Kasus: kebakaran

  • Kebakaran Wihara di Cilincing Jakarta Utara, 13 Mobil Pemadam Dikerahkan – Page 3

    Kebakaran Wihara di Cilincing Jakarta Utara, 13 Mobil Pemadam Dikerahkan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran terjadi di sebuah wihara kawasan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (9/6/2025) sekitar pukul 01.24 WIB. Api diduga berasal dari masalah kelistrikan.

    Kasi Ops Sudin Damkar Jakarta Utara Gatot Sulaiman menyampaikan, gedung wihara itu terletak di Jalan Cilincing Lama, RT 05 RW 04, Cilincing. Bangunan tersebut seluas 10×30 meter persegi milik Yayasan Budhi Prasadha.

    “Penyebab fenomena listrik,” tutur Gatot kepada wartawan.

    Gatot menyebut, awalnya saksi atas nama Dimas yang sedang tidur mendengar adanya suara seperti rintik hujan. Setelah ditelusuri nyatanya plafon altar sudah terbakar.

    “Kerugian kurang lebih Rp1.050.000.000,” jelas dia.

    Setelah menerima laporan, petugas Damkar pun mengerahkan 13 unit kendaraan dan 47 personel untuk memadamkan api.

    “Sudah dapat diatasi oleh petugas, akhir pemadaman 03.14 WIB,” Gatot menandaskan.

  • Gulkarmat kerahkan 47 personel padamkan kebakaran vihara di Cilincing

    Gulkarmat kerahkan 47 personel padamkan kebakaran vihara di Cilincing

    Petugas memadamkan api di vihara, Cilincing Jakarta Utara pada Senin (9/6/2025) dini hari ANTARA/HO-Gulkarmat

    Gulkarmat kerahkan 47 personel padamkan kebakaran vihara di Cilincing
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 09 Juni 2025 – 09:38 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 47 personel untuk memadamkan kebakaran gedung vihara di Jalan Cilincing Lama, Jakarta Utara,  Senin dini hari.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan api berhasil dipadamkan,” kata Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Gatot Sulaiman di Jakarta, Senin.

    Pihaknya mengerahkan 47 personel damkar dengan 13 unit mobil pemadam dalam misi itu.

    Dari kebakaran ini ada 130 kepala keluarga yang dapat diselamatkan dan sejauh ini penyebab kebakaran adalah fenomena listrik.

    Berdasarkan keterangan dari saksi, saksi sedang tidur dan mendengar seperti suara hujan.

    Lalu dia bangun dan melihat plafon gedung sudah terbakar.

    “Api membesar dan meminta tolong kepada petugas dan kami langsung datang ke lokasi,” kata dia

    Ia mengatakan petugas mendapatkan informasi kebakaran yang membakar gedung vihara sekitar pukul 01.24 WIB dan langsung melakukan pemadaman pada pukul 01.36 WIB.

    Petugas langsung memadamkan dan melokalisir api serta melakukan pendinginan setelah api padam.

    “Api berhasil dipadamkan pada pukul 03.14 WIB,” katanya.

    Ia mengatakan objek yang terbakar adalah gedung vihara dengan luas 300 meter persegi.

    “Total kerugian akibat kebakaran ini ditaksir Rp1 miliar lebih,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Kapal Pengangkut Ratusan Mobil Listrik Terbakar, Ditinggal di Laut, Belum Padam

    Kapal Pengangkut Ratusan Mobil Listrik Terbakar, Ditinggal di Laut, Belum Padam

    Jakarta

    Memasuki hari keenam, kapal pembawa ratusan kendaraan listrik yang terbakar di laut belum bisa dipadamkan. Kapal tersebut sudah ditinggalkan seluruh awaknya.

    Diberitakan sebelumnya, sebuah kapal kargo bernama Morning Midas mengalami kebakaran di lepas Pantai Alaska. Berlayar dari China menuju Meksiko, kapal tersebut mengangkut 3.000 mobil, di mana 800 di antaranya merupakan mobil listrik (full BEV dan hybrid).

    Mobil-mobil tersebut datang dari beberapa pabrikan berbeda asal China. Dalam laporan yang disampaikan cnecpost, terdapat mobil milik Chery dan Great Wall Motor dalam kapal.

