Tembok Toko di Hek Kramatjati Jebol, Air Kali Baru Meluap ke Jalan Raya Bogor
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Tembok sebuah toko yang berbatasan dengan Kali Baru di Hek, Kramatjati, Jakarta Timur, jebol hingga membuat air dari kali meluap dan membanjiri Jalan Raya Bogor, Jumat (29/8/2025).
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, tembok bagian belakang toko tersebut roboh sehingga air dari Kali Baru mengalir deras ke jalan dan menyebabkan banjir.
Kondisi yang terjadi menjadi tontonan warga. Namun, warga juga memperingatkan pengguna jalan untuk berhati-hati karena ketinggian air cukup membahayakan.
Ketinggian air diperkirakan mencapai 50 sentimeter dengan arus sangat kencang sehingga membuat beberapa kendaraan hanyut.
Sejumlah pengendara dari arah Pasar Rebo memilih memutar balik atau berbelok ke arah Pinang Ranti untuk menghindari banjir. Kendaraan dari arah Cililitan juga berbelok melewati Perumahan Bulak Rantai.
Sementara itu, terlihat sejumlah petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan(Gulkarmat) Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), polisi dan Dinas Lingkungan Hidup bersiaga untuk membantu warga yang melintas
Menurut warga sekitar bernama Putut, tembok toko mulai jebol ketika hujan deras mengguyur Jakarta dan sekitarnya.
“Kejadian 19.30 WIB, pas hujan deras itu. Tetapi enggak langsung jebol, ngikis pelan-pelan gitu,” tutur Putut saat ditemui, Jumat.
Ia memastikan tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, pemilik toko sempat mengamankan barang-barangnya lebih dulu.
“Itu Alhamdulilah yang punya cepat pergi sebelum meluap gede bawa barang,” tuturnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-

Hingga Malam, Demo 29 Agustus Memanas-Massa Bakar Halte TransJakarta
Jakarta, CNBC Indonesia – Massa demo di depan Polda Metro Jaya masih bertahan hingga malam ini, Jumat (29/8/2025), meski sempat dipukul mundur dengan water canon.
Bahkan, massa mulai membakar halte TransJakarta di depan Polda Metro Jaya. Seperti dilaporkan detikcom, hasil pantauan pada pukul 2056 WIB.
Sebelum dirusak, halte sudah dirusak terlebih dahulu. Tampak pada foto yang ditampilkan detikcom, asap hitam membumbung dari halte yang dibakar tersebut.
Tak hanya itu, Halte TransJakarta Senen juga dilaporkan terbakar di tengah bentrokan massa dan Barimob di Kwitang.
Meski tak menyebutkan adanya kebakaran, akun media sosial X PT TransJakarta mengunggah adanya penghentian layanan operasional.
“Koridor 2 : Pulo Gadung – Monumen Nasional sementara tidak dapat melayani pelanggan dikarenakan adanya kondisi kurang kondusif di sekitar Senen. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tulis PT_Transjakarta, dalam unggahan pukul 21.19, Jumat (29/8/2025).
Unggahan itu mendapat respons berupa foto kondisi halte Tranjakarta Senen Sentral.
[Gambas:Twitter]
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332366/original/013444500_1756472255-1000845116.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ratusan Orang Bermasker di Kota Makassar Bakar Pos Polisi
Liputan6.com, Jakarta Pos Polisi Lalu Lintas yang berada di pertigaan Jalan AP Pettarani-Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dibakar oleh massa yang menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (29/8/2025).
Saksi mata, Uswatun Hasanah menjelaskan bahwa pembakaran itu dilakukan oleh sekelompok massa yang berjalan kaki dari arah kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).
“Banyak awalnya itu dilempar batu. Baru tidak lama dibakar,” kata Uswatun kepada Liputan6.com di lokasi kejadian.
Dia menjelaskan usai api menyala, ratusan orang itu kemudian kembali berjalan kaki menuju depan kampus UNM untuk kembali berkumpul dengan massa lainnya.
“Menyala api mereka jalan lagi ke arah sana (kampus UNM). Mereka semua pakai masker,” terangnya.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi kejadian, hingga kini api masih menyala di Pos Polisi Lalu Lintas itu. Sejumlah warga merekam kejadian itu dengan telepon genggam yang mereka miliki.
