Kasus: kebakaran

  • Dua orang alami luka bakar akibat kebakaran kios di Jatinegara

    Dua orang alami luka bakar akibat kebakaran kios di Jatinegara

    Jakarta (ANTARA) – Dua orang mengalami luka bakar akibat kebakaran empat kios di Jalan Jatinegara Barat, RT 09/RW 01, Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu siang.

    “Ada dua orang terluka akibat kebakaran kios di Jatinegara,” kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Bayu Meghantara saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Korban pertama, Naufal Riski Zidan (21) mengalami luka pada kaki dan lengan kanan. Sementara korban kedua, Aminah (47) mengalami luka di kedua kaki dan lengan kiri.

    “Dua orang yang terluka tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Jatinegara,” ucap Bayu.

    Sementara itu, Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Abdul Wahid mengatakan, sebanyak dua orang berhasil diselamatkan.

    “Alhamdulillah dua orang berhasil diselamatkan. Jadi pemilik ruko Ibu Aminah, ada empat ruko lebih tepatnya dan satu bangunan tempat penyimpanan barang-barang bangunan,” kata Abdul.

    Informasi kebakaran tersebut diterima pukul 13.38 WIB. Lalu, pihaknya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama lima unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Informasi kita dapat pada pukul 13.38 WIB. Kemudian kita luncurkan lima unit di tahap pertama pemberangkatan. Namun terlihat saat itu di perjalanan itu asap cukup tebal, dan laporannya adalah toko, maka kami luncurkan lagi unit,” ujar Wahid.

    Pemadam kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 13.42 WIB. Awal pemadaman dilakukan pukul 13.43 WIB, dan api berhasil dilokalisir pukul 14.02 WIB.

    Proses pendinginan mulai dilakukan pukul 14.22 WIB dan pemadaman selesai pada pukul 15.15 WIB.

    Total sebanyak 12 unit mobil pemadam kebakaran dengan 60 personel Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran empat ruko tersebut.

    Wahid mengimbau kepada warga untuk lebih waspada terhadap penggunaan tabung gas dan segera melapor jika mencium bau gas mencurigakan di lingkungan sekitar.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Palangka Raya tetapkan status Siaga Darurat Karhutla

    Pemkot Palangka Raya tetapkan status Siaga Darurat Karhutla

    “Kita telah masuk dalam status siaga karhutla. Ini berarti kita harus terus waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan, terutama mengingat musim kemarau yang sedang berlangsung,”

    Palangka Raya (ANTARA) – Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menerapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana musim kemarau 2025.

    “Kita telah masuk dalam status siaga karhutla. Ini berarti kita harus terus waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan, terutama mengingat musim kemarau yang sedang berlangsung,” kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Kamis.

    Menurut dia, saat ini Kota Palangka Raya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalteng memiliki risiko tinggi untuk terjadi kebakaran lahan. Terutama pada lahan tidur atau yang tidak produktif.

    Untuk itu, dia meminta berbagai pihak terkait untuk memastikan persiapan dan kesiapan personel, sarana maupun prasarana, termasuk memeriksa dan mengaktifkan posko-posko penanggulangan karhutla serta memastikan bahwa sumur bor berfungsi maksimal.

    Wali Kota Palangka Raya ini juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara berbagai instansi terkait seperti BPBD, Damkar, dan relawan. Selain itu, ia juga menekankan perlunya keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan karhutla.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan karhutla akan terus kami lakukan untuk memastikan semua pihak sadar akan risiko dan langkah-langkah preventif yang dapat diambil,” katanya.

    Menurut Fairid semangat gotong royong menjadi kunci menjaga kota dari ancaman karhutla.

    “Kita tidak boleh lengah. Karhutla bukan hanya urusan pemerintah atau relawan, tapi tanggung jawab kita semua,” katanya.

    Penurunan curah hujan dan prediksi puncak kemarau pada Agustus oleh BMKG menandai peningkatan risiko kebakaran. Meskipun sejauh ini karhutla di Palangka Raya masih berskala kecil, namun potensi ancaman tetap harus diwaspadai sejak dini.

    Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar dan berhati-hati terhadap hal kecil seperti membuang puntung rokok di area terbuka.

