Kasus: jambret

  • Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Keajaiban datangnya tidak bisa diperkirakan. Keajaiban hanya datang ketika manusia terus berusaha tanpa mengenal lelah. Dalam kasus tewasnya Maya Dwi Ramadhani (21) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret. Keajaiban datang kepada kakak kandung Maya yang saat itu kebingungan mencari lokasi keberadaan adik gadisnya.

    Jam sudah menunjukan pukul 01.30 WIB, Maulidia Eka bingung mencari keberadaan adiknya yang baru saja menjadi korban Jambret di Jalan Arjuno pada Kamis (23/05/2024) malam. Saat itu, Maulidia baru saja mendapatkan informasi dari saksi yang melihat adiknya di Jambret. yang diketahui oleh Maulidia, dua pelaku jambret gagal membawa tas milik adiknya. Tas itu lalu diamankan saksi dan kembali diambil oleh Maulidia di rumah saksi di Jalan Dupak.

    Perempuan berusia 23 tahun itu melihat barang-barang yang diamankan seperti dompet, Iphone dan chargernya benar milik adiknya. Walaupun barang adiknya ditemukan, pikiran Maulidia kalut. karena Maya tidak diketahui keberadaanya. Maulidia pun memutuskan untuk mencari adiknya berkeliling di sekitar Jalan Arjuno.

    Waktu terus berlalu, angin malam semakin menusuk ke dalam tulang. Maulidia saat itu bersama ibunya Millah menyusuri jalan Tanjung Perak hingga ke BG Junction. Mereka berkeliling melewati Pom Bensin Bubutan hingga Jalan Pahlawan.

    Sambil keliling, Maulidia tersadar bahwa motor Honda PCX Merah yang dikendarai adiknya dipasangi oleh GPS. Ia pun membuka aplikasi GPS itu untuk menemukan lokasi sepeda motor Maya. Asumsinya, sepeda motor Honda PCX itu masih dikendarai oleh Maya.

    “Namun, karena aplikasi GPS nya akhir-akhir ini belum dibayar, jadi ga bisa kelacak posisinya dimana,” kata Milah, ibu kandung dari Maya, Minggu (26/05/2024).

    Selama satu jam lebih Maulidia dan Millah mencari Maya namun tidak menemukan hasil. Aplikasi GPS itu merupakan satu-satunya cara agar Maya cepat ditemukan, pikir Maulidia. Maulidia tidak berhenti memencet aplikasi GPS-nya.

    Rasa lelah fisik dan pikiran sudah mulai menyerang. Harapan untuk menemukan Maya sudah semakin menipis.

    Di sela-sela rasa pasrah itu, keajaiban datang. Tiba-tiba aplikasi GPS yang sudah tidak dibayar dan tidak bisa digunakan itu menunjukan dimana letak sepeda motor Maya. Lokasinya berada di kantor Polsek Bubutan. Maulidia bersama Milah pun langsung menuju kantor Polsek Bubutan.

    Sesampainya di kantor Polsek Bubutan, Maulidia dan Milah menemukan sepeda motor honda PCX merah milik Maya. Namun tetap keberadaan Maya tidak ditemukan.

    Mereka pun menanyakan keberadaan Maya ke anggota Polsek Bubutan. Bak disambar petir, Maulidia kaget ketika anggota Polsek Bubutan memberi tahu bahwa Maya dalam kondisi kritis karena kecelakaan usai mengejar jambret di Jalan Semarang.

    Maya kritis setelah pelaku jambret bisa menendang sepeda motor Honda PCX yang dikendarai Maya. Maya lalu terlempar ke sisi kanan. disaat yang bersamaan, ada mobil yang melintas. Tubuh Maya lantas terlindas mobil. Sekujur tubuh Maya pun luka-luka.

    “Saya melihat ada jahitan baru di tulang rusuk dekat ketiaknya. Lalu di bagian punggung anak saya itu memar semua,” tutur Milah dengan nafas berat menahan tangis.

