Kasus: kebakaran

  • Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juni 2025

    Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual Megapolitan 10 Juni 2025

    Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pul bus di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, terbakar pada Selasa (10/6/2025) siang.
    Jamal (40), seorang saksi mata, mengatakan sebelum kebakaran, terdapat aktivitas pemotongan rangka bus yang akan dijual.
    Menurut Jamal, bangkai bus tersebut telah dilelang melalui tender, dan pemenang tender berasal dari Madura. Pemotongan dilakukan untuk mengambil besi rangka bus yang akan dijual.
    “Bangkai bus ini sudah dilelang, pemenang tendernya orang Madura. Terus, ada proses pemotongan, jadi besinya buat diloak,” ujarnya saat ditemui di lokasi kebakaran.
    Jamal menduga, kebakaran disebabkan oleh percikan api dari mesin las yang digunakan dalam proses pemotongan.
    “Jadi ada pengerjaan pemotongan rangka bus, dipotongnya pakai las, kemungkinan ada percikan api dari las tersebut,” ungkapnya.
    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat mengetakan, mereka membutuhkan waktu hampir satu jam untuk mengendalikan api.
    “Waktu mulai pemadaman pukul 14.45 WIB, pukul 15.31 WIB sudah dikendalikan,” kata Kepala Seksi Operasional Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin, saat dikonfirmasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lurah Bentuk Tim untuk Pembangunan 28 Rumah Korban Kebakaran Pabrik Lilin di Tamansari
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juni 2025

    Lurah Bentuk Tim untuk Pembangunan 28 Rumah Korban Kebakaran Pabrik Lilin di Tamansari Megapolitan 10 Juni 2025

    Lurah Bentuk Tim untuk Pembangunan 28 Rumah Korban Kebakaran Pabrik Lilin di Tamansari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kelurahan Krukut
    , Jakarta Barat, telah membentuk tim kecil untuk melakukan survei terhadap korban kebakaran yang terjadi di wilayah tersebut.
    Survei ini bertujuan untuk mendata para korban yang rumahnya akan dibangun kembali oleh pihak pabrik lilin yang diduga menjadi penyebab kebakaran di Taman Sari pada Kamis (5/6/2025) lalu.
    “Minggu depan, tim kecil ini mulai survei lapangan untuk mendata korban yang rumahnya terdampak,” ujar Lurah Krukut, Ilham Nurkarim, dalam keterangannya kepada
    Kompas.com
    , Selasa (10/6/2025).
    Tim kecil tersebut terdiri dari Ketua RW 03, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 03, Ketua RT 002 dan 003, Ketua RW 003, Pemilik Pabrik Lilin, serta Perwakilan Korban Kebakaran.
    “Dan akan dimonitor oleh Lurah Kelurahan Krukut, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Kasatgas Pol PP,” ucapnya.
    Pabrik lilin yang diduga menjadi sumber kebakaran di Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, telah sepakat untuk membangun kembali 28 rumah warga yang hangus terbakar.
    Kesepakatan ini tercapai dalam proses mediasi antara warga dan pihak pabrik yang digelar di aula Kelurahan Krukut pada Selasa (10/6/2025).
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di sebuah pabrik lilin yang berlokasi di Jalan Keutamaan Dalam Krukut Limo, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, pada Kamis (5/6/2025) malam.
    korban
    kebakaran pabrik lilin
    itu menuntut ganti rugi kepada pabrik lilin yang diduga menjadi penyebab rumah mereka hangus terbakar.
    Mereka juga mendesak agar pabrik lilin itu ditutup akibat kebakaran yang terjadi pada malam itu.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kebakaran di Eks Terminal Rawa Buaya Padam – Page 3

    Kebakaran di Eks Terminal Rawa Buaya Padam – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Api melahap sejumlah bus bekas yang terpakir di eks terminal Rawa Buaya, Jalan Raya Ring Road, Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat pada Selasa (10/6/2025). Kebakaran pun kini dilaporkan telah berhasil dipadamkan.

    Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Bayu Meghantara.

    “Alhamdulillah sudah (padam),” kata Bayu saat dikonfirmasi, Selasa malam.

    Bayu menerangkan, api pertama kali muncul pada pukul 14:40 WIB. Dugaan penyebab akibat percikan api pengelasan. “Kemudian menyambar bahan mudah terbakar,” ucap dia.

    Sementara itu, Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo menambahkan, bus yang terbakar tersebut merupakan bagian dari 417 bus yang sudah dihapuskan dalam lelang.

