Kasus: kebakaran

  • Video: Gubernur Jatim Khofifah Buka Suara di Balik Kebakaran Grahadi

    Video: Gubernur Jatim Khofifah Buka Suara di Balik Kebakaran Grahadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – aksi unjuk rasa di Jawa Timur berakhir ricuh. Massa merusak bahkan membakar salah satu gedung cagar budaya yakni Gedung Grahadi, pada sabtu malam.

    Selengkapnya dalam program Manufacture Check CNBC Indonesia, Senin (01/09/2025).

  • Polisi Olah TKP Kebakaran DPRD Makassar

    Polisi Olah TKP Kebakaran DPRD Makassar

    Foto

    Agung Pambudhy – detikNews

    Senin, 01 Sep 2025 17:00 WIB

    Jakarta – Tim Labfor Polda Sulsel olah TKP kebakaran Gedung DPRD Makassar untuk telusuri sumber api. Polisi sebut kerugian capai Rp250 miliar dan pelaku teridentifikasi.

  • BKN anugerahi pangkat Anumerta ASN korban insiden DPRD Makassar

    BKN anugerahi pangkat Anumerta ASN korban insiden DPRD Makassar

    “Sebagai Kepala BKN mewakili institusi dan seluruh komponen ASN di Indonesia, saya ungkapkan duka cita yang mendalam bagi pegawai pemerintah yang menjadi korban dalam insiden tersebut, terutama bagi pihak keluarga korban,”

    Makassar (ANTARA) – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Prof Zudan Arif Fakrulloh menganugerahi pangkat Anumerta kepada tiga orang pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden pembakaran Kantor DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat, 29 Agustus 2025.

    “Sebagai Kepala BKN mewakili institusi dan seluruh komponen ASN di Indonesia, saya ungkapkan duka cita yang mendalam bagi pegawai pemerintah yang menjadi korban dalam insiden tersebut, terutama bagi pihak keluarga korban,” kata Zudan melaui siaran persnya diterima, Senin.

    Oleh karena itu, Pemerintah melalui BKN, Kementerian PANRB, Kementerian Dalam Negeri, dan PT Taspen merespon cepat kejadian ini dengan berkoordinasi lintas institusi untuk memastikan ASN terdampak mendapatkan hak-haknya sesuai ketentuan manajemen ASN.

    Ia menyatakan, mereka adalah contoh Aparatur Sipil negara yang berdedikasi bagi bangsa dalam kondisi apapun. Negara akan memastikan ASN yang meninggal dunia tersebut mendapatkan penghargaan sepantasnya atas dedikasinya.

    Sebagai langkah konkret, BKN telah menerbitkan pertimbangan teknis tentang Pensiun Janda/Duda terhadap ASN yang menjadi korban meninggal dunia saat terjadinya insiden kebakaran di Gedung DPRD Kota Makassar.

    Mantan Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel ini juga memastikan ASN yang menjadi korban dalam insiden tersebut akan menerima penghargaan yang setinggi-tingginya dari negara sesuai ketentuan manajemen ASN.

    Pemerintah melalui BKN memberikan pegawai ASN yang menjadi korban saat melaksanakan tugas, yakni Saiful Akbar memenuhi kriteria untuk diberikan Kenaikan Pangkat Anumerta setingkat lebih tinggi.

    Selain itu, pihak keluarga juga diberikan status pensiun janda, duda anumerta 72 persen dari dasar pensiun, santunan, hak keuangan yang berupa santunan kematian kerja, uang duka, serta biaya pemakaman dan atau bantuan beasiswa.

    Adapun total ketiga pegawai pemerintah yang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden kebakaran di Gedung DPRD Kota Makassar yakni Saiful Akbar selaku Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial di Kecamatan Tallo.

    Muhammad Akbar Basri disapa Abay menjabat Staf Humas dan Protokoler Sekretariat DPRD Kota Makassar, dan Sarinawati menjabat Staf Sekertariat DPRD Kota Makassar.