    Oleh petugas Polsek Bubutan, Mauilidia dan Milah diarahkan menuju RSUD dr. Soetomo karena Maya dievakuasi dalam kondisi kritis setelah dengan luka pendarahan di kepala.

    Maulidia dan Milah pun menuju rumah sakit. Di sepanjang jalan, Milah dan Maulidia tidak berhenti mengucap permohonan kepada sang Khalik agar Maya diberi keselamatan.

    Sesampainya di Rumah Sakit dr Soetomo Maulidia mencari keberadaan adiknya di IGD. Namun ternyata Maya sudah dipindah ke salah satu lorong dalam kondisi tertutup kain putih.

    “Di situ saya sudah histeris. Saya lihat rambut dan pakaiannya benar anak saya. Sambil menutup kainnya, saya bilang;ya Allah Surga kamu, Nak,” ucap Milah sambil menangis.

    Kini keluarga akan medesak dan berdoa agar pelaku jambret yang menyebabkan Maya tewas segera ditangkap. Keluarga akan terus berusaha sampai keajaiban datang. Sama seperti ketika notifikasi GPS yang sudah tidak bisa muncul karena tidak dibayar kembali muncul normal. Keluarga akan terus menunggu keajaiban sembari mendoakan Maya agar tenang di sisi Allah SWT. [ang/but]

  • Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak keluarga dari Maya Dwi Ramdani, mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/05/2024) malam belum melapor ke pihak kepolisian.

    Diketahui, Maya menjadi korban penjambretan saat melintas di Jalan Arjuno. Saat itu, Maya mengendarai Honda PCX L 2657 ME untuk mengejar dua pelaku jambret yang mengendarai sepeda motor kopling.

    “Keluarga masih belum melapor karena masih berduka. Namun, kita sudah memeriksa satu saksi dan mengamankan CCTV dari lokasi,” kata Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes saat dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (24/5/2024) malam.

    Dari rekaman CCTV yang diamankan polisi mengetahui bahwa pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor berkopling. Saat ini Polsek Sawahan masih bekerja untuk menemukan dua pelaku jambret yang membuat mahasiswi Prodi Manajemen Dakwah UINSA itu tewas dengan menderita cidera otak ringan dan pendarahan pada kepala bagian kanan.

    “Kami masih memeriksa dan melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku. mohon bersabar,” imbuh Domingos.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono memastika anggotanya akan bekerja maksimal untuk mengejar pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. Sehingga, keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Surabaya bisa kondusif.

    “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan. Kami pastinya akan bekerja maksimal untuk masyarakat kota Surabaya,” pungkas Hendro.

    Diketahui, Maya sempat dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dalam kondisi kritis oleh BPBD Kota Surabaya. Namun, setelah mendapatkan perawatan intensif oleh tim dokter, Maya menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal. Saat ini, jenazah Maya sudah dikebumikan oleh keluarga. [ang/suf]

  • Keajaiban di Kasus Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Ini Barang yang Ditemukan

    Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya, Maya Dwi Ramdani tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/5/2024) malam. Ia menjadi korban jambret di Jalan Arjuno, Sawahan arah ke Jalan Semarang.

    Dari Informasi yang dihimpun beritajatim.com, petugas yang melakukan evakuasi tidak menemukan handphone beserta dompet yang berisikan identitas di lokasi tewasnya mahasiswi  itu. Dari data laporan yang dikeluarkan oleh command center 112, petugas hanya menemukan tas warna ungu berisikan alat-alat make up dan sepeda motor Honda PCX L 2657 ME yang dikendarai Maya.

    “Tidak ada saksi yang mengetahui peristiwa penjambretan itu secara utuh. Kami baru memeriksa satu saksi dan mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ujar Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes, Jumat (24/5/20240 malam.

    Dari informasi yang dihimpun, Maya saat itu melintas di Jalan Arjuno usai bertransaksi bahan untuk kegiatan Jumat berkah. Dua pelaku yang mengendarai sepeda motor berkopling berhasil merampas tas Maya. Korban yang kaget langsung mengejar dua pelaku yang mengarah ke Jalan Semarang.

