Kasus: kebakaran

  • 2 Tahun Usai Terbakar, Pasar Lontar Kini Kumuh, Penuh Sampah & Kambing

    2 Tahun Usai Terbakar, Pasar Lontar Kini Kumuh, Penuh Sampah & Kambing

    Jakarta

    Eksistensi pasar tradisional di pusat kota Jakarta seperti ditinggalkan masyarakat. Banyak pasar tradisional di Jakarta yang kini kondisinya semakin memprihatinkan dan tak terurus. Salah satunya ada Pasar Lontar Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Pasar ini pernah terbakar pada Agustus 2023. Setelah terbakar, Pasar Lontar Kebon Melati belum direvitalisasi sepenuhnya. Hal ini membuat kondisi pasar jauh dari kata layak.

    Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Kamis (18/9/2025), pasar ini berlokasi di sepanjang Jalan Sabeni Raya, membentang memanjang di sisi jalan. Tepat di samping pasar yang dekat persimpangan Jalan K.H Mas Mansyur, terdapat unit Puskesmas Kel. Kebon Melati.

    Secara berurutan dari sisi barat hingga ke timur dekat Jl. K.H Mas Mansyur, pasar ini tampak terbagi menjadi beberapa blok. Mulai dari sisi paling barat terdapat pasar basah tempat buah dan sayur berada, lalu terdapat pasar perlengkapan rumah tangga, dilanjutkan pasar baru tempat buah-sayur hingga bumbu masak dan perlengkapan rumah tangga berlokasi, kemudian paling ujung timur sebelah puskesmas terdapat pasar kambing.

    “Habis kebakaran sudah dibenahi, tapi baru yang bagian samping sini doang (bagian pasar dekat puskesmas). Kalau yang ke bawah itu, dari bak sama ke sana lah, itu belum dibenahi sampai sekarang,” kata salah seorang penjual pasar itu kepada detikcom.

    Untuk kawasan pasar baru yang dikatakan sudah direvitalisasi usai kebakaran, kondisi pasar terlihat cukup bersih dengan bangunan semi permanen dengan dinding-dinding yang terbuat dari blok beton.

    Setiap lapak pedagang sudah terbagi dengan rapi, serta terdapat rolling door di sisi depan dan belakang pasar. Belum lagi bagian dalam pasar ini terlihat cukup terang karena setiap lapak memiliki lampu penerangan.

    Namun kondisi ini hanya terlihat di bagian pasar baru, sebab tepat di sebelahnya berdiri bangunan Pasar Lontar Kebon Melati lama yang tampak tak terurus dan sangat memprihatinkan.

    Tepat di bagian depan bangunan pasar terdapat tumpukan sampah yang dijadikan pusat pembuangan pedagang dan warga sekitar. Di tumpukan sampah ini terdapat banyak kambing yang tengah mengais dan memakan sisa-sisa sayuran yang dibuang.

    Di ujung tumpukan sampah yang menempel dengan dinding bangunan pasar, terdapat sisa bercak hitam yang menjadi penanda bahwa di kawasan itu sempat terjadi kebakaran. Di bagian dalam, lantai terbuat dari semen dan becek penuh kubangan air.

    Pasar Lontar Kebon Melati Foto: Ignacio Geordi Oswaldo

    Berbeda dengan pasar baru, di bangunan pasar ini suasana terasa sangat gelap meski di siang hari. Sebab hanya ada beberapa kios pedagang yang memiliki pencahayaan, sementara beberapa lapak lainnya terlihat hanya bisa mengandalkan penerangan dari lapak sebelah.

    Sedikit bergeser ke bangunan blok paling barat Pasar Lontar Kebon Melati, terlihat kawasan ini jauh lebih memprihatinkan daripada dua blok sebelumnya. Bangunan pasar yang berwarna dasar kuning dengan atap seng ini terlihat sangat kumuh.

    Lokasi pasar yang lebih rendah dari jalan di depannya juga membuat lantai area pasar menjadi sangat becek, lebih parah dari blok sebelah. Kumuh, sepi, becek, langit-langit bangunan yang sudah rusak hingga bau menyengat menjadi gambaran bagaimana pasar ini kian tak terurus.

    Lorong antar kios yang juga terasa sempit dan gelap karena bercampur dengan kontrakan warga. Terlihat dinding-dinding kayu menjadi pembatas tempat tinggal warga sekitar. Meski lorong pasar terlihat gelap, namun pada celah dinding tempat tinggal warga terlihat ada pencahayaan diiringi suara-suara perbincangan mereka yang tinggal di sana.