    Sebelumnya, insiden awal pembakaran Kantor DPRD Kota Makassar oleh massa demonstrasi terjadi pada Jumat (29/8) malam sekira pukul 19.00 WITA, disaat bersamaan akan dilaksanakan rapat paripura. Massa akhirnya memaksakan masuk lalu secara anarkis merusak mobil hingga membakarnya.

    Api semakin membesar hingga membakar seluruh gedung hingga Sabtu, (30/8) dini hari. Sejumlah orang masih terjebak di dalam gedung, sementara massa terus berdatangan mengepung kantor dewan itu. Dari hasil assement BPBD Makassar mencatat ada delapan korban, tiga dinyatakan meninggal dunia dan lima luka.

    Pewarta: M Darwin Fatir
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lalu lintas di sekitar Mako Brimob Kwitang lancar pada Senin sore

    Lalu lintas di sekitar Mako Brimob Kwitang lancar pada Senin sore

    Jakarta (ANTARA) – Kondisi di sekitar Markas Komando (Mako) Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat terpantau kondusif dengan arus lalu lintas yang nampak normal dan lancar, pada Senin sore.

    Tampak di lokasi pada pukul 15.00 WIB, arus lalu lintas di depan Mako Brimob dari Tugu Tani menuju arah Stasiun Senen maupun sebaliknya lancar dan sesekali ramai dilalui kendaraan.

    Beberapa petugas Brimob nampak berjaga di gerbang masuk gedung markas. Sejumlah truk dan kendaraan taktis juga terparkir di dekat Mako Brimob. Selain itu, turut terpantau aparat TNI yang berjaga di sejumlah titik di sekitar Tugu Tani.

    Aktivitas warga sekitar juga kembali normal, termasuk para pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir jalan. Beberapa personel TNI bahkan nampak membeli minuman dari pedagang di sekitar Mako Brimob.

    Kondisi trotoar di sekitar Mako Brimob sudah lebih bersih dari sebelumnya. Coretan-coretan yang sebelumnya memenuhi gerbang Mako Brimob juga telah dibersihkan. Namun, petugas kebersihan terlihat masih membersihkan sisa-sisa sampah di bangunan sekitar kawasan tersebut.

    Sebelumnya, petugas pemadam kebakaran sudah menyemprot Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun di depan Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa gas air mata.

    “Penyemprotan untuk menghilangkan sisa gas air mata,” kata seorang petugas saat membersihkan jalan itu.

    Penyemprotan jalan dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran dibantu oleh anggota TNI yang sedang berjaga di kawasan tersebut.

    Petugas menggunakan empat mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan sisa gas air mata yang masih menempel di jalan.

    Pewarta: Farhan Arda Nugraha
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Personel gabungan evakuasi kapal karam di perairan Pulau Kelor

    Personel gabungan evakuasi kapal karam di perairan Pulau Kelor

    Jakarta (ANTARA) –

    Personel gabungan mengevakuasi Kapal Motor (KM) Bintang Muara Sejati 20 yang karam di perairan Pulau Kelor, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan pada Senin pagi.

    “Kapal karam yang dinakhodai Amin Mubarok dengan lima Anak Buah Kapal (ABK) ini terjadi sekitar pukul 8.00 WIB,” kata Kepala Satuan Tugas Sektor VIII Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Muhamad Isro di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kapal tersebut berangkat dari Pangkalan Pasir Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada pukul 05.00 WIB. Kapal itu mengangkut 66 buah Tetrapod atau ceker segitiga pemecah ombak menuju Pulau Kelor.

    Setelah berangkat dua jam lebih, sambung dia, awak kapal menyadari ada papan bagian belakang kapal yang bocor, kemudian air dipompa keluar kapal, namun upaya tersebut tidak berhasil.

    Sebelum kapal tenggelam, kata dia, nakhoda dan awak kapal sudah mencoba menyelamatkan diri dengan kapal kecil menuju Pulau Kelor.

    “Tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam peristiwa itu,” ujar Isro.

    Lebih lanjut, dia memaparkan proses evakuasi tersebut melibatkan 10 personel gabungan yang terdiri dari jajaran kelurahan, Sektor VIII Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), Polisi, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), serta Puskesmas Kelurahan Pulau Untung Jawa.

