Kasus: kebakaran

  • Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Gempa Hari Ini Kamis 12 Juni 2025, Dua Kali Getarkan Indonesia – Page 3

    Apa Itu Gempa Bumi?

    Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

    Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

    Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Ponorogo Ludes Terbakar,

    Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Ponorogo Ludes Terbakar,

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik warga lanjut usia di Desa Sidoarjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dilalap api pada Kamis (12/6/2025) sore, diduga akibat hubungan arus pendek listrik. Tak ada korban jiwa, namun seluruh harta benda milik korban nyaris tak tersisa.

    Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu sontak menggemparkan warga. Rumah yang terbakar diketahui milik Suparti (70), seorang perempuan lanjut usia yang sehari-hari tinggal seorang diri. Saat kejadian, Suparti sedang berada di rumah anaknya yang berlokasi tidak jauh dari tempat kejadian.

    Sebuah rekaman video amatir memperlihatkan kepanikan warga yang berupaya memadamkan api dengan ember dan peralatan seadanya. Bangunan rumah yang mayoritas terbuat dari kayu mempercepat rambatan api ke seluruh bagian rumah.

    “Sumber api pertama kali terlihat dari atas, kemungkinan korsleting listrik,” ujar Linda, salah satu warga yang turut membantu pemadaman dengan alat seadanya.

    Tak kurang dari dua unit mobil pemadam kebakaran milik Satpol PP Ponorogo dikerahkan ke lokasi. Setelah berjibaku selama kurang lebih 30 menit, api berhasil dipadamkan.

    “Tim kami bergerak cepat begitu menerima laporan. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” jelas Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno.

    Meski nyawa terselamatkan, namun kerugian materiil cukup besar. Beberapa barang berharga milik korban seperti lemari pakaian, televisi, kulkas, hingga dokumen penting hangus terbakar. Diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

    Saat ini, lokasi kebakaran telah diamankan oleh petugas, dan warga bersama pemerintah desa tengah berupaya memberikan bantuan awal bagi Suparti. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu memastikan instalasi listrik di rumah aman dan sesuai standar. [end/aje]

  • Kebakaran Landa Pabrik Kayu di Mojokerto

    Kebakaran Landa Pabrik Kayu di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah kebakaran terjadi di pabrik kayu yang berlokasi di Dusun Wonokerto, Desa Sekargadung, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Kamis (12/6/2025). Kebakaran di CV Dian Persada Rotarindo Building terjadi sekitar pukul 13.45 WIB.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan, laporan pertama kali diterima dari warga setempat. Menurut laporan tersebut, kebakaran melanda salah satu bagian pabrik kayu milik CV. Dian Persada.

    Petugas gabungan dari dua unit mobil pemadam kebakaran BPBD Mojokerto bersama pihak Polsek dan Koramil setempat segera dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman. Potensi relawan dan warga sekitar juga turut membantu proses evakuasi dan penanganan.

    “Objek yang terbakar merupakan mesin blower pembuangan residu cat dengan luas area terdampak sekitar 2 × 4 meter persegi. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini, api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 14.45 WIB,” terangnya.

    Setelah upaya pemadaman dan pembasahan dilakukan kurang lebih satu jam, api berhasil dipadamkan. Hingga saat ini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Sementara itu, estimasi kerugian material masih dalam proses perhitungan oleh pihak berwenang. [tin/but]

  • BMKG Ingatkan Malapetaka Ancam Umat Manusia, Minta Tolong Pemuka Agama

    BMKG Ingatkan Malapetaka Ancam Umat Manusia, Minta Tolong Pemuka Agama

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi bencana yang mengancam bumi, termasuk Indonesia. Apalagi, pada tahun 2024, suhu bumi catat level terpanas sepanjang sejarah umat manusia.

    Karena itu, BMKG mengajak pemuka agama dan pemimpin komunitas ikut turun tangan membantu menanggulangi krisis iklim. Yakni, dengan menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada masyarakat.

    Hal itu disampaikan Deputi Bidang Modifikasi Cuaca Tri Handoko Seto dalam Pembekalan Ilmiah Pemuka Agama tentang Hutan, Manusia, dan Bumi di Auditorium Gedung Pusat BMKG, Jakarta, Rabu (11/6/2025). Tri Handoko menekankan pentingnya kerja sama lintas agama dan jadi advokat dalam kebijakan publik terkait iklim.

    “Berdasarkan data dari ratusan stasiun pengamatan iklim di Indonesia, tren seluruh wilayah mengalami peningkatan suhu udara rata-rata tahunan secara konsisten. Bahkan, data BMKG dan World Meteorological Organization (WMO) mencatat tahun 2024 menjadi tahun terpanas dalam sejarah umat manusia,” katanya dalam keterangan di situs resmi, dikutip Kamis (12/6/2025).

