mengeluarkan asap hitam pekat saat pelaksanaan pembersihan lumpur sedimen pada hari Kamis (27/2/2025). ANTARA/HO-Kilang Cilacap

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025