    “Hal-hal kecil bisa menjadi bencana besar kalau kita abai,” katanya.

    Dia juga menginstruksikan jajaran kecamatan dan kelurahan agar aktif mengedukasi warga serta memperkuat patroli dan deteksi dini di titik-titik rawan. Ia menyebut pendekatan komunitas sebagai kekuatan utama untuk pencegahan.

    “Kita sudah punya tim, sudah punya sistem. Sekarang mari kita perkuat kesadaran bersama,” katanya.

    Pewarta: Rendhik Andika
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kapolri: Penanganan karhutla butuh kolaborasi semua pihak

    Kapolri: Penanganan karhutla butuh kolaborasi semua pihak

    “Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah karena memang butuh kolaborasi, kerja keras antara seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) untuk terus waspada dan mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa terus ditingkatkan sehingga titik api betul-betul b

    Jakarta (ANTARA) – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau membutuhkan kolaborasi semua pihak.

    Hal tersebut disampaikan Kapolri usai menerima paparan penanganan karhutla di Gedung VIP Pandawa Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Kamis.

    Dilansir dari keterangan resmi, jenderal polisi bintang empat itu menegaskan bahwa kolaborasi antara pemangku kepentingan dengan masyarakat menjadi poin penting dalam penanganan karhutla di Riau.

    “Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah karena memang butuh kolaborasi, kerja keras antara seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) untuk terus waspada dan mudah-mudahan upaya yang kita lakukan bisa terus ditingkatkan sehingga titik api betul-betul bisa berkurang,” katanya.

    Lebih lanjut, Kapolri mengatakan bahwa telah menerima laporan dari Kapolda Riau soal adanya temuan unsur kesengajaan membakar hutan dan lahan.

    Atas temuan tersebut, Polda Riau sudah menetapkan 46 tersangka.

    “Telah dilakukan penegakan hukum sebanyak 46 tersangka yang diamankan,” katanya.

    Kapolri juga mengingatkan agar terus mewaspadai cuaca Indonesia, khususnya memasuki musim kemarau, sehingga karhutla bisa diantisipasi agar api tidak meluas.

    “Dari awal kita mengetahui sudah ada potensi karhutla sehingga kemudian upaya kita untuk betul-betul lebih waspada,” ucapnya.

    Diketahui, Kapolri bertolak ke Provinsi Riau pada siang ini untuk meninjau titik karhutla melalui patroli udara.

    Lokasi pertama yang ditinjau Kapolri beserta rombongan adalah Rokan Hulu titik api satu. Lalu, Rokan Hulu titik api dua. Terakhir, ke Rokan Hulu titik api tiga dan kemudian kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin.

    Selain meninjau, Kapolri juga mendengarkan paparan tentang penanganan karhutla di Riau dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau Edy Afrizal dan Ditreskrimum Polda Riau.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Titik Api Karhutla Riau Turun Drastis, Menhut: Kini 116 Per Hari

    Titik Api Karhutla Riau Turun Drastis, Menhut: Kini 116 Per Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengumumkan kabar menggembirakan terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Menurutnya, jumlah titik api Karhutla di Riau mengalami penurunan drastis, dari 1.300 titik per hari menjadi hanya 116 titik.

    Pernyataan ini disampaikan Antoni saat memimpin rapat koordinasi penanganan Karhutla di Gedung Daerah Balai Serindit, Riau, Rabu (23/7/2025). Rapat tersebut dibuka secara daring oleh Menkopolhukam Budi Gunawan dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

    “Ada angka penurunan titik api, di Riau dari awalnya tanggal 16 di angka 1.300, per hari ini angkanya di 116 titik,” ujar Raja Juli Antoni dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

    Kolaborasi Udara dan Darat

    Antoni menegaskan, penurunan ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara berbagai unsur, termasuk pasukan darat dari TNI, Polri, BNPB, dan Manggala Agni, serta dukungan pasukan udara melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

    “Artinya apa? Kerja keras teman-teman di lapangan, baik pasukan darat maupun udara lewat OMC, sudah relatif berhasil, meskipun perlu terus dioptimalkan,” jelasnya.

