Kasus: jambret

  • Pengunjung Kota Lama Surabaya Dijambret saat Berwisata Naik Becak

    Pengunjung Kota Lama Surabaya Dijambret saat Berwisata Naik Becak

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengunjung Wisata Kota Lama Surabaya menjadi korban penjambretan saat berwisata di Zona Pecinan Kya Kya, Senin malam 8 Juli 2024. Satu unit handphone (Hp) milik korban dibawa kabur pelaku.

    Kejadian ini diceritakan Kusnan di lokasi kejadian. Saat itu korban laki-laki menceritakan kalau Hp miliknya dijambret, saat sedang naik becak wisata.

    “Korban laki laki, kemarin mampir di warung saya dan bercerita kalau Hp miliknya dirampas jambret bermotor. Saat itu, dia sedang naik becak wisata,” terang Kusnan dihubungi beritajatim.com, Selasa (9/7/2024).

    Korban ini mengaku, lanjut Kusnan, adalah warga asal Malang. Dia berkunjung ke Kota Lama dengan temannya. Ingin menikmani suasana di kampung Pecinan.

    “Kejadian itu pas warung saya mau tutup sekitar pukul 21.30 WIB. Korban laki-laki bersama satu temannya. Saya belum tahu, apakah sudah lapor atau belum,” jelasnya.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Muhammad Prasetyo membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, sudah ditangani. Bahkan polisi sudah melakukan cek TKP (Tempat Kejadian Perkara). Selanjutnya, korban diarahkan untuk membuat laporan.

    “Kejadian tersebut sudah kami tangani. Anggota sudah melakukan cek TKP. Serta korban telah diarahkan membuat laporan,” pungkas AKP Prasetyo. [ram/suf]

  • Jambret Bersajam Beraksi di Sukolilo Surabaya, Polisi Temukan Barang Korban dalam 30 Menit

    Jambret Bersajam Beraksi di Sukolilo Surabaya, Polisi Temukan Barang Korban dalam 30 Menit

    Surabaya (beritajatim.com) – Jambret bersenjata tajam (bersajam) beraksi di wilayah hukum Polsek Sukolilo Surabaya, Jumat (5/7/2024) dini hari. Dari keterangan korban, komplotan jambret itu berjumlah 8 orang dengan naik 3 sepeda motor sambil membawa senjata tajam jenis celurit.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, peristiwa itu menimpa Farezi (19) dan Untari (18) usai mereka berdua kencan di Galaxy Mall. Sepulang dari Galaxy Mall, mereka memutuskan untuk jalan-jalan hingga berada di Jalan Raya Semampir (depan RS Gotong Royong). Situasi saat itu sepi, mereka berdua tiba-tiba dipepet oleh tiga pelaku dengan mengendarai Yamaha Nmax warna hitam.

    Ketiga pelaku itu lantas mengancam dengan celurit dan meminta tas selempang yang dibawa Untari. Aksi tarik-tarikan sempat terjadi sampai Untari terjatuh di aspal. Setelah berhasil menguasai tas korban, para pelaku yang belum teridentifikasi langsung kabur.

    “Iya sudah melapor ke Polsek Sukolilo. Semalam begitu datang ke Polsek Sukolilo saya beserta tim opsnal Reskrim Polsek Sukolilo langsung melakukan penyisiran,” kata Kapolsek Sukolilo lewat Kanit Reskrim Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dihubungi beritajatim.com.

    Di kantor Polsek Sukolilo, tim opsnal yang mendapatkan laporan langsung berupaya mencari sinyal handphone yang masih tersambung lewat GPS. Dipimpin Aan, petugas Polsek Sukolilo menemukan tas hitam berisi 1 handphone dan sejumlah kartu identitas milik Untari yang dibuang di jalan Hidrodinamika Keputih Kejawan hanya dalam waktu 30 menit.

