Kebakaran di Taman Sari Hanguskan 180 Rumah, Hanya Tersisa Puing-puing
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com —
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat 180 rumah hangus terbakar di Taman Sari, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025). Kebakaran tersebut menyisakan puing-puing bangunan.
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan menyebut angka tersebut berdasarkan hasil pendataan terbaru pada Senin(29/9/2025) pukul 17.30 WIB oleh tim BPBD Jakarta di lokasi.
“Saat ini, hasil kaji cepat didapat angka 180 rumah yang terdampak kebakaran,” ucap Yohan saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Senin.
Yohan menyampaikan angka tersebut adalah data terbaru yang mengonfirmasi perkiraan awal sejumlah 400 rumah hangus terbakar disampaikan pada Minggu.
“Kemarin itu situasi masih sulit. Hari ini baru bisa pencatatan kembali secara detail,” kata Yohan.
Adapun, 180 rumah tinggal terdampak itu meliputi 9 RT dan 2 RW di Kelurahan Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat.
Kebakaran dilaporkan melahap area seluas 10.046 meter persegi permukiman warga.
Akibat kebakaran itu, 1.256 warga yang terdiri dari 321 KK terpaksa kehilangan tempat tinggalnya dan harus mengungsi.
“176 jiwa mengungsi di Kantor Kelurahan Tangki. 50 jiwa mengungsi di Masjid Al-Muhajirin di dekat lokasi kebakaran,” jelas Yohan.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran hebat tersebut. Namun, hitungan BPBD mendapati kerugian yang dialami korban kebakaran mencapai Rp 28,4 miliar.
Hingga Senin sore, warga terlihat masih sibuk memadamkan titik-titik yang masih mengepulkan asap putih.
Mereka terus melakukan pendinginan terhadap sisa-sisa kebakaran agar tak menyulut api saat terik matahari datang.
Mereka membawa air di dalam ember untuk menyiram sisa-sisa kebakaran yang masih berpotensi menyulut nyala api.
Pasalnya, masih terlihat kepulan asap putih dari bagian dalam sejumlah rumah, terutama dari sisa reruntuhan yang berupa kayu dan papan.
Hawa panas dan bau hangus yang menyengat pun masih terasa saat memasuki gang sempit permukiman warga.
Sejumlah warga juga mencoba merobohkan dinding-dinding rumah yang lapuk termakan api untuk menghindari bahaya bagi warga yang mencoba mengecek kondisi rumahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: kebakaran
-
/data/photo/2025/09/29/68da7a1994015.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran di Taman Sari Hanguskan 180 Rumah, Hanya Tersisa Puing-puing Megapolitan 29 September 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5365242/original/080516700_1759150169-WhatsApp_Image_2025-09-29_at_19.47.56_b6ce1b26.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BMKG: Gempa Hari Ini Awal Pekan Senin 29 September 2025, Getarkan Alor NTT – Page 3
Tanggap Bencana Gempa Bumi
Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.
Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.
Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.
Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.
Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.
-

Program “Satu RT satu APAR” harus tetap berjalan untuk cegah kebakaran
Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan program “Satu RT Satu Alat Pemadam Api Ringan (APAR)” harus terus dijalankan untuk mencegah kebakaran.
“Program ‘Satu RT Satu APAR’ memang harus terus dijalankan, apalagi khususnya di kondisi yang padat penduduk,” ujar Ima saat dijumpai di lokasi kebakaran Tamansari, Jakarta Barat, Senin.
Selain pengadaan APAR, Ima mengatakan penyediaan hidran di lokasi padat penduduk juga dapat dilakukan. Hanya saja, pengadaan hidran tak bisa sembarang dilakukan karena perlu dipastikan titik-titik yang dapat menyediakan air untuk pengadaan hidran.
“Memang harus di crosscheck terlebih dahulu, kira kira cocoknya hidran atau APAR,” kata Ima.
Saat meninjau lokasi kebakaran, beberapa warga juga mengeluhkan soal sulitnya mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk menjangkau lokasi karena keterbatasan lokasi dan banyaknya kabel listrik yang menjuntai.
Namun, kata Ima, persoalan itu perlu menjadi catatan dan pembelajaran bagi pihak Damkar agar bisa melakukan penanggulangan kebakaran sejak awal.
