Kasus: kebakaran

  • Mayat pria tanpa identitas di Kali Ciliwung gegerkan warga Jaktim

    Mayat pria tanpa identitas di Kali Ciliwung gegerkan warga Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Mayat pria tanpa identitas yang mengambang di aliran Kali Ciliwung, menggegerkan warga RT 01/04, Kelurahan Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim).

    “Sudah membengkak mayatnya, biru-biru sepertinya sudah hancur kulitnya. Jadi, tidak terlihat wajahnya, kita tidak bisa mengenali,” kata salah satu warga Kebon Manggis Ipang (39) di Matraman, Jakarta Timur, Selasa.

    Warga yang melihat mayat tersebut tak berani melakukan evakuasi dan langsung melapor ke petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur.

    Lalu, warga juga melaporkan penemuan mayat tersebut ke Polsek Matraman agar mayat tersebut bisa diselidiki.

    “Bagian wajah korban, ada sejumlah luka diduga akibat benturan selama mengapung,” ujar Ipang.

    Ipang mengaku sempat turun langsung ke kali membantu petugas pemadam kebakaran karena arusnya tidak terlalu deras dan ketinggian air masih dangkal.

    “Menurut saya, bukan warga sini, tadi saya sama keponakan sempat turun evakuasi,” ucap Ipang.

    Tak lama setelah melapor, petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi dan langsung terjun untuk mengevakuasi mayat tersebut.

    Kondisi mayat tersangkut di tiang pondasi jembatan Kali Ciliwung. Petugas terjun ke kali menggunakan rompi pelampung untuk keselamatan.

    Selain itu, petugas juga mengerahkan perahu karet untuk persiapan membawa mayat ke daratan.

    Petugas Gulkarmat Sektor Matraman Imam Buchori mengatakan, korban yang ditemukan di aliran Kali Ciliwung diprediksi berusia 42 tahun.

    “Kami menggunakan perahu karet dan juga menggunakan tambang untuk menarik kantong jenazah ke daratan,” kata Imam.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran sumur minyak Blora, Sekda Jateng siapkan tim verifikasi lintas sektoral

    Kebakaran sumur minyak Blora, Sekda Jateng siapkan tim verifikasi lintas sektoral

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Kebakaran sumur minyak Blora, Sekda Jateng siapkan tim verifikasi lintas sektoral
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 16:37 WIB

    Elshinta.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan, perlunya langkah serius untuk menata sumur-sumur minyak rakyat di wilayahnya. 

    Hal ini menyusul peristiwa kebakaran sumur minyak yang terjadi di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Minggu 17 Agustus 2025 lalu.

    Namun demikian, lanjut dia, hal mendesak yang perlu dilakukan atas kejadian kebakaran itu adalah upaya memadamkannya. 

    “Sekarang lebih bagaimana untuk memadamkan itu,” kata Sumarno di Semarang, Selasa 19 Agustus 2025.

    Saat ini, Sumarmo menambahkan, Pemerintah Provinsi Jateng sedang membentuk tim verifikasi dari lintas sektoral untuk menata sumur-sumur minyak rakyat yang ada di wilayahnya. 

    Tim verifikasi ini sebenarnya mulai dibentuk sebelum kejadian terbakarnya sumur minyak milik masyarakat di Dusun Gendono Kabupaten Blora tersebut. 
     
    “Karena risikonya cukup besar. Kalau yang jadi masalah, begitu ilegal itu tidak ada yang meng-assessment masalah sisi keselamatan, ya itu yang menjadi PR berat,” kata dia seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Selasa (19/8).

    Dikatakan dia, tim verifikasi ini bersifat lintas sektoral,  dan tidak hanya menyasar Blora saja, tetapi juga seluruh wilayah Jawa Tengah. Sehingga bisa dilakukan assessment (penilaian) semua. 

    Soal regulasi dan teknis pengawasan sumur minyak rakyat/tradisional, Pemprov Jateng masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.

    Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Jateng per Selasa 19 Agustus 2025 pukul 11.00 WIB, kebakaran sumur minyak di Blora menelan korban 3 orang meninggal dan 2 orang terluka. Di samping itu, sebanyak 303 KK atau 760 jiwa harus mengungsi.

    Selain itu, juga terdapat satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan tiga ekor ternak mati. Tim gabungan masih berupaya memadamkan api. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Sudin PPKUKM masih mendata pedagang Taman Puring pascakebakaran

    Sudin PPKUKM masih mendata pedagang Taman Puring pascakebakaran

    Arsip foto – Petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) meninjau lokasi bekas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (29/7/2025). Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan mencatat sebanyak 552 kios ludes terbakar dengan taksiran kerugian sekitar Rp30 miliar. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.

