Kronologi Bos Gudang Ban Terbakar Dimintai Rp 8 Juta oleh Oknum Warga
Penulis
BEKASI, KOMPAS.com –
Di tengah duka dan kepanikan akibat
kebakaran
hebat yang melanda gudang sekaligus toko bannya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Oscar Fernando harus menelan pil pahit lainnya.
Oscar justru dimintai uang oleh seorang oknum warga, dengan dalih untuk operasional petugas pemadam kebakaran.
“Iya, dimintain uang Rp 8 juta,” kata Oscar kepada
Kompas.com
, Senin (9/6/2025).
Menurut bos toko dan gudang ban tersebut, permintaan uang itu datang pada Sabtu (7/6/2025) sore, dua hari setelah api melahap gudangnya di Jalan Raya Jatimakmur.
Oknum yang mengaku sebagai “penengah” itu menyodorkan alasan operasional dan kebutuhan konsumsi bagi para petugas damkar yang masih berjibaku di lokasi untuk proses pendinginan.
Oscar mengaku sempat diminta untuk segera menemui orang tersebut langsung di lokasi kebakaran.
Setibanya di sana, Oscar yang masih terguncang akibat musibah tak langsung menyerahkan uang.
Oscar lantas memilih memastikan kepada petugas damkar terlebih dahulu. Hal ini yang kemudian membongkar adanya dugaan pemerasan.
“Saya tanya ke damkar, dan mereka kaget. Katanya, ‘kita enggak pernah minta duit’,” ujar Oscar.
Petugas damkar menegaskan, tidak ada permintaan uang dalam bentuk apapun dari pihak mereka. Bahkan, mereka mengaku bersyukur hanya dengan diberi makan saat bertugas.
“Boro-boro minta duit, dikasih makan saja sudah bersyukur banget,” ujar salah satu petugas.
Merasa dibohongi, Oscar kecewa berat. Ia menilai tindakan oknum itu tidak berperikemanusiaan, mengingat dirinya tengah menanggung kerugian besar akibat kebakaran yang disebabkan dugaan korsleting listrik.
“Bayangin, saya lagi rugi Rp 8 miliar. Masih sempat-sempatnya ada yang minta uang,” ujar Oscar lirih.
Kejadian ini menjadi potret ironi di tengah bencana, ketika korban belum sempat bangkit dari keterpurukan, malah dimanfaatkan oleh segelintir pihak yang tak bertanggung jawab.
Dugaan pemerasan ini juga menambah tekanan psikologis bagi Oscar, yang sedang menghitung kerugian dan mencari cara bangkit dari kehancuran usahanya.
Pihak Dinas Pemadam
Kebakaran
dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi memastikan, bahwa oknum tersebut bukan bagian dari petugas resmi mereka.
Mereka juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan institusi mereka untuk kepentingan pribadi.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis malam (5/6/2025) sekitar pukul 23.35 WIB itu meluluhlantakkan seluruh isi gudang dan toko milik Oscar. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Bagi Oscar, selain harus memulihkan kondisi usahanya, dia juga harus berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa empatinya telah disalahgunakan.
(Reporter: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246980/original/015405700_1749514517-32b29b3b-6428-417b-8e32-f33608cf4fad.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Pastikan Penanganan Cepat Pengungsi Korban Kebakaran Kapuk Muara – Page 3
Pada kesempatan yang sama, Ketua RW 04 Kelurahan Kapuk Muara, Sudiono, menjelaskan kronologi kejadian bahwa kebakaran terjadi saat lingkungan dalam kondisi sepi. Kebakaran berlangsung bertepatan dengan waktu salat Jumat dan perayaan Iduladha.
“Waktu itu pas berbarengan kebakarannya. Satu, pas waktu sembahyang Jumat. Kedua, pas hari raya Idul Adha,” tutur Sudiono.
“Jadi waktu itu kondisinya sepi, tau-tau, api udah gede,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sudiono menyampaikan bahwa bantuan dari berbagai tingkatan pemerintahan telah hadir secara cepat dan terpadu. Fasilitas darurat seperti MCK, air bersih, dan makanan telah tersedia di lokasi pengungsian.
