Kasus: kebakaran

  • Sebuah mobil terbakar saat melintas di Tol Penjaringan

    Sebuah mobil terbakar saat melintas di Tol Penjaringan

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah mobil terbakar saat melintas di KM 23 Jalan Tol Gedong Panjang, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat Pagi.

    “Kebakaran mobil ini diduga terjadi akibat korsleting kelistrikan mobil,” kata Kepala Seksi Operasional (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman di Jakarta.

    Ia mengatakan saat mobil jenis minibus dengan nomor polisi B 1867 TOQ melintas tiba-tiba ada asap keluar dari lubang AC mobil. Lalu api muncul dan membesar menghanguskan mobil tersebut.

    Ia mengatakan petugas mendapatkan informasi kebakaran pada pukul 08.44 WIB dan mengirimkan satu unit mobil pemadam. “Kami mulai lakukan pemadaman 08.55 WIB dan pemadaman diakhiri 09.14 WIB,” kata dia.

    Ia mengatakan, saat ini kebakaran sudah dapat diatasi oleh petugas dan api telah padam.

    Menurut dia, seluruh bagian tubuh mobil terbakar dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp180 juta. “Jiwa yang terselamatkan satu orang dari kejadian ini,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tragedi Latihan Militer: Jet Tempur Korsel Salah Jatuhkan Bom di Pemukiman, Belasan Warga Luka-luka – Halaman all

    Tragedi Latihan Militer: Jet Tempur Korsel Salah Jatuhkan Bom di Pemukiman, Belasan Warga Luka-luka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah insiden terjadi di Korea Selatan, di mana dua jet tempur secara tidak sengaja menjatuhkan delapan bom di area pemukiman warga, mengakibatkan 15 orang terluka.

    Peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.

    Pesawat Angkatan Udara KF-16 tersebut, keliru menjatuhkan bom di luar lokasi latihan militer yang telah ditentukan.

    Informasi ini diperoleh dari kantor berita lokal Yonhap, yang mengutip keterangan dari pejabat militer dan petugas pemadam kebakaran.

    Lokasi jatuhnya bom berada di sebuah desa di Pocheon, sekitar 40 km sebelah utara Seoul.

    Insiden terjadi saat latihan tembak bersama antara pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat.

    Angkatan Udara Korea Selatan menyatakan, delapan bom tersebut “dilepaskan secara tidak normal” di luar area latihan tembak yang seharusnya.

    Menurut laporan dari BBC dan The Korea Herald, dua orang mengalami luka parah, sementara 13 lainnya mengalami luka ringan.

    Seluruh korban luka telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.

    Salah satu korban, seorang pria berusia 60 tahun, harus menjalani operasi akibat terkena pecahan peluru di lehernya.

    Korban lainnya mengalami patah tulang bahu.

    Lima dari korban luka adalah anggota tentara.

    Sekitar 50 warga yang tinggal di area tersebut telah dievakuasi ke balai kota sebagai langkah pengamanan.

    Pihak Angkatan Udara Korea Selatan menjelaskan, empat bom salah sasaran akibat kesalahan input koordinat oleh salah satu pilot.

    Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab kesalahan pada jet tempur kedua.

    “Kami telah mengonfirmasi melalui pernyataan pilot bahwa koordinat tersebut tidak dimasukkan secara akurat dalam proses persiapan penerbangan,” kata seorang pejabat Komando Operasi Angkatan Udara.

    Angkatan Udara Korea Selatan menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan berjanji untuk memberikan kompensasi kepada para korban.

    “Kami menyesal atas kerusakan warga sipil akibat kecelakaan pelepasan (bom) yang tidak normal dan berharap pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka,” kata pernyataan dari Angkatan Udara Korea Selatan.

    Seorang pejabat angkatan udara mengatakan kepada CNN bahwa para pejabat belum mengesampingkan kemungkinan adanya malfungsi.

    Kerusakan akibat pengeboman ini meliputi rumah-rumah warga, gereja, dan gudang.

