Kasus: kebakaran

  • Petaka Balon Udara! Pria di Ponorogo Terluka Parah Demi Lindungi Anak-Anak

    Petaka Balon Udara! Pria di Ponorogo Terluka Parah Demi Lindungi Anak-Anak

    Ponorogo (beritajatim.com) – Niat baik seorang warga Desa Kori, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, untuk mengamankan balon udara tanpa awak justru berujung petaka. Pria berusia 45 tahun berinisial YN itu, menjadi korban ledakan petasan yang terikat di balon raksasa yang jatuh di area persawahan.

    Peristiwa bermula saat YN melihat sejumlah anak-anak mengejar balon udara yang melayang rendah dan hendak jatuh di tengah persawahan desa. Merasa khawatir anak-anak akan mendekati benda berbahaya tersebut, YN mencoba mengamankan balon. Namun malang tak dapat ditolak, petasan yang masih aktif dan tergantung pada badan balon meledak tepat di dekat tubuhnya.

    “Korban mengalami luka bakar di bagian wajah, kaki, dan tubuh. Saat ini kondisinya stabil, tapi mengeluh pandangannya mulai kabur,” kata Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto, Sabtu (7/6/2025).

    Balon udara yang jatuh tersebut bukan balon biasa. Ukurannya luar biasa besar, menjulang tinggi sepanjang 30 meter. Lebih mengkhawatirkan, balon itu dilengkapi puluhan petasan dengan berbagai ukuran yang diikat mengelilingi balon, nyaris seperti senjata waktu yang menanti pemicu ledakan.

    Polisi dari Polsek Sawoo langsung mengamankan lokasi serta balon beserta petasan yang tersisa. Dugaan awal, balon tersebut bukan berasal dari warga sekitar. “Kami masih mendalami asal balon. Dari tulisan di kertas pembungkus petasan, diduga balon berasal dari wilayah Kabupaten Trenggalek,” ungkap Kapolsek Sawoo, AKP Yudi Kristiawan.

    Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak lagi menerbangkan balon udara, apalagi yang dilengkapi petasan. Selain membahayakan keselamatan warga, aksi semacam ini juga melanggar hukum. “Ini bukan tradisi, ini ancaman. Balon udara berpetasan tanpa awak bisa melukai siapa saja, bahkan bisa menyebabkan kebakaran atau kecelakaan yang lebih fatal,” tegas AKP Yudi.

    Warga setempat, Winarto, yang turut menyaksikan insiden itu mengaku syok. Dirinya membenarkan bahwa banyak anak-anak mengejar balon yang kemudian jatuh di sawah. “Korban sudah berusaha menjaga anak-anak agar tidak dekat-dekat. Tapi malah dia sendiri yang jadi korban,” katanya dengan nada prihatin. (end/kun)

  • Pemkot Jakut pastikan penanganan cepat korban kebakaran Kapuk Muara

    Pemkot Jakut pastikan penanganan cepat korban kebakaran Kapuk Muara

    Situasi lokasi kebakaran di Kelurahan Kapuk Muara Jakarta Utara pada Jumat (6/6/2025) malam. ANTARA/HO- Pemkot Jakut

    Pemkot Jakut pastikan penanganan cepat korban kebakaran Kapuk Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 07 Juni 2025 – 18:01 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) memastikan penanganan secara cepat terhadap ribuan korban terdampak kebakaran di Kampung Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Jakarta Utara, baik pemadaman api maupun pemberian bantuan natura atau barang bagi mereka.

    “Alhamdulillah petugas dan warga bergerak cepat memadamkan api, begitupun bantuan natura bagi korban terdampak yang cepat kami salurkan,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat di Jakarta, Sabtu.

    Ia memastikan seluruh warganya yang terdampak kebakaran di lokasi tersebut cepat tertangani.

    “Kami prihatin dengan musibah kebakaran ini,” kata dia.

    Ia menyebutkan tercatat ada 1.387 jiwa mengungsi di 12 tenda pengungsian yang telah didirikan.