    Sudin PPKUKM masih mendata pedagang Taman Puring pascakebakaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 15:12 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas (Sudin) Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan (Jaksel), masih melakukan pendataan pedagang di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, yang terdampak kebakaran beberapa waktu lalu. 

    “Untuk Taman Puring, kita masih mendata ulang pedagangnya. Ini membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan karena mereka terpencar-pencar,” kata Kepala Sudin PPKUKM Jaksel Parulian Tampubolon saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Dia mengatakan pendataan ulang itu diperlukan karena lokasi pedagang tidak terkonsentrasi di satu titik.

    Hasil pendataan tersebut nantinya dilaporkan kepada pimpinan sebagai dasar pengambilan keputusan lebih lanjut.

    Pendataan itu, sambung dia, meliputi jumlah pedagang aktif, jenis dagangan, dan status kepemilikan kios atau lapak. Data tersebut akan menjadi acuan dalam penataan maupun pembinaan selanjutnya.

    Menurut Parulian, pihaknya mengerahkan petugas di lapangan untuk melakukan verifikasi langsung ke lokasi, serta melakukan koordinasi dengan pengelola pasar, aparat wilayah, dan perwakilan pedagang.

    Dia menambahkan pendataan ulang itu penting untuk memastikan seluruh pedagang terakomodasi secara adil dalam rencana penataan.

    Kendati demikian, Sudin PPKUKM Jaksel memastikan proses pendataan tersebut tidak mengganggu aktivitas perdagangan secara signifikan. Seluruh pedagang pun diharapkan dapat bekerja sama selama proses itu berlangsung.

    Pasar Taman Puring di Kebayoran Baru, Jaksel, dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan barang bekas dan peralatan rumah tangga di Jakarta Selatan.

    Pada 28 Juli 2025, kebakaran melanda pasar tersebut. Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mengerahkan 35 unit mobil pemadam dengan 118 personel serta bantuan suplai air dari Taman Langsat untuk memadamkan api.

    Sebanyak 552 unit kios ludes terbakar dalam peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu.

    Selain kios yang hangus, empat tahanan di Polsek Kebayoran Baru juga dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan imbas kebakaran tersebut.

    Meskipun tak ada korban jiwa, total kerugian materi akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp30 miliar.

    Sumber : Antara

  • Polisi tunggu hasil Labfor untuk ungkap kebakaran KM Dorolonda

    Polisi tunggu hasil Labfor untuk ungkap kebakaran KM Dorolonda

    Jakarta (ANTARA) – Polres Pelabuhan Tanjung Priok hingga saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk mengungkap penyebab kebakaran KM Dorolonda saat perawatan di galangan kapal PT Dok Koja Bahari (DKB) pada Senin (11/8).

    “Kami masih menunggu laboratorium forensik,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok AKP I Gusti Ngurah Khrisna di Jakarta, Selasa.

    Sebelumnya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing mengatakan Satuan Reserse Kriminal Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah meminta keterangan dari lima orang saksi terkait terbakarnya kapal penumpang milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) yang memiliki kapasitas 2.000 penumpang itu.

    Selain itu, petugas juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab kasus ini dan setelah semua lengkap, pihaknya akan melakukan gelar perkara dan baru dapat disimpulkan statusnya bisa naik dari penyelidikan ke penyidikan atau tidak.

    “Kalau ini, ada kelalaian tentu akan kami tindak dan semua bergantung hasil gelar perkara nantinya,” katanya.

    Sebelumnya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyatakan masih menunggu penjelasan secara menyeluruh terkait penyebab kebakaran kapal penumpang KM Dorolonda dari PT DKB.

    “Sampai hari ini kami masih menunggu penjelasan dari PT Dok Koja Bahari karena kapal Dorolonda memang saat kejadian sedang jalani perawatan tahunan dan tidak beroperasi,” kata Manajer Komunikasi Korporasi PT Pelni Ditto Pappilanda.

    Ia mengatakan bahwa selama kapal Dorolonda berada di area PT DKB atau galangan kapal, itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari mereka.

    “Selama perawatan kapal, pengerjaan sepenuhnya kami percayakan kepada PT DKB,” kata dia.

