Kasus: kebakaran

  • Pesantren di Gunungsindur Terbakar gegara Korsleting Listrik

    Pesantren di Gunungsindur Terbakar gegara Korsleting Listrik

    Jakarta

    Kebakaran terjadi di Pondok Pesantren al-Inayah Desa Rawakalong, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik hingga mengakibatkan kerugian mencapai Rp 500 juta.

    “Perihal penanganan kebakaran, objek terbakar kamar santri pondok pesantren Al-Inayah Desa Rawakalong, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor,” kata Danru Damkar Sektor Parung Mohamad Rivaldi, Minggu (13/7/2025).

    Rivaldi mengatakan, kebakaran dilaporkan pemilik pesantren bernama Asnawi terjadi pada pukul 10.30 WIB. Saat kejadian, situasi di pondok pesantren sedang ramai, karena bersamaan dengan momen kedatangan santri usai libur kenaikan kelas.

    “(Kebakaran) dilaporkan pemilik ponpes atas nama Asnawi sekitar pukul 10.30 WIB. Pas kejadian, (kondisi ponpes) lagi ramai. Banyak santri pada diantar (datang) sama orang tuanya kembali ke pesantren, kan habis libur,” kata Rivaldi.

    Api yang membakar tiga kamar santri berhasil ditangani selama kurang lebih 3 jam oleh dua unit pemadam diterjunkan ke lokasi. Kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu kamar santri.

    “Kita tiba di lokasi 10:42 WIB, selesai penanganan sekitar pukul 13:30 WIB. Unit yang diterjunkan ada dua unit,” kata Rivaldi.

    (sol/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perlengkapan Mobil Ambulance yang Perlu Diketahui

    Perlengkapan Mobil Ambulance yang Perlu Diketahui

    YOGYAKARTA – Mobil ambulance memiliki peran penting saat dalam situasi darurat. Supaya ambulance dapat difungsikan secara efektif dan aman, ada standar-standar yang harus dipenuhi. Di Indonesia, standar mengenai mobil ambulance sendiri diatur secara ketat. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien dan petugas medis yang bertugas. Artikel ini akan membahas secara lebih rinci mengenai standar perlengkapan mobil ambulance yang perlu dipahami oleh pembaca, pengelola layanan medis, dan pengguna jalan lain.

    Perlengkapan Mobil Ambulance

    Kelayakan kendaraan untuk operasional medis

    Mobil ambulance harus memenuhi kriteria teknis yang berlaku, karena ambulance sendiri masuk dalam standar kendaraan khusus. Beberapa standart kelayakan tersebut mencakup kualitas mesin, sistem suspensi, dan kelengkapan sistem pengereman. Semua itu bertujuan agar ambulance dapat beroperasi dalam kondisi darurat dengan tanpa ada hambatan.

    Kapasitas dan desain interior

    Ambulance harus didesain dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan  pasien, petugas medis, serta pengemudi. Mobil ambulance memiliki ruang yang cukup luas untuk membawa pasien dalam keadaan terbaring. Selain ruang yang cukup luas, ambulance harus dilengkapi dengan tempat tidur, alat pemantau jantung, dan ruang penyimpanan alat medis lainnya.

    Peralatan Medis yang Wajib Tersedia

    Mobil ambulance harus dilengkapi dengan peralatan medis standar yang di dalamnya mencakup defibrillator untuk menyelamatkan pasien yang memiliki gangguan jantung, alat pemantau jantung untuk memantau kondisi vital pasien selama berada dalam perjalanan, tabung oksigen untuk pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan.

    Keberadaan peralatan tersebut sangat penting untuk memastikan penanganan medis yang optimal selama perjalanan ke rumah sakit.

    Daftar Peralatan Medis dalam Mobil Ambulance

    Mengingat pentingnya fungsi mobil ambulance, setiap mobil ambulance harus dilengkapi dengan peralatan medis yang memadai untuk menangani berbagai kondisi darurat yang ada. Berikut ini adalah beberapa alat utama yang harus dan selalu ada di dalam mobil ambulance:

    Defibrillator dan Monitor EKG

    Defibrillator merupakan alat yang digunakan untuk mengembalikan detak jantung pasien saat mengalami henti jantung mendadak. Sedangkan Monitor EKG sendiri berguna untuk memantau tanda-tanda vital seorang pasien, seperti tekanan darah dan detak jantung.