“Selama ini penanganannya dari tingkat kelurahan sampai ke tingkat provinsi dan pusat pun selalu merespons semua. Jadi, dari itu, udah disiapin langsung MCK portabel, terus air, semua terpenuhi, dan makanan, alhamdulillah, tidak kekurangan,” urainya.
Sudiono mengucapkan terima kasih atas kunjungan Wapres Gibran yang menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kondisi warga. Ia berharap kehadiran Wapres menjadi solusi bagi korban dan wilayah terdampak.
“Saya terima kasih Bapak (Wapres) menyempatkan mengunjungi atau melihat langsung kondisi pengungsian korban kebakaran di wilayah kami,” ucapnya.
-

Pemprov DKI Tak Siap Hadapi Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk
GELORA.CO -Pemprov DKI Jakarta belum berhasil mengambil langkah preventif yang memadai dalam mencegah kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat penduduk.
Demikian dikatakan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu menanggapi kebakaran hebat yang menimpa ratusan rumah di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Pejaringan, Jakarta Utara pada Jumat dini hari, 6 Juni 2025
“Kebakaran di permukiman padat penduduk masih jadi momok. Hal ini menunjukkan bahwa Jakarta belum berhasil mengambil langkah preventif yang baik untuk mencegah terjadinya insiden seperti itu,” kata Kevin Wu dalam keterangan resminya, Selasa 10 Juni 2025.
Kevin mengaku khawatir apabila kebakaran serupa terjadi secara terus menerus, karena akan mengancam keselamatan penduduk Jakarta.
Kevin pun mendesak Pemprov untuk mengevaluasi sistem penanggulangan kebakarannya.
Dalam sepekan ini kebakaran terjadi tidak hanya di Kapuk Muara, tapi juga Vihara Lalitavistara di Cilincing, Jakarta Utara, dan pabrik lilin di Tamansari, Jakarta Barat.
“Pemprov DKI Jakarta harus melakukan evaluasi dan memperkuat sistem penaggulangan kebakaran di semua tempat,” kata Kevin.
Kevin turut menyinggung kekurangan pos pemadam kebakaran (damkar) di sejumlah kelurahan di Jakarta.
Tak hanya itu, Kevin juga meminta agar Alat Pemadam Api Ringan (APAR) didistribusikan ke setiap Rukun Tetangga/Rukun Warga (RT/RW) dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kecepatan respons warga dalam menghadapi kebakaran.
-

Kriminal kemarin, remaja tewas saat tawuran hingga kasus rasisme
Jakarta (ANTARA) –
Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada Senin (9/6), mulai dari remaja tewas dalam tawuran di Jakarta Timur hingga kasus penganiayaan dan rasisme di Jakarta Barat berakhir damai.
Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.
1. Satu tewas akibat tawuran bersenjata tajam dan bom molotov di Jaktim
Jakarta (ANTARA) – Satu orang tewas akibat tawuran antar remaja yang menggunakan senjata tajam dan bom molotov di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, Senin dinihari.
“Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga di Jalan Raya Kampung Tengah pada Senin dini hari,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya saat dikonfirmasi di Jakarta.
Baca selengkapnya di sini
2. Hendak tawuran, lima pemuda bersenjata tajam di Jakpus ditangkap
Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat menangkap lima pemuda bersenjata tajam karena diduga hendak tawuran di kawasan Jl. Bonang, Menteng, Senin dini hari.
“Tawuran ini sangat membahayakan keselamatan warga. Kami akan menindak tegas,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.
Baca selengkapnya di sini
3. Gulkarmat kerahkan 47 personel padamkan kebakaran vihara di Cilincing
Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mengerahkan 47 personel untuk memadamkan kebakaran gedung vihara di Jalan Cilincing Lama, Jakarta Utara, Senin dini hari.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan api berhasil dipadamkan,” kata Kepala Seksi Operasi Gulkarmat Gatot Sulaiman di Jakarta, Senin.
Baca selengkapnya di sini
4. Pencuri motor di Jakbar terancam 7 tahun penjara
Jakarta (ANTARA) – Dua pencuri sepeda motor berinisial UM (28) dan DM (22) yang beraksi di wilayah Grogol Petamburan, Jakarta Barat, terancam tujuh tahun penjara.
“Kedua pelaku disangkakan dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman pidana penjara maksimal tujuh tahun,” ungkap Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara di Jakarta, Senin.
