Kasus: kebakaran

  • Kenapa Warga Kini Lebih Pilih Lapor Damkar daripada Polisi? Ini Kata Mahfud MD

    Kenapa Warga Kini Lebih Pilih Lapor Damkar daripada Polisi? Ini Kata Mahfud MD

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri, Prof. Mahfud MD, menanggapi fenomena masyarakat yang belakangan lebih memilih melapor ke Pemadam Kebakaran (Damkar) dibandingkan ke kepolisian.

    Dikatakan Mahfud, pilihan tersebut sepenuhnya berada di tangan masyarakat sebagai pihak yang merasakan langsung pelayanan di lapangan.

    Hal ini diungkapkan Mahfud usai menghadiri kegiatan serap aspirasi di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Selasa (16/12/2025).

    “Itu bisa saja, kan yang merasakan itu masyarakat, perlakuannya apakah lebih suka lapor kepada Damkar, apakah suka lapor kepada polisi tentu itu pertimbangan sepenuhnya pada masyarakat,” ujar Mahfud kepada awak media.

    Ia menjelaskan, persepsi publik terhadap institusi negara tidaklah seragam.

    Setiap orang memiliki pengalaman dan sudut pandang yang berbeda dalam menilai pelayanan yang diberikan, baik oleh Damkar maupun Polri.

    “Masyarakat punya persepsi yang berbeda beda dari satu sama lain bagaimana cara pandangnya terhadap Damkar, bagaimana cara pandangnya terhadap Polisi,” katanya.

    Mahfud menuturkan, meski sama-sama merupakan aparat negara yang berada di garis depan pelayanan publik, rasa yang muncul di masyarakat bisa saja berbeda.

    “Mungkin sama-sama depan tapi mungkin ada rasa yang bisa berbeda satu sama lain sehingga itu satu pilihan,” lanjutnya.

    Fenomena tersebut, menurut Mahfud, menjadi bagian dari masukan penting bagi Komisi Percepatan Reformasi Polri.

    “Oleh karena itu, itu juga bagian dari masukan terhadap komisi percepatan reformasi kepolisian. Itu di antaranya seperti itu,” terangnya.

  • Video Pramono soal Renovasi Kios Pasar Kramat Jati: Paling Lama 5 Hari

    Video Pramono soal Renovasi Kios Pasar Kramat Jati: Paling Lama 5 Hari

    Kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur menghanguskan 350 kios. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memastikan proses renovasi akan dituntaskan dalam waktu lima hari.

    Hal itu disampaikan Pramono seusai meninjau lokasi kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (16/12).

  • Gara-gara Charger HP Tak Dicabut, Rumah Warga Madiun Nyaris Ludes Terbakar

    Gara-gara Charger HP Tak Dicabut, Rumah Warga Madiun Nyaris Ludes Terbakar

    Madiun (beritajatim.com) – Sebuah insiden kebakaran nyaris menghanguskan rumah tinggal milik Arif Fathurrahman di Jalan Merak Barat, Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, pada Selasa (16/12/2025). Api yang sempat membesar di ruang keluarga diduga kuat dipicu oleh korsleting dari pengisi daya (charger) ponsel yang lupa dicabut dari aliran listrik.

    Peristiwa ini bermula saat anak pemilik rumah, Lezi Imelia, yang tengah berada di dalam hunian tersebut, dikejutkan oleh kepulan asap tebal. Asap pekat yang memenuhi ruang keluarga seketika memicu kepanikan penghuni.

    Saksi mata di lokasi, Galuh Rahman, yang saat itu sedang bekerja tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), segera bergegas menuju sumber asap setelah mendengar kabar kebakaran.

    “Saat saya datang, asap sudah pekat dan api mulai membesar,” ujar Galuh.

    Galuh mengaku sempat ragu untuk menerobos masuk ke dalam rumah karena khawatir adanya potensi ledakan. Namun, demi mencegah api melalap seluruh bangunan, ia memberanikan diri melakukan pemadaman mandiri dengan alat seadanya.

    Upaya awal menggunakan ember ternyata tidak membuahkan hasil maksimal karena besarnya api.