    Hingga pada bagian belakang blok pasar ini, terdapat area lapang dengan petak-petak ubin yang merupakan area bekas terbakar paling parah. Sekilas kawasan ini tampak seperti ‘lapangan’ di belakang pasar karena tidak ada dinding pembatas sama sekali di area itu.

    Namun jika dilihat lebih jauh, di beberapa titik pada ujung-ujung tembok terdapat bercak hitam jejak si jago merah. Namun tak ada bangunan berdiri, menandakan area itu ditinggalkan begitu saja usai kebakaran dua tahun silam.

    “Iya bagian belakang itu yang bekas kebakaran tapi belum diapa-apain, cuma diberesin doang, sudah,” jelas pedagang itu lagi.

    Sebagai informasi, dalam situs berita resmi Pemprov Jakarta (Beritajakarta) dikatakan ratusan kios di Pasar Lontar, Kebon Melati, Tanah Abang mengalami kebakaran pada 9 Agustus 2023 silam. Kala itu kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 06.55 WIB.

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat, dilaporkan tiba di lokasi sekitar pukul 07.00 WIB, membawa 71 personel berikut 18 unit mobil pemadam. Petugas melakukan pemadaman hingga pukul 08.30, sampai api sudah berstatus hijau atau pendinginan.

    Kebakaran diketahui berasal dari salah satu kios. Dalam kejadian itu, 146 kios semi permanen dilaporkan dilalap si jago merah, tidak ada korban jiwa maupun luka.

    Pasar Lontar Kebon Melati Foto: Ignacio Geordi Oswaldo

    Tonton juga video “Purbaya soal IHSG Anjlok: Saya 15 Tahun di Pasar, Kita Perbaiki” di sini:

    (igo/fdl)

  • Kebakaran rumah kontrakan di Cakung, satu orang alami luka bakar

    Kebakaran rumah kontrakan di Cakung, satu orang alami luka bakar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mendata satu orang yang mengalami luka bakar akibat kebakaran di sebuah rumah kontrakan di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06/RW 05, Cakung.

    “Akibat kebakaran rumah kontrakan milik Yanti (38) di Cakung, terdapat satu korban luka bakar,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Dia menyebutkan korban luka bakar itu bernama Siti Nurkalisah (33). Selain itu, satu kepala keluarga beranggotakan lima jiwa dapat diselamatkan dalam insiden tersebut.

    “Kami tadi sudah selesai membantu proses evakuasi korban luka bakar,” ujar Abdul.

    Kebakaran rumah kontrakan dengan luas area terbakar 3×6 meter itu disebabkan karena perkelahian rumah tangga.

    Informasi kebakaran tersebut disampaikan oleh salah satu warga setempat yang datang langsung ke posko Dinas Gulkarmat Jakarta sekitar pukul 08.32 WIB.

    Kemudian, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama satu unit tim pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 08.32 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 08.36 WIB. Kami mulai operasi 08.37 WIB,” ujar Abdul.

    Sebanyak dua unit mobil pompa dengan 10 personel dikerahkan ke lokasi. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta.

    Api dapat dilokalisir sekitar pukul 08.38 WIB, pendinginan dimulai pukul 08.40 WIB. Pemadaman dinyatakan selesai pukul 08.51 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran rumah kontrakan di Cakung dipicu pertengkaran keluarga

    Kebakaran rumah kontrakan di Cakung dipicu pertengkaran keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengungkapkan kebakaran sebuah rumah kontrakan di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06 RW 05, Kecamatan Cakung, dipicu oleh pertengkaran rumah tangga.

    “Kebakaran rumah kontrakan dengan luas area terbakar 3×6 meter ini disebabkan karena perkelahian rumah tangga,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Dia menyebutkan rumah milik Yanti (38) itu sengaja dibakar karena bertengkar sekitar pukul 08.32 WIB.

    Informasi kebakaran tersebut disampaikan oleh salah satu warga sekitar yang datang langsung ke posko Dinas Gulkarmat Jakarta.

    Kemudian, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama satu unit tim pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 08.32 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 08.36 WIB. Kami mulai operasi 08.37 WIB,” ujar Abdul.

    Sebanyak dua unit mobil pompa dengan 10 personel dikerahkan ke lokasi. Akibat kejadian tersebut, kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta.

