Kasus: kebakaran

  • Ular Cobra Bikin Heboh Cafe di Gresik, Damkar Turun Tangan

    Ular Cobra Bikin Heboh Cafe di Gresik, Damkar Turun Tangan

    Gresik (beritajatim.com)- Suasana di Cafe Aromadia di Jalan Siti Fatimah Binti Maimun Gresik, tiba-tiba geger. Warga yang saat itu asyik minum kopi sambil kongkow-kongkow dikagetkan munculnya ular cobra yang melintas di samping meja pengunjung.

    Kuatir ular berbisa itu menyeburkan bisanya. Tanpa banyak berpikir, salah satu pengunjung cafe langsung melaporkan kejadian ini ke petugas Damkarla Gresik. “Ular cobranya cukup besar, tiba-tiba melintas dekat meja saya saat asyik minum kopi,” ujar Abdi, Senin (15/9/2025).

    Usai dilaporkan ada ular cobra, petugas damkarla datang ke lokasi. Ada enam personel yang diterjunkan mengevakuasi binatang berbahaya itu.

    Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) serta alat penjepit ular. Petugas damkarla mencari keberadaan ular cobra yang mengganggu warga di cafe.

    “Sempat bersembunyi di sela-sela bebatuan. Setelah dilakukan pembongkaran ular tersebut berhasil ditangkap lalu dibawa ke tempat lebih aman,” ujar Sugiono petugas piket Damkarla Gresik.

    Ia menambahkan, proses evakuasi ular tersebut tidak ada kendala. Pasalnya, sebelum ditangkap sudah mengalami luka sehingga bersembunyi di sela-sela batu. “Setelah diketahui sudah lemas, anggota kami di lapangan tanpa kesulitan mengevakuasi ular cobra,” imbuhnya.

    Selama bulan September 2025, Damkarla Gresik telah melakukan 32 rescue kejadian. Sementara kebakaran ada 35 kejadian. [dny/kun]

  • 34 Rumah di Senen Hangus Terbakar, Diduga akibat Korsleting
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    34 Rumah di Senen Hangus Terbakar, Diduga akibat Korsleting Megapolitan 15 September 2025

    34 Rumah di Senen Hangus Terbakar, Diduga akibat Korsleting
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kebakaran besar melanda kawasan padat penduduk di Jalan Pasar Senen Dalam VI, RT 014-015 RW 04, Senen, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025) dini hari.
    Sebanyak 34 rumah warga hangus terbakar akibat peristiwa yang diduga dipicu korsleting listrik.
    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat Syaiful Kahfi mengatakan api pertama kali terlihat membesar di lantai tiga rumah milik warga bernama Tabrani.
    Dalam waktu singkat, kobaran api menjalar ke bangunan di sekitarnya.
    “Api pertama kali terlihat membesar di lantai tiga rumah salah satu warga bernama Tabrani, kemudian dengan cepat menjalar ke rumah-rumah sekitar,” ujar Syaiful saat dihubungi
    Kompas.com
    , Senin.
    Hal itu turut dibenarkan saksi mata, Sukardi. Menurut dia, warga sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun kobaran justru semakin membesar.
    “Saya dan warga berusaha memadamkan api dengan air, tetapi api semakin membesar dan akhirnya meluas ke rumah lainnya,” ucapnya.
    Laporan kebakaran diterima pada pukul 02.00 WIB. Selanjutnya, tiga unit mobil pemadam dan 15 personel dikerahkan ke lokasi. Proses pemadaman dimulai pukul 02.06 WIB, api berhasil dilokalisasi pada 03.45 WIB, dan pendinginan selesai sekitar pukul 04.05 WIB.
    “Operasi pemadaman baru selesai pada pukul 09.26 WIB dengan total pengerahan 20 unit mobil dan 100 personel,” jelas Syaiful.
    Menurut Syaiful, akses jalan yang sempit serta jarak lokasi dari pos pemadam menjadi hambatan utama dalam proses penanganan kebakaran.
    Peristiwa ini berdampak pada 70 keluarga atau sekitar 214 jiwa. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp500 juta.
    Selain kerugian materi, dua petugas pemadam turut menjadi korban.
    Bimo Margo Hutomo (28), petugas PJLP Damkar Sektor Johar Baru, mengalami retak pada tangan kanan dan saat ini menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto.
    Sementara itu, Abdurachman (40), Bintara Piket, mengalami luka memar ringan dan sudah diperbolehkan pulang.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 34 Rumah di Senen Hangus Terbakar, Diduga akibat Korsleting
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 September 2025