    Ia memastikan seluruh warga di lokasi pengungsian mendapat perhatian petugas, baik itu kebutuhan makan, minum, hingga perlengkapan natura.

    “Alhamdulillah kami telah merespon cepat penyaluran bantuan dan telah menyiapkan petugas medis dan tentunya toilet portabel yang tentunya dibutuhkan bagi warga,” kata dia.

    Ia mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memerintahkan jajaran Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk bergerak cepat dalam menangani dampak kebakaran yang melanda permukiman warga tersebut dan menyebabkan ratusan rumah hangus terbakar dan ribuan warga terpaksa mengungsi.

    Hendra Hidayat langsung berkoordinasi mengerahkan seluruh sumber daya yang ada dan sejak Jumat (6/6) malam, sebanyak 12 tenda pengungsian telah didirikan di area aman untuk menampung para warga terdampak.

    Selain itu, posko kesehatan juga telah dibangun di lokasi pengungsian, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, untuk memastikan pelayanan kesehatan bagi para korban kebakaran.

    Pemeriksaan kesehatan rutin, bantuan obat-obatan, serta layanan konsultasi trauma kini tersedia bagi para pengungsi.

    Selain itu, Pemkot Jakarta Utara juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Sosial, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Baznas DKI dan PMI guna memastikan seluruh kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi mulai dari makanan siap saji, air bersih, pakaian, hingga layanan psikososial.

    “Kami diminta oleh Bapak Gubernur untuk tidak hanya cepat tanggap dalam penanganan fisik, tetapi juga memastikan warga terdampak mendapat perlindungan dan perhatian penuh. Pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam situasi darurat ini,” kata dia.

    Sebelumnya Gubernur Pramono Anung menginstruksikan agar penanganan pasca kebakaran dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan.

    Seluruh jajaran pemerintah daerah harus sigap, hadir di lapangan dan memastikan kebutuhan warga terpenuhi dengan baik.

    “Ini bukan sekadar tanggung jawab teknis, melainkan bentuk kepedulian dan komitmen kita terhadap warga Jakarta,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Pohon Tumbang Diterpa Angin Kencang, Jalan Banda Aceh-Medan Macet

    Pohon Tumbang Diterpa Angin Kencang, Jalan Banda Aceh-Medan Macet

    Banda Aceh, Beritasatu.com – Hujan disertai angin kencang melanda Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (7/6/2025). Sejumlah pohon tumbang di beberapa lokasi, salah satunya di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan sehingga memacetkan arus lalu lintas libur Iduladha 2025.

    “Petugas langsung bergerak ke lokasi saat mendapat informasi ada pohon tumbang di beberapa lokasi termasuk di Jalan Banda Aceh-Medan di Kecamatan Leumbah Seulawah dan Lamteuba Krueng Raya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil dikutip dari Antara.

    Ia menjelaskan pohon tumbang yang melintang di Jalan Banda Aceh-Medan, Leumbah Seulawah sempat mengakibatkan kemacetan arus kendaraan.

    Petugas pemadam kebakaran (damkar), BPBD Aceh Besar Pos Saree, dan Pos Lamteuba langsung bergerak menuju ke lokasi pohon tumbang dengan membawa peralatan mesin chainsaw sebagai sarana pemotong kayu.

    Setiba di lokasi, petugas langsung memotong-motong pohon tumbang yang ikut dibantu oleh personel TNI, polisi, dan masyarakat setempat. Kemudian potongan pohon itu dipindahkan. Proses pembersihan selesai pukul 15.15 WIB.

    “Alhamdulillah, setelah dilakukan pembersihan oleh petugas lalu lintas telah normal kembali,” katanya.

    Di tempat terpisah, BPBD Aceh Besar juga mengerahkan 10 personel di Pos Induk untuk melakukan pembersihan pohon tumbang di badan jalan desa dan menimpa tiang listrik serta dua kios jual ayam, bengkel dengan kondisi rusak ringan.

    “Alhamdulillah, petugas yang ikut dibantu personel TNI, Polri, dan masyarakat telah melakukan pembersihan dan lalu lintas kembali normal,” katanya.