    “Handphone yang kami lacak beserta barang pribadi yang ada di tas milik korban sudah kami temukan semalam. Lalu kami lakukan penyisiran semalam tapi pelaku belum ditemukan,” imbuh Aan.

    Aan menegaskan sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku. Dirinya sedang memeriksa CCTV dan beberapa saksi. “Pelaku berhasil membawa kabur 3 handphone. Saat ini kami masih lidik,” pungkasnya. [ang/suf]

  • Dua Jambret Mahasiswi UINSA Hingga Tewas Tertangkap

    Dua Jambret Mahasiswi UINSA Hingga Tewas Tertangkap

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua jambret yang menyebabkan mahasiswi UINSA Surabaya, Maya Dwi Ramadhan tewas pada Kamis, 23 Juni 2024 kemarin akhirnya ditangkap tim gabungan Jatanras Polda Jawa Timur (Jatim) dan Satreskrim Polrestabes Surabaya. Sempat kabur ke luar kota, keduanya bisa dibekuk tanpa perlawanan.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto mengatakan dua jambret itu adalah Melvin dan Ahmad Yusuf Efendi. Keduanya adalah warga Surabaya yang pernah dipenjara karena kasus yang sama.

    “Keduanya merupakan residivis kasus yang sama. ME pernah ditahan selama 6 bulan pada 2014 dan AYE ditahan 2 tahun pada 2016,” kata Totok di Polda Jatim, Jumat (05/07/2024).

    Totok mengatakan, awalnya polisi menangkap ME terlebih dahulu. Setelah dilakukan pengembangan, AYE tertangkap polisi pada Kamis (4/7/2024) kemarin. Kedua jambret itu sempat melarikan diri ke luar Surabaya.

    “Kedua jambret ini sempat melarikan ke beberapa daerah di Jawa Timur. Bahkan sampai Banyuwangi,” imbuh Totok.

    Dalam melakukan aksinya, kedua jambret berhasil meraih tas Maya dan mengambil uang Rp 63 ribu. Sementara handphone dan tas milik maya dibuang hanya 100 meter dari lokasi. Kedua jambret itu mengetahui korban mengejar mereka hingga Jalan Semarang.

    “Dari rekaman CCTV, korban oleng sendiri dan jatuh ke arah berlawanan dan langsung ditabrak oleh mobil,” tutur Totok.

    Atas terungkapnya kasus ini, Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Prof. Akhmad Muzaki mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polda Jawa Timur. Ia menjelaskan bahwa korban dikenal sebagai aktivis di kampus UINSA. Sehingga, kepergian Maya meninggalkan bekas luka bagi keluarga besar UINSA.

    “Korban dikenal sebagai pribadi yang baik. Dia siang kuliah lalu pulang kuliah dia bekerja untuk menghidupi keluarganya. Walaupun sibuk di luar, korban masih bisa mengikuti perkuliahan dan organisasi dengan baik,” tutur Akhmad Muzaki. [ang/beq]

  • Ingat Polisi Ganteng dan Stylish saat Bom Sarinah? AKBP Arsya Khadafi Dapat Tugas Baru dari Kapolri 

    Ingat Polisi Ganteng dan Stylish saat Bom Sarinah? AKBP Arsya Khadafi Dapat Tugas Baru dari Kapolri 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar terbaru dari polisi ganteng dan stylish, AKBP Teuku Arsya Khadafi.

    Kini AKBP Teuku Arsya Khadafi dapat tugas baru dari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

    Melalui telegram yang beredar pada Rabu (26/6/2024), AKBP Teuku Arsya Khadafi bakal menjabat Wakapolres Metro Jakarta Barat.

    Adapun jabatan yang diemban sementara ini AKBP Teuku Arsya Khadafi yakni Kapolres Tulungangung Jawa Timur.

    Pada tahun 14 Januari 2016 lalu, Indonesia dikejutkan dengan aksi terorisme yang terjadi di Sarinah, Jl MH Thamrin Jakarta.

