Kasus: kebakaran

  • Puncak Musim Kemarau di Sulut Dimulai Agustus 2025

    Puncak Musim Kemarau di Sulut Dimulai Agustus 2025

    Liputan6.com, Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau akan dimulai pada Agustus serta Oktober 2025.

    “Menghadapi kondisi puncak musim kemarau perlu diwaspadai wilayah yang rentan terhadap bencana yang ditimbulkan oleh curah hujan yang rendah antara lain kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sulut M Candra Buana, akhir pekan lalu.

    Candra Buana menjelaskan, puncak musim kemarau pada Agustus 2025 terjadi di Zona Musim (ZOM) 492 yang meliputi sebagian besar Kabupaten Bolmong Utara, dan sebagian Kabupaten Bolmong.

    Begitupun dengan ZOM 493 meliputi sebagian Kabupaten Bolmong Timur, sebagian besar Kabupaten Minahasa Selatan, sebagian Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Minahasa bagian barat daya hingga barat, dan sebagian Kota Tomohon.

    Dia memaparkan, puncak musim kemarau juga terjadi di ZOM 494 meliputi Kabupaten Minahasa Selatan bagian utara, sebagian Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa bagian utara seluruh Kota Manado, sebagian besar Minahasa Utara, sebagian Kota Bitung, serta seluruh Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.

    “Di ZOM 495, meliputi sebagian kecil Kabupaten Bolmong Utara, sebagian besar Kabupaten Bolmong, Kabupaten Bolmong Selatan, bagian barat laut dan sebagian kecil bagian timur laut, seluruh Kota Kotamobagu, serta sebagian Kabupaten Bolmong Timur,” tuturnya.

    Masih di puncak musim kemarau pada Agustus yaitu ZOM 498 yang meliputi sebagian kecil Kabupaten Bolaang Mongondow bagian timur, sebagian Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Minahasa Selatan bagian selatan, serta Kabupaten Minahasa Tenggara bagian selatan hingga barat daya.

    Selanjutnya, di ZOM 499 meliputi Kabupaten Minahasa Tenggara bagian timur hingga Tenggara, dan Kabupaten Minahasa bagian selatan, serta ZOM 500 yang mencakup Kabupaten Minahasa bagian timur hingga tenggara, Kabupaten Minahasa Utara bagian selatan, serta sebagian besar Kota Bitung.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Klimatologi Sulut memperkirakan awal musim kemarau pada Juni 2025.

  • Kecelakaan Hari Ini di Jakarta: Jalan Tol Cawang Berubah Menjadi Berapi, Mobil Tiba-tiba Terbakar

    Kecelakaan Hari Ini di Jakarta: Jalan Tol Cawang Berubah Menjadi Berapi, Mobil Tiba-tiba Terbakar

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kejadian mengerikan terjadi di Jalan Tol Dalam Kota, Tebet, Jakarta Selatan yang mengarah ke Cawang, mobil tiba-tiba dipenuhi api.

    Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (15/4/2025) malam.

    Berdasarkan laporan dari akun X TMC Polda Metro Jaya, sebuah mobil Honda HR-V tiba-tiba terbakar di bahu jalan Tol Dalam Kota.

    Peristiwa ini dilaporkan terjadi di KM 03+400 arah Cawang.

    Pihak kepolisian dan Jasa Marga yang berada di sekitar lokasi kejadian langsung sigap memberikan penanganan.

    “20.45 Sebuah mobil terbakar di bahu jalan Ruas Tol Dalam Kota depan RS Tebet arah Cawang dan saat ini sedang dalam penanganan petugas Kepolisian Sat PJR Dit Lantas PMJ dan petugas Pemadam Kebakaran,” tulis pernyataan akun X TMC Polda Metro Jaya dikutip TribunJakarta, Rabu (16/4/2025).

    Akibat kebakaran mobil tersebut, situasi arus lalu-lintas di ruas Tol Dalam Kota arah Cawang terjadi perlambatan.

    “Diimbau kepada pengendara untuk berhati-hati ketika melintas dan jaga jarak aman kendaraan anda,” tulis keterangan akun TMC Polda Metro Jaya.