    Unit Penyedot (Suction Unit)

    Unit penyedot berfungsi untuk mengeluarkan cairan atau lendir yang berlebih dari system saluran pernapasan pasien, alat ini sangat diperlukan terutama bagi pasien yang mengalami pendarahan internal atau tersedak.

    Transport Ventilator

    Transport ventilator berfungsi untuk membantu pasien yang mengalami gangguan pernapasan. Alat ini menggantikan ventilasi manual agar dapat membuat pasien tetap bisa bernapas dengan normal selama dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.

    Pompa Suntik Infus

    Pompa suntik infus merupakan alat yang digunakan untuk menyuntikkan cairan obat atau nutrisi ke dalam tubuh pasien dengan kondisi kritis.

    Unit Pasokan Oksigen

    Pasokan oksigen sangat penting bagi pasien yang mengalami kesulitan bernapas, alat ini sangat dibutuhkan oleh korban kecelakaan kebakaran atau penderita penyakit pernapasan akut.

    Nebulizer

    Nebulizer merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah obat cair menjadi uap agar pasien dapat menghirupnya. Alat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma atau infeksi paru-paru.

    Sphygmomanometer (Alat Ukur Tekanan Darah)

    Fungsi dari alat ini adalah untuk memantau tekanan darah pasien, terutama bagi pasien yang membutuhkan pertolongan pertama untuk kondisi darurat seperti serangan jantung atau stroke.

    Brankar dan Long Spin Board (LSB)

    Brankar adalah ranjang khusus untuk membawa pasien agar bisa berbaring dengan nyaman. Sementara itu Long Spin Board (LSB) adalah alat yang digunakan untuk menstabilkan pasien yang mengalami cedera tulang belakang atau patah tulang sebelum dipindahkan ke rumah sakit.

    Peralatan Medis Lainnya

    Beberapa peralatan tambahan dalam mobil ambulance meliputi perban dan kain kasa untuk menangani luka, alat resusitasi manual atau otomatis, kotak pendingin untuk menyimpan obat-obatan yang harus membutuhkan suhu tertentu.

    Mobil ambulance bukan hanya sekadar kendaraan untuk mengangkut pasien semeta, tetapi juga ruang perawatan darurat dan pertolongan pertama bagi pasien yang dilengkapi dengan berbagai peralatan medis canggih. Dari defibrillator hingga nebulizer, setiap alat mempunyai fungsi krusial dalam menyelamatkan nyawa pasien sebelum tiba di rumah sakit.

    Demikianlah ulasan mengenai perlengkapan mobil ambulance. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Kabar Terbaru Investigasi Wuling Air EV yang Terbakar di Bandung

    Kabar Terbaru Investigasi Wuling Air EV yang Terbakar di Bandung

    Jakarta

    Wuling Air EV yang terbakar di Bandung masih dalam tahap investigasi. Namun dipastikan sumber api bukan berasal dari baterai ataupun motor listrik.

    Peristiwa terbakarnya mobil listrik ini terjadi di perempatan Jl.Soekarno Hatta -MochToha, Bandung, Jawa Barat. Hasil investigasi awal, Wuling memastikan bahwa komponen utama mobil listrik seperti baterai dan motor listrik tidak menjadi penyebab kebakaran.

    “Saat ini masih dilakukan proses investigasi,” kata Ricky Christian selaku Marketing Operation Director Wuling Motors di Cikarang, Jawa Barat, belum lama ini.

    “Ada beberapa fakta yang sudah kami share juga ke teman-teman media semua. Yang pertama adalah dipastikan bahwa kejadian ini tidak berasal dari baterai high voltage,” jelasnya lagi.

    “Karena ketika dari hasil investigasi dilihat juga memang baterai masih diketemukan dalam kondisi utuh. Dan juga bahkan drive motor juga masih dalam kondisi utuh. Itu yang pertama,” kata dia.

    Insiden awal mobil terbakar diketahui berawal dari sisi bagian kap depan yang berasap.

    “Yang kedua awal mula api bisa dilihat juga dari videonya itu berawal dari kap, area kap depan mesin. Nah makanya ini sedang berjalan juga investigasi untuk lebih detailnya di area tersebut,” tambahnya lagi.

    Dari pihak kepolisian sebelumnya melakukan penyelidikan dan keterangan saksi, mobil tersebut awalnya sempat menabrak kendaraan lain.

