Kasus: kebakaran

  • Polres Tangsel Gelar Apel Operasi Lilin, Pastikan Kesiapan Pelayanan Nataru

    Polres Tangsel Gelar Apel Operasi Lilin, Pastikan Kesiapan Pelayanan Nataru

    Jakarta

    Polres Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar apel gelar pasukan Operasi Lilin 2025. Apel dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana dan prasarana dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Apel dipimpin langsung Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang di Lapangan Apel Polres Tangsel, Jumat (19/12/2025). Apel diikuti oleh personel gabungan yang terdiri dari Polres Tangsel, Polisi Militer, TNI, Jasa Raharja, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan, Pokdarkamtibmas, Saka Bhayangkara, serta unsur potensi masyarakat.

    Foto: Polres Tangsel menggelar apel Operasi Lilin 2025 dalam rangka pengamanan Nataru 2026 (dok. istimewa)

    Dalam kesempatan tersebut, AKBP Victor membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam amanatnya, Kapolri menyampaikan pesan kamtibmas agar perayaan Nataru dapat berjalan baik dan lancar.

    “Pastikan masyarakat dapat mengetahui setiap informasi terkait layanan kepolisian, pesan-pesan kamtibmas, ketentuan dalam Surat Keputusan Bersama, informasi cuaca, hingga penerapan rekayasa arus lalu lintas, sehingga seluruhnya dapat terlayani dengan baik. Keberhasilan pelayanan Nataru merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, terus tingkatkan soliditas dan sinergisitas dalam pelaksanaan tugas, karena hal tersebut menjadi kunci utama keberhasilan operasi,” ujar AKBP Victor.

    Foto: Polres Tangsel menggelar apel Operasi Lilin 2025 dalam rangka pengamanan Nataru 2026 (dok. istimewa)

    Usai pelaksanaan apel, Kapolres bersama Wakil Wali Kota dan para pejabat terkait melakukan pengecekan kendaraan operasional roda dua dan roda empat yang akan digunakan selama Operasi Lilin 2025. Pada kesempatan tersebut, Kapolres juga menyerahkan dua unit mobil dinas Pamapta kepada Polsek Ciputat Timur dan Polsek Kelapa Dua guna meningkatkan kegiatan patroli serta pelayanan kepada masyarakat.

    (dek/idn)

  • Cerita Megawati Cek Gudang Bantuan Bencana, Heran Isinya Cuma Mie Instan

    Cerita Megawati Cek Gudang Bantuan Bencana, Heran Isinya Cuma Mie Instan

    Jakarta

    Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menceritakan pengalamannya saat mengecek sebuah gudang di lokasi bencana yang hanya berisi mie instan. Dia mengaku heran karena gudang itu hanya ada satu jenis makanan.

    “Pernah Ibu, di sebuah tempat. Bantuannya mana? Waktu itu sudah wapres. Wah, dikasih tahu gudang. Isinya hanya apa? Hanya mie. Lah, kok mie? Mau bikin mie-nya itu di mana ya? Mie itu, apa sih? Ah, instan,” kata Megawati dalam Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).

    Dia menyebut, relawan yang turun membantu korban bencana harus punya kepekaan mengenai kebutuhan korban bencana. Terlebih mie juga perlu dimasak menggunakan alat masak.

    “Jadi kamu mesti lihat ini. Apa yang diperlukan. Karena kalau mie semua, kembung perut orang. Loh, iya dong? Terus mie-nya mau diapakan? Jadi apa? Instan itu ya, yang pakai plastik itu toh,” jelasnya.

    Dia menyarankan, agar relawan yang turun ke lokasi bencana membuka dapur umum. Sehingga bahan mentah yang ada dapat diolah menjadi makanan.

    Dalam hal ini, Megawati menyebut bencana yang dia lihat saat itu adalah bencana kering seperti misalnya kebakaran. Sehingga perlu berhati-hati bila membuat masakan dengan api.