“Beberapa masyarakat menyampaikan terkait adanya kesulitan ketika mobil damkar masuk karena kondisi kabel, jalanan yang agak kecil. Ini bisa menjadi pelajaran juga buat damkar agar kita bisa menanggulangi dari awal,” kata Ima.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Evakuasi Sarang Tawon di Ponorogo, Dua Petugas Damkar dan Seorang Jurnalis Tersengat
Ponorogo (beritajatim.com) – Upaya evakuasi sarang tawon gung atau lebah madu hutan di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Ponorogo berakhir dengan insiden. Dua petugas pemadam kebakaran (Damkar) Ponorogo dan seorang jurnalis mengalami sengatan lebah saat sarang berukuran besar itu dimusnahkan.
Laporan berawal dari keresahan warga. Sarang tawon yang menempel di pohon mangga milik Bu Kasmi berada sangat dekat dengan rumah. Bahkan, sebelum dievakuasi, sudah ada seorang lansia tersengat hingga mengalami panas dingin selama tiga hari.
“Ada sarang tawon itu sangat meresahkan, ada sekitar 4 rumah yang diganggu. Sudah ada sekitar 1 bulan, tapi tidak ketemu sarangnya. Setelah kelihatan, saya langsung laporkan ke Damkar. Respon mereka sangat cepat,” ungkap Mardiantoro, warga setempat, ditulis Senin (29/9/2025).
Saat mendatangi lokasi, petugas menemukan sarang dengan ukuran cukup besar. Diperkirakan usianya mencapai lima hingga enam bulan. Kondisi itu membuat evakuasi tidak mudah.
Awalnya, petugas Damkar mencoba metode manual dengan memanjat pohon. Namun ketinggian dan posisi sarang yang sulit, dijangkau membuat cara tersebut tak memungkinkan. Akhirnya, petugas menggunakan cara penyemprotan foam atau busa dari sabun cuci untuk melumpuhkan koloni tawon.
“Di sini ada tawon hutan, orang Jawa bilang tawon gung. Mau kita evakuasi secara manual ternyata tidak bisa dijangkau. Akhirnya kita gunakan foam busa untuk memusnahkan sarang tersebut. Sempat ada 2 petugas tersengat di tangan. Tawon ini cukup berbahaya karena ukurannya sedang sampai besar,” jelas Anang Adi Kartika, salah satu petugas Damkar Ponorogo.
Saat proses evakuasi berlangsung, ratusan tawon yang marah menyerang siapa pun di sekitarnya. Dua petugas Damkar dan seorang jurnalis yang tengah meliput kejadian ikut menjadi korban sengatan. Meski demikian, kondisi ketiganya tidak sampai membahayakan. Setelah berhasil dilumpuhkan, sarang yang berisi ratusan larva itu dibawa petugas ke tempat aman jauh dari permukiman warga. (end/kun)
-

Satu Rumah Warga di Gresik Ludes Terbakar, Diduga Akibat Korsleting Listrik
Gresik (beritajatim.com)– Sebuah rumah warga di Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Gresik, ludes dilalap, Senin (29/9/2025). Kebakaran diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik yang terjadi di bagian ruang tengah rumah.
Menurut keterangan saksi mata Agus warga setempat, api mulai terlihat sekitar pukul 13.00 WIB. Warga sekitar yang panik segera berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya sebelum akhirnya menghubungi petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Pos Driyorejo Gresik.
“Kami lihat api tiba-tiba membesar dari dalam rumah. Kami langsung teriak dan bantu menyiram dengan air seadanya tapi api terus membesar,” ujar Agus.
Sebanyak satu unit mobil pemadam kebakaran, dan satu unit mobil suplai air serta enam personil diterjunkan ke lokasi. Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian, namun seluruh bangunan rumah beserta isinya hangus tak tersisa.
Petugas Damkarla Gresik terus berupaya memadamkan api hingga benar-benar sudah padam. Setelah pasukan melakukan pembasahan dan pendingin area hingga tidak ada titik api dan asap yang bisa menimbulkan api.
Setelah rumah milik warga tersebut sudah steril tak ada titik api. Selanjutnya, petugas damkarla kembali menuju ke posko Pos Driyorejo standby monitor.
