Kasus: Insiden penembakan

  • Serangan Israel Tewaskan 13 Warga Gaza, Termasuk di Dekat Pusat Bantuan

    Serangan Israel Tewaskan 13 Warga Gaza, Termasuk di Dekat Pusat Bantuan

    Jakarta

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan pasukan Israel menewaskan sedikitnya 13 warga Palestina pada hari Sabtu (7/6), enam orang di antaranya dalam insiden penembakan di dekat pusat distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat.

    Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP, Sabtu (7/6/2025), bahwa sekitar pukul 7:00 pagi waktu setempat, “enam orang tewas dan beberapa lainnya terluka oleh pasukan pendudukan Israel di dekat bundaran Al-Alam” di wilayah Rafah, Gaza selatan.

    Warga Gaza telah berkumpul di Al-Alam hampir setiap hari sejak akhir Mei untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan di sebuah pusat distribusi, yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung AS.

    Samir Abu Hadid, yang berada di sana pada Sabtu pagi, mengatakan kepada AFP bahwa ribuan orang telah berkumpul di dekat bundaran tersebut.

    “Begitu beberapa orang mencoba maju ke arah pusat bantuan, pasukan pendudukan Israel melepaskan tembakan dari kendaraan lapis baja yang ditempatkan di dekat pusat tersebut, menembaki ke udara dan kemudian ke warga sipil,” kata Abu Hadid.

    Saat dihubungi AFP, militer Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut, yang merupakan penembakan mematikan terbaru di dekat titik bantuan Al-Alam.

    GHF mulai beroperasi pada akhir Mei lalu, saat Israel melonggarkan sebagian blokade selama lebih dari dua bulan di Jalur Gaza.

    Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menolak bekerja sama dengan GHF karena masalah kenetralan, telah memperingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza yang berjumlah lebih dari dua juta orang berisiko kelaparan.

    Sementara itu, di wilayah Gaza utara pada Sabtu pagi waktu setempat, Bassal mengatakan tujuh orang tewas dalam serangan Israel yang menghantam sebuah rumah di dekat rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

    Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki laporan tersebut.

    Lihat Video ‘Derita Warga Gaza di Hari Raya Idul Adha: Kelaparan hingga Dibom’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 49 Kali Veto demi Lindungi Israel, AS Dituding Bungkam Suara Dunia

    49 Kali Veto demi Lindungi Israel, AS Dituding Bungkam Suara Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Amerika Serikat kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Gaza, pada Rabu, 4 Juni 2025. Padahal, 14 dari 15 anggota Dewan, termasuk Tiongkok, Rusia, Prancis, dan Inggris, mendukung resolusi tersebut.

    Langkah Washington ini bukan yang pertama. Sejak 1972, AS telah menggunakan hak vetonya sebanyak 49 kali untuk melindungi Israel, terutama dalam konteks konflik dengan Palestina. Sebagian besar veto tersebut bertujuan menggagalkan resolusi yang menuntut penghentian kekerasan, mengutuk serangan terhadap warga sipil Palestina, atau menyerukan pencabutan blokade di wilayah Gaza.

    Dalam resolusi terbaru, kondisi Gaza digambarkan sebagai “bencana kemanusiaan” dan mendesak pencabutan pembatasan terhadap distribusi bantuan. Namun, AS menolak naskah tersebut dengan alasan tidak mencantumkan secara eksplisit pembebasan sandera oleh Hamas.

    “Amerika tidak akan menyetujui resolusi yang menyamakan Israel dengan Hamas,” tegas Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dikutip The Guardian, Kamis (5/6/2025). 

    Ia menyebut resolusi itu “kontraproduktif dan menyasar Israel secara tidak adil.” Rubio juga memastikan bahwa AS akan terus berdiri di sisi Israel dalam forum-forum internasional.