  • Damkar evakuasi sapi kurban yang jatuh ke selokan

    Damkar evakuasi sapi kurban yang jatuh ke selokan

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengevakuasi seekor sapi kurban yang terjatuh ke dalam selokan di Jalan Galur, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu.

    Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur Muchtar di Jakarta , Sabtu, menyebutkan sapi itu awalnya hendak disembelih, namun kemudian terjatuh ke dalam selokan.

    “Lalu pelapor menghubungi Damkar untuk mengevakuasi sapi itu,” ujarnya.

    Petugas menurunkan tiga personel untuk mengevakuasi sapi kurban tersebut.

    “Tiga personel diturunkan,” kata dia.

    Evakuasi pun berlangsung kurang dari setengah jam, mulai pukul 09.33 WIB sampai dengan 09.53 WIB.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kurangi Sampah Plastik, Sejumlah Jurnalis di Bandung Barat Bagikan Daging Kurban Pakai Besek Bambu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Juni 2025

    Kurangi Sampah Plastik, Sejumlah Jurnalis di Bandung Barat Bagikan Daging Kurban Pakai Besek Bambu Regional 7 Juni 2025

    Kurangi Sampah Plastik, Sejumlah Jurnalis di Bandung Barat Bagikan Daging Kurban Pakai Besek Bambu
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com –
    Lonjakan sampah plastik pada momen hari raya Idul Adha di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat menjadi sorotan di tengah kondisi
    TPA Sarimukti
    kelebihan kapasitas.
    Kantong-kantong plastik pembungkus daging memenuhi dapur-dapur warga, menambah beban timbunan sampah domestik yang sudah mengkhawatirkan, terutama di wilayah seperti Kabupaten
    Bandung Barat
    dan Jawa Barat pada umumnya.
    Berangkat dari keresahan itu, sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung Barat berinisiatif menggelar aksi nyata.
    Mereka menyerukan kampanye ekologi dengan aksi nyata berkurban di pinggiran kampung Padalarang, Bandung Barat dan mendistribusikan puluhan
    daging kurban
    kepada puluhan keluarga pra sejahtera menggunakan besek, wadah tradisional yang terbuat dari anyaman bambu.
    “Setiap tahun, kita menyaksikan bagaimana Iduladha menjadi momen di mana gunung sampah plastik semakin menjulang. Ini adalah ironi, di satu sisi kita berbagi keberkahan, di sisi lain kita mewariskan masalah lingkungan yang tak kalah besar,” ujar Ketua PWI Kabupaten Bandung Barat, Hendra Hidayat saat ditemui di Padalarang, Sabtu (7/6/2025).
    Penggunaan
    besek bambu
    ini bukan sekadar alternatif, melainkan sebuah keharusan. Membungkus daging kurban menggunakan besek bambu adalah seruan untuk kembali praktik dengan cara-cara yang ramah lingkungan.
    “Besek ini biodegradable, bisa terurai dengan sendirinya, tidak seperti plastik yang membutuhkan ratusan tahun untuk bisa terurai. Ini adalah jawaban konkret atas persoalan yang terus berulang,” tegasnya.
    Hendra juga menekankan selain berangkat dari masyarakat yang sadar lingkungan, pemerintah juga musti berperan dengan menekan melalui regulasi dan menyiapkan infrastruktur yang memudahkan bagi warga untuk menyelesaikan sampah mereka dari hilir.
    “Perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri, dari rumah tangga. Tapi, pemerintah juga harus hadir dengan kebijakan yang mendukung, bukan hanya retorika,” sebutnya.
    Persoalan sampah di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung Barat, bukanlah isu baru, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang menjadi tumpuan bagi beberapa wilayah di Bandung Raya, kerap dilanda krisis lahan.
    Kebakaran hebat dan kelebihan kapasitas adalah pemandangan yang berulang, menunjukkan betapa daruratnya kondisi pengelolaan sampah di wilayah Bandung Raya.
    Data menunjukkan bahwa sampah domestik, di mana plastik menjadi komponen dominan, terus meningkat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2023 mencatat bahwa timbulan sampah nasional mencapai sekitar 35,9 juta ton per tahun, dengan komposisi plastik mencapai 18,3 persen.
    Angka ini tentu berpotensi melonjak drastis saat momen-momen konsumsi tinggi seperti hari raya.
    Di Bandung Barat sendiri, produksi sampah harian tercatat sebanyak 200 ton dengan daya angkut hanya 150 ton ke TPA Sarimukti, ratusan ton sampah itu didominasi oleh sampah plastik.
    Sampah plastik dari sampah harian nyatanya masih mendominasi, kondisi itu berimbas negatif dengan menyisakan jejak karbon sehingga dampak jangka panjangnya terjadinya perubahan iklim.
    “Plastik-plastik ini mencemari tanah, air, bahkan udara jika dibakar. Mikroplastik sudah ditemukan di mana-mana, masuk ke dalam rantai makanan kita. Ini bukan lagi soal estetika, tapi soal kesehatan dan keberlanjutan hidup,” paparnya.
    PWI Kabupaten Bandung Barat berharap aksi mereka ini dapat menjadi pemicu bagi perubahan yang lebih besar. D3ngan kampanye ini, PWI Bandung Barat mendorong pemerintah daerah untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih progresif terkait pengelolaan sampah, terutama dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
    “Kami berharap pemerintah daerah, baik Kabupaten Bandung Barat maupun Provinsi Jawa Barat, dapat mengeluarkan peraturan daerah yang melarang atau membatasi penggunaan plastik sekali pakai, terutama untuk acara-acara besar seperti hari raya atau kegiatan kemasyarakatan,” usul Hendra.
    “Berikan insentif bagi masyarakat yang beralih ke wadah ramah lingkungan, dan sediakan fasilitas pengelolaan sampah yang memadai,” imbuhnya.
    Lebih lanjut, Hendra mengusulkan agar pemerintah aktif mengkampanyekan gaya hidup minim sampah dengan membawa wadah yang bukan sekali pakai dan memasifkan edukasi masyarakat tentang bahaya plastik.
    “Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama. Kita harus bersatu untuk menjaga bumi ini tetap lestari bagi generasi mendatang,” tandasnya.
    Dengan langkah kecil PWI Kabupaten Bandung Barat ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan semakin meluas, menjadikan Iduladha sebagai momen berbagi keberkahan tanpa meninggalkan jejak kerusakan ekologis.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 Juni 2025

    Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama Regional 7 Juni 2025

    Labfor Surabaya Telusuri Titik Api Kebakaran Big Mall Samarinda, Atrium Jadi Fokus Utama
    Tim Redaksi
    SAMARINDA, KOMPAS.com
    – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya mulai menyelidiki penyebab kebakaran
    Big Mall
    Samarinda yang terjadi pada Selasa (3/6/2025). Penyelidikan berlangsung sejak Sabtu (7/6/2025) siang dan difokuskan pada area Atrium, yang mengalami kerusakan terparah akibat kebakaran.
    Pemeriksaan forensik dimulai sekitar pukul 13.00 WITA. Sejumlah personel dari Reskrim Polresta Samarinda turut mendampingi tim Labfor untuk mengamankan lokasi dan membantu proses pengumpulan barang bukti.
    “Iya benar, ini pengungkapan pasti asal api itu, makanya jangan diganggu,” ujar Muhammad Mehransyah, petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk lantai tiga
    Atrium Big Mall
    , saat ditemui di lokasi.
    Menurut Mehransyah, seluruh akses ke area Big Mall, terutama bagian Atrium, kini ditutup total untuk umum. Hal ini sesuai dengan permintaan pihak kepolisian guna menjaga lokasi tetap steril.
    “Ada izin dari Manajemen kah, Mas? Kalau tidak ada, tidak boleh masuk,” ujarnya kepada wartawan. “Ini permintaan dari pihak kepolisian, untuk tidak boleh masuk,” lanjutnya.
    Seorang staf Big Mall yang enggan disebutkan namanya juga menyebutkan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari “penyelidikan internal”. Ia menolak untuk diwawancarai dan berusaha menutup kamera awak media.
    Dalam proses penyelidikan, tim forensik mengumpulkan sampel dan bukti fisik dari area terdampak, termasuk material yang terbakar, instalasi listrik, dan komponen lain yang mungkin menjadi pemicu kebakaran. Mengingat skala kerusakan yang besar, proses ini diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama.
    Kebakaran di
    Big Mall Samarinda
    sempat menimbulkan kepanikan. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material ditaksir cukup besar. Beberapa toko mengalami kerusakan parah dan operasional pusat perbelanjaan terbesar di Samarinda itu terhenti total sejak insiden terjadi.
    Hingga berita ini diturunkan, tim Labfor dan kepolisian masih berada di lokasi untuk melanjutkan penyelidikan. Hasil investigasi ini diharapkan bisa menjawab pertanyaan mengenai penyebab pasti kebakaran, sekaligus menjadi dasar tindak lanjut dari pihak manajemen maupun aparat penegak hukum.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ribuan Orang Mengungsi Imbas Kebakaran di Kapuk Muara Jakut – Page 3