    Ke depan, pemerintah akan memperkuat sarana dan prasarana penanggulangan Karhutla. Termasuk dengan penambahan helikopter OMC, armada water bombing, dan mobilisasi pasukan pemadam ke daerah-daerah rawan seperti Rokan Hulu (Rohul) dan Rokan Hilir (Rohil).

    “Sekarang ada dua heli untuk OMC, insyaallah akan jadi tiga. Water bombing saat ini tiga unit, akan bertambah menjadi lima. Kami juga akan kirim tambahan pasukan darat dari TNI dan Polri untuk pemadaman di Rohul dan Rohil,” paparnya.

    Tak lupa, Menteri Antoni mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan atau bermain api di tengah kondisi cuaca kering yang masih berlangsung.

    “Ingatkan memori masa lalu ketika Riau dikepung asap. Tidak bisa keluar rumah, pesawat tidak bisa mendarat, anak-anak tidak sekolah, dan banyak warga kena ISPA,” kata Antoni mengingatkan.

    Ia menegaskan, tindakan membakar lahan bukan hanya membahayakan lingkungan, tapi juga kesehatan dan keselamatan masyarakat luas.

  • Karhutla 8 Hektare di Rimbo Panjang, Api Tak Kunjung Padam

    Karhutla 8 Hektare di Rimbo Panjang, Api Tak Kunjung Padam

    Kampar, Beritasatu.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Riau. Titik api terpantau di Dusun II, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, dengan luas lahan terbakar mencapai delapan hektare. Hingga Kamis (24/7/2025), karhutla Rimbo Panjang belum sepenuhnya padam meskipun telah 10 hari petugas berjibaku melakukan pemadaman.

    Tim Manggala Agni Daops IV bersama personel TNI dan Polri terus berupaya memadamkan api di areal gambut yang menjadi lokasi kebakaran. Dari total 8 hektare yang terbakar, 5 hektare telah berhasil dipadamkan, tetapi 3 hektare lainnya masih mengeluarkan asap dan bara api.

    Sumber Air Terbatas dan Angin Kencang

    Sekretaris Manggala Agni Daops IV Sumatera, Nadia Dwi Utami menjelaskan, kesulitan utama dalam pemadaman adalah terbatasnya sumber air di sekitar lokasi serta kondisi lahan gambut yang dalam. Selain itu, angin kencang mempercepat penyebaran api, membuat proses pemadaman menjadi lebih rumit.

    “Kami telah berupaya memadamkan api di lokasi ini sejak 10 hari lalu. Namun, api sulit dipadamkan karena lahan gambut yang cukup dalam. Sumber air yang minim dan angin kencang juga menambah sulitnya pemadaman,” jelas Nadia.

    Untuk mengatasi krisis air, tim pemadam dibantu pemerintah desa setempat telah menggali parit menggunakan ekskavator agar bisa mendapatkan pasokan air lebih banyak. Namun, karena kondisi yang belum memungkinkan, proses pemadaman dan pendinginan terpaksa dihentikan sementara.

    “Kami akan lanjutkan pemadaman setelah air kembali tersedia,” pungkas Nadia.

    Kebakaran lahan Kampar kembali menjadi pengingat akan tingginya kerentanan lahan gambut terhadap api, terutama saat musim kering.

    Dengan dukungan lintas instansi dan keterlibatan masyarakat, upaya pemadaman terus dilanjutkan demi mencegah meluasnya karhutla Rimbo Panjang dan dampak kabut asap yang bisa merugikan lebih banyak pihak.

  • Kebakaran 12 Rumah di Gudang Utara Bandung, Pemkot Janji Bantu Lewat Program Rutilahu

    Kebakaran 12 Rumah di Gudang Utara Bandung, Pemkot Janji Bantu Lewat Program Rutilahu

    Liputan6.com, Bandung – Kebakaran melanda kawasan permukiman warga di Gudang Utara, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Jumat lalu, 18 Juli 2025. Sedikitnya, 12 rumah warga dilaporkan terbakar, 10 di antaranya kategori rusak berat. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan membantu pemulihan kondisi warga terdampak. Sumber api diduga berasal dari sebuah gudang di belakang kompleks yang kemudian dengan cepat menjalar ke permukiman.