    Amerika Serikat kembali memicu kontroversi setelah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Gaza. – (AP/DOK)

    Dunia internasional langsung menunjukkan reaksi keras atas ulang Amerika Serikat. Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menyebut ekspansi militer Israel di Gaza bersamaan dengan pembatasan bantuan sebagai “tidak manusiawi”. Ia juga mendesak investigasi independen atas jatuhnya korban sipil akibat penembakan di lokasi distribusi bantuan dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang justru didukung AS dan Israel.

    “Distribusi bantuan yang dikontrol ketat oleh Israel bukan hanya tidak efektif, tapi juga tidak bermoral,” kata Woodward.

    Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, bahkan secara langsung menyebut veto AS sebagai “penghalang utama” dalam upaya menghentikan konflik. “Dunia sudah bersatu meminta gencatan senjata. Hanya AS yang berdiri melawan,” tegasnya.

    Menurut laporan PBB, sedikitnya 27 orang tewas dan ratusan terluka dalam insiden penembakan oleh pasukan Israel terhadap warga Gaza yang tengah mengantre bantuan makanan. Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, meminta penyelidikan independen atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa setiap hari warga sipil menghadapi risiko tewas hanya karena ingin bertahan hidup.

    Kondisi Gaza Utara setelah serangan brutal Israel hingga layanan kesehatan lumpuh total. – (Mer-C/Istimewa)

    Rekam jejak panjang veto AS terhadap resolusi yang berkaitan dengan Israel menunjukkan pola yang konsisten. Dari 49 veto yang dijatuhkan sejak 1972, sebanyak 34 di antaranya berhubungan langsung dengan konflik Israel-Palestina. Beberapa contoh termasuk penolakan resolusi yang menyerukan penghentian pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.

    Selain itu Amerika juga pernah veto terhadap resolusi yang mengutuk serangan terhadap warga sipil Palestina. Begitu juga dengan veto terkait desakan internasional agar Israel menarik diri dari wilayah pendudukan. Lagi-lagi hal itu digagalkan karena veto Amerika Serikat. 

    Media-media internasional yang fokus pada hak asasi manusia menilai sikap AS tersebut sebagai penghalang utama bagi perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah. “Selama veto digunakan untuk membungkam konsensus dunia, maka jalan menuju perdamaian akan selalu tertutup,” tulis mereka.

    Meskipun menuai kecaman, AS tetap bersikeras bahwa resolusi-resolusi tersebut tidak mencerminkan kompleksitas situasi dan terlalu menyudutkan Israel tanpa mempertimbangkan aksi-aksi dari pihak Hamas.

    Namun demikian, dengan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan meningkatnya tekanan internasional, pertanyaan besar kembali muncul: sampai kapan veto akan digunakan untuk menunda keadilan?

  • Warga Gaza Utara Berjuang di Tengah Krisis Pangan-Minimnya Bantuan

    Warga Gaza Utara Berjuang di Tengah Krisis Pangan-Minimnya Bantuan

    Jakarta

    Sebelum perang terjadi, Hazem Lubbad adalah seorang mahasiswa yang juga bekerja sebagai pelayan restoran di Gaza City untuk membiayai kuliahnya. Selama 19 bulan terakhir, ia berlindung bersama keluarga besarnya di Sheikh Radwan, sebuah kawasan di barat laut Kota Gaza.

    Warga di sejumlah daerah di sekitarnya, seperti Beit Lahiya dan Jabalia telah diperintahkan oleh militer Israel untuk ‘mengungsi’ ke arah selatan. Warga mengatakan kawasan ini mengalami serangan udara dan penembakan yang terus menerus. Warga juga harus berjuang keras untuk mendapatkan makanan. Bergerak di wilayah ini pun sangat berbahaya.

    “Kami makan apa pun yang ada, hanya satu kali sehari, dari pagi sampai malam. Kadang-kadang hanya lentil (kacang-kacangan kecil), kadang pasta,” ujar Hazem, 21 tahun, dalam pesan video dari Gaza.

