Kasus: kebakaran

  • Pikun Salah Jalan, Lansia Gresik Terjepit Tembok

    Pikun Salah Jalan, Lansia Gresik Terjepit Tembok

    Gresik (beritajatim.com) – Seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Rami (74), warga Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, harus dievakuasi petugas pemadam kebakaran setelah terjepit di sela-sela dua tembok sempit, Minggu (1/6/2025).

    Peristiwa ini bermula saat Rami, yang diketahui sudah mengalami kepikunan, tersesat dan salah jalan hingga masuk ke celah sempit yang diapit dua tembok bangunan. Ia kemudian tidak mampu keluar sendiri karena terjebak dalam ruang sempit tersebut.

    Warga setempat yang menyadari kejadian tersebut sempat mencoba menolong dengan menarik tubuh Rami, namun gagal karena lansia tersebut mengeluh kesakitan. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke call center 112 dan diteruskan ke petugas piket Damkarla Gresik.

    Kepala Dusun Prambon, Desa Klotok, Abdul Mutaqir, menyebut bahwa evakuasi hanya bisa dilakukan dengan menjebol salah satu tembok rumah warga. “Nenek Rami memang sudah pikun dan sering lupa jalan pulang. Saat kejadian, dia masuk ke jalan sempit dan tidak bisa keluar,” ujarnya.

    Petugas Damkarla Gresik, Rizal S. Nugroho, menjelaskan bahwa evakuasi dilakukan oleh enam personel dengan menjebol tembok sepanjang 1,5 meter. “Lokasi korban berada di tengah-tengah dua tembok yang sangat sempit. Karena tidak memungkinkan ditarik keluar, kami putuskan menjebol tembok,” katanya.

    Setelah berhasil dievakuasi, Rami langsung dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Ia mengalami luka ringan di bagian lutut akibat terlalu lama berada dalam posisi terjepit.

    Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap lansia, terutama yang sudah mengalami gangguan daya ingat atau disorientasi. [dny/but]

  • Kebakaran Rumah di Malang Renggut Nyawa Seorang Lansia

    Kebakaran Rumah di Malang Renggut Nyawa Seorang Lansia

    Malang (beritajatim.com) – Seorang lansia menjadi korban meninggal dunia setelah rumah yang ia tinggali, terbakar pada Minggu (1/6/2025) dini hari.

    Kepolisian Resor Malang, kini melakukan penyelidikan atas peristiwa kebakaran yang menewaskan seorang perempuan lansia di Dusun Wringinanom, Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang,

    Korban diketahui bernama Kusmini (56), seorang janda cerai mati yang tinggal seorang diri. Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dan pertama kali diketahui oleh adik korban, Jama’ali (53), yang rumahnya berdempetan dengan rumah korban.

    “Begitu menerima laporan dari warga, petugas segera mendatangi lokasi, melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi, serta memasang garis polisi di sekitar rumah korban,” ujar AKP Bambang saat dikonfirmasi, Minggu (1/6/2025).

    Dari hasil penyelidikan sementara, penyebab kebakaran diduga berasal dari lilin yang dinyalakan korban di atas lemari plastik di dalam kamar. Lilin tersebut meleleh, menyulut tumpukan pakaian, dan membakar seisi kamar saat korban tengah tertidur.

    “Korban memiliki kebiasaan menyalakan lilin di ruang tamu dan kamar. Kondisi korban yang menderita stroke ringan kemungkinan membuatnya tidak bisa menyelamatkan diri saat api mulai membesar,” tegas Bambang.

    Setelah kobaran api berhasil dipadamkan warga, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh terbakar sebagian. Jenazah korban kemudian dimandikan oleh keluarga.

    Hasil olah TKP dan keterangan para saksi menguatkan dugaan bahwa insiden ini murni kecelakaan akibat kelalaian dalam penggunaan lilin. Tidak ditemukan indikasi tindak pidana atau keterlibatan pihak lain.

    “Korban tinggal sendiri dan tidak memiliki riwayat gangguan atau masalah dengan orang sekitar. Ini murni kelalaian dalam penggunaan api terbuka,” ujar Bambang.

