Kasus: kebakaran

  • Pelabuhan Terbesar Terguncang, Israel Dituding Jadi Dalang

    Pelabuhan Terbesar Terguncang, Israel Dituding Jadi Dalang

    PIKIRAN RAKYAT – Ledakan besar mengguncang pelabuhan terbesar Iran, Bandar Abbas, pada Sabtu 26 April 2025, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai lebih dari 700 lainnya. Insiden ini terjadi di area pelabuhan Shahid Rajaee, yang merupakan pusat peti kemas terbesar di Iran.

    Menurut laporan media pemerintah Iran, ledakan diduga berasal dari bahan kimia yang disimpan secara tidak aman di dalam kontainer. Juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, mengungkapkan bahwa pihaknya sebelumnya sudah memperingatkan soal potensi bahaya ini.

    “Penyebab ledakan adalah bahan kimia di dalam wadah,” ucap Hossein Zafari kepada kantor berita ILNA.

    “Sebelumnya, Direktur Jenderal Manajemen Krisis telah memberikan peringatan kepada pelabuhan ini selama kunjungan mereka dan telah menunjukkan kemungkinan bahaya,” ujarnya menambahkan.

    Meskipun bahan kimia disebut sebagai pemicu utama, seorang juru bicara pemerintah Iran menyatakan penyebab pasti insiden belum dapat dipastikan. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, langsung memerintahkan investigasi menyeluruh dan mengirim Menteri Dalam Negeri ke lokasi kejadian.

    Rekaman resmi yang disiarkan televisi Iran memperlihatkan awan asap hitam dan oranye mengepul di atas pelabuhan, diikuti kerusakan parah pada gedung-gedung sekitar. Ledakan juga menghancurkan jendela dalam radius beberapa kilometer, bahkan terdengar hingga ke Pulau Qeshm yang berjarak sekitar 26 kilometer dari lokasi.

    Sejumlah korban terluka terlihat tergeletak di jalan, sementara para petugas penyelamat berusaha memadamkan api dan mengevakuasi truk-truk dari area terdampak. Pejabat bea cukai menyebutkan bahwa area kontainer yang meledak kemungkinan menyimpan “barang berbahaya dan bahan kimia.”

    Akibat ledakan ini, seluruh aktivitas di pelabuhan Shahid Rajaee dihentikan sementara.

    Dugaan Keterlibatan Israel Penjajah

    Meski sejauh ini penyebab teknis menjadi fokus penyelidikan, tudingan terhadap Israel penjajah mencuat seiring rekam jejak ketegangan panjang kedua negara. Dalam beberapa tahun terakhir, Iran kerap mengalami serangkaian insiden mematikan di sektor energi dan industrinya, mulai dari kebakaran kilang, ledakan gas di tambang batu bara, hingga insiden perbaikan darurat di Bandar Abbas pada 2023 yang menewaskan seorang pekerja.

    Iran menuding sebagian insiden tersebut merupakan sabotase oleh Israel penjajah. Termasuk serangan terhadap fasilitas pertahanan udara Iran dan serangan siber terhadap jaringan pelabuhan Shahid Rajaee pada 2020.

    The Washington Post melaporkan bahwa insiden ledakan kali ini kemungkinan besar melibatkan Israel penjajah sebagai bentuk balasan atas serangan siber Iran sebelumnya. Israel penjajah sendiri disebut sangat khawatir terhadap hasil pembicaraan nuklir AS-Iran yang sedang berlangsung di Oman, sehingga diduga berupaya menghambat perkembangan program nuklir Iran.

    Teheran menegaskan program nuklirnya murni untuk tujuan damai, namun para pengamat internasional menilai Iran kian mendekati kemampuan untuk memproduksi bom nuklir.

    Hingga kini, tidak ada komentar resmi dari militer Israel penjajah maupun kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai dugaan keterlibatan Israel penjajah dalam ledakan tersebut.