    Dua Petugas Damkar Terluka saat Padamkan Kebakaran 34 Rumah di Senen Megapolitan 15 September 2025

    Dua Petugas Damkar Terluka saat Padamkan Kebakaran 34 Rumah di Senen
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat terluka saat berupaya memadamkan api yang membakar 34 rumah warga di Kelurahan Senen, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025) dini hari.
    Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, kebakaran terjadi di Jalan Pasar Senen Dalam sekitar pukul 02.00 WIB.
    Petugas berhasil melakukan pendinginan hingga pukul 04.00 WIB, dan api dinyatakan benar-benar padam pada 09.26 WIB.
    “Dua orang petugas terluka akibat kebakaran,” kata Asril dilansir dari
    Antara
    , Senin.
    Ia menjelaskan, satu petugas mengalami retak pada tangan kanan sehingga masih menjalani perawatan, sedangkan satu petugas lain hanya mengalami luka memar dan menjalani rawat jalan.
    Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dengan 100 personel dikerahkan untuk mengatasi api yang melahap puluhan rumah tersebut.
    Akibat kebakaran, 214 jiwa dari 70 kartu keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal.
    Asril menduga kebakaran dipicu korsleting. Proses pemadaman juga sempat terhambat karena akses jalan menuju lokasi sangat sempit.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gulkarmat Jaktim ingatkan pentingnya jaga instalasi listrik dan gas

    Gulkarmat Jaktim ingatkan pentingnya jaga instalasi listrik dan gas

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengingatkan masyarakat untuk menjaga instalasi listrik dan gas dari potensi kebakaran rumah tangga.

    “Mayoritas penyebab kebakaran masih dari listrik dan gas. Dari data kami, listrik menempati sekitar 50 persen kasus kebakaran,” kata Kepala Sektor Gulkarmat Pulogadung Edi Parwoko usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Edi menyebut, banyaknya kasus terjadi biasanya karena instalasi listrik yang sudah tua, penggunaan kabel bertumpuk, hingga peralatan elektronik yang tidak sesuai standar.

    Sementara pada tabung gas, masalah umumnya muncul akibat selang atau regulator yang tidak terpasang dengan benar.

    “Pemeriksaan sederhana bisa mencegah kebakaran besar. Jangan menunggu sampai ada percikan api atau bau gas baru bertindak,” ujar Edi.

    Dia mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan pengecekan instalasi listrik dan memastikan penggunaan instalasi listrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).

    “Penggunaan listrik itu harus standar SNI. Kalau bebannya besar harus menggunakan kabel besar juga, tidak bisa beban besar dipaksakan dengan kabel kecil. Selain itu, penyambungan kabel juga harus benar,” paparnya.

    Selain korsleting listrik, kebakaran juga kerap dipicu kebocoran tabung gas elpiji, oleh karena itu agar setiap dapur memiliki ventilasi yang memadai.

    “Kalau ada kebocoran gas, sebaiknya ada ventilasi supaya gas bisa langsung keluar, bukan justru masuk ke dalam ruangan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Edi menjelaskan, objek kebakaran yang tercatat bukan hanya rumah tinggal. Beberapa kasus justru terjadi di instalasi listrik luar gedung seperti kabel-kabel internet dan kabel listrik di tiang jalan.

    “Jadi data kebakaran bukan hanya perumahan, tapi seluruhnya. Ada juga kebakaran dari instalasi luar gedung dan bahkan dari tumpukan sampah,” kata Edi.