    Wali Kota Pocheon, Baek Young-hyun, menggambarkan lokasi kejadian sebagai “medan perang yang sebenarnya” dan meminta penghentian sementara semua latihan militer sampai langkah-langkah keamanan yang memadai dapat dipastikan.

    Latihan tembak langsung ini melibatkan Angkatan Udara dan Darat Korea Selatan bersama Pasukan Amerika Serikat di Korea, dan berlangsung di dekat perbatasan antar-Korea.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Aksi Heroik Bripka Edy Purwanto Selamatkan Seorang Nenek saat Insiden Kebakaran di Dumai – Halaman all

    Aksi Heroik Bripka Edy Purwanto Selamatkan Seorang Nenek saat Insiden Kebakaran di Dumai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DUMAI – Aksi heroik dilakukan anggota Samapta Polres Dumai, Bripka Edy Purwanto, saat insiden kebakaran melanda rumah di Gang Pembaruan, Jalan Hang Tuah, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau pada Kamis (6/3/2025) pukul 03.15 WIB.

    Polisi tersebut menunjukkan keberanian luar biasa saat menyelamatkan seorang nenek dari kobaran api yang mengancam nyawanya.  

    Peristiwa tersebut bermula dari adanya laporan kebakaran dari warga.

    Lantas, Bripka Edy Purwanto bersama beberapa rekannya dengan sigap meluncur ke lokasi dengan mobil patroli.

    Sirene mobil patroli meraung memecah kesunyian malam yang dingin menuju lokasi yang penuh kepanikan.

    Sesampainya di sana, warga dan petugas pemadam kebakaran sudah bekerja keras memadamkan api yang mulai membesar di rumah keluarga Ocip Sinaga.

    Namun, di tengah kegaduhan tersebut, terdengar jeritan memilukan seorang wanita.

    Ternyata, nenek yang diketahui bernama ibu Sinaga, pingsan akibat syok melihat rumahnya terbakar habis.

    Tanpa ragu, Bripka Edy segera berlari menuju nenek tersebut yang tergeletak lemah, langsung mengangkatnya ke dalam mobil patroli untuk segera dibawa ke rumah sakit.

    Warga yang menyaksikan kejadian itu sempat menahan napas, karena khawatir nyawa si nenek itu tak akan tertolong.

    Perjalanan menuju RSUD dr. Suhatman Dumai terasa begitu panjang dan mencekam. 

    Di dalam mobil patroli, Bripka Edy terus memeriksa kondisi sang nenek, memastikan ia tetap bernapas.

    Dalam perjalanan, detik-detik itu terasa sangat krusial, dan Edy tak berhenti berusaha menjaga nyawa sang nenek.

    Setibanya di rumah sakit, tim medis langsung memberikan perawatan intensif. Perlahan-lahan, warna pucat di wajah sang nenek mulai kembali, dan napasnya pun mulai teratur. Dalam waktu singkat, sang nenek dinyatakan selamat.

    Di lokasi kebakaran, tim pemadam kebakaran bersama warga akhirnya berhasil mengendalikan api dan mencegahnya semakin meluas.

    Tak ada korban jiwa, meskipun ketegangan dan kepanikan sempat melumpuhkan suasana.

    Meski api berhasil dijinakkan, peristiwa ini meninggalkan pelajaran penting tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran.

    Kasat Samapta Polres Dumai, AKP Hardianto, mengapresiasi tindakan cepat personelnya dalam menghadapi kejadian tersebut. 

    “Korsleting listrik adalah penyebab kebakaran yang sering terjadi. Kami mengajak warga untuk rutin memeriksa kondisi kabel listrik di rumah dan segera melapor jika ada potensi bahaya,” tambahnya.

    Ilustrasi (TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA)

    Ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap instalasi listrik di rumah. 

    “Korsleting listrik sering menjadi penyebab kebakaran. Kami mengimbau warga untuk rutin memeriksa kondisi kabel listrik di rumah masing-masing,” tambahnya.

    Aksi heroik Bripka Edy Purwanto bukan hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengingatkan kita semua akan pentingnya kesiapsiagaan dan solidaritas dalam menghadapi situasi darurat.

