Kasus: kebakaran

  • Tanda Kiamat di Israel, Ini Penyebab Kebakaran Hebat dan Badai Pasir

    Tanda Kiamat di Israel, Ini Penyebab Kebakaran Hebat dan Badai Pasir

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel dilanda kebakaran hebat, dan juga diterjang badai pasir (sand storm) mengerikan. Hal ini dikaitkan dengan ‘tanda kiamat’ dari perubahan iklim.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sampei menyatakan ‘Keadaan Darurat Nasional’ pasca kebakaran hutan hebat yang melanda dengan cepat di dekat kota Yerusalem.

    Kebakaran di Yerusalem dinyatakan telah berhasil dikendalikan setelah hampir 30 jam pada Kamis (1/5).

    Meski telah berhasil dikendalikan, kebakaran ini menyebabkan dampak luas di Israel. Kebakaran hebat ini telah melahap sekitar 5.000 hektare lahan, termasuk 3.000 hektare kawasan hutan, sejak api pertama kali muncul di perbukitan sekitar kota Yerusalem.

    Kebakaran Terbesar di Israel

    Kebakaran yang telah berlangsung sejak pukul 10 pagi pada Rabu (30/4) itu dianggap sebagai salah satu kebakaran hutan terbesar dalam sejarah Israel.

    “Ini mungkin kebakaran terbesar yang pernah terjadi di negara ini,” kata komandan pemadam kebakaran distrik Yerusalem, Shmulik Friedman.

    Badan penyelamat Magen David Adom Israel melaporkan, bahwa ratusan warga sipil terancam oleh kebakaran hutan terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

    MDA mengatakan bahwa mereka telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit, sebagian besar menderita karena menghirup asap dan luka bakar.

    Di antara mereka terdapat dua wanita hamil dan dua bayi di bawah satu tahun, tambahnya. Dikatakan bahwa tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.

    Penduduk setempat, Yuval Aharoni, 40 tahun, mengatakan, bahwa keadaan saat ini sangat memprihatinkan.

    “Kami tahu itu akan terjadi dan tetap saja kami merasa mereka tidak cukup siap dengan pesawat-pesawat besar yang dapat menjatuhkan air dalam jumlah besar,” ujarnya.

    Untuk memadamkan kebakaran, Israel meminta bantuan negara-negara lain. seperti Inggris, Prancis, Spanyol, Italia, Kroasia, Ukraina, dan Rumania.

    Investigasi Penyebab Kebakaran

    Beberapa penyebab kebakaran masih diinvestigasi oleh pihak terkait. Ada yang menyatakan karena masalah iklim, ada juga yang mengatakan bahwa kebakaran ini sengaja dilakukan oleh beberapa orang.

    Netanyahu mengumumkan sekitar 18 orang telah ditangkap karena dicurigai menyebabkan kebakaran di Yerusalem. Satu orang bahkan disebut tertangkap basah saat melakukan pembakaran.

    Meskipun penyebab pasti kebakaran di dekat Latrun masih belum jelas, Netanyahu mengatakan bahwa kebakaran itu bukan hal yang sederhana.

    “Ada kerusakan pada alam dan juga kerusakan pada manusia, dan saat ini kami menahan 18 orang yang dicurigai melakukan pembakaran, salah satunya tertangkap tangan,” katanya, dikutip dari The Independent, Senin (5/5/2025).

    Sementara itu, Presiden Isaac Herzog mengatakan dalam sebuah acara Hari Kemerdekaan menyatakan kebakaran tersebut merupakan bagian dari krisis iklim, yang tidak boleh diabaikan.

    “Ini mengharuskan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang serius dan signifikan serta membuat keputusan, termasuk legislasi yang tepat,” kata Herzog.

    Laporan dari Times of Israel menunjukkan bahwa Israel sedang mengalami musim panas yang panjang, panas, dan kering, kondisi yang menyebabkan kebakaran hutan.

    Insiden kebakaran hutan yang signifikan dilaporkan terjadi di Israel pada 1989, 1995, 2010, 2015, 2019, 2021, dan 2022. Beberapa dari kebakaran tersebut diduga dipicu oleh pembakaran atau kelalaian manusia.

    Badai Pasir

    Israel mengalami badai pasir di bagian selatan negara tersebut. Badai pasir ini bertepatan dengan angin kencang yang mengintensifkan kebakaran hutan yang berkecamuk di tengah-tengah negara itu.