    “Di Baguna ini kan saya buat dapur umum. Jadi tidak ada perintah lagi. Begitu Bagunan turun, harus buka dapur umum. Dan pada waktu seperti sekarang, dapur umumnya harus dapur umum dengan masakannya itu basah,” imbuh dia.

    (dek/dek)

  • Mbak Wali Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025, Pastikan Pengamanan Nataru di Kota Kediri Kondusif

    Mbak Wali Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025, Pastikan Pengamanan Nataru di Kota Kediri Kondusif

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat “Lilin Semeru 2025” di Halaman Balai Kota Kediri, Jumat (19/12/2025). Apel tersebut digelar untuk memastikan kesiapan pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 agar berjalan aman, tertib, dan kondusif.

    “Lembaran tahun 2025 akan segera kita tinggalkan. Pada penghujung tahun, kita akan dihadapkan pada dua agenda besar, yaitu perayaan natal 2025 dan tahun baru 2026. Di mana kedua moment ini akan dirayakan oleh umat kristiani dan masyarakat lainnya,” ujar Vinanda Prameswati saat menyampaikan amanat apel.

    Wali kota yang akrab disapa Mbak Wali itu menjelaskan, momentum Natal dan Tahun Baru akan diikuti dengan peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat, baik sebelum, saat, maupun setelah perayaan. Peningkatan aktivitas tersebut diperkirakan terjadi di berbagai pusat keramaian seperti tempat ibadah, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, objek wisata, stasiun kereta api, terminal bus, hingga jalan-jalan protokol yang menjadi titik kumpul masyarakat saat pergantian tahun.

    Namun di balik suasana suka cita tersebut, Mbak Wali mengingatkan adanya potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat yang perlu diantisipasi bersama. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menentu dengan potensi hujan intensitas sedang hingga tinggi juga dapat berdampak pada genangan, gangguan lalu lintas, serta keselamatan pengguna jalan.

    “Hari ini kita menggelar pelaksanaan Apel Operasi Lilin Semeru 2025 dalam upaya mewujudkan situasi kamtibmas yang kondusif selama perayaan Natal 2025 dan tahun baru 2026. Operasi ini akan tanggal 20 Desember 2025 hingga tanggal 2 Januari 2026. Operasi ini bersifat kemanusiaan dengan mengedepankan tindakan pre-emtif dan preventif yang didukung kegiatan intelejen, berupa deteksi dini maupun deteksi aksi, serta penegakan hukum secara tegas dan profesional,” jelasnya.

    Dalam pelaksanaannya, Pemkot Kediri bersama Polri dan TNI menyiapkan personel dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran, serta unsur elemen masyarakat lainnya. Sebanyak tujuh pos pengamanan dan pos pelayanan disiagakan di titik-titik strategis, di antaranya Pospam Gereja Setia Bhudi, Jalan Ahmad Yani, Jalan Veteran, Puhsarang, Gringging, Pospam Terpadu Jalan Dhoho, serta Pos Pelayanan Alun-alun Kota Kediri.

    “Saya berharap melalui operasi ini kita dapat menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh masyarakat Kota Kediri dalam merayakan Natal dan tahun baru,” ungkap wali kota termuda di Indonesia itu.

    Untuk mewujudkan pengamanan yang optimal, Mbak Wali menekankan sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian seluruh personel. Di antaranya penguatan koordinasi dan sinergitas antarinstansi, kewaspadaan terhadap segala bentuk ancaman, mitigasi rutin di lokasi keramaian dan objek vital, pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat, menjaga profesionalisme dan nilai kemanusiaan, serta antisipasi terhadap dampak cuaca ekstrem.

    “Mari kita laksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Saya yakin, dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan Kota Kediri yang aman, damai, dan sejahtera. Mari kita rayakan Natal 2025 dengan penuh suka cita dan mari sambut pergantian tahun ini dengan penuh optimisme dan harapan,” pungkasnya.

    Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim menambahkan, hingga saat ini potensi kerawanan di wilayah Kota Kediri masih dalam kondisi landai dan terus dipantau secara berjenjang mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga daerah. Penempatan pos pengamanan dan pos pelayanan dilakukan dengan mempertimbangkan kedekatan dengan aktivitas masyarakat dan jalur liburan.

    “Silahkan masyarakat melakukan ibadah Natal dengan tenang dan nyaman. Mari kita jaga Kota Kediri tetap aman dan nyaman saat Natal dan tahun baru,” imbuhnya.

    Apel gelar pasukan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Karumkit Bhayangkara Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, perwakilan Forkopimda, kepala OPD terkait, para stakeholder, serta tamu undangan lainnya. [nm/ted]

  • Siaga Hidrometeorologi, BPBD Pamekasan Catat 19 Bencana Alam Terjadi Selama Awal Desember 2025

    Siaga Hidrometeorologi, BPBD Pamekasan Catat 19 Bencana Alam Terjadi Selama Awal Desember 2025

    Pamekasan (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan mencatat terjadinya 19 peristiwa bencana alam hanya dalam kurun waktu 18 hari, terhitung sejak 1 hingga 18 Desember 2025. Lonjakan intensitas kejadian ini terpantau sejak didirikannya Pos Terpadu Darurat Bencana Hidrometeorologi awal bulan ini.

    Data tersebut dirilis resmi oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Pamekasan. Cuaca ekstrem menjadi jenis bencana yang paling mendominasi wilayah Pamekasan dalam periode singkat tersebut.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Pamekasan, Akhmad Dhofir Rosidi, mengonfirmasi data tersebut saat ditemui di lokasi posko utama.

    “Sejak awal didirikan pos terpadu Hidrometeorologi yang terpusat di area Arek Lancor, sejak awal Desember 2025. Tercatat ada 19 peristiwa bencana alam kejadian di Pamekasan,” kata Akhmad Dhofir Rosidi, Jumat (19/12/2025).

    Dhofir merinci, dari total kejadian yang ada, terdapat empat jenis bencana spesifik yang telah melanda Bumi Gerbang Salam.

    “Dari 19 peristiwa bencana yang terjadi sejak awal Desember 2025, meliputi 10 cuaca ekstrem, 7 peristiwa tanah longsor, 1 kebakaran gedung, serta 1 kejadian banjir di Kecamatan Waru,” ungkapnya.

    BPBD Pamekasan sendiri telah memetakan 12 jenis potensi bencana yang rawan terjadi di wilayahnya. Selain empat jenis yang sudah terjadi, Dhofir memperingatkan masyarakat mengenai ancaman bencana lain yang kerap muncul beriringan dengan puncak musim penghujan.

    “Selain dari empat peristiwa bencana alam tersebut, juga terdapat beberapa jenis bencana alam yang berpotensi terjadi khususnya pada musim penghujan. Di antaranya bencana gelombang pasang dan abrasi, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tsunami, epidemi dan wabah penyakit, dan lainnya,” jelasnya.

    Menghadapi situasi ini, otoritas kebencanaan meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Warga diimbau untuk proaktif memberikan informasi cepat jika melihat tanda-tanda bahaya di lingkungannya.

    “Segera hubungi pihak terkait jika ada beberapa kejadian yang berpotensi terhadap bencana, baik di tingkat desa, kecamatan atau melalui pos terpadu,” imbaunya.

    Sebagai perbandingan data tahunan, sepanjang tahun 2024 lalu BPBD Pamekasan mencatat total 476 kejadian bencana alam. Angka tersebut didominasi oleh kekeringan sebanyak 269 kasus, diikuti cuaca ekstrem (103), kebakaran hutan dan lahan (31), kebakaran gedung (28), tanah longsor (23), banjir (20), gempa bumi (1), dan gagal teknologi (1). [pin/beq]

  • Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut

    Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut

    Jakarta

    Kebakaran hebat terjadi di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), hingga merenggut lima nyawa, Kamis (18/12). Setelah melalui pemeriksaan, Pemadam Kebakaran (Damkar) menyimpulkan, pemicunya charger mobil listrik.