    Edi berharap, kesadaran masyarakat akan keselamatan semakin meningkat, sehingga angka kebakaran di Jakarta Timur dapat ditekan dari tahun ke tahun.

    Berdasarkan data Gulkarmat Sektor Pulogadung, selama 2023 terdapat 51 kasus kebakaran. Rinciannya, Kayu Putih 12 kasus, Pulogadung (5), Jati (7), Jatinegara Kaum (6), Cipinang (3), Pisangan Timur (3), dan Rawamangun (15).

    Lalu, selama 2024 kasus kebakaran mengalami sedikit kenaikan menjadi 53 kasus dengan rincian Kayu Putih 13 kasus, Pulogadung (7), Jati (5), Jatinegara Kaum (3), Cipinang (2), Pisangan Timur (5), dan Rawamangun (18).

    Awal tahun 2025 hingga saat ini terdapat 34 kasus dengan rincian Kayu Putih 10 kasus, Pulogadung (6), Jati (5), Jatinegara Kaum (1), Cipinang (1), Pisangan Timur (4), dan Rawamangun (7).

    Adapun Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) berkomitmen rutin memantau kepemilikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap wilayah sebagai langkah pencegahan risiko kebakaran.

    “Pasti kami akan selalu memonitor setiap minggunya bagaimana perkembangan masyarakat punya APAR itu sudah sejauh mana untuk meminimalkan risiko kebakaran,” kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin.

    Upaya ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Gubernur Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar).

    Menurut Munjirin, kepemilikan APAR menjadi hal penting karena mampu menekan potensi kebakaran sejak dini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran rumah di Kelurahan Kramat Jakpus berhasil dipadamkan

    Kebakaran rumah di Kelurahan Kramat Jakpus berhasil dipadamkan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat berhasil memadamkan api yang menghanguskan enam unit rumah di kawasan padat penduduk Kelurahan Kramat, Kecamatan Senen, pada Senin siang.

    “Untuk kebakaran sudah selesai kami tangani,” kata Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, kebakaran yang terjadi di kawasan padat penduduk itu terjadi pada Senin siang sekitar pukul 11.20 WIB, yang diduga karena korsleting listrik.

    Pihaknya menerjunkan sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran dengan jumlah petugas sebanyak 85 orang untuk memadamkan api yang melalap bangunan rumah tersebut.

    Kebakaran tersebut dapat dikendalikan kurang dari satu jam yaitu pada pukul 12.00 WIB, sehingga tidak meluas ke hunian lainnya yang berada di sekitar lokasi kejadian.

    “Kebakaran menghanguskan enam unit rumah yang dihuni 17 jiwa,” ujarnya.

    Berdasarkan keterangan saksi mata, kata dia, mereka melihat asap tebal dari belakang rumahnya, lalu minta tolong ke warga sekitar untuk memadamkan dengan alat seadanya.

    “Namun, tidak berhasil dan api semakin membesar kemudian warga lainnya menghubungi Damkar,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • APAR dinilai efektif tekan kasus kebakaran di Kecamatan Pulogadung

    APAR dinilai efektif tekan kasus kebakaran di Kecamatan Pulogadung

    Jakarta (ANTARA) – Kepemilikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dinilai efektif menekan kasus kebakaran di Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dalam tiga tahun terakhir.

    “Harusnya memang kepemilikan APAR ini efektif bagi warga meskipun belum semuanya memiliki. Sehingga masih ada kejadian yang harus ditangani oleh petugas,” kata Camat Pulogadung Syafrudin Chandra usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Chandra menyebut, Kecamatan Pulogadung menjadi salah satu wilayah yang rawan kebakaran. “Ya, Pulogadung termasuk daerah yang rawan kebakaran. Sehingga kehadiran APAR ini membantu menekan kasus kebakaran,” ujarnya.