    Di mana saat dilakukan pemotongan bus oleh pemenang lelang terjadi kebakaran.

    “Total sebanyak 20 bus yang terbakar dari sebanyak 104 bus yang dititipkan di Terminal Mobil Barang Rawabuaya,” ucap dia.

     

    Petugas Bea Cukai Bogor musnahkan jutaan batang rokok tanpa cukai yang disita dari berbagai tempat di 6 kota Kabupaten di Jawa Barat. Selain rokok, petugas juga menyita tembakau dan minuman alkohol tanpa izin.

  • Kebakaran di Cengkareng Diduga Dipicu Pemotongan Rangka Bus untuk Dijual
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Juni 2025

    Puluhan Bangkai Bus Hangus Terbakar di Cengkareng, Api Padam dalam Satu Jam Megapolitan 10 Juni 2025

    Puluhan Bangkai Bus Hangus Terbakar di Cengkareng, Api Padam dalam Satu Jam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran yang melanda
    pool
    bus bekas di kawasan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, telah berhasil dipadamkan.
    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat membutuhkan waktu hampir satu jam untuk mengendalikan api.
    “Waktu mulai pemadaman pukul 14.45 WIB, pukul 15.31 WIB sudah dikendalikan,” ujar Kepala Seksi Operasional Gulkarmat Jakarta Barat Syarifudin, saat dikonfirmasi, Selasa (10/6/2025).
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi sekitar pukul 19.06 WIB, puluhan bangkai bus tampak hangus dilahap si jago merah.
    Bagian bus yang tersisa hanya puing-puing berbahan besi yang tidak bisa terbakar. Meski begitu, tidak terlihat lagi adanya kobaran api di lokasi.
    Sejumlah mobil pemadam juga sudah meninggalkan area kebakaran. Namun, satu petugas dari TNI tampak berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada titik api yang tersisa.
    Sebelumnya, kebakaran terjadi di
    pool
    bus di Jalan Raya Ring Road, RT 008 RW 006, Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, pada Selasa (10/6/2025).
    “Objek kendaraan bus,” tulis Command Center Damkar dalam keterangannya.
    Gulkarmat Jakarta Barat menerima laporan kebakaran sekitar pukul 14.40 WIB dan tiba di lokasi empat menit kemudian, pukul 14.44 WIB.
    Sebanyak 18 unit mobil pemadam dan 90 personel dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rentetan Kebakaran Jakarta, Alarm untuk Pencegahan dan Penanggulangan – Page 3

    Rentetan Kebakaran Jakarta, Alarm untuk Pencegahan dan Penanggulangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dalam sepekan terakhir, Jakarta dibuat menyala. Bukan karena slogan Pramono-Rano saat berkampanye, namun menyala dalam arti insiden kebakaran di beberapa titik dalam waktu yang berdekatan.

    Ratusan bangunan semi permanen di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara yang digunakan sebagai tempat tinggal hangus, dengan menyisakan ribuan penghuninya ke tenda pengungsian. Musibah tersebut terjadi pada 6 Juni 2025 saat siang hari. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebabnya.

    Berikutnya pada 9 Juni, sebuah wihara di Cilincing, Jakarta Utara juga mengalami nasib yang sama. Kejadiannya pada dini hari. Seorang saksi bernama Dimas, seorang penjaga wihara menceritakan musibah itu saat ia sedang tidur.

    Awalnya, Dimas mengira ada bunyi hujan di atas plafon kamarnya. Namun nahas saat diperiksa, ternyata altar dari wihara milik Yayasan Budhi Prasadha tersebutlah yang terbakar. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar.

    Masih di hari yang sama, si Jago Merah kembali berkobar. Kali ini di Rawa Buaya, Jakarta Barat pada pukul 12.34 WIB. Sebuah lapak bangunan menjadi korban amukan api, tidak ada korban namun tim pemadam setempat menerjunkan 80 orang personelnya untuk menangani.

    Peristiwa nahas in memunculkan pertanyaan, ada apa dengan Jakarta? Mengapa insiden kebakaran terasa sangat sering terjadi di kota ini?

    Menjawab hal itu, Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna melihat ada sejumlah faktor penyebabnya. Salah satunya, dipengaruhi faktor cuaca yang saat ini memasuki musim kemarau.

    Segala bahan yang mudah terbakar, bisa lebih cepat terpantik. Khususnya di permukiman padat penduduk.