    Aksi brutal terorisme ini cukup dikenang dengan nama tragedi Bom Sarinah.

    Yang cukup menyita perhatian saat itu lantaran terjadi aksi saling tembak antara pihak Kepolisian dengan para pelaku teror.

    Beberapa saat setelah kejadi,  berbagai tagar bermunculan di media di antaranya #PrayForJakarta, #IndonesiaBrave, dan #KamiTidakTakut.

    Masing-masing mengungkapkan rasa duka, prihatin, dan doa dari masyarakat Indonesia maupun mancanegara.

    Hastag #prayforjakarta bermunculan setelah tragedi bom di kawasan Sarinah Thamrin Jakarta. (Instagram)

    Namun muncul satu tagar menarik, yakni #KamiNaksir, yang menjadi tren yang hangat diperbincangkan.

    Di luar ketakutan masyarakat setelah peristiwa ini, tagar #KamiNaksir menampilkan perbincangan seputar sosok polisi laki-laki yang ikut dalam penyergapan saat peristiwa peledakan bom dan baku tembak di Sarinah.

    Polisi ini ramai diperbincangkan karena dianggap sebagai polisi ganteng pemberani yang memiliki wajah rupawan serta penampilan yang stylish.

    Foto yang muncul terkait dengan #KamiNaksir menampilkan sosok polisi berikut meme yang menampilkan foto kolase sang polisi yang diketahui bernama Teuku Arsya Khadafi.

    Jejak Karier AKBP Teuku Arsya Khadafi

    Sebelum kariernya mentereng, alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2003 lahir di Jakarta pada Mei 1982 dalam satuan kepolisian, AKBP Teuku Arsya Khadafi sarat berpengalaman di dalam bidang reserse.

    Mantan Kapolres Probolinggo, Polda Jawa Timur itu pun menceritakan ketika bertugas di wilayah hukum Polda Metro Jaya merupakan salah satu penyergap teroris Thamrin dan mengungkap kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Cilincing, Jakarta Utara.

    “Saya pernah bertugas menjadi salah satu Kanit di Resmob Ditreskrimun Polda Metro Jaya.”

    “Selama itu berhasil mengungkap sejumlah kasus kejahatan seperti dari begal, jambret yang bikin resah di jalan, jual beli senjata ilegal, namun dari kesemuanya itu paling menonjol saat ungkap kasus perampokan dan pembunuhan sadis ibu dan anak di Cilincing pada tahun 2015 silam,” ucapnya, Senin (23/10/2023).

    Teuku Arsya Khadafi bersama artis Ramzi (path)

    “Pada Januari 2015, saya merupakan salah satu polisi yang turut menyergap teroris Thamrin Jakarta Pusat,” imbuhnya.

    AKBP Teuku Arsya Khadafi, S.H., S.I.K., M.Si., menambahkan atas prestasinya tersebut akhirnya pada 2016 ia promosi sebagai Kanit IV Subdit III/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Menjadi lulusan terbaik dalam Pendidikan Sespimen Polri Angkatan 57, sambung dia, ia meraih tiga predikat Terbaik, Serdik Terbaik, Naskap (Naskah Strategi Perorangan) Terbaik dan Berkepribadian Terbaik.

    “Penghargaan itu saya terima sebagai lulusan terbaik Pendidikan Sespimen Polri Angkatan 57 di Lembang, Bandung, Jawa Barat pada Oktober 2017 saat itu berpangkat Komisaris Polisi (Kompol),” tambahnya.

    Lalu pada 2020, lebih lanjut Arsya menjelaskan ia dipercaya untuk menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.

    “Tak berselang lama, dua belas bulan kemudian, saya mendapatkan mandat untuk menduduki jabatan sama yaitu sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat,” terangnya.

    “Singkat cerita atas prestasi yang cemerlang itu saya akhirnya dipromosikan menjadi Kapolres Probolinggo, Polda Jawa Timur pada 2021,” sambungnya.

