Kasus: kebakaran

  • Gibran fokus pemulihan warga Tambora-Jakarta saat tinjau kebakaran

    Gibran fokus pemulihan warga Tambora-Jakarta saat tinjau kebakaran

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Gibran fokus pemulihan warga Tambora-Jakarta saat tinjau kebakaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 25 Juli 2025 – 21:44 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka fokus penanganan pada pemulihan warga dan fasilitas terdampak saat meninjau langsung kebakaran di Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Jumat.

    Dalam keterangannya, Gibran meninjau lokasi kebakaran setelah melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Ijtihad yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.

    Peninjauan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar penanganan dampak bencana tidak berhenti pada bantuan awal, tetapi juga mencakup perhatian berkelanjutan terhadap kebutuhan dasar warga, termasuk pemulihan lingkungan dan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti balita dan lansia.

    Berdasarkan penuturan Camat Tambora Holi Susanto yang mendampingi selama peninjauan, Wapres Gibran memberi arahan agar dilakukan asesmen cepat guna mengidentifikasi bantuan yang paling dibutuhkan warga.

    “Tadi pada saat di lapangan, beliau mengarahkan juga agar segera melakukan asesmen untuk mencari apa, sih, yang perlu dibantu,” ucap Holi setelah peninjauan.

    Gibran juga menaruh perhatian terhadap kondisi tempat tinggal terdampak yang hangus.

    Wapres menanyakan dukungan yang diberikan pemerintah daerah dan menyampaikan komitmen untuk mendukung pembangunan kembali fasilitas yang terdampak.

    “Beliau menanyakan dukungan dari pemerintah daerah untuk bantuan material,” kata Holi.

    Khusus pada aspek kesehatan, Wapres memberikan perhatian lebih kepada seorang bayi berusia 4 bulan yang menderita bocor klep jantung.

    Bantuan susu formula khusus, yaitu susu Neocate, akan diberikan melalui tim medis untuk membantu pertumbuhan bayi tersebut yang membutuhkan penanganan gizi dan nutrisi secara spesifik.

    Selain itu, Holi juga menuturkan bahwa sejak kejadian, masyarakat Tambora telah menerima bantuan dari berbagai pihak. Bantuan tersebut meliputi logistik dasar seperti sembako, selimut, dan pakaian dalam.

    Pada kesempatan ini, Wapres juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa air mineral, paket makan siang, perlengkapan mandi, paket buku tulis, terpal, sarung, selimut, susu kotak, popok, dan kasur.

    Bantuan terpal, menurut Holi, menjadi salah satu barang yang paling membantu karena sangat dibutuhkan warga sebagai penutup sementara di sisa bangunan rumah mereka.

    Diketahui, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, terjadi kebakaran di kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Senin (21/7) pagi sekitar pukul 08.00 WIB yang menghanguskan 88 rumah tinggal permanen. Sebanyak 179 kepala keluarga (KK) terdampak akibat kejadian ini. 