    Hingga berita ini diturunkan, kapal masih berada di tengah laut, menunggu muatan diturunkan, dan setelah itu petugas mengevakuasi kapal tersebut ke daratan.

    Sementara itu, Lurah Pulau Untung Jawa Sidartawan mengungkapkan seluruh awak kapal telah diperiksa kesehatannya oleh tenaga medis puskesmas.

    “Semua awak kapal selamat dan tadi saya mengecek langsung kondisi kapal, sudah tenggelam setengah,” terang Sidartawan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot tekankan gotong royong untuk pulihkan Jakarta Utara

    Pemkot tekankan gotong royong untuk pulihkan Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) –

    Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Utara (Jakut) Wawan Budi Rohman menekankan pentingnya gotong royong untuk memulihkan kondisi di Jakarta Utara setelah kericuhan dan perusakan fasilitas umum, tepatnya di Jalan Yos Sudarso pada Sabtu (30/8) malam.

    “Kami melakukan aksi gotong royong serentak membersihkan lokasi aksi kericuhan di Jalan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tanjung Priok pada Minggu (31/8),” kata Wawan di Jakarta, Senin.

    Pihaknya mengerahkan 300 personel gabungan yang dibantu TNI dan Polri untuk membersihkan wilayah tersebut.

    Menurut dia, personel tersebut bergerak cepat bersama dengan seluruh unsur masyarakat sehingga kondisi di jalan tersebut kembali bersih, aman, dan nyaman untuk masyarakat.

    Ia mengatakan pecahan batu, kayu, hingga sampah langsung diangkut dari jalan utama di Jakarta Utara tersebut agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

    Ratusan personel itu juga memungut pecahan kaca kecil dan batu-batu agar tidak mengganggu ataupun melukai ban kendaraan warga yang melintas.

    Selain TNI dan Polri, kegiatan pembersihan itu turut melibatkan Suku Dinas Bina Marga, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Suku Dinas Lingkungan Hidup, dan Suku Dinas Pertamanan.

    “Tak hanya membersihkan, petugas Gulkarmat juga menyemprotkan air ke beberapa titik untuk menghilangkan debu dan bau menyengat yang tersisa,” terang Wawan.

    Dia menambahkan kerja sama lintas instansi tersebut membuat upaya pemulihan situasi berjalan lebih cepat.

    “Kami selalu siap untuk menjaga Jakarta. Semoga tidak ada lagi aksi anarkistis yang merugikan banyak orang,” tegas Wawan.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tanda Kiamat Sudah Dekat, Makin Banyak Anak Lahir Prematur

    Tanda Kiamat Sudah Dekat, Makin Banyak Anak Lahir Prematur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dampak perubahan iklim kini makin nyata terasa pada kesehatan manusia, khususnya anak-anak. Pemanasan global yang kian parah disebut para ilmuwan sebagai tanda “kiamat” bagi generasi mendatang. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya jumlah bayi yang lahir secara prematur.

    Penelitian baru oleh tim ilmuwan Australia yang meninjau 163 studi kesehatan dari seluruh dunia mengungkapkan gambaran tentang kesehatan anak-anak telah memburuk sebagai akibat dari perubahan iklim, yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

    Diperkirakan 600 juta orang saat ini tinggal di daerah yang mengekspos mereka ke suhu di luar ideal untuk manusia. Para ilmuwan memprediksi bahwa jumlah tersebut akan meningkat menjadi 3 miliar orang pada akhir abad ini.

    Selain itu, penelitian menemukan suhu ekstrem yang terkait dengan perubahan iklim telah meningkatkan risiko kelahiran prematur menjadi rata-rata 60 persen.

    Studi ini juga menemukan bahwa peningkatan partikel udara dan alergen dari kejadian seperti kebakaran hutan, kekeringan, dan musim yang tidak teratur memiliki dampak besar pada penyakit pernapasan dan perinatal.

