Kasus: kebakaran

  • Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel – Halaman all

    Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    YAIR NETANYAHU – Foto ini diambil dari Facebook Yair Netanyahu pada Senin (14/4/2025), memperlihatkan Yair Netanyahu (kiri) berfoto bersama ayahnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan) di kantor perdana menteri Israel. Foto ini diunggah di Facebook Yair Netanyahu pada 22 Oktober 2024. (Facebook Yair Netanyahu)

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    Pada Rabu malam, ia juga membagikan sejumlah unggahan di aplikasi pesan Telegram yang menyalahkan badan intelijen Shin Bet karena dianggap gagal mencegah terjadinya kebakaran.

    Upaya Pemadaman

    Kebakaran di kawasan perbukitan Yerusalem mulai terjadi pada Rabu (30/4/2025) pagi waktu setempat.

    Mengutip The Times of Israel, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel melaporkan kobaran api di sedikitnya lima lokasi berbeda.

    Api menyebar dengan cepat akibat gelombang panas yang menyengat dan angin kencang yang menyulitkan upaya pemadaman.

    Hingga Rabu malam, dinas pemadam kebakaran telah mengerahkan 163 tim pemadam dan 12 pesawat pemadam kebakaran untuk menangani titik-titik api utama di sekitar Yerusalem, termasuk di Latrun, Neve Shalom, dan Hutan Eshtaol.

    Kebakaran juga menyebar ke Mevo Horon, sepanjang Jalan Burma menuju Beit Meir, Mesilat Zion, dan dekat sebuah pom bensin di Sha’ar Hagai.

    Puluhan unit pemadam kebakaran lainnya juga ditugaskan untuk menangani kebakaran di berbagai wilayah lain di Israel secara bersamaan.

    Puluhan orang dilaporkan terluka, meskipun tidak ada yang mengalami luka serius.

    Sekitar 11.700 dunam (setara 2.900 hektare) lahan terbakar dalam kebakaran kali ini, menurut estimasi Rabu malam dari Keren Kayemeth LeIsrael — Jewish National Fund.

    Taman Kanada, yang terletak dekat Latrun, dilaporkan hampir seluruhnya terbakar.

    KEBAKARAN DI ISRAEL – Tangkap layar YouTube Times News pada 1 Mei 2025, memperlihatkan laporan kebakaran hutan di Israel. Otoritas Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api, Palestina pun menawarkan bantuan. (Tangkap layar YouTube Times News)

    Dalam konferensi pers di komunitas Eshtaol yang telah dievakuasi, Komandan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, memperingatkan bahwa kebakaran ini mungkin menjadi yang terbesar dalam sejarah Israel.

    Friedman menjelaskan bahwa kebakaran bermula di dekat Mesilat Zion, dekat Beit Shemesh, sekitar pukul 09.30 pagi, lalu cepat menyebar ke barat karena angin kencang sebelum akhirnya beralih ke arah timur.

    “Terkait operasi kami, ini akan berlangsung cukup lama. Kami masih jauh dari kata berhasil mengendalikan kebakaran,” ujarnya.

    Ia juga memperingatkan bahwa situasi bisa memburuk, karena kecepatan angin diperkirakan meningkat hingga 90–100 kilometer per jam.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Massa Mulai Ramaikan Aksi Peringatan May Day di Monas

    Massa Mulai Ramaikan Aksi Peringatan May Day di Monas

    Jakarta

    Aksi memperingati Hari Buruh atau May Day dipusatkan di Monas, Jakarta Pusat, hari ini. Massa buruh dari berbagai daerah mulai merapat untuk mengikuti aksi.

    Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (1/5/2025) pukul 08.20 WIB kawasan Monas sudah dipadati oleh massa aksi. Sejumlah bus terlihat masih terus keluar masuk mengantar massa aksi.

    Massa aksi datang secara berkelompok. Mereka mengenakan pakaian berwarna senada lengkap dengan atribut organisasinya masing-masing. Ada yang memakai baju bernuansa biru, merah, hijau, hingga oranye.

    Foto: Massa Buruh Mulai Merapat ke Monas (Rumondang/detikcom)

    Sebagian mereka terlihat menyempatkan untuk mengabadikan foto dengan latar belakang monas. Sebagian lagi merapat ke area belakang panggung.