    Sejumlah media menayangkan klip video yang menunjukkan badai pasir yang kuat menyapu Beersheba di Gurun Negev di Israel selatan.

    Rekaman itu menunjukkan kota gurun secara bertahap diselimuti oleh awan debu yang sangat besar.

    Channel 12 menayangkan video para tentara yang berjuang untuk menutup gerbang pangkalan militer saat badai pasir melanda.

    “Seperti inilah kondisi Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa,” kata saluran tersebut. Dikatakan bahwa para tentara mengalami kesulitan untuk menutup pintu karena kuatnya angin.

    (dem/dem)

  • Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    Petani Kalbar Ubah ‘Nasib’ Lewat Program Restorasi Gambut, Alam Sehat Pendapatan Meningkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Para petani di Kalimantan Barat mulai meninggalkan metode lama dan beralih ke teknik pertanian yang lebih ramah iklim. Perubahan ini terjadi berkat program restorasi gambut yang digagas Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Indonesia dengan dukungan UNOPS.

    Dampaknya nyata. Kebakaran lahan dapat dicegah, sekolah-sekolah terselamatkan, pendapatan petani melonjak hingga 50 persen, dan kondisi gambut yang lebih sehat turut menekan emisi gas rumah kaca.

    Sejak diluncurkan pada tahun 2019, program yang mencakup pelatihan untuk warga desa dan peningkatan infrastruktur kritis, secara dramatis mengurangi risiko kebakaran dan membekali penduduk pada 121 desa di Kalimantan Barat pesisir dengan keterampilan dan sumber daya baru untuk komunitas mereka.

    Bertani Tanpa Membakar

    “Kami belajar bagaimana mengolah tanah tanpa membakar semak dan sisa tanaman dan sekaligus menemukan cara menanam tanaman yang dapat kami jual dengan harga lebih tinggi,” kata Suprapto, seorang petani di desa Limbung yang terletak tepat di selatan Pontianak, ibu kota provinsi.

    “Pelatihan yang kami terima membuat segalanya begitu sederhana,” kata Sumi, yang memimpin kelompok petani perempuan di Jongkat. “Berkat riset pasar oleh BRGM dan mitranya, kami juga belajar tanaman apa yang seharusnya kami tanam untuk mendapatkan uang.”

    PROGRAM RESTORASI GAMBUT – Terong bukan hanya jadi hidangan lezat, tapi juga sumber penghasilan penting bagi petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat. Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong. (UNIC Jakarta)

    Limbung dan Jongkat terletak di lahan gambut, lahan basah yang tanahnya sebagian besar terdiri dari bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman yang mati dan membusuk. Dalam kondisi geologis tertentu, gambut akhirnya berubah menjadi batubara.

    Sama seperti lapisan batubara, lahan gambut menyimpan jumlah karbon dioksida yang sangat besar dan berpotensi terbakar. Kebakaran tidak hanya menghancurkan desa dan mata pencaharian petani, tetapi juga melepaskan jumlah karbon dioksida yang substansial.

    Pembakaran semak untuk membersihkan lahan dan sisa tanaman setelah panen menyebabkan 245 kebakaran di daerah sekitar Limbung pada tahun 2021. Angka yang besar mengingat pada tahun 2009 pemerintah melarang petani membakar lahan gambut. “Tetapi saat itu kami tidak mengetahui metode pertanian lain, kami tidak memiliki pilihan,” jelas Suprapto.

    Gambut yang Kembali

    Terong adalah makanan lezat dan tanaman komersial bagi para petani gambut di Jongkat, Kalimantan Barat.

    Melalui intervensi BRGM, sebagian besar lahan gambut di sekitar Limbung kembali lembab, memungkinkan para petani menanam sayuran seperti mentimun, tomat, cabai, dan terong.

    “Pertanian hortikultura benar-benar menguntungkan,” ujar Suprapto. “Pendapatan warga desa yang menjadi bagian dari program ini meningkat setengahnya.”

    Untuk pendapatan tambahan, kata Suprapto, dalam waktu setahun dapat membantu keluarga untuk merenovasi rumah mereka, membeli sepeda motor baru, dan membiayai pendidikan anak-anak mereka.