    Api dapat dilokalisir sekitar pukul 08.38 WIB, pendinginan dimulai pukul 08.40 WIB. Pemadaman dinyatakan selesai pukul 08.51 WIB.

    “Pemadaman selesai, api berhasil dipadamkan oleh petugas sekitar pukul 08.51 WIB,” ucap Abdul.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menko Polkam Djamari evaluasi desk penindakan era Budi Gunawan

    Menko Polkam Djamari evaluasi desk penindakan era Budi Gunawan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago telah mengevaluasi beberapa desk penindakan yang dibentuk Menko Polkam terdahulu, Budi Gunawan.

    Evaluasi itu dibahas Djamari dalam rapat perdananya sebagai Menko Polkam bersama para deputi Kemenko Polkam, Rabu.

    “Salah satu yang kita bicarakan adalah masalah ke dalam itu adalah keamanan, apakah akan lebih efektif ataukah kurang efektif, atau perlu diperkuat,” kata Djamari saat ditemui usai rapat di depan kantor Kemenko Polkam, Jakarta Pusat.

    Menurut dia, seluruh desk tersebut telah memberikan kontribusi baik untuk negara. Namun demikian, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah Kemenko Polkam saat ini akan mengadopsi konsep penindakan melalui desk-desk tersebut.

    Tidak hanya mempertimbangkan desk yang sebelumnya sudah ada, Djamari memastikan pihaknya akan merevitalisasi organisasi Kemenko Polkam.

    Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kinerja Kemenko Polkam dalam menciptakan stabilitas keamanan dan politik negara.

    Namun demikian, Djamari tidak menjelaskan dengan rinci seperti apa konsep revitalisasi organisasi yang akan diterapkan di Kemenko Polkam.

    Sebelumnya Kemenko Polkam saat masih di pimpin Budi Gunawan memiliki banyak desk khusus untuk menangani berbagai kasus seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemberantasan narkoba, korupsi hingga desk perlindungan pekerja migran Indonesia (P2MI).

    Desk-desk tersebut terdiri dari ragam instansi yang saling berkesinambungan. Desk tersebut lalu melakukan ragam penindakan mulai dari penegakan hukum, penyitaan barang ilegal hingga penanggulangan bencana kebakaran hutan.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar pasang kubus apung di Kali Mookevart untuk halau busa berbau

    Jakbar pasang kubus apung di Kali Mookevart untuk halau busa berbau

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat bersama Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air bakal memasang kubus apung sepanjang lebih 100 meter pada saluran keluar (outlet) Rumah Pompa Green Garden, Kedoya Utara, Jakarta Barat.

    “Kami akan pasang kubus apung dan jaring (opsional) pada jarak kurang lebih 100 meter di Rumah Pompa Green Garden,” kata Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat, Ahmad Hariadi di Jakarta, Rabu.

    Langkah ini untuk melokalisasi busa putih berbau agar tidak menyebar di sepanjang aliran Sungai Mookevart.

    Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari penanganan busa yang menimbulkan bau tak sedap di Rumah Pompa Green Garden.

    Pemasangan kubus, kata Hariadi, sama dengan penanganan busa di aliran Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda, Cilincing, Jakarta Timur.

    Selain pemasangan kubus, Suku Dinas (Sudin) LH Jakbar akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti Sudin Sumber Daya Air (SDA), Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan BPBD setempat.

    “Kami nanti bekerjasama dengan Sudin Gulkarmat Jakbar untuk melakukan penyemprotan cairan mikrorganisme,” katanya.

    Nantinya bakal dilakukan penyemprotan untuk memecah busa di permukaan air, meski prosesnya membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan kualitas air.

    Sebelumnya, Sudin LH Jakarta Barat (Jakbar) melakukan uji sampel terhadap busa putih yang muncul di permukaan Kali Mookevart, tepatnya dekat Rumah Pompa Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk.

    Munculnya busa itu menimbulkan bau menyengat di sekitar lokasi. Sudin LH Jakbar telah mengambil sampel air pada dua titik lokasi, yakni sebelum dan setelah Rumah Pompa Green Garden.

    Sampel air itu diujikan di laboratorium Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, dengan hasil uji terbit kurang lebih sekitar 14 hari kerja. “Hasil uji lab selanjutnya akan dilakukan analisis lebih lanjut,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tujuh Rumah Kontrakan di Jemur Wonosari Surabaya Ludes Terbakar

    Tujuh Rumah Kontrakan di Jemur Wonosari Surabaya Ludes Terbakar

    Surabaya (beritajatim.com) – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Jemur Wonosari Gang Masjid, Wonocolo, Surabaya, pada Rabu (17/9/2025) malam.