    Di balik api yang hampir menghanguskan rumah, ada keberanian, kepedulian, dan rasa tanggung jawab yang patut dicontoh.

     

     

     

     

       

     

  • Bom ‘Nyasar’ Hantam Area Permukiman Saat Latihan Militer di Korsel

    Bom ‘Nyasar’ Hantam Area Permukiman Saat Latihan Militer di Korsel

    Seoul

    Para pejabat angkatan udara mengatakan, delapan bom “dilepaskan secara tidak normal” dari sebuah jet tempur pada saat latihan militer Korea Selatan dengan bom betulan Kamis (06/03). Media melaporkan serpihan bom tersebut mendarat di wilayah sipil Pocheon.

    Sedikitnya tujuh orang terluka, empat diantaranya mengalami luka serius, akibat jet tempur secara “tidak sengaja” menjatuhkan delapan bom selama latihan militer, demikian ungkap Angkatan Udara Korea Selatan.

    “Delapan bom MK-82 yang merupakan bom multiguna dilepaskan secara tidak normal dari pesawat KF-16 Angkatan Udara, mendarat di luar jarak tembak yang telah ditentukan, kami sangat menyesalkan penembakkan bom yang tidak disengaja tersebut, yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil, dan berharap mereka yang terluka dapat segera pulih,” demikian pernyataan Angkatan Udara.

    Angkatan Udara juga melaporkan telah membentuk komite tanggap darurat untuk menyelidiki insiden ini, dan berjanji untuk mengambil “semua tindakan yang diperlukan, termasuk kompensasi untuk kerusakan.”

    Beberapa jam setelah pernyataan awal, kantor berita Reuters melaporkan pernyataan koreksi dari Angkatan Udara Korea Selatan, bahwa bom-bom tersebut dilepaskan oleh dua jet tempur.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    adSlot.innerHTML = “;

    console.log(“🔍 Checking googletag:”, typeof googletag !== “undefined” ? “✅ Defined” : “❌ Undefined”);

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    console.log(“✅ Googletag ready. Displaying ad…”);
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    console.log(“⚠️ Googletag not loaded. Loading GPT script…”);
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    console.log(“✅ GPT script loaded!”);
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’).addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;

    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”; // Clear previous ad content
    ads[currentAdIndex](); // Load the appropriate ad

    console.log(“🔄 Ad refreshed:”, currentAdIndex === 0 ? “Creative B” : “Creative A”);
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function(entries) {
    entries.forEach(function(entry) {
    if (entry.isIntersecting) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    console.log(“👀 Iklan mulai terlihat, menunggu 30 detik…”);

    setTimeout(function () {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    console.log(“✅ Iklan terlihat 30 detik! Memulai refresh…”);
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    }
    }, viewTimeThreshold);
    }
    } else {
    console.log(“❌ Iklan keluar dari layar, reset timer.”);
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.5 });

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (adSlot) {
    ads[currentAdIndex](); // Load the first ad
    observer.observe(adSlot);
    }
    });

    Apa yang diketahui sejauh ini?

    Laporan media setempat menyebutkan, bom-bom itu jatuh sekitar pukul 10:00 pagi (0100 GMT) di wilayah Pocheon, Korea Selatan, yang berjarak sekitar 40 kilometer di timur laut Seoul. Daerah ini dekat dengan perbatasan Korea Utara yang t dijaga sangat ketat oleh militer.

    Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan mengatakan, bom-bom tersebut “diduga jatuh di sebuah desa selama latihan gabungan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat.”

    Bom tersebut dilaporkan merusak sejumlah rumah dan sebuah gereja.

    Kementerian Pertahanan Korea Selatan sebelumnya telah melaporkan, pada hari itu mereka sedang melakukan latihan militer bersama dengan AS di Pocheon, menjelang latihan militer tahunan yang akan dimulai minggu depan.

    Kementerian Pertahanan di Seoul tidak segera mengomentari bom yang dijatuhkan secara tidak sengaja itu.

    Apa kata penduduk desa?