    “Sempat pakai air seember tapi tidak cukup. Akhirnya pakai selang dari kamar mandi,” jelasnya.

    Berkat respons cepat warga, api berhasil dipadamkan sebelum sempat menjalar ke struktur utama bangunan maupun rumah tetangga. Berdasarkan pengamatan di lokasi, titik api bermula dari area depan televisi di ruang keluarga yang biasa digunakan untuk beristirahat.

    Galuh menduga, sumber api berasal dari kelalaian penghuni dalam mencabut perangkat elektronik.

    “Kemungkinan dari colokan charger yang masih nancap,” tambahnya.

    Meskipun api berhasil diredam warga, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Madiun tetap diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pendinginan dan memastikan tidak ada titik api tersembunyi (hidden fire) yang berpotensi memicu kebakaran susulan.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian materiil tak terhindarkan. Sejumlah perabotan rumah tangga seperti karpet, peralatan salon, hingga tumpukan pakaian dilaporkan hangus terbakar. [rbr/beq]

  • Video Pramono Beri Rp 5 Juta ke Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kramat Jati

    Video Pramono Beri Rp 5 Juta ke Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kramat Jati

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau Pasar Induk Kramat Jati yang terbakar pada Senin (15/12). Pramono mengatakan kerugian akibat kebakaran Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp 10 miliar.

    Pemprov DKI memberikan bantuan senilai Rp 5 juta kepada pedagang korban kebakaran.

  • Pramono Tinjau Kebakaran Kramat Jati, Beri Bantuan Rp 5 Juta ke 121 Pedagang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Pramono Tinjau Kebakaran Kramat Jati, Beri Bantuan Rp 5 Juta ke 121 Pedagang Megapolitan 16 Desember 2025

    Pramono Tinjau Kebakaran Kramat Jati, Beri Bantuan Rp 5 Juta ke 121 Pedagang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, sehari setelah kebakaran yang terjadi pada Senin (15/12/2025).
    Pantauan Kompas.com di lokasi, Selasa (16/12/2025), Pramono tiba sekitar pukul 07.51 WIB.
    Mengenakan kemeja putih dan celana krem, ia langsung menyapa pedagang serta bersalaman dengan Direktur Utama Perumda
    Pasar Jaya
    Agus Himawan dan Wali Kota Jakarta Timur Munjirin.
    Saat meninjau area los yang hangus terbakar, Pramono memastikan pemerintah akan merenovasi pasar tersebut.
    “Ini nanti kita renovasi ya,” ujar Pramono kepada pedagang.
    Pramono menyebut kebakaran melanda sekitar 350 kios yang ditempati 121 pedagang, dengan total luas mencapai 6.196 meter persegi.
    Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 10 miliar.
    Untuk membantu pedagang tetap bertahan, Pemprov DKI Jakarta memberikan bantuan tunai sebesar Rp 5 juta kepada masing-masing pedagang terdampak.
    “Ada 350 kios di tempat ini yang ditempati kurang lebih 121 pedagang, dengan luas 6.196 meter persegi,” ucap Pramono.
    Selain bantuan tunai, pemerintah juga menyiapkan lokasi relokasi sementara yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran agar aktivitas jual beli tetap berjalan.
    “Berikutnya akan ditangani oleh asuransi untuk renovasinya. Agar para pedagang segera bisa berjualan, maka ditempatkan di tempat ini, yang kurang lebih hanya berjarak 100 meter dari tempat ini. Diperkirakan paling lama 5 hari sudah selesai,” kata Pramono.
    Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menyatakan bahwa perlindungan asuransi yang dimiliki
    Pasar Induk Kramat Jati
    mencakup bangunan pasar.
    “Untuk asuransinya ini adalah untuk cover bangunan,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bantargebang di Ambang Penuh, Jakarta Masih Mencari Jalan Keluar Sampahnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Bantargebang di Ambang Penuh, Jakarta Masih Mencari Jalan Keluar Sampahnya Megapolitan 16 Desember 2025