Baca selengkapnya di sini
5. Kasus penganiayaan dan rasisme di Jakarta Barat berakhir damai
Jakarta (ANTARA) – Kasus penganiayaan dan rasisme yang terjadi di Halte Transjakarta Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu, berakhir damai, Senin.
Kedua belah pihak, baik korban dan pelaku, kata Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara, sepakat menyelesaikan kasus itu melalui keadilan restoratif (restorative justice).
Baca selengkapnya di sini
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025 -

Perut Diikat Batu, Ini Fakta-fakta Penemuan Mayat di Pantai Indah Kapuk
Jakarta: Jasad seorang pria ditemukan mengambang di aliran kali Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 9 Juni 2025.
Sebelumnya, jasad pria tersebut ditemukan warga yang tengah memancing di aliran kali PIK. Posisi jenazah juga sempat digeser ke pinggir agar memudahkan petugas untuk mengevakuasi.
Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat pria di Pantai Indak Kapuk:
Tanpa identitasJasad tersebut ditemukan tanpa identitas. Polisi lalu melakukan identifikasi awal terhadap jasad korban. Evakuasi jenazah dilakukan dengan bantuan tim rescue dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara.
Perut diikat batu
Saat ditemukan, kondisi jasad terdapat luka di bagian wajah. Selain itu, pada bagian perut diikat dengan batu.
“Laki-laki (korban), ini pas di warung sini diangkatnya, luka di wajah doang kayaknya ada darahnya juga. Sama perutnya diikat batu gitu, kayak ada jaket, terus diikat batunya itu,” kata warga bernama Yusuf.
Komandan Regu Gulkarmat Sektor Penjaringan, Hotdiaman Purba membenarkan adanya batu yang terikat di bagian tubuh korban. Hal ini menjadi suatu yang janggal.
“Kalau kondisinya sih, janggalnya karena ada diikat sama batu begitu, kondisinya terikat di perut,” kata Hotdiaman, saat ditemui awak media.
Jasad dibawa ke RS untuk autopsiJenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penemuan jasad tanpa identitas ini, apakah korban pembunuhan atau bunuh diri. Polsek Penjaringan masih melakukan penyelidikan.
Jakarta: Jasad seorang pria ditemukan mengambang di aliran kali Pantai Indah Kapuk (PIK), Penjaringan, Jakarta Utara, Senin, 9 Juni 2025.
Sebelumnya, jasad pria tersebut ditemukan warga yang tengah memancing di aliran kali PIK. Posisi jenazah juga sempat digeser ke pinggir agar memudahkan petugas untuk mengevakuasi.
Berikut ini fakta-fakta penemuan mayat pria di Pantai Indak Kapuk:
Tanpa identitas
Jasad tersebut ditemukan tanpa identitas. Polisi lalu melakukan identifikasi awal terhadap jasad korban. Evakuasi jenazah dilakukan dengan bantuan tim rescue dari Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara.
Perut diikat batu
Saat ditemukan, kondisi jasad terdapat luka di bagian wajah. Selain itu, pada bagian perut diikat dengan batu.
“Laki-laki (korban), ini pas di warung sini diangkatnya, luka di wajah doang kayaknya ada darahnya juga. Sama perutnya diikat batu gitu, kayak ada jaket, terus diikat batunya itu,” kata warga bernama Yusuf.
Komandan Regu Gulkarmat Sektor Penjaringan, Hotdiaman Purba membenarkan adanya batu yang terikat di bagian tubuh korban. Hal ini menjadi suatu yang janggal.
“Kalau kondisinya sih, janggalnya karena ada diikat sama batu begitu, kondisinya terikat di perut,” kata Hotdiaman, saat ditemui awak media.
Jasad dibawa ke RS untuk autopsi
Jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait penemuan jasad tanpa identitas ini, apakah korban pembunuhan atau bunuh diri. Polsek Penjaringan masih melakukan penyelidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(PRI)
-
/data/photo/2025/06/09/6846eb3e9bdb3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing Megapolitan 9 Juni 2025
Penampakan Lapak Rongsokan di Rawa Buaya yang Terbakar, Kini Tersisa Puing
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kebakaran melanda sebuah bangunan lapak barang rongsokan di Jalan Cabe Rawit Raya Nomor 9B, RT 5 RW 12, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (9/5/2025).