    Menurut laporan media setempat, desa tempat jatuhnya bom itu berlokasi dekat dengan area latihan militer Seungjin. Penduduk setempat selama bertahun-tahun, telah memprotes gangguan dan potensi bahaya dari latihan militer.

    Park, seorang warga setempat, kepada kantor berita Yonhap mengatakan, ia sedang menonton televisi di rumah saat insiden terjadi.

    “Tiba-tiba saya mendengar ledakan yang sangat dahsyat, seperti petir, dan seluruh rumah bergetar. Ketika saya keluar rumah, semuanya kacau balau,” katanya.

    Sebuah panti wreda di dekatnya juga terkena dampaknya.

    “Sebuah ledakan tiba-tiba mengguncang gedung. Jendela-jendela pecah, dan salah satu guru kami terluka dan dibawa ke rumah sakit,” kata direktur pusat perawatan lansia tersebut kepada kentor berita Yonhap, seraya menambahkan bahwa para manula itu ketakutan tetapi untungnya tidak ada yang terluka.

    im/as (Reuters, AP, AFP)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Video: Kebakaran Hutan Jepang Meluas: 1 Tewas, 4 Ribu Warga Dievakuasi

    Video: Kebakaran Hutan Jepang Meluas: 1 Tewas, 4 Ribu Warga Dievakuasi

    Video

    Video: Kebakaran Hutan Jepang Meluas: 1 Tewas, 4 Ribu Warga Dievakuasi

    News

    15 menit yang lalu

  • Cegah Banjir di Kawasan Industri, Anggota Holding Danareksa Perkuat Drainase dan Pengelolaan Sampah – Halaman all

    Cegah Banjir di Kawasan Industri, Anggota Holding Danareksa Perkuat Drainase dan Pengelolaan Sampah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Guna mencegah terjadinya bencana banjir salah satu anggota holding Danareksa, Kawasan Industri Wijayakusuma(KIW) Cilacap, Jawa Tengah bakal menerapkan keberlanjutan lingkungan dengan mengoptimalkan sistem pengelolaan sampah dan drainase untuk mencegah banjir serta menjaga kebersihan lingkungan.

    Saat ini, KIW juga telah memiliki sistem pengolahan sampah terpadu yang memungkinkan limbah diolah menjadi produk bernilai ekonomis, mengurangi pencemaran lingkungan, serta menjadi langkah nyata dalam penerapan konsep circular economy.

    “Dengan berbagai inisiatif ini, kami optimistis bahwa KIW dapat terus berkembang menjadi kawasan industri yang modern, hijau, inklusif, dan berdaya saing global. Kami ingin menjadikan KIW sebagai destinasi utama bagi investor dan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di Jawa Tengah,” kata Direktur Utama KIW, Ahmad Fauzie Nur dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis(6/3/2025).

    Menurut Fauzie, KIW juga berkomitmen untuk menjadikan lingkungan lebih hijau, rapi, dan nyaman bagi investor, pekerja, serta masyarakat sekitar. Beautifikasi ini merupakan langkah strategis dalam menciptakan kawasan industri yang tidak hanya produktif, tetapi juga nyaman dan berkelanjutan.

    Program beautifikasi KIW juga mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan ruang terbuka hijau, peningkatan infrastruktur jalan, pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), hingga revitalisasi fasad bangunan.

    Selain itu, sebagai dukungan terhadap UMKM khususnya para pedagang kaki lima (PKL), KIW telah menyiapkan area foodcourt khusus di beberapa titik kawasan untuk memberikan kenyamanan bagi para pekerja serta pelaku usaha.

    Lebih dari sekadar memperindah kawasan, program ini juga bertujuan meningkatkan produktivitas pekerja dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan kondusif. Infrastruktur yang lebih baik serta suasana yang lebih asri diyakini akan berdampak positif terhadap kesejahteraan pekerja dan daya saing industri di dalam kawasan.

    “Selain aspek estetika dan kenyamanan, KIW juga berfokus pada kebersihan kawasan. ” pungkas Fauzie.

