Kasus: kebakaran

  • Wakapolri Ungkap Fakta Warga Lebih Suka Lapor Damkar Dibanding Polisi, Kalah Cepat?

    Wakapolri Ungkap Fakta Warga Lebih Suka Lapor Damkar Dibanding Polisi, Kalah Cepat?

    L

    OlehLiputanenamDiperbaharui 19 Nov 2025, 21:00 WIB

    Diterbitkan 19 Nov 2025, 14:26 WIB

    Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengakui lambannya pelayanan Polri di masyarakat. Dia membandingan dengan respon petugas pemadam kebakaran, yang lebih cepat ketika mendapat panggilan darurat.

    Terkait masalah tersebut, Dedi menegaskan Polri akan memperbaiki masalah-masalah di tubuh kepolisian.

  • 20 Orang Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Gedung Perkantoran di Kemayoran

    20 Orang Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Gedung Perkantoran di Kemayoran

    L

    OlehLiputanenam.comDiperbaharui 09 Des 2025, 17:56 WIB

    Diterbitkan 09 Des 2025, 17:53 WIB

    Kebakaran melanda Gedung Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12) siang. Peristiwa ini dikabarkan menyebabkan sejumlah orang tewas dalam kejadian tersebut.

    KebakaranKebakaran Terra Drone

  • Polisi Usut Kebakaran Maut Gedung Terra Drone, Ada Unsur Pidana?

    Polisi Usut Kebakaran Maut Gedung Terra Drone, Ada Unsur Pidana?

    Y

    OlehYoga NugrahaDiperbaharui 10 Des 2025, 16:06 WIB

    Diterbitkan 10 Des 2025, 15:18 WIB

    Penyelidikan penyebab kebakaran Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, terus dilakukan. Polisi telah memeriksa enam saksi, termasuk pihak HRD perusahaan, untuk menelusuri dugaan adanya kelalaian prosedur.

  • Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

    Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah Megapolitan 27 September 2025

    Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Warga Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, berharap permukiman padat penduduk di wilayah tersebut dilengkapi dengan pompa air atau hydrant untuk menghadapi potensi kebakaran.
    Ketersediaan pompa air di tengah lingkungan warga diharapkan dapat membantu pemadaman awal ketika api menjalar dengan cepat.
    “Memang harus ada tangki penampungan airnya di tengah-tengah warga sehingga apabila ada kejadian kayak gini, kan, bisa segera dimanfaatkan,” ujar Zikoy (54), warga setempat, Jumat (26/9/2025).
    Zikoy dan warga sempat kesulitan memadamkan api yang membakar rumah-rumah pada Jumat sore.
    Mereka hanya dapat menggunakan empat alat pemadam api ringan (APAR) dan ember-ember berisi air.
    “Api itu lebih besar dari APAR-nya itu sendiri. Kapasitasnya kan APAR kecil segitu,” tambah dia.
    Angin yang bertiup cukup kencang juga membuat api cepat menjalar ke rumah lainnya. Oleh karena itu, Zikoy berharap ada sosialisasi mengenai prosedur pertolongan pertama saat kebakaran.
    “Seandainya ada penampungan satu hidran di dalam tempat warga, mungkin juga disosialisasi tentang pemadaman, pertolongan pertama, ya mungkin bisa ke depan bisa lebih baik lah,” katanya.
    Warga berupaya memadamkan api dengan APAR dan ember air, namun api terus membesar sehingga mereka segera menghubungi pemadam kebakaran pada pukul 18.04 WIB.
    Sebanyak 20 unit kendaraan damkar dikerahkan, terdiri dari 12 unit pompa dan delapan unit pendukung. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting peralatan elektronik di salah satu rumah.
    “Sementara dugaan penyebabnya patut diduga karena listrik, dari peralatan listrik,” ujar Perwira Piket Damkar Jakarta Selatan, Imbang Satriana, di lokasi, Jumat.
    Api akhirnya berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 19.50 WIB. Tercatat tiga orang mengalami luka bakar, sementara kerugian diperkirakan mencapai Rp 562.400.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

    Warga Sempat Coba Padamkan Kebakaran 10 Rumah di Karet Kuningan tapi APAR Tak Cukup Megapolitan 27 September 2025

