1 RT di Jakbar Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 30 Cm
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat ada satu RT di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) yang terendam
banjir
hingga Rabu (18/6/2025) pukul 18.00 WIB.
Lokasi banjir tersebut berada di Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air mencapai 30 sentimeter (cm).
Berdasarkan laporan terbaru, banjir di wilayah tersebut disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan kenaikan Pos Angke Hulu Siaga 2.
“Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.
Yohan menambahkan, pihaknya telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi genangan di setiap wilayah.
Selain itu, BPBD juga telah mengoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan genangan serta memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.
Koordinasi ini dilakukan bersama para lurah dan camat setempat, serta diiringi dengan persiapan kebutuhan dasar bagi warga terdampak.
BPBD DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi genangan susulan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-
/data/photo/2025/03/10/67cee89305ac1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 RT di Jakbar Masih Terendam Banjir, Ketinggian Air Capai 30 Cm Megapolitan 18 Juni 2025
-

Anggota DPR dorong optimalisasi potensi edukasi dan wisata di KBS
Surabaya, Jatim (ANTARA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Haryo Soekartono mendorong masyarakat memanfaatkan secara maksimal Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur, sebagai destinasi wisata sekaligus sarana edukasi yang layak dan terjangkau.
“KBS bukan hanya tempat rekreasi, tapi juga sarana edukasi bagi anak-anak dan keluarga. Dengan tiket hanya Rp15 ribu, ini sangat terjangkau,” ujar Bambang usai kunjungan ke KBS, Surabaya, Jatim, Rabu.
Menurutnya, tidak hanya warga Surabaya saja, tapi semua masyarakat di sekitar wilayah tersebut dan Jawa Timur perlu memanfaatkan keberadaan KBS.
Ia mendorong KBS lebih aktif menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah di wilayah setempat, agar menjadikan KBS sebagai destinasi kunjungan rutin tahunan.
“Kegiatan ini bukan hanya memberi pengalaman edukatif, tapi juga menggerakkan perekonomian daerah serta menguatkan destinasi wisata lokal. Tak perlu jauh-jauh, cukup wisata di Surabaya saja,” katanya.
Ia juga mengusulkan penambahan fasilitas penunjang seperti klinik kesehatan untuk pengunjung, mengingat rata-rata kunjungan mencapai 5.000 orang per hari.
Selain itu, penting pula penempatan tabung pemadam kebakaran di titik-titik strategis.
“Secara umum, KBS sudah cukup baik. Rambu penunjuk arah juga memadai, namun aspek keselamatan dan layanan dasar harus ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Operasional KBS Nurika Widyasanti menyampaikan pihaknya tengah menyiapkan sejumlah pembaruan guna meningkatkan daya tarik dan daya saing KBS di tengah kompetisi destinasi wisata serupa.
“Tahun 2025 kami berencana menambah koleksi satwa baru dan beberapa wahana edukatif. Regenerasi satwa juga jadi fokus karena beberapa satwa telah memasuki usia tidak produktif,” tutur Nurika.
Salah satu langkah strategis adalah mendatangkan harimau Sumatera betina untuk dikawinkan dengan harimau jantan yang telah ada di KBS.
Hal tersebut dilakukan guna mendukung upaya pelestarian spesies tersebut.
“Harimau Sumatera merupakan satwa prioritas kami. Kami berharap dapat menciptakan habitat yang mendukung proses berkembang biak secara alami,” katanya.
Kebun Binatang Surabaya saat ini menjadi salah satu destinasi unggulan yang tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga edukasi dan konservasi bagi masyarakat Jawa Timur.
Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

BPBD salurkan bantuan logistik bagi korban kebakaran di Palmerah
Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyalurkan bantuan logistik bagi warga korban kebakaran di Jalan Tomang Pulo 2, RT 18/RW 06 Kelurahan Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat.
Kepala Satgas BPBD Korwil Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, mengatakan bantuan logistik langsung didistribusikan ke lokasi pengungsian yang berada Masjid Attawabin, RW 06, Kelurahan Jati Pulo.
“Kami mendistribusikan sebanyak lima dus air mineral, 17 paket kidsware, dan 7 pcs terpal. Kami juga meminjamkan satu unit lampu waterproof untuk penerang,” ujarnya.