    Fasilitas Minyak Tidak Terdampak

    Dalam keterangan terpisah, Perusahaan Pemurnian dan Distribusi Minyak Iran Nasional menegaskan bahwa fasilitas minyak di sekitar lokasi ledakan tidak terdampak.

    “Kami tidak memiliki hubungan dengan kilang, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, dan pipa minyak di area tersebut,” ujar pernyataan resmi perusahaan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.

    Pihak berwenang Iran memastikan bahwa hingga saat ini upaya pemadaman api dan penanganan korban terus berlangsung, sambil menunggu hasil investigasi lebih lanjut.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • BREAKING NEWS: Ledakan Besar Guncang Iran, 14 Orang Tewas – Halaman all

    BREAKING NEWS: Ledakan Besar Guncang Iran, 14 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, IRAN – Sebuah ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee di Provinsi Hormozgan, Iran Selatan, Sabtu (26/4/2025) pagi ini.

    Ledakan tersebut setidaknya telah  mengakibatkan delapan 14 orang tewas dan 750 orang cidera.

    Jumlah korban tewas diperkirakan masih ada mengingat upaya penyelamatan korban masih terjadi.

    Ledakan diduga terjadi di tangki gas di bagian Shahid Rajaee, kompleks Pelabuhan Bandar Abbas, yang menyebabkan kerusakan parah pada bangunan dan mobil di dekatnya.

    Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan simpati kepada para korban ledakan tersebut.

    “Saya mengeluarkan perintah untuk menyelidiki situasi dan penyebab insiden tersebut. Menteri Dalam Negeri diutus ke wilayah tersebut sebagai perwakilan khusus untuk memeriksa secara saksama dimensi kecelakaan, melakukan koordinasi yang diperlukan, dan menangani kondisi para korban luka,” tulis  Presiden Iran Masoud Pezeshkian dari laman X-nya.

    Diduga Terkait Pembuatan Rudal

    Ledakan besar itu terjadi diduga terkait dengan pengiriman bahan kimia yang digunakan untuk membuat propelan rudal.

    Helikopter menyiramkan air dari udara ke api yang berkobar beberapa jam setelah ledakan awal.

    Ledakan ini terjadi di tengah pertemuan pejabat Iran dan Amerika Serikat di Oman terkait perundingan mengenai program nuklir Teheran yang berkembang pesat.

    Tidak seorang pun di Iran secara langsung menyatakan bahwa ledakan itu berasal dari sebuah serangan.

    Akan tetapi, sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengakui bahwa “dinas keamanan Iran dalam keadaan siaga tinggi mengingat adanya contoh-contoh sebelumnya tentang upaya sabotase dan operasi pembunuhan”.

    Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni menyampaikan jumlah korban kepada media pemerintah.

    Namun, hanya ada sedikit rincian tentang apa yang memicu kebakaran di luar Bandar Abbas, yang terjadi hingga Sabtu malam, yang menyebabkan kontainer lain dilaporkan meledak.

    Perusahaan keamanan mengatakan pelabuhan menerima bahan kimia untuk bahan bakar rudal.

    Pelabuhan tersebut menerima kiriman bahan kimia bahan bakar rudal pada bulan Maret, kata firma keamanan swasta Ambrey.

    Bahan bakar tersebut merupakan bagian dari kiriman amonium perklorat dari Cina oleh dua kapal ke Iran yang pertama kali dilaporkan pada bulan Januari oleh Financial Times.

    Bahan kimia yang digunakan untuk membuat propelan padat untuk roket tersebut akan digunakan untuk mengisi kembali persediaan rudal Iran, yang telah habis akibat serangan langsungnya terhadap Israel selama perang dengan Hamas di Jalur Gaza .

    “Kebakaran itu dilaporkan terjadi akibat penanganan yang tidak tepat terhadap pengiriman bahan bakar padat yang dimaksudkan untuk digunakan dalam rudal balistik Iran,” kata Ambrey.