    PT Kawasan Industri Wijayakusuma (PT KIW) adalah perusahaan yang bergerak dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan industri dengan kepemilikan saham mayoritas oleh PT Danareksa (Persero) sebesar 85,864 persen, dan kepemilikan lainnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (11,672%), Pemerintah Kabupaten Cilacap (2,462%), serta Pemerintah Republik Indonesia (0,001%). 

    Sebagai salah satu kawasan industri terbaik untuk investasi, KIW menghadirkan lahan siap bangun yang bebas banjir seluas 250 hektare serta Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) modern berstandar internasional seluas 61.940 m⊃2; yang didukung oleh layanan lengkap, termasuk pengolahan air bersih (WTP) dan limbah (WWTP), biaya operasional yang kompetitif (low cost service charge), pengelolaan parkir, serta penyewaan kantor. 

    Selain itu, KIW dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan seperti layanan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK), kemudahan perizinan bisnis, sistem keamanan 24 jam, dan unit pemadam kebakaran. KIW terus berkembang dengan dukungan anak perusahaannya, PT Putra Wijayakusuma Sakti, untuk memperkuat daya saing dan inovasi dalam industri kawasan.

  • BPBD DKI gelar kerja bakti bersihkan sampah dan lumpur banjir

    BPBD DKI gelar kerja bakti bersihkan sampah dan lumpur banjir

    Hari ini kita melakukan kerja bakti di kawasan Cililitan

    Jakarta (ANTARA) – Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Maruli Sijabat menjelaskan mulai hari ini akan melaksanakan kerja bakti di kawasan Cililitan untuk membersihkan sampah hingga lumpur sisa banjir.

    “Hari ini kita melakukan kerja bakti di kawasan Cililitan. Memang Cililitan kan kemarin paling terdampak banjir. Beberapa kelurahan juga sudah kita bantu untuk pelaksanaan kerja bakti,” kata Maruli saat dijumpai di Jakarta Selatan, Kamis.

    Maruli menjelaskan pembenahan wilayah Jakarta pascabanjir tentunya dilakukan bersama seluruh komponen yang ada di DKI Jakarta baik itu Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di tingkat kelurahan, Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta dari Satpol PP dan sebagainya.

    “Kita kerja bakti massal di seluruh daerah terdampak banjir dengan para wali kota. Kita juga bersama-sama berkoordinasi untuk pelaksanaannya,” kata Maruli.

    Lebih lanjut Maruli mengatakan saat ini sebagian besar warga secara bertahap sudah kembali ke rumah masing-masing. Para warga juga sudah mulai membersihkan rumahnya dari sampah maupun lumpur banjir.

    Dia juga menjelaskan terhitung pukul 23.00 WIB, seluruh wilayah Jakarta sudah surut dari banjir, termasuk jalan-jalan yang tergenang.

    Terkait curah hujan tanggal 11 hingga 20 Maret yang diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan tinggi, Maruli mengatakan BPBD DKI Jakarta sudah bersiap agar banjir tidak terjadi lagi.

    “Kita akan melaksanakan modifikasi cuacanya berdasarkan perkirakan dan peningkatan eskalasi cuacanya. Di tanggal 11 sampai tanggal 20, informasinya cukup meningkat. Untuk curah hujan di wilayah, khususnya di wilayah Jakarta, jadi kita akan siapkan itu modifikasi cuaca. Markasnya (basecamp) ada di Bandara Halim Perdanakusuma,” kata Maruli.

    Maruli mengatakan akan bersiap di bandara untuk menunggu petunjuk lebih lanjut dari BMKG.

    “Jadi kita menunggu itu. Kalau misalnya BMKG menyatakan harus berangkat, jam sekian kita akan berangkat. Tapi kalau BMKG menyatakan tidak berangkat dulu, ya kita tidak akan berangkat. Tanggalnya kita siapkan di tanggal sekarang tanggal 8 sampai tanggal 9. Kemudian juga nanti di 11 sampai dengan 20,” jelas Maruli.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jaktim kerahkan ratusan personel bantu bersihkan lumpur akibat banjir

    Jaktim kerahkan ratusan personel bantu bersihkan lumpur akibat banjir

    Jadi Alhamdulillah air sejak kemarin sudah berangsur surut hingga akhirnya warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah untuk bersih-bersih

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) mengerahkan ratusan personel untuk membantu membersihkan permukiman warga dari sampah dan lumpur akibat banjir.