    “Sesuai Surat Telegram dari Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor ST/1214/VI/KEP.2022 ter tanggal 20 Juni 2022, menjadi Kapolres Tulungagung menggantikan AKBP Eko Hartanto,” pungkasnya.

    Berikut perjalanan karier AKBP Teuku Arsya Khadafi :

    Tahun 2016 sebagai Kanit II Subdit IV/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Kanit IV Subdit III/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya tahun 2016.

    Kanit III Subdit III/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat tahun 2020.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat tahun 2021.

    Tangkap Pelaku Pencekik Polantas

    AKSI seorang perwira polisi ganteng sempat membuat heboh ketika peristiwa bom sarinah. 

    Lama menghilang, bahkan mungkin sudah banyak lupa, kini polisi ganteng di kasus bom sarinah kembali beraksi. 

    Polisi ganteng bom sarinah kini ikut berperan dalam penangkapan pemobil yang mencekik dan menantang polisi usai ditilang

    Pria yang melawan petugas itu adalah Tohap Silaban. 

    Video Tohap Silaban melawan petugas ramai di media sosial sejak Jumat (7/2/2020). 

    Ia pun lalu diringkus polisi pada malam hari usai videonya viral. 

    Penangkapan Tohap Silaban ternyata berada di bawah pimpinan seorang polisi yang dahulu pernah viral saat kasus Bom Sarinah. 

    Perwira polisi itu viral saat kasus bom sarinah lantaran wajahnya yang ganteng. 

    Bahkan satu hari usai peristiwa bom sarinah, tagar yang trending justru polisiganteng.

    Sosok polisi yang dulu viral kasus bom Sarinah kembali usut kasus polantas dicekik (Path, capture picture/ Wartakotaliva.com)

    Ya, perwira polisi tersebut adalah Komisaris Teuku Arsya Khadafi. 

    Arsya kini menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. 

    Artinya sebentar lagi pangkat Arsya akan naik menjadi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). 

    Dulu ketika kasus bom sarinah, Arsya menjabat sebagai Kanit II Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya. 

  • Polsek Sukolilo Kejar Pelaku Jambret HP Pelajar Surabaya

    Polsek Sukolilo Kejar Pelaku Jambret HP Pelajar Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Polsek Sukolilo telah melakukan upaya penyelidikan terhadap peristiwa penjambretan di Nginden Semolo, Kamis (20/06/2024) malam yang menimpa 3 pelajar SMP Surabaya.

    Diketahui, akibat penjambretan itu, 3 korban yang mengendarai Honda Beat terjatuh dari motor. Beruntung, 3 pelajar SMP berinisial AS (15), ND (15), dan TA (15) hanya mengalami luka ringan.

    “Korban sudah membuat laporan. Saat ini masih dalam upaya lidik,” kata Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Sabtu (22/06/2024).

    Aan menjelaskan pihaknya masih mendalami keterangan dari berbagai saksi di lokasi. Selain itu, pihaknya akan memeriksa kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi penjambretan. Dari keterangan korban, diketahui jumlah jambret yang berhasil mengambil handphone Oppo milik korban berjumlah 2 orang.

    “Menurut pengakuan korban, pelaku berjumlah 2 orang dan mengendarai sepeda motor matic,” imbuh Aan.

    Aan memastikan pihaknya akan menangani kasus jambret yang meresahkan warga Surabaya itu dengan profesional. Ia pun meminta doa kepada warga Surabaya agar jambret yang beraksi di Nginden Semolo itu segera tertangkap. Sembari menghimbau agar masyarakat waspada supaya tidak menjadi korban kejahatan.

    “Kami akan ungkap cepat segala permasalahan yang meresahkan warga Surabaya utamanya di ruang lingkup Polsek Sukolilo. Mohon doanya agar pelaku segera ditangkap,” pungkas Aan.

