Kasus: kebakaran

  • Mobil Tabrak Kerumunan di Stuttgart Jerman, Sejumlah Orang Luka

    Mobil Tabrak Kerumunan di Stuttgart Jerman, Sejumlah Orang Luka

    Stuttgart

    Sebuah mobil menabrak kerumunan orang di Stuttgart, Jerman. Layanan darurat mengatakan sejumlah orang dilaporkan terluka.

    Dilansir AFP, Sabtu (3/5/2025), polisi mengatakan di akun X-nya melaporkan peristiwa itu. Sebuah mobil menabrak sejumlah orang di daerah Olgaeck.

    “Sebuah mobil menabrak sekelompok orang,” demikian pernyataan polisi.

    Pemadam kebakaran mengatakan di akunnya bahwa ada korban luka. Dilaporkan di antara korban mengalami luka parah.

    “Beberapa orang terluka, termasuk beberapa yang terluka parah,” katanya.

    Media Jerman melaporkan bahwa pengemudi mobil tersebut telah ditangkap. Namun belum memberikan rincian lebih lanjut.

    Dia mengatakan polisi sedang menyelidiki apakah insiden itu kecelakaan atau disengaja.

    Polisi pada memperingatkan orang-orang agar menghindari pusat kota Stuttgart dan mengatakan bahwa ada gangguan lalu lintas.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kebakaran Bikin Perpecahan di Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Perayaan Kemerdekaan Batal? – Halaman all

    Kebakaran Bikin Perpecahan di Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Perayaan Kemerdekaan Batal? – Halaman all

    Kebakaran Bikin Perpecahan di Dalam Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Hari Kemerdekaan Batal?

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan yang berkobar di Israel dilaporkan memperparah krisis politik negara itu.

    Perpecahan makin hebat saat tokoh-tokoh pro-pemerintah menuduh aktivis kiri melakukan pembakaran secara sengaja.

    Sejak Rabu dini hari, kebakaran hutan telah menyebar di beberapa komunitas, kota, dan hutan di Israel tengah di mana sedikitnya 10 kota dan komunitas dievakuasi, menurut polisi Israel.

    Kebakaran yang berkobar memaksa Israel mencari bantuan pemadam kebakaran dari negara-negara termasuk Yunani, Kroasia, Italia, dan Pemerintah Siprus Yunani.

    Menurut sumber medis, sedikitnya 20 orang dirawat oleh kebakaran hutan, sebagian besar dari mereka menderita menghirup asap.

    Perkiraan Dana Nasional Yahudi menunjukkan, kebakaran hutan saat ini di perbukitan Yerusalem telah menghancurkan sekitar 11.700 dunam (2.891 hektar) lahan hutan, termasuk Taman Kanada, dekat wilayah Latrun, yang hampir seluruhnya terbakar.

    Hutan lain antara Yerusalem dan Tel Aviv, termasuk Hutan Eshtaol, Taman Anava, dan Hutan Shoresh, juga rusak parah akibat kebakaran hutan, menurut harian Yedioth Ahronoth.

    Kebakaran tersebut memaksa pihak berwenang untuk menutup Rute 1, jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv ke Yerusalem.

    Adegan kekacauan terjadi saat penduduk meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri dengan berjalan kaki, sementara api mendekati jalan raya.

    Pihak berwenang Israel mengatakan, 163 tim pemadam kebakaran tengah berupaya memadamkan api, termasuk 21 ATV (kendaraan segala medan) dan pesawat Shimshon. Dua belas pesawat pemadam kebakaran juga diperkirakan akan lepas landas pada Kamis pagi.

    Dugaan Pembakaran

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir memerintahkan pengiriman sekitar 14.000 personel keamanan di seluruh Israel.

    Ada kecurigaan pembakaran secara sengaja kemungkinan menjadi penyebab kebakaran besar tersebut.

    Lembaga penyiaran publik Israel, KAN mengatakan dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet mengambil bagian dalam investigasi untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran hutan tersebut.

    Namun, sejauh ini penjelasan resminya tetap mengatakan kalau suhu tinggi dan angin kencang telah memungkinkan kebakaran di kawasan hutan menyebar dengan cepat, karena tidak ada bukti yang ditemukan yang mengarah pada pembakaran.

    ISRAEL HADAPI KEBAKARAN – Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Israel pada hari Rabu berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki. Api hampir mendekati pemukiman Zionis di Yerusalem yang diduduki. (Facebook Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Perpecahan Internal

    Saat kebakaran masih berkobar di tengah upaya memadamkannya, muncul tuduhan kalau aktivis sayap kiri Israel berada di balik kebakaran tersebut.