    Polisi menduga kebakaran tersebut akibat korsleting kelistrikan.

    “Kebakaran diakibatkan faktor kendaraan yaitu diduga ada korsleting kelistrikan pada kendaraan,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung AKP Fiekry Perdana.

    Saat disinggung apakah insiden ini salah satu kemungkinan penyebab korsleting di area depan, Wuling masih menunggu hasil investigasi terlebih dahulu.

    “Ada kemungkinan mengarah ke sana (penyebab korsleting setelah adanya tabrakan),” jelas Ricky.

    Wuling saat ini sedang melakukan koordinasi pemeriksaan lebih lanjut bersama pihak-pihak terkait. Termasuk bertemu langsung dengan pemilik Air EV.

    “Salah satu fokus utama kita ya, keselamatan penggunanya. Dan kebetulan mungkin minggu ini kami sudah mendapatkan janji temu juga untuk penggunanya,” jelas dia.

    (riar/lua)

  • Kebakaran landa rumah di Jakarta Utara, empat terluka

    Kebakaran landa rumah di Jakarta Utara, empat terluka

    Sejumlah petugas pemadam kebakaran memadamkan api yang membakar rumah, di Jakarta Utara pada Sabtu (12/7/2025) malam. ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Utara

    Kebakaran landa rumah di Jakarta Utara, empat terluka
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 13 Juli 2025 – 08:00 WIB

    Elshinta.com – Rumah semi permanen berlantai dua di Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, dilalap api pada Sabtu malam, menyebabkan empat jiwa terluka dan kerugian material mencapai ratusan juta rupiah.

    Kebakaran rumah itu diduga disebabkan oleh korsleting listrik dan terjadi sekitar pukul 22.54 WIB, menurut data perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Achmad Sadeli yang diterima pada Minggu dini hari.

    Menurut kronologis kejadian, api diduga berasal dari lantai dua rumah saat penghuni sedang beristirahat di lantai bawah.

    Melihat nyala merah, seorang warga yang sigap, Putri, kemudian menghubungi pihak berwenang.

    Dua belas unit mobil pemadam kebakaran dan 60 personel segera dikerahkan ke lokasi kejadian, tiba pada pukul 23.00 WIB.

    Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api pada pukul 23.09 WIB, dan memadamkan sepenuhnya pada pukul 23.36 WIB.

    Insiden itu mempengaruhi area seluas 80 meter persegi serta mengakibatkan kerugian yang diperkirakan mencapai Rp112.480.000.

    Meskipun dua keluarga yang terdiri atas enam jiwa berhasil diselamatkan, empat di antaranya memerlukan perawatan medis.

    Korban berinisial M (58) dan bayinya R (16 bulan) mengalami sesak napas, SA (28) menderita luka bakar di kaki kanannya, dan balita Q (4) mengalami luka bakar ringan di telapak tangannya.

    Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pekerja di Sukapura, Cilincing, untuk dirawat pihak medis.

    Sumber : Antara

  • KLH menangkan gugatan terhadap PT BKI Musi Banyuasin Sumsel

    KLH menangkan gugatan terhadap PT BKI Musi Banyuasin Sumsel

    Gakkum KLH dan para ahli memeriksa lokasi kebakaran lahan 3.365,64 hektare di perkebunan sawit PT BKI di Desa Karang Agung, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, untuk gugatan yang berhasil dimenangkan KLH pada Selasa (8/7/2025) ANTARA/HO-KLH

    KLH menangkan gugatan terhadap PT BKI Musi Banyuasin Sumsel
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 12 Juli 2025 – 12:36 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memenangkan gugatan terhadap PT Banyu Kahuripan Indonesia (PT BKI) yang dihukum membayar ganti rugi lingkungan hidup sebesar Rp282,8 miliar secara tunai melalui Rekening Kas Negara.

    Deputi Penegakan Hukum (Gakkum) KLH Rizal Irawan di Jakarta, Sabut, menyampaikan apresiasi kepada Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta yang pada 8 Juli 2025 telah menjatuhkan putusan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian (precautionary principle) dan pertanggungjawaban mutlak (strict liability).

    “Putusan PT Jakarta ini memberikan pembelajaran kepada setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam pembukaan maupun pengolahan lahan dengan cara membakar dan tidak membiarkan terjadinya kebakaran lahan di lokasi usaha dan/atau kegiatannya dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian” kata Rizal Irawan. 