    Berdasarkan data Gulkarmat Sektor Pulogadung, selama 2023 terdapat 51 kasus kebakaran. Rinciannya, Kayu Putih 12 kasus, Pulogadung (5), Jati (7), Jatinegara Kaum (6), Cipinang (3), Pisangan Timur (3), dan Rawamangun (15).

    Lalu, selama 2024 kasus kebakaran mengalami sedikit kenaikan menjadi 53 kasus dengan rincian Kayu Putih 13 kasus, Pulogadung (7), Jati (5), Jatinegara Kaum (3), Cipinang (2), Pisangan Timur (5), dan Rawamangun (18).

    Awal tahun 2025 hingga saat ini terdapat 34 kasus dengan rincian Kayu Putih 10 kasus, Pulogadung (6), Jati (5), Jatinegara Kaum (1), Cipinang (1), Pisangan Timur (4), dan Rawamangun (7).

    “Kejadian yang belum lama di Pulogadung itu sampai 126 tabung di RW 10 itu. Dan 126 tabung berasal dari warga, bukan dari petugas yang bawa. Sehingga kebakaran yang sempat terjadi bisa selesai di tempat,” jelas Chandra.

    Warga Kayu Putih RW 05 sekaligus anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Maskurila (40) usai apel deklarasi Gerakan Masyarakat punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (15/9/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza

    Sementara itu, warga Kayu Putih RW 05 sekaligus anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Maskurila (40) menilai, program Gempar bermanfaat untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi kebakaran.

    “Memang bagus ya untuk ke depannya. Jadi kita bisa antisipasi kebakaran, sehingga warga tidak takut lagi untuk menggunakan APAR,” kata Maskurila usai mengikuti deklarasi Gempar.

    Maskurila mengaku sudah memahami cara penggunaan APAR setelah mengikuti demonstrasi yang digelar dalam kegiatan sosialisasi.

    “Tadi kan ada demonya, jadi kita sudah tahu semua untuk membuka dan menggunakannya,” ucapnya.

    Menurutnya, gerakan ini efektif karena memberikan keberanian kepada masyarakat dalam menghadapi kebakaran skala kecil.

    Meski FKDM tidak secara langsung melakukan sosialisasi, Maskurila menilai kegiatan yang dilakukan pemerintah bersama kelurahan sudah cukup membantu.

    Sejumlah kelurahan di Jakarta Timur juga sudah memiliki APAR yang bisa digunakan untuk penanggulangan awal kebakaran.

    Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal Januari 2025 hingga pertengahan Juli 2025.

    Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, mencapai 260 kasus. Lalu disusul oleh Jakarta Timur sebanyak 242 kasus.

    Objek terbakar dengan intensitas paling tinggi yakni bangunan perumahan 345 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 197 kejadian, dan kendaraan 42 kejadian.

    Sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Analisis Badan Geologi Penyebab Gempa M 4,9 di Mukomuko Bengkulu

    Analisis Badan Geologi Penyebab Gempa M 4,9 di Mukomuko Bengkulu

    Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

    Sebelum Gempa:

    – Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

    – Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

    – Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

    – Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

    – Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

    – Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

    – Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

    – Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

    Saat Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

    – Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

    – Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

    – Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

    – Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

    Setelah Terjadi Gempa Bumi:

    – Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

    – Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

    – Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

    – Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

    – Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

    – Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

    – Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

  • Kepala BPOM Sebut 1 dari 10 Produk Kesehatan di RI Palsu atau Ilegal

    Kepala BPOM Sebut 1 dari 10 Produk Kesehatan di RI Palsu atau Ilegal

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mengatakan bahwa peredaran produk kesehatan palsu atau ilegal di Tanah Air angkanya masih mengkhawatirkan. Setidaknya, 1 dari 10 produk seperti obat, kosmetik, hingga bahan pangan termasuk tidak berizin.

    “Berdasarkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), satu dari sepuluh produk kesehatan yang beredar di negara berkembang, kita (Indonesia) masih negara berkembang sekarang, itu produknya palsu atau bermutu rendah,” kata Kepala BPOM Taruna Ikrar di Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

    “Jadi kalau ada hampir satu jutaan produk yang punya nomor izin edar di negeri ini, karena kita diindikasikan negara berkembang, 10 persennya adalah kalau bukan palsu, ya ilegal, juga kualitasnya rendah, kan banyak sekali,” sambungnya.