    Data pelacakan kapal yang dianalisis oleh The Associated Press menyebutkan salah satu kapal diyakini membawa bahan kimia di sekitar lokasi pada bulan Maret, seperti yang dikatakan Ambrey.

    Iran belum mengakui telah menerima kiriman tersebut.

    Misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak menanggapi permintaan komentar pada hari Sabtu.”

    Tidak jelas mengapa Iran tidak memindahkan bahan kimia dari pelabuhan, terutama setelah ledakan pelabuhan Beirut pada tahun 2020.

     Ledakan itu, yang disebabkan oleh penyalaan ratusan ton amonium nitrat yang sangat mudah meledak, menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang lainnya.

    Namun, Israel memang menargetkan lokasi rudal Iran tempat Teheran menggunakan mixer industri untuk membuat bahan bakar padat .

    Rekaman media sosial tentang ledakan pada hari Sabtu di Shahid Rajaei memperlihatkan asap berwarna kemerahan mengepul dari api sesaat sebelum ledakan.

    Hal itu menunjukkan adanya senyawa kimia yang terlibat dalam ledakan tersebut — seperti dalam ledakan di Beirut.

    Pada Sabtu malam, kantor berita milik pemerintah IRNA mengatakan bahwa Administrasi Bea Cukai Iran menyalahkan “tumpukan barang berbahaya dan bahan kimia yang disimpan di area pelabuhan” atas ledakan tersebut, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Pelabuhan menjadi tujuan utama kargo Iran

    Shahid Rajaei pernah menjadi target sebelumnya.

    Serangan siber tahun 2020 yang dikaitkan dengan Israel menargetkan pelabuhan tersebut.

     Serangan itu terjadi setelah Israel mengatakan bahwa mereka menggagalkan serangan siber yang menargetkan infrastruktur airnya, yang dikaitkan dengan Iran.

    Pejabat Israel tidak menanggapi permintaan komentar terkait ledakan hari Sabtu tersebut.

    Video di media sosial menunjukkan asap hitam mengepul setelah ledakan.

    Video lainnya menunjukkan kaca-kaca pecah dari gedung-gedung yang jaraknya beberapa kilometer dari episentrum ledakan.

    Rekaman media pemerintah menunjukkan korban luka berdesakan di sedikitnya satu rumah sakit, dengan ambulans berdatangan saat petugas medis bergegas membawa satu orang dengan tandu.

    Hasanzadeh, pejabat penanggulangan bencana provinsi, sebelumnya mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa ledakan itu berasal dari kontainer di pelabuhan Shahid Rajaei di kota itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

     Televisi pemerintah juga melaporkan bahwa telah terjadi keruntuhan bangunan akibat ledakan itu, meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

    Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa pihaknya telah memulai penyelidikan atas ledakan tersebut.

    Pelabuhan Shahid Rajaei di provinsi Hormozgan terletak sekitar 1.050 kilometer (650 mil) di tenggara ibu kota Iran, Teheran, di Selat Hormuz, muara sempit Teluk Persia yang dilalui 20 persen dari seluruh minyak yang diperdagangkan.

    Sumber: Associated Press

     

  • Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran: 14 Orang Tewas & 750 Terluka

    Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran: 14 Orang Tewas & 750 Terluka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ledakan dahsyat dan kebakaran di Pelabuhan komersial terbesar di Iran menelan korban meninggal dunia sedikitnya 14 orang dan 750 orang lainnya terluka.

    Mengutip Aljazeera, terpantau helikopter-helikopter menyiramkan air ke api yang berkobar beberapa jam setelah ledakan awal pada hari Sabtu di pelabuhan Shahid Rajaei, yang terletak lebih dari 1.000 km (620 mil) di sebelah selatan Ibukota Teheran.

    Hossein Zafari, juru bicara organisasi manajemen krisis Iran, menyalahkan burukanya penyimpanan bahan kimia dalam kontainer di Shahid Rajaei. “Penyebab ledakan adalah bahan kimia di dalam kontainer,” katanya kepada kantor berita Iran, ILNA, dikutip Minggu (27/4/2025).