    “Suhu rata-rata global telah meningkat lebih dari 1,5 derajat Celcius dibandingkan masa pra-industri. Padahal kesepakatan dunia mengatakan bahwa 1,5 derajat Celcius itu peningkatan suhu yang seharusnya masih diizinkan untuk tercapai pada 2100, sedangkan 2024 sudah tercapai,” tambah Tri Handoko.

    Peningkatan suhu itu, ujarnya, dapat memicu rentetan efek buruk bagi bumi. Di antaranya, memicu perubahan signifikan pola atau siklus fenomena iklim seperti La Nina dan El Nino.

    “Kondisi tersebut tentunya akan memicu peningkatan kejadian ekstrem baik dalam hal frekuensi maupun intensitas. Misalnya, semakin seringnya hujan lebat yang meningkatkan risiko banjir, tanah longsor sehingga berdampak kerusakan infrastruktur,” kata Tri Handoko.

    Kondisi yang menentu itu, sebutnya, akan menyulitkan perencanaan di berbagai sektor pembangunan, terutama pertanian dan sumber daya air.

    “Lebih dari itu, pola curah hujan akan menjadi semakin tidak menentu untuk beberapa wilayah, sehingga ada daerah yang mengalami kekeringan panjang, ada juga yang dilanda banjir,” ucapnya.

    “La Nina dan El Nino yang dulu adalah ritual rutin lima tahunan. Karena perubahan iklim dan meningkatnya suhu bumi saat ini, bisa terjadi 4,5 tahunan, 4 tahunan, 3 tahunan, bahkan pernah 2 tahun (sekali) sudah terjadi,” tambahnya mengingatkan.

    Pemanasan global yang terjadi dikhawatirkan akan memicu peningkatan kekeringan.

    “Pemanasan global +1,5 derajat Celcius akan berdampak pada meningkatnya kejadian kekeringan hingga empat kali lipat. Artinya, kawasan pertanian dan hutan akan lebih sering menghadapi musim kering yang Panjang, air tanah menyusut, dan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat,” jelas Tri Handoko.

    BMKG sendiri, ujarnya, telah melakukan berbagai upaya mitigasi penanganan karhutla. Diantaranya, dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk meminimalisir dampak yang dihasilkan.

    Tri Handoko membeberkan data SiPongi KLHK yang mencatat pada tahun 1997 luas total karhutla mencapai 4,5 juta hektare (ha), 2015 seluas 2,6 juta ha, tahun 2018 mencapai 0,5 juta ha, dan tahun 2019 mencapai 1,9 juta ha.

    Sementara, lanjut dia, Indonesia merupakan negara dengan luas hutan tropis terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Republik Demoktarik Kongo.

    “Karena dari luas hutan tersebut, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk menjadi salah satu penyerap karbon terbesar di dunia dan memberikan umpan balik terhadap kondisi iklim. Hasil penelitian menunjukkan hutan tropis yang utuh (tropical intact forest) menyerap karbon dalam jumlah besar, yaitu sekitar 1,07 miliar ton karbon per tahun, dan hutan tropis yang sedang mengalami pertumbuhan kembali menyumbang hingga 1,46 miliar ton karbon per tahun,” paparnya.

    “Namun pada saat sama, ada satu ironi. Jumlah karbon yang dilepaskan akibat deforestasi di wilayah tropis baik karena penebangan maupun kebakaran hutan sangat besar, yaitu sekitar 2,24 miliar ton karbon per tahun,” sebutnya.

    Dia pun berharap pemuka agama kemudian mampu menggerakkan lebih banyak masyarakat ikut meredam laju pemanasan global serta laju perubahan iklim. Dengan menjaga hubungan baik antara manusia, hutan, dan bumi. Termasuk juga demi mengurangi dampak bencana yang akan terjadi.

    “Saya yakin dengan kekuatan sentuhan keagamaan, sentuhan spiritual, akan lebih mudah digerakkan umat kita yang sangat meyakini agama,” kata Tri Handoko.

    Dalam keterangan yang sama, Ketua Umum Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia Hayu Prabowo mengatakan, pelestarian hutan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau organisasi lingkungan. Tapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh masyarakat.

    “Dengan menggabungkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai spiritualitas, diharapkan upaya pelestarian hutan dapat dilakukan secara lebih realistis dan berkelanjutan,” katanya.