    Sehari setelah api pertama muncul dan upaya memadamkan tak berhasil, seluruh 22 awak kapal langsung melakukan evakuasi. Kapal kargo yang kini tak berpenumpang tersebut dilaporkan masih mengeluarkan asap hitam hingga akhir pekan kemarin.

    Setelah mulai terbakar pada Selasa (3/6) pekan lalu, hingga kini api belum bisa dipadamkan. Posisi kapal yang berjarak sangat jauh dari pelabuhan membuat upaya pemadaman sulit dilakukan. Kapal berjarak 2.000 km dari pulau terdekat.

    Dilaporkan Worldcargonews, tim pemadam dan keselamatan diperkirakan baru akan sampai ke lokasi kebakaran pada Senin (9/6) hari ini waktu setempat.

    Baterai mobil listrik yang berbahan lithium bisa mengalami kerusakan karena beberapa faktor, di antaranya penyalahgunaan mekanis, kimia, atau termal. Masalah ini kemudian bisa menyebabkan fenomena yang disebut sebagai thermal runaway. Ketika thermal runaway berlangsung, prosesnya hampir mustahil dihentikan. Inilah yang kemudian kerap memicu kebakaran atau bahkan ledakan.

    Kebakaran yang terjadi pada mobil listrik juga membutuhkan upaya lebih besar untuk memadamkan. Setidaknya dibutuhkan 136.000 liter air selama empat jam untuk memadamkan api kebakaran mobil listrik. Sementara pada mesin pembakaran internal, dibutuhkan hanya 10.000 hingga 17.000 liter selama 30 menit.

    (din/sfn)

  • Tiga Warga Jaktim Terluka Akibat Sapi Kurban Mengamuk saat Ingin Dipotong

    Tiga Warga Jaktim Terluka Akibat Sapi Kurban Mengamuk saat Ingin Dipotong

    JAKARTA – Tiga orang warga mengalami luka akibat sapi kurban terlepas dan mengamuk di Jalan SMKN 24, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu.

    “Saat sapi mau dipotong, terlepas dari tali. Kemungkinan sapi sedang birahi. Pelapor langsung menghubungi Damkar Jakarta Timur,” ucap Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Muchtar di Jakarta, Minggu.

    Pihaknya kemudian menerjunkan tiga orang petugas untuk mengamankan sapi yang mengamuk itu.

    “Tiga personel kita turunkan untuk merepons aduan warga soal sapi yang mengamuk,” ujar Muchtar.

    Salah satu korban, Reza mengatakan saat sapi akan ditarik, tiba-tiba menyepak dan mengamuk hingga melukai dua warga lainnya.

    Tak hanya itu, sapi dengan bobot 400 kilogram (Kg) itu juga merusak satu unit sepeda motor milik warga.

    Dalam video yang diterima ANTARA, seorang warga bahkan sempat terinjak oleh sapi yang mengamuk itu.

    Warga sekitar pun berteriak histeris menonton sapi itu mengamuk dan menjatuhkan sekitar dua unit sepeda motor.

    Sejumlah pria berusaha menenangkan sapi itu, namun hingga video berakhir upaya itu nihil dan sapi tetap saja mengamuk

  • Polres Jakut Gelar Trauma Healing Korban Kebakaran di Kapuk Muara – Page 3

    Polres Jakut Gelar Trauma Healing Korban Kebakaran di Kapuk Muara – Page 3

    Ratusan rumah semi permanen hangus terbakar dan sekitar 2.000 jiwa mengungsi imbas kebakaran hebat yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Gang Damai, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji menerangkan, kebakaran mulai terjadi pukul 12.18 WIB. Api baru berhasil dipadamkan setelah 11 jam melakukan upaya pemadaman dan pendinginan.

    “Pemadaman total tercatat selesai pada pukul 23.15 WIB setelah sebelumnya dilakukan proses pendinginan mulai pukul 16.11 WIB,” kata Isnawa dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6/2025).

    Isnawa mencatat sedikitnya 500 unit rumah semi permanen yang ludes dilalap api. Selain itu, tiga warung dan satu gudang juga ikut hangus.

    “Tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kebakaran berdampak besar terhadap warga,” ucap dia.

    Untuk sementara, sekitar 400 kepala keluarga yang terdampak mengungsi di lahan milik PT. DHI. Tenda-tenda darurat telah disiapkan, lengkap dengan bantuan logistik dari BPBD dan dinas terkait.