Senin sore, proses pendinginan telah rampung. Api dipadamkan oleh 16 unit pemadam kebakaran.
Sejumlah warga membersihkan sisa-sisa bangunan yang salah satunya sempat digunakan untuk pengelasan besi.
Bau sisa asap kebakaran masih pekat tercium meskipun telah empat jam api dilokalisir.
Warga juga masih berhamburan di sekitar bangunan. Beberapa mengungsi di sekitar rumah tetangga.
Salah satu warga yang ditemui, Mujani (75), mengaku tidak tahu penyebab kebakaran yang melahap sejumlah lapak dan rumah warga.
Dugaan penyebab, kronologi, total area terbakar hingga total kerugian pun masih belum diketahui hingga saat ini.
“Apinya gede, tapi kebakaran dasarnya enggak tahu,” ujar dia, Senin.
Sejumlah warga enggan berkomentar tentang kejadian yang melanda daerah Rawa Buaya pada siang hari itu.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Bayu Meghantara mengatakan, 80 personel diterjunkan untuk memadamkan si jago merah di lokasi tersebut.
Petugas melokalisir api selama 20 menit hingga pukul 12.54 WIB.
“Waktu mulai operasi pukul 12.34 hingga berhasil dilokalisir pukul 12.54,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Senin.
Jenis bangunan yang terbakar merupakan bangunan rendah.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polda Metro kawal distribusi bantuan korban kebakaran Penjaringan
Sumber foto: Franky Pangkey/elshinta.com.
Polda Metro kawal distribusi bantuan korban kebakaran Penjaringan
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Senin, 09 Juni 2025 – 16:23 WIBElshinta.com – Polda Metro Jaya menerjunkan personel untuk membantu penanganan darurat pasca kebakaran hebat yang menghanguskan sekitar 500 rumah semi permanen di Kampung Rawa Indah, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sebanyak 15 personel dari Unit III dan IV Sie Turjawali Subdit Gasum Dit Samapta PMJ diterjunkan untuk membantu pengamanan lokasi, evakuasi warga, dan pengawalan distribusi bantuan sejak Sabtu (7/6) siang. Tim dipimpin oleh Brigadir Fakhman dan menyisir kawasan RT 17 RW 04 untuk memastikan situasi kondusif dan distribusi logistik berjalan lancar.
Kompi 7 Subdit Dalmas juga bergabung beberapa jam kemudian. Dipimpin Iptu Muhammad Ardi Lesmana Hasibuan dan Ipda Lambok Siregar, satu SST personel turut memperkuat operasi kemanusiaan dan membantu mendirikan tenda darurat di titik-titik penampungan sementara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengimbau masyarakat agar tidak memasuki lokasi kebakaran tanpa izin untuk mencegah gangguan terhadap proses evakuasi. Ia juga mengingatkan agar warga hanya mempercayai informasi dari sumber resmi dan menyalurkan bantuan melalui posko-posko pemerintah yang telah ditetapkan.
Sebelumnya, Ketua RW 04 Kapuk, Sudiono, mengungkapkan bahwa sebanyak 3.200 jiwa dari 800 kepala keluarga terdampak kebakaran yang terjadi bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
“Para korban kini mengungsi di tenda-tenda darurat yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta,” kata Sudiono seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kontributor Elshinta, Franky Pangkey, Senin (9/6).
Sumber : Radio Elshinta
-
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/thumbnails/5245903/original/016334900_1749435763-kebakaran-hanguskan-vihara-lalitavistara-di-cilincing-diduga-korsleting-listrik-bca44b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
VIDEO: Kebakaran Hanguskan Vihara Lalitavistara di Cilincing, Diduga Korsleting Listrik
Kebakaran melanda Vihara Lalitavistara di Jalan Rekreasi, Cilincing Lama, Jakarta Utara, pada Senin (9/6) dini hari.Diduga api berasal dari korsleting listrik di ruangan tempat sembahyang. Api cepat membesar dan menghanguskan seluruh bangunan rumah ibadah tersebut.