“Ini kesekian kalinya rumah warga dilalap api hingga ludes dilalap api,” ungkap A.Fathoni petugas damkarla.
Dinas Damkarla Gresik mencatat selama September 2025 ada 68 kejadian kebakaran. Baik itu padang ilalang maupun rumah warga. (dny/ted)
-

Bukan Strobo-Sirene, Patwal Pilih Pakai Cara Ini buat ‘Minta’ Jalan
Jakarta –
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri membekukan penggunaan sirene dan strobo di kendaraan pengawalan. Namun, aktivitas pengawalan terhadap beberapa pihak tetap berlaku.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Faizal menegaskan, pihaknya membekukan sementara penggunaan sirene dan rotator, bukan penghentian pengawalan. Menurut Faizal, pengawalan tetap dilakukan pada situasi mendesak dan kegiatan resmi yang diatur undang-undang.
Contohnya, kata Faizal, pengawalan tetap diberikan untuk kegiatan berskala besar dan kunjungan tamu negara.
“Misalnya KTT internasional di Bali atau tamu negara asing di Jakarta, itu harus tetap dilakukan (pengawalan) karena diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134. Hanya saja kita batasi, kita kurangi, bahkan kalau perlu tanpa menggunakan sirene atau rotator,” ujar Faizal seperti dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Kini, menurut Faizal, pengawalan kendaraan pribadi lebih selektif. Selain itu, Korlantas juga meminta anggota tidak menggunakan sirene atau rotator saat melintas di jam salat, acara kedukaan, maupun kegiatan keagamaan. Faizal mengatakan, sebisa mungkin patwal menggunakan public address ketimbang strobo dan sirene.
“Semaksimal mungkin gunakan public address di mobil atau motor untuk meminta jalan dengan sopan. “Mohon maaf, kami minta waktu, kami minta jalan.” Itu lebih baik. Ini masukan yang bagus karena masyarakat masih sangat peduli dan cinta kepada kepolisian,” tuturnya.
Terkait penggunaan lampu, Faizal menegaskan hal itu sudah jelas diatur dalam Pasal 59 ayat 5 UU Nomor 22 Tahun 2009.
“Lampu biru digunakan untuk kepolisian, lampu merah untuk damkar (pemadam kebakaran), ambulans, PMI, dan TNI. Sedangkan lampu kuning untuk petugas jalan tol, pekerja jalan, serta kendaraan truk besar atau pengangkut barang berbahaya. Artinya, hanya tiga kategori ini yang diatur dalam undang-undang,” pungkasnya.
(rgr/din)
-

Kebakaran Data Center Hancur Dilahap Api, Layanan Publik Lumpuh Total
Jakarta, CNBC Indonesia – Kebakaran dahsyat menghantam fasilitas data center raksasa milik pemerintah Korea Selatan yang dinamai ‘National Information Resources Service’ (NIRS), pada Jumat (26/9) pekan lalu. Insiden tersebut menyebabkan ratusan layanan pemerintah lumpuh total.
Dua hari setelahnya, otoritas polisi dan pejabat-pejabat dari National Forensic Service memasuki fasilitas yang kebakaran.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan mengatakan pada Minggu (28/9) bawah infrastruktur kritis sudah diperbaiki. Namun, butuh waktu hingga 2 minggu untuk sepenuhnya memulihkan sistem pasca kebakaran.
NIRS yang kebakaran, memegang peran kunci dalam menyediakan layanan pemerintah. Misalnya untuk melakukan verifikasi identitas, hingga mengeluarkan rekam jejak publik.
Data center yang rusak akibat kebakaran memblokir akses ke situs-situs pemerintah, serta layanan-layanan publik seperti Korea Post, Government24, dan aplikasi mobile ID.
Menurut otoritas pemadam kebakaran, insiden itu dipicu terbakarnya baterai lithium-ion dalam ruangan server di NIRS.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung meminta maaf atas insiden tersebut yang menyebabkan terhambatnya pelanan publik. Dalam rapat kabinet pada Minggu (28/9), di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat, Presiden Lee mendapat laporan terkait insiden kebakaran dan upaya-upaya pemulihan.
Secara total, ada 647 sistem informasi pemerintah yang disimpan di fasilitas data center NIRS di Daejeon. Sebanyak 96 di antaranya terkonfirmasi rusak akibat kebakaran, dikutip dari Korea Herald, Senin (29/9/2025).