    Saat berada di Jalan Semarang, tidak ada yang tahu pasti bagaimana Maya bisa jatuh dan tergeletak. Warga sekitar dan pengendara yang kebetulan melintas hanya mendengar suara sepeda motor yang jatuh dan teriakan dari Maya.

    Sejumlah warga sekitar hanya mengetahui Maya yang mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu dan celana hitam sudah tergeletak di pinggir jalan Semarang tepatnya di depan Indomaret dengan luka pendarahan di bagian kepala kanan.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono berkomitmen untuk segera menangkap pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. dirinya akan mengerahkan anggotanya untuk segera menangkap pelaku. “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan warga Kota Surabaya,” pungkasnya.

    Diketahui, dalam waktu sebulan telah terjadi 2 kali peristiwa jambret di Jalan Arjuno. Aksi pertama terjadi di dekat simpang empat Jalan Arjuno-Jalan Pasar Kembang. Dalam peristiwa itu, korban berhasil mempertahankan tasnya dan pelaku kabur setelah diteriaki.

    Peristiwa kedua dialami oleh Maya, Mahasiswi program studi Manajemen Dakwah yang dikenal sebagai aktivis kampus itu menjadi korban jambret oleh dua pelaku mengendarai sepeda motor kopling. Maya sempat mengejar kedua pelaku sebelum akhirnya jatuh di Jalan Semarang dan mengalami pendarahan kepala. [ang/suf]

  • Jalan Arjuno Lokasi Favorit Pelaku Jambret, Mahasiswi Tewas Jadi Korban

    Jalan Arjuno Lokasi Favorit Pelaku Jambret, Mahasiswi Tewas Jadi Korban

    Surabaya (beritajatim.com) – Jalan Arjuno Surabaya tampaknya masih menjadi tempat favorit bagi para pelaku jambret untuk melancarkan aksinya. Terbaru, Mahasiswi UINSA Maya Dwi Ramdani tewas di Jalan Semarang setelah sebelumnya menjadi korban jambret di Jalan Arjuno, Kamis (23/05/2024) malam. Maya reflek mengejar pelaku sampai ke Jalan Semarang dan terjatuh di jalan.

    Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos de Fatima Ximenes mengatakan dalam sebulan terakhir sudah ada 2 kejadian jambret di Jalan Arjuno. Pada aksinya yang pertama, pelaku gagal melakukan aksinya setelah korban berhasil menarik kembali tas miliknya. Kejadian itu terjadi di dekat perempatan Jalan Arjuno-Jalan Pasar Kembang.

    “Di sepanjang jalan (Arjuno) itu sudah kejadian 2 kali. Kemarin beberapa waktu sempat terjadi namun pelaku gagal,” kata Domingos, Jumat (24/05/2024).

    Domingos menjelaskan, Jalan Arjuno tampaknya menjadi favorit para pelaku jambret karena track jalan yang lurus dan panjang. Kalaupun korban mengejar pelaku, banyak jalan tembusan untuk kabur. Selain itu, penerangan di Jalan Arjuno juga redup jika malam hari.

    “Jalan Arjuno itu kan track nya lurus. Lalu penerangannya kan juga kurang. Itu yang dibuat pelaku menjadi celah biar bisa beraksi. Selain itu jalan untuk kabur juga banyak. Bisa masuk Pakis, Petemon sampai Jalan Semarang,” imbuh Domingos.

    Selain itu, menurut analisa Domingos selama menjadi Kapolsek Sawahan, pelaku jambret kerap kali menjadikan ibu-ibu dan perempuan remaja menjadi sasaran. Oleh sebab itu, ia menghimbau kepada masyarakat Surabaya khususnya perempuan untuk tidak keluar pada jam rawan. “Himbauan kita itu keluar tidak kepentingan jangan keluar sampai tengah malam. Remaja perempuan itu jadi incaran. Kebanyakan menjadi korban itu ibu-ibu atau remaja perempuan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa kejahatan jalanan seperti jambret selalu menjadi perhatian khusus pihaknya. Karena kejahatan jalanan seperti jambret meresahkan warga Kota Surabaya dan berpeluang besar menghilangnkan nyawa. “Perkara jambret tetap kami atensi. Krn sangat meresahkan,” tegasnya.

