Kasus: kebakaran

  • Rumah Warga Bondowoso Ludes Terbakar Dini Hari, Diduga Korsleting Listrik

    Rumah Warga Bondowoso Ludes Terbakar Dini Hari, Diduga Korsleting Listrik

    Bondowoso (beritajatim.com) – Sebuah rumah milik Nur atau akrab disapa Bebun, warga Dusun Krajan RT 08 RW 03 Desa Gunung Sari, Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso, terbakar pada Kamis (4/9/2025) dini hari.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Sigit Purnomo, menjelaskan kebakaran diduga dipicu korsleting listrik di bagian dapur sekitar pukul 01.00 WIB.

    Api berhasil dipadamkan tiga jam kemudian, sekitar pukul 04.00 WIB. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, rumah berukuran 4 x 6 meter mengalami kerusakan dengan estimasi kerugian mencapai Rp10 juta,” ujarnya pada BeritaJatim.com.

    Hasil kaji cepat BPBD mencatat rumah tersebut masuk kategori rusak sedang. Sejumlah kebutuhan logistik mendesak pun disiapkan, antara lain lauk pauk, peralatan masak, paket peralatan makan, selimut, sandang untuk pria, wanita, dan lansia, family kit, terpal, kompor, serta paket sembako.

    “Tim langsung turun ke lokasi untuk assessment, berkoordinasi dengan perangkat desa dan kecamatan, serta melakukan dropping bantuan logistik,” tambah Sigit.

    Dalam penanganan di lapangan, BPBD bekerja bersama Babinsa Koramil Maesan, Pemerintah Kecamatan Maesan, Pemerintah Desa Gunung Sari, serta warga sekitar. Hingga saat ini, kondisi wilayah Bondowoso dilaporkan aman dan terkendali. (awi/kun)

  • Pemkab Pasuruan Siapkan Lapak Darurat Usai Kebakaran Pasar Pandaan

    Pemkab Pasuruan Siapkan Lapak Darurat Usai Kebakaran Pasar Pandaan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kebakaran hebat yang melanda Pasar Pandaan pada Kamis (28/8/2025) malam sekitar pukul 22.00 WIB masih menyisakan duka mendalam bagi para pedagang.

    Sebanyak 10 kios dan 35 lapak hangus terbakar dalam peristiwa tersebut, sementara hingga kini area bekas kebakaran masih tertutup garis polisi sehingga belum bisa digunakan kembali.

    Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, memastikan pemerintah daerah telah menyiapkan langkah darurat untuk menampung pedagang terdampak.

    “Setelah police line dilepas, pasar akan dibersihkan dan pedagang kami tempatkan di lapak semi permanen,” jelasnya, Kamis (4/9/2025).

    Mas Rusdi juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan memfokuskan pembangunan Pasar Induk di Bangil sebagai solusi jangka panjang, sementara Pasar Pandaan akan diremajakan pada tahun depan.

    “Penataan ulang pasar ini dilakukan agar aktivitas ekonomi warga tidak terhambat, sehingga perputaran ekonomi di Pandaan segera bangkit, mengingat kecamatan ini merupakan lokasi padat penduduk,” katanya.

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan berkomitmen memberikan pendampingan kepada para korban kebakaran. “Kami minta pedagang tetap tenang, karena semua sudah kami rencanakan agar mereka bisa berjualan kembali,” tegasnya.

    Selain relokasi sementara, Pemkab Pasuruan juga sedang menyiapkan skema anggaran untuk pembangunan ulang Pasar Pandaan.

    “Anggaran peremajaan akan dialokasikan pada tahun depan agar pasar lebih tertata dan modern,” jelas Mas Rusdi. [ada/beq]

  • Megathrust Mengintai Indonesia, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

    Megathrust Mengintai Indonesia, Apa yang Bisa Kita Lakukan?

    Jakarta

    Indonesia berada di wilayah megathrust yang merupakan zona tumbukan antara lempeng tektonik di bawah laut yang bisa memicu gempa bumi besar. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun mengungkapkan fakta-fakta fenomena alam tersebut dan cara mitigasinya yang bisa dilakukan masyarakat.

    Di Indonesia, gempa megathrust bukanlah hal yang baru. Berdasarkan data yang dikompilasi oleh BMKG, terdapat banyak gempa megathrust yang terjadi di berbagai wilayah.