    Sulitnya akses makanan sudah terjadi sejak awal perang, kata Hazem. Kini, meski sebagian kecil bantuan mulai masuk setelah blokade 11 minggu oleh pemerintah Israel, warga mengatakan bantuan itu tidak sampai ke wilayah utara

    Israel menutup semua perlintasan dan menghentikan pengiriman bantuan sejak 2 Maret. Pejabat Israel menyatakan Hamas mencuri bantuan dan menggunakannya untuk kepentingan kelompok mereka, meskipun belum ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Hamas, yang menguasai Gaza, dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Jerman, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.

    Sulitnya perjuangan warga mendapat makanan di tengah perang

    “Sudah satu setengah sampai dua bulan tidak ada tepung sama sekali. Harga satu kilo tepung di pasar gelap bisa mencapai 80 – 100 shekel (sekitar Rp350 – 450 ribu), dan kondisi kami sekarang tidak memungkinkan untuk membelinya,” jelas Hazem.

    Ia menambahkan bahwa tidak ada satu pun anggota keluarga yang memiliki penghasilan tetap akibat perang. Lubbad juga mengatakan bahwa mereka telah membuat stasiun pengisian daya ponsel sederhana bertenaga surya dan warga bisa mengisi daya ponsel dengan membayar sejumlah uang.

    Israel hingga kini tidak mengizinkan jurnalis asing masuk ke Gaza sejak perang dimulai pasca serangan Hamas pada 2023. Karena itu, DW kerap mewawancarai warga Gaza melalui sambungan telepon.

    Warga Gaza utara juga mengikuti dengan ngeri berita tentang jatuhnya korban jiwa, hampir setiap hari, mereka yang mencoba mencapai lokasi distribusi makanan di Gaza selatan. Lokasi ini dijalankan oleh perusahaan swasta Amerika-Israel bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF) dan mendapat pengamanan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

    PBB dan sejumlah organisasi kemanusiaan telah menolak sistem distribusi makanan baru ini. Mereka menyatakan sistem ini tak akan mampu memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza dan berisiko membuat makanan sebagai alat untuk mengontrol penduduk. Di Gaza utara tidak ada lokasi distribusi, dan bagi warga yang tinggal di utara, mencapai titik tersebut sangat berbahaya dan terlalu jauh.

    PBB menyatakan bahwa mereka hanya diizinkan membawa sejumlah truk yang membawa tepung, yang hanya boleh dibagikan ke toko roti, serta pasokan terbatas lain seperti obat-obatan dan makanan bayi.

    UN-OCHA: “Ini penderitaan yang dirancang secara sengaja”

    “Ini adalah kelangkaan yang direkayasa,” ujar Jonathan Whittall, kepala UN-OCHA, dalam jumpa pers di Yerusalem pekan lalu. Ia menekankan bahwa bantuan harus diberikan kepada semua warga sipil, di mana pun mereka berada. “Skema ini adalah sistem penjatahan berbasis pengawasan yang melegitimasi kebijakan penderitaan yang dirancang secara sengaja. Ini terjadi ketika warga Gaza, setengahnya adalah anak-anak, sedang berjuang untuk bertahan hidup.”

    Selain kekurangan makanan, warga juga kesulitan mendapatkan air bersih dan gas untuk memasak. Banyak yang terpaksa membakar sampah atau kayu dari bangunan yang hancur untuk menyalakan api.

    Pada Selasa (03/06), dilaporkan terjadi lagi insiden penembakan oleh pasukan Israel dekat pusat distribusi bantuan. Laporan media menyebut 27 orang tewas. Banyak warga harus berjalan jauh untuk mencapai lokasi distribusi, yang biasanya berada dekat zona militer Israel.