    Bambang juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran rumah, terutama dari lilin, kompor, atau perangkat listrik yang rentan menimbulkan percikan api.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan alat penerangan yang lebih aman seperti lampu darurat atau senter, dan pastikan tidak meninggalkan sumber api dalam keadaan menyala saat tidur,” tegasnya. (yog/ted)

  • Larangan Vape Sekali Pakai Berlaku untuk Lindungi Generasi Muda

    Larangan Vape Sekali Pakai Berlaku untuk Lindungi Generasi Muda

    Jakarta, Beritastu.com – Inggris resmi melarang penjualan rokok elektrik atau vape sekali pakai mulai Minggu (1/6/2025). Pelarangan ini mencakup Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara. Langkah ini diambil untuk mengurangi tingkat konsumsi di kalangan remaja serta menekan volume limbah yang dihasilkan dari perangkat tersebut.

    Melansir Independent, Minggu (1/6/2025), kebijakan ini akan membuat seluruh jenis vape sekali pakai, baik yang mengandung nikotin maupun tidak untuk tidak lagi diperbolehkan dijual, baik secara online maupun di toko fisik, termasuk toko kelontong dan supermarket. Namun, vape yang dapat diisi ulang masih diizinkan untuk dijual.

    Larangan ini muncul sebagai respons terhadap peningkatan signifikan penggunaan vape sekali pakai di lingkungan sekolah serta lonjakan limbah plastik akibat pembuangannya yang tidak terkelola dengan baik.

    Perangkat ini umumnya tidak dapat diisi ulang dan sering kali dibuang begitu saja ke tempat sampah biasa, bahkan secara sembarangan, tanpa proses daur ulang yang benar.

    Proses daur ulang vape sekali pakai pun memerlukan pemisahan manual baterai, yang dapat menimbulkan risiko kebakaran di fasilitas pengolahan limbah dan berpotensi mencemari lingkungan dengan bahan kimia berbahaya.

    Pemerintah akan memberlakukan sanksi bagi pelanggar. Toko yang tetap menjual vape sekali pakai dapat dikenai denda awal sebesar £200 atau Rp 4 juta, dan jika pelanggaran berulang, dapat berujung pada denda tanpa batas atau hukuman penjara.

    Menurut data dari lembaga amal Action on Smoking and Health (ASH), proporsi pengguna vape di Inggris yang memakai perangkat sekali pakai menurun dari 30% pada 2024 menjadi 24% pada 2025. Sementara itu, penggunaan di kalangan usia 18-24 tahun juga turun dari 52% menjadi 40% dalam periode yang sama.

    Departemen Lingkungan Hidup, Pangan, dan Urusan Pedesaan (Defra) menyatakan, tingkat penggunaan vape di kalangan remaja masih mengkhawatirkan.

    Maka, kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi tren tersebut dan mencegah menumpuknya limbah plastik di taman-taman sekolah serta jalan-jalan umum di Inggris.

  • Pesawat Jatuh di Teras Rumah di Jerman, 2 Orang Tewas

    Pesawat Jatuh di Teras Rumah di Jerman, 2 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah pesawat kecil jatuh di teras sebuah rumah di Jerman barat pada hari Sabtu (31/5). Polisi mengatakan bahwa dua orang tewas dalam insiden itu.

    Kecelakaan itu terjadi di Korschenbroich, dekat kota Mönchengladbach dan tidak jauh dari perbatasan Belanda.

    Pesawat itu dilaporkan menabrak teras bangunan dan terjadi kebakaran. Polisi mengatakan dua orang tewas, dan salah satunya mungkin adalah pilot pesawat. Demikian dilaporkan kantor berita Jerman, dpa, dilansir The Associated Press dan Al Arabiya, Sabtu (31/5/2025).

    Tidak jelas apakah korban lainnya berada di pesawat atau di darat.

    Para pejabat kepolisian saat ini tidak memiliki informasi tentang penyebab kecelakaan itu.

    Lihat juga Video: Pesawat Jatuh di Permukiman Warga California AS, Ada Korban Tewas

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kucing Ternyata Hafal Bau Pemiliknya, Ini Temuan Menarik Ilmuwan – Page 3

    Kucing Ternyata Hafal Bau Pemiliknya, Ini Temuan Menarik Ilmuwan – Page 3

    Untuk diketahui, anak-anak yang lahir di masa sekarang disebut akan menghadapi masa depan lebih berbahaya akibat perubahan iklim, bahkan yang belum pernah terjadi dalam sejarah manusia. Temuan ini diungkap dalam studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature.

    Mengutip informasi dari Live Science, Rabu (28/5/2025), studi tersebut memprediksi anak-anak yang lahir pada tahun 2020-an berisiko mengalami peristiwa iklim ekstrem yang sebelumnya hanya terjadi sekali dalam 10.000 tahun.