    “Pembekalan ini merupakan langkah awal dalam membangun kesadaran dan aksi nyata pemuka agama dalam melindungi hutan tropis untuk generasi mendatang,” ujar Hayu.

    Foto: Kegiatan ‘Pembekelan Ilmiah Pemuka Agama tentang Hutan, Manusia, dan Bumi’ di Auditorium Gedung Pusat BMKG, Jakarta, Rabu (11/6). (Dok BMKG)
    Kegiatan ‘Pembekelan Ilmiah Pemuka Agama tentang Hutan, Manusia, dan Bumi’ di Auditorium Gedung Pusat BMKG, Jakarta, Rabu (11/6). (Dok BMKG)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kerugian akibat kebakaran kios Pasar Kampung Ambon capai Rp800 juta

    Kerugian akibat kebakaran kios Pasar Kampung Ambon capai Rp800 juta

    Kami terima kabar pukul 09.00 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 09.06 WIB dan langsung melakukan pemadaman

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kebakaran yang menghanguskan delapan kios di Pasar Kampung Ambon, Kayu Putih, Pulogadung, mengakibatkan kerugian mencapai Rp800 juta.

    “Objek yang terbakar delapan kios dengan luas area kurang lebih 450 meter persegi. Akibatnya, total kerugian sekitar Rp800 juta,” kata Perwira Piket Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur, Nyaman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Nyaman menyebut kebakaran kios yang berada di Jalan Drompol RT 04/RW 17, Kayu Putih, Pulogadung ini diduga terjadi akibat kebocoran gas pada kompor salah satu kios yang dijadikan tempat makan.

    Informasi kebakaran diketahui petugas saat warga melapor ke Gulkarmat Jakarta dengan munculnya api dan langsung membesar di dalam kios.

    “Warga mendatangi ke pos Gulkarmat Jakarta melaporkan adanya api yang semakin membesar dan merambat ke kios-kios lainnya,” ujar Nyaman.

    Gulkarmat Jakarta Timur menerima informasi kebakaran pada pukul 09.00 WIB yang langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 09.00 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 09.06 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Api dilokalisir pukul 09.18 WIB dan pendinginan sekitar pukul 09.52 WIB,” ujar Nyaman.

    Sudin Gulkarmat Jakarta Timur pada akhirnya meluncurkan total 15 unit pemadam kebakaran berikut 75 personel untuk menjinakkan api.

    “Api berhasil padam dan status hijau pukul 10.30 WIB. Tak ada korban jiwa,” ucap Nyaman.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Delapan kios di Pasar Kampung Ambon Jaktim terbakar akibat gas bocor

    Delapan kios di Pasar Kampung Ambon Jaktim terbakar akibat gas bocor

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda delapan kios di Pasar Kampung Ambon, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis (12/6) pagi ini diduga terjadi akibat kebocoran gas pada kompor salah satu kios rumah makan.

    “Objek yang terbakar delapan kios di titik kenal Pasar Kampung Ambon yang diduga adanya kebocoran gas pada kompor di salah satu kios rumah makan,” kata Perwira Piket Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur, Nyaman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Nyaman menyebut, api yang muncul di Jalan Drompol RT 04/RW 17, Kayu Putih, Pulogadung, langsung menyambar ke kios-kios lainnya di sekitar Pasar Ampera.

    “Diduga dari kompor gas di salah satu kios rumah makan, lalu terjadi perambatan dan menjalar ke kios-kios yang lain,” ujar Nyaman.

    Informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) ke Gulkarmat Jakarta Timur pada pukul 09.00 WIB.

    Lalu, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 09.00 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 09.06 WIB dan langsung melakukan pemadaman. Api dilokalisir pukul 09.18 WIB dan pendinginan sekitar pukul 09.52 WIB,” ujar Nyaman.

    Sudin Gulkarmat Jakarta Timur meluncurkan sebanyak 15 unit pemadam kebakaran dan 75 personel untuk memadamkan api di sekitar Pasar Ampera.

    “Untuk saat ini masih proses pendinginan, kami terus berupaya memadamkan api,” ucap Nyaman.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kebakaran Besar Gudang BBM Bandar Lampung, 11 Mobil Damkar Dikerahkan

    Kebakaran Besar Gudang BBM Bandar Lampung, 11 Mobil Damkar Dikerahkan

    Lampung, Beritasatu.com – Kebakaran gudang bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Kecamatan Telukbetung Selatang, Bandar Lampung, mengejutkan warga pada Kamis (12/6/2025), sekitar pukul 01.00 WIB.

    Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Bandar Lampung, Anthoni Irawan mengatakan, pihaknya segera mengerahkan 11 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.