    Di Jongkat, para petani lokal mengidentifikasi tanaman apa yang paling cocok untuk lahan mereka dan untuk bertani tanpa membakar, dengan dukungan dari BRGM dan organisasi non-pemerintah (LSM) yang dilibatkan oleh UNOPS sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Pemerintah Norwegia.

    Sekitar 20 keluarga mendapatkan pelatihan tentang bertani tanpa membakar dan penggunaan pupuk alami, dan sekarang mereka menunjukkan metode tersebut kepada teman dan keluarga di komunitas lain. “Ada gurauan bahwa baiknya menikahi seseorang dari Jongkat karena Anda akan belajar cara pertanian yang lebih menguntungkan,” kata Sumi dengan senyum.

    Memblokir Kanal, Menyimpan Air

    Melatih warga desa dalam metode bertani tanpa membakar sangat penting untuk menjadikan desa-desa pesisir Kalimantan Barat lebih berkelanjutan. Sama pentingnya adalah meningkatkan infrastruktur irigasi untuk mempertahankan air hujan di lahan gambut.

    Penghalang kanal membantu menyimpan air di daerah lahan gambut selama musim kemarau, menjaga tanah tetap lembab.

    UNOPS menyediakan desain dan pendanaan untuk pembangunan beberapa penghalang kanal percobaan – struktur beton yang menyimpan air di kanal yang melintasi daerah tersebut, membuatnya tersedia sepanjang tahun untuk pemadam kebakaran dan irigasi.

    Irigasi yang lebih baik mencegah tanah retak, mengering, dan membusuk, sehingga mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer. Restorasi gambut juga melibatkan penghijauan daerah tersebut, yang pada gilirannya menjaga tanah tetap lembab dan mengurangi kemungkinan kebakaran dan pelapukan.

    Dengan pendanaan Pemerintah dan desain berdasarkan model UNOPS, BRGM dan mitranya telah membangun 179 penghalang kanal di 27 desa di daerah tersebut.

    BRGM, dengan dukungan dari UNOPS, Kementerian Kehutanan, dan pihak-pihak lainnya, telah melaksanakan proyek-restorasi di 852 desa di Kalimantan, Papua, dan Sumatera. Namun, ribuan lainnya masih memerlukan perhatian.

    “Hasilnya bagus, namun belum cukup,” kata Raharjo.

    Manajer Pelaksana di UNOPS Indonesia, Akira Moretto, mengungkap bahwa keterlibatan komunitas menjadi kunci kesuksesan di setiap tahap.

    “Memantau kebakaran sulit. Memberikan peluang kepada masyarakat dalam bertani tanpa membakar adalah cara yang jauh lebih efektif dalam melindungi lahan gambut serta melawan perubahan iklim sekaligus meningkatkan mata pencaharian. Ini memerlukan komitmen jangka panjang dari semua pihak,” katanya.

    Artikel ini merupakan hasil kerja sama United Nations Indonesia dengan Tribunnews. Untuk informasi lengkap, kunjungi laman resmi UN Indonesia.

  • Pembangunan jalan layang Latumenten bisa urai kemacetan

    Pembangunan jalan layang Latumenten bisa urai kemacetan

    Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth (kedua kanan) saat meninjau lokasi yang akan dibangun jalan layang di Jakarta. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

    Legislator: Pembangunan jalan layang Latumenten bisa urai kemacetan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 05 Mei 2025 – 00:01 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth memperkirakan bahwa pembangunan jalan layang (flyover) Latumenten di Jakarta Barat bisa mengatasi kemacetan yang disebabkan perlintasan sebidang jalan dan rel kereta api.

    Untuk itu, ia mendukung penuh rencana Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta yang akan merealisasikan proyek tersebut tahun ini.

    “Saya mendorong agar pembangunan ‘flyover’ Latumenten agar bisa segera direalisasikan pada tahun ini. Proyek tersebut merupakan langkah positif yang perlu didukung bersama,” kata Kenneth di Jakarta, Minggu.

    Ia mengatakan bahwa pembangunan jalan layang tersebut merupakan permohonan masyarakat yang disampaikan pada kegiatan reses atau serap aspirasi masyarakat yang dilaksanakan pada 2 tahun yang lalu.

    Bang Kent–sapaan akrabnya–menilai pembangunan jalan layang ini sangat diperlukan untuk mengatasi perlintasan sebidang jalan dan rel kereta api.