    Diketahui, aksi penjambretan kembali terjadi di Surabaya. Setelah viralnya kasus jambret di Jalan Arjuno yang menewaskan mahasiswi UINSA beberapa waktu lalu, aksi penjambretan kembali terjadi di Jalan Nginden Semolo. Beruntung, korban hanya mengalami luka ringan dan tidak ada korban jiwa meninggal dunia dalam peristiwa ini. (ang/ted)

  • Jambret Mahasiswi UINSA Surabaya Masih Berkeliaran

    Jambret Mahasiswi UINSA Surabaya Masih Berkeliaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Jambret mahasiswi UINSA Surabaya masih berkeliaran. Polisi masih melakukan pemeriksaan kepada 5 saksi dan alat bukti yang diamankan dari lokasi kejadian di Jalan Arjuno dan Jalan Semarang.

    Diketahui, akibat peristiwa itu Maya Dwi Ramadhan tewas usai jatuh dari motornya di Jalan Semarang.

    “Belum tertangkap. Masih kita upayakan mohon doanya agar segera tertangkap,” kata Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Teguh, Senin (10/6/2024).

    Sementata itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendri Sukmono mengatakan anggotanya telah memeriksa TKP lokasi penjambretan di Jalan Arjuno. Pihaknya juga sudah memetakan arah pelaku melarikan diri usai korban terjatuh di Jalan Semarang.

    “Kemudian upaya korban mengejar si pelaku sehingga korban jatuh dan kemana pelaku melarikan diri,” ucapnya.

    Hendro mengungkapkan, pihaknya hingga sekarang masih terus mencari jambret tewaskan mahasiswi itu. Salah satunya, dengan menangkap semua pelaku kejahatan pencurian.

    “Kami sapu bersih kejahatan serupa, jambret maupun pencurian kendaraan bermotor, syukur-syukur kami dapat pelakunya, kami mohon doa. Tidak ada kesulitan (mencari pelaku),” jelasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos De Fatima Ximenes mengatakan, pihaknya dibantu oleh Polrestabes Surabaya dalam proses penyelidikan penjambretan tersebut, MDR.

    “Kami telah melakukan serangkaian penyelidikan dengan dibantu Tim Jatanras Polrestabes Surabaya,” kata Domingos.

    Domingos menyebut, polisi sudah mengantongi identitas pelaku. Dua pelaku melakukan aksinya sambil mengendarai sepeda motor manual. Diperkirakan, usia pelaku baru menginjak 27 tahun.

    “Pelakunya berjumlah dua orang, usianya masih muda, berkisar 26 sampai 27 tahun. Kami juga sudah mengetahui kendaraan digunakan, yaitu sepeda motor bebek model lawas,” ujarnya. [ang/beq]

  • 8 Bulan Pelarian, Jambret Ini Akhirnya Ditangkap Polisi di Pasuruan

    8 Bulan Pelarian, Jambret Ini Akhirnya Ditangkap Polisi di Pasuruan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Delapan bulang dalam pelarian, pelaku spesialis jambret jalanan akhirnya berhasil dibekuk. Pelaku yang memiliki inisial PS (20) ini berhasil diamankan saat kembali di rumahnya Desa Gajahrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.

    Kapolsek Purwodadi, AKP Pujianto mengatakan bahwa PS diamankan pada Senin (3/6/2024) sekitar pukul 17.30 WIB. PS sendiri telah ditetapkan oleh kepolisian menjadi DPO (daftar pencarian orang) setelah menjambret handphone milik korban di jalan raya wilayah Kecamatan Sukorejo.

    “Kami berhasil mengamankan seorang DPO yang sudah kami lakukan pencarian selama delapan bulan belakangan. Saat diamankan di dalam rumahnya, pelaku tak ada perlawanan dan kemudian langsung kami bawa ke mako,” kata Pujianto, Rabu (5/6/2024).