    Untuk mendukung upaya pemadaman, dua unit mobil suplai air milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diturunkan ke lapangan.

    “Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.00 WIB setelah dua jam berjibaku,” kata Anthoni, dikutip dari Antara, Kamis (12/6/2025).

    Sayangnya, dalam insiden kebakaran gudang BBM di Bandar Lampung ini, dua unit mobil tangki yang berada di dalam area gudang ikut hangus terbakar. Tidak hanya itu, dua rumah semipermanent di sekitar lokasi juga turut dilalap api.

    Meski kebakaran cukup besar, Anthoni menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka yang dilaporkan.

    “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini kami masih melakukan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada sisa api yang bisa kembali menyala,” jelasnya.

    Penyebab pasti insiden kebakaran gudang BBM di Bandar Lampung belum diumumkan hingga saat ini. Namun, kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya standar keamanan dan pengawasan ketat di fasilitas penyimpanan BBM.

  • Pertamini di Pacitan Terbakar, Satu Orang Luka dan Lima Kambing Terpanggang

    Pertamini di Pacitan Terbakar, Satu Orang Luka dan Lima Kambing Terpanggang

    Pacitan (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah Pertamini di Dusun Krajan, Desa Ngadirejan, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, Rabu malam (11/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB. Insiden ini mengejutkan warga karena lokasi kebakaran berada sangat dekat dengan pemukiman penduduk.

    Menurut Kapolsek Pringkuku, AKP Giyarno, api pertama kali diketahui oleh Yoyok Eko Saputro, warga setempat yang mendengar suara kobaran api dari arah Pertamini di samping rumahnya. Saat keluar, ia melihat tangki penyimpanan BBM sudah dilalap si jago merah.

    “Korban sempat berusaha memadamkan api secara manual, namun kobaran cepat membesar. Ia lalu menyelamatkan orang tua dan meminta bantuan warga sekitar,” jelasnya.

    Api dengan cepat melahap dispenser BBM, kantor SPBU, serta puluhan drum berisi bahan bakar yang berada di belakang bangunan. Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Pacitan segera diterjunkan ke lokasi dan berupaya keras menjinakkan api yang berkobar hebat.

    “Proses pemadaman berlangsung sekitar satu setengah jam. Situasi sangat berbahaya karena banyak drum berisi BBM di sekitar titik api,” ungkap Sugino, Kasi Dalops Damkar Pacitan.

    Seorang penjaga SPBU mengalami luka bakar ringan dan telah dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan. Selain itu, lima ekor kambing milik warga ikut terpanggang dalam kebakaran tersebut.

    Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Dugaan awal menyebutkan sumber api berasal dari area sekitar tangki penyimpanan BBM. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 80 juta. (tri/ian)

  • Banua Wuhu, Gunung Api Laut Eksotis di Sangihe

    Banua Wuhu, Gunung Api Laut Eksotis di Sangihe

    Sangihe, Beritasatu.com — Di kedalaman laut biru yang tenang di barat daya Pulau Mahengetang, tersembunyi sebuah raksasa yang tertidur, yaitu Banua Wuhu.

    Banua Wuhu adalah gunung api bawah laut yang menyimpan sejarah panjang letusan dahsyat, sekaligus pesona bawah laut yang memikat. Lokasinya memang belum banyak dikenal oleh wisatawan umum, tetapi bagi para penyelam dan pencinta geowisata, nama Banua Wuhu sudah melegenda.

    Gunung api ini telah mengalami serangkaian letusan dramatis sejak abad ke-19, termasuk erupsi pada 23–26 April 1835 dengan aliran lava dari kawah pusat, pembentukan kubah lava baru pada 6–9 September 1889, dan letusan eksplosif sepanjang Juli hingga akhir 1895.

    Kemudian, dua kali letusan pada April dan Agustus 1904 yang melontarkan batu hingga ke Pantai Ngihade, serta letusan pada 18 Juli 1918 yang menghasilkan batu apung yang menyebar di permukaan laut.

    Sebulan setelahnya, tepat pada 20 Agustus 1918, terjadi ledakan hebat disertai bau belerang menyengat yang menyebabkan kematian massal ikan-ikan di sekitar lokasi.

    Puncak aktivitas vulkanik terjadi pada awal 1919 ketika rangkaian erupsi besar memicu gelombang pasang, ledakan, dan kebakaran yang melahap setidaknya 25 rumah dan kebun kelapa di pesisir timur. Pada 3 April 1919, gumpalan uap setinggi 5.000 meter terlihat menjulang dari dasar laut, menandakan betapa dahsyat energi yang tersembunyi di bawah permukaan air tersebut.