    “Sebelumnya, direktur jenderal manajemen krisis telah memberikan peringatan kepada pelabuhan ini selama kunjungan mereka dan telah menunjukkan kemungkinan adanya bahaya,” kata Zafari.

    Namun, seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan bahwa meskipun bahan kimia kemungkinan besar telah menyebabkan ledakan tersebut, namun masih belum dapat dipastikan penyebab pastinya.

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut dan mengirimkan menteri dalam negerinya ke lokasi, yang mengatakan bahwa upaya-upaya terus dilakukan untuk memadamkan api dan mencegahnya menyebar ke daerah lain.

    Sekitar 10 jam setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei di Iran selatan, Press TV melaporkan bahwa kebakaran semakin membesar.

    Dengan asap yang menyesakkan menyebar ke seluruh area, sekolah-sekolah dan kantor-kantor yang berjarak 23 km (14 mil) jauhnya di Bandar Abbas, ibukota provinsi Hormozgan, telah diperintahkan untuk ditutup pada hari Minggu, kata Press TV, agar pihak berwenang dapat fokus pada upaya darurat.

    Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa fasilitas-fasilitas minyak di daerah tersebut tidak terpengaruh oleh ledakan tersebut.

    (pgr/pgr)

  • Korban Tewas Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee Iran Bertambah Jadi 14 Orang

    Korban Tewas Ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee Iran Bertambah Jadi 14 Orang

    Jakarta

    Korban meninggal akibat ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran, terus bertambah. Saat ini total korban mencapai 14 orang.

    “Setidaknya 14 orang tewas dan 750 orang terluka dalam ledakan besar di pelabuhan Bandar Abbas di Iran barat daya,” kata media resmi Iran dilansir CNN, Minggu (27/4/2025).

    Kementerian Dalam Negeri Iran awalnya menyebutkan delapan orang meninggal usai ledakan terjadi di Pelabuhan Rajaee. Ledakan itu mengeluarkan gumpalan asap tebal berwarna abu-abu dari bagian Shahid Rajaee di kompleks Pelabuhan. Pemerintah Iran mengatakan ledakan itu kemungkinan terkait dengan bahan kimia yang disimpan.

    Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni mengatakan enam orang masih hilang sementara petugas pemadam kebakaran terus berupaya memadamkan api. Belum ada informasi pasti terkait ada penyebab ledakan dahsyat tersebut.

    Pelabuhan Shahid Rajaee berada di kota Bandar Abbas. Otoritas Iran saat ini juga telah mengumumkan keadaan darurat di kota Bandar Abbas untuk melindungi warga di tengah “peningkatan polusi udara yang signifikan.”

    Kementerian Kesehatan telah mengerahkan tim kesehatan dan menerapkan langkah-langkah darurat untuk melindungi kesehatan masyarakat. Warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, menghindari aktivitas di luar ruangan, dan menutup jendela.

    “Puing-puing tersebar di area yang luas dan banyak bangunan di kompleks pelabuhan rusak parah,” menurut media pemerintah.

    “Jendela dalam radius beberapa kilometer pecah,” kata mereka.

    Shahid Rajaee adalah fasilitas besar untuk pengiriman peti kemas, yang meliputi lahan seluas 2.400 hektar. Fasilitas ini menangani 70 juta ton kargo setiap tahunnya, termasuk minyak dan pengiriman umum. Fasilitas ini memiliki gudang seluas hampir 500.000 meter persegi dan 35 tempat berlabuh pengiriman.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Tutup Sekolah-Kantor Usai Ledakan Dahyat di Pelabuhan Shahid Rajaee

    Iran Tutup Sekolah-Kantor Usai Ledakan Dahyat di Pelabuhan Shahid Rajaee

    Jakarta

    Ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee yang berlokasi di kota Bandar Abbas, Iran. Pemerintah Iran telah memerintahkan untuk menutup sekolah dan kantor di sekitar wilayah Bandar Abbas.