Selain bantuan BPBD DKI Jakarta, lanjut Vitus, Dinas Sosial DKI Jakarta juga telah mendistribusikan bantuan meliputi tiga kardus air mineral, 12 lembar handuk, 12 pasang sendal, 12 lembar selimut, 12 potong celana training, 10 potong mukena, 10 potong pakaian muslim pria, 10 potong daster.
Kemudian 12 potong celana dalam pria, 12 potong celana dalam wanita dan bra, 3 bal pampers anak, dan 2 bal pampers dewasa.
Dinas Sosial DKI Jakarta juga mengirimkan 50 boks makanan siap saji.
Secara terpisah, Lurah Jati Pulo, Syafwan Busti memastikan warga yang terdampak kebakaran di Jalan Tomang Pulo 2 telah mendapatkan kebutuhan dasar.
“Kami informasikan warga yang terdampak sementara mengungsi di Masjid Attawabin dan telah mendapatkan kebutuhan dasarnya,” ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak enam rumah di permukiman padat penduduk Jalan Tomang Pulo 2 RT 18/RW 06, Kelurahan Jati Pulo, ludes terbakar pada Selasa (17/6) sore.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kelemahan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Jember 2025-2029 Terungkap
Jember (beritajatim.com) – Sekian kelemahan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, 2025-2029 terungkap, dalam diskusi sejumlah aktivis organisasi masyarakat sipil, di Kafe The Tawangmangu, Rabu (18/6/2025).
Para aktivis tersebut membongkar habis isi naskah Rancangan Akhir Raperda RPJMD yang rencananya akan mulai dibahas dalam sidang paripurna di gedung DPRD Jember, Kamis (19/6/2025).
Visi RPJMD Jember 2025-2029 adalah ‘Dengan cinta wujudkan Jember baru yang lebih sejahtera dan maju’. Ada lima misi yang dituangkan dalam RPJMD untuk mewujudkan visi tersebut.
Pertama, pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan dan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan dan berpenghasilan rendah. Kedua, mewujudkan sumber daya manusia yang religius, unggul, dan setara melalui peningkatan akses pendidikan, kesehatan dalam masyarakat yang aman serta nyaman.
Ketiga, membangun birokrasi yang profesional, humanis dan melayani melalui penguatan berbagai regulasi yang adaptif, inovatif dan berkeadilan serta penerapan teknologi informasi untuk meningkatkan inovasi pelayanan publik.
Keempat, mewujudkan infrastruktur yang berkualitas, penataan kota berbasis pembangunan berkelanjutan yang mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah.
Kelima, percepatan pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui optimalisasi pertanian, usaha mikro, koperasi, pariwisata dan kemandirian desa, serta peningkatan ketahanan pangan daerah.
Agung Dewantoro, pegiat Lembaga Studi Desa untuk Petani Studi Dialektika Indonesia dalam Perspektif (LSDP SD Inpers), mengatakan, sejumlah masalah yang terpotret tidak tepat dan tidak didukung data yang memadai.
“Banyak data yang not available atau tidak tersedia, padahal saat ini Juni 2025. Seharusnya data 2024 sudah ada semua,” kata Agung.
Agung mengkritik penggunaan data sektoral yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. “Data-data sektoral yang lebih update dan valid mestinya harus dari dinas. Itu berarti selama ini kegiatan-kegiatan yang berjalan tidak menghasilkan laporan yang cukup,” katanya.
Ketidaktersediaan data ini berimplikasi terhadap inkonsistensi program yang direncanakan. Agung mencontohkan data perlindungan pekerja migran yang mencapai seratus persen pada 2024. “Kalau yang ditarget pekerja migran prosedural ya tercapai. Padahal masalah yang tergambar bukan yang prosedural, justru yang non prosedural. Jadi harus ada mekanisme untuk mengatasi itu,” katanya.
Rancangan Akhir RPJMD tersebut juga belum memperlihatkan gambaran kapasitas fiskal Kabupaten Jember untuk mengukur realistis tidaknya target yang dicanangkan.
“Pemimpin itu harus punya mimpi yang lebih. Tugas pemimpin harus membangun mimpi itu. Tapi mimpi itu harus dibuat pada saat bangun, bukan pada saat tidur dan mimpi beneran,” kata Agung. Dengan kata lain, mimpi seorang kepala daerah harus didukung analisis runtut dan sumber daya yang cukup.