    Insiden yang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB ini menghanguskan setidaknya tujuh rumah kontrakan.

    Menurut keterangan Zaini, salah seorang warga di lokasi kejadian, total rumah yang terbakar mencapai sekitar tujuh Kepala Keluarga (KK) atau rumah. “Puluhan yang terbakar mas,” kata Zaini, Rabu (17/9/2025).

    Api berkobar dengan cepat di tengah kepadatan bangunan pemukiman tersebut.

    Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa nahas ini.

    Saat ini, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya masih berjibaku di lokasi untuk melakukan upaya pemadaman dan pembasahan untuk melokalisir api serta mencegah perambatannya ke bangunan lain.

    Penyebab pasti kebakaran ini masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang. Namun, dugaan kuat akibat ledakan LPG. [ipl/ted]

  • Toko Kelontong di Bangkalan Ludes Terbakar Usai Ledakan Tengah Malam

    Toko Kelontong di Bangkalan Ludes Terbakar Usai Ledakan Tengah Malam

    Bangkalan (beritajatim.com) – Warga Dusun Langgar, Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, dikejutkan suara ledakan keras dari sebuah toko pada Rabu (17/9/2025) dini hari. Tak lama kemudian, api berkobar hebat dan melalap toko Al Barokah milik Duham Iqron (43).

    Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.30 WIB itu membuat warga panik. Api dengan cepat membesar hingga menyelimuti seluruh bangunan. Dalam waktu singkat, hampir semua barang dagangan hangus terbakar dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp60 juta.

    Plt. Kasihumas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama, mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, pada Rabu dini hari telah terjadi kebakaran di sebuah toko di Dusun Langgar, Desa Banyoneng Laok. Tidak ada korban jiwa, namun pemilik toko mengalami kerugian sekitar Rp60 juta,” ujarnya.

    Saksi mata, Sulaiman (30), mengaku mendengar suara ledakan dari dalam toko. Karena curiga, ia segera memeriksa dan mendapati api sudah membesar. Ia lalu membangunkan pemilik toko dan meminta bantuan warga sekitar.

    Situasi sempat mencekam lantaran api terus membesar, sementara sarana pemadaman sangat terbatas. Warga bersama aparat Polsek Geger akhirnya berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Berkat kerja sama dan gotong royong, api berhasil dipadamkan meski bangunan dan isi toko ludes terbakar.

    Polisi langsung melakukan olah TKP awal, mengumpulkan keterangan saksi-saksi, serta menyisir puing-puing untuk mencari barang bukti. Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.

    “Pemilik toko memilih menganggap kejadian ini sebagai cobaan dan tidak membuat laporan resmi. Meski demikian, kami tetap melakukan langkah awal sesuai prosedur. Penyelidikan tetap berjalan untuk memastikan penyebab kebakaran, termasuk dugaan adanya korsleting listrik atau faktor lain,” tandas Ipda Agung. [sar/beq]

  • "Gempa Guncang Malang", Ratusan Siswa di SMPN 3 Malang Berlindung di Bawah Meja
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 September 2025

    "Gempa Guncang Malang", Ratusan Siswa di SMPN 3 Malang Berlindung di Bawah Meja Surabaya 17 September 2025