    Menurut Yayat, permukiman padat mempunyai potensi kebakaran lebih tinggi, sebab rumah-rumah yang dibangun tidak memenuhi standar keselamatan bangunan. Material digunakan mudah terbakar, dengan penghuni yang tinggal di satu tempat cukup banyak.

    “Saat mereka menambah bangunan, itu terbuat dari bahan-bahan yang ringan dan menjadi bahan yang mudah terbakar misalnya papan, tripleks dan kayu karena mereka tidak bisa membuat rumah-rumah standar permanen di tengah kota. Akhirnya semakin hilang gang-gang yang menjadi jalur pemadam kebakaran. Jadi kalau terjadi kebakaran ya kita tahu, sulit sekali bagi tim pemadaman,” kata Yayat saat dihubungi melalui telepon oleh Tim Liputan6.com, Selasa (10/6/2025).

  • Harga Minyak Mentah Menguat di Tengah Pembicaraan Dagang AS-China

    Harga Minyak Mentah Menguat di Tengah Pembicaraan Dagang AS-China

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah dunia naik tipis pada Selasa (10/6/2025), didorong oleh optimisme investor terhadap hasil pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China di London. Kenaikan harga juga didukung oleh proyeksi penurunan pasokan minyak Arab Saudi ke Tiongkok.

    Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka naik 16 sen atau 0,2% menjadi US$ 67,20 per barel pada pukul 15.49 WIB. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 14 sen atau 0,2% menjadi US$ 65,43.

    Pada Senin lalu, Brent sempat mencapai US$ 67,19, level tertinggi sejak 28 April 2024 didorong oleh harapan kesepakatan dagang AS-China.

    Pembicaraan dagang antara AS dan China dijadwalkan berlanjut untuk hari kedua di London pada hari ini. Para pejabat tinggi kedua negara berupaya meredakan ketegangan yang telah meluas dari tarif hingga pembatasan ekspor logam tanah jarang. 

    “Ada optimisme seputar pembicaraan dagang ini. Pasar menunggu hasilnya, dan hal ini mendukung harga,” ujar Harry Tchilinguirian, kepala riset grup di Onyx Capital Group.

    Analis Goldman Sachs menambahkan, harga minyak telah pulih karena kekhawatiran permintaan mereda seiring dengan pembicaraan dagang AS dan China, serta laporan ketenagakerjaan AS yang positif. Risiko pasokan di Amerika Utara akibat kebakaran hutan di Kanada juga turut memengaruhi.

    Presiden AS Donald Trump menyampaikan, pembicaraan dengan China berjalan lancar dan ia menerima laporan bagus dari timnya di London. Kesepakatan dagang antara AS dan Tiongkok dapat mendukung prospek ekonomi global dan meningkatkan permintaan komoditas, termasuk minyak.

  • Polda Metro Jaya buka dapur lapangan, bantu pengungsi kebakaran di Penjaringan

    Polda Metro Jaya buka dapur lapangan, bantu pengungsi kebakaran di Penjaringan

    Sumber foto: Franky Pangkey/elshinta.com.

    Polda Metro Jaya buka dapur lapangan, bantu pengungsi kebakaran di Penjaringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 10 Juni 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Direktorat Samapta Polda Metro Jaya membuka dapur lapangan untuk membantu pengungsi korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. 

    Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terdampak musibah. Kegiatan dapur lapangan pada Minggu (8/6/2025) pagi, di Jalan Kapuk Raya RT 7/RW 2, Kapuk Muara. 

    Anggota dari Sie Pengamanan dan Penyelamatan Subdit Gasum Dit Samapta dikerahkan untuk menyiapkan dan membagikan makanan kepada para pengungsi.

    “Dapur lapangan mulai beroperasi sejak pukul 08.00 WIB. Menu yang disiapkan hari ini antara lain tongseng daging, kentang goreng, dan nasi putih,” ujar Kasi Pammat AKP Ali Hajar.

    Kegiatan ini dipimpin oleh Kasubdit Gasum Kompol Daru Wibowo Saputro, dibantu AKP Ali Hajar dan Kanit II Sie Pammat IPTU Akhsanur Raziqin. Mereka memastikan proses penyiapan dan distribusi makanan berjalan tertib dan tepat sasaran.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan, tanggung jawab sosial Polri kepada masyarakat.

    “Polri hadir di tengah masyarakat bukan hanya dalam hal penegakan hukum, tetapi juga saat masyarakat mengalami kesulitan. Kami harap dapur lapangan ini dapat meringankan beban para pengungsi. Kami juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga ketertiban dan kesehatan selama berada di lokasi pengungsian,” jelas Kabid Humas dalam rilisnya yang diterima Kontributor Elshinta, Franky Pangkey, Selasa (10/6). 