    Yair Netanyahu, putra perdana menteri, mengisyaratkan dalam unggahan di media sosial bahwa aktivis sayap kiri mungkin berada di balik kebakaran itu.

    “Ada yang mencurigakan di sini,” tulis Yair Netanyahu di X, menuduh kelompok kiri berusaha membatalkan perayaan hari kemerdekaan Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha mati-matian dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor,” tambahnya.

    Apa yang mereka maksud sebagai Hari Kemerdekaan tersebut, yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba yang diperingati warga Palestina, merujuk pada pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.

    “Tuduhan tak berdasar Yair Netanyahu terhadap kelompok dan aktivis sayap kiri, yang disampaikan tanpa bukti, menyoroti jurang pemisah yang semakin dalam antara pemerintah Israel dan oposisi,” ulas Anews, Jumat (2/5/2025). 

    Perpecahan ini bermula dari ketidaksepakatan atas pelaksanaan perang di Gaza, khususnya penolakan pemerintah untuk berunding dengan Hamas guna mengakhiri perang dengan imbalan tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

    Tangkapan layar yang diambil dari rekaman AFPTV menunjukkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir berbicara di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada 17 Juli 2024. (Tangkap layatAFPTV)

    Ben-Gvir Disalahkan

    Menurut harian Haaretz, seorang mantan pejabat keamanan publik menuduh Ben-Gvir melemahkan kesiapan pemadaman kebakaran.

    Dia juga mengatakan kalau hal itu memengaruhi respons Israel terhadap kebakaran hutan besar-besaran di perbukitan Yerusalem.

    Haaretz mengutip Tomer Lotan, mantan pejabat keamanan Israel, yang mengatakan kalau  Ben-Gvir menolak proposal pada tahun 2022 untuk membeli helikopter Black Hawk bagi polisi.

    Pembelian ini merupakan bagian dari rencana nasional yang lebih luas untuk memerangi kebakaran hutan besar.

    “Tidak ada contoh yang lebih jelas tentang ketidakbertanggungjawaban dan bahaya penunjukan Ben-Gvir sebagai menteri,” kata Lotan, mengacu pada kebakaran yang sedang terjadi.

     

    (oln/anews/*)

  • Bukan Mesir dan Arab, Unta Paling Banyak Berkeliaran di Tetangga RI

    Bukan Mesir dan Arab, Unta Paling Banyak Berkeliaran di Tetangga RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara dengan populasi unta liar terbanyak bukan berada di wilayah Timur Tengah atau di Afrika Utara. Unta liar berkeliaran ternyata paling banyak berkeliaran di Australia, bahkan mulai menjadi masalah besar buat negara tetangga RI tersebut.

    Status Australia sebagai negara dengan populasi unta liar paling banyak disebut oleh Guinness Book of Records. 

    Jumlah unta di Australia memang tidak sebanyak di negara di jazirah Arab. Namun, di negara-negara tersebut unta sudah menjadi bagian dari kehidupan dan budaya penduduk setempat sehingga mayoritas dipelihara, baik sebagai sarana transportasi maupun sebagai ternak pangan seperti di Somalia, Chad, dan Sudan.

    Namun, menurut IFLscience pertumbuhan populasi unta di Australia sangat tinggi dan mulai mengundang perhatian khusus dari pemerintah setempat.

    Unta bukan hewan “asli” atau endemik Australia karena tiba di benua tersebut dibawa oleh manusia.

    Nenek moyang unta berasal dari wilayah bagian utara benua Amerika yang bermigrasi menyeberangi jembatan Selat Bering menuju Asia sekitar 6-7 juta tahun lalu. Unta kemudian kembali memasuki Amerika di akhir zaman es bersama manusia. Nenek moyang unta yang tinggal di benua Amerika berevolusi menjadi agak sedikit berbeda, misalnya llama.

    Setelah menyeberang ke Asia, unta menyebar ke berbagai arah termasuk Afrika. Namun, seperti nenek moyang hewan lainnya asal Asia, unta tidak bisa menyeberangi Garis Wallace menuju Australia. Unta juga terlalu besar untuk menyusup di lambung kapal seperti tikus atau kucing. Oleh karena itu, unta bisa masuk ke Australia hanya saat dibutuhkan oleh manusia.

    Penduduk koloni Australia asal Inggris membawa unta ke Australia untuk membantu mereka menggelar jalur telegraf memotong gurun pasir Australia. Pemerintah setempat mempekerjakan pengendara unta dari area yang kini menjadi Afghanistan dan Pakistan untuk mengarungi wilayah bagian dalam benua Australia yang kering dan luas.

    Kemungkinan besar, sebagian dari unta yang dibawa ke Australia, kabur dan lepas liar. Setelah peran merak digantikan oleh kendaraan bermotor, makin banyak unta yang tidak “terpelihara” dan hidup liar.

