KLH dan DLH Jabar Sanksi 21 TPA Sampah karena Belum Lengkapi Dokumen Izin
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Sebanyak 21
tempat pemrosesan akhir
(TPA)
sampah
di sejumlah wilayah di
Jawa Barat
dikenai sanksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar karena belum melengkapi
izin lingkungan
.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencemaran Lingkungan DLH Jabar, Resmiani, menjelaskan sanksi diberikan lantaran TPA tersebut belum menyelesaikan dokumen lingkungan serta masih menerapkan sistem
open dumping
atau pembuangan sampah secara terbuka.
Ia memastikan bahwa sanksi yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun, ia menegaskan bahwa tidak semua TPA dari total 21 lokasi tersebut dikenai sanksi.
“Total sanksi administratif ada 21 TPA, tidak ada denda, hanya perbaikan, harus perbaikan. Terutama sebagian besar adalah untuk melengkapi dengan dokumen-dokumen (lingkungan) juga,” kata Resmiani saat ditemui di Hotel Pullman, Kota Bandung, Selasa (29/7/2025).
Resmiani mengatakan, KLH terlebih dahulu memberikan sanksi kepada 16 TPA di wilayah Bandung Raya.
Saat ini, perbaikan tengah dilakukan.
Kondisinya pun kini jauh lebih baik dibandingkan saat pertama kali dikenai sanksi.
DLH Jabar juga menyoroti seluruh TPA yang dikenai sanksi.
Menurut Resmiani, masih banyak di antaranya yang menerapkan sistem
open dumping
, padahal metode tersebut sudah tidak diperbolehkan lagi oleh pemerintah pusat.
“Jadi sebagian besar tidak boleh lagi
open dumping
, kemudian dokumen lingkungannya harus diperbaiki, terus kemudian pengelolaan air lindinya harus dilengkapi, seperti itu,” ucapnya.
“TPA ini kan sudah dioperasikan sudah lama, tata kelola persampahan dari dulu tuh baru sekarang lah jadi seperti bom waktu, dan harus betul-betul dibenahi, sementara mungkin banyak sekali kabupaten kota kesulitan dari segi penganggaran,” tambah Resmiani.
Ia menerangkan bahwa persoalan sampah bukan semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
Salah satunya dengan memilah sampah dari rumah agar tidak membebani TPA.
“Kalau sudah ada sampah organik, itu yang berbahaya adalah tumpukan gas di dalam TPA yang suatu saat bisa meledak atau misalnya memicu kebakaran,” tutur Resmiani.
1. TPA Galuga (Kabupaten Bogor), disanksi KLHK
2. TPA Jalupang (Kabupaten Karawang),
sanksi KLH
3. TPA Cikolotok (Kabupaten Purwakarta), sanksi KLH
4. TPA Jalumpang (Kabupaten Subang), sanksi KLH
5. TPA Cibereum (Kabupaten Sumedang), sanksi KLH
6. TPA Nangkaleah (Kabupaten Tasikmalaya), sanksi KLH
7. TPA Sumur Batu (Kota Bekasi), sanksi KLH
8. TPA Kopi Luhur (Kota Cirebon), sanksi DLH Jabar
9. TPA Cipayung (Kota Depok), sanksi KLH
10. TPA Cikundul (Kota Sukabumi), sanksi KLH
11. TPA Cimenteng (Kabupaten Sukabumi), sanksi KLH
12. TPA Mekarsari (Kabupaten Cianjur), sanksi KLH
13. TPA Purbahayu (Kabupaten Pangandaran), sanksi KLH
14. TPA Kubandeleg (Kabupaten Cirebon), sanksi KLH
15. TPA Heleut (Kabupaten Majalengka), sanksi KLH
16. TPA Sarimukti (Bandung Raya), sanksi KLH
17. TPA Burangkeng (Kabupaten Bekasi), disanksi oleh DLH Jabar dan KLHK
18. TPA Ciangir (Kota Tasikmalaya), disanksi DLH Jabar
19. TPA Pasir Bajing (Kabupaten Garut), disanksi DLH Jabar
20. TPA Ciniru (Kabupaten Kuningan), sanksi DLH Jabar
21. TPA Cibeureum (Kota Banjar), sanksi DLH Jabar
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-

Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan perkuat sinergi tanggap darurat pelabuhan
Sumber foto: Syahri Ruslan/elshinta.com.
Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan perkuat sinergi tanggap darurat pelabuhan
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 29 Juli 2025 – 17:04 WIBElshinta.com – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi keadaan darurat di lingkungan pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Kalimantan menyelenggarakan forum Coffee Morning dengan tema Sinergi Tanggap Darurat di Pelabuhan yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk KSOP Kelas I Banjarmasin, Basarnas, TNI AL, Polairud, KPLP, Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, dan asosiasi pengguna jasa pelabuhan. 23/07/2025
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Pelindo Regional 3 Sub Regional Kalimantan ini dibuka oleh Sub Regional Head Kalimantan, Sugiono. Dalam sambutannya, Sugiono menegaskan pentingnya membangun sinergi lintas instansi guna menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih tangguh, khususnya dalam menghadapi meningkatnya kompleksitas operasional dan risiko pelayaran.
“Pelabuhan adalah titik temu berbagai kepentingan: keselamatan, pelayanan publik, dan keamanan. Maka, tidak ada pilihan selain membangun kolaborasi nyata untuk menghadapi berbagai potensi risiko darurat secara terpadu dan proaktif,” ujar Sugiono seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Syahri Ruslan, Selasa (29/7).
Dari sisi regulator, KSOP Kelas I Banjarmasin menekankan pentingnya pengembangan prosedur dan rencana kontinjensi tanggap darurat. Contoh konkret mitigasi yang diangkat mencakup penanganan tumpahan B3, evakuasi kapal, pengendalian kebakaran, serta koordinasi pencarian dan penyelamatan korban secara terintegrasi antar instansi
“Sinergi adalah kunci. Dalam operasi SAR (Search And Rescue), waktu adalah segalanya. Oleh karena itu, komunikasi dan pemahaman prosedur antarlembaga harus terus diasah,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Banjarmasin, I Putu Sudayana.
Dalam sistem operasi SAR, Basarnas memiliki struktur komando mulai dari SAR Coordinator (SC), SAR Mission Coordinator (SMC), On Scene Coordinator (OSC), hingga Search and Rescue Unit (SRU) yang bergerak cepat sesuai kondisi di lapangan. Operasi SAR tidak hanya menanggulangi kecelakaan kapal, namun juga evakuasi medis, pencemaran, hingga korban yang terperangkap di lokasi sulit dijangkau.
Pelindo sebagai operator pelabuhan juga memaparkan upaya konkret yang telah dilakukan, antara lain penyusunan SOP tanggap darurat, pelaksanaan simulasi tahunan, penguatan peralatan APAR, sistem safety patrol, dan implementasi SMK3 serta ISPS Code. Dalam paparannya, Junior Manager HSSE menyebut bahwa berbagai potensi bahaya seperti tumpahan bahan berbahaya, kebakaran kapal, hingga kecelakaan kerja menjadi fokus penguatan prosedur mitigasi di lapangan.
Forum ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman penanganan insiden dan penyusunan drill skenario terpadu ke depan. Diskusi berlangsung konstruktif dan menghasilkan beberapa action plan, termasuk peningkatan jadwal latihan gabungan, pembentukan tim reaksi cepat di terminal utama, dan harmonisasi SOP tanggap darurat antar instansi.
Kegiatan ini menegaskan kembali komitmen Pelindo untuk tidak hanya menghadirkan pelayanan jasa pelabuhan yang efisien, tetapi juga membangun pelabuhan yang aman, tanggap, dan adaptif terhadap risiko.
“Melalui forum ini, kami ingin menyatukan tekad dan langkah bersama agar pelabuhan bukan hanya pusat logistik, tapi juga ruang kerja yang selamat dan tangguh dalam segala situasi,” tutup Sugiono.
Sumber : Radio Elshinta
-

Satu-satunya Kapal Induk Rusia Terancam Jadi Rongsokan
Jakarta –
Satu-satunya kapal induk Rusia, Admiral Kuznetsov, kemungkinan akan dijual atau dijadikan rongsokan, menandai berakhirnya kapal perang yang pernah menjadi simbol ambisi angkatan laut Moskow.
Nasib kapal induk Angkatan Laut Rusia berusia 40 tahun itu di ujung tanduk setelah bertahun-tahun coba diperbaiki, tak beroperasi sejak 2017, dan pekerjaan pemeliharaan ditangguhkan. Andrei Kostin, kepala perusahaan pembuat kapal negara Rusia (USC), mengatakan bahwa tidak ada gunanya memperbaikinya lagi.
Dikutip detikINET dari Newsweek, pengamat menyatakan bahwa langkah mengakhiri riwayat kapal induk tersebut berarti hilangnya prestise bagi Angkatan Laut Rusia.
Admiral Kuznetsov diluncurkan tahun 1985. Meski terlibat dalam kampanye militer Rusia di Suriah, kapal itu sudah 8 tahun tak beroperasi. Penundaan pemeliharaan dan meningkatnya biaya menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya dalam peperangan modern.