    Hingga saat ini, situasi di lokasi pengungsian terpantau kondusif. Petugas terus berjaga dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan para pengungsi.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kapal Kargo Meledak di India, 40 Kontainer Jatuh ke Laut

    Kapal Kargo Meledak di India, 40 Kontainer Jatuh ke Laut

    JAKARTA – Angkatan Laut India meluncurkan operasi penyelamatan setelah terjadi ledakan dan kebakaran terjadi di kapal kargo yang sedang menuju ibu kota keuangan negara itu, Mumbai.

    Ledakan tersebut menyebabkan sekitar 40 kontainer jatuh ke Laut Arab dan memaksa beberapa anggota awak kapal melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dari kobaran api, menutur laporan stasiun televisi lokal NDTV yang mengutip juru bicara Kementerian Pertahanan.

    Kapal berbendera Singapura, WAN HAI 503, mengalami insiden sekitar 144 kilometer dari lepas pantai negara bagian Kerala di India selatan.

    Dilansir ANTARA dari Anadolu, kapal sepanjang 270 meter dengan draft atau kedalaman lambung 12,5 meter itu berangkat dari ibu kota Sri Lanka, Kolombo pada 7 Juni dan dijadwalkan tiba di Mumbai pada 10 Juni.

    Menurut Otoritas Penanggulangan Bencana Negara Bagian Kerala, kapal dengan 22 orang awak kapal tersebut membawa lebih dari 650 kontainer.

    Angkatan Laut mengatakan tindakan untuk mengevakuasi kru melalui udara segera dilakukan setelah instruksi dari otoritas yang lebih tinggi.

  • Warga Ngamuk Bakar Mobil di Jalan, Kerusuhan Los Angeles Menggila

    Warga Ngamuk Bakar Mobil di Jalan, Kerusuhan Los Angeles Menggila

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) milik Waymo dibakar warga setempat dalam kerusuhan parah di Los Angeles, Amerika Serikat (AS).

    Polisi kesusahan meredakan amarah warga yang protes dengan penangkapan para imigran atas perintah pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Sebagai informasi, Waymo merupakan anak usaha Alphabet (Google). Waymo merupakan pemimpin industri robotaxi di AS dan satu-satunya perusahaan yang sudah memegang lisensi layanan komersial untuk taksi tanpa sopir.

    Asap mengepul membuat langit Los Angeles menghitam akibat amukan massa yang membakar beberapa unit Waymo. Para pengunjuk rasa berkumpul di area Civic Center di pusat kota L.A. pada Minggu (8/6) pagi waktu setempat.

    Mereka memenuhi jalan bebas hambatan 101 sekitar pukul 15:30 sore waktu setempat. Jalan tersebut kemudian ditutup untuk lalu lintas selama beberapa jam karena petugas Patroli Jalan Raya California berupaya memukul mundur para demonstran, dan menahan beberapa orang dalam proses tersebut.

    Sekelompok demonstran kemudian menyerbu lima taksi Waymo yang berjejer di Los Angeles Street antara jalan Arcadia dan Alameda sekitar pukul 17:00 sore.

    Ban dirobek, jendela dipecahkan, dan pesan anti-ICE disemprotkan ke taksi tanpa pengemudi, tiga di antaranya kemudian dibakar.

    Para pengunjuk rasa mengerumuni kendaraan, mencopot pintu dan menginjak-injak kaca depan. Seorang pria bertopeng memecahkan kaca mobil dengan papan luncur. Seorang lainnya tampak menggunakan penyembur api darurat untuk membakar bagian dalam mobil.

    Saat mobil-mobil itu dilalap api, beberapa orang terlihat melemparkan skuter listrik Lime ke dalam bara api, sementara yang lain berdiri menjauh dari lokasi kebakaran. Pada satu titik, Waymo yang terkepung mulai membunyikan klakson mereka dalam hiruk-pikuk yang terkoordinasi, diselingi oleh teriakan para pengunjuk rasa dan deru helikopter polisi di atas kepala.

    Departemen Kebakaran Los Angeles (LAPD) langsung bertindak untuk meredakan dampak kebakaran mobil. Sementara itu, Kepolisian Los Angeles memperingatkan kepada masyarakat untuk menjauhi area kerusuhan.