    IDF menyebut: “Selama pergerakan massa di sepanjang jalur yang ditentukan menuju lokasi distribusi bantuan, yang jaraknya sekitar setengah kilometer dari lokasi, pasukan IDF akan mengidentifikasi beberapa tersangka yang bergerak mendekat dan menyimpang dari rute akses. Pasukan melepaskan tembakan peringatan, dan ketika para tersangka tidak mundur, tembakan diarahkan ke beberapa individu yang mendekat.”

    Militer Israel mengatakan mereka “mengetahui adanya laporan korban jiwa dan sedang menyelidiki insiden tersebut.” Mereka juga menyatakan bahwa mereka “mengizinkan organisasi sipil Amerika (GHF) untuk beroperasi secara independen agar bantuan bisa disalurkan langsung ke warga Gaza, dan bukan ke Hamas.”

    Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut rumah sakit lapangan mereka di Rafah menerima “gelombang korban massal sebanyak 184 pasien” pada Selasa (03/06) pagi. Sebanyak 19 orang meninggal saat tiba, dan delapan lainnya meninggal tak lama kemudian. Mayoritas menderita luka tembak.

    Apa yang terjadi di titik distribusi baru?

    Pekan lalu, DW mewawancarai seorang pria muda yang mengungsi ke Gaza selatan dan berhasil mendapatkan dua kotak makanan dari titik distribusi GHF.

    “Siapa pun bisa bawa sebanyak yang mereka mampu. Tidak ada arahan jumlah, tidak ada pemeriksaan, apa pun,” ujar Muhammad Qishta lewat telepon. Kotak itu berisi beras, gula, tepung, halva (pasta wijen manis), minyak, biskuit, dan pasta. “Karena tidak ada arahan jelas mengenai rute masuk dan keluar, beberapa orang tanpa sadar masuk ke jalan yang ternyata berbahaya, dan terdengarlah suara tembakan. Saya langsung lari, tidak sempat melihat apa-apa, hanya mendengar suara tembakan,” ujar Qishta, 30 tahun.

    Sementara itu, Hazem Lubbad dan keluarganya tetap bertahan di Sheikh Radwan. Mereka enggan mengungsi karena menurut mereka “di mana-mana situasinya buruk. Di mana-mana berbahaya.”

    Kini, Lubbad dan keluarganya menghaluskan pasta dan lentil untuk membuat roti. “Kami buat 20 roti pita per hari dan membaginya untuk 13 orang. Setiap orang hanya mendapat satu atau dua potong roti per hari. Itu cukup untuk bertahan sampai kami menemukan makanan lainnya.”

    Sebelumnya mereka sempat bisa membeli dukkah, campuran rempah yang biasa dimakan dengan roti, tetapi stoknya mulai habis. Makanan kaleng yang mereka beli saat masih tersedia juga telah habis, kata Lubbad.

    “Bagi anak-anak, ini sangat berat,” kata Hazem. “Makan sekali sehari jelas tidak cukup, tapi memang tidak ada makanan untuk lebih dari itu.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ausirio Ndolu

    Editor: Prita Kusumaputri dan Yuniman Farid

    Lihat juga Video ‘Dalih Israel Tembak Warga Gaza saat Antre Bantuan’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Brimob Ditembak di Kulonprogo, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku

    Brimob Ditembak di Kulonprogo, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Seorang anggota Brimob menjadi korban penembakan dengan senjata jenis air gun di wilayah Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo, pada Sabtu (31/5/2025). 

    Pelaku berinisial KI (35), warga Lendah, telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sementara motif di balik penembakan masih dalam penyelidikan.

    Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Sarjoko, mengonfirmasi bahwa insiden terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, korban berinisial AP (33), warga Sewon, Bantul, tengah melintas bersama rekannya yang juga anggota Brimob dengan sepeda motor di Jalan Botokan.