Kostin menyebut tidak ada gunanya memperbaikinya dan bahwa kapal itu akan dijual atau dibuang, meskipun belum ada keputusan akhir yang diambil. Pemusnahannya akan dianggap sebagai tanda menurunnya kemampuan AL Rusia.
Admiral Kuznetsov sepanjang 305 meter adalah kapal induk berat terakhir yang dibangun Uni Soviet. Setelah Uni Soviet runtuh, kapal itu dipindahkan ke Armada Utara Rusia dan digunakan dalam intervensi Rusia dalam perang saudara Suriah.
Kapal ini berbobot 59.000 ton, jangkauan 8.400 mil laut, dan dapat mengangkut 2.600 awak serta 26 pesawat sayap tetap dan 24 helikopter. Namun, ia kerap bermasalah dan disebut salah satu kapal induk terburuk di dunia.
Awalnya, perbaikan dijadwalkan selesai tahun 2022 di galangan kapal Zvyozdochka, tapi proyek tersebut dibebani berbagai masalah dan lonjakan biaya. Di 2018, dok kering apung tempat kapal tersebut diperbaiki tenggelam. Tahun berikutnya, kebakaran saat pengelasan menewaskan dua orang dan kebakaran lain terjadi di 2022.
Perkiraan biaya perbaikan membengkak dari 20 miliar rubel tahun 2017 menjadi 60 miliar rubel tahun berikutnya dan jadwalnya telah direvisi dari tahun 2022 menjadi 2024.
Yotuk Isık, pengamat dari Bosphorus Observer, mengatakan bahwa mengingat kapal tersebut tidak beroperasi bertahun-tahun, pemusnahan kapal tersebut tidak banyak berpengaruh secara strategis, tapi memberikan pukulan psikologis signifikan terhadap status Rusia sebagai kekuatan angkatan laut.
“Untuk memperluas kekuasaan di pelosok dunia, Anda membutuhkan kapal-kapal seperti itu dan Rusia menyerahkan satu-satunya kapal seperti itu yang dimilikinya, berarti kehilangan prestise,” tambahnya.
Angkatan Laut Rusia menduduki peringkat ketiga dunia, menurut Majalah Military Watch dan tertinggal dari AS yang nomor satu. Hilangnya Kuznetzov berarti Rusia tidak memiliki kapal induk.
AS sendiri memiliki 11 kapal induk super. Ada juga 92 kapal penjelajah/kapal perusak Amerika dibandingkan dengan 13 milik Rusia, sementara AS memiliki fregat lebih dari dua kali lipat lebih banyak (21 berbanding 10) dibanding Rusia.
AS juga memiliki 53 kapal selam serang dibandingkan dengan 28 milik Rusia, sementara ada 14 kapal selam rudal balistik Amerika dibandingkan dengan 11 milik Rusia.
(fyk/fyk)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298077/original/081694000_1753716481-IMG_1054.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Fakta Terkait Kebakaran Pasar Taman Puring, Ratusan Kios Dulu Kokoh Kini Jadi Abu – Page 3
Pasar Taman Puring kebakaran. Api mulai muncul pertama kali pukul 18.02 WIB. Dari video yang beredar, kios-kios pedagang di Taman Puring terbakar hebat. Petugas Damkar berjibaku menghadapi api yang membesar.
Informasi dari Damkar Jaksel, sebanyak 26 unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Kramat Pela dikerahkan untuk memadamkan api.
“Jumlah personil 85 orang,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda kepada Liputan6.com.
Dari pantauan di lokasi, pedagang sibuk menyelamatkan barang-barang milik mereka. Sementara petugas pemadam kebakaran terus berupaya menjinakkan si jago Merah.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 500 lebih kios di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan yang hangus akibat kebakaran. Data ini tercatat berdasarkan data sementara BPBD DKI Jakarta per pukul 19.45 WIB, Senin 28 Juli 2025.
“Objek Kejadian pasar lebih kurang 500 kios,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya.
Sementara itu, per pukul 20.27 WIB ini api masih dalam proses pemadaman petugas. Adapun kebakaran terjadi sekira pukul 18.03 WIB.
Isnawa menyebut bahwa penyebab, korban, hingga kronologi terjadinya kebakaran masih dalam pendataan.
Saat ini, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) gabungan juga masih berada di lokasi kejadian. Rinciannya, 34 unit Damkar dari Disgulkarmat, perangkat lurah, Babinsa, P2B BPBD Jakarta.
Ada pula petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI), PPSU atau pasukan oranye Jakarta, hingga petugas PLN yang masih siaga di lokasi kebakaran Pasar Taman Puring.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298698/original/018351000_1753770073-IMG_4614.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Bakal Perbaiki Pasar Taman Puring Meski Sudah Ketiga Kalinya Terbakar, Ini Alasannya – Page 3
Pramono mengaku sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan dan jajaran, termasuk dinas penanggulangan kebakaran dan penyelamatan (Gulkarmat) terkait Pasar Taman Puring yang terbakar.