    Diketahui, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tewas di RSUD dr. Soetomo setelah jatuh dari motornya pada Kamis (23/05/2024) malam di Jalan Semarang. Sebelum jatuh dari motornya, Mahasiswi bernama Maya Dwi Ramdani itu menjadi korban jambret di Jalan Arjuno dan memutuskan untuk mengejar pelaku jambret sampai di Jalan Semarang. Dari keterangan saksi di lapangan diduga pelaku berjumlah 2 orang dan mengendarai sepeda motor berkopling. (ang/kun)

  • Mahasiswi Surabaya Tewas Kecelakaan Usai Dijambret

    Mahasiswi Surabaya Tewas Kecelakaan Usai Dijambret

    Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tewas di RSUD dr. Soetomo setelah jatuh dari motornya pada Kamis (23/5/2024) malam di Jalan Semarang. Sebelum jatuh dari motornya, mahasiswi bernama Maya Dwi Ramdani itu menjadi korban jambret di Jalan Arjuno dan memutuskan untuk mengejar pelaku jambret sampai di Jalan Semarang.

    Parno salah satu saksi di lokasi mengatakan bahwa Maya saat itu melaju dari arah Jalan Pasar Kembang menuju ke arah Jalan Semarang. Saat melintas di Jalan Arjuno, korban dipepet dua orang yang mengendarai sepeda motor kopling.

    “Pelaku dua orang mas. Saat itu korban sempat teriak lalu dikejar sendiri sama korban,” kata Parno, Jumat (24/5/2024) malam.

    Saat tiba di Jalan Semarang, korban kehilangan kendali atas motornya karena terserempet mobil hingga terjatuh. Korban terjatuh ke arah trotoar jalan. Maya sempat dilarikan ke RS Soewandi sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dan meninggal dunia pada Jumat (24/05/2024) subuh.

    Sementata itu, Kapolsek Sawahan Kompol Domingos Xe Ximenes mengatakan pihaknya sudah mengetahui kejadian penjambretan itu. Saat ini polisi masih menganalisa rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi untuk menangkap pelaku.

    “Tadi kami sudah minta rekaman CCTV. Saat ini masih kami selidiki untuk menangkap pelaku,” kata Domingos.

    Domingos menjelaskan sampai saat ini keluarga belum membuat laporan di Polsek Sawahan. Namun, pihaknya tetap menyelidiki kasus ini agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.

    “Keluarga belum melapor karena masih berduka. Namun, kita sudah melakukan pemeriksaan pada 1 saksi dan mengamankan CCTV di lokasi,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja maksimal untuk menangkap pelaku. Apalagi, kejahatan jambret merupakan tindakan yang meresahkan warga Kota Surabaya.

    “Perkara jambret tetap kami atensi. Krn sangat meresahkan,” tutupnya. [ang/beq]

  • Polisi Kantongi Identitas Jambret Handphone di Pasar Kembang yang Kabur

    Polisi Kantongi Identitas Jambret Handphone di Pasar Kembang yang Kabur

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah melakukan interogasi dan pemeriksaan kepada Ahmad Fuad (25) jambret handphone yang tertangkap warga di Traffic Light (TL) flyover Pasar Kembang, Rabu (22/05/2024) kemarin, polisi mendapatkan identitas dari pelaku lainnya yang kabur.

    Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Sentosa mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas dari eksekutor jambret yang kabur. Saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran.

    “Tersangka yang diamankan adalah Ahmad Fuad (25) yang masih buron Maulana. Saat ini anggota sudah melakukan pengejaran,” kata Rizki saat dihubungi Beritajatim.com, Kamis (23/05/2024).