    Dishub DKI mengaku kecolongan terkait adanya parkir liar di kawasan Tanah Abang. Pengunjung digetok harga tinggi oleh juru parkir liar Rp60 ribu.

    Dalam rekaman video yang diunggah, terlihat api berkobar menyelimuti mobil berwarna hitam tersebut.

    Api dengan cepat merambat hingga melalap seluruh bagian kendaraan. 

    Api yang begitu besar membuat arus lalu lintas di lokasi kejadian sempat tersendat.

    Petugas dari kepolisian yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) langsung menyemprotkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ke arah kendaraan yang terbakar.

    Tak lama kemudian, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan segera berupaya memadamkan api yang melahap kendaraan.

    Tampak juga beberapa petugas lain mengatur arus lalu lintas karena terjadi kemacetan akibat insiden tersebut.

    Kasat Polisi Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya Kompol Dhanar mengatakan, terdapat empat orang di dalam kendaraan Honda HR-V,

    Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    “Nihil korban jiwa. Cuma sekarang masih syok. Nanti kami antar ke kediaman korban,” kata Dhanar dikutip dari Kompas.com.

    (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Gempa M 5,6 Guncang Filipina

    Gempa M 5,6 Guncang Filipina

    Jakarta

    Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Filipina selatan hari ini. Gempa ini memiliki kedalaman 30 kilometer.

    Dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), gempa ini terjadi di lepas pantai Pulau Mindanao dengan kedalaman 30 kilometer. Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina menempatkan episentrum gempa 43 km barat daya dari kota Maitum. Kota yang terletak di daerah pegunungan dan penduduknya sedikit.

    Tidak ada kerusakan akibat gempa tersebut. Gempa dilaporkan terjadi sangat cepat.

    “Gempanya kuat tetapi tidak berlangsung lama. Kami telah memeriksa tetapi hasilnya negatif (tidak ada kerusakan atau korban jiwa),” kata seorang pejabat pemadam kebakaran di Maitum, Gilbert Rolifor.

    Gempa diketahui merupakan kejadian sehari-hari di Filipina, yang terletak di sepanjang ‘Cincin Api’ Pasifik, busur aktivitas seismik dan vulkanik yang kuat yang membentang dari Jepang hingga Asia Tenggara dan melintasi cekungan Pasifik.

    Sebagian besar gempa tidak terlalu terasa oleh masyarakat, tetapi gempa bumi yang kuat dan merusak terjadi secara acak tanpa adanya teknologi yang tersedia untuk memprediksi kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi.

    Lihat juga Video ‘Momen Kawanan Gajah Berkumpul Saat Gempa Guncang California’:

    (zap/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BPBD lakukan asesmen Jitupasna pasca kebakaran di Grogol Petamburan

    BPBD lakukan asesmen Jitupasna pasca kebakaran di Grogol Petamburan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta bersama aparatur Kelurahan Grogol melakukan asesmen “Kaji Cepat Pasca Bencana” (Jitupasna) pasca kebakaran di RW 04 dan 06 Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang terjadi pada Selasa (25/3).

    Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jakarta, Budi Hartati di Jakarta, Selasa, menyebut asesmen itu dilakukan untuk menghitung kerusakan dan kerugian pasca bencana kebakaran itu.

    “Kami bersama tim BPBD DKI Jakarta, Kelurahan Grogol, Satpol PP dan pengurus RT RW, melakukan asesmen dampak bencana, yang meliputi aspek fisik, sosial dan ekonomi,” katanya.

    Dalam asesmen tersebut, pihaknya mendapatkan hasil bangunan yang terkena dampak kebakaran sebanyak 45 rumah/bangunan semi permanen.

    “Selanjutnya, hasil asesmen akan dianalisa nilai estimasi kerusakan dan kerugian oleh Tim Jitupasna,” kata dia.

    Lebih lanjut, hasil analisa tersebut bakal menjadi dasar BPBD untuk memberikan rekomendasi pemulihan pasca bencana.

    “Nanti hasilnya itu jadi rekomendasi pasca pemulihan, termasuk untuk rencana pembangunan kembali,” kata Budi menegaskan.

