TANAH BUMBU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menyiapkan embung dan relawan untuk menghadapi potensi bencana alam pada musim kemarau, terutama kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Bumbu Sulhadi di Batulicin, Sabtu, mengatakan pemerintah daerah (pemda) telah membangun 145 embung di desa yang dinilai rawan karhutla.
“Rapat koordinasi juga dilakukan untuk menjaga sinergi lintas sektor menghadapi potensi karhutla serta memperketat pengawasan di wilayah rawan bencana,” ujarnya.
Menurut Sulhadi, setiap embung memiliki kapasitas tampung air hingga ribuan meter kubik sehingga dapat memastikan penanganan karhutla dilakukan cepat dan maksimal.
Untuk memperkuat pencegahan dan penanganan, lanjut dia, BPBD Tanah Bumbu meminta pemerintah desa menyiapkan peralatan pemadam kebakaran dengan target satu desa memiliki satu alat pemadam.
Pemkab Tanah Bumbu juga mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Gubernur Kalimantan Selatan Muhidin telah menetapkan status siaga darurat karhutla dan kabupaten lain di Kalsel juga telah menetapkan status tersebut,” kata Sulhadi.
Sulhadi mengungkapkan belum ada kasus yang signifikan di Tanah Bumbu hingga saat ini, karena penanganan dan pencegahan karhutla dilakukan tim pengendalian bencana secara maksimal.
BPBD Tanah Bumbu menetapkan Kecamatan Batulicin, Satui, Simpang Empat, Kusan Tengah, Mantewe, Kusan Hulu, dan Teluk Kepayang, sebagai wilayah berpotensi karhutla.
“Strategi kesiapsiagaan terus kami rumuskan berdasarkan data potensi kerawanan di masing-masing wilayah,” tutur Sulhadi.






/data/photo/2025/08/08/6895d8ab3b77c.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/08/07/6894b11e8da14.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/07/6894bdaa6cd37.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)