    “Baterai lithium-ion yang terbakar melepaskan gas beracun, termasuk hidrogen fluorida, yang menimbulkan risiko bagi petugas tanggap darurat dan orang-orang di sekitar,” kata LAPD dalam sebuah pernyataan, dikutip dari LATimes, Selasa (10/6/2025).

    Robotaxi milik Waymo sudah menjadi pemandangan yang biasa di jalanan L.A. Seorang juru bicara Waymo mengatakan kepada The Times bahwa perusahaan tersebut telah menghubungi penegak hukum terkait insiden tersebut.

    Setelah merilis layanan komersil di San Francisco dan Phoenix, Waymo mulai melayani masyarakat L.A pada November 2024 lalu.

    Layanan ini awalnya ditunggu sekitar 300.000 orang sebelum tersedia bagi siapa saja yang mengunduh aplikasi layanan tersebut, kata juru bicara perusahaan pada bulan Januari.

    Hingga Januari, Waymo telah menempuh jarak 1,9 juta mil di L.A. Meskipun popularitasnya terus meningkat, mobil-mobil tersebut sering menjadi sasaran vandalisme.

    Pada Januari lalu, sekelompok orang merusak salah satu taksi tanpa pengemudi di Beverly Grove. Pada bulan Februari 2024, sebuah Waymo dibakar dengan kembang api di kawasan Chinatown, San Francisco. Pada Juli, seorang warga Castro Valley didakwa merusak 17 Waymo di San Francisco selama tiga hari, menurut San Francisco Chronicle.

    (fab/fab)

  • Anak Kelahiran 2020 Hadapi Krisis Besar, Studi Ungkap Fakta Mengerikan

    Anak Kelahiran 2020 Hadapi Krisis Besar, Studi Ungkap Fakta Mengerikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anak-anak yang lahir di tahun 2020 menghadapi masa depan yang jauh lebih berbahaya akibat krisis iklim. Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature, mereka akan mengalami bencana iklim ekstrem seperti gelombang panas, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan gagal panen dalam frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Para ilmuwan memperkirakan bahwa anak-anak yang lahir pada tahun 2020 memiliki kemungkinan 2 hingga 7 kali lipat lebih besar untuk mengalami peristiwa iklim langka, yang sebelumnya hanya terjadi satu kali dalam 10.000 tahun, dibandingkan generasi kelahiran 1960.

    Ini terjadi jika dunia tetap pada jalur kebijakan saat ini, yang diproyeksikan akan meningkatkan suhu global sebesar 2,7°C pada tahun 2100. Jika pemanasan terus memburuk hingga 3,5°C, risiko meningkat drastis. Pertama, 92% anak usia lima tahun akan mengalami gelombang panas mematikan. Lalu 29% akan menghadapi gagal panen besar. Dan 14% terancam banjir skala ekstrem

    Menurut pimpinan studi, Luke Grant dari Canadian Centre for Climate Modeling and Analysis, ketimpangan generasi ini sangat mencolok.

    “Dengan menstabilkan suhu pada 1,5°C di atas era pra-industri, sekitar 52% anak hari ini masih akan terpapar jumlah gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika mencapai 3,5°C, lebih dari 90% anak akan mengalami paparan ini sepanjang hidup mereka,” jelasnya, dikutip dari Live Science, Selasa (3/6/2025).

    Tak hanya soal generasi, ketimpangan sosial-ekonomi turut memperburuk dampaknya. Di bawah skenario saat ini, 92% anak dari kelompok berpendapatan rendah akan terpapar risiko seumur hidup, dibanding 79% dari kalangan berpenghasilan lebih tinggi.

    Anak-anak di wilayah tropis seperti Sub-Sahara Afrika, Asia Timur, dan Amerika Selatan akan menjadi yang paling terdampak. Studi ini juga menemukan bahwa ketidakadilan iklim lintas generasi berpotensi memperlebar jurang antara kaya dan miskin.

    Dalam artikel pendamping di Nature, dua akademisi dari Universitas Bologna, Rosanna Gualdi dan Raya Muttarak, memperingatkan bahwa ketimpangan antar-generasi dalam paparan krisis iklim menjadi semakin nyata. Mereka menyerukan aksi cepat untuk mengurangi emisi, mendorong transisi adil menuju nol emisi, dan menjaga masa depan anak-anak dunia.

    “Jika gas rumah kaca terus dilepaskan ke atmosfer dengan laju seperti saat ini, pemanasan global akan semakin meningkat dan anak-anak masa kini akan terpapar pada bahaya iklim yang semakin sering dan parah,” tulis mereka.

    (fab/fab)