    Disebutkan, kemungkinannya mencapai dua hingga tujuh kali lebih besar. Adapun peristiwa yang dimaksud mencakup gelombang panas mematikan, kekeringan panjang, kebakaran hutan, hingga gagal panen.

    Risiko ini akan terus meningkat, jika pemanasan global tetap mengikuti pola saat ini yang diproyeksikan mencapai 2,7°C pada akhir abad.

    “Dengan menjaga suhu global tidak lebih dari 1,5°C di atas tingkat pra-industri, kita bisa mengurangi separuh jumlah anak muda yang akan terkena gelombang panas ekstrem,” kata Luke Grant, penulis utama dan ahli ilmu alam di Canadian Centre for Climate Modeling and Analysis.

  • 9
                    
                        Bursa Kerja Membludak, "Warning" Darurat Lapangan Pekerjaan 
                        Nasional

    9 Bursa Kerja Membludak, "Warning" Darurat Lapangan Pekerjaan Nasional

    Bursa Kerja Membludak, “Warning” Darurat Lapangan Pekerjaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Eksekutif
    Migrant Watch
    , Aznil Tan menilai, kejadian warga yang pingsan saat mengunjungi pameran lowongan pekerjaan atau
    job fair
    menjadi tanda Indonesia mengalami darurat
    lapangan pekerjaan
    .
    Ia menilai, hal ini seharusnya menjadi alarm keras bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengalihkan fokus pada
    pembukaan lapangan pekerjaan
    yang nyata dan sistemik.
    “Ini bukan warning lagi, ini sudah
    darurat lapangan pekerjaan
    . Rakyat datang cari kerja sampai pingsan. Pemerintah harus segera mengerahkan seluruh kekuatan negara untuk menyelesaikan persoalan ini lebih dulu,” kata Aznil dalam keterangannya, Sabtu (31/5/2025).
    Aznil menuturkan, program-program yang kini diprioritaskan Prabowo tidak secara langsung dapat membuka lapangan kerja secara masif dan berkelanjutan.
    Program andalan Prabowo antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), pembangunan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, dan program pembangunan 3 juta rumah.
    Ia berpendapat, Prabowo perlu membuang egonya pada program prioritasnya dan fokus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
    “Jika Prabowo ingin mendapat legitimasi nyata rakyat, beliau harus membuang egonya pada program-program simbolik seperti MBG, Koperasi Merah Putih, dan 3 juta. Itu bukan solusi membuka lapangan pekerjaan. Lebih baik energi bangsa ini all out untuk yang lebih efektif,” ujarnya.
    Dia berpendapat, program prioritas tersebut hanya bersifat sporadis dan tidak menyentuh akar masalah. Sedangkan, membuka lapangan kerja butuh langkah yang luar biasa, bukan program normatif biasa.
    Lebih lanjut, Aznil meminta pemerintah berhenti dengan pendekatan populis yang tidak menyentuh inti persoalan ketenagakerjaan.
    Dirinya mengaku sudah menyusun peta jalan praktis dan teruji untuk memperluas kesempatan kerja, termasuk mendorong tenaga kerja Indonesia masuk ke pasar kerja global secara terhormat dan bermartabat.
    “Sudahi program-program populis yang hanya menjawab gejala seperti pemadam kebakaran. Akar persoalan kita adalah minimnya lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Ini harus jadi prioritas nomor satu,” tandasnya.
    Sebelumnya diberitakan, sembilan pencari kerja sempat dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) terdekat karena pingsan akibat berdesak-desakan saat mengikuti job fair di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/5/2025).
    Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bekasi Nur Hidayah Setyowati menuturkan, kesembilan peserta tersebut langsung diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan medis.
    Nur Hidayah mengakui bahwa kericuhan job fair Bekasi terjadi karena tingginya antusiasme masyarakat.
    Ia mencatat, peserta yang datang bukan hanya dari Kabupaten Bekasi, tetapi juga ada yang berasal dari Kota Bekasi, Jakarta, dan Karawang. Kondisi tersebut membuat jumlah peserta jauh di luar ekspektasinya.
    “Memang yang tidak terprediksi adalah jumlah yang hadir,” ungkap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ular Sanca 4 Meter Gegerkan Warga Bangkalan, Diduga Mangsa Ayam dan Masuk Kolam Lele

    Ular Sanca 4 Meter Gegerkan Warga Bangkalan, Diduga Mangsa Ayam dan Masuk Kolam Lele

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Kelurahan Kemayoran, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan dibuat geger dengan kemunculan seekor ular sanca sepanjang 4 meter yang masuk ke dalam kolam lele milik warga. Ukurannya yang besar dan tubuhnya yang gemuk membuat warga ketakutan dan enggan melakukan evakuasi secara mandiri.