    Menurut dia, kapal itu menjalani proses docking atau perawatan tahunan terhitung 29 Juli 2025 dan dijadwalkan selesai pada 11 Agustus 2025. Kemudian dilanjutkan dengan rencana uji coba melaut (sea trial) pada 14 Agustus 2025.

    “Kejadian kebakaran ini terjadi saat kapal memasuki tahap akhir perawatan tahunan,” kata dia.

    Ia mengatakan saat ini posisi PT Pelni masih menunggu dan untuk prediksi kerugian yang dialami pihaknya belum dapat merilis.

    “Kami menunggu hasil lengkap pemeriksaan dampak kebakaran,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran Melalap Pasar Baru Serbalawan Simalungun, Ratusan Kios Pedagang Rata dengan Tanah

    Kebakaran Melalap Pasar Baru Serbalawan Simalungun, Ratusan Kios Pedagang Rata dengan Tanah

    Liputan6.com, Simalungun – Kebakaran hebat melalap Pasar Baru Serbalawan, Kelurahan Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

    Peristiwa terjadi Senin sore, 18 Agustus 2025, sekitar pukul 15.10 WIB. Data dari Polsek Serbalawan, ada 140 kios milik pedagang dilalap si jago merah hingga rata dengan tanah. Kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa. 

    “Kios yang terbakar sebanyak 140, terdiri dari 100 kios pada bagian dalam pasar, dan 40 kios pada bagian depan,” kata Kapolsek Serbalawan, Iptu Gunawan Sembiring, Selasa (19/8/2025).

    Gunawan mengatakan, pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut langsung turun ke Pasar Baru Serbalawan untuk ikut melakukan pemadam api.

    “Saat kebakaran, api menyala membakar kios-kios dan menyambar hingga seluruh kios yang berada Pasar Baru Serbalawan,” ungkapnya. 

    Proses pemadam api diturunkan armada pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun dan armada pemadam milik PT Bridgestone.

    “Ada sekitar tiga jam api dapat dipadamkan dengan bantuan pemadam kebakaran,” Gunawan menuturkan.

    Penyelidikan sementara dan berdasarkan saksi-saksi di lapangan, Gunawan menyebut, asap pertama kali terlihat di kios milik Bapak Tarigan yang menjual kain.

    Selanjutnya api membesar dan membakar 8 kios, dan saat itu tiba-tiba angin kencang, dan api terbawa oleh angin dan menyambar kios kios yang berada di sekitar pasar. 

    “Untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak Polres Simalungun dan Polsek Serbalawan. Kebakaran ini menyebabkan kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah,” pungkasnya.

     

  • Sudah 50 Jam, Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Belum Juga Padam

    Sudah 50 Jam, Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Belum Juga Padam

    Diberitakan sebelumnya, Agung Tri, menyampaikan bahwa warga yang terdampak mengungsi saat ini sebanyak 300 Kepala Keluarga (KK).

    “Dengan 750 jiwa mengungsi (ke tempat yang lebih aman dari lokasi kebakaran, red),” ujarnya.

    Agung Tri menyebutkan, mereka warga yang terdampak mengungsi di beberapa rumah warga atau sanak saudara terdekat lainnya.

    Meliputi di rumah warga atas nama Wasis ada sebanyak 60 jiwa, di rumah atas nama Suwarno/Tulus ada sebanyak 20 jiwa, di rumah atas nama Joko Sunti ada sebanyak 15 jiwa, di rumah atas nama Pur ada sebanyak 20 jiwa, dan di rumah atas nama Sugi ada sebanyak 10 jiwa.

    Serta, di rumah atas nama Giman ada sebanyak 10 jiwa, di rumah wadak ada sebanyak 7 jiwa, dan di rumah atas nama Wanto sebanyak 12 jiwa.

    “Kemudian di tenda pengungsi balaidesa ada sebanyak 17 jiwa. Sisa pengungsi tersebar di rumah sanak saudara lain,” paparnya.

    Agung Tri menyampaikan kembali bahwa 3 orang yang meninggal akibat dampak kebakaran hebat sumur minyak ilegal di sana, yakni atas nama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).

    Sementara yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yakni atas nama Heti (30), dan balita atas nama Abu Dhabi (2).

    “Kondisi mereka masih dalam penanganan,” ujarnya.

    Selain itu, dipaparkan adanya sejumlah hewan ternak milik warga yang terdampak saat ini juga diungsikan. Totalnya ada sapi sebanyak 6 ekor, dan ada kambing sebanya 3 ekor.

