Kasus: kebakaran

  • Bentrok Warga di Makassar Diwarnai Pelemparan Molotov, Sejumlah Rumah Terbakar

    Bentrok Warga di Makassar Diwarnai Pelemparan Molotov, Sejumlah Rumah Terbakar

    Liputan6.com, Jakarta Bentrok antarwarga kembali pecah di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (23/09/2025). Sejumlah rumah dilaporkan dibakar dalam insiden tersebut.

    “Pecah lagi ini di Jalan Layang. Yang perang itu warga Jalan Layang lawan warga Sapiria dan warga Jalan Lembo,” kata salah seorang warga yang mejadi saksi mata, Muhammaf Fadil di lokasi kejadian.

    Menurut dia, di Jalan Layang sedikitnya empat rumah dibakar. Selain itu sejumlah rumah di Jalan Tinumbu Lorong 148 juga turut dibakar.

    “Kalau di sini (Jalan Layang) ada empat rumah terbakar. Ada juga di Lorong 148 tapi tidak tahu berapa,” bebernya.

    Bentrok antarwarga ini juga diwarnai aksi saling lempar batu, petasan, busur panah, senapan angin hingga bom molotov.

    “Dilempar bom molotov itu rumah baru api menjalar. Awalnya itu saling lempar batu dan saling busur,” bebernya.

    Ketegangan kemudian mereda setelah Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana tiba di lokasi kejadian. Dia datang bersama kendaraan taktis dan mobil pengurai massa.

    “Saya ke TKP,” kata Arya singkat.

    Saat ini, mobil Pemadam Kebakaran tengah berupaya memadamkan api yang masih menyala. Sejumlah warga juga dilaporkan mengalami luka.

  • Kerugian akibat kebakaran gudang karpet di Jakut capai Rp2,5 miliar

    Kerugian akibat kebakaran gudang karpet di Jakut capai Rp2,5 miliar

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menyatakan kerugian akibat kebakaran di gudang karpet milik PT Ideal Karpet Indonesia di Jalan Agung Karya Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, ditaksir mencapai Rp2,5 miliar.

    “Luas objek yang terbakar seluas 108 meter persegi dengan total kerugian diprediksi Rp2,5 miliar,” kata Kasiop Sudin Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Gatot Sulaeman di Jakarta, Selasa.

    Menurut dia, api sudah dapat dipadamkan setelah petugas melakukan evakuasi dan penanganan.

    “Api berhasil dipadamkan pukul 09.58 WIB oleh petugas dan saat ini kondisi sudah aman dan lancar,” katanya.

    Sudin Gulkarmat Jakut dan Kepulauan Seribu mengerahkan 19 unit mobil pemadam dengan 106 personel untuk memadamkan api yang menghanguskan gudang karpet tersebut.

    Untuk penyebab kebakaran, sejauh ini diduga akibat korsleting listrik dan petugas keamanan gudang pertama kali melihat percikan api dari MCB listrik dalam gudang.

    “Petugas ini lalu melapor ke damkar untuk memadamkan api,” kata Gatot.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gudang Karpet di Tanjung Priok Terbakar, Diduga akibat Korsleting
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 September 2025

    Gudang Karpet di Tanjung Priok Terbakar, Diduga akibat Korsleting Megapolitan 23 September 2025

    Gudang Karpet di Tanjung Priok Terbakar, Diduga akibat Korsleting
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Gudang karpet di Jalan Agung Karya, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, terbakar, Selasa (23/9/2025).
    “Objek yang terbakar gudang karpet,” ucap Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Gatot Sulaeman, Selasa.
    Gudang karpet seluas 108 meter persegi itu terbakar sekitar pukul 06.28 WIB. Penyebab sementara kebakaran diduga akibat korsleting.
    “Sekuriti melihat adanya percikan api dari MCB listrik di dalam gudang,” jelas Gatot.
    Kemudian, api tersebut menyambar ke bagian material gudang yang mudah terbakar.
    Sampai akhirnya api terus membesar dan melalap semua area gudang hingga ludes terbakar.
    Melihat api yang semakin membesar, sekuriti tersebut langsung melaporkan kepada pimpinannya dan petugas pemadam kebakaran.
    Tak lama, 18 unit mobil pemadam kebakaran dengan 80 personel diterjunkan ke lokasi.
    Sekitar pukul 06.34 WIB, petugas pemadam kebakaran langsung berusaha memadamkan api.
    Lalu, pukul 07.35 WIB, api sudah berhasil didinginkan. Proses pendinginan pun masih berlangsung hingga saat ini.
    Beruntungnya, tak ada korban jiwa karena kebakaran tersebut. Namun, pemilik gudang karpet mengalami kerugian material hingga Rp 2,5 Miliar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gudang karpet di Jakut terbakar diduga akibat korsleting listrik