    Sebelumnya, kebakaran melanda permukiman warga di dua RW yakni RW 04 dan 06 Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Petamburan, Selasa (25/3).

    Sebanyak 45 rumah semi permanen dan 70 pintu rumah kontrakan ludes terbakar dan 50 kepala keluarga (KK) atau 295 jiwa kehilangan tempat tinggal.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lansia Tewas Terbakar saat Selamatkan Motor dari Api yang Membakar Rumahnya di Serpong Tangsel

    Lansia Tewas Terbakar saat Selamatkan Motor dari Api yang Membakar Rumahnya di Serpong Tangsel

    TANGERANG SELATAN – Sebuah rumah tinggal di kawasan Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan, dilalap si jago merah pada Selasa, 15 April 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Akibat kebakaran tersebut, satu orang laki-laki lanjut usia (lansia) dinyatakan meninggal dunia.

    Komandan Regu (Danton) Alfa Pemadam Kebakaran Tangerang Selatan, Evi Gunawan, menjelaskan bahwa korban bernama Sarwani (70) diduga meninggal akibat serangan jantung. Saat kejadian, Sarwani panik dan berusaha menyelamatkan sepeda motornya dari dalam rumah yang terbakar.

    “Korban berusaha mengeluarkan motor karena panik. Tapi korban memang punya riwayat penyakit jantung. Langsung lemas, pingsan, dan meninggal dunia di lokasi,” ungkap Evi saat dikonfirmasi, Selasa.

    Menurut hasil penyelidikan sementara, kebakaran tersebut diduga berasal dari kompor yang lupa dimatikan saat digunakan untuk memasak air.

    “Diduga penyebabnya dari kompor. Korban menyalakan kompor untuk masak air, tapi lupa dimatikan,” jelas Evi.

    Dalam upaya pemadaman, enam unit mobil pemadam dan 40 personel Damkar Tangerang Selatan dikerahkan. Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar satu jam.

    “Kendala utama kami di lapangan adalah akses jalan yang sempit dan keterbatasan sumber air,” tambah Evi.

    Evi memastikan kebakaran tidak merambat ke bangunan lain. Namun, kerugian materiil yang ditaksir mencapai sekitar Rp600 juta dengan satu bangunan rumah yang hangus terbakar.

    “Kerugian diperkirakan mencapai Rp600 juta. Hanya satu bangunan yang terdampak,” tutup Evi.

  • Pedagang Kembali Tempati Pasar Purwareja Klampok, Usai Dibangun Kembali Pasca Terjadinya Kebakaran

    Pedagang Kembali Tempati Pasar Purwareja Klampok, Usai Dibangun Kembali Pasca Terjadinya Kebakaran

    TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA — Setelah mengalami kebakaran pada 3 Juni 2023 silam. Pasar Purwareja Klampok mulai dibangun kembali pada 24 Juli 2024 hingga 18 Desember 2024.

    Saat ini pasar tersebut telah resmi kembali digunakan oleh para pedagang dan kembali beroperasi.

    Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, saat mengikuti acara tasyakuran dan penyerahan serifikat hak pakai los dan kios kepada perwakilan pedagang menyatakan rasa syukurnya atas selesainya pembangunan Pasar Purwareja Klampok ini. 

    “Alhamdulillah, pasar sudah selesai dibangun dan siap ditempati. Mudah-mudahan dengan adanya pasar dengan bangunan baru ini bisa membawa keberkahan,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima tribunjateng.com pada Selasa (15/4/2025). 

    Tak lupa ia juga menghimbau para pedagang agar dapat menjaga kebersihan dan ketertiban.

    Ia juga berpesan agar tempat los dan kios yang disediakan tidak diperjualbelikan. Apabila ada pedagang yang ingin pindah atau tidak lagi berjualan, bisa mengembalikannya kepada pengelola pasar agar dapat digunakan kembali oleh pedagang lain. 

    “Jangan menjualbelikan lapak, karena Pemkab memfasilitasi ini untuk mempermudah dalam berdagang, mari kita saling bahu membahu mengingatkan roda perekonomian,” katanya. 

    Selain itu Bupati juga berjanji akan memberikan bantuan kepada para pedagang dalam kemudahan permodalan. 