    “Sapi yang mati ada 1 ekor, dan kambing ada 2 ekor,” sebut Agung Tri, yang juga memaparkan adanya rumah rusak berat dan ringan seperti diberitakan sebelumnya.

    “Tim gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman, serta pemantauan,” imbuhnya.

     

  • Update Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora: 3 Orang Tewas, 2 Luka-Luka, Ratusan Warga Mengungsi

    Update Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora: 3 Orang Tewas, 2 Luka-Luka, Ratusan Warga Mengungsi

     

    Liputan6.com, Blora – Kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora , Jawa Tengah, pada Minggu (17/8/2025) kemarin, berdampak luas terhadap masyarakat.  

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora, Agung Tri, menyampaikan bahwa sebanyak 300 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi akibat peristiwa itu.

    “Dengan 750 jiwa mengungsi (ke tempat yang lebih aman dari lokasi kebakaran, red),” ujarnya pada Liputan6.com , Selasa siang (19/8/2025).

    Agung Tri menyebutkan, warga yang terdampak kebakaran sumur minyak ilegal di Blora itu mengungsi di beberapa rumah warga atau sanak saudara terdekat lainnya yang lebih aman.

    Data terbaru yang diperoleh Liputan6.com , korban yang mengungsi di rumah warga atas nama Wasis ada sebanyak 60 jiwa, di rumah atas nama Suwarno/Tulus ada sebanyak 20 jiwa, di rumah atas nama Joko Sunti ada sebanyak 15 jiwa, di rumah atas nama Pur ada sebanyak 20 jiwa, dan di rumah atas nama Sugi ada sebanyak 10 jiwa.

    Serta, di rumah atas nama Giman ada sebanyak 10 jiwa, di rumah wadak ada sebanyak 7 jiwa, dan di rumah atas nama Wanto sebanyak 12 jiwa.

    “Kemudian di tenda pengungsi balaidesa ada sebanyak 17 jiwa. Sisa pengungsi tersebar di rumah sanak saudara lain,” paparnya.

    Agung Tri memastikan ada tiga orang yang meninggal akibat dampak kebakaran hebat sumur minyak ilegal di sana, yakni atas nama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50).

    Sementara yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yakni atas nama Heti (30), dan balita atas nama Abu Dhabi (2).

    “Kondisi mereka masih dalam penanganan,” ujarnya.

    Selain itu, dipaparkan sejumlah hewan ternak milik warga yang terdampak saat ini juga diungsikan. Totalnya ada sapi sebanyak 6 ekor, dan ada kambing sebanya 3 ekor.

    “Sapi yang mati ada 1 ekor, dan kambing ada 2 ekor,” sebut Agung Tri yang juga memaparkan adanya rumah rusak berat dan ringan.

    “Tim gabungan masih berada di lokasi dan masih melaksanakan proses pemadaman, serta pemantauan,” imbuhnya.

     

  • Kondisi Terkini Balita Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora

    Kondisi Terkini Balita Korban Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora

    Liputan6.com, Blora – Sejumlah orang menjadi korban kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (17/8/2025) lalu, yang bertepatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-80 RI.

    Sebanyak tiga orang perempuan korban kebakaran sumur minyak ilegal dilaporkan meninggal dunia, antara lain atas nama Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50). Sementara yang masih dirawat di rumah sakit ada dua orang, yakni seorang perempuan atas nama Heti (30) dan seorang balita laki-laki atas nama Abu Dhabi (2). Semua korban merupakan warga desa setempat.

    Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Blora, Agung Tri, kepada Liputan6.com, mengungkap adanya kabar simpar siur soal kondisi korban balita yang masih dirawat di rumah sakit.

    “Kemarin itu tersiar kabar balita meninggal, tapi sore kemarin langsung saya konfirmasi,” ujarnya.

    Ia menyampaikan ternyata keadaan balita bersama ibunya saat dirujuk ke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta sudah ditaruh di ruang isolasi untuk yang luka bakar.

    “Mereka masih dalam penanganan,” ungkap Agung Tri.

    Skenario Pemadaman Kebakaran

    Diwartakan sebelumnya, terhitung sejak Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB hingga Selasa (19/8/2025) siang ini, kobaran api menyala dan kepulan asap di sana sudah lebih dari 45 jam lamanya.

    Agung Tri mengabarkan situasi kondisi di lapangan. Saat ini, petugas masih terus berupaya memadamkan api.

    “Belum padam, ini masih proses penanggulan,” jawabnya saat dikonfirmasi.