    Gudang karpet di Jakut terbakar diduga akibat korsleting listrik

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah gudang karpet milik PT Ideal Carpet Indonesia di Jalan Agung Karya Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa pagi, hangus terbakar.

    Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, ketika dikonfirmasi di Jakarta, mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar 06.28 WIB itu diduga akibat korsleting listrik.

    “Petugas keamanan melihat ada percikan dari MC listrik di dalam gudang dan menyambar bahan yang mudah terbakar,” katanya.

    Kemudian, api terus membesar hingga petugas keamanan meminta pertolongan ke pemadam kebakaran (damkar).

    Sudin Gulkarmat Jakut dan Kepulauan Seribu mengerahkan 18 unit pemadam kebakaran dengan 80 personel untuk memadamkan api yang menghanguskan gudang karpet tersebut.

    “Petugas yang tiba di lokasi langsung melakukan pemadaman. Hingga kini petugas melakukan proses pendinginan,” kata Gatot.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk Berakar dari Rasa Ketidakadilan di Jalan

    Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk Berakar dari Rasa Ketidakadilan di Jalan

    JAKARTA – Munculnya gerakan stop tot tot wuk wuk belakangan ini adalah bentuk kegeraman masyarakat atas praktik penyalahgunaan atribut kendaraan tersebut.

    Belakangan ini media sosial tengah ramai dengan gerakan stop tot tot wuk wuk, yang menggambarkan bunyi sirene dan strobo yang kerap digunakan pejabat di Indonesia di jalan raya maupun jalan tol.

    Penggunaan aksesoris kendaraan itu dinilai menyalahi aturan dan menganggu kenyamanan berkendara. Bentuk protes ini muncul dalam berbagai cara, mulai dari poster digital yang tersebar di media sosial, hingga stiker sindiran yang ditempel pada kendaraan pribadi.

    Salah satu stiker yang ramai beredar berbunyi, “Pajak kami ada di kendaraanmu. Stop berisik di jalan Tot Tot Wuk Wuk!”

    Artis Bertrand Antolin termasuk yang vokal menyuarakan kegeramannya atas penggunaan sirene dan strobo secara ilegal. Ia bahkan sering disebut mewakili suara rakyat yang muak dengan penggunaan sirene dan strobo tersebut.

    Sejumlah anggota kepolisian patwal di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Oktober 2018. (ANTARA /FIKRI YUSUF)

    Menciptakan Ketidakadilan

    Keluhan masyarakat utamanya diarahkan kepada kendaraan pejabat yang menggunakan pengawalan, meski tidak dalam situasi darurat. Bahkan, tidak sedikit juga kendaraan berpelat sipil yang memakai strobo maupun sirene.

    “Kalau lagi panas-panas, macet, terus bunyi-bunyian itu kedengarannya puyeng banget, bikin emosi aja. Kita sama-sama bayar pajak, masa iya harus minggur buat pejabat yang cuma mau rapat atau urusan biasa,” kata seorang pengendara asal Jakarta, yang mengaku kesal setiap mendengar suara sirene di jalan.

    Menanggapi keresahan warganet di media sosia. Istana angkat bicara. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan, pejabat publik harus menjaga kepatutan dan tidak menggunakan fasilitas sirene dan strobo secara berlebihan. Aturan memang membolehkannya pada kondisi tertentu, tetapi penerapannya harus menghargai ketertiban umum.