    Corey Bradshaw, ahli ekologi global dari Flinders University Australia, menyatakan khawatir bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan komplikasi seumur hidup bagi jutaan anak di seluruh dunia.

    “Kami telah menghitung data untuk menunjukkan bagaimana jenis tertentu dari peristiwa cuaca di masa depan akan memperburuk masalah medis tertentu dalam populasi”, katanya, dikutip dari Science Alert, Senin (1/9/2025).

    “Kami mengidentifikasi banyak hubungan langsung antara perubahan iklim dan kesehatan anak, yang terkuat adalah peningkatan risiko 60 persen rata-rata kelahiran prematur terjadi karena paparan suhu ekstrem,” imbuhnya.

    Kelahiran prematur terbukti dipengaruhi oleh perubahan suhu ada di 39 makalah yang ditinjau Bradshaw dan rekannya.

    Kelahiran prematur dilaporkan dalam 29 penelitian, dan menjadikannya hasil yang paling umum terkait paparan suhu ekstrem atau peningkatan suhu lingkungan.

    Penelitian lain juga melaporkan efek seperti berat badan lahir rendah, perubahan usia kehamilan, pecah membran prematur dan bahkan kehilangan kehamilan.

    Sementara suhu ekstrem memiliki dampak terbesar pada kesehatan anak, 16 dari 20 studi yang menyelidiki dampak polutan udara menemukan bahwa mereka memiliki setidaknya beberapa efek pada kesehatan anak.

    Sementara polusi udara menjadi penyebab paling tinggi terhadap penyakit pernapasan. Setidaknya 7 penelitian yang berbeda melaporkan bahwa peningkatan konsentrasi partikel udara bertepatan dengan peningkatan jumlah anak yang hadir ke unit gawat darurat rumah sakit dengan masalah pernapasan.

    Empat dari penelitian yang ditinjau, secara khusus menyelidiki polusi dari asap kebakaran, yang sekarang kita hirup lebih sering dari sebelumnya.

    “Masalah kesehatan anak-anak yang kami identifikasi tergantung pada cuaca ekstrem – ekstrem dingin menimbulkan penyakit pernapasan, sementara kekeringan dan curah hujan ekstrem dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat bagi populasi”, kata para penulis.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5
                    
                        Di Mana Menko Polkam Budi Gunawan?
                        Nasional

    5 Di Mana Menko Polkam Budi Gunawan? Nasional

    Di Mana Menko Polkam Budi Gunawan?
    Wartawan Kompas.com. Meminati isu-isu politik dan keberagaman. Penikmat bintang-bintang di langit malam. 
    DI MANAKAH
    Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan ketika situasi keamanan dalam negeri sedang bergolak?
    Aksi demonstrasi yang dimulai sejak 25 Agustus dan berujung sejumlah kerusuhan oleh sekelompok orang tak dikenal di sejumlah daerah di Indonesia telah merenggut setidaknya 7 orang korban tewas.
    Satu orang di Jakarta atas nama Affan Kurniawan tewas dilindas mobil rantis polisi. Di Makassar, Sulawesi Selatan, tiga orang tewas dalam kebakaran di gedung DPRD Kota Makassar.
    Mereka adalah Syaiful, Muhammad Akbar Basri, dan Sarinawati. Sementara, Rusdamdiansah meninggal dikeroyok massa karena dituduh sebagai intel.
    Di Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama, mahasiswa Universitas Amikom, meninggal dalam kericuhan di kawasan Ring Road Utara. Banyak luka di tubuhnya.
    Di Solo, Jawa Tengah, seorang tukang becak bernama Sumari, tewas diduga karena terkena serangan gas air mata.
    Hari ini, masyarakat masih dihinggapi rasa cemas. Ada banyak kantor dan sekolah yang memilih kebijakan kerja dan sekolah dari rumah.
    Sejak demonstrasi dimulai dan terus tereskalasi, Budi Gunawan tidak pernah tampil memberikan keterangan di depan publik.
    Satu-satunya keterangan yang disampaikan Menko Polkam adalah siaran pers yang disebarkan ke media dan dimuat di situs polkam.go.id.
    Isinya pun normatif: Menko Polkam sampaikan belasungkawa, investigasi akan dikawal transparan.
    Bahkan, Minggu malam (31/8/2025), usai rapat kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo soal langkah pemerintah menjaga stabiltas nasional, yang memberikan keterangan adalah Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Samsoeddin. 
    Anehnya, Budi Gunawan tidak turut mendampingi. Ia seolah menghilang. Sjafrie malam tadi didampingi Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subianto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal TNI (Purn) M Herindra, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Tonny Harjono.
    Tito dan Agus berdiri di sisi kanan Sjafrie. Sementara, Listyo dan Herindra di sisi kiri. Secara visual, dalam perspektif komunikasi publik, empat tentara dan dua polisi berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan.