    “Dengan asap yang menyesakkan menyebar ke seluruh area, semua sekolah dan kantor yang berjarak 23 kilometer di Bandar Abbas, ibu kota provinsi Hormozgan, telah diperintahkan tutup pada hari Minggu,” kata Tv pemerintah Iran dilansir AFP, Minggu (27/4/2025).

    Ledakan terjadi pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Kebijakan penutupan sekolah dan kantor dilakukan untuk memudahkan petugas dalam melakukan pencarian korban. Sekitar 10 jam setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee di Iran selatan, TV pemerintah melaporkan kebakaran semakin parah.

    Meskipun penyebab ledakan tersebut belum jelas, kantor bea cukai pelabuhan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh TV pemerintah ledakan tersebut mungkin disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia dan hazmat.

    “Intensitas kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee telah meningkat dan ada kemungkinan api dapat menyebar ke area dan peti kemas lainnya”, kata TV pemerintah Sabtu malam.

    Shahid Rajaee adalah pelabuhan komersial terbesar di Iran. Pelabuhan itu terletak di dekat Selat Hormuz yang dilalui oleh seperlima dari produksi minyak dunia.

    Api membakar truk gandeng dan darah menodai sisi mobil yang hancur, sementara helikopter menjatuhkan air ke awan asap hitam besar yang mengepul dari balik tumpukan kontainer pengiriman.

    Mengutip layanan darurat setempat, TV pemerintah melaporkan bahwa “ratusan orang telah dipindahkan ke pusat medis terdekat”, sementara pusat transfusi darah provinsi mengeluarkan seruan untuk donasi.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Orang Tewas-750 Terluka

    Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Orang Tewas-750 Terluka

    Jakarta

    Ledakan dahsyat terjadi di Pelabuhan Shahid Rajee, Iran. Pemerintah Iran mengatakan delapan orang tewas akibat insiden tersebut.

    “Insiden ini telah menewaskan delapan orang dan melukai 750 orang,” kata Menteri Dalam Negeri Iran Eskandar Momeni dilansir AFP, Minggu (27/4/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (26/4) waktu setempat. Eskandar mengatakan proses pemadaman api akibat ledakan masih dilakukan saat ini.

    “Semua sumber daya dari kota-kota lain dan Teheran telah dikirim dan kami berharap dapat memadamkan api dalam beberapa jam mendatang,” katanya.

    Media pemerintah Iran, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/4), melaporkan bahwa “ledakan besar” mengguncang area Shahid Rajaee, yang merupakan pelabuhan komersial terbesar di negara tersebut, yang terletak di Provinsi Hormozgan, pesisir selatan Iran.

    Tayangan televisi pemerintah Iran menunjukkan kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari area pelabuhan tersebut, yang menjadi tempat banyak peti kemas disimpan. Sejumlah helikopter dikerahkan untuk memadamkan api.

    “Ratusan orang telah dibawa ke pusat-pusat medis terdekat,” sebut laporan televisi pemerintah Iran tersebut.

    “Ledakan itu terjadi pada bagian dermaga pelabuhan Shahid Rajaee, dan kami sedang berupaya memadamkan kebakaran,” ucap salah satu pejabat pelabuhan, Esmaeil Malekizadeh.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemendagri sebut sukarelawan kebakaran garda depan cegah karhutla

    Kemendagri sebut sukarelawan kebakaran garda depan cegah karhutla

    Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal Z.A. ANTARA/HO-Kemendagri

    Kemendagri sebut sukarelawan kebakaran garda depan cegah karhutla
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 26 April 2025 – 20:19 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan bahwa program Relawan Kebakaran (Redkar) menjadi garda depan untuk mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah-daerah rawan.

    Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal Z.A. mengatakan bahwa Pemerintah mendukung penuh upaya pencegahan karhutla dengan terus memperkuat sinergi bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah.