    Dengan menggandeng Bank Jateng dan Tamsiz ia berharap para pedagang bisa mendapatkan permodalan untuk melancarkan usahanya. 

    Kepala Dinas Indagkop dan UMKM Banjarnegara, Adi Cahyono, menyatakan terdapat 62 kios, 960 los dan kurang lebih 400 pedagang yang menempati pasar tersebut. 

    Ia menyampaikan, tidak ada tambahan los ataupun kios. Semuanya sama saat sebelum terjadi kebakaran.

    Lebih lanjut, salah satu perwakilan pedagang, Imam Supeno, menyatakan rasa terimakasihnya kepada Pemkab Banjarnegara atas dibangunnya pasar ini usai terjadi kebakaran. 

    Ia menyatakan bahagia dan berharap agar para pedagang dan masyarakat bisa lebih nyaman dengan kondisi pasar yang sekarang. 

    “Pasar baru, harapan baru, lebih nyaman pasarnya untuk dikunjungi, pedagangnya ayem tentrem menikmati usahanya,” ujarnya. (*)

     

  • Rumah Kayu Milik Karsimin di Tawangharjo Grobogan Ludes Terbakar

    Rumah Kayu Milik Karsimin di Tawangharjo Grobogan Ludes Terbakar

    TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Kebakaran terjadi di rumah milik Karsimin (84), seorang lansia warga Desa Godan, Tawangharjo, Grobogan, Selasa (15/4/2025).

    Kebakaran diketahui oleh warga setempat yang melihat adanya kepulan asap tebal dari salah satu rumah warga.

    Warga yang penasaran kemudian berusaha mencari asal kepulan asap tersebut yang ternyata berasal dari rumah korban yang sudah dalam keadaan terbakar.

    “Di lokasi kejadian, warga berusaha memadamkan api tersebut dengan menggunakan mesin diesel penyedot air yang biasa digunakan para petani di sawah,” ungkap Kasi Humas Polres Grobogan AKP Danang Esanto.

    Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Tawangharjo dan diteruskan ke Pos Damkar Wirosari.

    Petugas yang mendapat laporan kejadian tersebut pun langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Api berhasil dijinakkan setelah petugas Pos Damkar Wirosari melakukan pemadaman dengan dibantu oleh personel Polsek Tawangharjo Polres Grobogan dan warga setempat.

    Kasi Humas Polres Grobogan menjelaskan, rumah milik korban yang terbakar terbuat dari kayu, berbentuk limasan dengan ukuran 11×10 meter.

    Selain rumah, beberapa perabotan rumah tangga milik korban seperti almari dan tempat tidur turut terbakar dalam peristiwa tersebut.

    “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun korban harus mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai Rp30 juta,” jelas Danang Esanto.

    “Penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik,” imbuhnya.

    Danang Esanto mengimbau kepada seluruh warga Kabupaten Grobogan agar selalu waspada dan hati-hati akan terjadinya kebakaran rumah.

    “Kami mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lengah, terutama saat meninggalkan rumah. Pastikan semua aliran listrik dan kompor sudah dalam kondisi aman,” ujar Danang.

    “Hindari penggunaan colokan listrik secara berlebihan atau menyambung kabel sembarangan yang dapat memicu korsleting, kemudian lakukan pengecekan instalasi listrik di rumah masing-masing secara rutin dan tidak ragu untuk memanggil teknisi berpengalaman jika ditemukan kejanggalan,” tandasnya.

  • Bangun Budaya Sadar Bencana, UKSW Adakan Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran

    Bangun Budaya Sadar Bencana, UKSW Adakan Sosialisasi Mitigasi Bencana Kebakaran

    TRIBUNJATENG.COM – Sebagai langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali mengadakan kegiatan “Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Pelatihan Pemadam Kebakaran” di Auditorium Ds. S. Djojodihardjo, Fakultas Teknologi Informasi (FTI), Jumat (11/04/2025). 

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Keamanan, Ketertiban, dan Data Siber (D2KDS) bersama Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kota Salatiga ini diikuti oleh 120 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. 