    Populasi unta tumbuh dengan pesat di bagian benua Australia. Di “kampung” mereka, unta masih harus menghindari predator dan manusia. Di Australia, mereka bebas karena mampu bertahan hidup di wilayah yang kering tanpa “saingan” yang berarti.

    Ledakan populasi unta mulai menarik perhatian warga setempat sekitar 100 tahun setelah mereka dibawa ke Australia. Upaya penyembelihan pernah dijalankan. Namun, Australia hanya berhasil mengurangi 100.000 unta dibanding ratusan ribu hingga jutaan unta yang diperkirakan hidup liar di wilayah bagian tengah Australia. 

    Permasalahannya, sebelum munculnya unta, hewan terbesar di Australia adalah kanguru. Populasi unta dengan cepat menghabiskan tumbuhan lokal sehingga spesies asli Australia, termasuk yang terancam punah, kesulitan mencari sumber makanan. Unta juga minum air dalam jumlah yang sangat banyak setelah berhari-hari tanpa minum. Hasilnya, banyak sumber air yang tadinya diandalkan oleh hewan dan manusia menjadi kering.

    Namun, unta juga berkontribusi positif di Australia. Mereka membatasi peredaran rumput liar dan membantu mengurangi potensi kebakaran lahan.

    (dem/dem)

  • Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar – Halaman all

    Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar – Halaman all

    Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritori Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina mengklaim, militer mereka telah menyerang lokasi pabrik persenjataan dan militer yang terletak jauh di dalam teritori Rusia pada Selasa (29/4/2025) kemarin.

    Ukraina menyebut, serangan dilakukan menggunakan pesawat tak berawak jarak jauh.

    “Serangan memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan di fasilitas tersebut,” kata sumber keamanan Ukraina dilansir BI, Jumat (2/5/2025).

    Sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan, militernya meluncurkan serangan pesawat nirawak ke Pabrik Pembuatan Instrumen Murom, sekitar 180 mil sebelah timur Moskow di wilayah Vladimir. 

    “Fasilitas tersebut memproduksi perangkat penyalaan amunisi dan suku cadang untuk angkatan laut dan penerbangan militer Rusia,” kata laporan BI.

    Sumber SBU mengatakan serangan itu menyebabkan lima ledakan di pabrik dan memicu kebakaran, yang konon telah merusak dua bangunan di fasilitas itu.

    “Rekaman video dan gambar lokal tampak memperlihatkan kebakaran itu,” tambah laporan BI.

    Alexander Avdeev, gubernur wilayah Vladimir, mengatakan bahwa “kebakaran besar” membakar gudang di sebuah pabrik di Murom.

    Ia mengatakan tidak ada korban jiwa, dan puluhan petugas tanggap darurat berhasil memadamkan api.

    Kemudian, dalam sebuah unggahan di Telegram, Avdeev mengatakan bahwa beberapa drone telah ditembak jatuh oleh sistem perang elektronik Rusia.

    Salah satu drone yang jatuh menyebabkan kebakaran di gudang, katanya, dan melaporkan bahwa dua bangunan rusak akibat serangan itu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya mencegat tiga pesawat nirawak Ukraina di atas wilayah Vladimir pada Selasa malam.

    Kiev belum memberikan komentar publik mengenai serangan itu. BI tidak dapat mengonfirmasi secara independen rincian insiden tersebut.

    SERANGAN DRONE UKRAINA – Gambar yang diambil dari tangkapan layar YouTube New York Post pada Kamis (20/3/2025) menunjukkan kebakaran di lapangan udara Rusia. (Tangkap layar YouTube New York Post)

    Serangan Ukraina Makin Dalam ke Wilayah Rusia

    Pabrik Murom, yang masuk dalam daftar sanksi Ukraina dan Eropa, memainkan “peran penting” dalam mendukung mesin perang Rusia, sumber keamanan Ukraina menjelaskan.

    Mereka mengatakan “SBU terus bekerja secara efektif untuk tujuan militer yang sah di wilayah Federasi Rusia.”

    Serangan ini menandai serangan mendalam terbaru Ukraina terhadap Rusia.

    Kiev telah menggunakan rudal dan pesawat nirawak jarak jauh produksi dalam negeri untuk menyerang lokasi militer dan energi, termasuk fasilitas penyimpanan amunisi, pabrik produksi senjata, lapangan terbang, dan terminal minyak.

    Insiden terbaru ini menandai kemunduran lain bagi militer Rusia di wilayah Vladimir.

    Minggu lalu, sebuah depot amunisi besar di daerah tersebut terbakar dan meledak.