    Petugas keamanan dari berbagai lembaga juga telah bersiaga di area dalam Monas. Seperti TNI, Polri hingga Pemadam Kebakaran.

    Berdasarkan susunan acara yang diterima detikcom, gelara peringatan Hari Buruh di Monas akan dimulai pukul 09.45 WIB.

    (ond/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebakaran Hutan Menyebar Cepat Dekat Yerusalem, Israel Darurat Nasional

    Kebakaran Hutan Menyebar Cepat Dekat Yerusalem, Israel Darurat Nasional

    Jakarta

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz memerintahkan militer untuk mengerahkan pasukan guna membantu para petugas pemadam kebakaran yang tengah memerangi kebakaran hutan, yang menyebar dengan cepat di dekat Yerusalem. Dia menyebut situasi tersebut sebagai “darurat nasional”.

    “Kita menghadapi keadaan darurat nasional, dan semua pasukan yang tersedia harus dimobilisasi untuk menyelamatkan nyawa dan mengendalikan kebakaran,” kata Katz dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Israel, dilansir Al Arabiya dan AFP, Kamis (1/5/2025).

    Badan penyelamat Israel, MDA, melaporkan ratusan warga sipil saat ini berisiko terkena dampak kebakaran.

    Polisi Israel telah menutup jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv dan mengevakuasi penduduk di sepanjang rute tersebut karena kebakaran hutan kembali terjadi di daerah yang dilanda kebakaran seminggu yang lalu.

    Media Israel melaporkan bahwa masyarakat yang terletak sekitar 30 kilometer (19 mil) di sebelah barat Yerusalem telah dievakuasi. Media Israel menayangkan foto-foto tim pemadam kebakaran yang tengah memerangi kobaran api yang ganas.

    Suhu tinggi dan angin kencang telah memungkinkan kebakaran di kawasan hutan menyebar dengan cepat, yang mendorong evakuasi dari sedikitnya lima komunitas, kata polisi Israel dalam sebuah pernyataan.

    Badan layanan darurat Israel, Magen David Adom mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “pada tahap ini, tidak ada korban yang dilaporkan.”

    “Tim ambulans, unit perawatan intensif, dan kendaraan tanggap darurat menyediakan dukungan medis untuk operasi pemadaman kebakaran,” tambahnya.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, yang mengawasi pemadam kebakaran Israel, mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa ia sedang menuju ke daerah-daerah yang terkena dampak, yang sering mengalami kebakaran hutan belakangan ini.

    Sebelumnya, ketika kebakaran terjadi di daerah yang sama minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyerukan peningkatan tindakan untuk memadamkan api. Dia saat itu mengatakan bahwa api harus dihentikan sebelum mencapai Yerusalem, yang akhirnya terjadi.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Restoran 2 Lantai di China Kebakaran saat Jam Makan Siang, 22 Nyawa Melayang

    Restoran 2 Lantai di China Kebakaran saat Jam Makan Siang, 22 Nyawa Melayang

    TRIBUNJATENG.COM, LIAOYANG – Selasa (30/4/2025), kebakaran besar melanda restoran dua lantai di Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, China timur laut.

    Sedikitnya 22 orang tewas dan tiga lainnya terluka.

    Kantor berita pemerintah CCTV melaporkan, kebakaran terjadi saat jam makan siang, sekitar pukul 12.40 waktu setempat.

    Kota Liaoyang berjarak sekitar 580 kilometer di timur laut Beijing.

    “Insiden tersebut mengakibatkan 22 kematian dan tiga cedera,” demikian pernyataan CCTV, dikutip dari kantor berita AFP.

    Video kebakaran restoran China beredar di medsos

    Video yang beredar di media sosial menunjukkan api besar melalap bangunan restoran, disertai asap tebal membumbung tinggi.

    Rekaman yang diverifikasi oleh kantor berita AFP menunjukkan kobaran api menyelimuti gedung dari lantai atas.

    Video lain yang diunggah ke Douyin, versi lokal TikTok, memperlihatkan tim medis mengevakuasi korban dengan tandu menuju ambulans, sedangkan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dengan selang air.