    Sebelumnya, Pengadilan Tinggi Jakarta mengabulkan sebagian gugatan KLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) terhadap PT BKI yang dihukum membayar ganti rugi lingkungan hidup sebesar Rp282.883.070.085 secara tunai melalui Rekening Kas Negara. 

    Gugatan itu terkait dengan kebakaran lahan seluas 3.365,64 hektare di lokasi perkebunan sawit dikelola oleh PT BKI, yang telah menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan, termasuk kerusakan lahan, polusi udara, hilangnya keanekaragaman hayati, serta menghambat pencapaian target perubahan iklim pemerintah, khususnya dalam upaya mencapai Folu Net Sink 2030.

    Rizal menekankan bahwa tidak ada toleransi bagi siapa pun yang dengan sengaja membakar atau membiarkan lahannya terbakar. Tanggung jawab hukum melekat penuh pada pemilik atau pengelola usaha atas segala kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan yang terjadi di wilayah konsesinya. 

    Dalam putusan yang menjadi perhatian publik ini, dia juga memberikan apresiasi terhadap pendapat berbeda (dissenting opinion) yang disampaikan oleh Hakim Anggota Majelis II, Ida Bagus Dwi Yantara, yang menekankan bahwa pemulihan lingkungan harus mencakup seluruh lahan yang terbakar bukan hanya terbatas pada wilayah gambut.

    “Pemulihan lingkungan tidak dapat dibatasi hanya pada wilayah tanah gambut yang terbakar, melainkan harus mencakup seluruh lahan bekas terbakar tanpa kecuali,” kata Hakim Ida Bagus.

    Pendapat itu menguatkan pandangan yang diungkapkan oleh Ahli Kerusakan Tanah dan Lingkungan, Prof. Basuki Wasis yang menegaskan bahwa pembakaran lahan dapat merusak ekosistem gambut yang tidak bisa dikembalikan secara sempurna ke keadaan semula.

    “Pembukaan lahan dengan cara membakar telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang serius, termasuk kerusakan ekosistem gambut yang bersifat irreversible,” ujar Basuki Wasis.

    Gugatan KLH/BPLH sendiri pada 18 Oktober 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Gugatan ini berawal dari kebakaran lahan di Desa Karang Agung, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 2023. KLH/BPLH awalnya menuntut ganti rugi materiil sebesar Rp355,7 miliar dan biaya pemulihan lingkungan sebesar Rp960,2 miliar.

    Sumber : Antara

  • Pacarnya Diganggu Makhluk Halus, Pria Ini Panggil Petugas Damkar untuk Usir Setan

    Pacarnya Diganggu Makhluk Halus, Pria Ini Panggil Petugas Damkar untuk Usir Setan

    GELORA.CO –  Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Lampung Selatan membantu warga untuk mengusir makhluk halus di tempat kos pacarnya, di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Lampung.

    Berdasarkan video yang dilihat Okezone, Petugas Pemadam Kebakaran mendatangi lokasi untuk mengecek laporan korban soal diganggu setan.

    “Izin melaporkan aman terkendali tidak ada pengganggunya, ada pak RT,” ujar perekam, dikutip Okezone, Jumat (11/7/2025).

    Saat dikonfirmasi, Kabid Damkarmat Lampung Selatan Rully Fikriansyah mengatakan, pihaknya menerima laporan pada Kamis (9/7) sekitar pukul 01.41 WIB.

    “Kami terima laporan dari seorang pemuda yang kebetulan pacarnya ngekos di lingkungan Pemda. Dia mengaku pacarnya mendengarkan suara keributan seperti banyak yang jalan dan berlalu lalang di depan kosan serta ketukan pintu,” ujarnya.

    Menerima laporan tersebut, kata Rully, pihaknya langsung menerjunkan tim dari Posko Mako Kalianda ke lokasi untuk mengecek kosan tersebut.

    “Kebetulan lokasi kosan dengan kantor berdekatan. Lalu Satu tim kami turunkan untuk melakukan pengecekan, saat dicek ternyata kosong,” ucapnya.

    Rully menambahkan, untuk kenyamanan, petugas memanggil RT setempat untuk melakukan pengecekan bersama di sekitar lokasi kosan.