    Ribuan Orang Mengungsi Imbas Kebakaran di Kapuk Muara Jakut – Page 3

    Sebagai bentuk respons cepat, BPBD Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan bantuan logistik antara lain 100 dus air mineral, 55 paket kidsware, 19 paket family kit, serta 4 lembar terpal untuk mendukung kebutuhan dasar warga selama masa pengungsian.

    Upaya penanganan kebakaran dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang melibatkan 29 unit pemadam kebakaran dari Dinas Gulkarmat, unsur TRC BPBD, PMI, AGD Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PLN, PSKB/Tagana Dinas Sosial, serta dukungan dari personel Polsek dan Koramil setempat. Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan proses evakuasi, pelayanan kesehatan, serta distribusi bantuan berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

    Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam pendataan oleh pihak berwenang, begitu pula dengan estimasi total kerugian yang masih dalam proses perhitungan.

    BPBD Provinsi DKI Jakarta terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada warga terdampak serta memastikan pemulihan pascakejadian berjalan secara optimal.

  • Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juni 2025

    Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar Megapolitan 7 Juni 2025

    Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 450 Rumah, Kerugian Ditaksir Rp 8 Miliar
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Total kerugian akibat kebakaran yang melanda permukiman warga di Penjaringan, Jakarta Utara diperkirakan mencapai Rp 8 miliar.
    “Untuk total kerugian diprediksi mencapai Rp8 miliar dan penyebab kebakaran masih diselidiki polisi,” ujar Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman, dilansir dari
    Antara
    , Sabtu (7/6/2025).
    Diperkirakan sebanyak 450 unit rumah berikut 750 kepala keluarga terdampak
    kebakaran di Penjaringan
    ini.
    “Objek yang terbakar merupakan rumah panggung semi permanen dengan material yang mudah terbakar sehingga api dengan cepat menjalar,” kata Gatot.
    Petugas memerlukan waktu hampir 12 jam untuk memadamkan api pada kebakaran di Penjaringan ini.
    “Pemadaman selesai dilakukan pada Sabtu dinihari pukul 00.16 WIB,” ucap dia.
    Proses awal pemadaman dilakukan pukul 12.27 WIB dan proses pemadaman baru selesai pada Sabtu pukul 00.16 WIB.
    Dalam proses pemadaman kebarakan di Penjaringan ini, 30 unit mobil pemadam dengan 150 personel dikerahkan ke lokasi.
    “Alhamdulillah, pemadaman berhasil dilakukan dan sejauh ini tidak ada korban jiwa,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juni 2025

    3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong Megapolitan 7 Juni 2025