    Karena, kata dia, saat kereta api (KA) melintas, kendaraan bisa sampai “mengular” hingga puluhan kilometer. Bahkan tak jarang menyebabkan keterlambatan aktivitas warga dan layanan darurat seperti ambulans atau pemadam kebakaran.

    “Setiap pagi dan sore hari pengendara pasti terjebak macet di perlintasan kereta api, khususnya di daerah Latumenten dan Jalan Satria Raya, Jakarta Barat,” ujar Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.

    Apalagi, kata dia, kalau kereta datang dua kali berturut-turut, bisa setengah jam dan sampai satu jam pengendara baru bisa lewat, karena perlintasan di Latumenten sangat aktif dan dianggap sangat mengganggu aktivitas mobilitas pengendara.

    Menurut dia, pembangunan jalan layang dua arah di Jalan Latumenten dan Satria Raya ini merupakan solusi paling efektif untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan.

    Ia pun meminta kepada Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta segera memasukkan ke dalam program prioritas pembangunan infrastruktur agar tahun ini bisa langsung di kerjakan.

    “Karena ‘flyover’ sudah menjadi kebutuhan mendesak di kota-kota dengan perlintasan kereta api aktif. Jika tidak segera dibangun, dampaknya akan terus meluas, termasuk terganggunya aktivitas ekonomi,” kata dia.

    Kent pun mengakui, sudah melakukan survei di lapangan terkait kegiatan program pembangunan jalan layang dua arah yang melewati pintu kereta api Satria Raya dan Latumenten Raya, Jakarta Barat.

    Ia berharap dengan dibangunnya jalan layang dua arah ini, dapat secara signifikan menanggulangi kemacetan di wilayah Latumenten Raya dan Satria Raya, Jakarta Barat, karena tidak perlu melewati pintu kereta api lagi.

    “Saat ini masih dalam proses perencanaan dan proses pengukuran sudut kemiringan tanah, yang menggunakan alat theodolite dan klinometer,” katanya.

    Jika tidak ada halangan kegiatan pembangunan ini akan dimulai bulan Juli tahun 2025 dan akan selesai di bulan September 2026.

    “Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat, dan bisa menanggulangi permasalahan macet yang merupakan fokus utama dan program prioritas Gubernur DKI Jakarta Bapak Pramono Anung Wibowo,” ujarnya.

    Sumber : Antara

  • RI Dihantam Kemarau, Suhu Mendidih bak Neraka Bocor? Begini Ramalannya

    RI Dihantam Kemarau, Suhu Mendidih bak Neraka Bocor? Begini Ramalannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Cuaca panas mulai dirasakan warga Indonesia. Matahari menyengat yang disertai angin panas merupakan penanda masuknya musim kemarau.

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa awal musim kemarau tahun 2025 telah mulai terjadi sejak April dan akan berlangsung secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

    Kendati demikian, musim kemarau tahun 2025 diprediksi akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini berdasarkan pemantauan dan analisis dinamika iklim global dan regional yang dilakukan BMKG hingga pertengahan April 2025.

    “Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” ujar Dwikorita dikutip Minggu (4/5/2025).

    Fenomena iklim global seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada dalam fase netral, yang menandakan tidak adanya gangguan iklim besar dari Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia hingga semester II tahun 2025.

    Namun, suhu muka laut di wilayah Indonesia cenderung lebih hangat dari normal dan diperkirakan bertahan hingga September, yang dapat memengaruhi cuaca lokal di Indonesia.

    Foto: Pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari terik matahari di kawasan Jembatan Pinisi di halte busway Karet, Jakarta, Selasa (19/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari terik matahari di kawasan Jembatan Pinisi di halte busway Karet, Jakarta, Selasa (19/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Dwikorita juga mengungkapkan bahwa puncak musim kemarau akan terjadi pada Juni hingga Agustus 2025, dengan wilayah-wilayah seperti Jawa bagian tengah hingga timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku diperkirakan mengalami puncak kekeringan pada Agustus.

    Terkait sifat musim kemarau 2025, sekitar 60% wilayah diprediksi mengalami kemarau dengan sifat normal, 26% wilayah mengalami kemarau lebih basah dari normal, dan 14% wilayah lainnya lebih kering dari biasanya.