     

     

    (oln/bi/*)

     

  • 5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel

    5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel

    GELORA.CO – Pada awal Mei 2025, Israel menghadapi kebakaran hutan besar yang melanda wilayah antara Yerusalem dan Tel Aviv.

    Kebakaran ini memaksa ribuan orang mengungsi, menutup jalan utama, dan mengganggu perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 Israel.

    Pemerintah Israel segera mengumumkan keadaan darurat nasional dan meminta bantuan internasional.

    Sejumlah negara merespons permintaan bantuan Israel dengan mengirimkan pesawat pemadam kebakaran. Namun sejumlah negara menolak memberikan bantuan.

    Negara-Negara yang Tidak Memberikan Bantuan

    Dalam situasi darurat ini, tidak ada laporan resmi mengenai negara-negara yang secara eksplisit menolak memberikan bantuan kepada Israel.

    Meski demikian, beberapa negara tidak tercatat sebagai pemberi bantuan dalam laporan media. Berikut ini daftar negara tersebut:

    1. Turki

    Meskipun Turki pernah membantu Israel dalam kebakaran hutan pada tahun 2016, tidak ada laporan Turki memberikan bantuan pada kebakaran tahun 2025.

    Hubungan diplomatik yang tegang antara kedua negara, terutama terkait isu Palestina, dapat menjadi faktor yang memengaruhi keputusan ini.

    2. Iran

    Sebagai negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan sering bersikap antagonis, Iran tidak tercatat memberikan bantuan dalam kebakaran ini.

    3. Suriah

    Beberapa negara Arab yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Suriah, juga tidak tercatat memberikan bantuan.

    Tentu saja Suriah tidak membantu Israel karena negara Zionis itu justru gencar membombardir wilayah Suriah.

    Hingga saat ini, Israel terus melancarkan serangan militer ke berbagai wilayah di Suriah.

    4. Lebanon

    Lebanon merupakan salah satu negara yang paling dirugikan oleh serangan militer Israel. Ribuan warga Lebanon telah tewas akibat serangan rudal rezim apartheid Zionis.

    Dengan kondisi negara yang hancur akibat serangan Israel, tidak mungkin bagi Lebanon membantu rezim Zionis tersebut.

    5. Yaman

    Yaman merupakan negara yang terus diserang Israel dan sekutunya. Kondisi ini jelas tidak mungkin bagi Yaman membantu musuhnya.

    Apalagi serangan Israel dan sekutunya membuat banyak warga Yaman tewas dan terluka. Yang ada justru, kekuatan utama di Yaman, Houthi melancarkan serangan balasan ke wilayah Zionis.

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Tak Membantu Israel

    Keputusan suatu negara untuk memberikan atau tidak memberikan bantuan dalam situasi darurat seperti kebakaran hutan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

    Hubungan Diplomatik: Negara-negara dengan hubungan diplomatik yang baik dengan Israel lebih cenderung memberikan bantuan.

    Pertimbangan Politik: Isu-isu politik, seperti posisi terhadap konflik Israel-Palestina, dapat memengaruhi keputusan untuk memberikan bantuan.

    Kemampuan dan Sumber Daya: Negara-negara yang memiliki kapasitas dan sumber daya untuk memberikan bantuan lebih mungkin untuk melakukannya.

    Kebutuhan dan Permintaan: Jika Israel tidak secara khusus meminta bantuan dari negara tertentu, negara tersebut mungkin tidak mengambil inisiatif untuk menawarkan bantuan.

    Meskipun tidak ada laporan resmi mengenai negara-negara yang secara eksplisit menolak memberikan bantuan kepada Israel dalam menghadapi kebakaran hutan pada Mei 2025, beberapa negara tidak tercatat sebagai pemberi bantuan.

    Faktor-faktor seperti hubungan diplomatik, pertimbangan politik, kemampuan sumber daya, dan permintaan resmi dapat memengaruhi keputusan suatu negara untuk memberikan atau tidak memberikan bantuan dalam situasi darurat.

  • Hercules Peringatkan Gatot Nurmantyo Tak Cawe-cawe soal Sutiyoso: Jangan Ganggu, Saya Tak Takut Anda – Halaman all

    Hercules Peringatkan Gatot Nurmantyo Tak Cawe-cawe soal Sutiyoso: Jangan Ganggu, Saya Tak Takut Anda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, memberikan peringatan keras kepada mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    Pasalnya, Gatot Nurmantyo cawe-cawe dalam permasalahan Hercules dengan Purnawirawan TNI, Sutiyoso.

    “Aku gak salah dengan Pak Gatot lo. Sampai bicara aku premanisme, (aku) kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot?”

    “Tapi Gatot, Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut dengan Anda. Saya tidak menghargai Anda,” kata Hercules, dilansir YouTube GRIB TV pada Jumat (2/5/2025).