    Erwin menyampaikan permohonan maaf dan memastikan akan ada evaluasi terhadap kesiapsiagaan tim pemadam kebakaran. “Proses verifikasi rumah terdampak akan segera dilakukan,” katanya dalam keterangan pers di Bandung, Senin, 21 Juli 2025.

    Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) akan menjadi skema bantuan untuk rumah-rumah yang rusak berat. Selain itu, untuk mendukung anak-anak yang terdampak musibah, Pemkot juga akan membantu kebutuhan seragam dan perlengkapan sekolah. “Kami akan bantu seragam sekolah untuk anak-anak di sini. Jangan sampai musibah ini mengganggu semangat belajar mereka,” tutur Erwin.

    Sejumlah warga juga mengadukan bahwa banyak dokumen penting seperti KTP, KK, dan ijazah ikut terbakar dalam kejadian tersebut.  “Saya jamin semua akan kami bantu. KTP, KK, ijazah, semua akan difasilitasi. Tidak boleh ada yang dipersulit. Semua OPD kami hadir di sini untuk membantu. Minimal mendoakan, tapi tentu juga akan bantu secara nyata. Kita gotong royong,” kata Erwin.

    Kepada warga yang terdampak, Wakil Wali Kota Bandung menyampaikan pesan empati dan spiritual. Ia mengajak warga untuk bersabar dan tetap semangat. “Saya doakan harta yang hilang diganti Allah seribu kali lipat. Di balik musibah Insyaallah ada berkah. Kami hadir untuk membantu ibu bapak semua,” ucapnya.

    Sebagai bentuk perhatian langsung, Pemkot juga menyerahkan bantuan darurat berupa selimut, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya. Penanganan lanjutan akan terus dikawal oleh Pemerintah Kota Bandung, mulai dari pendataan, perbaikan rumah, bantuan pendidikan, hingga pemulihan dokumen. 

    Pemkot juga membuka jalur komunikasi langsung bagi warga melalui camat, lurah, atau bahkan ke wakil wali kota secara pribadi. “Silakan jika ada kebutuhan bisa langsung ke Pak RW, Bu Camat, atau WA saya langsung. Kami siap bantu,” pungkas Erwin.

    Kebakaran di Cikutra

    Selain itu, kebakaran juga terjadi di kawasan Jalan Asep Berlian, Gang Bapa Aen, RT 04 RW 11, Kelurahan Cikutra, Kota Bandung. Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Bandung, sebanyak empat rumah terdampak, termasuk satu rumah yang mengalami kerusakan sebagian. Total terdapat 9 kepala keluarga (KK) atau 31 jiwa yang terdampak dalam peristiwa tersebut.

    Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, mengatakan, pemerintah kota akan membantu perbaikan rumah yang terbakar. “Insyaallah bangunan ini yang kebakar akan kita bantu perbaiki. Fokus kita sekarang adalah bagaimana rumah ini bisa kembali ditinggali secepatnya. Sekarang kita mengedepankan penyelesaian masalah dengan kolaborasi dan gotong royong. Semua bergerak bersama, bukan hanya satu pihak,” imbuhnya.

    Selain perbaikan bangunan, katanya, perhatian khusus juga diberikan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak, termasuk penyediaan seragam sekolah. Ia juga meminta warga segera memproses kebutuhan administrasi untuk percepatan penyaluran bantuan sesuai mekanisme yang berlaku.

  • Menko BG terapkan enam langkah untuk atasi masalah karhutla

    Menko BG terapkan enam langkah untuk atasi masalah karhutla

    Hal pertama sekaligus menjadi target utama adalah memastikan karhutla cepat dipadamkan sehingga asap tidak meluas, apa lagi hingga ke negeri tetangga

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengatakan jajarannya perlu melakukan enam langkah utama untuk menuntaskan masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Riau.

    “Hal pertama sekaligus menjadi target utama adalah memastikan karhutla cepat dipadamkan sehingga asap tidak meluas, apa lagi hingga ke negeri tetangga,” kata Budi Gunawan saat memberi pengantar di Rapat Koordinasi Bersama Pengendalian karhutla Provinsi Riau, yang digelar secara hybrid, Rabu.