    “Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko musim kemarau, Dwikorita juga menyampaikan sejumlah rekomendasi penting bagi sejumlah sektor vital. Di sektor pertanian, disarankan untuk melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah, pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, serta optimalisasi pengelolaan air untuk mendukung produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.

    “Untuk wilayah yang mengalami musim kemarau lebih basah, ini bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan produksi, dengan disertai pengendalian potensi hama,” ujarnya.

    Untuk sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi hal yang sangat krusial, terutama di wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya.

    Pada periode saat ini dimana masih ada hujan, perlu ditingkatkan upaya pembasahan lahan-lahan gambut untuk menaikkan tinggi muka air dan pengisian embung-embung penampungan air di area yang rentan terbakar.

    Sementara itu, di sektor lingkungan dan kesehatan, BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla, serta dampak suhu panas dan kelembapan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

    Adapun sektor energi dan sumber daya air, tambah dia, diimbau untuk mengelola pasokan air secara bijak dan efisien demi menjamin keberlanjutan operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama periode musim kemarau berlangsung.

    (wur)

  • Ruko di Jakut Terbakar Akibat Cerobong Asap, Kerugian Capai Rp 80 Juta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Mei 2025

    Ruko di Jakut Terbakar Akibat Cerobong Asap, Kerugian Capai Rp 80 Juta Megapolitan 4 Mei 2025

    Ruko di Jakut Terbakar Akibat Cerobong Asap, Kerugian Capai Rp 80 Juta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Ruko di Jalan Boulevard Raya, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara terbakar pada Minggu (4/5/2025).
    Kasiops Suku Dinas Penanggulangan
    Kebakaran
    dan Penyelamatan Jakarta Utara, Gatot Sulaeman mengatakan,
    kebakaran
    terjadi sekitar pukul 06.10 WIB.
    “Untuk objek yang terbakar ruko, dengan luas 20 meter persegi,” ucap Gatot dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu.
    Setelah menerima laporan kebakaran, sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dengan sembilan personel dikerahkan ke lokasi. Kobaran api dapat dipadamkan pukul 06.47 WIB.
    Gatot menjelaskan, kebakaran itu diduga terjadi akibat cerobong asap di dalam ruko yang sudah rusak.
    “Dugaan penyebabnya cerobong asap yang sudah terlalu lama dan tertumpuk lemak. Kemudian karyawan melihat api dari cerobong asap,” jelas Gatot.
    Kebakaran ini tidak menyebabkan korban luka maupun korban jiwa. Namun kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai sekitar Rp 80 juta.
    “Pemadaman selesai, kerugian ditaksir mencapai Rp 80.600.000,” tutup Gatot.
    Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul

    “Kebakaran Ruko di Kelapa Gading Diduga Akibat Kerusakan Cerobong Asap, Kerugian Mencapai Rp 80 Juta.”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari ke-1.166 Perang Rusia-Ukraina, Zelensky: Gencatan Senjata 3 Hari Adalah Sandiwara Putin – Halaman all

    Hari ke-1.166 Perang Rusia-Ukraina, Zelensky: Gencatan Senjata 3 Hari Adalah Sandiwara Putin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Minggu, 4 Mei 2025, serangan pesawat nirawak Rusia kembali mengguncang Kyiv, merusak sejumlah bangunan tempat tinggal dan membakar kendaraan di beberapa lokasi.

    Menurut laporan militer Ukraina, puing-puing dari pesawat nirawak yang hancur memicu kebakaran di distrik Obolonskyi dan Sviatoshynskyi.

    Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menyatakan bahwa petugas medis dikerahkan ke lokasi serangan untuk memberikan bantuan.

    Peringatan serangan udara berlaku di Kyiv dan wilayah sekitarnya selama satu jam setelah tengah malam.

    Sebelumnya, pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, penembakan Rusia di wilayah Donetsk menewaskan dua orang, sementara serangan di Kherson mengakibatkan satu korban jiwa lainnya.

    Di wilayah Cherkasy, serangan pesawat nirawak juga menyebabkan beberapa kebakaran.

    Ukraina Hancurkan Jet Tempur Rusia

    Ukraina berhasil menghancurkan jet tempur Su-30 Rusia menggunakan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak laut.