Hingga Minggu (28/9), kantor pusat bencana menyatakan perbaikan infrastruktur yang diperlukan untuk memulihkan sistem telah selesai. Namun, butuh waktu untuk mengerjakan pemulihan jaringan lebih lanjut.
Menurut Kementerian Dalam Negeri, pemulihan seluruh 96 sistem yang rusak akan memakan waktu sekitar dua minggu, meskipun waktu pastinya masih belum jelas. Sementara itu, pemerintah akan fokus memulihkan sistem yang tidak terdampak untuk meminimalkan gangguan bagi masyarakat.
Hingga Minggu (28/9) pagi, lebih dari 50% perangkat jaringan yang terdampak sudah diaktifkan kembali. Selain itu, 763 dari 767 perangkat keamanan kritis sudah kembali beroperasi.
Lebih lanjut, unit pendingin dan anti lembab yang penting untuk menjaga stabilitas operasional server juga telah kembali bergungsi. Sebanyak 384 unit baterai lithium-ion yang hancur dilahap api sudah disingkirkan dari fasilitas sejak Sabtu (27/9) malam.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
-
/data/photo/2025/09/29/68da03f5a36b7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hawa Panas dan Bau Gosong Masih Tercium di Lokasi Kebakaran Taman Sari Megapolitan 29 September 2025
Hawa Panas dan Bau Gosong Masih Tercium di Lokasi Kebakaran Taman Sari
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com–
Hawa panas dan bau gosong yang menyengat masih terasa di lokasi kebakaran rumah di Gang Langgar, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat, pada Senin (29/9/2025) pagi.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, api yang melahap permukiman padat tersebut sudah berhasil dipadamkam.
Namun, di beberapa titik yang terletak di dalam gang sempit, masih terdapat kepulan asap dari sejumlah barang seperti sisa kayu dan papan yang terbakar.
Saat menelusuri sejumlah gang di bagian tengah lokasi kebakaran, bau dari barang-barang yang hangus masih terasa menyengat. Hawa panas pun masih menyeruak, terutama di dekat bangunan yang terletak di gang selebar satu motor.
Rumah-rumah warga yang terbakar tampak hancur, hanya menyisakan tembok-tembok yang masih berdiri. Warga sekitar terlihat tengah membersihkan puing dan sampah yang menghalangi jalan, terutama di rumah yang berada di bagian pinggir.
Sementara, sejumlah warga lain tengah mencoba merobohkan dinding-dinding rumah yang terlihat lapuk agar tidak membahayakan.
Sulaiman, Ketua RT 07 RW 06 mengonfirmasi bahwa saat ini ratusan rumah yang terdampak masih dalam proses pendinginan.
“Saat ini masih pendinginan, masih ada asap di beberapa tempat. Warga juga gotong royong beresin puing dan ngerobohin tembok, biar enggak bahaya,” kata Sulaiman kepada
Kompas.com
, Senin.
Ia menambahkan, api sempat kembali menyala hingga sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.
“Makanya kalau masuk ke dalam, itu masih bahaya,” ucapnya.
Adapun, warga yang terdampak kebakaran terlihat menggelar terpal untuk duduk di bagian pinggir jalan kampung.
Sejumlah warga juga mengungsi di beberapa titik yang telah disiapkan, yakni masjid, posko, hingga Kantor Kelurahan Tangki.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Gang Langgar I, Taman Sari, Jakarta Barat pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 10.00 WIB pagi.
Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin mengatakan bahwa objek terbakar merupakan rumah tinggal.
“Objek yang terbakar rumah tinggal,” kata Syarifuddin dalam keterangannya, Minggu.
Syarifuddin menyebut, petugas pemadam kebakaran pertama kali menerima laporan dari seorang warga.
Selama proses pemadaman, 240 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/28/68d93cb02bc6b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal Usai Kebakaran Lebih dari 12 Jam di Taman Sari Jakbar Megapolitan 29 September 2025
Ribuan Warga Kehilangan Tempat Tinggal Usai Kebakaran Lebih dari 12 Jam di Taman Sari Jakbar
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kebakaran besar melanda permukiman padat penduduk di Jalan Gang Langgar 1, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (28/9/2025).