    Ia menyampaikan skenario pemadaman ditanggul terlebih dahulu, baru selanjutnya dipersempit lubang sumur minyak yang kebakaran tersebut.

    “Kemudian ditembak foam (busa pemadam kebakaran, red), lalu dipasang serumbung,” kata Agung Tri.

    Menurutnya, serumbung (Foam Discharge Outlet) adalah alat yang digunakan untuk mendistribusikan busa secara merata ke area ke area kebakaran.

     

  • Membedah Skenario Pemadaman Kebakaran Hebat Sumur Minyak Ilegal di Blora

    Membedah Skenario Pemadaman Kebakaran Hebat Sumur Minyak Ilegal di Blora

    Sebelumnya, salah satu kendala selama proses pemadaman adalah konstruksi sumur yang tidak standar. Sumur minyak tersebut tidak dilengkapi dengan kepala sumur atau wellhead sehingga petugas kesulitan memadamkan api.

    Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres Blora) belum memeriksa pemilik sumur minyak ilegal.

    Satuan Korps Bhayangkara baru melakukan penyelidikan awal dengan memintai keterangan sejumlah orang saksi, usai peristiwa nahas itu terjadi bertepatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80.

    Menurut Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Blora dan Polda Jawa Tengah untuk memperketat pengawasan terhadap sumur-sumur minyak ilegal yang masih beroperasi.

    “Sudah kami bicarakan dengan Bupati dan dikoordinasikan dengan Polda. Penertiban sumur-sumur masyarakat ini akan lebih ditingkatkan kembali,” ujarnya.

    Pucuk pimpinan Polres Blora ini mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan awal dengan memintai keterangan 4 orang saksi dari warga sekitar. Sementara, pemilik sumur belum diperiksa.

    “Sudah 4 saksi yang kami mintai keterangan sejak tadi malam hingga subuh. Untuk pemilik sumur, sementara ini belum dimintai keterangan,” ungkapnya.

    Diakui Kapolres Blora, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim Labfor Polda Jawa Tengah untuk penyelidikan lebih lanjut. Terkait kehadiran tim masih menunggu padamnya api.

    “Nantinya, kalau api sudah berhasil dipadamkan, insya Allah tim Labfor akan datang ke lokasi,” ujarnya.

  • Lowongan Damkar Jakarta 1.000 Kuota, yang Daftar 24.405

    Lowongan Damkar Jakarta 1.000 Kuota, yang Daftar 24.405

    Jakarta

    Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkapkan progres rekrutmen pemadam kebakaran (Damkar). Dia mengatakan jumlah pelamar ada lebih dari 24 ribu, sementara lowongan yang dibuka hanya 1.000.

    “Beberapa hari yang lalu, Pemerintah Jakarta membuka untuk Damkar. Lowongan kerjanya 1.000, yang mendaftar 24.405,” kata Pramono saat acara Job Fair Jakarta Timur Gelombang III di Plaza Bendera, Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Selasa (19/8/2025).

    Pramono menuturkan hanya 17% dari 24 ribu pelamar yang lolos seleksi administrasi. Dia mengaku terkejut karena banyak pelamar dari luar Jakarta.

    “Dan hari ini saya sudah mendapatkan laporan dari 24 ribu yang lolos administrasi seleksi dan Sebagainya adalah 17%, 4 ribu lebih,” tuturnya.

    “Yang mengejutkan bagi saya pribadi adalah yang mencari kerja di luar Jakarta ternyata cukup tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa memang persoalan ketenaga kerjaan ini sekarang bukan hanya dialami di Jakarta, tetapi bagi beberapa daerah mereka juga mengharapkan bisa bekerja di Jakarta,” lanjutnya.

    Pramono membeberkan banyak yang tak lolos seleksi karena tinggi badan yang tidak memenuhi standar. Selain itu, pelamar di luar Jakarta banyak yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) B1.

    Pramono mengatakan jumlah pelamar luar Jakarta untuk damkar kali ini sangat tinggi. Dia menyebut jumlahnya mencapai di atas 45%. Dia menyampaikan permintaan maaf lantaran lowongan damkar yang dibuka kali ini hanya 1.000 dan diprioritaskan bagi warga Jakarta.

    “Tetapi yang membuat saya terkejut adalah warga di luar Jakarta yang mendaftar cukup tinggi, di atas 45%. Sehingga dengan demikian, kalau dia tidak memenuhi syarat tentunya gugur dengan sendirinya,” ucapnya.

    (dek/azh)