    Warga Sempat Coba Padamkan Kebakaran 10 Rumah di Karet Kuningan tapi APAR Tak Cukup
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sebelum petugas pemadam kebakaran turun, warga setempat sudah berupaya memadamkan kebakaran yang menghanguskan sepuluh rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025).
    Warga bergotong royong menyiramkan air menggunakan ember dan memanfaatkan empat alat pemadam api ringan (APAR) yang tersedia.
    “Ada APAR, tadi kan digunakan juga, ada cuma enggak nolong. Warga kerja sama bareng-bareng,” kata Zikoy (54), warga setempat, ditemui di lokasi, Jumat.
    Namun, api terlalu besar untuk ditangani hanya dengan APAR dan ember air.
    “Api itu lebih besar dari APAR-nya itu sendiri. Kapasitasnya kan APAR kecil segitu,” tambah dia.
    Zikoy menyarankan agar warga memiliki akses ke pompa air sebagai pertolongan pertama terhadap kebakaran.
    “Memang harus ada tangki penampungan airnya di tengah-tengah warga sehingga apabila ada kejadian kayak gini, kan, bisa segera dimanfaatkan,” ujar Zikoy.
    Kebakaran terjadi saat warga sedang beraktivitas normal. Salah satu penghuni rumah mencium bau terbakar, yang kemudian memicu ledakan di rumah tersebut.
    “Ada orang di rumah. Justru dia yang mencium bau ada kebakar, tapi dianya sendiri mau ke kamar kecil, kan, lalu meledak,” jelas Zikoy.
    Api kemudian menjalar ke rumah lainnya, diperparah oleh angin kencang.
    “Sudah api meledak, langsung besar apinya. Langsung menjalar ke yang lain, karena juga angin gede kan,” kata dia.
    Warga sempat berupaya memadamkan api, namun akhirnya menghubungi petugas pemadam kebakaran pada pukul 18.04 WIB.
    Sebanyak 20 unit kendaraan dikerahkan, terdiri dari 12 unit pompa dan 8 unit pendukung.
    Dugaan sementara, api berasal dari korsleting peralatan elektronik di salah satu rumah.
    “Sementara dugaan penyebabnya patut diduga karena listrik, dari peralatan listrik,” kata Perwira Piket Damkar Jakarta Selatan, Imbang Satriana, ditemui di lokasi, Jumat.
    Api berhasil dipadamkan oleh Damkar Jakarta Selatan sepenuhnya pukul 19.50 WIB.
    Tercatat tiga orang mengalami luka bakar, sementara kerugian ditaksir mencapai Rp 562.400.000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Elf Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Begini Kondisi 12 Penumpangnya

    Mobil Elf Terbakar di Tol Pandaan-Malang, Begini Kondisi 12 Penumpangnya

    Malang (beritajatim.com) – Sebuah kendaraan Elf NQR dengan nomor polisi BM 7273 AZ terbakar di KM 88/A Tol Pandaan-Malang, Jumat (26/9/2025). Beruntung, 12 penumpang berhasil dievakuasi tepat waktu sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

    Kejadian berlangsung sekitar pukul 17.30 WIB. Saat melintas dari arah utara menuju selatan, pengemudi Elf bernama Candra Darmawan melihat kepulan asap di bawah jok kemudi. Ia segera menepikan kendaraan ke bahu jalan dan meminta seluruh penumpang keluar.

    Api dengan cepat membesar akibat hembusan angin kencang hingga membakar seluruh bagian kendaraan. Barang bawaan penumpang pun tidak sempat diselamatkan.

    Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska mengatakan, pihaknya langsung mengerahkan personel ke lokasi setelah menerima laporan.

    “Begitu laporan masuk, anggota kami segera mendatangi TKP, melakukan pengaturan lalu lintas, dan memastikan proses evakuasi berjalan aman,” ujar Chelvin saat dikonfirmasi, Jumat (26/9/2025) malam.

    Chelvin menegaskan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Meskipun kendaraan habis terbakar, seluruh penumpang berhasil keluar dengan selamat.

    “Alhamdulillah saat kejadian pengemudi langsung menghentikan kendaraan dan mengutamakan keselamatan penumpang,” tuturnya.

    Ia juga mengungkap dugaan penyebab kebakaran. Berdasarkan hasil analisa awal, kebakaran disebabkan korsleting kelistrikan pada bagian kendaraan.