    Pujianto juga mengatakan, dalam aksinya PS tak hanya sendiri melainkan dengan seorang temannya lagi yakni MF. Keduanya melakukan aksi nekat tersebut pada Selasa (19/9/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

    Saat itu keduanya melihat korban yang merupakan seorang wanita sedang bermain handphone di pinggir jalan. Namun saat memasukkan handphone Iphone 8 kedalam tas, kedua pelaku langsung menyamba dan langsung melarikan diri.

    “Setelah kejadian tersebut, satu pelaku berhasil langsung kami amankan. Sedangkan satu orang lagi sempat kabur dan menghilang, namun kami mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di rumah kami langsung melakukan penangkapan,” Imbuhnya.

    Dari kejadian ini, polisi berhasil mengamankan barang bukti satu buah handphone merk iphone 8. Keduanya juga harus menjalani hukuman dengan pasal 363 KUBP tentang pencurian dan pemberatan. [ada/but]

  • Warga Tambaksari Nekat Jadi Jambret untuk Beli Obat HIV

    Warga Tambaksari Nekat Jadi Jambret untuk Beli Obat HIV

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Tambaksari berinisial TN (45) nekat melakukan penjambretan di halaman RSUD dr. Soetomo Surabaya, Sabtu (25/05/2024) malam. Dari keterangannya kepada petugas kepolisian, ia nekat menjambret lantaran butuh uang untuk membeli obat HIV (Human Immunodeficiency Virus).

    Kanit Reskrim Polsek Gubeng, Iptu Sutrisno mengatakan kejadian jambret itu terjadi sekitar 18.45 WIB. Saat itu korban berjalan dari arah gedung jantung. Tiba-tiba pelaku dari arah belakang menyabet tas korban kemudian lari ke arah jalan raya. Korban pus berteriak minta tolong. Kebetulan saat itu ada anggota Satpol PP yang sedang berjaga. Pelaku pun dikejar oleh anggota Satpol PP dan tertangkap di depan apotek Kimia Farma Jalan Prof dr Moestopo.

    “Kami langsung ke lokasi begitu menerima laporan. Setelah digeledah oleh petugas di tas selempang pelaku terdapat jarum suntik bekas,” kata Sutrisno, Rabu (29/05/2024).

    TN pun mengaku bahwa ia nekat menjambret untuk membeli obat HIV bagi dirinya sendiri. Setelah mendapat pengakuan itu, petugas kepolisian tidak langsung percaya. Polisi pun mengirim TN ke tenaga medis untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa, TN tidak berbohong. Ia memang penderita HIV.

    “Setelah itu kami panggil keluarga. Terhadap pelaku tidak dilakukan penahanan dengan alasan kemanusiaan,” imbuh Sutrisno

    Sutrisno mengatakan pihak korban juga sudah memaafkan TN. Sehingga TN pun dikembalikan ke keluarganya. (ang/ian)

  • Usai Jambret, Jalan Arjuno Jadi Lokasi Pengeroyokan Gangster

    Usai Jambret, Jalan Arjuno Jadi Lokasi Pengeroyokan Gangster

    Surabaya (beritajatim.com) – Usai kasus jambret, Jalan Arjuno Kota Surabaya kembali jadi lokasi tindak kriminal. Kali ini. terjadi pengeroyokan oleh gangster di jalan tersebut.

    Tindak kriminal itu terjadi pada Sabtu (25/5/2024), 2 hari setelah kasus jambret yang dialami mahasiswi UINSA Surabaya. Dalam peristiwa itu, dua remaja asal Bubutan berinisial GL (14) dan PC (21) jadi korban pengeroyokan oleh gangster hingga luka memar dan sobek terbuka pada beberapa bagian tubuh.

    Riska (28), tante dari GL mengatakan, saat itu keponakannya dan PC yang masih tetangga rumah hendak membeli makan di Jalan Arjuno. Di tengah perjalanan, kedua korban menyadari terdapat rombongan konvoi kendaraan bermotor gangster melintasi jalan yang sama.