    Kerusuhan yang meletup sejak 25 Agustus 2025, bukan cuma soal demonstran yang bentrok dengan aparat atau kerusuhan yang dilakukan orang-orang tak dikenal. Lebih dari itu, ia juga soal bagaimana negara menampilkan wajahnya di depan rakyat.
    Siapa yang bicara, siapa yang berdiri di podium. Ini bukan hal sepele. Ini soal manajemen krisis dan komunikasi politik pemerintah.
    Bukankah secara mandat, seharusnya Budi Gunawan sebagai Menko Polkam yang tampil pertama di depan publik ketika keamanan dalam negeri terguncang?
    Peraturan Presiden No 139 Tahun 2024 menyebutkan, Menko Polkam mengoordinasikan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan instansi lain yang dianggap perlu.
    Dalam Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2020 ditegaskan, fungsi Menko Polkam adalah mengoordinasikan, menyinkronkan, dan mengendalikan kebijakan lintas sektor di bidang politik, hukum, dan keamanan.
    Ia bukan pelaksana teknis, melainkan pengarah koordinasi agar Polri, TNI, BIN, dan lembaga hukum berjalan selaras.
    Sementara itu, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menempatkan Menteri Pertahanan sebagai pembantu Presiden dalam merumuskan kebijakan umum pertahanan.
    Urusan utama Menhan bersifat eksternal, yaitu menghadapi ancaman militer dari luar negeri, merancang strategi pertahanan, mengelola alutsista, dan membangun kerja sama pertahanan internasional.
    Dalam konteks domestik, keterlibatan Menhan dibatasi oleh kerangka Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
    Artinya, TNI di bawah koordinasi Menhan hanya bisa turun tangan dalam penanganan kerusuhan dalam negeri bila ada keputusan politik negara, misalnya Presiden menginstruksikan perbantuan kepada Polri.
    Jadi, peran Menhan di dalam negeri bersifat tambahan dan perbantuan, sedangkan Menko Polkam tetap menjadi koordinator utama untuk menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan nasional.
    Dalam teori tata kelola, Menko Polkam berfungsi sebagai “panggung tengah” yang menjembatani Presiden dengan institusi-institusi keamanan. Ia menjaga agar komunikasi pemerintah tidak terfragmentasi. Menhan adalah “arsitek” strategi pertahanan dari luar negeri.
    Pada periode-periode sebelumnya, kita melihat betapa Menko Polkam tampil dominan dalam krisis dalam negeri.
    Pada kerusuhan 21–22 Mei 2019, setelah pengumuman hasil Pemilu, Wiranto (saat itu Menko Polhukam) tampil menjelaskan langkah pemerintah didampingi Panglima TNI dan Kapolri.
    Ia menegaskan, pemerintah menghadapi situasi dengan koordinasi sipil yang memayungi kekuatan keamanan.
    Hal serupa terjadi pada 2020, ketika gelombang protes Omnibus Law meluas. Mahfud MD (Menko Polhukam kala itu), tampil memimpin konferensi pers.
    Ia menegaskan sikap pemerintah terhadap aksi anarkis, seraya mengingatkan pentingnya menjaga ruang demokrasi.
    Mahfud kembali tampil di depan publik ketika Tragedi Kanjuruhan menewaskan ratusan suporter sepak bola pada 2022. Ia memimpin rapat darurat, membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, dan melaporkan hasil investigasi langsung ke Presiden.
    Setahun lalu, 2024, ketika pilot Selandia Baru disandera di Papua, Hadi Tjahjanto yang menjabat Menko Polhukam tampil memimpin konferensi pers. Ia hadir bersama Panglima TNI dan Kapolri, menunjukkan koordinasi lintas lembaga.