    Kasi Damkar Satpol PP Bangkalan, Ortis Iskandar mengatakan bahwa ular yang masuk ke permukiman tersebut merupakan jenis sanca kembang. Penemuan ular terjadi pada Sabtu (31/5/2025) dan langsung dilaporkan warga ke petugas pemadam kebakaran.

    “Ini jenisnya sanca kembang. Ukurannya 4 meter,” ujarnya.

    Keberadaan ular yang bersembunyi di dalam kolam lele sempat menyulitkan proses evakuasi. Selain karena ukuran tubuh ular yang besar, kondisi air kolam yang keruh juga membuat ular sulit terlihat oleh petugas.

    “Karena kolamnya juga keruh jadi ularnya tidak terlihat. Untuk evakuasi kami gunakan tongkat capit,” imbuhnya.

    Meski demikian, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi ular dalam waktu kurang dari satu jam. Setelah ditangkap, ular tersebut langsung dimasukkan ke dalam karung untuk kemudian diserahkan kepada seorang pemelihara ular.

    Ortiz juga mengungkapkan bahwa warga setempat sempat merasa resah atas keberadaan ular tersebut. Tidak hanya karena ukurannya yang besar, tapi juga karena diduga telah memangsa beberapa ayam ternak milik warga.

    “Iya katanya ayamnya ada yang dimangsa juga,” pungkasnya. [sar/ian]

  • 2 Damkar Gadungan di Berau Bakar 5 Rumah Warga Lalu Curi Barang Berharga

    2 Damkar Gadungan di Berau Bakar 5 Rumah Warga Lalu Curi Barang Berharga

    Jakarta

    Dua pria berinisial MR dan ER di Berau, Kalimantan Timur (Kaltim), ditangkap usai membakar 5 rumah warga lalu mencuri barang-barang di dalamnya. Untuk melancarkan aksinya, kedua pelaku berpura-pura menjadi pemadam kebakaran.

    “Pelaku berpakaian seperti petugas damkar, lalu masuk ke rumah warga pura-pura menyelamatkan barang. Tapi ternyata dia mencuri uang tunai dan perhiasan,” ucap Kapolres Berau AKBP Khairul Basyar, dilansir detikKalimantan, dilansir detikKalimantan, Sabtu (31/5/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi di permukiman rumah warga tepatnya di Jalan Andika, Gang Soponyono, Kelurahan Gayam, Tanjung Redeb, Berau pada Rabu (28/5) pukul 03.15 Wita. Aksi keduanya terungkap usai salah seorang pemilik rumah memergoki MR yang masuk ke dalam kamar dengan dalih menyelamatkan barang berharga di rumah yang terbakar.

    Kecurigaan warga bertambah saat api muncul di sisi rumah lainnya. Ada 5 rumah yang dibakar pelaku.

    “Saat itu warga curiga salah satu pelaku berada di kamar. Kecurigaan bertambah ketika kobaran api yang berhasil dipadamkan, namun kebakaran muncul kembali di bagian sisi rumah yang lain, sehingga menyebabkan lima rumah terbakar,” kata Khairul.

    Kedua pelaku diamankan usai petugas damkar dibantu warga berhasil memadamkan api. Kedua pelaku melancarkan aksinya dengan mengambil bensin dari sepeda motor lalu menyiramkannya ke dalam rumah.

    (whn/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemarau Basah Ancam Lumbung Padi, PUPR-BMKG Siaga Banjir

    Kemarau Basah Ancam Lumbung Padi, PUPR-BMKG Siaga Banjir

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjalin kerja sama aktif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi potensi banjir di daerah lumbung padi nasional akibat fenomena kemarau basah yang diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025.

    “Jadi kita kerjasama dengan BMKG apa saja yang kami harus lakukan,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Lilik Retno Cahyadiningsih kepada Beritasatu.com, Jumat (30/5/2025).

    Melalui koordinasi tersebut, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) telah memasang sistem peringatan dini di berbagai daerah lumbung padi. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan curah hujan dan mengambil langkah mitigasi cepat jika diperlukan.

    “Teman-teman di BBWS dan BWS sudah memasang peringatan dini, lalu kita siapkan mitigasi, terutama di wilayah-wilayah lumbung padi,” jelas Lilik.