    Rizki menjelaskan dalam peristiwa penjambretan itu, pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario L 4693 WG warna putih. Diduga, korban berinisial UC dan FL sudah diikuti ketika keluar dari sebuah diskotik di Surabaya Pusat. Saat itu, kedua korban hendak pulang ke kamar kosnya di Jalan Putat Jaya.

    Ketika di sampai di TL Flyover Pasar Kembang, kedua pelaku langsung menjambret handphone UC yang saat itu dibonceng oleh FL. Dengan reflek cepat, FL sempat memberikan tendangan ke sepeda motor pelaku hingga keduanya terjatuh. “Posisi Ahmad Fuad tertindih sepeda motor. Sedangkan Maulana berhasil kabur dengan membawa hasil kejahatan,” imbuh Rizki.

    Ahmad Fuad yang tidak bisa kabur lantas diamankan warga dan diserahkan ke Polsek Tegalsari. Rizki memastikan pihaknya akan bekerja maksimal untuk menangkap Maulana yang saat ini tengah buron. “Untuk detailnya nanti ya mas. Saat ini masih penyelidikan. Semoga cepat tertangkap,” pungkas Rizki.

    Diketahui, Jambret HP Surabaya dibekuk warga Tegalsari saat beraksi di TL Flyover Pasar Kembang, Rabu (22/05/2024) subuh. Dari peristiwa itu, 1 eksekutor handphone berhasil lari sambil membawa hasil kejahatannya.

    Uci (26) korban penjambretan itu mengatakan saat kejadian dirinya baru saja pulang dari tempat kerjanya di sebuah diskotik di Pusat Kota Surabaya. Ia saat itu melintas di Jalan Pasar Kembang untuk pulang ke rumahnya di jalan Putat Jaya. Dari keterangan Uci, pelaku yang tertangkap mengatakan bahwa rekannya yang berhasil kabur bernama Ahmad. Diduga, para jambret ini kerap menjadikan para gadis diskotik sebagai target sasaran. (ang/kun)

  • Story Pegawai Koperasi Kampus Lumajang Relakan Motor Dibawa Begal

    Story Pegawai Koperasi Kampus Lumajang Relakan Motor Dibawa Begal

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pegawai koperasi di Lumajang, Dwi Martha Alfia, menjadi korban begal motor pada Senin (20/5/2024) lalu. Peristiwa ini terjadi di depan Kampus IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang, saat Martha sedang menunggu temannya.

    Menurut Martha, saat itu ia sedang duduk di atas motornya, menunggu temannya yang mau mengambil angsuran. Tiba-tiba, empat orang dengan dua motor matic Vario berhenti di sampingnya dan langsung mengambil kunci kontak motornya.

    “Pas sekitar 18.03 WIB itu berhenti di depan kampus nunggu temen mau ambil angsuran. Tidak lama ada 4 orang dengan 2 motor matic Vario berhenti di sampingku langsung pegang kontak dan naik ke motorku, langsung kabur” ungkap Martha, Rabu (22/5/2024)

    Khoirul (24), salah satu mahasiswa kampus IAI Syarifuddin yang berada di sebuah warung terdekat, terkejut mendengar teriakan jambret dari Martha. Dia dan temannya kemudian lari untuk mengejar para pelaku, namun tidak berhasil.

    “Waktu itu pas di warung ada cewek berhenti di depan kampus, tiba-tiba teriak jambret. Langsung ke sana untuk melihat” jelas Khoirul

    Selain itu, di area sekitar kampus masih terdapat warung makan di kanan dan kiri jalan. Namun, setelah melewati kampus ke arah utara, jalan tersebut memang terkenal sepi. Martha menuturkan bahwa para pelaku diduga memang sengaja membuntuti dirinya dari belakang dan mengambil motornya saat ada kesempatan.

    “Sama-sama dari arah selatan. Terus pelaku ke utara, jalan raya Kedungjajang. Ada yang ngejar 2 orang tangannya kenak arit itu. Mereka bawa sajam semua” papar Martha

    Martha kini terpaksa merelakan motornya lengkap dengan surat-surat kendaraannya. Dia berharap agar polisi segera menangkap para pelaku dan mengembalikan motornya.