    Posisinya, rombongan konvoi berada di belakang kendaraan PC dan GL sehingga kedua warga Bubutan itu merasa dibuntuti. Mereka berdua yang ketakutan lantas memilih untuk berkendara sambil menepi, bermaksud agar tidak menghalangi laju konvoi bermotor tersebut.

    “Mereka baru saja mereparasikan motor ke bengkel. Karena salah satu kabel instalasi kelistrikan motor korslet. Perkiraan kejadian sekitar pukul 00.30 WIB,” kata Riska, Senin (27/5/2024).

    Maksud baik kedua korban untuk menepi malah disambut pukulan ke kepala GL. Menurut Riska, keponakannya dipukul menggunakan benda tumpul seperti tongkat.

    GL yang dipukul lantas teriak kesakitan. PC yang mengetahui pemukulan itu langsung menggeber sepeda motornya kabur karena takut dibegal. Apalagi, dua hari sebelumnya terjadi aksi Jambret di lokasi yang sama.

    “Dua korban tetap dikejar sampai dipepet sekitar 15 sepeda motor. Keponakan saya dan temannya terus jatuh dan dipukuli,” imbuh Riska.

    Setelah terjatuh, GL langsung lari untuk menyelamatkan diri. Sementara PC tidak dapat lari karena sudah dikepung. PC pun menjadi samsak hidup dipukuli kelompok gangster itu.

    Pengeroyokan berhenti setelah PC terluka parah. Dari kepala, tangan, dan kaku bercucuran darah karena luka terbuka. Kelompok gangster itupun kabur meninggalkan PC.

    GL yang sudah lari mencari bantuan lantas kembali ke lokasi dan melihat PC berlumuran darah. Dari penuturan Riska, tidak ada barang dari dua korban yang diambil oleh gerombolan itu.

    Kedua korban dibantu warga sekitar lantas menuju apotik di Jalan Arjuno untuk membeli obat dan mengobati luka-lukanya. Sambil mengobati luka, kedua korban menghubungi sanak saudara yang berada di Bubutan.

    “Waktu keponakan saya diobatin di apotik itu, gerombolan pemotor itu balik lagi. Mereka meledek dua korban,” tutur Riska.

    Akibat aksi pengeroyokan tersebut, berdasarkan hasil pemeriksaan medis. Korban GL mengalami, luka sobek pada punggung bagian kanan bawah, lalu memar pada punggung dan lutut. Sedang Korban PC mengalami luka sobek di bagian kening, mata, hidung, bibir, tangan kanan kiri, dan betis kanan kiri.

    “GL setelah dipukul besi dan jatuh terpereset dari motor, GL bisa sempat berdiri kabur. Tapi versi PC cerita ke saya, kelompoknya membawa sajam tapi dia tidak tau benda apa itu karena dia melindungi wajahnya dengan tangan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Domingos De F Ximenes mengatakan, pihaknya telah menerima adanya laporan kasus pengeroyokan tersebut. Saat ini anggotanya sedang bekerja keras untuk mengungkap dan menangkap gangster yang melakukan aksi pengeroyokan di Jalan Arjuno itu.

    “Masih dalam proses penyelidikan. Kami memeriksa saksi-saksi,” ujarnya. [ang/beq]

  • Mahasiswi UINSA yang Tewas Ternyata Gagal Dijambret

    Mahasiswi UINSA yang Tewas Ternyata Gagal Dijambret

    Surabaya (beritajatim.com) – Tas mahasiswi UINSA yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang ternyata gagal diambil oleh kedua pelaku. Tas berisi handphone, dompet dan kabel cas itu ditemukan tepat di Jalan Arjuno dalam kondisi tali terputus tepat di lokasi Maya Dwi Ramadhani (21) menjadi korban jambret.