    Lilik menyebutkan, saat ini terdapat 14 provinsi yang menjadi fokus utama Kementerian PUPR dalam menghadapi potensi banjir selama musim kemarau basah.

    Sebelumnya, BMKG menyatakan tahun 2025 tergolong sebagai musim kemarau basah, yakni musim kemarau yang tetap disertai hujan dengan intensitas bervariasi di sejumlah wilayah Indonesia.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan pada April umumnya tergolong menengah hingga tinggi.

    Beberapa wilayah bahkan mencatat curah hujan sangat tinggi, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, hingga Papua.

    Memasuki bulan Mei, curah hujan mulai menurun menjadi kategori rendah-menengah, tetapi masih tinggi di sejumlah daerah, termasuk sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

    Pada bulan Juni dan Juli, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami hujan kategori rendah-menengah, tetapi potensi hujan tinggi tetap ada di kawasan timur Indonesia, seperti Sulawesi dan Papua.

    Dwikorita juga mengingatkan, mulai akhir Juli hingga Agustus, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera bagian selatan dan Kalimantan bagian selatan diperkirakan meningkat.

    “Juli sudah memasuki musim kemarau monsunal di beberapa wilayah dengan peningkatan intensitas serta perluasan wilayah terdampak dibanding bulan sebelumnya,” ujar Dwikorita.

    Dengan kolaborasi antara Kementerian PU dan BMKG ini, pemerintah berharap dampak negatif dari perubahan pola cuaca ekstrem dapat ditekan, terutama terhadap ketahanan pangan nasional.

  • 9 Kambing di Wonosobo Hangus Terbakar Jelang Idul Adha, Pemilik Rugi Puluhan Juta
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        31 Mei 2025

    9 Kambing di Wonosobo Hangus Terbakar Jelang Idul Adha, Pemilik Rugi Puluhan Juta Regional 31 Mei 2025

    9 Kambing di Wonosobo Hangus Terbakar Jelang Idul Adha, Pemilik Rugi Puluhan Juta
    Tim Redaksi

    WONOSOBO, KOMPAS.com
    – Nasib nahas menimpa seorang peternak di Kabupaten
    Wonosobo
    , Jawa Tengah, menjelang perayaan Idul Adha.
    Momen yang seharusnya menjadi kesempatan meraup keuntungan justru berujung kerugian besar.
    Peternak bernama Rama (26) mengalami kerugian puluhan juta rupiah setelah sembilan ekor kambing miliknya hangus terbakar dalam insiden kebakaran kandang.
    Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/5/2025) siang di Dusun Mekarsari, Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, dan sempat menggegerkan warga sekitar.
    Menurut laporan dari BPBD Kabupaten Wonosobo, kebakaran terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat kejadian, Rama tengah menghadiri sebuah acara di daerah Singkir.
    Sepulang dari kondangan dan setelah menunaikan salat Jumat, Rama mendapat kabar dari istrinya bahwa kandang kambing mereka terbakar.
    “Api diduga berasal dari rumput gajah di sekitar kandang yang terbakar. Informasi awal menunjukkan adanya aktivitas pembakaran rumput yang ditinggalkan saat salat Jumat,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudi Wardoyo dalam keterangan resminya, Sabtu (31/5/2025).
    Tim pemadam kebakaran
    BPBD Wonosobo
    menerima laporan pukul 12.06 WIB dan tiba di lokasi pada pukul 12.35 WIB.
    Operasi pemadaman dimulai satu menit kemudian dan api berhasil dikendalikan pada pukul 13.45 WIB.
    “Kami langsung melakukan operasi pemadaman, pendinginan, serta memberikan sosialisasi dan koordinasi kepada warga. Beruntung, tidak ada kendala dalam operasi ini,” jelas Dudi Wardoyo.
    Akibat insiden ini, satu kandang kambing ludes dilalap api beserta sembilan ekor kambing di dalamnya. Meski kerugian cukup besar, situasi telah dinyatakan kondusif.
    Menanggapi kejadian tersebut, Dudi Wardoyo mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan aktivitas yang berisiko menimbulkan kebakaran, terutama saat menyambut Idul Adha.
    “Perlu kewaspadaan ekstra, terutama menjelang Idul Adha, karena banyak warga yang mempersiapkan hewan kurban. Pastikan aktivitas pembakaran dilakukan dengan aman dan tidak ditinggalkan begitu saja,” imbau Dudi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.