Pemadaman api rampung sekitar pukul 20.30 WIB. Tak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran malam itu. Hanya saja, kurang lebih 500 kios terdampak.
“Saya juga monitor, apakah ada korban atau tidak, tidak (ada korban jiwa). Penanganan cukup cepat karena mungkin area bisa damkar datangi sehingga bisa teratasi dengan baik,” kata Pramono.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298699/original/095907600_1753770093-IMG_4609.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ladang Rezeki Hangus Dilumat Api, Kisah Pilu Pedagang Pandangi Puing Sisa Kebakaran Taman Puring – Page 3
Bagi Mad, kehilangan bukan akhir segalanya. Ia justru melihat hal lain dibalik musibah kebakaran.
“Harta kalau begini gak usah dipikirin, berarti ada yang gak bagus sama harta kita. Koreksi diri saja diri kita. Allah gak mungkin menegur umatnya kalau gak berlebihan. Jadi harus legowo aja sama yang kuasa,” ucap Mad.
Kehilangan barang dagangan bernilai lebih dari seratus juta rupiah tak membuatnya uring-uringan.
“Ini cobaan, teguran macem-macem. Ya ini cobaan melalui ini,” ucap dia.
Namun tidak semua bisa setegar Mad Soccer. Neni Heryani (48) masih tak menyangka dua kios audio mobil miliknya di Blok Q34 dan Q35 lenyap dilahap api.
Ia baru mendapat kabar ketika sedang salat magrib di rumahnya di Radio Dalam. Suaminya sedang dinas luar kota. Karyawan yang biasa menjaga kios tengah pulang kampung.
“Kemudian saya buru-buru datang ke sini kebetulan dekat dari Radio dalam,” ucap Neni.
Setelah api padam, ia kembali ke lokasi untuk merapikan sisa-sisa reruntuhan.
“Semalam masih ada yang busa dibawa satu bak. Sekarang apa yang bisa dikumpulin-dikumpulin,” ucap dia.
Neni sudah tiga dekade berdagang di Taman Puring. Dari sanalah ia bergantung penuh pada hasil dagangannya untuk menyekolahkan anaknya, menyambung napas sehari-hari.
Dia berharap ada relokasi dan bantuan modal, secepatnya.
“Mudah mudahan pemerintah meliha. Saya habis bener-bener gak ada satupun yang tertolong,” tandas dia.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298593/original/069156600_1753766659-WhatsApp_Image_2025-07-28_at_21.07.16.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Kebakaran di ULM Banjarmasin, Dipicu Korsleting
Awalnya aula Rektorat ULM Banjarmasin terbakar sekira pukul 6.30 WITA. Akibatnya hampir seluruh barang dan dokumen yang berada di ruangan tersebut hangus terbakar.
Api tiba-tiba muncul dan asap tebal langsung terlihat, hingga terjadi kepanikan, ratusan personel relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) segera datang untuk memadamkan api.
Begitu juga Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Banjarmasin, Hendro menyampaikan laporan kebakaran diterima sekitar pukul 06.59 WITA, dan upaya pemadaman tuntas pada pukul 09.36 WITA. Dia menyebut seluruh tim langsung bergerak cepat ke lokasi begitu informasi diterima.
“Kami langsung turun bersama-sama. Kami turunkan tiga unit mobil tangki dan 20 personel, bersama rekan-rekan BPK mandiri yang ada di Banjarmasin,” jelasnya.
Dia mengapresiasi kerja sama yang solid antarunit pemadam, baik dari dinas maupun relawan. Menurutnya, kecepatan penanganan ini berkat sinergi dari lebih 350 unit BPK yang tiba di lokasi kejadian.
“Kami keroyokan bersama. Jadi meski kebakaran cukup besar, berkat respons cepat dan gotong royong, bisa segera dikendalikan,” tambahnya.
Atas kejadian seperti ini, Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama yang bersumber dari instalasi listrik.
“Sekitar 70 persen penyebab kebakaran selama ini adalah karena kelalaian, kemudian bisa jadi dari arus pendek listrik,” ujarnya.
Akan tetapi untuk kejadian ini, pihaknya tidak bisa menyimpulkan, sebab penanganan penyebabnya masih dilakukan oleh pihak berwenang.
Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam menentukan penyebab pasti kebakaran, dan menyerahkan hal tersebut sepenuhnya kepada aparat yang berwenang untuk penyelidikan lebih lanjut.
/data/photo/2025/03/09/67cd28585d913.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5298461/original/062666000_1753762229-tam3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