    “Tiba-tiba pelaku menembakkan air gun ke arah korban. Setelah itu, keduanya berhenti. Pelaku pun ikut berhenti. Senjata berhasil direbut oleh anggota dan pelaku langsung diamankan,” jelas Iptu Sarjoko dalam keterangan resminya, Minggu (1/6/2025).

    Pelaku sempat diamankan di Polsek Lendah sebelum akhirnya dibawa ke Polres Kulonprogo untuk proses hukum lebih lanjut. Saat ini, penyidik masih mendalami motif pelaku melakukan penembakan tersebut.

    “Korban tidak apa-apa, (motif) masih penyelidikan,” tambah Sarjoko.

    Meski korban mengalami insiden penembakan, belum ada keterangan resmi mengenai luka yang diderita dan penyelidikan terhadap kasus ini masih berlangsung. 

  • 2 Anggota Brimob Ditembak Air Gun di Kulonprogo

    2 Anggota Brimob Ditembak Air Gun di Kulonprogo

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Dua anggota Brimob dari Satbrimobda Baciro, Yogyakarta, menjadi korban penembakan air gun oleh seorang warga Kulonprogo. Insiden terjadi di Jalan Botokan, Jatirejo, Lendah, pada Sabtu (31/5/2025) dini hari.

    Pelaku berinisial KI (35), warga Kecamatan Lendah, berhasil diamankan oleh Polres Kulonprogo setelah sempat melakukan aksi penyerangan terhadap dua aparat yang tengah melintas.

    “Benar ada penembakan menggunakan air gun. Pelaku sudah diamankan,” kata Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu Sarjoko, Minggu (1/6/2025).

    Kronologi Penyerangan

    Saat penembakan terjadi, korban berinisial AP (33) berboncengan dengan rekannya sesama anggota Brimob. Keduanya sedang melintasi lokasi menggunakan sepeda motor ketika pelaku memepet dan meminta mereka menepi.

    Pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk, kemudian melepaskan tembakan menggunakan air gun kepada kedua anggota Brimob tersebut. Tembakan mengenai jaket korban, sementara peluru lainnya meleset.

    Beruntung, tidak ada luka serius dalam peristiwa tersebut. Kedua korban segera merebut senjata pelaku dan menangkapnya di lokasi, yang ternyata tak jauh dari rumah pelaku.

    Suara tembakan yang cukup keras sempat membuat warga sekitar keluar rumah dan melaporkan kejadian ke Polsek Lendah. Setelah diamankan di Polsek, pelaku langsung dilimpahkan ke Polres Kulonprogo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi belum mengungkap motif pelaku maupun asal-usul air gun yang digunakan dalam insiden penembakan terhadap kedua anggota Brimob itu. Hingga kini, pemeriksaan intensif masih berlangsung.

  • Kompolnas Sebut Kapolres Belawan Jalani Patsus Buntut Tembak Mati Remaja
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        9 Mei 2025

    Kompolnas Sebut Kapolres Belawan Jalani Patsus Buntut Tembak Mati Remaja Medan 9 Mei 2025