    “Namun penyelidikan lebih lanjut tetap kami lakukan dengan membawa barang bukti kendaraan ke Mako Purwodadi,” tambah Chelvin.

    Selain itu, Kasatlantas juga mengimbau para pengemudi angkutan umum maupun pribadi agar selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum berangkat.

    “Kami mengingatkan masyarakat, cek kondisi kendaraan khususnya sistem kelistrikan dan bahan bakar. Jangan menunggu sampai ada asap baru berhenti, karena bisa membahayakan nyawa,” tegasnya.

    Situasi lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat, namun segera kembali lancar setelah petugas melakukan pengaturan dan kendaraan hangus dievakuasi.

    “Arus lalu lintas sudah kembali normal. Cuaca saat kejadian mendung dan kondisi lapangan cukup terkendali,” pungkas Chelvin. (yog/ian)

  • Warga Karet Kuningan Harap Permukiman Dilengkapi Pompa Air Usai Kebakaran 10 Rumah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 September 2025

    Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Karet Kuningan Jumat Petang Megapolitan 26 September 2025

    Kebakaran Hanguskan 10 Rumah di Karet Kuningan Jumat Petang
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kebakaran melanda permukiman warga di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Jumat petang (26/9/2025).
    Perwira Piket Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Selatan, Imbang Satriana mengatakan bahwa peristiwa kebakaran ini diduga dipicu oleh arus pendek listrik.
    “Sementara dugaan penyebabnya patut diduga karena listrik, dari peralatan listrik,” kata Imbang, saat ditemui di lokasi.
    Api cepat membesar hingga menghanguskan sekitar 10 rumah. Awalnya, lima unit kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan.
    Namun, kondisi di lapangan yang semakin parah membuat petugas menambah armada dua kali hingga total 20 unit, terdiri atas 12 unit pompa dan 8 unit pendukung.
    “Ternyata dari TKP dilaporkan bahwa situasinya merah, kalau di Damkar itu merah, artinya memang membesar. Kami tambah sampai kepada tahap ketiga. Kita kerahkan 20 unit,” jelas Imbang.
    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, tiga warga mengalami luka bakar dan langsung mendapat perawatan dari petugas medis di lokasi.
    “Ya, korban jiwa tidak ada, tapi yang luka-luka memang ada yang dari warga. Luka-luka terbakar ada tiga orang tadi,” ujarnya.
    Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.50 WIB. Sementara itu, kerugian materi akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 562,4 juta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Puluhan personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kuningan

    Puluhan personel Gulkarmat Jaksel padamkan kebakaran di Kuningan

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 66 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran rumah kontrakan di Jalan Pedurenan Mesjid 1 No 10, RT 05/RW 04, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi.

    “66 personel diterjunkan untuk padamkan rumah kontrakan di kawasan Kuningan City,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan Syamsul Huda di Jakarta, Jumat.

    Kronologis peristiwa itu kata Syamsul, bermula saat saksi A berkumpul bersama keluarga mendengar teriakan dari tetangga ada api pukul 18.00 WIB di pusat perbelanjaan Kuningan City.

    Lalu, saksi mencoba memadamkan api dengan ember berisi air, namun dikarenakan api sudah membesar sehingga dia beserta keluarga lari keluar dari rumah.

    “Saksi I mengatakan sempat terjadi ledakan kecil dengan indikasi kelistrikan dan saksi lainnya mengatakan terjadi korsleting listrik dari belakang kulkas,” ucapnya.

    Hingga akhirnya Gulkarmat Jakarta Selatan menerima laporan dan berhasil memadamkan api pukul 19.50 WIB.

    “Penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” ucapnya.