    ”Jangan digunakan untuk sesuatu yang melampaui batas-batas wajar dan tetap kita harus memperhatikan dan menghormati pengguna jasa yang lain,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/9/2025).

    Politisi Partai Gerindra ini juga mencontohkan Presiden Prabowo Subianto yang tidak selalu memakai sirene saat berkendara. “Bapak presiden sering ikut bermacet-macet, kalau pun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu,” ucap Prasetyo.

    Pengamat transportasi Djoko Setijoworno menuturkan, alasan paling mendasar dari penolakan masyarakat adalah adanya penyalahgunaan sirene dan rotator atau yang dikenal sebagai strobo di jalanan. Masyarakat sering melihat kendaraan pribadi atau pejabat yang bukan dalam keadaan darurat menggunakan stroboe untuk menembus kemacetan.

    Hal ini, kata Djoko, menimbulkan persepsi bahwa strobo adalah simbol hak istimewa, bukan lagi sebagai alat untuk keselamatan publik.

    “Penggunaan yang tidak pada tempatnya ini menciptakan rasa tidak adil dan memicu kemarahan,” tutur Djoko dalam keterangan yang diterima VOI.

    Menurunkan Kepercayaan Masyarakat

    Tak hanya menimbulkan kecemburuan sosial, penggunaan rotator ternyata juga berdampak langsung pada kenyamanan warga, menurut Djoko. Suara sirene yang nyaring, terutama pada malam hari atau di lingkungan padat penduduk, kerap mengganggu waktu istirahat masyarakat.

    Lebih jauh, penggunaan sirene dan strobo secara sembarangan juga berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem darurat.  

    “Saat mendengar sirene, masyarakat tidak lagi yakin apakah itu benar-benar situasi darurat atau hanya kendaraan yang ingin mencari jalan pintas. Akibatnya, ketika ada situasi darurat yang nyata, respons masyarakat untuk memberikan jalan mungkin tidak secepat atau setanggap seharusnya,” imbuhnya.

    Mengacu pada Pasal 134 dan 135 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan, sirene dan lampu isyarat (strobo) merah atau biru dperbolehkan untuk kendaraan yang mendapat hak utama, yaitu kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas, ambulans yang mengangkut orang sakit, dan kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas.

    Selain itu, penggunaannya diperbolehkan pula untuk pengawalan kendaraan pimpinan lembaga negara serta kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, dan konvoi atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri.

    Pendistribusian logistik Pilkada Serentak 2024 dari Gudang Logistik KPU Situbondo, jawa Timur, dikawal mobil patwal Polres Situbondo. Sabtu (23/11/2024). (ANTARA/HO-Humas Polres Situbondo)

    Gerakan anti sirene dan strobo ilegal muncul tak lama setelah aksi protes besar-besaran rakyat Indonesia atas adanya berbagai tunjangan, termasuk tunjangan rumah Rp50 juta per bulan, untuk anggota DPR. Jika dihitung-hitung, total pendapatan anggota dewan mencapat Rpp200-an juta per bulan.

    Angka ini dinilai terlalu fantastis, memunculkan ketimpangan yang cukup lebar dengan rakyat, yang mayoritas tengah mengalami kesulitan finansial.

    Perasaan ketidakadilan juga kemudian ditumpahkan kepada para pejabat yang memanfaatkan penggunaan sirene dan strobo ilegal yang sering digunakan untuk membelah kemacetan, bahkan tak jarang menerobos lampu merah, sehingga menciptakan ketidakadilan di jalan raya.

    “Penolakan ini tidak hanya sekadar ketidaknyamanan, tetapi memiliki dampak serius,” tutur Djoko.

    “Intinya, penggunaan sirene dan rotator yang tidak sesuai aturan menciptakan ketidakadilan, mengganggu ketenangan, dan pada akhirnya merusak esensi dari tujuannya sebagai alat keselamatan,” kata dia menambahkan.

  • Ini motif suami bakar rumah dan istrinya hingga tewas di Cakung

    Ini motif suami bakar rumah dan istrinya hingga tewas di Cakung

    tersangka kesal dengan istri yang seolah-olah tidak merespon apa yang dimintanya

    Jakarta (ANTARA) – Polisi mengungkap motif pelaku MA (29) yang membakar rumah kontrakan dan istrinya hingga tewas di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06/RW 05, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (18/9).