    Kepastian tersebut disampaikan langsung Kasiops Damkar Jakut, Gatot Sulaiman. Menurutnya, charger yang bermasalah memicu ledakan pada mobil listrik. Kemudian apinya menyambar ke mana-mana.

    “Pemilik rumah sedang men-charge sebuah unit mobil listrik miliknya kemudian terjadi fenomena listrik yang menyebabkan ledakan pada mobil tersebut, lalu ledakan api tersebut menyambar minyak thinner dan kaleng cat,” kata Gatot Sulaiman, dikutip dari detikNews, Jumat (19/12).

    Kebakaran di Penjaringan, Jakut menewaskan 5 orang. Proses pemadaman berlangsung hampir 12 jam. (dok Polsek Penjaringan) Foto: Kebakaran di Penjaringan, Jakut menewaskan 5 orang. Proses pemadaman berlangsung hampir 12 jam. (dok Polsek Penjaringan)

    Gatot menjelaskan, api lantas membesar hingga kediaman terkait ikut terbakar. Kebakaran itu terjadi di Jalan Lopis Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, pada Kamis (18/12) pukul 20.13 WIB.

    Proses pemadaman berlangsung panjang hingga api dinyatakan padam total pagi tadi pukul 08.08 WIB. Bahkan, Damkar sampai mengerahkan 22 unit mobil dan 110 personel dalam upaya memadamkan api di TKP.

    “Yang terbakar 1 unit rumah kosong, 2 unit rumah penduduk untuk tempat usaha toko online,” tuturnya.

    Gatot kemudian menjelaskan alasan mengapa proses pemadaman berlangsung lama dan panjang. Menurutnya, ada banyak material mudah terbakar di lokasi kejadian.

    “Proses pendinginan di TKP kebakaran terhambat karena terdapat bahan B3, minyak thinner, cat, biji plastik, kertas, dan juga karena akses masuk TKP sempit dan bersekat,” kata dia.

    Lima orang tewas akibat kebakaran, yakni perempuan inisial B (56), pria TAM (70), perempuan inisial NTL (24), perempuan inisial GSL (7), dan seorang baby sitter.

    (sfn/din)

  • Kronologi Kebakaran di Penjaringan Tewaskan Lima Orang, Diduga Dipicu Pengecasan Mobil Listrik

    Kronologi Kebakaran di Penjaringan Tewaskan Lima Orang, Diduga Dipicu Pengecasan Mobil Listrik

    Liputan6.com, Jakarta – Kebakaran melanda rumah tinggal dan tempat usaha aksesoris di Jalan Lopis Teluk Gong Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (18/12) malam. Dalam peristiwa ini, lima orang meninggal dunia.

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu menduga kebakaran rumah dan gudang aksesoris di Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, yang menewaskan lima orang berasa dari pengecasan mobil listrik.

    “Api diduga berasal dari pengecasan mobil listrik di halaman rumah dan meluas membakar bangunan,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman di Jakarta, Jumat (19/12/2025). Dilansir Antara.

    Dia menjelaskan kronologi kebakaran. Dari keterangan saksi, pemilik rumah sedang mengisi daya baterai mobil listrik. Saat itu terjadi fenomena listrik yang menyebabkan ledakan pada mobil tersebut.

    Api mengenai minyak cat yang digunakan membuat aksesoris vas bunga. Api langsung membesar dan warga yang melihat kejadian langsung membantu memadamkan api dan menghubungi pemadam kebakaran (damkar) sekitar pukul 20.13 WIB.

    Kemudian petugas damkar terdekat dari Pos Damkar Pejagalan berangkat ke lokasi pukul 20.14 WIB lalu unit sampai di lokasi pukul 20.19 WIB. Selanjutnya melakukan proses pemadaman didukung oleh 21 unit lainnya.