    Dalam rekaman dari sudut udara, terlihat lebih dari selusin unit pemadam kebakaran terparkir di sekitar lokasi kejadian.

    Media Pemerintah China Xinhua melaporkan, operator restoran ditahan oleh pihak kepolisian pada Selasa malam.

    Sebanyak 22 kendaraan pemadam kebakaran dan 85 petugas dikerahkan untuk menjinakkan api.

    “Upaya penyelamatan telah selesai,” tulis Xinhua.

    “Semua korban luka saat ini berada dalam kondisi stabil.”

    Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

    Otoritas belum memberikan informasi rinci terkait sumber api atau kemungkinan pelanggaran keselamatan bangunan.

    Presiden Xi Jinping menyerukan penyelidikan menyeluruh dan pertanggungjawaban hukum atas insiden ini.

    “Segala upaya harus dilakukan untuk merawat yang terluka, menangani dengan tepat dampak kebakaran bagi yang meninggal, memberikan dukungan kepada keluarga mereka, segera menentukan penyebab kebakaran, dan mengejar akuntabilitas sesuai dengan hukum,” ujar Xi seperti dikutip CCTV.

    Kebakaran mematikan bukanlah hal asing di China.

    Kurangnya pengawasan terhadap standar keselamatan bangunan dan praktik kerja yang longgar kerap menjadi penyebab utama.

    Sejumlah insiden serupa tercatat dalam beberapa bulan terakhir.

    Pada awal April 2025, kebakaran di panti jompo Provinsi Hebei menewaskan 20 orang.

    Sebelumnya pada Januari, kebakaran di pasar sayur Kota Zhangjiakou, barat laut Beijing, menyebabkan delapan orang tewas dan 15 luka-luka.

    Sementara itu, pada Desember 2024, sembilan pekerja tewas dalam kebakaran di lokasi konstruksi di Kota Rongcheng. (*)

     

  • Politikus Kenya Ditembak Mati di Nairobi

    Politikus Kenya Ditembak Mati di Nairobi

    Nairobi

    Anggota parlemen Kenya, Charles Ong’ondo Were, ditembak mati di jalan ibu kota Nairobi. Juru bicara Majelis Nasional mengonfirmasi hal tersebut.

    “Dengan keterkejutan yang mendalam dan kesedihan yang tak terlukiskan, saya menerima berita yang menghancurkan tentang penembakan fatal yang menewaskan Hon. Ong’ondo Were, anggota Parlemen untuk Daerah Pemilihan Kasipul, dalam sebuah insiden yang terjadi di sepanjang Jalan Ngong dekat City Mortuary, Nairobi,” kata juru bicara Moses Wetang’ula memposting di X dilansir AFP, Kamis (1/5/2025).

    Insiden itu terjadi sekitar pukul 19.30 waktu setempat. Seorang saksi mata melaporkan bahwa Were diserang oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.

    “Salah satu pria bersenjata dilaporkan turun dari sepeda motor dan melepaskan tembakan dari jarak dekat, melukai anggota parlemen tersebut hingga tewas,” menurut laporan Citizen TV.

    Were adalah anggota Gerakan Demokratik Oranye, yang dipimpin oleh politisi veteran Raila Odinga.

    Odinga menentang hasil Pemilu 2022 yang dikalahkannya oleh Presiden William Ruto, tetapi telah menjalin aliansi politik dengan Ruto dalam beberapa bulan terakhir.

    Lihat juga Video ‘Tragedi Kebakaran Asrama Sekolah di Kenya Tewaskan 17 Murid’:

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bangun Kesadaran Bersama untuk Atasi Persoalan Sampah

    Bangun Kesadaran Bersama untuk Atasi Persoalan Sampah

    Mohamad Mamduh • 30 April 2025 17:35

    Jakarta: Membangun kesadaran bersama setiap warga negara untuk fokus mengatasi pekerjaan rumah terkait persoalan sampah harus segera dilakukan. 

    “Sejatinya mengelola lingkungan hidup dan menyelesaikan persoalan sampah harus dipahami sebagai gerakan kebangsaan, seperti yang diamanatkan Pasal 33 UUD 1945,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Gotong-Royong Mengatasi Darurat Sampah, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, pada Rabu (30/4). 