Peristiwa ini menyebabkan ratusan rumah hangus terbakar dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifuddin, menjelaskan sedikitnya terdapat 319 kepala keluarga atau 1.268 jiwa terdampak dalam musibah ini. Meski demikian, ia memastikan tidak ada korban jiwa.
“Ada 319 kepala keluarga atau 1.268 jiwa yang terdampak,” ujar Syarifuddin.
Menurut catatan Gulkarmat, laporan kebakaran masuk pukul 10.04 WIB. Enam menit kemudian, 24 unit mobil pemadam dengan 120 personel tiba di lokasi. Namun, kondisi permukiman yang padat membuat api cepat menjalar.
“Luas area yang terbakar di Tamansari sekitar 10.406 meter persegi,” kata Syarifuddin. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 35 miliar.
Proses pemadaman berlangsung hingga malam hari. Api baru benar-benar padam pada pukul 23.09 WIB.
Hingga menjelang tengah malam, petugas masih melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
Pantauan di lapangan menunjukkan kawasan sekitar gelap gulita karena aliran listrik diputus.
Warga tampak menggunakan cahaya ponsel untuk melihat kondisi rumah mereka yang sudah rata dengan tanah.
Syarifuddin menyebut dugaan sementara penyebab kebakaran adalah masalah instalasi listrik.
“Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah fenomena listrik,” ucapnya. Namun, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas Sosial Jakarta Barat langsung menyalurkan bantuan logistik untuk para korban.
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Iqbal Akbarudin, hadir langsung menyerahkan bantuan bersama Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto.
Bantuan yang diberikan meliputi beras, mie instan, minyak goreng, ikan sarden, biskuit, selimut, handuk, popok bayi, hingga air mineral.
Selain itu, disediakan pula makanan siap saji sebanyak 1.500 boks untuk kebutuhan darurat warga.
“Kami berupaya segera hadir memberikan bantuan logistik agar warga tidak kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca kebakaran,” kata Iqbal, dilansir dari situs resmi Dinsos DKI Jakarta.
Pemprov DKI bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk menyiapkan tempat tinggal sementara dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.
Proses pendataan korban serta penyelidikan penyebab kebakaran masih berlangsung.
(Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

DKI kemarin, kebakaran rumah di Tamansari hingga Piala Gubernur
Jakarta (ANTARA) – Sederet peristiwa terjadi di Jakarta pada Minggu (28/9), mulai dari kebakaran rumah di Tamansari, Jakarta Barat hingga ratusan pesilat bersaing untuk memperebutkan Piala Gubernur.
Berikut sejumlah berita yang dapat disimak kembali untuk menemani aktivitas Anda pada pagi hari ini:
1. Pemadaman kebakaran rumah di Tamansari terkendala sumber air
Jakarta (ANTARA) – Pemadaman kebakaran rumah di Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat terkendala jauhnya sumber air dan padatnya permukiman warga.
“Kendalanya sumber air, kemudian rumah yang padat, agak cepat perambatannya. Tapi ini lompatan api, karena angin kencang, situasi panas, tahu-tahu ada lompatan ke RW lain (dari RW 06 ke RW 05),” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarif di lokasi, Minggu.
Selengkapnya
2. Bansos KAJ dan KPDJ untuk September 2025 mulai disalurkan
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menyalurkan bantuan sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar kepada penerima manfaat Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ) dan Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) untuk periode September 2025.
Selanjutnya
3. Ini kata legislator DKI terkait MBG
Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi, namun tidak dihentikan karena hingga saat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 20 juta anak sekolah, ibu hamil dan penerima lainnya di 38 provinsi Indonesia.
Selengkapnya
4. DKI siap adakan “Jakarta Penuh Warna” setiap bulan
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap mengadakan acara seni dan budaya untuk masyarakat bertajuk “Jakarta Penuh Warna” saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, setiap bulan.
Selanjutnya
5. Ratusan pesilat Betawi perebutkan Piala Gubernur Jakarta
Jakarta (ANTARA) – Ratusan pesilat Betawi dari berbagai wilayah di Jakarta memamerkan kemampuan terbaiknya untuk memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu.
Berkumpulnya 150 jagoan silat dari Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat itu untuk mengikuti “Festival Pencak Silat Betawi”.
Selengkapnya
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.