    Ikrar menambahkan, bahwa pada tahun lalu saja, BPOM dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah men-take down atau menurunkan sebanyak 309 ribu tautan yang tidak memenuhi syarat di e-commerce.

    “Jadi kalau satu produk saja satu tautan, itu kira-kira dipakai oleh berapa ratus orang? Ini 309 ribu tautan,” tegasnya.

    Dampak dari maraknya produk kesehatan ilegal atau tidak berizin tersebut, BPOM setiap tahunnya menguak ratusan perkara.

    “Untuk perkara pada tahun 2022, itu ada 262 perkara. Pada tahun 2023, itu 263 perkara, tahun 2024 282 perkara. Dan tahun ini saja sudah ratusan perkara,” kata Ikrar.

    “Maknanya apa? Kejahatan tidak semakin turun, kejahatan semakin meningkat tiap tahunnya. Apakah BPOM atau lembaga terkait tidak bekerja? Bukan kami tidak bekerja, tapi kami membuktikan bahwa kami kerja keras, sehingga perkara itu kami tangkap,” sambungnya.

    Ikrar menegaskan bahwa ke depannya, BPOM RI di bawah kepemimpinannya tidak akan bekerja seperti ‘pemadam kebakaran’, yakni menunggu adanya kasus atau masalah baru ditindak.

    “Ini dampaknya besar sekali, bukan hanya kesehatan, keselamatan jiwa, tapi dampaknya adalah termasuk ekonomi nasional kita,” tutupnya.

    (dpy/kna)

  • Kesadaran masyarakat Jaktim untuk gunakan APAR semakin tinggi

    Kesadaran masyarakat Jaktim untuk gunakan APAR semakin tinggi

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Jakarta Timur Munjirin menyebutkan tingkat kesadaran masyarakat di wilayahnya, khususnya di Kecamatan Pulogadung semakin tinggi untuk menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) saat kebakaran terjadi.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mencatat adanya peningkatan jumlah kasus kebakaran yang berhasil dipadamkan dengan menggunakan APAR milik warga di Kecamatan Pulogadung.

    “Jadi ada peningkatan kasus yang berhasil diatasi kebakarannya dengan APAR milik warga di Pulogadung dari 2024 sampai saat ini,” kata Munjirin usai apel Deklarasi Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar) di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin.

    Munjirin berharap tren positif ini dapat terus berlanjut sehingga risiko kebakaran besar dapat diminimalisir.

    “Mudah-mudahan ini menjadi tanda bahwa tingkat kesadaran warga makin baik. Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar pentingnya memiliki APAR di rumah maupun tempat usaha,” ujar Munjirin.

    Dalam kesempatan yang sama, Camat Pulogadung Syafrudin Chandra memaparkan, berdasarkan data Gulkarmat Sektor Pulogadung, selama 2023 sebanyak empat dari 51 kasus kebakaran berhasil diatasi dengan APAR milik warga.

    Lalu, pada 2024 meningkat menjadi enam kasus yang diatasi oleh warga dari 53 kasus kebakaran.

    “Di tahun 2025 ini turun jumlah kasus kebakarannya dibandingkan dua tahun sebelumnya, menjadi 34 kasus. Yang berhasil ditangani warga sebanyak 10 kasus, sisanya 24 kasus oleh petugas,” jelas Chandra.

    Menurut dia, kebakaran umumnya berawal dari hal kecil. Oleh karena itu, kehadiran APAR di rumah maupun lingkungan warga sangat penting untuk penanganan cepat.

    “Harapannya masyarakat sadar bahwa musibah kebakaran itu biasanya dari yang kecil. Kalau masyarakat sudah terbiasa mempergunakan dan memiliki APAR, itu langsung ditembak selesai,” katanya.