    Kompolnas Sebut Kapolres Belawan Jalani Patsus Buntut Tembak Mati Remaja
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengungkapkan hasil penyelidikan sementara terkait kasus penembakan yang dilakukan oleh
    Kapolres Belawan
    , AKBP Oloan Siahaan, yang menewaskan remaja berinisial MS (25) saat menertibkan tawuran pada Sabtu (3/5/2025).
    Menurut dugaan awal, terdapat pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan oleh Oloan.
    “Terdapat dugaan pelanggaran terhadap penerapan SOP, bagaimana respons situasi yang ada dengan tindakan yang diambil, dugaan tersebut ada,” ungkap Komisioner Kompolnas Chairul Anam di Mapolda Sumut, Jumat (9/5/2025).
    Anam menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memberikan rincian lebih lanjut terkait pelanggaran tersebut karena Oloan belum diperiksa.
    Saat ini, Oloan ditempatkan di sel khusus (patsus) dan sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam.
    Selain itu, Anam juga menyampaikan bahwa pihaknya menemukan fakta di lapangan.
    Di antaranya, sebelum insiden terjadi, belasan remaja memasuki tol dengan membawa senjata tajam.
    “Bagaimana kami mendapatkan informasinya, satu dari jejak digitalnya, kedua memang kesaksian korban dan petugas lain (jasa marga),” kata Anam.
    Anam menjelaskan bahwa situasi di jalan tol yang tidak aman mendorong Oloan untuk datang ke lokasi kejadian, yang berujung pada penembakan.
    Namun, pihaknya masih belum dapat memastikan seberapa besar tingkat bahaya yang dialami Oloan, sehingga ia melepaskan tembakan.
    “Misalnya ringnya itu 1 sampai 10, (terus) apakah ancamannya level 10 atau ancamannya baru di level 5 dan tindakannya setara 10, kita belum mengetahui. Tetapi yang dugaan kuatnya adalah, memang ada membaca ancamannya yang dibaca pak Kapolres, dugaannya menyalahi Standar Operasional (SOP) yang ada,” jelasnya.
    Sebelumnya, insiden penembakan terjadi saat AKBP Oloan Siahaan menangani laporan tawuran di kawasan Jalan Tol Belmera.
    Tawuran tersebut dilaporkan bermula dari Simpang Kantor Camat Belawan pada malam yang sama.
    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan, Kapolres memimpin apel siaga hingga pukul 02.00 WIB di Posko Berkawan sebelum melanjutkan patroli ke wilayah lain.
    Saat melintasi Tol Belmera, mobil dinasnya dihadang oleh sekelompok pelaku tawuran.
    “Saat memasuki Tol Belmera, dia (Oloan) mendapati adanya tawuran. Para pelaku melakukan penghadangan terhadap mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan,” kata Ferry dalam keterangan tertulis.
    Ferry juga menjelaskan bahwa Oloan sempat memberikan tiga kali tembakan peringatan.
    Namun, serangan dari para pelaku berlanjut sehingga Oloan melepaskan tiga tembakan ke arah kaki.
    “Dia mengarahkan tembakan ke bagian kaki para pelaku. Namun, kondisi di lokasi kurang terang,” jelasnya.
    Akibat tembakan tersebut, dua remaja mengalami luka tembak.
    Satu di antaranya, MS, terkena tembakan di bagian perut dan meninggal dunia, sementara seorang remaja lainnya berinisial B (17) terluka di bagian tangan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perang India Vs Pakistan, Bukti Kekuatan Jomplang

    Perang India Vs Pakistan, Bukti Kekuatan Jomplang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan India dan Pakistan memanas. Insiden penembakan massal di Kashmir yang dikhawatirkan bisa memicu perang besar antara dua negara.

    Baik India dan Pakistan diketahui sebagai negara kekuatan nuklir. Bukan hanya itu, keduanya juga menapaki sebagai kekuatan baru di sektor teknologi.

    Namun memang industri India jauh lebih mapan dari lawannya. Negara Bollywood itu telah menjadi tujuan beberapa raksasa teknologi, serta ekosistem inovasinya juga jauh lebih mapan.

    Berikut perbandingan kedua negara yang dirangkum dari Loma Technology, Kamis (8/5/2025):

    Pertumbuhan dan Inovasi Teknologi

    India memang jauh lebih mapan dari Pakistan. Negara itu mendapatkan dukungan dari segala arah, mulai dari pemerintah, bisnis dan akademisi.

    Bukan hanya itu, terdapat banyak orang yang sangat terampil. Jadi inovasi terus berlanjut di berbagai industri teknis.

    Di sisi lain, Pakistan masih dalam tahap awal pengembangan ekosistem inovasi. Namun terus mengalami peningkatan dan menjadi kekuatan utama teknologi global.

    Investasi juga terus meningkat dalam pendidikan teknologi, infrastruktur digital, serta kewirausahaan.