    “Kita minta bantuan pak RT untuk lakukan pengecekan juga jadi kita tidak bisa asumsi orang atau ODGJ. Saat tiba di lokasi ternyata tidak ada apa-apa dan sepi,” ungkapnya.

    Selanjutnya Rully mengimbau bagi seluruh masyarakat jangan segan-segan meminta pertolongan kepada Petugas pemadam kebakaran. Simpan nomor call center baik Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan maupun call center lainnya.

    “Sehingga jika ada hal-hal darurat yang dialami masyarakat dapat segera menghubungi call center Damkar Lampung Selatan untuk meminta pertolongan,” tandasnya.

  • Kebakaran di Rusun Klender Telah Padam, Identitas Korban Tewas Ternyata Lansia Usia 70 Tahun

    Kebakaran di Rusun Klender Telah Padam, Identitas Korban Tewas Ternyata Lansia Usia 70 Tahun

    JAKARTA – Identitas warga Rusun Klender yang tewas terbakar saat kobaran api melumat kediamannya berhasil teridentifikasi petugas pada Sabtu, 12 Juli 2025, pagi.

    “Korban diketahui bernama Asmini (70), wanita lanjut usia,” kata petugas piket Gulkarmat dalam keterangannya.

    Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi menggunakan kantong jenazah milik Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

    Jenazah korban dimasukan ke dalam kantong jenazah dan dibawa ke rumah sakit terdekat guna proses lebih lanjut.

    Proses evakuasi dilakukan oleh petugas Gulkarmat dengan menggunakan mobil ambulan.

    Saat ini, sebanyak 65 personel petugas pemadam kebakaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur telah berhasil melakukan pemadaman api yang membakar lantai 4 Rusun Klender.

    “Proses pemadaman telah selesai. Total ada 13 unit mobil damkar yang dikerahkan,” ujarnya.

    Sekedar diketahui, Rusun Klender yang berada di Jalan Delima Raya, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, hangus terbakar api pada Sabtu, 12 Juli, dini hari. Api melumat habis lantai 4 Rusun tersebut.

  • Mbah Asmini dan Api yang Mengakhiri Kesendiriannya di Rusun Klender
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    Mbah Asmini dan Api yang Mengakhiri Kesendiriannya di Rusun Klender Megapolitan 12 Juli 2025