    Peneliti Ahli Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa mengatakan beberapa waktu lalu, bahwa sebagian besar gempa megathrust dan tsunami terjadi di sepanjang Sumatera, beberapa di Jawa, dan cukup banyak di Indonesia Timur.

    Terdapat beberapa lokasi terlihat kosong yang sebenarnya bukan berarti tidak ada potensi tsunami, melainkan disebut sebagai ‘seismic gap’. Artinya, sebuah area yang memungkinkan akan terjadinya gempa besar kapan saja.

    “Hasil riset yang telah banyak dilakukan dapat berkontribusi dalam upaya pengurangan risiko gempa. Megathrust beserta potensi gempanya adalah nyata, namun hal ini sebagai bagian dari fenomena alam yang harus dihadapi dengan adaptasi dan mitigasi,” tutur Rahma dikutip dari laman BRIN, Kamis (4/9/2024).

    Menurutnya, secara harfiah megathrust berarti patahan naik yang sangat besar. Indonesia, yang berada di atas Ring of Fire, memiliki wilayah yang luas dan rentan terhadap megathrust.

    “Gempa megathrust pertama kali menjadi perhatian utama pada 2011, dengan semakin banyak riset yang dilakukan dan penerapan hasil riset yang berkembang. Upaya untuk menjembatani antara riset dan kebijakan sangat penting untuk membangun mitigasi terhadap megathrust,” ujar Koordinator Kelompok Riset Geohazard Risk & Resilience tersebut.

    Rahma menambahkan, berdasarkan peta gempa 2017 yang sedang diperbarui dan diproyeksikan selesai pada akhir 2024, lokasi megathrust di Indonesia umumnya terletak di sisi barat Sumatera hingga selatan Jawa.

    “Bidang megathrust ini seukuran Pulau Jawa. Bayangkan jika bergerak 20 meter secara serentak, goncangannya akan sangat besar,” jelasnya.

    Di selatan Jawa, megathrust terbentang sepanjang 1.000 km dengan bidang kontak selebar 200 km, yang menghujam hingga kedalaman sekitar 60 km, dan terus mengakumulasi energi yang siap dilepas kapan saja.

    “Di bawah Pulau Jawa, terdapat lempeng samudra Indo-Australia yang menghujam ke bawah selatan Jawa, sedangkan di atasnya ada lempeng kontinental. Pertemuan antara lempeng samudra dan lempeng kontinental inilah yang disebut bidang megathrust,” ungkap Rahma, peneliti lulusan S3 Nagoya University pada 2014 ini.

    Lebih lanjut Rahma menjelaskan, dalam konsep bencana terdapat hal yang bisa dan tidak bisa dikontrol, seperti pergerakan bumi, dan pertumbuhan penduduk. Risiko bencana adalah fungsi dari bahaya dan kerentanan, yang dibagi dengan kapasitas atau kemampuan beradaptasi. Agar selamat, orang Indonesia yang tinggal di atas megathrust harus memahami cara mitigasi dan adaptasi bencana.

    “Kerentanan ini berhubungan dengan eksposur atau pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko bencana dari potensi megathrust, kapasitas adaptasi penduduk harus ditingkatkan. Jika hal ini tidak ditingkatkan, sementara kita sudah tahu akan adanya bencana tetapi tidak mengambil tindakan apa-apa, maka kapasitas kita rendah, dan ini akan meningkatkan risiko bencana,” ujarnya.

    Rahma menekankan pentingnya pemahaman yang baik tentang megathrust untuk meningkatkan kapasitas adaptasi.

    “Ancaman dari megathrust terbagi menjadi ancaman primer seperti goncangan gempa permukaan dan surface rupture. Kemudian ada ancaman sekunder seperti tsunami, longsor, likuifaksi, dan kebakaran,” ujarnya.

    “Kita bisa hidup berdampingan dengan fenomena megathrust, dan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Kita memang harus hidup bersama dengan megathrust, apalagi kita berada di negara kepulauan,” pungkasnya.