    Menurut Hercules, Gatot Nurmantyo berlebihan menggambarkan dirinya sebagai sosok preman bengis.

    Hercules merasa heran, sebab ia sebelumnya tidak pernah bermasalah dengan Gatot Nurmantyo.

    Namun, sang mantan Panglima TNI itu begitu geram terhadap dirinya.

    “Jadi kenapa kok Anda bisa begitu terhadap saya? Bengis banget gitu lho, aku salah apa?”

    “Pak Gatot yang aku hormati dan aku muliakan, mantan Panglima TNI saya sedih lho, Anda bisa luar biasa geram kayak saya punya kesalahan. Aku juga manusia biasa, di sini memperbaiki diri menjadi baik,” tanya Hercules.

    Hercules pun ingin agar Gatot Nurmantyo tidak ikut campur dalam masalah yang sedang dihadapinya.

    “Pak Sutiyoso aja diam aja, Pak Gatot kayak kebakaran jenggot. Jadi saya sedih saja, Pak Gatot (memperlakukan saya seperti) saya punya dosa ke Pak Gatot.”

    “Saya tidak sebut nama Pak Gatot lho, tolong Pak Gatot jangan mengganggu saya,” ujar Hercules.

    Hercules berharap Gatot Nurmantyo bisa mengoreksi pernyataannya, begitu juga ia yang mengoreksi perkataannya kepada Sutiyoso.

    “Jika memaafkan kita saling memaafkan,” ucap Hercules.

    Sebelumnya, Gatot Nurmantyo marah besar dengan Hercules, karena telah menghina Sutiyoso.

    Ia pun meluapkan kemarahannya kepada Hercules karena ingin membela Sutiyoso.

    Gatot Nurmantyo mengatakan ucapan Hercules yang menyebut Sutiyoso bau tanah, sangatlah tidak sopan.

    Menurutnya, Hercules telah menghina Sutiyoso serta Kopassus, terlebih Sutiyoso sempat menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 1992.

    “Satu, kau (Hercules) menghina pensiunan Kopassus. Hei, maka kau juga menghina Presiden saya. Jenderal Prabowo itu, Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad, presiden saya, kau bilang bau tanah lagi?”

    “Yang sopan bicara. Para purnawirawan itu, tidak ada satupun kata akan menghianati negara. Justru mendukung,” kata Gatot Nurmantyo baru-baru ini yang kemudian beredar di media sosial, Rabu (30/4/2025).

    Amarah Gatot Nurmantyo makin memuncak terhadap Hercules.

    Gatot mengecam aksi Hercules bersama GRIB selama ini yang dianggap lebih sebagai kelompok preman dibanding ormas.

    Ia bahkan mempertanyakan di mana otak Hercules atas semua perkataannya dan aksinya bersama kelompok GRIB.

    “Ingat kau dulu DPO, kau bisa ke Jakarta pakai apa. Sudah purnawirawan juga yang bawa kau ke sini.”

    “Kok ngomong seenaknya kayak begitu. Tidak sopan. Sudah Jadi Raja Kau?” tegas Gatot Nurmantyo sambil menunjuk ke arah kamera.

    Mantan KSAD itu juga menyinggung Hercules adalah seorang preman yang mengenakan pakaian ormas.

    “Kamu itu adalah preman yang memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan bahwa kau itu preman,” ujar Gatot Nurmantyo.

    Gatot memberikan contoh, salah satunya soal dukungan GRIB kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

    “Di Jawa Barat kau mengatakan kalau ingin didukung oleh GRIB, pertama mencintai dulu GRIB, baru mencintai rakyat. Pakai dong otakmu!” kata Gatot Nurmantyo.

    Menurut Gatot Nurmantyo, gubernur, bupati, wali kota harus mencintai rakyat terlebih dahulu karena mereka mendapat mandat dari rakyat dan yang memilih adalah rakyat.

    Gatot Nurmantyo memohon maaf karena nada ucapannya yang keras tersebut.

    “Tapi dengan preman, saya harus bicara terbuka seperti ini, dengan menggunakan bahasa preman,” jelas Gatot Nurmantyo.

    Gatot Nurmantyo pun meminta Hercules tidak boleh mengatakan Sutiyoso bau tanah.