    Badan intelijen militer Ukraina, GUR, mengeklaim bahwa ini adalah peristiwa pertama di dunia di mana pesawat tak berawak maritim berhasil menjatuhkan pesawat tempur.

    Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 2 Mei 2025, di atas perairan dekat Novorossiisk, sebuah kota pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam.

    Kementerian Pertahanan Rusia belum memberikan komentar resmi mengenai klaim tersebut.

    Namun, seorang blogger Rusia yang dekat dengan kementerian mengonfirmasi bahwa jet tersebut telah ditembak jatuh dan pilotnya berhasil diselamatkan oleh pelaut sipil.

    Penolakan Gencatan Senjata oleh Zelensky

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menolak tawaran gencatan senjata tiga hari yang diajukan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Dalam pernyataannya, Zelensky menyebutkan bahwa gencatan senjata tersebut adalah sandiwara dan menegaskan bahwa Ukraina siap untuk gencatan senjata penuh. “Ini lebih merupakan pertunjukan sandiwara di pihaknya, karena dalam dua atau tiga hari tidak mungkin untuk mengembangkan rencana untuk langkah selanjutnya untuk mengakhiri perang,” ujar Zelensky.

    Putin sebelumnya mengumumkan gencatan senjata yang berlangsung dari 8 hingga 10 Mei 2025, dengan klaim bahwa ini adalah uji coba untuk kesiapan Ukraina dalam mencapai perdamaian jangka panjang.

    Namun, Zelensky mengingatkan bahwa Ukraina tidak akan menciptakan suasana yang menguntungkan bagi Putin di tengah konflik yang berkepanjangan.

    Tanggapan Hongaria terhadap Pernyataan Zelensky

    Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, mengecam pernyataan Zelensky yang menyebutkan bahwa Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, menghalangi aksesi Ukraina ke Uni Eropa.

    Szijjarto menegaskan bahwa Ukraina harus menghargai posisi Hongaria terkait haknya dalam proses tersebut. “Zelensky harus menerima kenyataan bahwa warga Hongaria memiliki hak penuh untuk menyatakan pendapat mereka mengenai aksesi cepat Ukraina ke UE,” ujarnya.

    Kepemimpinan Ukraina dan Komisi Eropa memiliki rencana untuk mempercepat negosiasi aksesi pada tahun 2025, namun veto Hongaria masih menjadi penghalang utama.

    Pada 29 April 2025, kedua negara sepakat untuk mengadakan konsultasi rutin di Budapest guna membuka blokir negosiasi aksesi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kebakaran Ruko di Kelapa Gading Diduga Akibat Kerusakan Cerobong Asap, Kerugian Mencapai Rp 80 Juta

    Kebakaran Ruko di Kelapa Gading Diduga Akibat Kerusakan Cerobong Asap, Kerugian Mencapai Rp 80 Juta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING – Kebakaran terjadi di Jalan Boulevard Raya, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (4/5/2025) pagi.

    Sebuah ruko dengan luas sekitar 20 meter persegi terbakar di lokasi.

    Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Gatot Sulaeman mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 6.10 WIB.

    “Untuk objek yang terbakar ruko, dengan luas 20 meter persegi,” ucap Gatot.

    Gatot mengatakan, setelah menerima laporan terkait kebakaran, sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dengan kekuatan sembilan personel pun dikerahkan.

    Api yang berkobar sejak sekitar pukul 6.10 WIB akhirnya dapat dipadamkan total pada pukul 6.47 WIB.

    Gatot menjelaskan, kebakaran diduga terjadi akibat kondisi cerobong asap di dalam ruko yang sudah usang dan tertumpuk lemak.

    “Dugaan penyebabnya cerobong asap yang sudah terlalu lama dan tertumpuk lemak. Kemudian karyawan melihat api dari cerobong asap,” jelas Gatot.

    Kebakaran tidak sampai menyebabkan korban luka maupun korban jiwa.

    Namun, kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai sekitar Rp 80 juta.

    “Pemadaman selesai, kerugian ditaksir mencapai Rp 80.600.000,” tutup Gatot.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.166, Moskow: Gencatan Senjata 3 Hari adalah Tes untuk Ukraina – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.166, Moskow: Gencatan Senjata 3 Hari adalah Tes untuk Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.166 pada Minggu (4/5/2025).