    (agt/agt)

  • PGN Pasok Gas Bumi ke Rumah Sakit Kariadi Semarang

    PGN Pasok Gas Bumi ke Rumah Sakit Kariadi Semarang

    Jakarta

    PT Perusahaan Gas Negara (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina resmi menyalurkan gas bumi ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi Semarang. Pengaliran gas ini diklaim dapat meningkatkan efisiensi, layanan dan keamanan operasional rumah sakit terbesar di Jawa Tengah.

    Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang Agus Akhmadi mengatakan, penggunaan gas bumi ini memberi dampak yang signifikan bagi rumah sakit terhadap efisiensi biaya operasional, yang dapat menghemat hingga 60%.

    “Pengeluaran biaya bahan bakar solar dan LPG sebelumnya bisa mencapai Rp 510 juta per bulan, kini bisa menghemat sekitar Rp 290 jutaan. Setahun, penghematan hampir Rp 3 miliar yang bisa dialokasikan untuk investasi peralatan medis,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).

    Ia mengatakan, gas bumi PGN akan digunakan di fasilitas vital seperti laundry dan bagian gizi. Dengan 1.221 tempat tidur serta kebutuhan memasak sampai tiga kali sehari untuk pasien, efisiensi ini membuka ruang fiskal yang lebih besar bagi peningkatan pelayanan.

    “Kami sangat berterima kasih dengan dukungan PGN, rumah sakit dapat menjalankan operasional secara lebih efisien, aman, dan berkelanjutan,” katanya.

    Sementara itu, Area Head PGN Semarang, Sugianto Eko Cahyono mengatakan pasokan ini berasal dari wilayah Kepodang, di mana volume kebutuhan di RSUP Dr. Kariadi Semarang per bulan mencapai 30.000 -40.000 meter kubik, dan secara pasokan masih sangat cukup dan aman.

    “Harapan kami dengan suplai gas ke RSUP Dr. Kariadi Semarang, efisiensi bisa meningkat sehingga rumah sakit memiliki ruang lebih luas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

    Sugianto menekankan, gas bumi PGN memiliki sejumlah keunggulan. Dari sisi keamanan, gas bumi PGN lebih aman karena lebih ringan dari udara sehingga bila bocor akan naik ke atas dan menurunkan risiko kebakaran maupun ledakan.

    Dari sisi lingkungan, emisi gas bumi 30-40% lebih rendah dibanding minyak maupun batu bara. Sementara dari sisi harga, gas bumi PGN relatif lebih kompetitif sehingga memberikan dampak efisiensi lebih besar.

    Ia menambahkan, PGN memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun industri yang ingin menggunakan gas bumi PGN. Saat ini PGN telah melayani lebih dari 16 ribu pelanggan rumah tangga, 44 pelanggan industri, serta rumah sakit besar yaitu RS Panti Wilasa hingga RSUP Dr. Kariadi Semarang.

    “Ke depan, PGN menargetkan ekspansi ke sejumlah kawasan industri seperti di Kendal, Batang, Semarang, Demak, Tegal, hingga Pekalongan,” ucapnya.

    (kil/kil)

  • Kebakaran Rumah Mewah di Kalideres, Dua Korban Tewas Ditemukan di Lantai Dua
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 September 2025

    Kebakaran Rumah Mewah di Kalideres, Dua Korban Tewas Ditemukan di Lantai Dua Megapolitan 4 September 2025

    Kebakaran Rumah Mewah di Kalideres, Dua Korban Tewas Ditemukan di Lantai Dua
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran melanda sebuah rumah mewah di kawasan Citra Garden 8 Cluster Aero Mansion, Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (4/9/2025) dini hari. Peristiwa ini menewaskan dua orang yang diduga penghuni rumah.
    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin, mengatakan kebakaran pertama kali dilaporkan warga sekitar pukul 05.04 WIB.
    Lima menit kemudian, tepatnya pukul 05.09 WIB, petugas damkar tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman.
    “Api berhasil dilokalisasi pada pukul 05.30 WIB dan proses pendinginan selesai pukul 05.40 WIB,” ujar Syarifuddin dalam keterangannya yang diterima
    Kompas.com
    , Kamis.
    Saat proses pendinginan, petugas menemukan dua korban jiwa di lantai dua rumah tersebut. Keduanya adalah Abun (50) yang ditemukan di kamar mandi serta Arianto (20) yang ditemukan di kamar tidur.
    Menurut Syarifuddin, sebelum petugas tiba, warga sekitar sempat berupaya memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, usaha itu tidak berhasil karena api sudah terlanjur membesar.
    “Warga sudah berusaha memadamkan dengan lima tabung APAR namun api sudah mulai menyebar,” kata dia.
    Dalam operasi pemadaman, Gulkarmat Jakarta Barat mengerahkan 15 unit mobil pemadam dan 75 personel. Api membakar bagian lantai dua rumah dengan luas area terdampak sekitar 60 meter persegi.
    Kerugian materi akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 305 juta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1 Rumah di Kalideres Kebakaran, 2 Penghuni Tewas
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 September 2025