    Dalam kasus penyanderaan ini para penyandera diidentifikasi sebagai kelompok separatis dan pasukan TNI ikut serta dalam operasi penyelamatan. Namun, yang tampil di depan publik saat itu pun bukan Menhan, tapi Menko Polkam.
    Jauh ke belakang, dalam periode pemerintahan Presiden Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono amat banyak tampil di depan publik merespons sejumlah kerusuhan etnis di Tanah Air.
    Maka, Menko Polkam adalah “dirigen” dalam komunikasi krisis. Dalam situasi keamanan dalam negeri yang sedang penuh luka, wajah negara yang seharusnya tampil adalah Menko Polkam, bukan Menhan.
    Barangkali sebagian publik akan mengira secara sederhana, bahkan ketidakhadiran Menkop Polkam hanya persoalan teknis semata. Mungkin Budi Gunawan sedang ada tugas lain. Atau, barangkali memang demikian pembagian tugas internal kabinet.
    Namun, dari perspektif komunikasi publik, absensi ini tidak sederhana. Ia memberi pesan simbolik bahwa dalam krisis domestik, pemerintah memilih menampilkan figur pertahanan ketimbang figur koordinasi politik-hukum.
    Pesan ini berisiko membentuk persepsi publik bahwa pemerintah sedang menekankan pendekatan koersif, menonjolkan militerisasi dalam merespons demonstrasi dan kerusuhan sipil.
    Ini pesan yang mengandung risiko, dan kalau benar, ini berbahaya bagi demokrasi. Salah satu capaian reformasi 1998 adalah menegaskan supremasi sipil atas militer.
    Polri dipisahkan dari TNI, lalu ditempatkan langsung di bawah Presiden, dengan Menko Polkam sebagai koordinator. Tujuannya jelas, agar urusan keamanan dalam negeri dipimpin sipil, bukan militer.
    Dengan Menhan tampil dalam isu kerusuhan domestik, publik bisa saja menafsirkan bahwa garis sipil-militer kembali kabur. Ini seolah menjawab kekhawatiran publik soal wajah pemerintahan Prabowo kelak.
    Tentu, pemerintah bisa berargumen bahwa kehadiran Menhan bersama para kepala staf TNI adalah pesan “ketegasan” untuk meredam kerusuhan. Dalam situasi genting, menunjukkan kekompakan aparat pertahanan bisa dipandang perlu.
    Namun di sisi lain, demokrasi juga membutuhkan narasi yang menenangkan, yang membuka ruang dialog, yang menjelaskan langkah hukum dan politik di balik penegakan keamanan. Di sinilah seharusnya Menko Polkam tampil.
    Mungkin publik tidak menuntut jawaban instan dari Menko Polkam. Namun, kehadirannya di podium menjadi simbol bahwa negara tidak semata bertumpu pada kekuatan senjata, melainkan juga pada koordinasi hukum dan politik.
    Dalam krisis, simbol sering lebih kuat daripada isi pidato. Ketika simbol itu absen, pesan yang sampai ke publik pun timpang.
    Ketidakhadiran Budi Gunawan memunculkan pertanyaan berlapis. Apakah ini strategi komunikasi yang disengaja, atau sekadar kebetulan?
    Apakah pemerintah ingin menegaskan bahwa isu kerusuhan ini adalah ancaman keamanan nasional sehingga butuh Menhan di depan?
    Ataukah ada perubahan peta kekuasaan di internal kabinet yang membuat Menko Polkam kehilangan peran simboliknya?
    Apa pun jawabannya, publik berhak mendapatkan kejelasan. Karena posisi Menko Polkam bukan hanya soal birokrasi, tetapi juga soal representasi prinsip demokrasi bahwa penanganan isu keamanan domestik harus berada dalam kerangka koordinasi sipil yang inklusif.
    Sampai tulisan ini diterbitkan, kita masih menunggu jawaban, di mana Menko Polkam Budi Gunawan?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Sulsel soal Kebakaran Kantor DPRD Kota Makassar: Potensial Tersangka Sudah Ada