Agung mencontohkan keinginan mengatasi kemiskinan dengan memperhatikan variabel dan karakteristik kelompok miskin yang jadi sasaran. “Sifat (program penanganan kemiskinan) masih putus-putus, reaksioner, dan tidak terencana dengan baik,” katanya.
Ifan Gallant, pengajar Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Jember, menyoroti adanya ketidakselarasan program prioritas dengan IKU (Indikator Kinerja Utama) dalam Rancangan Akhir RPJMD.
Ifant mencontohkan program beasiswa kuliah gratis. “Tujuan program itu adalah untuk meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) dan IPG (Indeks Pembangunan Gender). Tapi kuliah gratis itu juga tidak menjamin pendidikan menjadi bermutu. Serapan tenaga kerjanya juga belum tentu tercapai, karena tidak dihitung. Mutu pendidikan juga masih debatable,” katanya.
Bambang Teguh Karyanto, Koordinator Wilayah Migrant Care Jember, juga mempertanyakan ketidaktersediaan data awal. “Bagaimana mau membuat program yang bagus kalau data awalnya tidak ada?” katanya.
Dokumem RPJMD 2025-2029 dinilai Bambang menihilkan kerja-kerja yang dilakukan organisasi sipil masyarakat yang bekerja sama dengan kepemimpinan pemerintah daerah sebelumnya. “Kerja teman-teman yang berkonsentrasi pada isu stunting, misalnya, seperti muspro, karena tidak tercermin dalam dokumen RPJMPD,” katanya.
Usaha kelompok-kelompok perlindungan pekerja migran seperti Migrant Care yang selama ini bekerja sama dengan Pemkab Jember untuk membantu pekerja migran bermasalah juga tak tercermin. “Angka-angka capaian itu tidak ada,” kata Bambang.
Hal ini menunjukkan bahwa RPJMD Jember 2025-2029 tidak memperhatikan keberhasilan program-program kerja pemerintahan sebelumnya.
Tak hanya itu. Berdasarkan evaluasi pegiat organisasi masyarakat sipil, RPJMD Jember 2025-2029 lebih bias perkotaan. RPJMD belum memperhatikan keragaman problem di tingkat desa. “Isu problem 226 desa tidak jadi perhatian utama,” kata Bambang.
Bambang mencontohkan nasib pembangunan di pesisir. “Tidak dibangun satu argumen bahwa kita memiliki 100 kilometer garis pantai dari Paseban sampai Bandealit. Kita memiliki banyak pulau terluar itu bagaimana ke depannya. Ini tidak berbanding lurus dengan rencana intervensi program,” katanya.
Dalam hal kebencanaan, Rancangan Akhir RPJMD Jember 2025-2029 kurang peka terhadap penanganan bencana. “Misalkan Damkar apakah punya tangga untuk bisa mencapai tower atau lantai atas mall di Jember kalau terjadi kebakaran? Bagaimana kalau terjadi banjir dari utara di Kecamatan Kaliwates?” kata Bambang.
Bambang dan kawan-kawan akan menyampaikan catatan-catatan terhadap Rancangan Akhir RPJMD Jember 2-25-2029 itu kepada DPRD Jember. Dia menduga kelemahan-kelemahan yang muncul dikarenakan RPJMD tersebur dikerjakan tenaga ahli dari luar Jember. “Jadi dia tidak mengerti Jember,” katanya. [wir]
-

Gulkarmat Jaktim evakuasi kaki anak yang terjepit di tangga rumahnya
Jakarta (ANTARA) – Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengevakuasi kaki anak perempuan berusia 6 tahun yang terjepit di antara pembatas teralis besi tangga lantai dua rumahnya di Jalan Teratai Putih, Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Kami sudah mengevakuasi anak perempuan yang kakinya terjepit di teralis tangga rumah lantai dua. Kaki anak yang terjepit dapat keluar dengan aman,” kata Kepala Regu Rescue Gulkarmat Sektor Duren Sawit Joko Prasetiyo di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
Dia menjelaskan, awalnya anak berinisial D (6) tersebut sedang bersiap pergi ke sekolah. Lalu, tiba-tiba D menangis dan setelah dilihat ternyata kaki kirinya sudah dalam kondisi terjepit.