    1 Rumah di Kalideres Kebakaran, 2 Penghuni Tewas Megapolitan 4 September 2025

    1 Rumah di Kalideres Kebakaran, 2 Penghuni Tewas
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS. com –
     Kebakaran melanda sebuah rumah di Citra Garden 8, Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (4/9/2025) pagi sekitar pukul 05.04 WIB.
    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat Syarifudin mengatakan, peristiwa ini mengakibatkan dua penghuni rumah tersebut tewas.
    “Ditemukan dua korban (tewas) di lantai 2 rumah. Korban pertama di kamar mandi, atas nama Abun (50), korban kedua di kamar tidur, atas nama Arianto (20),” ujar Syarifudin dilansir dari
    Antara
    , Kamis.
    Menurut Syarifudin, warga sempat berusaha memadamkan api, tetapi api sudah terlanjur menyebar.
    “Warga sudah berusaha memadamkan dengan 5 tabung alat pemadam api ringan (APAR), namun api sudah mulai menyebar. Korban ditemukan setelah petugas melakukan proses pendinginan,” ujarnya.
    Sebanyak 75 personel dengan 15 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar rumah berlantai dua seluas sekitar 60 meter persegi itu.
    Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp305,64 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8 Teka-teki Logika yang Bikin Otak Berpikir Lebih Keras, Berani Coba?

    8 Teka-teki Logika yang Bikin Otak Berpikir Lebih Keras, Berani Coba?

    Jakarta

    Pernah merasa tertantang saat mencoba memecahkan sebuah teka-teki yang membuat otak bekerja lebih keras? Teka-teki logika bukan sekedar hiburan, tapi juga latihan berpikir kritis yang mampu mengasah konsentrasi dan ketelitian.

    Banyak orang yang menyukainya, karena setiap soal memiliki jawaban yang bisa ditemukan dengan penalaran tepat. Berikut beberapa teka-teki logika yang bisa kamu pecahkan.

    Teka-teki Logika yang Bikin Otak Berpikir Lebih Keras

    Siap menguji ketajaman berpikir. Coba pecahkan 8 teka-teki logika berikut.

    1. Seorang pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di rumah bertingkat. Awalnya ia berada di tengah tangga, kemudian naik 6 tangga dan turun 1- anak tangga akibat suhu yang panas. Sampai akhirnya dia naik 18 anak tangga, mencapai puncak tertinggi. Berapa anak tangga yang dimiliki tangga tersebut?

    2. Seorang pria yang tidak bisa berenang terperangkap di tengah danau tanpa perahu atau alat pelampung. Tapi, suatu hari pria ini menemukan cara bisa lolos. Bagaimana caranya?

    3. Kamu mempunyai 3 koin emas, salah satunya palsu. Koin palsu beratnya kurang dari yang lain. Bagaimana kamu menentukan koin mana yang palsu?

    4. Seorang nenek memiliki 3 ekor ayam yang menghasilkan 3 butir telur dalam 3 hari. Suatu hari, dia ingin mendapat lebih banyak telur, sehingga membeli 12 ekor ayam lagi. Berapa banyak telur yang dimiliki nenek tersebut dalam 15 hari.

    5. Semakin banyak yang kamu ambil, semakin banyak yang kamu tinggalkan. Apakah itu?

    6. Tabungan Cacha lebih banyak dari Tido dan Kiku. Tabungan Kiku tidak lebih banyak daripada Tido. Tabungan Ali lebih banyak daripada Cacha, Tido, dan Kiku. Maka, orang yang memiliki tabungan paling sedikit adalah.

    7. Dalam situasi apa kamu melihat angka 2, tetapi bisa mengatakan 10?

    8. Di tengah rapat, seorang staf menjatuhkan buku tebal. 20 mata langsung tertuju padanya. Ada berapa orang di rapat itu?