    Bantargebang di Ambang Penuh, Jakarta Masih Mencari Jalan Keluar Sampahnya
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Timbunan sampah di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, terus bertambah, sementara daya tampung dan sistem pengolahannya nyaris tak bergerak.
    Di balik gunungan sampah setinggi puluhan meter, Jakarta masih bergulat dengan solusi jangka pendek yang belum menyentuh akar persoalan.
    Pengamat perkotaan Universitas Indonesia, Muh Aziz Muslim, menilai masalah Bantargebang tak bisa dilihat semata sebagai persoalan teknis di hilir.
    “Volume
    sampah Jakarta
    terus naik dari waktu ke waktu, sementara kapasitas penampungan tempat pembuangan akhirnya sudah tidak lagi memadai,” ujar Aziz saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/12/2025).
    TPST Bantargebang
    yang telah beroperasi puluhan tahun kini menanggung beban jauh melampaui daya dukungnya.
    Berulang kali, lokasi ini menjadi sumber bencana, mulai dari longsor hingga gangguan lingkungan.
    “Sampah Jakarta terus bertambah tanpa diiringi perubahan perilaku masyarakat. Sementara daya tampung Bantargebang sudah sangat terbatas, bahkan mungkin tidak lagi bisa menampung,” kata Aziz.
    Masalah kapasitas landfill juga berkelindan dengan kondisi infrastruktur.
    Jalan menuju zona pembuangan rusak, alat berat tak optimal, dan risiko lingkungan kian tinggi.
    “Mau tidak mau, harus ada intervensi dari hulu sampai hilir. Dari hulunya, bagaimana sampah rumah tangga dan industri bisa diminimalisir sejak awal,” ujar Aziz.
    Ia menilai prinsip reduce, reuse, recycle (3R) belum dijalankan secara konsisten dan masif.
    Padahal, perubahan perilaku dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan menjadi kunci meringankan beban TPA.
    Terkait langkah Pemprov DKI Jakarta seperti pembangunan RDF Plant dan pemilahan sampah, Aziz menyebut kebijakan itu belum menyentuh akar masalah.
    Selama timbulan sampah terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk dan pola konsumsi, solusi sementara hanya akan menunda krisis.
    Dampak krisis paling nyata dirasakan sopir truk sampah.
    Antrean panjang membuat jam kerja membengkak, risiko kecelakaan meningkat, dan waktu istirahat tergerus.
    “Undang-undang ketenagakerjaan mengatur jam kerja dan standar keselamatan. Ini harus dipastikan betul-betul diterapkan,” ujar Aziz.
    Ia berharap insiden kecelakaan sopir truk beberapa waktu lalu menjadi peringatan serius.
    “Semoga ini menjadi pintu masuk untuk memperbaiki tata kelola persampahan di Jakarta,” kata Aziz.
    Pengamat lingkungan Mahawan Karuniasa memaparkan kondisi eksisting Bantargebang.
    Setiap hari, sekitar 7.000 ton sampah masuk ke lokasi seluas 110 hektare itu.
    “Kalau kapasitas maksimalnya sekitar 70 juta ton, artinya sisa ruangnya tinggal 15 juta ton,” ujar Mahawan.
    Dengan timbulan sekitar 2,5 juta ton per tahun, Bantargebang diperkirakan hanya bertahan enam tahun, atau maksimal 10 tahun jika kapasitas ditingkatkan.
    “Pemrosesan seharusnya sama besar dengan inflow sekitar 7.000 ton per hari. Tapi kapasitasnya belum sampai ke sana,” kata dia.
    Peneliti utama BRIN, Sri Wahyono, menyebut Bantargebang menerima 7.500–7.800 ton sampah per hari dengan sisa kapasitas landfill yang sangat terbatas.
    “Gas metana bukan hanya berkontribusi pada krisis iklim, tapi juga meningkatkan risiko kebakaran dan ledakan,” ujar Sri Wahyono.
    Lonjakan lindi saat musim hujan juga membuat sistem pengolahan bekerja mendekati batas maksimal.
    Santo (bukan nama sebenarnya), sopir truk sampah asal Jakarta Selatan, merasakan langsung dampak krisis ini.
    “Masuk jam 9 pagi, pernah saya pulang jam 4 pagi,” ujarnya.
    Menurut Santo, keterbatasan zona pembuangan dan ketinggian sampah menjadi penyebab utama antrean.
    “Udah enggak ada space lagi buat buang sampah,” katanya.
    Bagi pemulung dan pengepul, Bantargebang adalah sumber hidup sekaligus ancaman.
    Andi (33), pengepul plastik, khawatir ekspansi RDF menghilangkan mata pencaharian.
    “Kalau RDF direalisasi besar-besaran, mata pencaharian kita bisa hilang,” kata Andi.
    Di sisi lain, petugas menyebut aktivitas pemulung di lereng timbunan kerap memicu longsor.
    Sampah terus datang, ruang makin sempit, dan solusi jangka panjang masih tertahan di persimpangan kebijakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pedagang Kramat Jati Kembali Jualan di Lapak yang Hangus Usai Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Pedagang Kramat Jati Kembali Jualan di Lapak yang Hangus Usai Kebakaran Megapolitan 16 Desember 2025