    Adapun luas area rumah yang terbakar 400 meter persegi (M2) dengan dihuni 36 jiwa yang dinyatakan selamat. Taksiran kerugian kebakaran mencapai Rp500 juta lebih.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rumah di Karet Kuningan Jaksel Kebakaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 September 2025

    Rumah di Karet Kuningan Jaksel Kebakaran Megapolitan 26 September 2025

    Rumah di Karet Kuningan Jaksel Kebakaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan terbakar pada Jumat (26/9/2025).
    Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda mengatakan petugas menerima laporan dari warga sekitar pukul 18.04 WIB.
    “Kebakaran obyek rumah tinggal di Jalan Pendurenan Masjid Raya, Karet Kuningan,” kata Syamsul Huda, dalam keterangannya, Jumat.
    Huda mengatakan pihaknya mengerahkan 12 unit pemadam kebakaran ke lokasi pukul 18.13 WIB. 
    Total personel yang dikerahkan sebanyak 60 orang. 
    “Pengerahan akhir 12 unit dengan 60 personel,” kata Syamsul.
    Belum diketahui penyebab terjadinya kebakaran. Saat ini, personel damkar masih berusaha memadamkan api.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polresta Malang Kota Tetapkan 18 Tersangka Demo Ricuh, Salah Satunya Diduga Bawa Bom Molotov

    Polresta Malang Kota Tetapkan 18 Tersangka Demo Ricuh, Salah Satunya Diduga Bawa Bom Molotov

    Malang (beritajatim.com) – Buntut dari aksi unjuk rasa yang ricuh di Kota Malang pada 29-30 Agustus 2025, Polresta Malang Kota mengumumkan penetapan 18 orang tersangka yang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Para tersangka memiliki peran yang bervariasi, mulai dari perusakan hingga percobaan pembakaran menggunakan bom molotov.

    Menurut Wakapolresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, dalam konferensi pers pada Jumat (26/9/2025), total ada 61 orang yang diamankan setelah kerusuhan. Dari jumlah tersebut, 21 orang di antaranya adalah anak-anak, sementara 40 orang dewasa lainnya ikut dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Sisanya kami lepas, dan 18 orang kami tetapkan sebagai tersangka,” ujar Oskar.

    Oskar menjelaskan, sejumlah tersangka melakukan aksi pengerusakan terhadap berbagai fasilitas, termasuk Mako Polresta Malang Kota dan pos polisi di sekitar wilayah tersebut. “Ada 17 orang yang kami amankan antara lain melakukan perusakan terhadap Mako Polresta Malang Kota, serta membakar sepeda motor di Pos Polisi Kasin,” lanjut Oskar. Salah satu tersangka lainnya, DZR, juga terlibat dalam perusakan pos polisi 12.0.

    Polisi mengungkapkan bahwa pengembangan penyelidikan dilakukan melalui teknologi Face Recognition, yang akhirnya berhasil mengidentifikasi dan menangkap tiga pelaku tambahan pada 12 September 2025.

    Mereka adalah MAW, AAL, dan DV, yang diduga melakukan pelemparan dan memprovokasi massa di depan Mako Polresta Malang Kota. Kemudian, pada 16 September 2025, dua pelaku lainnya, MFFR dan MDT, juga diamankan atas dugaan yang sama.

    Salah satu tersangka yang menarik perhatian adalah YAP, yang ditangkap karena terlibat dalam percobaan pembakaran gedung DPRD Kota Malang. Oskar mengungkapkan bahwa YAP diberhentikan oleh seseorang yang tidak dikenal dan diberikan uang Rp20.000 serta botol air mineral yang berisi bahan bakar pertalite. “Seseorang yang tidak diketahui identitasnya itu menyuruh YAP membakar gedung DPRD Kota Malang,” ujar Oskar.

    Namun, karena situasi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Malang masih terkendali, YAP berinisiatif untuk mengumpulkan daun-daun kering di sekitar lokasi dan menyiramnya dengan bahan bakar yang dibawanya, lalu menyulutnya dengan korek api.

    Kebakaran kecil terjadi di area parkir depan SMAN 1 Malang, yang saat itu dipenuhi sepeda motor. Tersangka diduga bertujuan agar para pengunjuk rasa terprovokasi dan melakukan pembakaran lebih besar.

    Kericuhan tersebut menarik perhatian warga sekitar yang tidak ingin melihat kerusuhan lebih lanjut. Beberapa warga mengamankan tersangka dan menyerahkannya beserta barang bukti kepada pihak kepolisian yang sedang melakukan pengamanan di lokasi.

    Kerusuhan yang melibatkan pengerusakan fasilitas publik dan percobaan pembakaran ini menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi unjuk rasa. Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh tindakan anarkis yang dapat merugikan banyak pihak. [luc/suf]