Arus lalu lintas pun mengalami kemacetan parah lantaran pengendara melambat dan ingin melihat pos polisi yang terbakar tersebut. Ratusan truk terpaksa memarkir kendaraannya di jalan lantaran tidak bisa melintas karena blokade massa. Pihak Pemadam Kebakaran juga belum berada di lokasi kejadian.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332347/original/009766100_1756470348-Screenshot_2025-08-29_191701.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Polisi Jadi Bulan-bulanan saat Melintas di Tengah Demonstran Yogya, Beruntung Bisa Kabur
Situasi Polda DIY saat ini belum kondusif, Jumat (29/8) pukul 18.43 WIB. Aliran listrik dimatikan. Kondisi gelap gulita. Gedung lantai dasar yang berada di bagian timur terbakar.
Pantauan Liputan6.com, bangunan terbakar bersamaan dengan peristiwa massa membakar dua mobil.
Saat insiden dua mobil terbakar, terdengar juga tiga kali suara ledakan. Belum diketahui pasti sumber suara.
Informasi yang dihimpun, bangunan yang terbakar merupakan gedung humas. Saat ini satu unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Selain itu, massa juga merangsek ke arah barat dengan merusak bangunan sentra pelayananan kepolisian terpadu (SPKT).
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332337/original/058242600_1756468543-Screenshot_2025-08-29_185111.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polda DIY Gelap Gulita, Gedung Lantai Dasar Terbakar dan Terdengar 3 Ledakan
Liputan6.com, Jakarta Situasi Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini belum kondusif, Jumat (29/8) pukul 18.43 WIB. Aliran listrik dimatikan. Kondisi gelap gulita. Gedung lantai dasar yang berada di bagian timur terbakar.
Pantauan Liputan6.com, bangunan terbakar bersamaan dengan peristiwa massa membakar dua mobil.
Saat insiden dua mobil terbakar, terdengar juga tiga kali suara ledakan. Belum diketahui pasti sumber suara.
Informasi yang dihimpun, bangunan yang terbakar merupakan gedung humas. Saat ini satu unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Selain itu, massa juga merangsek ke arah barat dengan merusak bangunan sentra pelayananan kepolisian terpadu (SPKT).
Massa belum juga bubar. Mereka memilih bertahan di halaman Polda DIY.
Sebelumnya diberitakan, hasil kordinasi umum ‘Jogja Memanggil’ di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memastikan massa aksi akan bergerak ke Mapolda DIY.
Sksi yang terdiri dari mahasiswa, masyarakat umum dan pengemudi ojol akan menyampaikan beberapa tuntutan yaitu bubarkan DPR RI, usut dan proses hukum polisi yang menewaskan pengemudi Affan Kurniawan.
Massa aksi juga menuntut pembatalan tunjangan perumahan bagi anggota DPR RI yang dinilai menyakiti hati nurani rakyat.
Sejak pukul 15.00 WIB, massa aksi terus berkumpul dan rapat kordinasi memutuskan pada pukul 17.00 WIB massa aksi akan menuju Mapolda DIY.
Tak hanya itu massa aksi juga memutuskan untuk mengadakan aksi massa yang lebih besar lagi pada Senin (1/9/2025) di Malioboro.
“Hari ini kita sepakat untuk massa aksi di Mapolda DIY menyuarakan tuntutan kita. Silahkan jika ada aksi pada Sabtu-Minggu, tapi kita juga persiapkan aksi yang lebih besar pada Senin depan,” kata moderator aksi, Adi.
Tak hanya menjadikan DPR RI sebagai sasaran tembak. Massa aksi juga membawa tuntutan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dicopot karena tidak bisa membina anak buahnya, serta reformasi TNI/Polri.
Adi dalam orasinya juga menegaskan aksi Jogja Memanggil akan turut serta mengajak rekan-rekan dari kota lainnya mengandalkan aksi nasional bersama.
“Ini adalah momentum besar bagi kita untuk melakukan perubahan. Jangan sampai aksi ini digembosi sebelum Senin depan,” tegasnya.
-

Demo Markas Brimob Kwitang Merembet, Gedung 5 Lantai Dibakar Massa
GELORA.CO – Situasi di sekitaran Markas Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat masih panas, Jumat sore, 29 Agustus 2025.
Pantauan di lokasi, sebuah gedung setinggi 5 lantai di Jalan Arief Rachman Hakim, Kwitang, Jakarta Pusat dibakar massa. Belum jelas gedung abu-abu tersebut diperuntukkan apa.