    Mbah Asmini dan Api yang Mengakhiri Kesendiriannya di Rusun Klender
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Asmini (73), lansia sebatang kara, menjadi satu-satunya korban tewas dalam kebakaran di Rumah Susun Klender Blok 60, Malaka Sari, Duren Sawit,
    Jakarta Timur
    , Sabtu (12/7/2025) dini hari.
    Korban ditemukan meninggal dunia setelah api membakar empat unit hunian di lantai empat rusun yang dibangun pada masa Presiden ke-2 RI, Soeharto, tersebut.
    Dony (37), pemilik bengkel sekaligus penghuni lantai tiga
    Rusun Klender
    Blok 60, tak menyangka dini hari yang tenang berubah menjadi kepanikan.
    Ketika hendak menutup bengkelnya di Jalan Dahlia, matanya menangkap nyala api yang mulai membesar dari rumah
    Mbah Asmini
    .
    Lidah api merambat cepat, diiringi kepulan asap pekat yang mengepul ke langit, memecah ketenangan dini hari itu.
    Dari tempatnya berdiri di Jalan Dahlia, Dony melihat korban sempat muncul di ambang pintu. Perempuan yang akrab disapa Ibu atau Mbah Asmini itu tampak membungkuk, seolah ingin mengambil sesuatu di dekat kakinya.
    Namun, alih-alih menjauh dari kobaran api, Mbah Asmini justru melangkah kembali masuk ke dalam rumahnya yang sudah mulai diselimuti asap.
    “Dia keluar itu kayak mencari sesuatu. Apakah mau ambil ember atau gimana, mau menyiram ke dalam kali ya, atau gimana kan. Cuma pas dia masuk, udah enggak keluar lagi,” kata Dony saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
    Dony pun berteriak sekuat tenaga, mencoba membangunkan warga yang masih terlelap. Suara lantangnya menggema di antara lorong-lorong rusun, “Kebakaran! Kebakaran!”.
    Namun, raungan panik itu rupanya belum cukup untuk menyadarkan mereka dari tidur lelap di tengah malam.
    Tak tinggal diam, Dony segera lari ke pinggir jalan dan memberhentikan setiap pengendara yang melintas di Jalan Dahlia.
    Satu per satu warga mulai terbangun dan berhamburan keluar rumah, berlari menyelamatkan diri dengan wajah panik.
    Suasana rusun yang semula hening seketika berubah riuh oleh teriakan dan langkah tergesa. Di tengah kekacauan itu, Dony bergegas naik ke lantai tiga menuju unit tempat tinggalnya.
    Tanpa pikir panjang, ia mengambil selang air seadanya lalu kembali ke luar, menyemprotkan air ke arah api yang mulai merambat cepat ke bangunan lain di lantai empat.
    “Sempat menyiram saya. Cuma sepang saya kecil. Jadi enggak sanggup. Di rumah ada selang, enggak sanggup, akhirnya saya tinggalin,” ucap Dony.
    “Ya itu kurang tau juga saya (alasan Mbah Asimini kembali masuk ke rumah). Mungkin ya, disitulah tertimpa sama reruntuhan dan tewas,” tambah Dony.
    Pantauan
    Kompas.com
    , Rusun Klender Blok 60 memiliki bangunan setinggi sekitar 12 hingga 15 meter. Setiap lantai terdiri dari empat unit hunian, sehingga total terdapat 16 unit di Blok 60.
    Empat rumah yang terdampak akibat kebakaran ini seluruhnya berada di lantai empat. Tampak dari luar, kondisi lantai empat Blok 60 rusun tersebut mengalami kerusakan paling parah.
    Seluruh bagian atap hangus terbakar, menyisakan rangka baja dan kayu yang gosong serta genting yang ambruk.
    Jendela-jendela terlihat hangus dan kosong, tidak lagi berdaun maupun berjendela kaca.
    Beberapa bekas kobaran api masih terlihat jelas di dinding luar, dengan noda hitam arang membekas hingga ke bagian bawah.
    Kabel-kabel listrik terjuntai tak beraturan, sebagian tampak meleleh akibat suhu tinggi saat kebakaran.
    Akses tangga untuk keluar dan masuk yang berada di sisi bangunan juga terlihat dipenuhi puing-puing dan abu sisa kebakaran.
    Sementara itu, bagian lantai satu, dua, dan tiga, relatif tidak terdampak langsung, namun tetap menunjukkan tanda-tanda kerusakan ringan, seperti cipratan air dan jelaga.
    Hingga saat ini, garis polisi masih membentang di sekitar area lantai empat, menandai lokasi kejadian yang tengah diselidiki oleh pihak berwenang.
    Bagi warga Rusun Klender Blok 60, terutama yang telah lama menetap, sosok Mbah Asmini bukanlah wajah asing.
    Ia adalah bagian dari lanskap sehari-hari rusun, seorang nenek berusia 73 tahun yang menjalani hari-harinya dalam kesunyian, dengan tubuh yang kian ringkih dan langkah yang makin lambat dari waktu ke waktu.
    “Sudah nenek-nenek. Jalannya gimana sih. Iya sudah (renta) dan sudah ada penyakitnya juga,” ucap Dony.
    Mbah Asmini sudah tinggal di rusun itu selama puluhan tahun. Meski tak tahu pasti sejak kapan, tapi rasanya sudah selama rusun itu berdiri.
    Ia tinggal sendirian dua unit yang dijadikan satu pada lantai empat bangunan Blok 60. Mbah Asmini bertahan meski anak-anaknya berkali-kali mengajaknya pindah. Sementara sang suami telah lebih dulu meninggalkannya.
    “Anaknya lima, sudah berkeluarga semua, mencar,” kata Dony.
    Tetangga lainnya, Andi (57), yang tinggal di lantai satu Blok 60, juga masih lekat dengan gambaran keseharian Mbah Asmini.
    Setiap pagi, perempuan tua itu turun dari lantai empat menuju pasar kecil di sekitar rusun. Meski langkahnya pelan, ia tetap berusaha mandiri.
    “Dia kalau pagi, turun (dari lantai empat lewat tangga) ke pasar, beli makanan dan minuman. Makan Mie Joglo,” ungkap Andi.
    Setelah itu, ia akan duduk di balai warga yang berada di pekarangan rusun, menyantap makanannya dalam diam. Tak banyak kata, tak banyak interaksi. Hanya dirinya, makanan, dan sudut kecil yang selalu sama.
    “Nanti kalau sudah kenyang, dia naik lagi ke atas. Tapi ya gitu, timik-timik jalannya,” lanjut Andi.
    Selain ke pasar, Mbah Asmini juga masih rutin ke masjid setiap kali azan berkumandang. Meski fisiknya sudah lemah, semangatnya untuk beribadah tidak pernah padam.
    Anak-anaknya, kata Andi, sebenarnya beberapa kali mengajak tinggal bersama. Tapi Mbah Asmini selalu menolak.
    “Paling betah dua malam. Terus balik lagi. Enggak mau, pengin di sini,” kata Andi.
    Soal kebutuhan sehari-hari, tidak banyak yang tahu pasti. Namun, sesekali terlihat anaknya menitipkan makanan atau uang ke tetangga.
    Listrik, air, dan gas di unit Mbah Asmini sudah lama tak aktif. Semua aliran diputus karena ia sudah tak mampu mengurusnya.
    “Namanya orangtua, sudah pikun, masalah pembayaran-pembayaran sudah pikun. Jadi, diputus,” ujar Andi.
    Lalu, bagaimana ia menjalani malam tanpa penerangan?
    “Gelap. Rumahnya gelap kalau malam,” jawab Andi.
    “Sudah hampir setahun begitu,” tambah Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suasana Pascakebakaran Rusun Klender: Empat Unit Hangus, Kabel Meleleh 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Juli 2025

