Situasi Kwitang: Halte Senen Sentral Mulai Dibersihkan, Gedung Perkantoran Terbengkalai Usai Dibakar
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Petugas kebersihan bersama prajurit TNI membersihkan jalan di kawasan Mako Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat, pada Minggu (31/8/2025).
Pantauan Kompas.com, sejumlah petugas kebersihan berseragam oranye mulai menyapu jalan dan dibantu oleh truk pemadam kebakaran untuk menyirami air di beberapa titik.
Halte Senayan Sentral yang berada tak jauh dari Mako Brimob juga mulai dibersihkan oleh sejumlah petugas yang dibantu prajurit TNI.
Sisa kebakaran dan coretan masih dibersihkan.
Sementara itu, lalu lintas di sekitar halte berjalan lancar yang diatur oleh prajurit TNI karena lampu lalu lintas masih belum berfungsi.
Di sisi kanan, Halte Senen Toyota Rangga juga masih dibersihkan usai dibakar.
Tiang-tiang halte tersebut masih dibersihkan oleh petugas kebersihan dan petugas pemadam kebakaran.
Lebih dekat dari Mako Brimob, salah satu gedung perkantoran yang dibakar masih terbengkalai.
Namun, petugas kebersihan sudah membersihkan area jalan di depan gedung.
Sementara itu, warung makan tak jauh dari kantor tersebut dipenuhi dengan coretan dan kerusakan.
Disclaimer:
Pemberitaan ini untuk kepentingan informasi publik, agar hak masyarakat untuk tahu tetap terjaga.
Redaksi menolak kekerasan/perusakan/pembakaran/penjarahan, karena bangsa ini hanya akan kuat jika kita setia melindungi sesama, merawat fasilitas umum, dan menjaga dunia usaha tetap berjalan agar ekonomi tak makin terpuruk.
Tetap tenang, jangan terprovokasi, jadikan negeri ini rumah aman buat kita semua, dan utamakan sumber informasi yang kredibel.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-
/data/photo/2025/08/31/68b3d709188b4.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Situasi Kwitang: Halte Senen Sentral Mulai Dibersihkan, Gedung Perkantoran Terbengkalai Usai Dibakar Nasional 31 Agustus 2025
-

Kerusuhan di Gedung DPRD Kabupaten Blitar, Massa Rusak Fasilitas hingga Nyaris Terbakar
Blitar (beritajatim.com) – Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar yang berlokasi di Kecamatan Kanigoro mengalami kerusakan parah setelah diserang sekelompok massa pada Sabtu malam (30/8/2025) hingga Minggu dini hari (31/8/2025). Aksi anarkis ini menyebabkan sejumlah kaca pecah, inventaris kantor hilang, dan hampir saja menimbulkan kebakaran besar.
Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriyadi, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, massa datang secara bergantian dalam empat gelombang. “Massa datang kalau saya hitung ada empat gelombang. Gelombang pertama, kedua, dan ketiga tidak terlalu banyak. Namun gelombang keempat luar biasa banyak,” kata Supriyadi saat meninjau kondisi kantor.
Berdasarkan pantauan di lokasi, massa melakukan perusakan terhadap berbagai fasilitas kantor. Mereka bahkan sempat membakar tirai di ruang rapat DPRD. Beruntung, api cepat dipadamkan oleh petugas keamanan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) sehingga tidak menjalar ke ruangan lain.
Supriyadi menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan DPRD akan terus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan instansi terkait untuk menindaklanjuti kerusakan. “Soal kerusakan masih kami cek. Termasuk barang-barang yang dilaporkan hilang, semuanya sedang kami data,” ujarnya.
Hingga kini, pihak kepolisian bersama Sekretariat DPRD Kabupaten Blitar masih melakukan pendataan terhadap kerugian akibat aksi perusakan tersebut. Motif di balik kedatangan massa juga belum terungkap secara resmi. [owi/suf]
-

Akses Terhalang Panggung Jalan Santai, Damkar Kesulitan Padamkan Kebakaran Gudang di Magetan
Magetan (beritajatim.com) – Kebakaran melanda gudang plastik milik Titik Tarmuji di Desa Mojorejo, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Minggu (31/8/2025) pagi. Petugas Damkar Magetan sempat mengalami kesulitan karena akses jalan menuju lokasi terhalang kegiatan jalan santai dan panggung acara.