    “Itu motor milik pribadi, stnk dan bpkb juga di jok semuanya” jelas perempuan asal Desa Munder, Kecamatan Yosowilangun tersebut.

    Kasus begal motor di Lumajang memang marak terjadi. Warga berharap agar aparat penegak hukum dapat meningkatkan patroli dan keamanan di wilayah tersebut. (ted)

  • Story Pegawai Koperasi Kampus Lumajang Relakan Motor Dibawa Begal

    Cerita Pegawai Koperasi Relakan Motor Dibawa Kabur Begal di Area Kampus Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Seorang pegawai koperasi di Lumajang, Dwi Martha Alfia, menjadi korban begal motor pada Senin (20/5/2024) lalu. Peristiwa ini terjadi di depan Kampus IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang, saat Martha sedang menunggu temannya.

    Menurut Martha, saat itu ia sedang duduk di atas motornya, menunggu temannya yang mau mengambil angsuran. Tiba-tiba, empat orang dengan dua motor matic Vario berhenti di sampingnya dan langsung mengambil kunci kontak motornya.

    “Pas sekitar 18.03 itu berhenti di depan kampus nunggu temen mau ambil angsuran. Tidak lama ada 4 orang dengan 2 motor matic Vario berhenti di sampingku langsung pegang kontak dan naik ke motorku, langsung kabur” ungkap Martha, Rabu (22/5/2024)

    Khoirul (24), salah satu mahasiswa kampus IAI Syarifuddin yang berada di sebuah warung terdekat, terkejut mendengar teriakan jambret dari Martha. Dia dan temannya kemudian lari untuk mengejar para pelaku, namun tidak berhasil.

    “Waktu itu pas di warung ada cewek berhenti di depan kampus, tiba-tiba teriak jambret. Langsung ke sana untuk melihat” jelas Khoirul

    Selain itu, di area sekitar kampus masih terdapat warung makan di kanan dan kiri jalan. Namun, setelah melewati kampus ke arah utara, jalan tersebut memang terkenal sepi. Martha menuturkan bahwa para pelaku diduga memang sengaja membuntuti dirinya dari belakang dan mengambil motornya saat ada kesempatan.

    “Sama-sama dari arah selatan. Terus pelaku ke utara, jalan raya Kedungjajang. Ada yang ngejar 2 orang tangannya kenak arit itu. Mereka bawa sajam semua” papar Martha

    Martha kini terpaksa merelakan motornya lengkap dengan surat-surat kendaraannya. Dia berharap agar polisi segera menangkap para pelaku dan mengembalikan motornya.

    “Itu motor milik pribadi, stnk dan bpkb juga di jok semuanya” jelas perempuan asal Desa Munder, Kecamatan Yosowilangun tersebut.

    Kasus begal motor di Lumajang memang marak terjadi. Warga berharap agar aparat penegak hukum dapat meningkatkan patroli dan keamanan di wilayah tersebut. [ian]

  • Polisi Kantongi Identitas Jambret Handphone di Pasar Kembang yang Kabur

    Jambret HP Spesialis Gadis Diskotek Surabaya Berhasil Dibekuk Warga

    Surabaya (beritajatim.com) – Jambret HP dibekuk warga Tegalsari Kota Surabaya saat beraksi di TL Flyover Pasar Kembang, Rabu (22/05/2024) subuh. Sayangnya 1 eksekutor handphone berhasil lari sambil membawa hasil kejahatan.

    Uci (26) korban penjambretan mengatakan saat kejadian dirinya baru saja pulang dari tempat kerjanya di sebuah diskotek di Pusat Kota Surabaya. Ia melintas di Jalan Pasar Kembang untuk pulang ke rumahnya di jalan Putat Jaya.

    “Saya boncengan dengan teman saya FL. Teman saya yang nyetir,” kata Uci saat ditemui Beritajatim.com di Polsek Tegalsari.