    Pedagang Kramat Jati Kembali Jualan di Lapak yang Hangus Usai Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai kembali berjualan sehari setelah kebakaran menghanguskan sejumlah lapak, Senin (15/12/2025).
    Pantauan Kompas.com, Selasa (16/12/2025), pedagang, mayoritas penjual pepaya, mulai menata dagangan di area lapak yang masih menyisakan bekas kebakaran.
    Buah pepaya dikeluarkan dari keranjang dan peti kayu, lalu disusun di lantai dan peti seadanya.
    Sebagian pepaya dibungkus kertas koran agar kulit buah tetap terlindungi.
    Di tengah puing dan sisa kebakaran, aktivitas jual beli kembali berjalan perlahan.
    Pedagang terlihat menimbang buah, merapikan dagangan, dan melayani pembeli.
    “Ini barang baru lagi datang, kalau yang kemarin udah tidak bisa dijual,” ujar salah satu pedagang, W (27), Selasa.
    W mengatakan, kebakaran terjadi saat pasokan pepaya baru saja tiba dari Jawa Barat.
    “Kemarin itu, barang (pepaya) baru banget turun ada kali 5 ton. Kan setiap penjual beda-beda, kalau yang di saya segitu, abis semua,” kata W.
    Ia mengaku tak sempat menyelamatkan dagangannya karena api cepat membesar dan melalap los tempatnya berjualan.
    “Semua saya tinggalin, apinya cepet banget. Bawa barang aja alhamdulillah. Semua kebakar,” ujar dia.
    Akibat kejadian itu, W menyebut hanya tersisa sekitar lima kilogram pepaya dari seluruh dagangannya.
    Sisanya hangus terbakar dan diambil warga setelah api padam.
    “Habis hangus, diambilin warga. Cuma tersisa lima kilogram aja,” kata dia.
    Pada hari ini, Gubernur DKI Jakarta
    Pramono Anung
    meninjau lokasi kebakaran sekaligus memberikan santunan kepada pedagang terdampak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Pramono Datang, Area Terbakar Pasar Induk Kramat Jati Dirapikan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Jelang Pramono Datang, Area Terbakar Pasar Induk Kramat Jati Dirapikan Megapolitan 16 Desember 2025