    Diskusi yang dimoderatori Arimbi Heroepoetri, S.H., L.LM (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Sugeng Suparwoto, M.T. (Wakil Ketua Komisi XII DPR RI),  Ir. Junaidi, M.T. (Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemerintahan Kab. Banyumas), dan Titik Nuraini (Ketua Komunitas Peduli Kali Loji) sebagai narasumber. 

    Selain itu hadir pula Putri Rosmalia Octaviyani (Wartawan Media Indonesia Bidang Lingkungan Hidup) sebagai penanggap. 

    Menurut Lestari, Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan tentang kewenangan negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan alam. Itu berarti, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, negara memiliki hak untuk mengatur, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut. 

    Di sisi lain, tambah dia, negara juga mesti hadir dalam berbagai upaya melestarikan lingkungan hidup dengan melibatkan seluruh anak bangsa.  Termasuk, jelasnya, dalam pengelolaan sampah sebagai bagian upaya merawat bumi. 

    Peringatan Hari Bumi Internasional pada 22 April lalu, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mengingatkan kita bahwa pekerjaan rumah terkait pengelolaan sampah di negeri ini masih banyak yang belum tuntas. 

    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong agar semua pihak membangun kerja sama dengan baik dalam pengelolaan sampah dan membangun kesadaran masyarakat untuk mengatasi darurat sampah. 

    Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, M.T. berpendapat, problem sampah yang paling akut adalah membangkitkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya mengelola sampah. 

    Menurut Sugeng, dalam perkembangannya saat ini sampah bahkan menjadi salah satu penyebab banjir, menimbulkan persoalan lingkungan secara fisik dan sosial. 

    Sugeng menilai, konsep tata kelola sampah di Indonesia secara umum masih dalam bentuk upaya pencegahan dengan meminimalkan produksi sampah melalui upaya pemanfaatan ulang, daur ulang, hingga open dumping. 

    Saat ini, ujar Sugeng, sejumlah upaya menekan produksi sampah sudah dimulai antara lain dari produsen dengan mendesain ulang produk tanpa kemasan, retail tidak menyediakan kantong plastik, dan perbaikan gaya hidup yang mengedepankan pemanfaatan ulang sebuah produk. 

    Diakui Sugeng, energi di Indonesia masih dihasilkan dari bahan bakar fosil. Dalam konteks pengelolaan sampah, menurut Sugeng, harus diarahkan bagaimana sampah bisa menjadi penopang swasembada energi dan bahan bakar rendah karbon. 

    Saat ini, ungkap Sugeng, pihaknya sedang melakukan revisi UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, dalam upaya mengubah paradigma pengelolaan sampah yang menekankan pada pengurangan dan penanganan sampah. 

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemerintahan Kabupaten Banyumas, Junaidi mengungkapkan, pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas saat ini sudah didelegasikan kepada kelompok swasembada masyarakat. 

    Dengan luas wilayah lebih dari 139.115 hektare, ujar Junaidi, Kabupaten Banyumas sudah tidak memakai pengelolaan sampah konvensional seperti open dumping. 

    Junaidi mengungkapkan, Kabupaten Banyumas juga pernah mengalami darurat sampah, ketika sejumlah tempat pembuangan akhir sampah ditutup oleh masyarakat. 

    Menurut Junaidi, salah satu solusi yang dihadirkan adalah program sulap sampah menjadi uang (Sumpah Beruang) yang memadukan gerakan ekonomi sirkular, pemberdayaan masyarakat, dan gotong-royong. 

    Ketua Komunitas Peduli Kali Loji, Titik Nuraini berpendapat, keterlibatan aktif masyarakat di lapangan sangat penting dalam upaya mengelola sampah. 

    Kepercayaan yang tumbuh dari masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah dengan baik, ujar Titik, merupakan hasil dari proses pendekatan yang dilakukan. 

    Antara lain, ungkap Titik, seperti konsisten melakukan aksi bersama masyarakat membersihkan sungai, saluran air di lingkungan tempat tinggal, sehingga terbangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. 