    Karenanya, pria yang akrab disapa BG ini meminta seluruh jajaran satgas karhutla di bawah naungannya untuk mengerahkan personel dan peralatan yang ada untuk memadamkan titik-titik api.

    Kedua, BG mengatakan Kementerian Kehutanan untuk mengerahkan tim teknis ke lokasi untuk menjalankan upaya perbaikan lahan dampak kebakaran.

    Selanjutnya, mantan Kepala BIN itu juga mengarahkan jajarannya mengaudit seluruh konsesi di 21 kabupaten/kota terdampak karhutla.

    “Keempat, moratorium sementara izin baru di lahan gambut, minimal sampai situasi darurat berakhir, fokus pada wilayah Riau, Kalimantan Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan,” kata BG.

    “Selanjutnya harus dilakukan langkah tegas penegakan hukum atau law enforcement agar terus dilakukan secara konsisten oleh Polri dan Kejaksaan,” tegas BG.

    Terakhir BG meminta seluruh pihak untuk menerapkan sanksi administratif bagi pihak yang terbukti terlibat dalam pembakaran hutan.

    BG pun menginstruksikan secara khusus kepada Menteri kehutanan untuk mencabut konsesi pihak yang terbukti terlibat dalam karhutla.

    Dengan ragam upaya tersebut, BG yakin permasalahan karhutla di seluruh Indonesia dapat ditangani dengan maksimal.

    “Saya sangat yakin, dengan komitmen dan sinergi kita bersama, kita akan mampu mengatasi situasi darurat yang kini terjadi,” kata BG.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator: Pengadaan Satu APAR Satu RT perlu disosialisasi

    Legislator: Pengadaan Satu APAR Satu RT perlu disosialisasi

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi mengatakan pengadaan satu alat pemadam api ringan (APAR) untuk satu RT itu harus dibarengi dengan sosialisasi yang tepat dan menyentuh seluruh warga.

    “Jadi itu juga butuh respons cepat warga sebelum Damkar tiba di lokasi. Makanya program satu APAR untuk satu RT itu harus dibarengi sosialisasi yang proper. Tentunya dari pihak Damkar juga sudah saya melihat secara intensif melakukan pelatihan-pelatihan,” kata Hilda saat meninjau lokasi kebakaran di Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Rabu.

    Hingga kini, kata Hilda, program itu masih berjalan di wilayah Jakarta.

    “Satu RT satu APAR itu sudah secara berkala berjalan, sudah mulai kita berikan, sambil pelan-pelan kita inventarisasi lagi mana yang sudah dan mana yang belum,” kata Hilda.

    Sementara itu, Kepala Sektor Tambora Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Joko Susilo mengatakan bahwa program itu dibarengi dengan pembinaan serta perekrutan Relawan Pemadam Kebakaran (Redkar).

    “Terkait APAR ini kan sudah ada di Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2025. Pendistribusiannya sampai ke tingkat RT, bukan RW lagi. Jadi selain kita bagikan APAR, masyarakat juga kita didik, kita rekrut menjadi Redkar,” ujar Joko.

    Terkait kebakaran di Duri Utara yang merupakan area padat, Joko mengatakan bahwa pihaknya telah berulang kali melakukan sosialisasi serta pelatihan penanganan kebakaran.

    Namun kondisi bangunan di Tambora menyebabkan penyebaran kebakaran begitu cepat sehingga tidak tertanggulangi.

    “Nah, ini kenapa kejadian tau-tau apinya besar. Karena ini yang di luar dari pihak kami ya, material yang ada di situ. Jadi, mohon maaf, rumah-rumah di sini kan mungkin bahannya menyimpan bahan yang mudah terbakar. Jadi, di situlah begitu ada api awal, api kecil, tidak tertanggulangi, makanya api membesar,” kata Joko.

    Menurut Joko, penyebaran kebakaran ke rumah-rumah lain dapat dicegah dengan langkah sederhana.

    “Jadi, kan api itu penyebarannya itu kan bisa kita setop, kita cegah ya, melalui kompartemen-kompartemen yang ada. Misalkan rumah tanpa jendela, itu kan bisa menyetop penyebaran api,” imbuh Joko.