    Dia mengatakan, dalam proses pendingin di lokasi kebakaran terhambat karena terdapat bahan B3 berupa minyak cat, cat, biji plastik dan kertas yang mudah terbakar.

    “Selain itu akses masuk ke lokasi juga sempit dan bersekat yang menjadi kendala dalam pendinginan,” kata dia.

  • 10 Gedung di Jakarta Disanksi SP1 karena Tak Penuhi Sertifikat Laik Fungsi

    10 Gedung di Jakarta Disanksi SP1 karena Tak Penuhi Sertifikat Laik Fungsi

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memeriksa lebih dari 3.500 gedung terkait Sertifikat Laik Fungsi (SLF) sebagai upaya pencegahan kebakaran.

    Dari hasil pemeriksaan, Surat Peringatan 1 (SP1) diberikan kepada 10 gedung yang dinilai tidak memenuhi ketentuan.

    “Kami rapat khusus untuk itu, 3.500-an gedung diperiksa. Kemudian ada beberapa gedung yang akhirnya kita keluarkan, ada 10 gedung, kita beri SP1,” kata Pramono di Jakarta, dikutip Jumat (19/12/2025).

    Meski begitu, Pramono menyampaikan, pihaknya tidak akan membuka identitas gedung-gedung yang mendapat sanksi tersebut. “Tapi saya mohon maaf enggak bisa menyebutkan gedung-gedungnya karena tidak etis,” ujarnya.

    Menurutnya, penertiban SLF dilakukan sebagai respons serius atas peristiwa kebakaran yang belakangan ini terjadi di Jakarta. Ia menegaskan Pemprov DKI tidak ingin tragedi serupa terulang, terutama di gedung-gedung yang berkembang tanpa kelengkapan izin.

    “Kami enggak mau terulang kembali. Terutama untuk gedung-gedung yang ‘tumbuh’. Jadi gedung-gedung yang tumbuh itu yang biasanya perizinannya tidak lengkap,” ucap Pramono.

     

  • Toko Aksesoris di Penjaringan Terbakar, 5 Orang Tewas Terpanggang

    Toko Aksesoris di Penjaringan Terbakar, 5 Orang Tewas Terpanggang

    Liputan6.com, Jakarta –  Kebakaran terjadi di Jalan Lindung Blok R3 RT. 01/012 Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, pada Kamis (18/12/2025). Api melumat satu bangunan rumah yang sekaligus tempat usaha toko online. Dalam kebakaran ini, lima orang ditemukan meninggal dunia.

    Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Agus Ady Wijaya menjelaskan, insiden itu terjadi pukul 20.10 WIB. Api pertama kali muncul dari salah satu rumah.

    “Pada saat saksi sedang bekerja menjaga parkiran di dekat lokasi, saksi melihat dan mendengar adanya percikan api disertai teriakan warga untuk memadamkan api, kemudian saksi mendekati sumber api dan selanjutnya melaporkan kepada pihak kepolisian,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).

    Tak lama berselang, petugas Polsek Metro Penjaringan datang ke lokasi dan mendapati rumah sudah terbakar. Bangunan itu digunakan sebagai rumah tinggal sekaligus usaha toko online.

    “Benar terjadi kebakaran rumah dan tempat yang dipergunakan untuk usaha Toko Online aksesoris pernak-pernik mote, dan banyak barang-barang berbahan plastik lainnya,” ujar dia.

  • Rumah dan Toko Aksesoris Kebakaran di Penjaringan, 5 Orang Tewas

    Rumah dan Toko Aksesoris Kebakaran di Penjaringan, 5 Orang Tewas

    Jakarta

    Dua unit bangunan berupa rumah dan toko aksesoris mengalami kebakaran di Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), semalam. Lima orang tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut.