    Sumber : Antara

  • Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 Juli 2025

    Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar Surabaya 25 Juli 2025

    Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar
    Tim Redaksi
    NGANJUK, KOMPAS.com
    – Jari manis tangan kiri Anggoro (39), warga Desa Sonopatik, Kecamatan Bagor, Kabupaten
    Nganjuk
    , Jawa Timur, membengkak dan mulai luka.
    Gara-garanya,
    cincin
    yang terpasang di jari manis tersebut tak bisa dilepas.
    Karena bingung, Anggoro lantas mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Nganjuk pada Jumat (25/7/2025) sore untuk meminta pertolongan.
    Kepala Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk, Sujito, menjelaskan bahwa saat datang ke Kantor Disdamkarmat, jari manis tangan kiri Anggoro kondisinya sudah bengkak.
    Awalnya, kata Sujito, Anggoro sempat berupaya melepaskan cincinnya secara mandiri, namun tidak membuahkan hasil.
    “Awal mula cincin tersebut sudah berusaha dilepas, dan sudah dipotong, namun karena terlanjur bengkak terpaksa dihentikan upaya pemotongan cincin tersebut,” tutur Sujito.
    Setelah beberapa hari, lanjut Sujito, pembengkakan pada jari manis tangan kiri Anggoro tidak kunjung mengecil.
    Bahkan, timbul luka dan rasa sakit yang membuat Anggoro akhirnya berinisiatif mencari bantuan ke Kantor Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk.
    “Ia kemudian berinisiatif untuk melakukan pelepasan cincin ke kantor Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk,” jelas Sujito.
    Proses evakuasi cincin yang terpasang di jari manis tangan kiri Anggoro dimulai pukul 15.15 WIB, dan melibatkan personel Siaga 1 Mako Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk.
    Dengan peralatan khusus, tim Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk berhasil melepaskan cincin tersebut dengan aman, tanpa menambah luka pada jari Anggoro.
    Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk mengimbau masyarakat untuk tidak ragu meminta bantuan jika mengalami kejadian serupa atau insiden lain yang memerlukan pertolongan darurat.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tangani Kebakaran Hutan Sumbar, BMKG Siapkan 10 Ton Garam

    Tangani Kebakaran Hutan Sumbar, BMKG Siapkan 10 Ton Garam

    Padang, Beritasatu.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau bersama BPBD Sumatera Barat (Sumbar) akan menebar 10 ton Natrium klorida (NaCl) alias garam guna menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

    “Untuk hari pertama BMKG bersama BNPB, BPBD Provinsi Sumbar, serta pihak aviasi, menggelar operasi modifikasi cuaca, dimana sorti pertama membawa 1 ton NaCl,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Desindra Deddy Kurniawan dilansir dari Antara, Jumat (25/7/2025).

    Deddy mengatakan, selama lima hari ke depan yakni 25 Juli-29 Juli BMKG bersama BPBD akan menebar NaCl di wilayah target. Dalam sehari ditargetkan dua penerbangan yakni pagi dan sore di mana setiap sorti akan membawa 1 ton muatan semai.

    Untuk 1 ton NaCl diperkirakan mampu menjangkau cakupan wilayah yang cukup luas hingga beberapa kabupaten yang terdampak jarhutla. Harapannya, kata dia, langkah ini bisa menciptakan hujan buatan intensitas ringan hingga sedang dalam durasi sekitar 20 milimeter hingga 50 milimeter per hari.

    “Kami menargetkan ini untuk wilayah-wilayah Sumbar, khususnya yang tercatat banyak terjadi hotspot maupun fair spot,” jelas dia.

    Kemudian termasuk pula beberapa wilayah yang sudah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tanggap darurat, tepatnya dua daerah di Sumbar yakni Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok.

    Untuk sorti pertama, kata dia, BMKG telah memetakan target semai pada wilayah-wilayah yang signifikan terjadi pertumbuhan awan, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Solok, dan wilayah sekitarnya, seperti Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah Datar.

  • Musim Kemarau Bromo-Semeru Rawan Karhutla, Wisatawan Diminta Waspada

    Musim Kemarau Bromo-Semeru Rawan Karhutla, Wisatawan Diminta Waspada

    Lumajang, Beritasatu.com – Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengingatkan masyarakat dan wisatawan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyusul munculnya fenomena embun upas atau embun beku di sejumlah titik kawasan taman nasional.

    Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani, embun beku mulai tampak sejak awal Juli 2025 di berbagai lokasi seperti Laut Pasir Bromo, savana Lembah Watangan dan Pegol, serta kawasan tiga ranu di Kabupaten Lumajang yakni Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo. Bahkan padang sabana di Oro-oro Ombo, Semeru.

    Fenomena tahunan ini terjadi saat suhu udara turun drastis hingga mendekati 0 derajat celsius di malam hingga dini hari. Embun yang biasanya mencair berubah menjadi butiran es tipis yang menyelimuti vegetasi dan permukaan tanah. Sedangkan, saat siang cuaca cukup terik dan berangin.