    Serangan pesawat nirawak Rusia pada malam hari di Kyiv, merusak beberapa bangunan tempat tinggal dan membakar mobil-mobil di seluruh kota, menurut laporan militer Ukraina, Minggu. 

    Puing-puing yang jatuh dari pesawat nirawak yang hancur memicu kebakaran di bangunan-bangunan tempat tinggal di distrik Obolonskyi dan Sviatoshynskyi di Kyiv.

    Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan petugas medis dipanggil ke distrik Sviatoshynskyi setelah serangan tersebut.

    Kyiv, wilayah sekitarnya, dan separuh timur Ukraina berada di bawah peringatan serangan udara selama sekitar satu jam, dimulai segera setelah tengah malam pada Minggu waktu setempat.

    Sehari sebelumnya pada Sabtu (3/5/2025), penembakan Rusia menewaskan dua orang di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

    Sementara itu, serangan pesawat nirawak di kota Kherson, Ukraina selatan, menewaskan satu orang lainnya.

    Di wilayah tengah Cherkasy, serangan pesawat nirawak Rusia pada Sabtu malam memicu beberapa kebakaran, menurut laporan gubernur setempat, Ihor Taburets.

    Ukraina Hancurkan Jet Tempur SU-30 Rusia

    Ukraina telah menghancurkan jet tempur Su-30 Rusia menggunakan rudal yang ditembakkan dari pesawat tak berawak laut, menurut badan intelijen militer Ukraina (GUR).

    Militer Ukraina mengklaim itu sebagai peristiwa pertama di dunia ketika pesawat tak berawak maritim berhasil menjatuhkan pesawat tempur.

    Pernyataan GUR di media sosial pada Sabtu, mengatakan pesawat tempur Rusia ditembak jatuh oleh unit intelijen militer yang disebut Grup 13 pada Jumat (2/5/2025), di atas perairan dekat Novorossiisk, kota pelabuhan utama Rusia di Laut Hitam.

    Kementerian pertahanan Rusia tidak mengomentari klaim Ukraina.

    Namun, tak lama setelah berita tersebut, seorang blogger Rusia yang berwenang yang diyakini dekat dengan kementerian tersebut mengatakan jet itu telah ditembak jatuh.

    “Pilot keluar dan dijemput oleh pelaut sipil,” kata blogger itu, yang menggunakan nama Rybar, di Telegram.

    Sementara itu, Wali Kota Novorossiisk mengumumkan keadaan darurat pada Sabtu (3/5/2025), setelah otoritas setempat mengatakan serangan pesawat tak berawak Ukraina telah merusak terminal gandum dan beberapa bangunan tempat tinggal, melukai lima orang.

    Zelensky Tolak Gencatan Senjata 3 Hari

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah menolak gencatan senjata tiga hari yang diperintahkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Zelensky menganggapnya sebagai sandiwara, lalu menegaskan Ukraina siap untuk gencatan senjata penuh.

    “Ini lebih merupakan pertunjukan sandiwara di pihaknya, karena dalam dua atau tiga hari tidak mungkin untuk mengembangkan rencana untuk langkah selanjutnya untuk mengakhiri perang,” kata presiden Ukraina pada Jumat, dalam sambutan yang dirahasiakan hingga Sabtu, seperti diberitakan The Guardian.

    Moskow: Gencatan Senjata 3 Hari adalah Tes untuk Ukraina

    Putin sebelumnya menetapkan gencatan senjata 3 hari pada 8-10 Mei 2025.

    Moskow mengklaim gencatan senjata ditujukan untuk menguji kesiapan Ukraina untuk perdamaian jangka panjang.

    Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan tidak seorang pun dapat menjamin Ukraina akan bertahan hidup hingga 10 Mei jika Ukraina menyerang Moskow selama perayaan Hari Kemenangan pada 9 Mei. 

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan Ukraina tidak akan bermain-main untuk menciptakan suasana yang menyenangkan untuk memungkinkan Putin keluar dari isolasi pada tanggal 9 Mei.

    Ia juga memperingatkan para pemimpin negara yang akan menghadiri acara tersebut bahwa Ukraina tidak dapat menjamin keselamatan mereka karena Rusia dan Ukraina sedang berperang.

    Kremlin telah menolak seruan oleh Ukraina dan Amerika Serikat untuk gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari.