    “Gempa Guncang Malang”, Ratusan Siswa di SMPN 3 Malang Berlindung di Bawah Meja
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Sirine tiba-tiba berbunyi keras di SMPN 3 Malang, Jawa Timur pada Rabu (17/9/2025) pagi.
    Tanpa panik, ratusan murid langsung bersembunyi di bawah meja kelas masing-masing.
    Ternyata, guncangan gempa sedang melanda sekolah mereka.
    Sesaat setelah guncangan berhenti, para siswa sigap berhamburan keluar kelas menuju titik kumpul dengan membawa tas dan benda seadanya untuk melindungi kepala.
    Aksi tersebut bukanlah bencana sungguhan, melainkan puncak dari simulasi kesiapsiagaan menghadapi gempa yang digelar oleh Basarnas dan Kantor Search and Rescue (SAR) Surabaya.
    Kegiatan ini merupakan bagian dari program percontohan Literasi SAR yang menyasar para pelajar di Jawa Timur.
    Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa simulasi ini adalah praktik langsung dari program yang lebih besar untuk membangun budaya keselamatan sejak dini.
    “Inti dari program Literasi SAR ini adalah membangun budaya keselamatan kepada anak-anak sekolah. Tujuannya agar 10 tahun ke depan, saat mereka memasuki dunia kerja, mindset untuk selalu mengedepankan keselamatan sudah terpatri kuat,” kata Nanang.
    SMPN 3 Malang bersama SMAN 8 Malang terpilih menjadi pilot project untuk program ini di Jawa Timur.
    Nantinya, program ini akan diperluas ke seluruh sekolah di provinsi tersebut melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan.
    Menurut Nanang, program yang berlangsung selama tiga hari ini tidak hanya melatih siswa, tetapi juga para guru.
    Para pendidik dibekali modul dan pelatihan untuk menjadi kader SAR di sekolah, sehingga mereka diharapkan mampu memandu siswa saat terjadi keadaan darurat.
    “Kami membuat kader dari guru-guru. Mereka yang nanti akan memberikan pengetahuan Literasi SAR dari modul yang kami sampaikan. Pengetahuan ini akan masuk ke dalam muatan lokal atau kurikulum,” tambahnya.
    Simulasi yang digelar merupakan uji coba dari rencana kontinjensi yang telah disusun bersama pihak sekolah.
    Rencana tersebut berisi alur dan prosedur tindakan yang harus dilakukan oleh guru maupun siswa saat menghadapi berbagai kedaruratan, mulai dari gempa bumi, kebakaran, hingga kecelakaan lainnya.
    “Pada saat terjadi kedaruratan, kadang kita panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Di sinilah mereka diajari cara menyelamatkan diri sendiri dan orang lain, serta menanamkan kewaspadaan,” tegas Nanang.
    Para siswa pun menunjukkan antusiasme dan pemahaman yang mendalam.
    Grazielli Mutiara Juliandri, siswi kelas 8, berperan sebagai salah satu penolong dalam simulasi tersebut.
    Ia bersama lebih dari 10 siswa lainnya telah mendapat pelatihan khusus sehari sebelumnya.
    “Saya bertugas menolong korban patah tulang dan pendarahan. Kemarin sudah diajari cara memasang penyangga, membalut luka, hingga teknik menggendong korban dengan benar,” ungkap Grazielli.
    Ia menganggap pelatihan semacam ini sangat penting sebagai bekal untuk menghadapi bencana yang sesungguhnya.
    “Ini penting, karena bisa buat berjaga-jaga kalau ada gempa bumi,” ujarnya.
    Hal senada diungkapkan Naya, siswa lainnya yang mengikuti simulasi.
    Ia dengan lancar menceritakan kembali alur penyelamatan diri yang dipraktikkan.
    Naya mengaku sudah dua kali mengikuti latihan serupa.
    “Saat sirine berbunyi, semua langsung bersembunyi di bawah meja. Setelah aman, kami semua turun ke titik kumpul,” kata Naya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Karyawan PT DLU Ziarah Makam Abikoesno Tjokrosoejoso, Hormati Jasa Menhub Pertama RI

    Karyawan PT DLU Ziarah Makam Abikoesno Tjokrosoejoso, Hormati Jasa Menhub Pertama RI

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025, PT Dharma Lautan Utama (DLU) melakukan ziarah ke makam Menteri Perhubungan pertama RI, Abikoesno Tjokrosoejoso, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa, Surabaya, Rabu (17/9/2025).

    ​Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa Abikoesno yang menjabat sebagai Menhub dari 19 Agustus hingga 14 November 1945.

    ​”Ini wujud penghormatan kami atas jasa beliau yang telah meletakkan dasar-dasar transportasi di Indonesia. Seperti kata Bung Karno, Jas Merah (Jangan sekali-sekali melupakan sejarah),” kata Direktur SDM dan Umum PT DLU, M Wahyudin di lokasi.

    ​Wahyudin menambahkan, transportasi memiliki peran krusial dalam menjaga keutuhan NKRI sebagai negara kepulauan.

    “Alhamdulillah, sampai hari ini Indonesia tetap utuh. Salah satunya karena peran transportasi yang menghubungkan pulau-pulau,” ujarnya.