    Sesampainya di TL Pasar Kembang tepatnya di bawah Flyover, 2 pelaku mengendarai Honda Vario L 4693 WG warna putih memepet dan langsung mengambil handphone yang sedang dipakai untuk merekam jalanan Surabaya. Sebelum 2 jambret itu kabur, FL yang membonceng Uci berhasil menendang sepeda motor korban hingga terjatuh.

    “Jadi yang nyetir itu kecepit sepeda motor. Dia ga bisa lari. Yang eksekutornya bawa handphoneku kabur,” imbuh Uci.

    Uci pun meneriaki eksekutor yang terjepit sepeda motor itu dengan tujuan minta tolong. Pengendara dan warga sekitar yang mendengar teriakan Uci lantas mengamankan pelaku dan diserahkan ke Polsek Tegalsari.

    Dari keterangan Uci, pelaku yang tertangkap mengatakan bahwa rekannya yang berhasil kabur bernama Ahmad. Diduga, para jambret ini kerap menjadikan para gadis diskotek sebagai target sasaran.

    Sementara itu, Kapolsek Tegalsari Kompol Rizki Santosa saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan resmi atas peristiwa ini. [ang/but]

  • Sebabkan Korban Patah Kaki, Jambret Asal Gresik Diamankan Polisi

    Sebabkan Korban Patah Kaki, Jambret Asal Gresik Diamankan Polisi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Team Resmob TANSATRISNA Polres Mojokerto bersama Unit Reskrim Polsek Dawarblandong berhasil mengamankan pelaku penjambretan. Pelaku Raul Galih Saputro (20) diamankan di rumahnya di Dusun Njuwet, Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik.

    Aksi penjampretan dilakukan pelaku pada, Kamis (14/4/2024) sekira pukul 20.30 WIB. Saat itu, korban Semi (47) warga Dusun Brayuwetan RT 002 RW 005, Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto melintas di jalan tuangan Desa Brayublandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.

    Korban yang mengendarai sepeda motor ini dipepet pelaku dan menendang sepeda korban hingga terjatuh. Pelaku berhasil membawa kabur tas milik korban yang berisi uang tunai Rp2,5 juta, satu lembar STNK sepeda motor, kartu pengenal kerja, KTP, HP Oppo A54 dan seperangkat alat make-up milik korban

    Akibat tindak pidana pencurian dengan kekerasan tersebut, korban mengalami patah tulang kaki. Warga yang melihat korban kemudian membawa ke rumah sakit terdekat. Aksi penjambretan tersebut baru dilaporkan ke Polsek Dawarblandong pada, Rabu (1/5/2024) kemarin.

    “Aksi penjambretan baru dilaporkan korban pada Rabu kemarin sekira pukul 7 pagi dan pelaku berhasil diamankan di hari yang sama sekira pukul 16.30 WIB setelah petugas melakukan penyelidikan,” ungkap Kapolsek Dawarblandong, AKP Agus Sugiharto, Jumat (3/5/2024).

    Team Resmob TANSATRISNA Polres Mojokerto bersama Unit Reskrim Polsek Dawarblandong berhasil mengamankan pelaku di rumahnya di Dusun Njuwet, Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik. Di hadapan petugas, pelaku mengakui perbuatannya.

    “Setelah dilakukan introgasi terhadap terduga pelaku, terduga pelaku mengakui telah melakukan tindakan pidana pencurian dengan kekerasan seorang diri dan setelah dilakukan penggeledahan di dalam rumah pelaku, ditemukan sejumlah barang milik korban,” katanya.

    Diantaranya, satu unit HP merk Vivo warna hitam, STNK sepeda motor Nmax merah, kartu identitas perusahaan atas nama korban, satu buah tas warna coklat dan uang tunai sebesar Rp200 ribu. Guna penyelidikan lebih lanjut, pelaku dan barang bukti dibawa ke Polsek Dawarblandong.

    “Akibat kejadian tersebut selain mengalami patah tulang kaki sebelah kiri, korban juga mengalami kerugian sekitar Rp5 juta. Sementara terduga pelaku dijerat Pasal 365 Ayat (1) KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman sembilan tahun penjara,” tegasnya. [tin/kun]