    Suasana Pascakebakaran Rusun Klender: Empat Unit Hangus, Kabel Meleleh Megapolitan 12 Juli 2025

    Suasana Pascakebakaran Rusun Klender: Empat Unit Hangus, Kabel Meleleh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kebakaran melanda empat rumah di lantai empat rumah susun (rusun) Klender Blok 60, RT 10/RW 01, Malaka Sari,
    Duren Sawit
    ,
    Jakarta Timur
    , Sabtu (12/7/2025) pukul 12.43 WIB.
    Peristiwa kebakaran ini merenggut nyawa seorang lanjut usia (lansia) perempuan bernama Asmini (73) yang tinggal sebatang kara di lantai empat
    Rusun Klender
    Blok 60 tersebut.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Rusun Klender Blok 60 memiliki bangunan setinggi sekitar 12 hingga 15 meter. Setiap lantai terdiri dari empat unit hunian, sehingga total terdapat 16 unit di Blok 60.
    Empat rumah yang terdampak akibat kebakaran ini seluruhnya berada di lantai empat. Tampak dari luar, kondisi lantai empat Blok 60 rusun tersebut mengalami kerusakan paling parah.
    Seluruh bagian atap hangus terbakar, menyisakan rangka baja dan kayu yang gosong serta genting yang ambruk.
    Jendela-jendela terlihat hangus dan kosong, tidak lagi berdaun maupun berjendela kaca.
    Beberapa bekas kobaran api masih terlihat jelas di dinding luar, dengan noda hitam arang membekas hingga ke bagian bawah.
    Kabel-kabel listrik terjuntai tak beraturan, sebagian tampak meleleh akibat suhu tinggi saat kebakaran.
    Akses tangga untuk keluar dan masuk yang berada di sisi bangunan juga terlihat dipenuhi puing-puing dan abu sisa kebakaran.
    Sementara itu, bagian lantai satu, dua, dan tiga,
    relatif tidak terdampak langsung, namun tetap menunjukkan tanda-tanda kerusakan ringan, seperti cipratan air dan jelaga.
    Hingga saat ini, garis polisi masih membentang di sekitar area lantai empat, menandai lokasi kejadian yang tengah diselidiki oleh pihak berwenang.
    Saat Kompas.com mendekati unit tempat tinggal Asmini, aroma hangus masih tercium menyengat. Tembok berkelir oranye itu rumah korban masih terlihat jelas.
    Meski area sudah dipasangi garis polisi berwarna kuning, sejumlah tanaman masih terlihat di sisi kiri dan kanan tangga tepat di depan unit Asmini.
    Dony (37), penjaga bengkel yang juga tinggal di lantai tiga Rusun Klender Blok 60, menyaksikan api berkobar hebat saat hendak menutup bengkelnya. Ia pun berteriak sekuat tenaga untuk membangunkan warga yang tengah terlelap.
    Namun, raungan “Kebakaran! Kebakaran!” dari Dony dan rekannya rupanya belum cukup untuk menyadarkan mereka.
    Alhasil, dia bergegas memperhatikan pengendara yang pada tengah malam itu melintas di Jalan Dahlia.
    “Berhentilah beberapa pengendara di sini (Jalan Dahlia). Ya untuk minta bantuannya, minta tolong, biar semua warga pada bangun,” kata Dony saat kepada
    Kompas.com
    di tempat kejadian perkara (TKP), Sabtu (12/7/2025).
    Teriakan dari Dony dan warga pun membuat penghuni terbangun dan mengevakuasi diri. Dari area bawah, Dony melihat Asmini sempat keluar rumah.
    “Dia posisinya sudah keluar. Tapi tiba-tiba masuk lagi. Habis itu enggak keluar-keluar lagi,” ungkap Dony.
    Saat peristiwa terjadi, ia sempat berlari mengambil selang air di rumahnya. Namun, upaya penyiraman itu tak mampu memadamkan api.
    Dony mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kebakaran. Namun, ia melihat api pertama kali muncul dari rumah Asmini sebelum merambat ke bangunan lain.
    “Korban memang sudah nenek-nenek, sudah renta. Penyakit juga sudah ada. Dia tinggal sendiri di situ. Dua rumah jadi satu,” ungkap Dony.
    Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di lantai 4 Rumah Susun (Rusun) Klender, Jalan Delima Raya, Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (12/7/2025).
    Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Muchtar Zakaria mengatakan, seorang wanita lanjut usia bernama Asmini (73) dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
    “Dalam kejadian ini, satu orang korban jiwa ditemukan, yaitu seorang perempuan lanjut usia bernama Ibu Asmini yang berada di lokasi saat kejadian,” ujar Muchtar dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
    Informasi tersebut diterima pihak pemadam kebakaran pada pukul 00.56 WIB.
    Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dan 65 personel dikerahkan ke lokasi. Unit pertama dari Kantor Sektor Duren Sawit tiba di lokasi pada pukul 01.01 WIB dan langsung melakukan operasi pemadaman.
    “Pemadaman dimulai pukul 01.02 WIB. Api berhasil kami lokalisasi sekitar pukul 01.35 WIB. Selanjutnya dilakukan proses pendinginan hingga pukul 02.02 WIB,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendagri nilai pembentukan Redkar di tiap RT mutlak dibutuhkan