    “Embun beku ini memang rutin muncul di bulan Juli hingga Agustus, dan jadi tanda bahwa musim kemarau telah dimulai. Kondisi ini juga memperbesar potensi terjadinya kebakaran hutan,” jelas Septi, Jumat (25/7/2025).

    Menghadapi situasi tersebut, pihak TNBTS mengimbau wisatawan dan masyarakat di sekitar kawasan konservasi untuk tidak menyalakan api secara sembarangan. Api unggun, sisa bara rokok, atau alat masak tanpa pengawasan dapat memicu kebakaran di vegetasi kering yang mudah terbakar.

    TNBTS juga menyarankan para pendaki dan wisatawan yang ingin menikmati keindahan embun beku untuk mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin. Mulai dari mengenakan pakaian hangat, membawa perlengkapan yang sesuai dengan rute serta lokasi tujuan, mengingat suhu ekstrem yang bisa memicu hipotermia.

    “Para pengunjung agar mempersiapkan pakaian yang tahan dingin sesuai dengan kebutuhan masing-masing dan juga sesuai dengan aktivitas masing-masing. Berkunjung ke Bromo, ke Ranuregulo maupun ke Ranu Kumbolo akan perlu pakaian memerlukan alat-alat yang berbeda di masing-masing aktivitasnya,” terang Septi.

    Fenomena embun beku memang menjadi daya tarik visual yang memesona, tetapi perlu diingat di balik keindahannya tersimpan risiko serius yang perlu diantisipasi.

  • ABG Tewas Terjatuh Usai Dipergoki Mencuri di JIC, Rekan Diserahkan ke Keluarga

    ABG Tewas Terjatuh Usai Dipergoki Mencuri di JIC, Rekan Diserahkan ke Keluarga

    Jakarta

    Seorang remaja berinisial ASH (16) tewas usai jatuh dari lantai tiga Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) di Koja, Jakarta Utara (Jakut). Saat itu, ASH datang ke JIC bersama rekannya, AZL (16).

    AZL diserahkan ke Polsek Koja. Saat ini AZL dikembalikan ke keluarganya karena tidak terjadi tindak pidana pencurian.

    “Masih kami periksa sebagai saksi dan sementara kami kembalikan kepada keluarganya dan belum sempat ambil barang apapun,” kata Kapolsek Koja Kompol Andry Suharto, Jumat (25/7/2025).

    Diduga, ASH dan AZL ada di lantai 3 JIC karena hendak mencuri tembaga. Sebagai informasi, Jakarta Islamic Center sempat mengalami dan kini sudah selesai diperbaiki.

    Dia mengatakan dugaan pencurian diketahui setelah tiga security JIC melakukan patroli dan memergoki ASH dan AZL diduga hendak mencuri kabel tembaga. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (24/7) sekitar pukul 14.30

    “Para saksi melihat 2 orang yang sedang mengambil tembaga sisa outdoor AC bekas kebakaran Islamic Center,” kata Kompol Andry.

    Dalam patroli tersebut, ada 3 anggota sekuriti yang mengecek keamanan JIC. Salah satu security meminta ASH dan AZL untuk tidak lari.

    Namun, ASH berlari dan naik ke tembok pembatas di lantai 3. Sementara AZL tertinggal sehingga tak melihat ASH lagi dan berpikir rekannya sudah lolos melarikan diri.

    Salah satu sekuriti mengejar AZL dan menariknya untuk kemudian dibawa ke arah pos keamanan. Ketika itu, karyawan pemotong rumput mengabarkan bahwa ASH terjatuh dan tewas.

    “Menurut keterangan para saksi dimungkinkan setelah korban menaiki dan melompati pagar pembatas di lantai 3 Islamic Center, korban terpelesat karena dudukan tembok miring dan licin,” ucapnya.