    “Modus atau motif pelaku MA (29) dalam hal ini tersangka kesal dengan istri yang seolah-olah tidak merespon apa yang dimintanya kepada korban,” kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini di Jakarta Timur, Selasa.

    Kasus ini dilaporkan ke polisi Kamis (18/9) dengan nomor LP/B/3511/IX/2025/SPKT Polres Metro Jakarta Timur oleh pelapor bernama Paiman, selaku Ketua RT setempat.

    Korban dalam perkara tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga dan atau pembunuhan berencana dan atau penganiayaan yang mengakibatkan kematian ini, yakni istri pelaku SNC (31) dan ibu mertua tersangka M (50).

    Sri menjelaskan, kejadian bermula saat tersangka meminta tolong kepada istrinya membuatkan mi instan. Namun, tersangka menganggap sang istri tidak langsung menuruti permintaannya dan sibuk dengan ponselnya.

    Emosi tersangka langsung naik hingga terjadi cekcok dan korban melarikan diri ke kamar ibunya.

    “Korban memainkan handphone (HP). Lalu terjadi percekcokan, karena memang tersangka sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), istri dalam hal ini korban lari ke kamar ibunya,” jelas Sri.

    Ketika korban lari ke kamar orang tuanya, tersangka tetap melakukan kekerasan meski sudah dilerai oleh mertua tersangka.

    Tersangka justru membawa cairan tiner dalam botol plastik. Saat korban bertanya maksud pelaku, MA malah menyiramkan tiner ke wajah, rambut, dada, dan leher istrinya.

    “Tiner itu dilemparkan ke mukanya dengan tutup yang terbuka ke muka korban mengenai muka rambut berikut dada dan leher badan korban. Lalu tersangka memantik korek api sehingga dibakar muka korban,” ucap Sri.

    Akibatnya, korban SNC mengalami luka bakar serius di wajah dan tubuh. Sementara ibu korban yakni M juga dianiaya hingga wajah lebam, mata bengkak, dan sekujur tubuh sakit akibat diinjak dan dipukul tersangka.

    “Ibu dari korban juga luka di wajah, mata lebam, dan badannya merasa sakit karena diinjak-injak pelaku,” ujar Sri.

    Alih-alih menolong, tersangka justru berteriak seolah terjadi kebakaran untuk mengelabui warga. Setelah itu, tersangka melarikan diri dan bersembunyi di semak-semak sekitar lokasi kejadian.

    Tidak terhenti di situ, Polres Metro Jakarta Timur mencurigai hal ini bukan kebakaran. Korban SNC (istri) itu yang masih bisa memberikan keterangan juga menjelaskan dirinya telah dibakar oleh suaminya.

    Sang istri alias SNC dinyatakan meninggal dunia usai mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit kawasan Pondok Kopi, Minggu (21/9) pukul 07.30 WIB. Sementara ibu korban (mertua tersangka) berinisial M masih dirawat di rumah sakit yang sama.

    Setelah dinyatakan meninggal, jenazah korban dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

    Tersangka berhasil ditahan sejak Minggu (21/9) sekitar pukul 19.30 WIB. Polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya dua setel pakaian milik korban, satu setel pakaian pelaku, botol berisi sisa cairan tiner, korek api warna hijau.

    Lalu, kasur dan seprai bekas terbakar, obeng bergagang hitam, batik sapit kuku macan sarung besi, dan jaket biru dongker bertuliskan “Dead” milik korban.

    Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 44 ayat (2) dan (3) UU PKDRT, Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 351 ayat (2) dan (3) KUHP tentang Penganiayaan Berat.

    Ancaman hukumannya pidana mati, penjara seumur hidup, atau minimal 20 tahun penjara.

    Polisi memastikan akan terus berkoordinasi dengan Kejaksaan untuk proses hukum lebih lanjut hingga pelimpahan berkas perkara ke tahap selanjutnya.