    “Redkar menjadi ujung tombak pencegahan di tingkat lokal, dan kami akan terus memperkuat kapasitas mereka melalui pelatihan dan fasilitasi peralatan,” kata Safrizal dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Untuk itu, Pemerintah juga mendorong penguatan program Redkar sebagai bagian dari pendekatan community-based fire management (manajemen kebakaran berbasis masyarakat).

    Saat ini tengah digelar Jambore Karhutla 2025 yang dimulai pada hari Jumat (25/4) di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas Jaya, Kabupaten Siak, Riau.

    Jambore nasional dalam rangka penanganan karhutla ini, kata dia, merupakan kali pertama digelar di Indonesia.

    Jambore Karhutla Riau 2025 selama 3 hari ini, mulai 25 hingga 27 April 2025, diikuti oleh lebih dari 2.000 peserta dari organisasi Pramuka, OSIS, Sispala, PMI, karang taruna, dan para pemuda Riau.

    Kegiatan itu juga berisi talkshow tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dengan mendatangkan 10 narasumber tingkat nasional maupun daerah.

    Sebelumnya, Jambore Karhutla 2024 dibuka oleh Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo pada hari Jumat (25/4).

    Dalam sambutannya, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri berkomitmen dalam memperkuat pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelaku pembalakan ilegal dan perusakan hutan, baik individu maupun korporasi.

    “Kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta menerapkan strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla,” kata Kapolri.

    Sumber : Antara

  • Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA Beri Komando Langsung ke Tim Damkar Tangani Kebakaran di Pekanbaru – Halaman all

    Dirjen Bina Adwil Safrizal ZA Beri Komando Langsung ke Tim Damkar Tangani Kebakaran di Pekanbaru – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU – Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Bina Adwil) Kemendagri, Safrizal ZA, turun langsung ke lokasi kebakaran yang melanda sebuah hotel Aquatel di Kota Pekanbaru, Riau pada Jumat (25/4/2025). 

    Dengan sigap, Safrizal membantu memberikan komando kepada petugas pemadam kebakaran dan memastikan seluruh proses evakuasi berjalan lancar.

    Dalam kejadian tersebut, Safrizal dengan sigap memberikan komando kepada petugas pemadam kebakaran serta memastikan proses evakuasi berjalan dengan aman dan tertib. 

    Ia memantau langsung seluruh proses penanganan, memastikan unit pemadam kebakaran daerah bekerja secara optimal.

    “Situasi darurat membutuhkan kecepatan dan kekompakan. Petugas DAMKAR bergerak selama 7 menit dan berhasil memadamkan api sebelum apinya melahap dan membesar,” ujar Safrizal di lokasi kejadian.

    Dengan koordinasi yang solid, kebakaran yang diindikasikan terjadi akibat gangguan arus pendek atau korsleting listrik berhasil dikendalikan tanpa adanya korban jiwa. 

    Safrizal mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa kehadirannya bukan hanya sebagai bentuk tanggung jawab, tetapi juga dorongan agar daerah semakin siap dan sigap dalam menghadapi bencana. 

    “Ini jadi pengingat, bahwa kesiapsiagaan adalah kunci dalam mencegah korban dan kerugian lebih besar,” tegasnya.

    Aksi tanggap ini mencerminkan komitmen Kemendagri dalam penanggulangan darurat bencana secara nyata di daerah, serta menjadi contoh nyata penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang responsif dan adaptif. 

  • Kontainer Bahan Kimia Meledak di Pelabuhan Iran, 4 Tewas-Ratusan Luka

    Kontainer Bahan Kimia Meledak di Pelabuhan Iran, 4 Tewas-Ratusan Luka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ledakan besar mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran, pada Sabtu (26/4/2025) waktu setempat, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 500 orang, menurut laporan media pemerintah Iran.

    Melansir Reuters, ledakan itu terjadi saat Iran memulai putaran ketiga perundingan nuklir dengan Amerika Serikat (AS) di Oman. Namun, sejauh ini belum ada indikasi bahwa kedua peristiwa tersebut saling berkaitan.