    3.200 Korban Kebakaran Penjaringan Mengungsi di Lahan Kosong
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ribuan warga yang terdampak
    kebakaran di Penjaringan
    , Jakarta Utara terpaksa mengungsi di lahan kosong yang berada di dekat lokasi, Jumat (6/6/2025) malam.
    “Ada 3.200 jiwa yang terdiri dari 800 kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran ini,” kata Ketua RW 04 Kapuk Sudiono dilansir dari
    Antara
    , Sabtu (7/6/2025).
    Sebagian warga sudah ada di lokasi pengungsian ini dan ada beberapa tenda yang sudah dibangun Pemprov Jakarta untuk para korban.
    “Saat ini sudah ada warga yang di sini dan masih ada yang di luar pengungsian dan nanti akan datang ke sini,” ujar dia.
    Sudiono berharap ada kepedulian dari pemerintah serta pihak swasta terhadap nasib korban
    kebakaran Penjaringan
    yang harus kehilangan tempat tinggal mereka.
    “Bantuan ini tentu untuk meringankan penderitaan warga,” ucap dia.
    Sementara Dinas Sosial Jakarta dan BPBD Jakarta sudah mendirikan tenda di lokasi pengungsian pada Jumat malam.
    Mereka juga telah menyalurkan bantuan berupa logistik dan bantuan makanan kepada korban terdampak.
    Di lokasi ada tiga tenda pengungsian yang didirikan Dinas Sosial dan BPBD juga tengah membangun tenda sebagai lokasi sementara bagi korban kebakaran.
    Sebelumnya kebakaran melanda bangunan yang berdiri di atas lahan seluas tiga hektare Jalan Empang Damai Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat siang.
    “Objek yang terbakar merupakan rumah panggung semi permanen dengan material yang mudah terbakar sehingga api dengan cepat menjalar,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman.
    Diperkirakan total kerugian akibat kebakaran Penjaringan ini mencapai Rp 8 miliar.
    Sebanyak 450 unit rumah berikut 750 kepala keluarga terdampak akibat kebakaran ini.
    Gulkarmat mengerahkan 150 personel gabungan serta diperkuat dengan 29 unit mobil pemadam kebakaran yang didatangkan dari Jakarta Utara 23 unit, Jakarta Barat 4 unit, dan PK 2 unit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juni 2025

    Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam Megapolitan 7 Juni 2025

    Kebakaran di Penjaringan Baru Padam Setelah 12 Jam
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    –  Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) memerlukan waktu hampir 12 jam untuk memadamkan api pada kebakaran ratusan rumah di kawasan padat penduduk, Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    “Pemadaman selesai dilakukan pada Sabtu dinihari pukul 00.16 WIB,” kata Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman, dilansir dari Antara, Sabtu (7/6/2025).
    Kebakaran di Penjaringan
    itu pertama kali dilaporkan ke Damkar sekitar pukul 12.18 WIB.
    Proses awal pemadaman dilakukan pukul 12.27 WIB dan proses pemadaman baru selesai pada Sabtu pukul 00.16 WIB.
    Dalam proses pemadaman kebarakan di Penjaringan ini, 30 unit mobil pemadam dengan 150 personel dikerahkan ke lokasi.
    Adapun objek terbakar yang terbakar adalah rumah semi permanen dan rumah panggung yang ada di lokasi tersebut.
    “Alhamdulillah, pemadaman berhasil dilakukan dan sejauh ini tidak ada korban jiwa,” ujar dia.
    Kebakaran yang terjadi di lahan seluas tiga hektare atau 30.000 meter persegi menghanguskan 450 unit rumah semi permanen atau rumah panggung dengan 750 kepala keluarga (KK).
    “Untuk total kerugian diprediksi mencapai Rp8 miliar dan penyebab kebakaran masih diselidiki polisi,” ucap Gatot.
    Sebelumnya, ribuan warga terdampak akibat
    kebakaran di Penjaringan
    , Jakarta Utara.
    “Ada 3.200 jiwa yang terdiri dari 800 kepala keluarga yang terdampak akibat kebakaran ini,” kata Ketua RW 04 Kapuk Sudiono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.