    Sebelumnya, kebakaran melanda sebuah rumah kontrakan di Jalan Borobudur, Kavling Tanah Merah, RT 06 RW 05, Kecamatan Cakung, dipicu oleh pertengkaran rumah tangga, Kamis (18/9).

    Kebakaran rumah kontrakan dengan luas area terbakar 3×6 meter itu dilaporkan oleh salah satu warga sekitar yang datang langsung ke posko Dinas Gulkarmat Jakarta sekitar pukul 08.32 WIB.

    Sebanyak dua unit mobil pompa dengan 10 personel dikerahkan ke lokasi. Kerugian akibat kejadian tersebut ditaksir mencapai Rp15 juta.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Respons Cepat, Kebakaran Proyek Pabrik KT&G di PIER Berhasil Dipadamkan Tanpa Korban

    Respons Cepat, Kebakaran Proyek Pabrik KT&G di PIER Berhasil Dipadamkan Tanpa Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebuah insiden kebakaran terjadi di area proyek pabrik rokok KT&G di Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) pada Senin (22/9/2025). Berkat respons cepat dari tim pemadam kebakaran, api berhasil dipadamkan sebelum meluas dan tidak menimbulkan korban jiwa.

    ​Api diduga berasal dari percikan bunga api saat pekerja melakukan pemotongan besi menggunakan gerinda. Percikan ini mengenai material yang mudah terbakar, memicu kobaran api sekitar pukul 10.30 WIB.

    ​Mengetahui kejadian tersebut, tim pemadam kebakaran dari PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan langsung diterjunkan.

    Sebanyak empat unit mobil pemadam, terdiri dari dua unit milik SIER dan dua unit dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Pasuruan, sigap menangani api.

    ​Proses pemadaman berjalan lancar, dan api berhasil dikendalikan dalam waktu singkat. Tidak ada korban jiwa maupun gangguan signifikan terhadap pengerjaan proyek.

    ​Corporate Secretary PT SIER, Jefri Ikhwan Maarif, mengapresiasi kolaborasi semua pihak yang sigap menangani kebakaran ini. Menurutnya, respons cepat sangat penting untuk meminimalisasi dampak insiden darurat.

    ​”Kami terus mendukung para investor dengan mengutamakan keselamatan kerja. Kami memastikan kawasan industri PIER tetap aman, kondusif, dan keberlangsungan usaha terjaga,” tegas Jefri. [tok/aje]

  • Ledakan Mengerikan di Bengkel Jombang: Karyawan Terlempar, Warga Tanggap Padamkan Api

    Ledakan Mengerikan di Bengkel Jombang: Karyawan Terlempar, Warga Tanggap Padamkan Api

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah peristiwa mengejutkan mengguncang sebuah bengkel modifikasi mobil di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Sabtu (20/9/2025).

    Tangki mobil yang tengah dimodifikasi mendadak meledak, mengguncang seluruh area bengkel. Ledakan itu tidak hanya menimbulkan kepanikan, tetapi juga menyebabkan salah satu karyawan, Muhammad Sholeh (20), terluka.

    Sholeh, seorang karyawan bengkel, terlempar beberapa meter akibat dampak ledakan tersebut. Meski begitu, ia bersyukur karena luka yang dialaminya tidak terlalu parah. “Saya terlempar. Hanya luka pada lengan kiri,” ungkap Sholeh dengan tenang saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (22/9/2025).

    Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB itu berlangsung di bengkel milik Takrib, yang terkenal dengan spesialisasinya dalam restorasi truk dan mobil. Saat itu, Sholeh sedang memodifikasi tangki mobil yang terbuat dari pelat besi dengan menggunakan mesin gerinda. Tak disangka, proses tersebut memicu ledakan hebat yang mengirimnya terlempar ke samping.

    Sholeh menduga ledakan itu terjadi karena panas berlebih yang ditimbulkan oleh proses pemotongan besi dengan gerinda. “Tangki persegi panjang saya gerinda untuk diambil pelatnya, kemudian keluar api sama asap. Sejurus kemudian meledak,” ujarnya, mengenang momen menegangkan tersebut.