    Lantai tiga Masjid JIC merupakan lokasi kebakaran beberapa waktu lalu. Di lokasi itu banyak kuningan dan tembaga bekas pelapis kubah masjid yang dua tahun lalu terbakar.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/mei)

  • Hadapi Kemarau, Bupati Gunungkidul Pimpin Apel Siaga Bencana

    Hadapi Kemarau, Bupati Gunungkidul Pimpin Apel Siaga Bencana

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Mengantisipasi ancaman kekeringan, krisis air bersih, dan kebakaran hutan saat musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggelar apel siaga bencana hidrometeorologi kering 2025 di Lapangan Kesatrian, Jumat (25/7/2025).

    Apel siaga ini dipimpin langsung Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih, dan diikuti berbagai unsur, mulai dari BPBD, TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga Basarnas, RAPI, dan ORARI.

    Dalam sambutannya, Endah menegaskan, Gunungkidul merupakan wilayah rawan bencana hidrometeorologi kering. Oleh karena itu, sinergi dan kesiapsiagaan seluruh elemen sangat penting.

    “Apel ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud komitmen dan kesiapan kita menghadapi musim kemarau yang penuh risiko,” ujar Bupati Endah kepada Beritasatu.com.

    Pemkab Gunungkidul telah menyiapkan berbagai strategi antisipatif, antara lain pemanfaatan air secara efisien, penambahan titik resapan air, dan edukasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

    Selain itu, pemanfaatan air hujan dan sumber mata air untuk kebutuhan rumah tangga serta pembangunan jaringan irigasi air tanah, pompa, genangan, dan irigasi tetes untuk pertanian.

    Endah juga mengajak masyarakat turut aktif dalam mitigasi bencana. Peran warga dianggap penting untuk menciptakan masyarakat yang tanggap, peka, dan tangguh terhadap risiko kekeringan.

    “Kebersamaan seluruh pihak jadi kekuatan utama kita menghadapi musim kemarau,” pungkasnya.

    Langkah preventif ini diharapkan mampu meminimalisasi dampak bencana dan menjaga keberlangsungan hidup masyarakat, terutama di sektor pertanian dan pemenuhan air bersih.

  • Arti Warna Pelat Kendaraan, Cek Penjelasannya!

    Arti Warna Pelat Kendaraan, Cek Penjelasannya!

    Jakarta

    Pelat nomor resmi dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia melalui proses registrasi kendaraan bermotor. Pelat ini tercatat dalam database kendaraan resmi.

    Perlu diketahui, warna pada setiap pelat kendaraan memiliki arti tertentu. Simak penjelasan berikut.

    Berdasarkan informasi resmi dari Jasa Raharja, ini arti warna pada pelat kendaraan.

    Pelat Nomor Merah
    Kriteria kendaraan pelat nomor merah dengan tulisan putih adalah kendaraan milik instansi pemerintahan.Pelat Nomor Hijau
    Kriteria kendaraan pelat nomor hijau dengan tulisan hitam adalah kendaraan yang beroperasi di kawasan perdagangan bebas.Pelat Nomor Kedinasan
    Kriteria kendaraan pelat nomor dengan standar dan warna khusus adalah pelat milik instansi pemerintah, TNI, Polri, atau lembaga negara lainnya yang digunakan untuk keperluan dinas.Pelat Nomor Putih
    Kriteria kendaraan pelat nomor putih dengan tulisan hitam adalah kendaraan milik perseorangan, badan hukum, Perwakilan Negara Asing (PNA), dan badan internasional.Pelat Nomor Putih Bergaris Biru
    Kriteria kendaraan pelat nomor putih dengan garis biru adalah untuk kendaraan listrik.Pelat Nomor Kuning
    Kriteria kendaraan pelat nomor kuning dengan tulisan hitam adalah kendaraan umum, seperti taksi, mikrolet, bus, truk dan beberapa kendaraan besar lainnya.7 Kendaraan Prioritas di Jalan Raya

    Menurut Pasal 134 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), ada tujuh kendaraan yang perlu diprioritaskan saat berada di jalan raya. Ini urutannya.

    Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas;Ambulans yang mengangkut orang sakit;Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas;Kendaraan pimpinan lembaga Negara Republik Indonesia;Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;Iring-iringan pengantar jenazah;Konvoi dan atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia.

    Jika suatu waktu di jalan raya terdapat beberapa kendaraan prioritas yang datang bersamaan, maka wajib mendahulukan kendaraan sesuai urutan yang telah disebutkan. Para pengguna jalan raya harus bisa memahami aturan tersebut agar mendahulukan atau memberikan prioritas bagi tujuh jenis kendaraan tersebut.

    Menurut Pasal 135 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, berikut tata cara pengaturan kelancaran kendaraan prioritas di jalan raya.

    (2) Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia melakukan pengamanan jika mengetahui adanya Pengguna Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    (3) Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas dan Rambu Lalu Lintas tidak berlaku bagi Kendaraan yang mendapatkan hak utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 134.

    (kny/imk)

  • Menteri Hanif: Potensi Karhutla di Riau Meningkat Akhir Juli dan Awal Agustus
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juli 2025

    Menteri Hanif: Potensi Karhutla di Riau Meningkat Akhir Juli dan Awal Agustus Regional 25 Juli 2025

    Menteri Hanif: Potensi Karhutla di Riau Meningkat Akhir Juli dan Awal Agustus
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurrofiq menyampaikan, seluruh kekuatan dikerahkan untuk menanggulangi
    kebakaran hutan
    dan lahan (
    karhutla
    ) dan kabut asap di
    Riau

    Meski demikian, ia meminta semua pihak waspada atas potensi kebakaran. 
    “Akhir Juli dan awal Agustus 2025, merupakan momen paling penting dan kritikal buat kita semua. Karena potensi kebakarannya semakin meningkat di Riau. Untuk didaerah lain dimulai Agustus, Sedangkan Riau akhir Juli dan di 10 sampai 20 Agustus,” ungkap Hanif saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Kamis (24/7/2025).
    Kendati demikian, upaya penanggulangan terus dilakukan dengan meningkatkan operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menciptakan hujan buatan.
    Bahkan jam terbang pesawat caravan yang digunakan untuk menyamai garam di langit, ditambah sampai malam.
    “Mulai dari jam 6 pagi, sebelum kita bangun, sampai jam 9 atau 10 malam. Harapan kita dapat menciptakan hujan,” sebut Hanif, yang juga sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH).
    Namun demikian, penanggulangan ini perlu dibarengi dengan
    water bombing
    , terutama untuk memadamkan api di kawasan tanah mineral, seperti karhutla di Rokan Hulu.
    Sedangkan titik api di Rokan Hilir, harus diperkuat kekuatan darat, karena lahan gambut.
    “Kebakaran di Rokan Hulu dan Rokan Hilir, bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi tanggung jawab kita semua. Semoga segera dapat kita tanggulangi bersama,” kata Hanif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Ibu Hamil hingga Anak-anak, Ini Kronologi dan Identitas 5 Korban Kebakaran Rumah di Semarang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juli 2025

    Ada Ibu Hamil hingga Anak-anak, Ini Kronologi dan Identitas 5 Korban Kebakaran Rumah di Semarang Regional 25 Juli 2025