    Kemendagri nilai pembentukan Redkar di tiap RT mutlak dibutuhkan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal RA menilai bahwa pembentukan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar) di setiap RT mutlak dibutuhkan.

    Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu, Safrizal mengatakan bahwa Redkar menjadi penting diadakan di organisasi tingkat warga karena mobil damkar terkadang terhambat sampai ke lokasi kebakaran lantaran kondisi macet dan harus masuk hingga gang-gang sempit.

    “Oleh karena itu, mitigasi kebakaran secara dini berbasis partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan,” katanya.

    Terlebih, saat ini anggota Redkar mendapatkan pembekalan selama berbulan-bulan terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

    Selain memadamkan api, petugas Redkar juga disebut mampu melaksanakan tugas penyelamatan dan pertolongan kepada warga, seperti menyelamatkan anak yang terkurung di kamar mandi, melepaskan cincin di jari, hingga menurunkan kucing dari dahan pohon.

    Dirinya pun mengucapkan terima kasih kepada para relawan di seluruh Indonesia karena telah menjadi bagian dari pencegahan dan penanggulangan kebakaran bersama petugas damkar.

    “Keberadaan Redkar yang pada awalnya merupakan gagasan orisinal yang merefleksikan bentuk partisipasi dan kepedulian masyarakat di lapangan, anggotanya terus bertambah dari tahun ke tahun. Nyala semangat ini harus kita jaga dan kembangkan terus” katanya.

    Sebagai informasi, jumlah anggota Redkar dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2022, terdapat 20.667 anggota. Lalu, meningkat menjadi 37.837 anggota pada tahun 2023, 52.066 anggota pada tahun 2024, dan menjadi 53.986 anggota hingga Juni 2025.

    Untuk menjadi anggota Redkar, peserta bisa mendaftarkan diri melalui platform registrasi keanggotaan secara daring pada situs resmi atau mengunduh aplikasi mobile Redkar di Play Store.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.