    Jawaban Teka-teki Logika yang Bikin Otak Berpikir Lebih Keras

    Yakin sudah menjawabnya dengan benar? Berikut jawaban yang benar.

    1. 29 anak tangga

    Rumus:

    Mulai dari tengah, lalu naik 6 anak tangga (T+6), turun 10 (T-4). Terakhir, naik 18 anak tangga sampai puncak (T+14=Puncak).
    Ada 14 anak tangga dari tengah ke puncak

    14+14+1 (anak tangga tengah)=29 anak tangga

    2. Pria ini menyeberangi danau di musim dingin. Airnya sudah membeku

    3. Kamu harus meletakkan 2 koin pada timbangan. Jika keduanya memiliki berat yang sama, maka yang ketiga adalah palsu.

    4. Tiga ayam menghasilkan 3 telur dalam 3 hari, berarti 1 ayam menghasilkan 1 telur setiap tiga hari. Artinya, dalam 15 hari akan menghasilkan 5 butir telur. Jadi, 15 ayam akan menghasilkan 75 telur.

    5. Jejak kaki

    6. Cacha> Tido dan Kiku, KikuCacha dan Tido. Jadi, Kiku adalah orang yang memiliki tabungan paling sedikit.

    7. Saat melihat jarum panjang jam yang mengarah ke arah 2, menunjukkan menit ke 10

    8. 11 orang. 20 mata berarti 10 orang. Satu orang lagi adalah staf yang menjatuhkan buku.

    Halaman 2 dari 6

    (elk/up)

  • Viral Video Matahari Jatuh di Aceh, Ini Penjelasan Ahli Fisika

    Viral Video Matahari Jatuh di Aceh, Ini Penjelasan Ahli Fisika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah video viral beredar di media sosial memperlihatkan fenomena langit yang berwarna merah di siang hari. Kejadiannya diklaim di Aceh dan banyak warganet yang menyebutnya sebagai Matahari jatuh.

    Guru Besar Fisika Teori IPB University, Husin Alatas buka suara terkait hal ini. Menurutnya klaim Matahari jatuh tidak benar secara ilmiah.

    “Matahari adalah bintang dengan volume 1,3 juta kali bumi dan radius 110 kali radius bumi. Jaraknya sekitar 150 juta kilometer dari bumi. Jadi, mustahil matahari jatuh ke bumi,” jelas Husin, dikutip dari laman resmi IPB, Kamis (4/9/2025).

    Husin menjelaskan soal kondisi langit yang mengeluarkan berbagai warna dalam kondisi yang berbeda. Biasanya langit cerah berwarna biru karena hamburan cahaya molekul udara yang ada di atmosfer.

    Sementara cahaya putih Matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang. Dia juga menjelaskan soal hamburan Rayleigh yakni saat cahaya terkena molekul udara yang berukuran kecil dibanding panjang gelombangnya.

    “Dalam proses ini, cahaya biru dengan panjang gelombang kecil lebih banyak terhambur dibanding warna merah,” jelasnya.

    Hal berbeda terjadi saat Matahari terbit atau tenggelam yang membuat langit berwarna jingga. Saat itu posisi Matahari berada di bawah ufuk, membuat cahaya merah dan jingga lebih dominan dan tidak banyak terhambur.

    Selain Reyleigh, dia juga menjelaskan soal hamburan Mie. Ini terjadi saat partikel penghalangan cahaya berukuran lebih besar seperti aerosol atau droplet air.

    “Hamburan Mie menyebabkan cahaya terhambur merata untuk semua panjang gelombang. Inilah alasan awan terlihat putih, meskipun langit berwarna biru,” kata Husin.

    Sementara untuk langit merah seperti dalam video viral tersebut, menurutnya karena atmosfer mengandung konsentrasi tinggi aerosol atau debu halus. Misalnya terjadi karena adanya polusi, asap kebakaran atau debu vulkanik.

    “Partikel-partikel ini dapat menyerap cahaya biru dan ungu serta lebih banyak memantulkan cahaya merah dan jingga. Kombinasi penyerapan selektif dan hamburan Mie membuat langit tampak merah meskipun matahari masih tinggi,” tuturnya.