“Sedang bersiap berangkat sekolah, keluar kamar karena mungkin habis bercanda, terus anak tiba-tiba menangis. Ditengok oleh asisten rumah tangganya, ternyata kaki kiri bagian lututnya sudah dalam kondisi terjepit besi teralis,” ujar Joko.
Proses evakuasi melibatkan empat personel Gulkarmat Sektor Duren Sawit, Jakarta Timur menggunakan alat untuk memperlebar celah teralis.
“Proses evakuasi tidak ada kesulitan, kami memperlebar celah antarteralis sehingga kaki bisa dikeluarkan,” ucap Joko.
Ayah korban, Okky mengatakan, saat kaki anaknya terjepit, pihak keluarga sudah sekitar satu jam mencoba melakukan evakuasi, namun gagal.
“Mungkin karena anak saya kebiasaan ada rongga, suka main di situ. Pas masuk ke bagian bawah agak sempit jadi terjepit agak lama, ga bisa dikeluarin,” kata Okky.
Dia pun langsung menghubungi pihak Gulkarmat Jakarta Timur dan langsung tiba ke tempat kejadian perkara (TKP) membawa alat.
“Terus langsung panggil Damkar Jakarta Timur, luar biasa langsung ke TKP bawa alat. Tidak sampai dua menit selesai, teralisnya diperlebar pakai alat,” ujarnya.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bank Iran Lumpuh! Nasabah Tak Bisa Akses Rekening
Jakarta –
Sebuah kelompok peretas anti-pemerintah Iran yang diduga terkait dengan Israel mengklaim telah merusak data di Bank Sepah, salah satu bank milik Iran. Kelompok ini bernama Gonjeshke Darande atau Predatory Sparrow.
Dikutip dari Reuters, Rabu (18/6/2025), mereka mengatakan menyerang Bank Sepah karena bank tersebut dianggap ikut membiayai kegiatan militer Iran. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Pekan lalu, Israel meluncurkan serangan terhadap sejumlah fasilitas militer dan nuklir di Iran, dan sejak itu kedua negara saling menembakkan rudal.
Meski klaim serangan belum bisa dipastikan oleh Reuters, namun situs resmi Bank Sepah tidak bisa diakses sejak kemarin. Sementara anak perusahaannya di London juga belum memberi tanggapan.
Menurut laporan media Israel, para nasabah mengalami kesulitan mengakses rekening mereka. Kelompok peretas tersebut belum menjawab pesan yang dikirim lewat media sosial.
Menurut mantan pejabat tinggi keamanan siber AS, Rob Joyce, gangguan terhadap dana bank ini atau runtuhnya kepercayaan pada sistem perbankan Iran bisa berdampak besar bagi negara itu.
Gonjeshke Darande sebelumnya pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan siber terhadap pabrik baja Iran pada tahun 2022, yang menyebabkan kebakaran besar. Serangan semacam ini tergolong sangat canggih, dan menurut para ahli, biasanya hanya bisa dilakukan oleh negara, bukan peretas biasa.
Mereka juga dikaitkan dengan serangan siber besar pada 2021 yang membuat pom bensin di seluruh Iran lumpuh.
Israel sendiri tidak pernah secara resmi mengakui bahwa mereka berada di balik kelompok ini, meski media Israel sering menyebut Gonjeshke Darande sebagai kelompok yang berkaitan dengan Israel.
(fdl/fdl)
-

Bojonegoro Kehilangan Hutan 5.080 Hektare, Itulah Sebabnya Sering Banjir
Bojonegoro (beritajatim.com) – Secara keseluruhan, Kabupaten Bojonegoro memiliki luasan 230.706 hektare. Dari jumlah itu, sekitar 40 persennya adalah kawasan hutan. Dengan luas mencapai 94.397 hektare. Namun, kondisi tutupan pohon saat ini terus berkurang.
Berdasarkan data Global Forest Watch, sejak tahun 2001 hingga 2024, Bojonegoro telah kehilangan 5.080 hektare tutupan pohon. Angka tersebut menempatkan Bojonegoro pada posisi kelima tertinggi deforestasi atau pengurangan luas hutan di Jawa Timur.
Pemerhati lingkungan Bojonegoro Institute (BI) Arief Dwi Setiawan mengatakan, dampak berkurangnya tutupan pohon tersebut setidaknya sudah mulai terasa. Seperti maraknya kejadian bencana banjir bandang, tanah longsor, hingga bencana kekeringan yang semakin meluas.