    Diketahui, 86 unit rumah ludes terbakar dengan sekitar 100 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Legislator DKI tinjau penanganan pascabencana kebakaran di Tambora

    Legislator DKI tinjau penanganan pascabencana kebakaran di Tambora

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Hilda Kusuma Dewi meninjau penanganan pascabencana kebakaran di RW 02 Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Rabu.

    “Peninjauan hari ini di RW 2, RT 11 sampai RT 14 Duri Utara, Tambora yang terkena musibah kebakaran pada tanggal 21 Juli lalu. Tujuannya untuk memastikan apakah kondisi bantuan di lapangan itu cukup dan sudah memadai untuk korban kebakaran,” kata Hilda kepada wartawan di lokasi, Rabu.

    Dalam tinjauannya, Hilda menyebut bahwa instansi-instansi terkait sudah bergerak merespons bencana kebakaran dengan menyalurkan bantuan-bantuan logistik.

    “Sembako saya rasa sudah cukup banyak dari teman-teman Dinas Sosial, BPBD dan PMI. Warga sekitar cukup antusias bergotong-royong untuk memenuhi kebutuhan warga yang terkena dampak kebakaran,” ujarnya.

    Hilda mengatakan bahwa pihaknya masih mengasistensi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang belum tersalurkan, khususnya perlengkapan sekolah anak-anak.

    “Tentunya saya berduka, sedih melihat adik-adik ini yang sampai saat ini mungkin ada yang belum bisa sekolah karena buku-bukunya semua ikut terbakar. Kami juga mengumpulkan buku-buku tulis, kebutuhan-kebutuhan sekolah yang nantinya akan kita serahkan kepada warga yang membutuhkan,” tuturnya.

    Pantauan di lokasi, Hilda bersama timnya nampak membagikan bantuan berupa voucher dan makanan ringan kepada sebagian korban.

    Ratusan korban kebakaran pun masih menempati tenda-tenda pengungsian. Sejumlah instansi, seperti Baznas Bazis, BPBD, Dinsos, Dinkes, PMI serta warga sekitar juga berjibaku memenuhi kebutuhan para korban.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Waktu tanggap perlu dipercepat dalam penanganan kebakaran di Jakarta

    Waktu tanggap perlu dipercepat dalam penanganan kebakaran di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Waktu tanggap (response time) dalam penanganan kebakaran di Jakarta perlu dipercepat agar musibah tersebut bisa segera dikendalikan dan dampaknya diminimalkan.

    “Semakin cepat pemadam kebakaran datang ke lokasi, maka semakin sedikit kerugian yang dialami oleh masyarakat,” kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua ​​​​​​ di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, waktu tanggap ini bisa dicapai oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI jika sarana dan prasarana memadai terutama jarak antarpos pemadam kebakaran dengan lokasi.

    Untuk itu, kata Inggard, pembangunan pos damkar di kawasan yang rawan terjadinya musibah kebakaran merupakan keharusan supaya penanganannya semakin cepat.

    “Memang perlu ada pendekatan pada daerah-daerah rawan kebakaran dan perlu dibangun pos pemadam kebakaran yang lengkap,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa pembangunan pos damkar juga harus tepat dan lokasi rawan menjadi prioritas adanya pos damkar.

    Bukan seluruh daerah tapi daerah rawanlah yang menjadi prioritas. “Sehingga dapat mempercepat ‘response time’ dan kedua, kalau ‘response time’ itu lebih singkat maka kerugiannya berkurang,” kata dia.

    Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Meghantara mengatakan, Pemprov DKI menambah lima pos pemadam kebakaran pada 2025 untuk mempercepat penanganan ketika terjadi musibah kebakaran.

    “Tahun ini kita tambah lima pos dan pada 2026 kami rencanakan tambah enam pos,” katanya.

    Menurut dia, penambahan pos pemadam kebakaran (damkar) ini bertujuan agar respon anggota damkar ketika terdapat laporan kebakaran bisa sesegera mungkin sampai ke lokasi.

    Sehingga, kata Bayu, dengan respon yang cepat diharapkan kejadian kebakaran di suatu wilayah bisa dikendalikan semaksimal mungkin dan tidak menjadi musibah besar.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.