    Dia mencontohkan pada kejadian kebakaran di RW 10 Pulogadung yang belum lama terjadi. Warga berhasil memadamkan api dengan 126 tabung APAR sebelum petugas Gulkarmat membantu.

    “Sehingga kebakaran yang sempat terjadi bisa selesai di tempat. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti di wilayah lain, seperti di Kemayoran beberapa waktu lalu,” ujar Chandra.

    Berdasarkan data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, sekitar 922 kasus kebakaran terjadi di Jakarta sejak tanggal Januari 2025 hingga pertengahan Juli 2025.

    Jakarta Barat menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, mencapai 260 kasus. Lalu disusul oleh Jakarta Timur sebanyak 242 kasus.

    Objek terbakar dengan intensitas paling tinggi yakni bangunan perumahan 345 kejadian, bangunan umum dan perdagangan 197 kejadian, dan kendaraan 42 kejadian.

    Sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kian Panas! Ukraina Luncurkan 361 Drone ke Rusia

    Kian Panas! Ukraina Luncurkan 361 Drone ke Rusia

    Moskow

    Ukraina melancarkan serangan udara besar-besaran dengan melibatkan setidaknya 361 drone yang menargetkan wilayah Rusia. Serangan drone Kyiv itu memicu kebakaran di kilang minyak Kirishi yang luas di wilayah barat laut Rusia.

    Rentetan serangan drone Ukraina itu, seperti dilansir Reuters, Senin (15/9/2025), menghujani wilayah Rusia pada Minggu (14/9) dini hari. Sejauh ini, tidak ada laporan korban luka akibat serangan tersebut.

    Di tengah perbincangan negara-negara besar mengenai cara mengakhiri konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II itu, serangan drone oleh Ukraina dan Rusia semakin meningkat beberapa waktu terakhir.

    Beberapa drone Moskow sampai masuk ke wilayah udara Polandia, anggota aliansi NATO, dan akhirnya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. Sedangkan Kyiv semakin meningkatkan serangan terhadap kilang minyak dan jaringan pipa di wilayah Rusia, negara eksportir minyak terbesar kedua di dunia.

    Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pernyataannya, melaporkan sedikitnya 361 drone telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udaranya, termasuk empat bom udara berpemandu dan sebuah rudal HIMARS buatan Amerika Serikat (AS).

    Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Kementerian Pertahanan Rusia mengenai lokasi serangan-serangan tersebut.

    Sejumlah pejabat Rusia menyebut bahwa kilang minyak Kirishinefteorgsintez miliki Surgutneftegaz, salah satu dari dua kilang minyak terbesar di Rusia, menjadi salah satu target yang dihantam serangan drone Ukraina tersebut.

    Gubernur wilayah Leningard, Alexander Drozdenko, mengatakan bahwa tiga drone telah dihancurkan di wilayah Kirishi. Disebutkan Drozdenko bahwa serpihan drone yang ditembak jatuh sempat memicu kebakaran di area tersebut, namun telah berhasil dipadamkan dengan cepat.

    Dia mengatakan tidak ada korban luka akibat serangan tersebut.

    Secara terpisah, komando drone Ukraina mengonfirmasi serangan terhadap kilang minyak Rusia, dan mengklaim bahwa pihaknya telah “melancarkan serangan yang berhasil”.

    Reuters tidak dapat segera memverifikasi skala kerusakan akibat serangan drone Ukraina pada kilang minyak di wilayah Rusia tersebut.

    Kirishi diketahui mengolah sekitar 17,7 juta metrik ton per tahun (355.000 barel per hari) minyak mentah Rusia, atau sekitar 6,4 persen dari total produksi negara itu.

    Sementara itu, Rusia mengatakan pasukannya pada Minggu (14/9) telah menembakkan rudal jelajah hipersonik Zirkon ke sebuah target di Laut Barents dan bahwa sejumlah jet tempur pengebom supersonik Sukoi-34 telah melancarkan serangan sebagai bagian dari latihan militer gabungan dengan Belarusia.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)