    [Gambas:Youtube]

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Fakta Asrama Polri di Serpong Dilalap Api Hanguskan 20 Rumah

    5 Fakta Asrama Polri di Serpong Dilalap Api Hanguskan 20 Rumah

    Tangerang Selatan

    Asrama Polri di Cilenggang, Serpong, Tangerang, dilalap api kemarin siang. Kebakaran tersebut menghanguskan puluhan rumah.

    Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, pada Rabu, 3 September 2025. Peristiwa ini diketahui salah satu warga usai melihat kobaran api dari salah satu rumah.

    Kapolres Metro Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran, namun ia memastikan insiden ini adalah kebakaran murni dan bukan sebuah kesengajaan.

    “Yang jelas ini kebakaran murni, tidak ada indikasi lain,” ujar AKBP Victor saat dihubungi, Rabu (3/9).

    Sebanyak 14 unit damkar ditambah water cannon diturunkan untuk memadamkan kebakaran. Api berhasil dipadamkan setelah satu jam kemudian.

    Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Berikut fakta-faktanya yang dirangkum detikcom, Kamis (4/9/2025).

    Penampakan kobaran api menghanguskan asrama Polri di Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (3/9/2025). Foto: dok. Istimewa1. Tak Ada Korban Jiwa, 20 Rumah Hangus

    Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun, puluhan rumah yang berada di Asrama Polsek Serpong ini hangus terbakar.

    “Situasi aman terkendali, tidak ada korban jiwa dan tidak ada korban luka,” ujar Kapolres Metro Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Rabu (3/9).

    Victor mengatakan kebakaran tersebut menghanguskan puluhan rumah yang berada di Asrama Polri. Embusan angin yang kencang membuat api cepat menjalar.

    “Diperkirakan ada 20 rumah dan 20 KK yang terdampak,” imbuhnya.

    2. Sumber Api dari Rumah Kosong

    Kapolres Metro Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Sumber api berasal dari salah satu rumah kosong.

    “Sumbernya berasal dari salah satu rumah anggota kami yang berada di tengah-tengah,” kata Victor kepada wartawan, Rabu (3/9).

    Saat kejadian, sumber api di rumah tersebut sedang tidak ada penghuninya. Warga di sekitar lalu melihat asap keluar dari rumah tersebut.

    “Saksi-saksi warga maupun penghuni asrama melihat ada asap yang keluar, sehingga kemudian rumah tersebut didobrak, kemudian segera warga berupaya untuk memadamkan api,” tuturnya.

    Polisi melakukan rekayasa lalin imbas asrama Polri Serpong kebakaran, Rabu (3/9/2025). Foto: dok. Satlantas Polres Tangsel
    3. Angin Kencang Bikin Api Cepat Merembet

    Victor mengungkap penyebab api dengan cepat merambat ke bangunan lain. Dia mengatakan faktornya adalah cuaca yang terik dan angin yang kencang.

    “Karena adanya cuacanya sangat terik, kemudian anginnya cukup kencang, sehingga kemudian api tersebut membesar ke kanan maupun ke kiri dan menghanguskan kurang lebih ada 20 rumah yang merupakan asrama Polsek Serpong Pores Tangerang Selatan,” bebernya.

    Kemudian pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan untuk memadamkan api. Sekitar satu jam, petugas damkar berhasil memadamkan api dengan mengerahkan 10 unit.

    “Saat ini alhamdulillah, puji Tuhan apinya sudah padam, sementara proses pendinginan ya, supaya kemudian memastikan titik-titik api sekecil apapun akan dipadamkan,” tuturnya.

    4. Sempat Bikin Lalin Macet

    Insiden kebakaran ini mengakibatkan lalu lintas di sekitar lokasi macet. Polisi melakukan rekayasa lalu lintas imbas kebakaran tersebut.

    Informasi tersebut disampaikan Satlantas Polres Tangsel melalui akun Instagram. Petugas dipimpin Kanit Turjawali Ipda Panji Setiawan dan Panit Turjawali Ipda Marulloh merekayasa lalu lintas.

    “Rekayasa arus lalu lintas di depan Asrama Polri Cilenggang imbas adanya kebakaran,” tulis akun Instagram Satlantas Tangsel, dilihat detikcom, Rabu (3/9).