    “Tadi pagi sudah saya perintahkan semua berjalan. Kita kerahkan ratusan personel lengkap di enam area kelurahan yang terdampak banjir Ciliwung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis.

    Enam Kelurahan itu yakni Bidara Cina, Kampung Melayu, Balekambang, Cawang Cililitan, dan Gedong.

    Iin menyebut personel itu terdiri atas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) kelurahan, personel Sumber Daya Air (SDA), Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Kegiatan bersih-bersih bersama warga berlangsung sejak kemarin (5/3) dan berlanjut hingga Kamis (6/3).

    “Jadi Alhamdulillah air sejak kemarin sudah berangsur surut hingga akhirnya warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah untuk bersih-bersih,” ujar Iin.

    Selain itu, Iin menjelaskan, sejak kemarin pukul 10.00 WIB pihaknya sudah mulai bergerak membantu warga bersih-bersih. Lumpur dan sampah mulai diangkut oleh petugas Sumber Daya Air (SDA) dan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dengan bantuan semprotan air.

    “Kita akan tuntaskan pelan-pelan, karena ada lumpur yang dari sampah itu sulit sekali harus disemprot dengan alat yang cukup keras agar bisa kita buang. Kalo hanya tenaga dan air biasa aja itu tidak bisa. Jadi butuh Gulkarmat yang sangat berperan di sini untuk menyemprotkan air bertekanan,” jelas Iin.

    Bantuan kebersihan juga melibatkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terutama untuk pengadaan alat-alat kebersihan.

    Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan lokasi-lokasi yang terkena banjir dipastikan telah surut dan warga mulai membersihkan sisa material banjir.

    “Seluruh daerah sudah tidak lagi tergenang,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Banjir yang melanda sebagian wilayah Jakarta pada Senin (3/3) dini hari dipastikan telah surut pada Rabu (5/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

    Saat ini, kata Yohan, warga yang rumahnya terendam banjir sudah mulai membersihkan material yang terbawa arus banjir.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Keluarga Bocah yang Hanyut di Tebet Sebut Ada Kejanggalan saat Proses Evakuasi – Halaman all

    Keluarga Bocah yang Hanyut di Tebet Sebut Ada Kejanggalan saat Proses Evakuasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang bocah berusia 2 tahun di Gang Perintis, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan tewas setelah hanyut terseret arus banjir saat dievakuasi.

    Korban hanyut setelah perahu yang dipakai untuk evakuasi korban dan keluarganya terbalik.

    Terbaru ini, tante korban, Siti Mulatifah (32) merasa ada kejanggalan saat proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas Damkar.

    Mengutip TribunJakarta.com, ia menyebutkan bahwa korban tak diberi jaket pelampung ketika dievakuasi menggunakan perahu karet.

    “Arusnya deras. Terus juga nggak dikasih pelampung,” kata wanita yang biasa disapa Tifah itu saat diwawancarai di rumah duka di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).

    Ia juga menuturkan, semua korban banjir tak diberikan jaket pelampung.

    Tifah menuturkan, jaket pelampung hanya digunakan oleh petugas damkar.

    “Jadi yang pakai pelampung itu damkarnya, sedangkan yang korban nggak dikasih. Awal sebelum kejadian kan aku dulu (dievakuasi), aku juga nggak dikasih pelampung,” ungkap dia.

    Sementara itu, paman korban, Faisal Bahri (29) mengatakan bahwa petugas Damkar mengevakuasi korban banjir tanpa sepengetahuan warga setempat.

    Menurutnya, petugas Damkar mengambil jalur evakuasi yang salah, sehingga melawan arus dan mengakibatkan perahu karet terbalik.