    Juru Bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran Hossein Zafari menyebut ledakan itu kemungkinan besar dipicu oleh buruknya penyimpanan bahan kimia di dalam kontainer pelabuhan.

    “Penyebab ledakan itu adalah bahan kimia di dalam kontainer,” ujarnya kepada kantor berita ILNA, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/4/2025).

    Ia juga menambahkan, “Sebelumnya, Direktur Jenderal Manajemen Krisis telah memberikan peringatan kepada pelabuhan ini selama kunjungan mereka dan telah menunjukkan kemungkinan bahaya.”

    Meski bahan kimia diduga kuat menjadi pemicu, juru bicara pemerintah Iran menegaskan, penyebab pasti ledakan masih dalam penyelidikan.

    Dari insiden ini, saluran berita resmi Iran menayangkan rekaman dramatis, asap hitam dan jingga pekat membubung di atas pelabuhan, gedung-gedung perkantoran hancur, dengan puing-puing berserakan di mana-mana.

    Pelabuhan Shahid Rajaee merupakan pelabuhan terbesar di Iran, menangani sebagian besar lalu lintas kontainer negara tersebut. Ledakan ini begitu kuat hingga memecahkan jendela dalam radius beberapa kilometer, bahkan suara dentumannya terdengar sampai ke Pulau Qeshm, sekitar 26 kilometer dari Bandar Abbas.

    Kantor berita Tasnim juga mengunggah video suasana kacau, memperlihatkan korban-korban yang terluka tergeletak dan tengah mendapatkan perawatan darurat.

    Sebelumnya, TV pemerintah melaporkan kelalaian dalam penanganan bahan mudah terbakar merupakan “faktor penyebab” ledakan. Seorang pejabat manajemen krisis menyebutkan ledakan bermula dari beberapa kontainer yang meledak.

    Dalam upaya penyelamatan, truk-truk dievakuasi dari pelabuhan, dan aktivitas di sana sementara dihentikan. Para pejabat memperingatkan area kontainer kemungkinan menyimpan “barang-barang berbahaya dan bahan kimia.”

    Serangkaian Insiden Mematikan

    Ledakan di pelabuhan ini menambah daftar panjang insiden mematikan yang terjadi di Iran dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah kecelakaan seperti kebakaran kilang minyak, ledakan gas di tambang batu bara, hingga insiden perbaikan darurat di Bandar Abbas pada 2023 lalu, yang merenggut nyawa seorang pekerja, sebagian besar disebabkan oleh kelalaian.

    Namun, tidak semua insiden murni kecelakaan. Iran juga menuduh Israel berada di balik beberapa serangan terhadap infrastruktur strategis mereka. Teheran menyalahkan Israel atas serangan terhadap jaringan pipa gas pada Februari 2024, serta serangan siber yang melumpuhkan sistem komputer di pelabuhan Shahid Rajaee pada tahun 2020 silam. Washington Post sebelumnya melaporkan, serangan siber itu merupakan balasan atas operasi siber Iran terhadap Israel.

    Meski begitu, hingga saat ini belum ada komentar resmi dari militer Israel maupun dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai dugaan keterlibatan mereka dalam ledakan Sabtu ini.

    Yang pasti, otoritas Iran memastikan fasilitas minyak di sekitar pelabuhan tetap aman. Dalam pernyataannya, Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Minyak Nasional Iran menegaskan bahwa insiden ini “tidak ada kaitannya dengan kilang minyak, tangki bahan bakar, kompleks distribusi, maupun jaringan pipa minyak.”

    (dce)

  • Konsep Jajan Gadget Sambil Ngopi, Strategi Unik Tarik Minat Konsumen

    Konsep Jajan Gadget Sambil Ngopi, Strategi Unik Tarik Minat Konsumen

    Medan

    Di tengah persaingan bisnis yang semakin menantang, tentu perlu disiasati dengan konsep yang tak hanya menarik tapi juga unik. Cara ini yang dilakukan KomputerMedan saat membuka cabang baru.