    Beruntung, meski ledakan begitu keras, api yang menyusul dapat segera dipadamkan oleh warga sekitar. Warga setempat dengan sigap menggunakan ember dan selang untuk menyiram titik api dan mencegahnya merembet ke bengkel lainnya. Berkat upaya bersama itu, kebakaran dapat segera dikendalikan, dan kerusakan yang lebih parah dapat dihindari. [suf]

  • Kuli Bangunan di Bogor Dilarikan ke RS Usai Tersengat Listrik

    Kuli Bangunan di Bogor Dilarikan ke RS Usai Tersengat Listrik

    Jakarta

    Seorang pekerja bangunan tersengat listrik di Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Korban kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

    “Seorang tukang bangunan sedang memasang bondek dan tidak sengaja besi yang dipegang korban menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi,” kata Kadis Damkar Kabupaten Bogor, Yudi Santosa, Senin (22/9/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada sekitar pukul 13.45 WIB siang tadi. Kemudian salah satu tekan korban yang melihat kejadian itu, langsung meminta bantuan petugas damkar.

    “Kemudian salah satu rekan korban melihat kejadian, langsung datang ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan melaporkan kejadian untuk minta dievakuasi,” ucapnya.

    Menerima laporan itu, petugas segera menuju ke lokasi kejadian. Setibanya di lokasi pada pukul 14.15 WIB, petugas segera mengevakuasi korban yang sudah tergeletak.

    Petugas tampak mengevakuasi korban dari atas rumah. Korban terlihat direbahkan di tandu untuk kemudian dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

    “Kondisi akhir korban berhasil dievakuasi oleh tim. Evakuasi dilakukan selama sekitar satu jam,” pungkasnya.

    Lihat juga Video 2 Pegawai Bank Kesetrum di Bundaran Panua Pohuwato, 1 Orang Tewas

    (rdh/lir)

  • Rusia Bombardir Apartemen-Rumah di Ukraina, 3 Orang Tewas

    Rusia Bombardir Apartemen-Rumah di Ukraina, 3 Orang Tewas

    Kyiv

    Militer Rusia membombardir sebuah kota di wilayah Ukraina bagian tenggara pada Senin (22/9) pagi waktu setempat. Sedikitnya tiga orang tewas dan dua orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran Moskow tersebut.

    Serangan udara mematikan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (22/9/2025), melanda kota Zaporizhzhia yang berpenduduk 700.000 jiwa. Serangan udara Rusia itu memicu ledakan dan kebakaran di kota tersebut.

    “Senin (22/9) pagi di Zaporizhzhia diawali dengan rentetan ledakan dan kebakaran,” ucap Gubernur wilayah Zaporizhzhia Ivan Fedorov, dalam pernyataannya.

    Fedorov mengatakan bahwa pasukan militer Rusia mengerahkan setidaknya 10 bom udara dalam serangan terbaru terhadap kota Zaporizhzhia.

    Rentetan pengeboman itu, sebut Fedorov, memicu kerusakan pada sedikitnya 15 gedung apartemen dan 10 rumah pribadi, serta beberapa bangunan non-hunian yang ada di area kota tersebut.

    Sementara itu, Angkatan Udara Ukraina mengumumkan pasukannya telah menembak jatuh sebanyak 132 drone yang diluncurkan oleh militer Rusia pada dini hari.

    Disebutkan juga oleh Angkatan Udara Kyiv bahwa sekitar sembilan drone di antaranya menghantam tujuh lokasi di wilayah Ukraina.

    Di wilayah Sumy, yang ada di sebelah timur laut Ukraina, menurut laporan Gubernur setempat Oleh Hryhorov, rentetan serangan drone melukai sedikitnya dua orang dalam sehari terakhir. Dia menyebut serangan-serangan drone itu memicu kerusakan pada infrastruktur sipil dan rumah-rumah pribadi di wilayah Sumy.

    Serangan Rusia lainnya, menurut layanan darurat Ukraina, menghantam area wilayah ibu kota Kyiv. Sedikitnya satu orang mengalami luka-luka akibat serangan tersebut, dengan sejumlah gedung apartemen dan beberapa rumah pribadi mengalami kerusakan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)