    Isnawa mengatakan, BPBD langsung mengaktifkan mekanisme tanggap darurat untuk menjamin kebutuhan dasar para pengungsi dapat segera terpenuhi.

    “Kami memastikan bantuan logistik yang diberikan mencakup kebutuhan paling mendesak, termasuk air minum, perlengkapan anak, serta kebutuhan keluarga dan hunian sementara. Kami juga terus berkoordinasi dengan lintas sektor agar penanganan berjalan efektif,” jelas Isnawa.

  • Sapi Kurban Mengamuk saat Mau Dipotong di Cipayung, Tiga Orang Luka-luka – Page 3

    Sapi Kurban Mengamuk saat Mau Dipotong di Cipayung, Tiga Orang Luka-luka – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Tiga orang mengalami luka akibat amukan sapi kurban yang terlepas di Jalan SMKN 24, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (8/6/2025).

    “Saat sapi mau dipotong, terlepas dari tali. Kemungkinan sapi sedang birahi. Pelapor langsung menghubungi Damkar Jakarta Timur,” ucap Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Muchtar dilansir Antara.

    Pihaknya kemudian menerjunkan tiga orang petugas untuk mengamankan sapi mengamuk itu.

    “Tiga personel kita turunkan untuk merepons aduan warga soal sapi yang mengamuk,” ujar Muchtar.

    Peristiwa itu diungkapkan salah satu korban, Reza. Dia mengatakan saat sapi akan ditarik, tiba-tiba menyepak dan mengamuk hingga melukai dua warga lainnya.

    Tak hanya itu, sapi dengan bobot 400 kilogram (Kg) itu juga merusak satu unit sepeda motor milik warga.

    Dalam video yang diterima Antara, seorang warga bahkan sempat terinjak oleh sapi yang mengamuk itu.

    Warga sekitar pun berteriak histeris menonton sapi itu mengamuk dan menjatuhkan sekitar dua unit sepeda motor.

    Sejumlah pria berusaha menenangkan sapi itu, namun hingga video berakhir upaya itu nihil dan sapi tetap saja mengamuk.

     

    Amuk hewan kurban saat hendak disembelih juga terjadi di sejumlah daerah. Di Tangerang Selatan, Banten, dua ekor sapi mengamuk hingga merusak tiga unit sepeda motor.

  • Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap "Ngebul" ke Muka Saya Megapolitan 8 Juni 2025

    Cerita Misti Selamatkan Diri dari Kebakaran Penjaringan: Asap “Ngebul” ke Muka Saya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Salah satu warga bernama Misti (49) menceritakan perjuangannya menyelamatkan diri dari
    kebakaran di Kapuk Muara
    , Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Misti mengaku, titik api berasal dari rumah warga yang berada di belakang kediamannya.
    “Soalnya, ini kebakarannya di belakang (rumah) saya, kita posisinya lagi pada tidur,” ucap Misti saat diwawancarai 
    Kompas.com
     di lokasi, Minggu (8/6/2025).
    Ketika terbangun, Misti terkejut melihat api sudah membakar area atap rumahnya.
    Ia segera membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas. Suami Misti pun kaget melihat atap rumahnya sudah terbakar.
    “Namanya bangun tidur dibangunin jadi semaput, dia duduk lagi, duduk lagi, saya seret-seret suami saya,” jelas Misti.
    Ketika itu, suaminya nyaris tertimpa kayu atap rumahnya yang keropos akibat dilalap si jago merah.
    Beruntungnya, Misti dan suaminya tidak terluka karena kayu tersebut jatuh di samping badannya. Setelah itu, Misti dan suaminya berusaha ke luar dari kamar.
    “Saat saya keluar dari kamar, asap ngebul ke muka saya semua, jadi saya batuk-batuk, dan tenggorokannya sakit,” ucap Misti.
    Karena itu, Misti tak sempat menyelamatkan barang berharganya. Ia hanya mampu menyelamatkan satu kipas angin dan baju yang dikenakan di badan.
    “Tapi, Alhamdulillah kita mah enggak ngurusin apa yang bisa diselamatin, kita mikirin badan saya sampai enggak bisa lari gemetaran, api sudah di atas kepala saya, sudah panas,” beber dia.
    Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
    Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama. Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
    Sampai saat ini, penyebab kebakaran di Kapuk Muara masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
    Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curhat-Keluhan Warga Korban Kebakaran Penjaringan yang Hanguskan Ratusan Rumah

    Curhat-Keluhan Warga Korban Kebakaran Penjaringan yang Hanguskan Ratusan Rumah

    Jakarta

    Kebakaran di kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyisakan duka bagi ribuan warga. Ratusan rumah terbakar, memaksa para korban kehilangan tempat tinggal dan mengungsi ke tenda-tenda darurat.