Pembakaran ini dipicu oleh dugaan massa ada personel kepolisian menembakkan peluru karet dari atas gedung tersebut.
Kobaran api semakin membesar lantaran sumber api datang dari pembakaran sebuah mobil yang terparkir di area gedung tersebut.
Saat ini tim pemadam kebakaran (damkar) dikabarkan tengah menuju lokasi untuk melakukan upaya pemadaman.
Peristiwa ini menjadi rangkaian panjang setelah sebelumnya demonstran dan anggota Brimob saling lempar. Pendemo melemparkan bebatuan hingga botol kosong, sementara aparat kepolisian melemparkan gas air mata untuk meredam pendemo.
-

Bahlil Sebut Freeport Belum Ajukan Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengaku belum menerima pengajuan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga dari PT Freeport Indonesia (PTFI). Adapun, izin ekspor tersebut akan berakhir pada 16 September mendatang.
Untuk diketahui, ekspor konsentrat tembaga Freeport yang sudah diberikan izin yakni sebanyak 1,4 juta wet ton. Sementara itu, hingga pertengahan Agustus 2025, Freeport baru menggunakan 65% dari kuota ekspor tersebut.
Kendati demikian, Bahlil menegaskan hingga saat ini pihak PTFI tidak mengajukan permintaan perpanjangan izin ekspor. Alhasil, dia menyimpulkan bahwa tidak ada lagi kondisi kahar yang terjadi di smelter PTFI.
“Sampai dengan hari ini tidak ada pengajuan dan kalau tidak ada pengajuan saya anggap semuanya sudah baik,” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (29/8/2025).
Menurut Bahlil, saat ini smelter pemurnian Freeport yang mengalami kebakaran pada Oktober lalu sudah mulai produksi secara maksimal bertahap 70%-80% saat ini.
Sebagai informasi, PTFI telah menghadapi berbagai masalah berulang dengan fasilitas smelternya dalam 12 bulan terakhir. Tahun lalu, insiden kebakaran menunda pengoperasian smelter barunya di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
Insiden yang disimpulkan sebagai kondisi kahar ini membuat pemerintah kembali memberikan relaksasi ekspor konsentrat yang sejatinya telah dilarang sejak Juni 2023.
Belum lama ini, satu unit smelter perusahaan yang dikelola PT Smelting juga mengalami kerusakan. Hal ini belakangan menyebabkan kapasitas penyerapan konsentrat tembaga dari tambang Grasberg, Papua, berkurang. Alhasil, kerusakan itu mengakibatkan 100.000 ton konsentrat tak dapat diproses.
Adapun sinyal pengajuan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat dilontarkan langsung oleh Presiden Direktur PTFI Tony Wenas. Pasalnya, dua smelter milik perusahaan belum beroperasi dengan kapasitas penuh.
Ketika ditanya apakah akan mengajukan kembali perpanjangan izin ekspor, Tony mengatakan, hal itu bergantung pada hasil evaluasi pemerintah.
“Kan akan dievaluasi oleh pemerintah, jadi sesuai dengan Kepmen [Keputusan Menteri ESDM]-nya memang akan dievaluasi pada saat mau berakhirnya. Itu yang kita tunggu hasil evaluasi dari pemerintah lah,” ujar Tony.
Menurut Tony, evaluasi yang dilakukan pemerintah membutuhkan waktu yang tak singkat. Di sisi lain, ramp up atau peningkatan kapasitas produksi smelter baru Freeport di JIIPE masih terus dilakukan sesuai dengan kurva yang direncanakan PTFI.
“Itu [ramp up] mulai dengan 40%, 50%, 60%, sekarang mendekati 70%,” ucap Tony.
Sementara itu, perbaikan smelter di PT Smelting ditargetkan rampung pada 7 September 2025 mendatang. Tony menjelaskan, perbaikan pada pabrik oksigen di PT Smelting telah menyebabkan penundaan startup fasilitas smelter, setelah shutdown selama 1 bulan untuk perawatan.
“Lagi downtime karena maintenance, terus kemudian pabrik oksigennya yang ada di sebelah situ, yang dibutuhkan untuk operasi itu ada kerusakan, mungkin sekitar tanggal 7 September sudah bisa berproduksi lagi,” tuturnya.
/data/photo/2025/08/29/68b1c3a277b0a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332288/original/017741600_1756463833-IMG-20250829-WA0058.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/08/29/68b1438409960.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)