“Pada 2023, sebanyak 109 desa mengalami kekeringan, meningkat drastis dari 50 desa pada tahun sebelumnya,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro Luluk Alifah mengatakan, pengurangan tutupan lahan atau hutan di Kabupaten Bojonegoro itu terjadi karena beberapa sebab. Seperti penebangan liar, kebakaran lahan dan hutan, serta alih fungsi lahan.
DLH Bojonegoro mencatat, pada awal tahun 2025 penebangan pohon liar ada sebanyak 114 kasus hingga per Maret 2025. Sementara, kebakaran lahan dan hutan pada musim kemarau tahun 2024 terjadi sebanyak 47 peristiwa kebakaran, dengan rincian 8 kebakaran hutan dan 39 kebakaran lahan.
“Penebangan pohon untuk alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan yang berlebihan ini menyebabkan kerusakan ekologis dan meningkatkan risiko bencana alam,” ungkapnya. [lus/but]
-

Tanda Kiamat Sudah Dekat, Anak Kelahiran 2020 Dihantui Petaka Besar
Jakarta, CNBC Indonesia – Perubahan iklim membawa petaka besar bagi kelangsungan Bumi. Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature menyebut anak-anak kelahiran tahun 2020 menghadapi tanda ‘kiamat’ yang kian parah akibat krisis iklim.
Adapun risiko petaka yang dihadapi mencakup bencana iklim ekstrem seperti gelombang panas, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan gagal panen dalam frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa anak-anak yang lahir pada tahun 2020 memiliki kemungkinan 2 hingga 7 kali lipat lebih besar untuk mengalami peristiwa iklim langka, yang sebelumnya hanya terjadi satu kali dalam 10.000 tahun, dibandingkan generasi kelahiran 1960.
Ini terjadi jika dunia tetap pada jalur kebijakan saat ini, yang diproyeksikan akan meningkatkan suhu global sebesar 2,7°C pada tahun 2100. Jika pemanasan terus memburuk hingga 3,5°C, risiko meningkat drastis. Pertama, 92% anak usia lima tahun akan mengalami gelombang panas mematikan. Lalu 29% akan menghadapi gagal panen besar. Dan 14% terancam banjir skala ekstrem
Menurut pimpinan studi, Luke Grant dari Canadian Centre for Climate Modeling and Analysis, ketimpangan generasi ini sangat mencolok.
“Dengan menstabilkan suhu pada 1,5°C di atas era pra-industri, sekitar 52% anak hari ini masih akan terpapar jumlah gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika mencapai 3,5°C, lebih dari 90% anak akan mengalami paparan ini sepanjang hidup mereka,” jelasnya, dikutip dari Live Science, Rabu (18/6/2025).
Tak hanya soal generasi, ketimpangan sosial-ekonomi turut memperburuk dampaknya. Di bawah skenario saat ini, 92% anak dari kelompok berpendapatan rendah akan terpapar risiko seumur hidup, dibanding 79% dari kalangan berpenghasilan lebih tinggi.
Anak-anak di wilayah tropis seperti Sub-Sahara Afrika, Asia Timur, dan Amerika Selatan akan menjadi yang paling terdampak. Studi ini juga menemukan bahwa ketidakadilan iklim lintas generasi berpotensi memperlebar jurang antara kaya dan miskin.
Dalam artikel pendamping di Nature, dua akademisi dari Universitas Bologna, Rosanna Gualdi dan Raya Muttarak, memperingatkan bahwa ketimpangan antar-generasi dalam paparan krisis iklim menjadi semakin nyata. Mereka menyerukan aksi cepat untuk mengurangi emisi, mendorong transisi adil menuju nol emisi, dan menjaga masa depan anak-anak dunia.
“Jika gas rumah kaca terus dilepaskan ke atmosfer dengan laju seperti saat ini, pemanasan global akan semakin meningkat dan anak-anak masa kini akan terpapar pada bahaya iklim yang semakin sering dan parah,” tulis jurnal tersebut.
Hal ini kembali menjadi pengingat bagi pemerintah di seluruh dunia untuk mengatasi masalah iklim dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan konkrit. Generasi saat ini memiliki utang besar untuk memberikan masa depan yang aman bagi generasi mendatang. Semoga informasi ini bermanfaat!
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
/data/photo/2025/06/17/68514de6091d7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