    Menurut Titik, strategi menumbuhkan aksi  kolektif komunitas dan warga penting untuk dilakukan dalam upaya menumbuhkan budaya baru memilah sampah dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. 

    Diakui Titik, pola pikir lama masyarakat masih jadi kendala di lapangan, karena mereka masih beranggapan bahwa menjaga lingkungan bukan tanggung jawab masyarakat. 

    Titik berpendapat, gotong-royong bukan sekadar gerak bersama-sama semata, tetapi lebih jauh lagi harus secara kolektif, lintas sektor dan kelas. 

    Wartawan Media Indonesia Bidang Lingkungan Hidup, Putri Rosmalia Octaviyani berpendapat, permasalahan sampah di Indonesia dari tahun ke tahun tidak banyak berubah. 

    Peristiwa kebakaran tempat pembuangan akhir sampah, ujar Putri, selalu terjadi secara bergantian di sejumlah daerah. 

    Secara umum, tambah Putri, penerapan pengelolaan sampah yang baik belum sepenuhnya dilakukan di daerah-daerah. Padahal, tambah dia, permasalahan sampah juga bisa memicu masalah sosial. 

    Edukasi sejak dini terkait sejumlah isu lingkungan, menurut Putri, penting untuk dilakukan. Selain itu, jelas dia, butuh komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. 

    Wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat pentingnya menanamkan nilai-nilai untuk membuang sampah pada tempatnya kepada masyarakat. Kampanye terkait hal itu, jelas Saur, bisa melalui media massa atau bahkan media sosial. 

    Selain itu, tambah Saur, jika ada daerah yang sukses mengelola sampah dengan baik, seperti Banyumas, bisa dipelajari, ditiru, dan dilaksanakan. 

    “Bila negara lain sudah mengaplikasikan pengelolaan sampah seperti di Banyumas, mengapa daerah lain tidak segera menirunya,” ujar Saur.

    Jakarta: Membangun kesadaran bersama setiap warga negara untuk fokus mengatasi pekerjaan rumah terkait persoalan sampah harus segera dilakukan. 
     
    “Sejatinya mengelola lingkungan hidup dan menyelesaikan persoalan sampah harus dipahami sebagai gerakan kebangsaan, seperti yang diamanatkan Pasal 33 UUD 1945,” kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Gotong-Royong Mengatasi Darurat Sampah, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, pada Rabu (30/4). 
     
    Diskusi yang dimoderatori Arimbi Heroepoetri, S.H., L.LM (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu menghadirkan Sugeng Suparwoto, M.T. (Wakil Ketua Komisi XII DPR RI),  Ir. Junaidi, M.T. (Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemerintahan Kab. Banyumas), dan Titik Nuraini (Ketua Komunitas Peduli Kali Loji) sebagai narasumber. 

    Selain itu hadir pula Putri Rosmalia Octaviyani (Wartawan Media Indonesia Bidang Lingkungan Hidup) sebagai penanggap. 
     
    Menurut Lestari, Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 menyatakan tentang kewenangan negara untuk menguasai bumi, air, dan kekayaan alam. Itu berarti, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, negara memiliki hak untuk mengatur, mengelola, dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut. 
     
    Di sisi lain, tambah dia, negara juga mesti hadir dalam berbagai upaya melestarikan lingkungan hidup dengan melibatkan seluruh anak bangsa.  Termasuk, jelasnya, dalam pengelolaan sampah sebagai bagian upaya merawat bumi. 
     
    Peringatan Hari Bumi Internasional pada 22 April lalu, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mengingatkan kita bahwa pekerjaan rumah terkait pengelolaan sampah di negeri ini masih banyak yang belum tuntas. 
     
    Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu mendorong agar semua pihak membangun kerja sama dengan baik dalam pengelolaan sampah dan membangun kesadaran masyarakat untuk mengatasi darurat sampah. 
     
    Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, M.T. berpendapat, problem sampah yang paling akut adalah membangkitkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya mengelola sampah. 
     
    Menurut Sugeng, dalam perkembangannya saat ini sampah bahkan menjadi salah satu penyebab banjir, menimbulkan persoalan lingkungan secara fisik dan sosial. 
     