Petugas Damkar Magetan, Dovi Saputra, mengatakan pihaknya menerima laporan warga sekitar pukul 07.30 WIB. Api diduga berasal dari korsleting listrik. “Diduga penyebabnya dari korsleting listrik. Masih dilidik pihak berwenang. Sedangkan kerugian masih dalam penyelidikan,” jelas Dovi.
Meski sempat terhambat, dua unit armada pemadam dikerahkan ke lokasi, masing-masing satu unit damkar dan satu unit rescue. Api berhasil dikendalikan setelah petugas bekerja intensif.
Kapolsek Kawedanan, AKP Joko Yuhono, menyebut kebakaran hanya menghanguskan gudang, sementara rumah induk yang berada di lokasi tidak terbakar.
“Gudang berisi bahan-bahan mudah terbakar berupa plastik maupun perabot yang dijual di pasar. Saat kejadian, pemilik rumah sedang berwisata di Sarangan, hanya menantu yang tinggal di rumah, tapi saat kebakaran ia sudah keluar,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kebakaran. [fiq/suf]
-

Polsek Tegalsari Hangus Terbakar Usai Kerusuhan Surabaya, Warisan Cagar Budaya Tinggal Puing
Surabaya (beritajatim.com) – Kerusuhan massa yang terjadi di Surabaya pada Minggu dini hari (31/8/2025) meninggalkan jejak pahit. Polsek Tegalsari, salah satu bangunan bersejarah di Kota Pahlawan, luluh lantak dilalap api.
Pantauan di lokasi menunjukkan kondisi mengenaskan. Hampir seluruh bagian bangunan hancur lebur. Atap dan penyangga kayu habis terbakar, menyisakan arang dan puing. Hanya dinding-dinding tua yang masih berdiri, seolah menjadi saksi bisu amarah massa yang tak terkendali.
Pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, sejumlah petugas pemadam kebakaran terlihat masih berusaha memadamkan sisa api yang belum padam. Mereka juga membersihkan puing-puing yang berserakan di halaman Polsek Tegalsari.
Yang membuat kejadian ini semakin menyayat hati, Polsek Tegalsari telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya. Catatan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) menyebut, bangunan ini dulunya difungsikan sebagai fasilitas pengamanan wilayah Tegalsari.
Meskipun detail arsitektur asli tidak tercatat lengkap, pada masanya bangunan ini dikenal sebagai milik negara dengan nama Burgerlike Openbare Werken. Kini, warisan bersejarah itu hanya tinggal kenangan.
Kerusakan Polsek Tegalsari menambah daftar panjang kerugian akibat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Surabaya. Bagi warga kota, kehilangan ini bukan hanya soal bangunan polisi yang terbakar, melainkan juga hilangnya bagian dari sejarah dan identitas Surabaya. [rma/suf]
-

Jalan di depan Mako Brimob Kwitang sudah bisa dilalui kendaraan
Jakarta (ANTARA) – Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat pada Minggu pagi.
Kendaraan roda dua maupun empat dari kedua arah yaitu dari Senen menuju ke Monas maupun sebaliknya sudah bisa melalui jalan tersebut setelah sebelumnya ditutup karena aksi demontrasi.
Pada Minggu pagi anggota TNI tampak mengatur lalu lintas, terutama di persimpangan jalan, karena kendaraan yang melintasi kawasan tersebut cukup ramai.
Petugas meminta kepada pengendara untuk bergantian, sebab pada waktu yang sama petugas masih membersihkan kawasan tersebut dari sampah sisa unjuk rasa.
Jalan di kawasan tersebut tidak hanya disapu secara manual maupun menggunakan truk penyapu jalan, namun juga disemprot air oleh petugas pemadam kebakaran untuk menghilangkan debu sisa pembakaran.
Ratusan petugas dari Dinasti Lingkungan Hidup dan TNI terus berupaya memulihkan kawasan tersebut, kini jalan yang kotor sudah mulai bersih.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Bangunan Cagar Budaya Polsek Tegalsari Surabaya Dibakar Massa
Surabaya (beritajatim.com) – Kericuhan aksi massa di Surabaya kembali memanas. Pada Minggu (31/8/2025) dini hari, Kantor Polsek Tegalsari di jalan Basuki Rahmad Surabaya dibakar oleh sekelompok massa. Akibat insiden tersebut, sejumlah barang berharga ikut dijarah warga dan peserta aksi.