    Jelang Pramono Datang, Area Terbakar Pasar Induk Kramat Jati Dirapikan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Area terdampak kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai dibersihkan menjelang kunjungan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
    Pembersihan dilakukan sehari setelah kebakaran menghanguskan ratusan los pedagang, Senin (15/12/2025) pagi.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Selasa (16/12/2025), sejumlah petugas kebersihan berseragam hijau tampak menyapu lumpur, abu, dan puing kebakaran di area depan pasar yang terbakar.
    Area tersebut rencananya akan ditinjau langsung oleh Pramono sekaligus menjadi lokasi konferensi pers saat kunjungannya ke
    Pasar Induk Kramat Jati
    .
    Petugas terlihat berulang kali membersihkan titik yang sama hingga permukaan jalan tampak lebih bersih.
    Kondisi itu kontras dengan area lain di sekitar lokasi yang masih dipenuhi sampah dan sisa bangunan terbakar.
    “Pak dipercepat ya, Pak Gubernur mau datang,” ucap salah satu tim protokol kepada petugas kebersihan.
    Meski sebagian area telah dibersihkan, sejumlah sisi pasar masih menunjukkan dampak kebakaran.
    Di dalam los, rangka besi terlihat menghitam, sementara barang dagangan hangus berserakan.
    Sisa plastik yang meleleh akibat api juga tampak di beberapa sudut. Garis polisi masih terpasang untuk membatasi akses ke area yang belum dinyatakan aman.
    Air bercampur abu terlihat menggenang di sejumlah titik lantai beton, dengan bau sisa kebakaran yang masih tercium.
    Sejumlah aparat keamanan, pejabat daerah, dan awak media tampak bersiaga menunggu kedatangan Pramono.
    Kunjungan ini dijadwalkan untuk meninjau kondisi pascakebakaran sekaligus memastikan penanganan pedagang terdampak.
    Sebelumnya, kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati menghanguskan ratusan los buah dan memaksa pengelola pasar menyiapkan penampungan sementara bagi pedagang.
    Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini menyebabkan kerusakan besar di salah satu pusat distribusi pangan terbesar di Jakarta.
    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan memastikan sekitar 350 los buah terbakar dalam peristiwa tersebut.
    “Ini total di sekitar 350. Tidak ada korban jiwa, terkait masalah penyebab kebakaran masih dalam penyidikan,” kata Agus.
    Sebagai penanganan awal, Perumda Pasar Jaya menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi pedagang terdampak.
    “Insya Allah tiga hari ke depan tempat penampungan pedagang ini sudah bisa dapat dipergunakan oleh para pedagang,” ucapnya.
    Agus menjelaskan, area penampungan berada di bagian belakang kawasan pasar agar aktivitas perdagangan tetap berjalan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gerak Cepat Pemprov DKI Atasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, dari Asuransi hingga Renovasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Gerak Cepat Pemprov DKI Atasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, dari Asuransi hingga Renovasi Megapolitan 16 Desember 2025

    Gerak Cepat Pemprov DKI Atasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, dari Asuransi hingga Renovasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bergerak cepat menangani dampak kebakaran yang melanda Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/12/2025) pagi.
    Berbagai langkah disiapkan, mulai dari penanganan kerugian pedagang melalui asuransi hingga rencana renovasi area pasar yang terdampak.
    Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    memastikan kerugian pedagang akan ditanggung asuransi.
    “Dirut Pasar Jaya sudah memberi laporan bahwa untuk kerugian itu karena diasuransikan, sehingga dengan demikian di-cover oleh asuransi,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin.
    Ia menegaskan, asuransi menanggung barang dagangan pedagang.
    Namun, belum dapat dipastikan apakah uang tunai yang terbakar ikut diganti.
    “Yang jelas pasti yang menyangkut barang dagangan,” lanjutnya.
    Pemprov DKI juga akan merenovasi sekitar 350 los yang terbakar.
    Kebakaran dianggap tidak besar sehingga pedagang tidak perlu direlokasi.
    “Untuk pedagangnya karena ini bukan kebakaran besar, nanti segera kita renovasi. Yang jelas tetap akan berjualan di Kramat Jati lah. Mereka juga tidak ingin untuk pindah ke mana-mana,” ucap Pramono.
    Pramono menegaskan kebakaran tidak mengganggu pasokan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru.
    Stok pangan Jakarta saat ini aman dan relatif berlebih.
    “Stok kita sebenarnya agak berlebih tahun ini. Apa yang terjadi di lapangan tidak mengganggu sama sekali ketersediaan stok di Jakarta,” jelasnya.
    Ia menambahkan, harga buah-buahan seperti pepaya dan pisang tetap stabil.
    “Pasti enggak ada kenaikan harga, baik pepaya maupun pisang. Aman,” imbuhnya.
    Sebelumnya, kebakaran menghanguskan 350 los buah, memaksa pengelola pasar menyiapkan penampungan sementara agar pedagang tetap bisa berjualan.
    “Insya Allah tiga hari ke depan tempat penampungan pedagang ini sudah bisa dipergunakan oleh para pedagang,” kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan.
    Sementara itu, Manajer Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun, menyebut kerugian hampir Rp 10 miliar, termasuk bangunan dan barang dagangan.
    Agus juga memastikan pedagang akan menerima bantuan dari Pemprov DKI, meski besaran belum ditentukan.
    “Nah, kalau kerugian kalau bisa kita kasat mata ya, itu lebih kurang hampir Rp 10 miliar kira-kira begitu. Dari total keseluruhan ya, baik dari struktur bangunannya terus kemudian sama barang dagangannya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemilik Gedung Terra Drone Ternyata WNI dan Sering ke Luar Negeri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Desember 2025