    Namun, Banua Wuhu bukan hanya tentang letusan. Di balik kekuatan geologinya, tersembunyi keindahan bawah laut luar biasa yang menjadikannya magnet bagi para penyelam dari dalam maupun luar negeri.

    “Kondisi perairannya yang jernih membuat penyelam bisa melihat langsung aktivitas vulkanik dan formasi geologi bawah laut dengan jelas,” ujar Sonny Kapal, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sangihe.

    “Ini spot luar biasa. Terumbu karang dan kehidupan laut di sekitar gunung ini benar-benar menakjubkan,” tambahnya.

    Aktivitas diving dan snorkeling di Banua Wuhu menyuguhkan pemandangan spektakuler seperti terumbu karang berwarna-warni, ikan-ikan tropis yang berenang bebas, serta buih-buih vulkanik yang muncul dari celah-celah batuan dasar laut.

    Keindahan ini menjadikan Banua Wuhu sebagai surga tersembunyi bagi para pencinta laut dan petualangan.

    Banua Wuhu menjadi pengingat bahwa Indonesia tidak hanya berdiri di atas tanah vulkanik aktif, tetapi juga di atas dasar laut yang menyimpan energi luar biasa.

    Gunung api bawah laut ini bukan hanya saksi perjalanan geologi nusantara, tetapi juga memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata edukatif dan konservatif.

    Dengan letusan bawah laut yang pernah membentuk pulau baru, meski kemudian tenggelam, dan panorama bawah laut yang tak kalah dengan Raja Ampat atau Bunaken, Banua Wuhu kini mulai dilirik oleh wisatawan petualang yang menginginkan pengalaman lebih dari sekadar pasir putih dan matahari.

     

  • Polda Metro Jaya beri trauma healing pada korban kebakaran di Jakut

    Polda Metro Jaya beri trauma healing pada korban kebakaran di Jakut

    Kegiatan pemulihan trauma dilakukan dengan pendekatan yang hangat dan menyenangkan

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Metro Jaya memberikan bantuan pemulihan trauma atau trauma healing kepada anak-anak korban kebakaran di Kapuk Muara, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (6/6).

    “Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap anak-anak yang terdampak,” kata Kepala Bagian Pembinaan Operasional (Kabagbinopsnal) Ditbinmas Polda Metro Jaya, Kompol Herru Julianto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu.

    Herru menjelaskan alasan dilakukan kegiatan ini karena trauma bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak.

    “Kami ingin menanamkan semangat positif agar mereka tetap percaya diri dan kuat menghadapi masa depan,” ucapnya.

    Kegiatan pemulihan trauma dilakukan dengan pendekatan yang hangat dan menyenangkan, mulai dari bernyanyi dan menari bersama, pembagian “snack” dan alat tulis, hingga pemberian beras untuk membantu kebutuhan dasar para pengungsi.

    “Anak-anak yang sebelumnya tampak murung perlahan mulai tersenyum kembali, mereka bernyanyi dengan riang dan ikut dalam permainan yang disiapkan oleh tim trauma healing,” kata Herru.

    Dengan melihat anak-anak bisa tertawa lagi merupakan harapan bahwa luka mereka akan pulih, dan semangat hidup mereka akan tetap menyala.

    “Kehadiran aparat kepolisian dan tenaga pendamping sosial di tengah warga Kapuk Muara memberikan harapan bahwa mereka tidak sendiri, ada tangan-tangan yang peduli, dan hati yang tergerak untuk membantu mereka bangkit dari musibah,” jelas Herru.

    Sebelumnya,.Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masa layanan pengungsian bagi ribuan korban kebakaran pemukiman padat di Kapuk Muara, Jakarta Utara diperpanjang selama tiga hari ke depan.

    Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto di Jakarta, Selasa (10/6), mengatakan bahwa perpanjangan masa layanan pengungsian itu akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, menyusul adanya izin perpanjangan dari perusahaan pemilik lahan yang digunakan.

    “Layanan pengungsian hingga tiga hari ke depan ini sesuai dengan izin perpanjangan dari PT DHI selaku pemilik lahan tempat pengungsian,” kata dia.

    BNPB melaporkan tercatat sebanyak 3.200 jiwa warga Kapuk Muara yang menjadi korban terdampak kebakaran hebat pada Jumat (6/6).

    Sebanyak 671 kepala keluarga atau 2.315 jiwa diantaranya masih mengungsi di 18 tenda darurat yang didirikan di atas lahan milik perusahaan. Sebagian lainnya mengungsi secara mandiri di sekitar lokasi kebakaran.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025