    Sugeng menilai, konsep tata kelola sampah di Indonesia secara umum masih dalam bentuk upaya pencegahan dengan meminimalkan produksi sampah melalui upaya pemanfaatan ulang, daur ulang, hingga open dumping. 
     
    Saat ini, ujar Sugeng, sejumlah upaya menekan produksi sampah sudah dimulai antara lain dari produsen dengan mendesain ulang produk tanpa kemasan, retail tidak menyediakan kantong plastik, dan perbaikan gaya hidup yang mengedepankan pemanfaatan ulang sebuah produk. 
     
    Diakui Sugeng, energi di Indonesia masih dihasilkan dari bahan bakar fosil. Dalam konteks pengelolaan sampah, menurut Sugeng, harus diarahkan bagaimana sampah bisa menjadi penopang swasembada energi dan bahan bakar rendah karbon. 
     
    Saat ini, ungkap Sugeng, pihaknya sedang melakukan revisi UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, dalam upaya mengubah paradigma pengelolaan sampah yang menekankan pada pengurangan dan penanganan sampah. 
     
    Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Pemerintahan Kabupaten Banyumas, Junaidi mengungkapkan, pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas saat ini sudah didelegasikan kepada kelompok swasembada masyarakat. 
     
    Dengan luas wilayah lebih dari 139.115 hektare, ujar Junaidi, Kabupaten Banyumas sudah tidak memakai pengelolaan sampah konvensional seperti open dumping. 
     
    Junaidi mengungkapkan, Kabupaten Banyumas juga pernah mengalami darurat sampah, ketika sejumlah tempat pembuangan akhir sampah ditutup oleh masyarakat. 
     
    Menurut Junaidi, salah satu solusi yang dihadirkan adalah program sulap sampah menjadi uang (Sumpah Beruang) yang memadukan gerakan ekonomi sirkular, pemberdayaan masyarakat, dan gotong-royong. 
     
    Ketua Komunitas Peduli Kali Loji, Titik Nuraini berpendapat, keterlibatan aktif masyarakat di lapangan sangat penting dalam upaya mengelola sampah. 
     
    Kepercayaan yang tumbuh dari masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah dengan baik, ujar Titik, merupakan hasil dari proses pendekatan yang dilakukan. 
     
    Antara lain, ungkap Titik, seperti konsisten melakukan aksi bersama masyarakat membersihkan sungai, saluran air di lingkungan tempat tinggal, sehingga terbangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. 
     
    Menurut Titik, strategi menumbuhkan aksi  kolektif komunitas dan warga penting untuk dilakukan dalam upaya menumbuhkan budaya baru memilah sampah dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan. 
     
    Diakui Titik, pola pikir lama masyarakat masih jadi kendala di lapangan, karena mereka masih beranggapan bahwa menjaga lingkungan bukan tanggung jawab masyarakat. 
     
    Titik berpendapat, gotong-royong bukan sekadar gerak bersama-sama semata, tetapi lebih jauh lagi harus secara kolektif, lintas sektor dan kelas. 
     
    Wartawan Media Indonesia Bidang Lingkungan Hidup, Putri Rosmalia Octaviyani berpendapat, permasalahan sampah di Indonesia dari tahun ke tahun tidak banyak berubah. 
     
    Peristiwa kebakaran tempat pembuangan akhir sampah, ujar Putri, selalu terjadi secara bergantian di sejumlah daerah. 
     
    Secara umum, tambah Putri, penerapan pengelolaan sampah yang baik belum sepenuhnya dilakukan di daerah-daerah. Padahal, tambah dia, permasalahan sampah juga bisa memicu masalah sosial. 
     
    Edukasi sejak dini terkait sejumlah isu lingkungan, menurut Putri, penting untuk dilakukan. Selain itu, jelas dia, butuh komitmen yang kuat dari pemerintah daerah untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. 
     
    Wartawan senior Saur Hutabarat berpendapat pentingnya menanamkan nilai-nilai untuk membuang sampah pada tempatnya kepada masyarakat. Kampanye terkait hal itu, jelas Saur, bisa melalui media massa atau bahkan media sosial. 
     