    Kapolda Sulsel soal Kebakaran Kantor DPRD Kota Makassar: Potensial Tersangka Sudah Ada

    Rusdi juga mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas.

    Ia menegaskan, penyampaian pendapat adalah hak konstitusional warga, namun harus dilakukan sesuai aturan.

    Rusdi menambahkan, pihaknya bersama TNI telah mengerahkan 1.323 personel untuk menjaga keamanan di Kota Makassar pasca kerusuhan.

    Setelah olah TKP di DPRD Kota Makassar selesai, polisi akan melanjutkan penyelidikan ke gedung DPRD Provinsi Sulsel yang juga ikut terbakar.

    “Silakan berdemonstrasi, menyampaikan aspirasi, tapi dengan cara tertib, damai, dan tidak merugikan orang lain. Jangan sampai kebebasan itu melanggar hukum,” katanya.

  • Tim RAGA hingga TNI Patroli Skala Besar, Riau Aman dan Kondusif

    Tim RAGA hingga TNI Patroli Skala Besar, Riau Aman dan Kondusif

    Pekanbaru

    Kepolisian Daerah (Polda) Riau bersama personel TNI, Satpol PP, Dishub, menggelar patroli skala besar di Kota Pekanbaru. Selama patroli, wilayah Riau, khususnya Kota Pekanbaru dinyatakan aman dan kondusif.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan patroli skala besar ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen Polri sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

    “Patroli skala besar dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, sekaligus untuk menunjukkan bahwa Polri hadir di tengah-tengah masyarakat,” kata Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

    Patroli skala besar ini sekaligus menjadi warning agar masyarakat tidak melakukan perbuatan yang melawan hukum, menimbulkan gangguan kamtibmas yang dapat mengacaukan iklim investasi di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru.

    Kehadiran personel gabungan di lapangan juga diharapkan dapat mencegah potensi kejahatan dan menanggapi setiap laporan dengan cepat. Patroli skala besar juga dilaksanakan di beberapa kota dan kabupaten lain di Provinsi Riau dan hasilnya secara umum dilaporkan aman dan terkendali.

    Patroli skala besar melibatkan Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme) bersama aparat Brimob Polda Riau, personel Sabhara Polda Riau, Polresta Pekanbaru, aparat TNI, Satpol PP, hingga Dishub Kota Pekanbaru.

    Patroli dipimpin oleh Kepala Biro Operasi Polda Riau Kombes Ino Hariyanto, melibatkan puluhan personel gabungan, pada Minggu (31/8) malam. Patroli menyentuh beberapa titik yang dianggap rawan gangguan kamtibmas, mulai dari Polda Riau-Jalan Pattimura-Jalan Diponegoro- Masjid An-Nur-SSK-Jalan Sudirman-MTQ-Jalan Aripin Ahmad-Jalan Sukarno Hatta-Jalan Riau-Polresta Pekanbaru.

    “Situasi aman dan terkendali, tidak ada kejadian menonjol. Hanya ada kejadian kebakaran rumah tinggal yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia,” kata Jeki.

    Jeki menambahkan dalam kegiatan patroli tersebut, pihak kepolisian juga melakukan dialog dengan warga masyarakat. Warga diimbau untuk sama-sama menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

    Ia menekankan patroli ini tidak hanya digelar di tengah situasi demo di mana-mana, tetapi dilaksanakan setiap saat.

    “Tidak hanya kali ini. Sebelum-sebelumnya, kami juga melaksanakan patroli secara terus-menerus setiap malam maupun siang hari untuk menjamin keamanan warga,” pungkasnya.

    (mei/imk)