    Dalam sapaan hangatnya, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kewirausahaan (RIK) Prof. Eko Sediyono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting guna melatih kesigapan civitas academica UKSW menghadapi bencana. “Kegiatan ini menjadi langkah strategis bagi kita untuk mengenali berbagai kondisi bencana dan tindakan penanganannya,” imbuhnya. 

    Sementara itu, Direktur D2KDS Dr. Teguh Wahyono, S. Kim., M. Cs., menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan acara tahunan yang digelar oleh D2KS untuk membangun budaya kesadaran dalam menghadapi bencana dan kebakaran. “Acara ini bertujuan untuk melatih kesigapan warga kampus menghadapi kondisi darurat seperti kebakaran dan bencana alam,” ujarnya. 

    Penguatan Kapasitas

    Sosialisasi ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman yaitu Ketua FPRB Kota Salatiga, Tri Sukrisdiyanto dan Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Inspeksi Damkar Kota Salatiga, Betty Wahyu Nilla Sari.

    Dalam paparannya, Tri Sukrisdiyanto menjelaskan bahwa penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam membangun budaya sadar bencana melalui edukasi di dunia pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. “Acara sosialisasi dan pelatihan yang digelar oleh UKSW ini merupakan langkah strategis untuk membangun budaya sadar dan tanggap menghadapi bencana,” katanya. 

    Tri Sukrisdiyanto juga menerangkan alur proses evakuasi yang aman, mulai dari tahap awal kejadiaan bencana hingga pendataan dan pelaporan untuk mendapatkan tindak lanjut. “Pada tahap awal semua personil berusaha mengamankan diri, lari menuju titik kumpul sesuai jalur evakuasi. Dilanjutkan dengan pendataan di titik kumpul, baru dilakukan evaluasi lanjutan,” paparnya.

    Di samping itu, Betty Wahyuni juga menyampaikan tindakan pencegahan dan penanganan kebakaran. Adapun upaya yang dilakukan untuk mencegah kebakaran diantaranya membuat rencana penyelamatan dan menerapkan praktik hidup aman “Salah satu contohnya adalah membuang kabel yang rusak, memberikan edukasi kepada anak bahwa api merupakan hal yang berbahaya, serta menghindari penggunaan colokan kombinasi T,” jelasnya.

    Setelah dibekali dengan teori, ratusan peserta secara langsung mempraktikkan simulasi evakuasi gempa bumi dan teknik pemadaman api menggunakan berbagai alat pemadam. Mereka langsung mencoba memadamkan api menggunakan karung goni dan handuk yang sudah dibasahi serta Alat Pemadam Api (APAR) jenis powder, foam, karbon dioksida (CO2), dan liquid gas. 

    Saat dijumpai seusai praktik, salah satu peserta Beta Christy Apriliani Putri, S.I.Kom., mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Pelatihan ini sangat bagus karena memberikan edukasi bagi civitas academica UKSW untuk menghadapi berbagai kondisi darurat seperti kebakaran,” ujar Beta Christy Apriliani Putri yang juga merupakan tenaga kependidikan Kursus Musik UKSW. 

    Kegiatan tahunan ini merupakan bukti nyata UKSW berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-15 ekosistem daratan, dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan. 

    UKSW merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang telah terakreditasi Unggul. Berdiri sejak tahun 1956, memiliki 15 fakultas dengan 63 pilihan program studi jenjang D3, D4, S1, S2, dan S3. Terletak di Salatiga, kampus ini dikenal sebagai Kampus Indonesia Mini, karena keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah Indonesia. Selain itu, UKSW juga dikenal dengan julukan Creative Minority atau minoritas berdaya cipta, yaitu sekelompok kecil individu yang memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan, menjadi agen transformasi, dan menginspirasi masyarakat. (*)

  • Rumah Lansia di Kademangan Probolinggo Ludes Terbakar

    Rumah Lansia di Kademangan Probolinggo Ludes Terbakar

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di Jalan KH As Sulton, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Selasa (15/4/2025) dini hari. Rumah milik seorang warga lanjut usia (lansia) bernama Darmo (70) itu ludes dilalap api yang diduga akibat aktivitas memasak menggunakan tungku tradisional.