    “Benar terjadi kebakaran rumah dan tempat yang dipergunakan untuk usaha toko online aksesoris pernak-pernik mote, dan banyak barang-barang berbahan plastik lainnya,” ujar Kapolsek Penjaringan Kompol Agus Adi Wijaya dalam keterangannya, Jumat (19/12/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/12) pukul 20.10 WIB di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakut. Mulanya saksi yang bekerja sebagai juru parkir di dekat lokasi melihat percikan api dan mendengar teriakan warga.

    Saksi kemudian mendekati sumber api dan melapor pihak kepolisian. Polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan Damkar serta Unit PLN untuk mematikan listrik.

    “Api terlihat membakar dari sisi rumah sebelah depan, dan arah kobaran api menuju bagian belakang rumah. Petugas dan warga di lapangan mendengar teriakan dari dalam rumah meminta tolong,” ucapnya.

    “Salah satu petugas Damkar sempat pingsan dan diselamatkan dengan memberikan oksigen. Selanjutnya, petugas dan warga mencoba mencari informasi 5 orang yang tinggal di rumah tersebut, tetapi tidak terlihat di sekitaran TKP dan tidak bisa dihubungi,” jelasnya.

    Per pukul 23.00 WIB, api dapat dipadamkan menggunakan 10 unit pemadam kebakaran. Pukul 23.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, Jumat (19/12) pagi dilakukan upaya pendinginan karena masih ada kepulan asap hitam. Proses pemadaman cukup lama dikarenakan di dalam rumah terbakarnya banyak bahan-bahan plastik yang sulit didinginkan.

    Per pukul 08.30 WIB polisi berhasil melakukan evakuasi lima jasad korban. Kelima jenazah dievakuasi ke RSCM untuk identifikasi.

    (mea/mea)

  • Hidup Sebatang Kara, Lansia Pikun di Bojonegoro Meninggal Terbakar di Rumah

    Hidup Sebatang Kara, Lansia Pikun di Bojonegoro Meninggal Terbakar di Rumah

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang lansia di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan setelah tubuhnya terbakar di dalam rumahnya sendiri. Korban berusia 70 tahun tersebut diketahui hidup sendirian dan mengalami kepikunan.

    Peristiwa kebakaran yang merenggut nyawa ini terjadi pada Kamis, 18 Desember 2025, sekitar pukul 11.00 WIB. Kejadian bermula ketika seorang tetangga korban, berinisial Y, mencurigai adanya kepulan asap dari rumah korban yang berlokasi di Dusun Putuk, Desa Karangsono, Kecamatan Dander.

    “Setelah dicek, terlihat korban sudah dalam keadaan terbakar di atas dipan tempat salat dekat tempat tidur,” ujar Kapolsek Dander, IPTU Warsito, Kamis (18/12/2025).

    Mengetahui keadaan tersebut, Y langsung berteriak meminta bantuan warga. Warga yang berdatangan kemudian berusaha memadamkan api dengan menyiram air. Namun, upaya itu sudah terlambat.

    Api berhasil dipadamkan, tetapi korban, yang diketahui bernama Rasmin (70), telah meninggal dunia dengan luka bakar yang hampir mencapai 100 persen di sekujur tubuhnya.

    Berdasarkan keterangan polisi dan data rekam medis dari Polindes Desa Karangsono, korban memiliki riwayat kesehatan yang rentan. Korban lanjut usia, mengalami sakit darah tinggi, dan sering lupa atau pikun.

    “Kebiasaannya adalah senang mengumpulkan barang-barang bekas dan membuat perapian (bediang) di dalam rumah,” ujar IPTU Warsito.

    Diduga, musibah terjadi saat korban hendak beristirahat. “Saat mau tiduran di atas dipan, korban membuat perapian dan diduga tidak sengaja membakar sarung yang dipakainya. Api membakar seluruh tubuhnya,” tambah Kapolsek.

    Karena korban tinggal sendirian, kejadian ini awalnya tidak diketahui orang lain. Setelah proses identifikasi, jenazah almarhum Rasmin telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

    Polisi menyimpulkan insiden ini sebagai kecelakaan atau musibah. Pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan. [lus/kun]