    Menlu Hongaria Kecam Pernyataan Zelensky

    Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, menepis pernyataan yang dibuat oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

    Zelensky sebelumnya mengatakan Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, menghalangi aksesi Ukraina ke Uni Eropa.

    Peter Szijjarto mengecam Zelensky dengan mengatakan Ukraina seharusnya dapat menempatkan diri dan menghargai posisi Hongaria atas haknya di Uni Eropa.

    “Zelensky harus menerima kenyataan bahwa warga Hongaria memiliki hak penuh untuk menyatakan pendapat mereka mengenai aksesi cepat Ukraina ke UE,” katanya.

    “Faktanya tetap, Ukraina ingin bergabung dengan asosiasi yang menjadi anggota kami, dan bukan sebaliknya… Oleh karena itu, Kyiv harus memilih nada yang tepat,” imbuhnya, seperti diberitakan Pravda.

    Kepemimpinan Ukraina dan Komisi Eropa memiliki rencana ambisius untuk mempercepat negosiasi aksesi pada tahun 2025, tetapi veto Hongaria telah mencegah mereka untuk melanjutkannya.

    Pada 29 April 2025, Ukraina dan Hongaria sepakat untuk mengadakan konsultasi rutin di Budapest guna membuka blokir negosiasi aksesi.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Ibu di Jakarta Utara Minta Tolong Damkar Kemaluan Anaknya Terjepit Resleting, Penanganan 15 Menit – Halaman all

    Ibu di Jakarta Utara Minta Tolong Damkar Kemaluan Anaknya Terjepit Resleting, Penanganan 15 Menit – Halaman all

    Petugas Damkar menolong anak yang kemaluannya terjepit resleting di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hanya butuh waktu 15 menit Damkar menanganinya.

    Tayang: Minggu, 4 Mei 2025 09:12 WIB

    Tribunjogja

    ILUSTRASI RESLETING – Petugas Damkar menolong anak yang kemaluannya terjepit resleting di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/5/2025) malam. Petugas hanya butuh waktu 15 menit untuk menanganinya. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suara tangisan seorang anak berinisial R terdengar kencang di rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/5/2025) malam.

    Ternyata, kemaluan anak tersebut terjepit resleting celana.

    Peristiwa tersebut bermula saat sang ibu hendak membuka celana anaknya.

    Tanpa sengaja, resleting celana menjepit kemaluan anaknya.

    “Ibu korban sedang buka celana (anaknya), resleting tersangkut di alat kelamin (anaknya),” kata Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Jakarta Utara, Gatot Sulaiman dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (4/5/2025).

    Setelah berupaya beberapa saat, Sang Ibu akhirnya menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar).

    Gatot mengatakan pihaknya menerima kabar soal kejadian tersebut sekira pukul 20.45 WIB.

    Petugas Damkar pun langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

    “Evakuasi alat kelamin terjepit resleting,” ujar Gatot.

    Tiga personel yang datang ke lokasi langsung melakukan tindakan dan akhirnya bisa melepas kemaluan korban yang terjepit resleting dalam waktu 15 menit.
                 
    “Awal evakuasi 21:30 WIB, akhir evakuasi 21:45 WIB. Evakuasi berhasil,” ucapnya.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut

    BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut

    Petugas memantau air yang merendam Jalan Puri Mutiara V Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    BPBD targetkan genangan banjir di Jaksel cepat surut
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 03 Mei 2025 – 23:45 WIB

    Elshinta.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menargetkan genangan banjir yang terjadi di enam rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan akibat curah hujan tinggi dan luapan kali dapat surut dalam waktu cepat.

    “Genangan ditargetkan dapat surut dalam waktu cepat,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.

    Selain itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.

    “Kami bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas banjir,” kata Yohan.

    Dia mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya BPBD DKI Jakarta mencatat enam RT di tiga kelurahan yang ada di Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi.

    Ia mengatakan hingga pukul 18.00 WIB enam RT yang terendam banjir, yakni tiga RT di Kelurahan Ciganjur (40 sentimeter/cm), satu RT di Mampang Prapatan setinggi 50 cm dan dua RT di Cilandak Timur dengan ketinggian air mencapai 95 cm.

    Selain itu, satu ruas jalan di Jalan Puri Mutiara Kelurahan Cilandak Barat terendam banjir setinggi 50 cm.

    Sumber : Antara