    Teknologi India dan Pakistan di Global

    India memang muncul jadi kekuatan teknologi global. Ini terlihat dari berbagai keberhasilan misalnya teknologi informasi, eksplorasi luar angkasa dan bioteknologi.

    Pakistan masih terus mendaki untuk peringkat terbaik di global. Transformasi dan inovasi digital terus dilakukan, meski masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk menyempurnakannya.

    Pasar Tenaga Kerja

    Dia India, sektor teknologi merupakan perusahaan besar dan menyediakan banyak jutaan pekerjaan. Pasokan tenaga kerja juga terus berjalan karena fokus negara pada pendidikan teknis dan pengembangan keterampilan.

    Permintaan tenaga kerja di Pakistan juga meningkat pesat. Dari terkait IT, pengembangan software hingga pemasaran digital.

    Sama seperti India, pemerintah juga mendukung peningkatan pendidikan teknis hingga pelatihan untuk pengembangan tenaga kerja lokal.

    Masa Depan

    Melihat pesatnya sektor teknologi sekarang, India bakal terus berada di garis terdepan di masa depan. Ini juga bergantung pada investasi terkait infrastruktur digital, energi terbarukan dan eksplorasi antariksa.

    Sementara itu Pakistan memang baru mulai untuk melakukan transformasi digital. Namun potensinya sangat besar untuk bisa bersanding dengan negara-negara utama di teknologi global.

    (dem/dem)

  • Sosok AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan Dinonatifkan Usai Tembak Mati Remaja Tawuran

    Sosok AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan Dinonatifkan Usai Tembak Mati Remaja Tawuran

    GELORA.CO –  Inilah sosok AKBP Oloan Siahaan, Kapolres Belawan, Medan, Sumatera Utara (Sumut).

    Seperti diketahui, nama AKBP Oloan Siahaan belum lama ini ramai jadi sorotan publik di media sosial.

    Bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan lantaran dirinya baru saja dinonaktifkan sebagai Kapolres Belawan.

    Tidak lain, penonaktifan ini dilakukan usai AKBP Oloan Siahaan telah tembak mati pelaku tawuran remaja MS (15).

    Sebagaimana yang dikutip Pojoksatu.id dari akun media sosial platform X milik @Heraloebss pada Rabu (7/5/2025).

    Dalam unggahannya, publik ramai menyoroti kasus tersebut yang menyeret sosok Kapolres Belawan.

    Beberapa di antaranya justru mencecar sikap yang diambil Oloan dalam menangani kasus tawuran tersebut.

    “Wajar untuk menyelamatkan diri masyarakat melihat tawuran yang terjadi hampir tiap hari juga masa bodoh,” cuit @kiwalipitu.

    “Unreasonable, kalaupun nembak itu pilih bagian yg melumpuhkan bukan yang menewaskan,” ketik @l0veis_You.

    “Ditembak disalahkan, ga ditembak meresahkan. Emang lu yakin korban bener2 tawuran?,” cuitan @AliviaNaylaw dan ion1positif.

    Insiden penembakan ini bermula ketika Oloan tengah bertugas memantau beberapa wilayah pada Sabtu (3/5/2025).

    Sebab, wilayah yang menjadi perhatian Kapolres Belawan ini disinyalir rentan terjadi aksi kejahatan berupa tawuran.

    Namun, hal yang tidak diinginkan terjadi saat dirinya diadang oleh sekelompok remaja pelaku tawaran pada saat malam hari.

    Seperti diketahui, Oloan bertugas menjaga keamanan wilayah usai memimpin apel malam pukul 19.30 hingga 02.00 WIB.

    Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan terkait pengadangan tersebut.

    Ferry menjelaskan bahwa mobil dinas yang ditumpangi atasannya itu dijegat oleh sekelompok pemuda di lintasan Tol Balmera.