    Selain itu, tambah Saur, jika ada daerah yang sukses mengelola sampah dengan baik, seperti Banyumas, bisa dipelajari, ditiru, dan dilaksanakan. 
     
    “Bila negara lain sudah mengaplikasikan pengelolaan sampah seperti di Banyumas, mengapa daerah lain tidak segera menirunya,” ujar Saur.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Ledakan di Kompleks Perumahan Taiyuan China, 1 Orang Tewas-21 Terluka

    Ledakan di Kompleks Perumahan Taiyuan China, 1 Orang Tewas-21 Terluka

    Beijing

    Sebuah ledakan di kompleks perumahan di Tiongkok utara menewaskan satu orang dan melukai 21 orang. Insiden ini terjadi sehari setelah kebakaran restoran yang menewaskan hampir dua puluhan orang.

    Dilansir AFP, Rabu (30/4/2025), ledakan itu terjadi di kompleks perumahan di Taiyuan, ibu kota provinsi Shanxi, China, sekitar 500 kilometer dari Beijing.

    “Ledakan itu menewaskan satu orang dan melukai 21 orang, enam di antaranya luka serius. Dua orang lagi masih hilang,” menurut laporan stasiun televisi lokal, CCTV.

    Departemen pemadam kebakaran menerima laporan ledakan di lokasi sekitar pukul 1:00 siang waktu setempat.

    “Pusat komando penyelamatan telah didirikan di tempat kejadian dan penyelamatan di tempat, perawatan korban luka, dan pekerjaan penempatan personel saat ini sedang dilakukan,” kata CCTV.

    Sementara itu, kebakaran restoran di provinsi timur laut Liaoning diketahui menewaskan 22 orang dan melukai tiga orang pada Selasa (29/4).

    Pada Januari lalu, kebakaran di pasar sayur di kota Zhangjiakou menewaskan delapan orang dan melukai 15 orang.

    Sembilan orang lainnya tewas dalam kebakaran di lokasi konstruksi di kota Rongcheng, China timur, sebulan sebelumnya.

    (fas/aud)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mata Perempuan di Tangsel Tertancap Besi Saat Bersihkan Kandang Kucing
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 April 2025

    Mata Perempuan di Tangsel Tertancap Besi Saat Bersihkan Kandang Kucing Megapolitan 30 April 2025

    Mata Perempuan di Tangsel Tertancap Besi Saat Bersihkan Kandang Kucing
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Seorang perempuan berinisial  HNA (26) tertancap besi saat sedang membersihkan kandang kucing di rumahnya Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (30/4/2025).
    Korban diketahui tertancap besi di bagian kelopak mata setelah tak sengaja terkena ujung kandang kucing miliknya. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.45 WIB.
    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan, Adam Hudori, mengatakan, peristiwa tersebut pertama kali dilaporkan oleh sang adik, Riza, yang melihat langsung kejadian itu.
    “Korban saat itu sedang memberi makan kucing dan membersihkan kandang peliharaannya. Kemudian dia bergegas bangun dari tempatnya jongkok. Pada saat mau bangun kelopak matanya tertancap ujung kandang kucing yang menyiku ke bawah,” ujar Adam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/4/2025).
    Sang adik pun menghubungi petugas pemadam kebakaran (damkar). Usai menerima laporan, petugas damkar langsung menuju ke lokasi kejadian untuk menyelamatkan korban.
    Proses evakuasi berlangsung selama sekitar 20 menit, dari pukul 19.45 hingga 20.05 WIB.
    “Kami langsung menuju ke TKP dan berkoordinasi dengan tim RSUD Pondok Aren. Setelah berhasil memotong bagian kandang tersebut lalu tim kesehatan menangani lukanya,” kata dia.
    Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lanjutan. Saat ini, kondisi korban dinyatakan stabil.
    Adam mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar kandang atau struktur logam lain yang berpotensi membahayakan keselamatan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapal Ikan Taiwan Terbakar di Laut Jepang, Satu Awak WNI Masih Hilang – Halaman all

    Kapal Ikan Taiwan Terbakar di Laut Jepang, Satu Awak WNI Masih Hilang – Halaman all