    “Nggak boleh seperti itu. Semua TNI juga akan menjadi purnawirawan. Bahkan doanya prajurit, panjang umur sampai pensiun, menyelesaikan tugas,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rakli Almughni)

  • Drone Israel Tembak Kapal Bantuan Kemanusiaan, Freedom Flotilla Menuju Gaza Terbakar di Dekat Malta – Halaman all

    Drone Israel Tembak Kapal Bantuan Kemanusiaan, Freedom Flotilla Menuju Gaza Terbakar di Dekat Malta – Halaman all

    Drone Israel Serang Kapal Bantuan Kemanusiaan, Freedom Flotilla yang Menuju Gaza di Dekat Malta

    TRIBUNNEWS.COM- Sebuah kapal sipil yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak Jumat dini hari saat berlayar di perairan internasional dekat pulau Malta, kata Koalisi Armada Kebebasan dalam sebuah pernyataan.

    “Pukul 00.23 waktu Malta, sebuah kapal FreedomFlotilla menjadi sasaran serangan pesawat nirawak. Bagian depan kapal menjadi sasaran dua kali, mengakibatkan kebakaran dan kebocoran pada lambung kapal,” kata koalisi.

    Ditambahkannya bahwa “kapal tersebut saat ini berada di perairan internasional dekat Malta” dan telah mengirimkan sinyal marabahaya SOS.

    Koalisi mengatakan “pemerintah Malta belum menanggapi sinyal SOS dari kapal kemanusiaan sipil ini.”

    Koalisi meminta Malta untuk memenuhi “kewajibannya untuk bertindak dan memastikan keselamatan kapal sipil yang dalam kesulitan di wilayahnya” sebagaimana diharuskan oleh hukum maritim internasional.

    Armada tersebut dilaporkan sedang dalam perjalanan menuju Gaza untuk membawa bantuan kemanusiaan dalam upaya menentang blokade Israel. Sumber serangan pesawat nirawak tersebut belum dikonfirmasi.

    Kapal Freedom Flotilla Diserang

    Serangan pesawat nirawak Israel terhadap kapal bantuan yang menuju Gaza di perairan internasional.

    Serangan tersebut mengenai generator kapal, memicu kebakaran dan menyebabkan kebocoran lambung kapal sehingga berisiko tenggelam.

    Sebuah pesawat tak berawak Israel menyerang sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda perang dan terkepung saat berada di perairan internasional dekat Malta pada hari Jumat.

    Menurut Freedom Flotilla Coalition (FFC), yang mengorganisasi misi tersebut, serangan tersebut tampaknya sengaja menargetkan generator kapal, memicu kebakaran dan menyebabkan “kerusakan besar pada lambung kapal” yang membuat kapal terancam tenggelam.

    FFC, sebuah koalisi aktivis non-kekerasan yang berjuang untuk mengakhiri pengepungan Israel terhadap Gaza, mengatakan mereka mengorganisasi orang-orang hilang tersebut di bawah pemblokiran media “untuk menghindari potensi sabotase”.

    Kapal tersebut, yang berlayar sesaat sebelum serangan, membawa sedikitnya 30 orang dari 21 negara, termasuk “tokoh terkemuka”.

    Setelah serangan itu, kapal mengeluarkan sinyal marabahaya SOS. 

    Siprus Selatan mengirimkan sebuah kapal namun FFC mengatakan kapal tersebut “tidak menyediakan dukungan listrik penting yang dibutuhkan”.

    Awak kapal kehilangan aliran listrik dan komunikasi dengan kapal terputus, FFC menambahkan. 

    “Duta besar Israel harus dipanggil dan bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional, termasuk blokade yang sedang berlangsung dan pemboman kapal sipil kami di perairan internasional,” kata FFC dalam sebuah pernyataan. 

    “Kami menuntut Malta untuk segera menanggapi kewajibannya dan memastikan keselamatan semua orang yang berada di atas kapal tersebut.”

    Serangan Israel terjadi tepat dua bulan setelah pihak berwenang menghentikan semua bantuan kemanusiaan dan barang komersial memasuki Gaza.

    Menurut Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, blokade tersebut—yang sekarang menjadi yang paling parah sejak perang dimulai 18 bulan lalu—telah menjerumuskan hampir 91 persen populasi, sekitar dua juta orang, ke dalam krisis pangan.

    Ia menambahkan bahwa hampir 92 persen anak-anak dan ibu menyusui menderita kekurangan gizi parah, yang “menimbulkan ancaman langsung terhadap kehidupan dan perkembangan mereka.”

     

     

    Kirim Sinyal SOS

    Pada pukul 00:23 waktu Malta, kapal Freedom Flotilla menjadi sasaran serangan pesawat nirawak.

    Bagian depan kapal menjadi sasaran dua kali, mengakibatkan kebakaran dan kebocoran pada lambung kapal.

    Kapal tersebut saat ini berada di perairan internasional dekat Malta.

    Sinyal bahaya SOS telah dikirim, dan hanya Siprus selatan yang menanggapinya dengan mengirimkan kapal.