    Milah (44) ibunda korban mengatakan, ada saksi mata kunci dalam peristiwa penjambretan itu. Saksi saat itu naik ojek online tepat di belakang korban. Saksi yang tidak diketahui identitasnya itu melihat kedua pelaku jambret memepet sepeda motor korban dari arah kiri. Saat itu, tas korban dicantolkan di pundak kiri. Kedua pelaku lantas menarik tas Maya hingga talinya putus.

    “Saksi itu pekerja kantoran. Anak saya dijambret beberapa meter sebelum Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Tas selempangnya itu jatuh. Tapi, anak saya tetap mengejar karena mungkin tasnya berhasil dijambret,” kata Milah, Minggu (26/05/2024).

    Saksi saat itu sempat meneriaki Maya. Namun, korban tetap memacu sepeda motor Honda PCX merahnya mengejar dua pelaku yang mengendarai sepeda motor kopling.

    Saksi yang enggan namanya disebut itu lantas mengambil tas yang jatuh dan berusaha mengejar Maya. Namun, saat di persimpangan Jalan Arjuna-Jalan Semarang, saksi bingung kemana arah Maya mengejar jambretnya.

    “Sempat diklakson-klakson sama saksi dan Ojolnya. Namun, mungkin anak saya sudah fokus sama jambretnya. Dia ga berhenti. Akhirnya tas anak saya sempat dibawa pulang oleh saksi,” imbuh Milah.

    Saksi saat itu sampai rumah sekitar pukul 00.15 dini hari. Tas milik Maya itu berbentuk persegi panjang 10×5 sentimeter berwarna abu-abu.

    Sekitar pukul 01.30 ponsel Maya yang dibawa saksi berbunyi. Ternyata yang menghubungi adalah kekasih Maya. Dari percakapan telepon itu, saksi bercerita kalau Maya menjadi korban penjambretan. Tas milik Maya saat ini berada di rumah saksi di Jalan Dupak. Pacar Maya pun lantas menghubungi ayah korban.

    “Suami,anak saya yang pertama dan pacar Maya yang ke Dupak. Sampai di Dupak lalu mereka mencari keberadaan Maya. Mereka nyari berpencar,” tutur penjual sayur di Pasar Tembok itu.

    Pencarian berakhir ketika kakak korban mencari lewat aplikasi GPS yang terkoneksi dengan sepeda motor Maya. Saat itu, dari pencarian GPS ditemukan lokasi sepeda motor Maya berada di Polsek Bubutan. Mereka pun akhirnya sama-sama menuju Polsek Bubutan.

    Sesampainya di Polsek Bubutan, anggota polisi yang piket menyampaikan bahwa Maya menjadi korban kecelakaan di Jalan Semarang. Maya saat itu dilaporkan kritis dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Soetomo. Ayah Maya lantas mengabari Milah untuk segera berangkat ke RSUD dr. Soetomo.

    Sesampainya di RSUD dr. Soetomo, Keluarga Maya mencari di IGD RSUD dr. Soetomo. Pikiran mereka, Maya masih menjalani pemeriksaan intensif di salah satu ruangan. Setelah mencari dan tidak menemukan Maya, Keluarga lantas bertanya ke petugas jaga. Oleh petugas jaga, keluarga Maya dibawa ke salah lorong di luar IGD.

    “Saya melihat anak saya sudah ditutup kain putih. Itu saya sudah menangis, dada saya sesak. Petugas bilang Maya sudah dinyatakan meninggal dunia. Saya pandangi rambut dan wajahnya sambil saya tutup hati saya bilang; Ya Allah, Nak, kamu masuk surga,” tutur Milah sambil terisak.

    Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil kerja dari polisi untuk memburu pelaku. Walaupun ternyata tidak ada barang milik Maya yang hilang, namun suara Maya tidak mungkin akan terdengar lagi oleh Milah selama-lamanya. [ang/but]