    Kebakaran terjadi pada Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB dan baru berhasil dipadamkan pukul 23.15 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 500 rumah di RT 17 RW 004, Kelurahan Kapuk Muara, hangus terbakar. Luas area terdampak mencapai sekitar 3 hektare, dan sedikitnya 3.200 jiwa terdampak, dengan 1.900 di antaranya kini tinggal di lokasi pengungsian.

    Warga Sampaikan Keluhan di Pengungsian

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah meninjau langsung lokasi pengungsian. Ia menerima sejumlah keluhan dari warga, terutama terkait suhu panas di dalam tenda serta kebutuhan balita yang belum sepenuhnya terpenuhi.

    “Kalau untuk urusan makanan, minuman, kesehatan, nggak ada masalah. Hanya memang karena panas, mereka meminta kipas angin, kemudian juga ada permintaan susu formula,” ujar Pramono di lokasi pengungsian, Minggu (8/6).

    Pramono memastikan permintaan warga akan segera ditindaklanjuti. Ia juga menugaskan dinas-dinas terkait, termasuk kesehatan, sosial, dan dukcapil untuk mendampingi warga yang kehilangan dokumen seperti KTP atau ijazah.

    Cerita Warga Kehilangan Tempat Tinggal

    Di tengah suasana pengungsian, Medi (52), salah satu warga terdampak, menceritakan kehilangan tempat tinggal dan alat bekerja. Bersama 14 rekannya yang sehari-hari mengamen, mereka kini tinggal di bawah tenda darurat.

    Ia mengenang saat kejadian, kebakaran terjadi ketika banyak warga sedang melaksanakan salat Jumat. Api cepat membesar dan melahap permukiman semipermanen yang rapat satu sama lain.

    Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran

    Kapolsek Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya menyebut pihaknya sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Selain itu, kepolisian juga telah mendirikan posko keamanan 3 pilar di lokasi untuk membantu warga.

    “Pelayanan administrasi terhadap warga yang kehilangan surat, KTP, ATM, dan lain-lain, serta pengamanan di lokasi pengungsian terus dilakukan,” kata Agus, Minggu (8/6).

    Pihaknya juga menyalurkan bantuan logistik, mengamankan distribusi bantuan, hingga melakukan trauma healing untuk anak-anak dan perempuan di lokasi pengungsian.

    Antisipasi Pemprov DKI: 1 RT 1 APAR

    Pemprov DKI Jakarta memastikan penanganan korban menjadi prioritas. Dalam kunjungannya, Gubernur Pramono Anung menyampaikan bahwa pendataan dan penggantian dokumen warga yang hangus akan dipermudah.

    Untuk mencegah kejadian serupa, Pramono juga menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang program “1 RT 1 APAR” atau Alat Pemadam Api Ringan. Pengadaan APAR akan dipercepat di seluruh RT di Jakarta.

    “Saya barusan menandatangani tentang pergub tentang APAR. Saya yakin mungkin di sini belum semua RT itu setiap RT 1 APAR. Karena pemerintah DKI memang menyiapkan untuk itu. Dan mudah-mudahan di bulan Agustus ini setiap RT punya 1 APAR. Jadi kalau ada kejadian seperti ini maka cepat untuk bisa ditangani,” ujar Pramono, Minggu (8/6).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juni 2025

    Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel Megapolitan 8 Juni 2025

    Korban Kebakaran Penjaringan Kesulitan Gunakan Toilet Portabel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Korban
    kebakaran Kapuk Muara
    , Penjaringan, Jakarta Utara, mengaku kesulitan menggunakan toilet portabel.
    “Cuma banyak orang yang enggak mengerti (cara gunainnya) karena ini WC umum yang diinjak (flush) airnya,” ucap salah satu korban kebakaran bernama Sumarni (64).
    Sumarni mengaku bahwa di usianya yang sudah tak lagi muda, ia tak terbiasa menggunakan toilet portabel.
    Selain itu, air di toilet portabel yang tersedia kerap kali tak keluar.Hal itu lah yang membuat ia masih kesulitan untuk buang air besar dan kecil meski sudah ada toilet portabel.
    Selain sulit menggunakannya, jumlah toilet portabel dinilai masih terbatas.
    “Terus antre juga, itu kan buat ribuan warga ini cuma berapa toiletnya,” ungkap Sumarni.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, ada sekitar 12 toilet portabe; yang tersedia di dekat tenda pengungsian.
    Selain itu, tersedia pula dua toren air bersih yang merupakan bantuan dari PAM Jaya.
    Sementara warga lain bernama Misti (49) justru mengaku terbantu dengan keberadaan toilet portabel
    “Alhamdulilah ada cukup, mandi apa. Kalau air bersih juga ada (airnya),” jelas Misti.
    Misti justru menilai bantuan yang kurang hanya pakaian saja.
    Untuk diketahui, kebakaran hebat terjadi di Kampung Sawah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/6/2025).
    Kebakaran tersebut berlangsung cukup lama dan baru bisa dipadamkan setelah 12 jam.
    Akses yang sempit dan sumber air yang susah membuat proses pemadaman kebakaran ini cukup lama. Alhasil, 485 bangunan terbakar dan 3.200 jiwa menjadi korban.
    Sampai saat ini, penyebab
    kebakaran di Kapuk Muara
    masih simpang siur dan tengah didalami polisi.
    Sedangkan ribuan korban sementara waktu mengungsi di tenda darurat yang didirikan oleh Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jakarta, Kementerian Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta di atas lahan kosong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi sediakan dapur lapangan untuk bantu pengungsi di Kapuk Muara

    Polisi sediakan dapur lapangan untuk bantu pengungsi di Kapuk Muara

    Sejumlah anggota Ditsamapta Polda Metro Jaya sedang menyiapkan makanan untuk para pengungsi kebakaran di Dapur Lapangan yang digelar di Jalan Kapuk Raya RT 7 RW 2, Kapuk Muara, Jakarta Utara, Minggu, (8/6/2025). ANTARA/HO-Humas Polda Metro Jaya

    Polisi sediakan dapur lapangan untuk bantu pengungsi di Kapuk Muara
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Juni 2025 – 16:45 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Samapta Polda Metro Jaya mendirikan dapur lapangan untuk membantu pengungsi di kawasan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi korban kebakaran. Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan, tanggung jawab sosial Polri kepada masyarakat.

    “Kami (Polri) hadir di tengah masyarakat bukan hanya dalam hal penegakan hukum, tetapi juga saat masyarakat mengalami kesulitan,” katanya dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Ade Ary berharap dapur lapangan ini dapat meringankan beban para pengungsi. Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga ketertiban dan kesehatan selama berada di lokasi pengungsian. Sementara itu Kepala Seksi Pengamanan dan Penyelamatan (Pammat) Ditsamapta, AKP Ali Hajar menyebutkan dapur lapangan beroperasi mulai pukul 08.00 WIB.

    “Menu yang disiapkan hari ini antara lain tongseng daging, kentang goreng, dan nasi putih,” katanya.

    Ali juga menambahkan mereka juga memastikan proses penyiapan dan distribusi makanan berjalan tertib dan tepat sasaran. Kegiatan berlangsung di Jalan Kapuk Raya RT 7 RW 2, Kapuk Muara. Anggota dari Seksi Pengamanan dan Penyelamatan Subdit Gasum Ditsamapta dikerahkan untuk menyiapkan dan membagikan makanan kepada para pengungsi.

    Sebelumnya kebakaran melanda bangunan yang berdiri di atas lahan seluas tiga hektare atau 30 ribu meter persegi di Jalan Empang Damai Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat (6/6) siang.

    “Objek yang terbakar merupakan rumah panggung semi permanen dengan material yang mudah terbakar sehingga api dengan cepat menjalar,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman di Jakarta, Jumat (6/6).

    Ia mengatakan total kerugian yang dialami korban mencapai Rp8 miliar. Aksi pemadaman yang dilakukan secara bersama-sama berhasil menyelamatkan 450 unit rumah berikut 750 kepala keluarga yang berada di lokasi yang berdekatan dengan objek yang terbakar.

    Sumber : Antara