“Eman mas, timbang dibakar,” ujar salah seorang massa yang kedapatan membawa kulkas dari dalam kantor polisi yang terbakar.
Dari pantauan di lapangan, kebakaran menyebabkan kerusakan parah pada bangunan Polsek Tegalsari. Sementara itu, situasi di sekitar lokasi masih tegang. Petugas kepolisian berulang kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Di kawasan simpang dua Jalan Gubernur Suryo, pasukan TNI tampak berbaris menghadang agar massa tidak merangsek masuk ke area pusat kota. Polisi dan demonstran juga masih terlibat aksi saling kejar.
Yang memperparah keadaan, Polsek Tegalsari diketahui merupakan bangunan cagar budaya yang telah ditetapkan oleh Pemkot Surabaya.
Menurut catatan Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, gedung ini dulunya difungsikan sebagai fasilitas pengamanan wilayah Tegalsari.
Arsitektur asli bangunan tidak tercatat secara detail, namun pada masanya gedung tersebut merupakan milik negara yang dikenal dengan sebutan Burgerlike Openbare Werken.
Perusakan dan pembakaran terhadap bangunan cagar budaya ini menambah daftar kerugian besar dalam aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di Surabaya. (ted)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5333092/original/050178800_1756573461-166951.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gedung Grahadi Terbakar, Massa Ambil Laptop, Printer Hingga Kursi Kantor
Diberitakan sebelumnya, Gedung Negara Grahadi dilaporkan terbakar pada Sabtu (30/8) sekitar pukul 21.50 WIB akibat aksi ribuan massa yang melakukan unjuk rasa di depan gedung yang berada di Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Peristiwa pembakaran gedung tersebut itu terjadi setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui para demonstran di depan gedung tersebut.
Ruangan yang terbakar antara lain ruang kerja Wakil Gubernur Jatim, ruang biro rumah tangga, ruang biro umum, serta ruang wartawan kelompok kerja (Pokja).
Terpantau, suasana di sekitar Jalan Gubernur Suryo Surabaya masih dipenuhi massa yang mengambil gambar dan video peristiwa kebakaran tersebut.
Sebelum terjadi kebakaran di gedung tersebut, sempat terdengar beberapa kali letusan petasan yang berasal dari kerumunan massa menuju ke dalam area gedung tersebut.
Hingga pukul 23.02 WIB, terlihat massa masih memenuhi jalan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Bahkan, massa juga masih menyalakan kembang api yang diarahkan ke Gedung Negara Grahadi.
Tepat pukul 23.06 WIB, massa terlihat membubarkan diri karena sejumlah truk dan mobil kepolisian datang dari arah Jalan Tunjungan.
-

Gedung Negara Grahadi Surabaya Terbakar, Terdengar Ledakan Petasan Sebelum Api Berkobar
Bisnis.com, JAKARTA – Gedung Negara Grahadi yang berada di Jalan Gubernur Suryo, Kota Surabaya, Jawa Timur terbakar, Sabtu (30/8) sekitar pukul 21.50 WIB, dalam aksi ribuan massa yang melakukan unjuk rasa.
Berdasarkan pantauan ANTARA, terpantau suasana di sekitar Jalan Gubernur Suryo Surabaya masih dipenuhi massa yang mengambil gambar dan video peristiwa kebakaran tersebut.
Adapun bagian yang terbakar adalah gedung di sisi sayap barat, atau ruangan yang digunakan para jurnalis untuk melaksanakan kegiatan jurnalistik usai melakukan peliputan di Gedung Negara Grahadi.
Sebelum terjadi kebakaran di gedung tersebut, sempat terdengar beberapa kali letusan yang diduga dari petasan berasal dari kerumunan massa menuju ke dalam area gedung tersebut.
Selain itu beberapa saat sebelum kebakaran, juga terdengar suara keras perusakan pagar di sisi barat gedung dan terlihat sebagian massa membawa besi pagar yang telah lepas.