    Peristiwa nahas itu pertama kali disadari oleh anak korban, Jumainah, yang rumahnya berdekatan dengan rumah ayahnya. Sekitar pukul 01:30 WIB, Jumainah beserta suami dan anaknya terbangun dari tidur karena mendengar suara mencurigakan seperti kayu atau daun kering terbakar. “Ada bunyi kayak kayu kering gitu. Terus kami terbangun,” tutur Jumainah saat ditemui Selasa pagi.

    Kecurigaan Jumainah terbukti ketika suaminya memeriksa sumber suara dan mendapati bagian dapur rumah Darmo sudah terbakar hebat. Ia pun segera berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Api dengan cepat membesar, menghanguskan bangunan rumah yang kemungkinan besar terbuat dari material mudah terbakar.

    Warga yang berdatangan bahu-membahu berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka menyiramkan air dari rumah-rumah tetangga untuk mencegah api merembet ke bangunan lain sambil menunggu kedatangan petugas pemadam kebakaran. “Pokoknya disiram pakai air tetangga agar gak merembet ke rumah lainnya,” tambah Jumainah.

    Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Probolinggo yang menerima laporan sekitar pukul 01:48 WIB segera meluncur ke lokasi dengan dua unit mobil pemadam. Petugas Damkar berjibaku memadamkan api hingga akhirnya berhasil dikuasai dan dilakukan proses pendinginan.

    Setelah api padam, petugas Damkar melakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui sumber api. Dugaan kuat mengarah pada tungku masak tradisional yang kemungkinan ditinggal atau kurang diawasi saat digunakan. Meski demikian, Petugas Tindak Internal (PTI) Regu 3 Damkar Kota Probolinggo, Satiman, menyatakan penyebab pasti masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut. “Untuk penyebab belum diketahui ya, jelasnya,” ujarnya singkat.

    Akibat kebakaran ini, seluruh bangunan rumah Darmo rata dengan tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Darmo kini untuk sementara waktu tinggal bersama keluarga putrinya, Jumainah. Total kerugian material akibat kebakaran ini masih belum dapat diperkirakan. (ada/kun)

  • Kebakaran di Tangsel, Pemilik Rumah Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 April 2025

    Kebakaran di Tangsel, Pemilik Rumah Tewas Megapolitan 15 April 2025

    Kebakaran di Tangsel, Pemilik Rumah Tewas
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –

    Kebakaran rumah
    di Lengkong Karya, Serpong Utara,
    Tangerang Selatan
    (Tangsel), mengakibatkan pemilik Sarwani (70) tewas pada Selasa (15/4/2025).
    Komandan Pleton Alfa Pemadam
    Kebakaran
    (Damkar) Tangsel, Evi Gunawan menjelaskan, korban meninggal dunia saat berusaha menyelamatkan sepeda motornya.
    “Jadi dia nyelamatin motor, ngeluarin karena dia panik. Punya riwayat penyakit jantung, jadi ya sudah langsung lemas, pingsan, kemudian enggak lama setelah itu meninggal,” ujar Evi saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
    Adapun peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.15 WIB. Saat itu, rumah korban dengan luas sekitar 500 meter persegi terbakar akibat kompor lupa dimatikan.
    “Jadi pemilik rumah lagi nyalain kompor dan dia lupa matiin kompornya,” kata dia.
    Tak lama kemudian, api merambat dan membakar seluruh isi rumah tersebut.
    Selain itu, kata dia, api juga semakin membesar lantaran ditemukan banyak oli di lokasi.
    “Di sekitar situ juga ada semacam oli,” jelas dia.
    Selain itu, selama proses pemadaman, pihaknya mengalami sejumlah kendala, seperti akses jalan yang sempit dan sulitnya sumber air.
    “Jalanannya memang sempit, di pelosok, perkampungan. Itu kendala utama kita,” ucap dia.
    Damkar Tangsel
    mengerahkan enam unit armada dengan sekitar 40 personel untuk memadamkan api. Proses pemadaman berlangsung sekitar satu jam.
    Kerugian akibat
    kebakaran
    tersebut diperkirakan mencapai Rp 600 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.