    Sebagai toko komputer, pembukaan cabang ini dilakukan untuk mencapai tujuan mereka menjadi mitra terbaik dalam teknologi. “Kami ingin menjadi toko komputer yang terpercaya, menjadi the best partner in technology,” ujar Hendrik Sandy selaku salah satu pemilik KomputerMedan.

    Ekspansi cabang KomputerMedan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi pelanggan yang berlokasi di wilayah Kompleks Cemara Asri dan sekitarnya untuk memperoleh produk teknologi yang diklaim berkualitas dan terjamin keasliannya.

    Berbeda seperti toko komputer pada umumnya, KomputerMedan cabang Cemara ini memiliki coffee shop di dalamnya. Pembeli bisa jajan pastries terbaik dan minum kopi dengan harga terjangkau sambil melihat-lihat produk yang ditawarkan di gerai. Konsep terintegrasi toko komputer dengan coffee shop ini disebut yang pertama di Medan.

    Pengalaman ini guna memanjakan pembeli dengan suasana santai namun tetap berteknologi tinggi. Sambil menikmati kopi hangat dan suasana cozy, pelanggan dapat mencoba langsung perangkat terbaru dari berbagai merek ternama seperti Fantech, HyperX, NVIDIA dan masih banyak lagi.

    Pengalaman “jajan gadget sambil ngopi” yang dikemas KomputerMedan dengan inovatif dan modern, membuat belanja teknologi terasa lebih personal, rileks, dan menyenangkan.

    KomputerMedan membuka toko cabang baru dengan konsep unik, menggabungkan toko komputer dengan coffee shop. Foto: KomputerMedan

    Layanan Total Care

    Tak hanya menawarkan produk teknologi terjangkau, KomputerMedan juga menyediakan layanan bagi konsumen dengan keberadaan Total Care, proteksi maksimal tanpa biaya tambahan. Pembeli bisa mengganti produk teknologi mereka dengan yang baru jika terkena tumpahan carian, jatuh/pecah, perampokan, kerusuhan, kebakaran, bahkan bencana alam.

    Layanan tersebut dibuat agar pembeli merasa aman dengan produk IT yang mereka miliki dalam satu tahun. “Kami berikan garansi total care di luar yang diberikan oleh brand. Jadi, ada double warranty; dari brand ada, dari kami juga,” kata Hendra.

    “Tentu untuk bisa claim garansi tersebut, harus melewati proses verifikasi dan investigasi kami. Misal, jika laptop hilang atau dirampok, harus ada bukti CCTV. Jika tidak ada, maka tidak bisa claim garansi,” tambah Hendra.

    “Layanan proteksi satu tahun ini merupakan terobosan baru dari KomputerMedan. Dengan adanya ini, user jadi merasa aman dan tidak takut untuk membeli produk IT. Apalagi kecelakaan tidak ada yang tahu, jadi layanan ini merupakan sesuatu yang luar biasa,” imbuh Willy Victor sebagai perwakilan brand NVIDIA Indonesia.

    Respon positif juga diberikan oleh Rudy sebagai perwakilan brand Lenovo. Menurutnya, layanan total care adalah salah satu poin penting yang bisa ditonjolkan ketika user datang. Garansi seperti ini belum ada di toko lainnya.

    “Ketika user mau beli laptop, mereka pasti bertanya garansinya dulu. Lalu service center-nya di mana. Dengan adanya layanan total care ini membuat user menjadi lebih pede untuk belanja di sini,” tambahnya.

    Sedangkan, Firsandy Pinardy sebagai CEO Fantech Indonesia juga memberikan tanggapannya mengenai layanan ini. “Kami sudah bermitra dengan KomputerMedan selama 18 tahun. Adanya layanan ini merupakan sesuatu yang baik karena memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada user.”

    (agt/agt)