    Damkar memadamkan kebakaran di Asrama Polri, Serpong, Rabu (3/9/2025). Foto: dok. Istimewa5. Korban Mengungsi ke Kantor Kecamatan

    Sejumlah penghuni terdampak dari kebakaran di Asrama Polri Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Posko penampungan untuk korban terdampak kebakaran didirikan di kantor kecamatan.

    “Saat ini kami sudah memutuskan untuk mendirikan posko tempat penampungan sementara bagi para korban yang terdampak itu di aula kantor Kecamatan Serpong,” kata Kapolres Metro Tangsel AKBP Victor Inkiriwang kepada wartawan, Rabu (3/9/2025).

    Victor mengatakan sekitar 20 rumah terdampak kebakaran tersebut. Api saat ini telah dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran (damkar).

    “Jadi kita lagi mendata, yang pasti ada 20 keluarga. Saat ini anggota kami lagi bekerja mendata,” bebernya.

    Halaman 2 dari 3

    (mea/mea)

  • Cuaca Buruk Hentikan Kapal Cepat ke Bawean, Penumpang Terlantar dan Penginapan di Gresik Penuh

    Cuaca Buruk Hentikan Kapal Cepat ke Bawean, Penumpang Terlantar dan Penginapan di Gresik Penuh

    Gresik (beritajatim.com) – Imbas cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan Laut Jawa membuat dua kapal cepat tujuan ke Pulau Bawean tak beroperasi. Kedua kapal cepat yang melayani penumpang itu yakni Ekspres Bahari 3F dan 6F.

    Selain menyebabkan kapal cepat tak beroperasi. Penginapan di dekat sekitar Pelabuhan Gresik juga penuh. Pasalnya penumpang kapal cepat menunggu cuaca normal.

    Data BMKG di Pulau Bawean, gelombang laut mulai tanggal 2 hingga 4 September 2025 mencapai 1, 25 meter sampai 2,5 meter. Atas dasar ini, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik ,memberikan surat penundaan untuk kapal cepat tujuan ke Pulau Bawean.

    Kepala KSOP Kelas II Gresik, Capt Herbert EP Marpaung mengatakan, penundaan keberangkatan kapal cepat sejak kemarin. Berlaku hingga nanti benar-benar cuaca membaik.

    “Penundaan itu menindaklanjuti Surat Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Maritim (BMKG) Tanjung Perak, Nomor: e.B/ME.01.02/WP/457/MPrk.II/IX/2025 tanggal 1 September 2025 tentang Informasi Tinggi Gelombang di Jawa Timur,” katanya, Rabu (3/9/2025).

    Saat ini dua kapal cepat milik PT Pelayaran Sakti Inti Makmur, masih sandar di Pelabuhan Gresik menunggu laporan cuaca dari BMKG.

    Sementara itu, salah satu penumpang Ida Azlina (22) warga Malaysia asal Bawean bersama lima rekannya terpaksa bertahan di salah satu penginapan dekat Pelabuhan Gresik. Ida bersama suami, anak serta kerabatnya masih berada di penginapan.

    “Ya mau bagaimana lagi, kami terpaksa menambah lagi satu hari menginap. Seharusnya berangkat kemarin namun ada informasi cuaca buruk. Akhirnya kapal tidak boleh beroperasi demi keselamatan,” ujarnya.

    Dirinya sengaja pulang kampung ke Bawean, bersama lima rombongan keluarga mengikuti kegiatan tahunan tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di kampung halamannya. “Selain silaturahmi ke keluarga di Pulau Bawean. Kami sudah lama belum pernah menengok di kampung halaman,” ungkapnya.

    Ida menceritakan apabila kapal cepat tak beroperasi. Dirinya biasanya menggunakan KMP Gili Iyang. Namun, kapal tersebut masih dalam perbaikan karena mengalami kebakaran. “Dulu biasanya menggunakan KMP Gili Iyang. Tapi sekarang masih dalam tahap perbaikan,” urainya.

    Sementara itu, salah satu pengelola penginapan Totok mengatakan, imbas cuaca buruk dan gelombang tinggi ini. Banyak penumpang yang menginap di tempatnya. “Lumayan ketiban rejeki tapi kasihan juga kalau berlama-lama di penginapan karena tak ada kapal,” paparnya. [dny/kun]