    Tidak ada negara lain yang menanggapi. Serangan pesawat nirawak tersebut tampaknya secara khusus menargetkan generator kapal, dan kapal tersebut kini berisiko tenggelam dengan 30 aktivis hak asasi manusia internasional di dalamnya.

    SUMBER: ANADOLU AJANSI, MIDDLE EAST EYE 

  • Jelang Konklaf Pemilihan Paus, Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina

    Jelang Konklaf Pemilihan Paus, Cerobong Asap Dipasang di Kapel Sistina

    Vatican City

    Para pekerja di Vatikan mulai memasang cerobong asap di bagian atap Kapel Sistina untuk digunakan selama konklaf, atau pemilihan Paus baru untuk menggantikan mendiang Paus Fransiskus, yang prosesnya dimulai pada 7 Mei mendatang.

    Pemasangan cerobong asap itu, seperti dilansir AFP, Jumat (2/5/2025), dilakukan oleh sejumlah petugas pemadam kebakaran di Vatican City pada Jumat (2/5) waktu setempat, seperti disaksikan langsung oleh seorang reporter AFP yang ada di sana.

    Para kardinal dari seluruh dunia telah dipanggil kembali ke Roma setelah meninggalnya Paus Fransiskus dalam usia 88 tahun pada 21 April lalu. Mendiang Paus Fransiskus memimpin Gereja Katolik sedunia selama 12 tahun hingga berpulang.

    Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara, yang berusia di bawah 80 tahun dan memenuhi syarat untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, akan berkumpul di Kapel Sistina pada 7 Mei mendatang untuk mulai memberikan suara secara rahasia.

    Proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari.

    Para kardinal nantinya akan memberikan suara secara rahasia untuk memilih Paus yang baru, dan mengungkapkan hasilnya kepada dunia yang menanti dengan membakar surat suara pada tungku khusus.

    Cerobong asap di atap Kapel Sistina akan mengeluarkan asap hitam jika tidak ada yang terpilih, atau mengepulkan asap putih jika telah terpilih Paus yang baru.

    Jika seorang kandidat memperoleh mayoritas dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk menang — sedikitnya 89 suara dukungan — maka surat suara akan dibakar pada tungku khusus dengan tambahan bahan kimia tertentu untuk mengeluarkan asap putih melalui cerobong asap.

    Jika tidak ada kandidat yang mendapatkan cukup suara dukungan selama pemungutan suara pagi pertama yang digelar, maka para kardinal akan melanjutkan ke pemungutan suara kedua, dan barulah setelah itu surat suara akan dibakar.

    Jika tidak ada Paus baru yang terpilih, maka tidak ada bahan kimia yang ditambahkan dan asap yang mengepul keluar dari cerobong asap di atap Kapel Sistina akan berwarna hitam.

    Maka selanjutnya akan dilanjutkan pada pemungutan suara sore hari dengan mengikuti prosedur yang sama. Jika pada sore hari itu, ada seorang Paus baru yang terpilih pada pemungutan suara pertama, maka akan ada asap putih mengepul.

    Namun jika tidak, maka para kardinal akan melanjutkan ke pemungutan suara kedua pada sore hari yang sama, dan baru setelah itu surat suara akan dibakar sesuai dengan hasilnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kapal Angkut Aktivis-Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone

    Kapal Angkut Aktivis-Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang Drone

    Valleta

    Sebuah kapal yang mengangkut para aktivis dan bantuan kemanusiaan untuk Gaza dibom oleh sejumlah drone saat melintasi perairan internasional di area lepas pantai Malta pada Jumat (2/5) dini hari. Serangan drone itu dilaporkan memicu kebakaran pada salah satu bagian kapal.

    Insiden ini, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (2/5/2025), oleh kapal yang dioperasikan oleh LSM internasional, Freedom Flotilla Coalition, yang selama ini berkampanye untuk mengakhiri blokade Israel terhadap Jalur Gaza.

    Freedom Flotilla Coalition mengunggah rekaman video yang memperlihatkan kebakaran pada salah satu kapalnya, namun tidak menyebutkan lebih lanjut soal siapa yang bertanggung jawab atas serangan drone itu.

    Sejauh ini, tidak ada indikasi langsung apakah serangan itu memakan korban jiwa atau korban luka.

    “Serangan drone itu tampaknya secara khusus menargetkan generator kapal, dan kapal tersebut sekarang berisiko tenggelam dengan 30 aktivis hak asasi manusia (HAM) internasional di dalamnya,” sebut Freedom Flotilla Coalition dalam pernyataan via media sosial pada Jumat (2/5).

    Disebutkan Freedom Flotilla Coalition bahwa kapal tersebut telah mengeluarkan panggilan darurat SOS usai dihantam serangan saat berlayar di perairan sejauh 17 mil laut atau 31,5 kilometer sebelah timur Malta.