Ringkasan
-

Kebutuhan penyintas kebakaran di Kapuk Muara terpenuhi
Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat saat meninjau lokasi kebakaran pada Minggu (8/6/2025).ANTARA/HO-Pemkot Jakut
Pemkot Jakut : Kebutuhan penyintas kebakaran di Kapuk Muara terpenuhi
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Senin, 09 Juni 2025 – 15:00 WIBElshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) memastikan kebutuhan dasar bagi penyintas kebakaran di RT 17 RW 04, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jumat (6/6) di lokasi pengungsian, terpenuhi dengan baik.
“Alhamdulillah, kebutuhan dasar seperti makanan minuman dan layanan kesehatan telah terpenuhi dengan baik,” kata Wali Kota Jakarta Utara Hendra Hidayat, di Jakarta, Senin.
Ia mencatat ada 1.387 jiwa mengungsi di 15 unit tenda pengungsian yang telah didirikan di lokasi pengungsian.
Menurut dia, untuk makanan tersedia cukup banyak dan dibagikan juga ke warga sekitar yang tidak terdampak langsung.
“Meski demikian, masih ada beberapa kebutuhan yang perlu dipenuhi,” kata dia.
Ia mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menambah pasokan air bersih dan fasilitas sanitasi.
“Tadi sudah dikirim tambahan delapan unit WC portabel serta pompa untuk toren air bersih,” kata dia.
Pihaknya juga merespon cepat keluhan soal sirkulasi udara yang buruk di beberapa tenda rendah.
Ia langsung meminta pemasangan kipas angin agar suhu dan kenyamanan di dalam tenda lebih baik.
Selain itu, kebutuhan alas tidur juga menjadi perhatian karena sebagian pengungsi masih tidur beralaskan terpal.
“Kami akan upayakan bantuan alas tidur melalui BPBD, Baznas, PMI, dan juga dan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dari swasta,” tambahnya.
Pemkot Jakut juga menyiapkan posko pengaduan untuk memastikan warga tetap mendapatkan layanan dasar termasuk dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan BPJS yang hilang akibat kebakaran.
“Data mereka tetap ada di kami. Kami pastikan semuanya bisa dipulihkan agar warga tetap mendapat hak-haknya,” kata dia.
Ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menunjukkan solidaritas.
Ada pun sejumlah kebutuhan lain yang masih dibutuhkan warga pengungsi antara lain selimut, handuk, alat mandi, minyak telon, obat-obatan, susu balita, susu formula, pakaian dewasa dan anak-anak, pembalut, serta sarung atau mukena.
“Bantuan dari masyarakat luas masih sangat diharapkan untuk membantu meringankan beban para korban,” kata dia.
Sumber : Antara
-

Fasilitas Penyimpanan Bom AS di Okinawa Jepang Meledak, 4 Orang Luka
Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah ledakan melukai empat orang di fasilitas penyimpanan bom yang belum meledak di pangkalan udara AS di Okinawa, Jepang, Senin (9/6/2025). Menurut laporan petugas pemadam kebakaran, sebagaimana dilansir AFP, mereka tidak berada dalam kondisi kritis.
Anggota Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) di fasilitas di Pangkalan Udara Kadena mencoba membersihkan karat pada barang-barang di fasilitas tersebut untuk menilai kembali apakah itu bom. Demikian pernyataan pejabat pemadam kebakaran setempat Akira Kamiunten.
Selama proses itu terjadi, ledakan yang melukai empat anggota SDF pria yang dilarikan ke rumah sakit, katanya kepada AFP. Jiji Press dan media lokal lainnya mengatakan tidak ada cedera yang mengancam jiwa.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan juga mengonfirmasi laporan ledakan di Pangkalan Udara Kadena, yang terletak di pulau utama wilayah selatan Okinawa.
Selama Perang Dunia II, Jepang menggunakan Okinawa sebagai penyangga untuk memperlambat pasukan AS. Lebih dari seperempat penduduk sipil pulau utama tewas dalam Pertempuran Okinawa tahun 1945.
Pendudukan AS baru berakhir di sana pada tahun 1972, berdasarkan perjanjian bersama yang membiarkan pangkalan-pangkalan AS tetap ada. Saat ini, Okinawa menampung 70 persen lahan yang digunakan untuk pangkalan-pangkalan AS di Jepang, dan lebih dari setengah dari 50.000 pasukan AS yang ada di sana.
(miq/miq)
/data/photo/2025/06/06/6842a3be05e15.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)