    Tujuh awak berhasil dievakuasi, sementara pencarian terhadap satu awak WNI masih terus dilakukan

    Tayang: Rabu, 30 April 2025 23:07 WIB

    Markas Besar Penjaga Pantai Regional Jepang

    KAPAL TERBAKAR – Kapal ikan Taiwan kebakaran di tengah laut sekitar 191 kilometer barat laut Kumejima, Prefektur Okinawa, Jepang. Seorang WNI dilaporkan hilang akibat kejadian itu dan nasibnya belum diketahui 

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Sebuah kapal penangkap ikan berbendera Taiwan mengalami kebakaran di laut sekitar 191 kilometer barat laut Kumejima, Prefektur Okinawa, Jepang, Senin (29/4/2025) malam.

    Dari delapan awak kapal, satu warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan hilang.

    Informasi ini disampaikan oleh Markas Besar Penjaga Pantai Regional Jepang ke-11, yang menerima permintaan bantuan penyelamatan dari badan penyelamat Taiwan, Selasa (30/4/2025) pukul 02.50 waktu setempat.

    “Kami menerima laporan adanya kebakaran kapal penangkap ikan Taiwan di tengah laut, dan satu awak kapal asal Indonesia belum ditemukan,” ungkap sumber Tribunnews.com dari otoritas penjaga laut Jepang.

    Kapal bernama Fuyo266 itu dilaporkan terbakar sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

    Tujuh awak berhasil dievakuasi, sementara pencarian terhadap satu awak WNI masih terus dilakukan.

    Untuk operasi pencarian, Penjaga Pantai Jepang telah mengerahkan tiga kapal patroli dan dua pesawat.

    Namun, hingga pukul 08.00 pagi waktu setempat, Selasa (30/4/2025), korban belum ditemukan.

    Upaya penyelamatan laut ini menjadi sorotan komunitas diaspora dan pemerhati Jepang.

    Bagi yang ingin mengikuti perkembangan dan diskusi seputar peristiwa ini, komunitas Pencinta Jepang membuka akses diskusi secara gratis.

    Masyarakat dapat bergabung dengan mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email tkyjepang@gmail.com. (Tribunnews.com/Ricard Susilo)

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Detik-detik Mobil Sedan Baleno Terbakar di Banyuwangi, Pengemudi Lompat Selamatkan Diri – Halaman all

    Detik-detik Mobil Sedan Baleno Terbakar di Banyuwangi, Pengemudi Lompat Selamatkan Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah mobil sedan bermerek Suzuki Baleno dengan nomor polisi DK 1933 ACC terbakar saat melintas di Jalan Raya Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/4/2025).

    Insiden ini mengakibatkan pengemudi mengalami luka bakar dan kendaraan mengalami kerusakan parah.

    Kejadian berlangsung sekira pukul 09.50 WIB ketika pengemudi, Sugeng (50), warga Dusun Cemetuk, Desa Cluring, dalam perjalanan pulang.

    Saat melintas di depan SMPN 1 Cluring, percikan api tiba-tiba muncul dari dalam mobil.

    Dalam keadaan panik, Sugeng segera keluar untuk menyelamatkan diri, namun api dengan cepat membesar dan mengenai dirinya.

    Sugeng melompat keluar dari mobil, namun kendaraan tersebut masih melaju beberapa meter sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan.

    Akibat insiden ini, Sugeng mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS Ar-Rohman oleh warga yang menolongnya.

    Sementara itu, warga sekitar berusaha memadamkan api yang melahap mobil dengan berbagai cara, termasuk meminjam alat pemadam api ringan dari SPBU terdekat.

    Kapolsek Cluring, Iptu Putu Ardana, menjelaskan, Tim Pemadam Kebakaran Sektor Srono tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api sekira pukul 10.20 WIB.

    “Korban sudah dirawat dan mengalami luka bakar di muka, punggung, dan kedua tangan,” katanya.

    Meskipun api berhasil dijinakkan, bagian atap dan interior mobil sudah hangus terbakar.

    Putu Ardana menambahkan, hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik.

    Kendaraan yang terbakar kini diamankan di kantor polisi terdekat untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Kerugian mencapai puluhan juta rupiah,” kata dia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).