    Panggilan darurat itu, sebut Freedom Flotilla Coalition, direspons oleh Siprus dengan mengerahkan sebuah kapal.

    Freedom Flotilla Coalition pernah mengalami insiden serupa saat mengirimkan misi kemanusiaan ke Jalur Gaza tahun 2010 lalu, di mana salah satu kapal mereka dicegat dan dinaiki oleh pasukan militer Israel. Sedikitnya sembilan aktivis yang ada dalam kapal itu tewas.

    Beberapa kapal-kapal lainnya juga dicegat dan dinaiki pasukan Israel, namun tanpa menimbulkan korban jiwa.

    Perang Gaza berkecamuk setelah serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 yang menurut Tel Aviv, telah menewaskan sekitar 1.200 orang dan membuat 251 orang lainnya disandera di Jalur Gaza.

    Sejak saat itu, militer Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza, yang menurut otoritas kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 52.000 orang sejauh ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar – Halaman all

    Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah dilanda kebakaran hutan yang membakar ribuan hektar lahan di wilayah Yerusalem, kini Israel dihadapkan dengan bencana badai pasir.

    Dari cuplikan video yang beredar di sosial media, terlihat badai pasir dahsyat menghantam wilayah Beersheba di Gurun Negev Israel selatan.

    Dalam video singkat itu menunjukkan kota gurun Beersheba secara bertahap ditelan oleh awan debu besar. 

    Tampak pula langit yang seharusnya berwarna biru berubah menjadi oranye dan abu-abu.

    Sementara unggahan video dari Channel 12 yang memperlihatkan para tentara Israel yang sedang berjuang menutup gerbang pangkalan militer saat badai pasir melanda.

    “Beginilah penampakan Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa,” kata saluran televisi Israel tersebut.

    Kondisi ini membuat kota-kota di Israel diliputi suasana yang mencekam dan berbahaya, karena kualitas udara yang terus buruk.

    Adapun Yerusalem dan Tel Aviv, tercatat sebagai yang terburuk di dunia, dengan konsentrasi partikel debu halus (PM2.5) mencapai level berbahaya.

    Belum dirinci apakah badai ini menyebabkan korban jiwa, namun mengutip Anadolu badai pasir membuat jarak pandang menjadi minim.

    Orang-orang yang sudah berada di jalan, memilih untuk meninggalkan mobil mereka di jalanan dan mencari perlindungan.

    Masyarakat pun dihimbau untuk tidak keluar rumah karena bisa membahayakan keselamatan mereka.

    Selain itu badai pasir dan debu yang terus menerus terjadi di khawatirkan mengubur vegetasi, mencemari air, dan menurunkan kesuburan tanah.

    Badai pasir ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim memperparah bencana alam dan dampaknya pada semua aspek kehidupan.

    Israel Lumpuh

    Lebih lanjut imbas badai pasir besar dan kebakaran hutan yang terus meluas membuat Israel hampir lumpuh.

    Pemerintah memerintahkan channel-channel televisi untuk menunda perayaan kemerdekaan Israel yang seharusnya dirayakan pada Rabu, 30 April hingga Kamis, 1 Mei 2025.

     “Hari Kemerdekaan,” yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba bagi warga Palestina — pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.​​​​​​​

    Israel kemudian mendeklarasikan status darurat nasional, memerintahkan Otoritas penyelamat Israel mengevakuasi penduduk dari beberapa kota di Israel seiring dengan kebakaran hutan yang meluas.

    Israel Minta Bantuan Dunia

    Pasca dilanda badai dan kebakaran, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menghubungi lebih dari selusin negara untuk meminta bantuan pemadaman kebakaran internasional.

    Permintaan ini diajukan Netanyahu demi mempercepat proses pemadaman api yang telah melanda wilayah Yerusalem hingga Tel Aviv.

    Hingga membakar sekitar 5.000 hektar lahan serta memicu gangguan signifikan terhadap kegiatan nasional Israel.

    Mengutip laporan APNews, setidaknya sudah ada beberapa negara sekutu yang telah mengirimkan bantuan ke Israel.

    Di antaranya ada Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Rumania yang mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan api.

    Langkah serupa juga turut dilakukan beberapa negara lain seperti Makedonia Utara, Mesir dan Siprus yang mengirimkan pesawat pengebom air, pada Kamis, 1 Mei 2025.

    Bantuan ini diterjunkan sebagai bentuk solidaritas kemanusian serta kepentingan geografis dan keamanan langsung yang dipandang sebagai langkah diplomasi lunak, meskipun hubungan politiknya sangat kompleks.

    (Tribunnews.com / Namira)