    Direktur SDM dan Umum PT DLU, M Wahyudin

    ​Selain ziarah, DLU juga menggelar kampanye keselamatan pelayaran di Pelabuhan Banyuwangi. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti KSOP, Basarnas, TNI-Polri, dan operator, dalam simulasi darurat kebakaran kapal.

    ​”Tujuannya agar tidak ada ego sektoral. Semua pihak harus bahu-membahu menyelamatkan ketika terjadi keadaan darurat,” jelas Wahyudin.

    Ia menegaskan, keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya regulator atau operator.

    Edukasi juga diberikan kepada para penumpang mengenai barang bawaan yang tidak diizinkan, serta pentingnya menjaga ketertiban di atas kapal.

    Rangkaian peringatan Harhubnas akan ditutup dengan tasyakuran dan doa bersama anak yatim pada Kamis (18/9/2025) besok di Gresik. “Kami butuh doa seluruh masyarakat agar transportasi di Indonesia berjalan baik, lancar, dan selamat,” pungkas Wahyudin. [tok/beq]

  • Peringati Hari Perhubungan Nasional, Simulasi Kebakaran Kapal Digelar di Selat Bali

    Peringati Hari Perhubungan Nasional, Simulasi Kebakaran Kapal Digelar di Selat Bali

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dalam rangka peringatan Hari Perhubungan Nasional, simulasi penanganan kebakaran kapal digelar di perairan penyebrangan Selat Bali, Selasa (16/9/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye keselamatan pelayaran 2025 yang melibatkan berbagai instansi, mulai dari Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI AL, Polisi Air dan Udara (Polairud), hingga perusahaan penyebrangan PT Dharma Lautan Utama (DLU).

    Simulasi dilakukan dengan skenario KM Wicitra Dharma II milik PT DLU terbakar di area parkir kendaraan. Api yang diperagakan dengan asap hitam-oranye merembet hingga ke bagian dek kapal. Penumpang pun harus meninggalkan kapal dengan melompat ke laut menggunakan jaket pelampung, sementara lainnya menyelamatkan diri melalui sekoci yang diturunkan.

    Proses evakuasi diperkuat dengan perahu milik kesatuan yang menjemput penumpang simulasi di tengah laut. Setelah evakuasi selesai, kapal pemadam dikerahkan untuk memadamkan api di kapal.

    Direktur KPLP Hendri Ginting menegaskan pentingnya simulasi sebagai upaya menjaga kesiapan dalam merespons insiden pelayaran. “Proses simulasi penting untuk melatih kemampuan seluruh pihak terkait dalam merespons berbagai macam insiden. Baik kebakaran, tabrakan, maupun tenggelamnya kapal,” ujarnya.

    Ia menyebut keterlibatan banyak unsur menunjukkan keseriusan dalam menjaga keselamatan. “Ini untuk menunjukkan kesiapan unsur lain. Ada teman-teman angkatan laut, kemudian ada Polairud, KPLP, Basarnas, dan lain-lain,” kata Hendri.

    Pihaknya berharap latihan semacam ini lebih intensif dilakukan agar penanganan cepat bisa dilakukan jika tragedi seperti tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada Juli lalu kembali terjadi. “Harapan kami, dengan latihan kami bisa lebih siap siaga. Juga memastikan semuanya: kelengkapan kapal dan prosedurnya dijalankan,” jelasnya.

    Hendri juga mengapresiasi langkah PT DLU yang menayangkan informasi keselamatan kepada penumpang sebelum berlayar. “Hal tersebut bagus karena penumpang yang baru naik belum tentu dia tahu di mana ada jaket pelampung, di mana tempat berkumpul, dan segala macam. Saya yakin ini bisa memperkuat kesiapsiagaan,” ucapnya.

    Sementara itu, Penasihat Utama Dharma Lautan Utama Group, Bambang Haryo Soekartono, menegaskan bahwa simulasi merupakan bentuk dukungan terhadap langkah Kementerian Perhubungan. “Kami ingin menunjukkan bahwa aturan keselamatan yang ada di transportasi laut, terutama kapal ferry, yang ada di Indonesia itu sudah lebih dari cukup. Regulasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah luar biasa,” katanya.

    Menurutnya, transportasi laut memang memiliki risiko tinggi sehingga kesiapan dan latihan tetap harus dilakukan. “Semua perusahaan pelayaran rutin melakukan simulasi seperti ini, karena standarisasi keselamatan. Tidak ada simulasi yang lebih bagus atau lebih jelek,” pungkasnya. [alr/beq]