Selain itu sejumlah massa juga turut meninggalkan lokasi yang mengakibatkan kondisi lalu lintas di depan SMA Trimurti Surabaya mengalami kepadatan.
Titik kekacauan juga terpantau berada di Jalan Basuki Rahmat di depan pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza. Sejumlah warga yang berniat melintas terpaksa putar balik melawan arus.
Dalam pengamatan ANTARA tidak terlihat personel kepolisian yang berjaga baik di sekitar Gedung Negara Grahadi maupun di sepanjang Jalan Basuki Rahmat hingga Jalan Raya Darmo.
Sebagai informasi, massa yang berkumpul di depan Gedung Negara Grahadi melaksanakan unjuk rasa untuk menuntut pelepasan sejumlah partisipan aksi yang diklaim telah diamankan petugas imbas aksi serupa di depan Markas Kepolisian Resor kota Besar (Polrestabes) Surabaya pada Sabtu petang.
-
/data/photo/2025/08/30/68b32097478e2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Emil Hangus, Barang-barang Dijarah Surabaya 30 Agustus 2025
Gedung Grahadi Surabaya Dibakar Massa, Ruang Kerja Wagub Emil Hangus, Barang-barang Dijarah
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, dibakar massa, Sabtu (30/8/2025) malam.
Ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardakn dan ruangan wartawan ikut terbakar.
Semula, massa berkumpul di depan Gedung Grahadi untuk meminta rekannya yang ditangkap Polrestabes Surabaya sejak Jumat (29/8/2025) agar dibebaskan.
Massa sempat ditemui Pangdam V Brawijaya dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menyampaikan akan berkoordinasi dengan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya agar massa aksi yang ditahan segera dibebaskan, menyusul sudah ada dua orang dibebaskan siang tadi.
“Sekarang masih di Polrestabes Surabaya, dibebaskan malam ini. Bisa bertelfon dengan Pak Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur), karena tadi siang sudah ada dua yang dibebaskan. Jadi kita akan koordinasi ke Poltabes,” ujarnya dikutip dari
Antara
.
Menurutnya, warga Jawa Timur yang ditahan adalah masyarakat yang selama ini bekerja keras dan berkontribusi positif dalam pembangunan.
Namun, pukul 21.30 WIB, massa mulai melempari benda-benda keras dan memaksa masuk dari sisi barat Gedung Grahadi.
Mereka menjarah beberapa barang di ruangan wartawan, termasuk komputer, dan membakar ruang kerja Wakil Gubernur.
Ruang wartawan berada tepat di belakang ruang kerja Emil.
Petugas mencoba memadamkan api dengan mobil pemadam kebakaran yang dimasukkan melalui pintu belakang Gedung Negara Grahadi.
Sabtu sore, kericuhan juga sempat terjadi di depan Polrestabes Surabaya. Massa menuntut rekan-rekannya dibebaskan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Gedung Grahadi Membara, Massa Nyanyi Indonesia Raya di Tengah Api dan Petasan
Surabaya (beritajatim.com) – Situasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, masih mencekam. Massa tetap berkerumun di sekitar gedung yang terbakar, meski hingga malam ini belum tampak adanya petugas pemadam kebakaran di depan lokasi.
Informasi yang beredar menyebutkan, tim damkar berusaha masuk melalui pintu belakang gedung untuk melakukan pemadaman.
Pantauan beritajatim di lapangan, kericuhan masih berlangsung. Sejumlah petasan terus hilir mudik di udara. Bahkan, massa terlihat menjarah isi dalam gedung yang terbakar, seperti bangkai kerangka sepeda motor, pagar, bongkahan besi-besi lain imbas pembakaran, serta spon.
Sedangkan barang elektronik lain yang diambil dari dalam juga terpantau telah mengalami kerusakan, seperti, Monitor, CPU, dan mesin printer. Barang pungutan lain, yang terlihat masih memiliki nilai manfaat, juga tidak terlewat, seperti tumpukan kertas-kertas HVS.
Sementara di tengah kericuhan, massa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Namun, pemandangan janggal terlihat saat sebuah bendera One Piece dikibarkan tepat di bawah Merah Putih. Hingga berita ini diturunkan, massa masih memenuhi Jalan Gubernur Suryo, tepat di depan Gedung Grahadi. [kun]