    Ada Ibu Hamil hingga Anak-anak, Ini Kronologi dan Identitas 5 Korban Kebakaran Rumah di Semarang
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Lima orang dari satu keluarga tewas dalam kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Pasenggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (25/7/2025) pukul 02.20 WIB.
    Para korban terdiri dari anak-anak, orang dewasa, hingga ibu hamil.
    Peristiwa memilukan ini terjadi saat kebakaran melanda dua rumah, dan para korban diketahui terjebak karena hanya ada satu akses pintu keluar.
    Lima korban meninggal dunia dalam kebakaran ini telah teridentifikasi: Aminah (65),  Amalia (33) – dalam kondisi hamil, Saidah (55), Muhamad Aditya (14), dan Kimora Azzalea Racmadi (4).
    Seluruh korban merupakan satu keluarga yang tinggal di rumah tersebut.
    “Korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit,” kata Camat Semarang Timur, Akbar Ali Nurdin, saat dikonfirmasi, Jumat.
    Jenazah para korban telah dibawa ke RSUP Kariadi Semarang untuk proses selanjutnya.
    Pemerintah Kota Semarang akan membantu proses pemakaman.
    “Masing-masing rumah ini dihuni pemiliknya. Satu keluarga,” ujar Akbar.
    Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, menyatakan bahwa dugaan awal kebakaran berasal dari korsleting listrik.
    “Dugaan sementara karena kabel,” kata Andy.
    Seorang saksi mata juga menyebutkan bahwa korsleting terjadi pada satu rumah dan menyambar kabel optik, yang kemudian memperparah api.
    “Sehingga juga menjadi pemicu kebakaran,” ujarnya.
    Bagian konslet disebut terjadi di tengah rumah atau ruang tamu, tempat di mana terdapat sepeda motor.
    “Motor itu meledak karena menyambar bensinnya,” ungkap Andy.
    Saat kebakaran terjadi, kelima korban terjebak di dalam rumah. Mereka tidak bisa menyelamatkan diri karena api berasal dari bagian depan rumah, satu-satunya jalur keluar.
    “Korban ada 5 orang yang terjebak di dalam rumah karena tidak bisa keluar,” lanjut Andy.
    “Terbakar duluan dari depan,” tambahnya.
    “Ada satu anak kecil yang 14 tahun berusaha keluar, terbakar ditemukan di ruang tamu depan,” jelas Andy.
    Kendaraan yang ada di dalam rumah juga ikut terbakar setelah api menyambar kabel listrik. “Dugaan sementara karena kabel,” pungkas Andy.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyebab Rumah di Semarang Terbakar, Tewaskan 5 Warga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juli 2025

    Penyebab Rumah di Semarang Terbakar, Tewaskan 5 Warga Regional 25 Juli 2025

    Penyebab Rumah di Semarang Terbakar, Tewaskan 5 Warga
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Kebakaran hebat terjadi di Jalan Pasenggrahan Raya, Kelurahan Mlatibaru, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (25/7/2025) pukul 02.20 WIB.
    Dalam peristiwa tersebut, dua rumah ludes terbakar dan lima orang tewas, termasuk anak-anak hingga ibu hamil.
    Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengatakan penyebab kebakaran sementara diduga karena
    konsleting listrik
    .
    “Dugaan sementara karena kabel,” kata Andy saat dikonfirmasi, Jumat.
    Seorang saksi menyebutkan bahwa konsleting listrik di salah satu rumah menyambar kabel optik, yang kemudian memperbesar kobaran api.
    “Sehingga juga menjadi pemicu kebakaran,” ujarnya.
    Menurut Andy, area konslet berada di ruang tengah atau ruang tamu. Di lokasi tersebut terdapat sepeda motor yang ikut tersambar api hingga meledak.
    “Motor itu meledak karena menyambar bensinnya,” ungkap Andy.
    Lima korban yang meninggal diketahui terjebak di dalam rumah karena hanya ada satu pintu keluar.
    “Korban ada 5 orang yang terjebak di dalam rumah karena tidak bisa keluar,” lanjut Andy.
    Api disebut berasal dari bagian depan rumah, sehingga para korban tidak sempat menyelamatkan diri. “Terbakar duluan dari depan,” ujarnya.
    Kelima korban yang meninggal dunia masih satu keluarga, termasuk anak-anak dan seorang ibu hamil.
    “Ada satu yang anak kecil yang 14 tahun berusaha keluar, terbakar, ditemukan di ruang tamu depan,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.