    Pemilik Gedung Terra Drone Ternyata WNI dan Sering ke Luar Negeri Megapolitan 16 Desember 2025

    Pemilik Gedung Terra Drone Ternyata WNI dan Sering ke Luar Negeri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Jejak pemilik gedung Kantor PT Terra Drone Indonesia yang terbakar pada Selasa (9/12/2025) akhirnya terungkap.
    Polisi mengonfirmasi pemilik gedung adalah warga negara Indonesia (WNI) yang sering bepergian ke luar negeri.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, Roby Saputra, mengatakan, pihaknya telah memeriksa pemilik gedung pada Sabtu (13/12/2025).
    “Sudah kami periksa kemarin. Sabtu sore,” ujar Roby, Senin (15/12/2025).
    Roby menambahkan, soal kemungkinan pemilik gedung ditetapkan tersangka masih didalami dengan menelusuri unsur kelalaian.
    Selain itu, penyidik juga membuka peluang untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pemilik gedung.
    “Masih (akan diperiksa lagi) setelah pemeriksaan para saksi ahli,” tutur Roby.
    Roby menyebut pihak kepolisian tidak mencegah pemilik gedung bepergian ke luar negeri karena statusnya masih saksi.
    “Enggak bisa kita cegah, karena belum cukup peningkatan status (menjadi tersangka). Yang bersangkutan juga keluar negeri sekarang. Kembali tanggal 22 Desember 2025,” jelasnya.
    Hingga Senin (15/12/2025), polisi telah memeriksa 12 orang terkait kebakaran, termasuk karyawan, saksi, perwakilan dinas, dan pemilik gedung.
    Sebelumnya, Roby mengungkap gedung Kantor Terra Drone melanggar aturan alih fungsi bangunan.
    Lantai satu gedung digunakan sebagai tempat penyimpanan baterai, padahal dokumen IMB dan SLF menyebutkan gedung untuk perkantoran.
    “Iya menurut kami saat ini menyalahi aturan alih fungsi. Ada barang-barang yang memiliki tingkat kerawanan tinggi yang disimpan dan akhirnya terjadi kebakaran seperti ini,” jelas Roby.
    Selain itu, manajemen PT Terra Drone tidak memiliki SOP penyimpanan baterai lithium yang mudah terbakar.
    Baterai sehat, rusak, dan bekas disimpan bersama-sama, meningkatkan risiko kebakaran.
    Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro sebelumnya mengatakan, hasil penyidikan menemukan tidak adanya aturan maupun prosedur keselamatan terkait penyimpanan baterai lithium di kantor perusahaan tersebut.
    “Hasil penyidikan kami menemukan fakta bahwa tidak ada SOP terkait penyimpanan baterai flammable. Kemudian tidak ada pemisahan antara baterai rusak, baterai bekas, maupun baterai yang sehat, semua dijadikan satu.”
    Ruang penyimpanan berukuran 2×2 meter itu tidak memiliki ventilasi dan material pelindung api, dan tak jauh dari situ terdapat mesin genset yang berpotensi memicu panas.
    Kebakaran di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, menewaskan 22 orang.
    Dua hari setelah kejadian, Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, diamankan dan ditetapkan tersangka karena melakukan enam kelalaian yang memicu kebakaran.
    Berikut daftar kelalaiannya:
    Michael resmi ditahan di Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Jumat (12/12/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.