    “Biasanya warga yang evakuasi, karena mereka yang tahu medannya. Tapi ini dari damkar evakuasi tanpa konfirmasi dulu, akhirnya lawan arus. Yang disayangkan, nggak ada pelampung buat korban,” ujar Faisal.

    Pihak keluarga korban pun meminta Gubernur Jakarta, Pramono Anung untuk mengevaluasi kinerja petugas Damkar.

    Siti Mulatifah pun menyampaikan hal tersebut langsung ke Pramono yang saat itu tengah melayat ke rumah duka, Rabu (5/3/2024) pagi.

    Ia menuturkan, Pramono terkejut saat mengetahui bahwa petugas damkar tidak menyediakan jaket pelampung saat proses evakuasi.

    “Terkejut lah, kenapa pas kejadian itu tidak dikasih pelampung, tidak disediakan pelampung. Kan harusnya kalau banjir sediain pelampung lebih dari lima untuk yang dievakuasi,” ungkap Latifah, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Diwartakan sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Selatan, Syamsul Huda menuturkan, korban ditemukan tak jauh dari rumahnya di Gang Perintis, Kelurahan Kebon Baru, Tebet.

    “Korban sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi pukul 01.00 WIB tidak jauh dari titik awal korban terbawa arus,” ucapnya, Rabu (5/3/2025).

    Korban hanyut terseret banjir pada Selasa (4/3/2025).

    Saat itu, korban dan keluarganya tengah dievakuasi menggunakan perahu karet.

    “Saat dalam perjalanan menuju tempat evakuasi, perahu terbalik akibat arus deras dari Gang Perintis,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji.

    Tiga orang hanyut terbawa arus.

    Dua di antaranya berhasil diselamatkan kembali, tapi satu korban hilang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bocah Tewas Terseret Banjir di Tebet, Keluarga Kuak Kejanggalan Saat Evakuasi: Tak Dikasih Pelampung

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim)

  • Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius Megapolitan 6 Maret 2025

    Usai Tinjau Banjir dari Helikopter, Pramono: Jakarta Pulih, Kondisi Bekasi Masih Serius
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    menyatakan, kondisi di Jakarta mulai berangsur normal setelah banjir yang melanda beberapa hari terakhir.
    Pernyataan tersebut disampaikan Pramono usai meninjau lokasi banjir dengan menggunakan helikopter pada Kamis (6/3/2025).
    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” kata Pramono di lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis.
    Pramono juga memantau kondisi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, yang sebelumnya berstatus siaga 2 pada Selasa (4/3/2025), kini telah turun menjadi siaga 4 dengan ketinggian air 600 sentimeter (cm), berkurang dari 850 cm sebelumnya.
    Gubernur Jakarta itu memerintahkan percepatan normalisasi Sungai Ciliwung di Pengadegan, Cawang, dan Bidara Cina untuk mencegah terjadinya banjir susulan.
    “Karena itulah yang kemudian kemarin memberikan dampak banjir yang luar biasa ketika di atas intensitas atau pun curah hujannya tinggi dan itu akan kita tangani,” ungkap Pramono.
    Meskipun Jakarta berangsur pulih, Pramono mengungkapkan, wilayah Bekasi masih menghadapi masalah serius akibat banjir, terutama di kawasan Babelan.
    Ia menyebutkan, hampir semua rumah warga di sana masih terendam banjir.
    “Dari tinjauan tadi, malah Bekasi sampai hari ini masih serius. Ya, di Babelan tadi hampir semua rumah-rumah penduduk masih terkendala banjir yang serius,” kata Pramono.
    Sebagai respons terhadap situasi ini, Pemerintah Provinsi Jakarta telah mengirimkan bantuan berupa mobil pemadam kebakaran, toilet portabel, hingga mobil pengangkut sampah.
    Selain itu, lebih dari 200 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga dikerahkan untuk membantu penanganan banjir.
    “Kami juga memberikan bantuan beras dan lauk-lauk kepada Bekasi, karena memang semua orang pasti tidak menginginkan adanya banjir atau bencana ini,” ucap Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.