    Bukan main, para pelaku ini juga disebut melakukan pemberontakan dengan melempar batu ke mobil dinas Oloan.

    “Mereka sekitar 10 orang dan mengayunkan klewang ke mobil dinas Kapolres Pelabuhan Belawan. Selain itu, mobilnya juga terkena tiga lemparan batu,” jelasnya.

    Menyikapi hal ini, Oloan sontak mengambil langkah tegas dengan memberikan peringatan melalui tembakan udara.

    Alih-alih demikian, hal tersebut justru semakin memicu para pelaku melancarkan aksinya hingga berulang kali.

    Tidak tinggal diam, Oloan langsung mengarahkan tembakan ke arah sekelompok pemuda tersebut. ***

  • Polisi Didesak Transparan soal Remaja Tewas Ditembak Kapolres Belawan
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Mei 2025

    Polisi Didesak Transparan soal Remaja Tewas Ditembak Kapolres Belawan Medan 6 Mei 2025

    Polisi Didesak Transparan soal Remaja Tewas Ditembak Kapolres Belawan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumut menyoroti kasus penembakan yang menewaskan remaja berinisial MS (15) oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan di Jalan Tol Belmera, Kota
    Medan
    .
    Penembakan tersebut terjadi pada Minggu (4/5/2025) dini hari.
    Kepala Operasional
    KontraS Sumut
    , Adinda Zahra Noviyanti, meminta agar penembakan yang dilakukan oleh Oloan terhadap MS diusut secara transparan dan profesional.
    “Jangan sampai korban (MS) dibunuh dua kali. Satu kali dibunuh nyawanya oleh peluru polisi,” kata Adinda melalui saluran telepon kepada Kompas.com pada Selasa (6/5/2025).
    “Kedua kali dibunuh karakternya melalui stigma yang dilekatkan, bahwa MS pelaku tawuran yang pantas mendapatkan tindakan tegas dan terukur,” lanjutnya.
    Adinda menegaskan bahwa seharusnya polisi melakukan penembakan untuk menghentikan aksi terduga pelaku, bukan untuk merenggut nyawa.
    Adinda juga mengapresiasi langkah Kapolda Sumut yang membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini, namun ia menekankan agar proses tersebut dilakukan secara transparan dengan standar dan ukuran yang jelas.
    Hal ini, katanya, dapat mengacu pada beberapa aturan konkret, seperti PERKAP 1/2009 tentang Penggunaan Kekuatan, PERKAP 8/2009, dan PERPOL 1/2022.
    “Kami juga ingin mengajak publik untuk mengawal kasus ini. Agar aparat tidak ringan tangan menggunakan senjata api serta lainnya,” sebut Adinda.

    Ia menegaskan bahwa penolakan penggunaan senjata api dalam pengendalian massa tawuran tidak berarti KontraS Sumut mendukung kejahatan.
    Sebaliknya, ia menilai bahwa penggunaan kekerasan tidak akan menyelesaikan akar persoalan utama tawuran.
    “Atas banyaknya letusan senjata api kepolisian yang menyebabkan hilangnya nyawa, sudah sepatutnya penggunaan senjata api oleh personel kepolisian dievaluasi secara total,” tambahnya.
    Insiden penembakan ini bermula ketika Oloan, yang sedang berada di posko pengamanan tawuran, melewati Tol Balmera dan mendapati para pelaku tawuran menyerangnya dengan senjata tajam.
    Oloan melepaskan tiga tembakan peringatan, namun diduga para pelaku menyerang balik dengan melempar mercon dan batu.
    Dalam situasi tersebut, Oloan melepaskan tiga tembakan ke arah kaki, namun tembakan tersebut meleset dan mengenai perut MS serta tangan D (17).
    MS kemudian meninggal dunia, sementara D masih dirawat di RS Bhayangkara.
    Oloan saat ini dinonaktifkan untuk sementara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolda Sumut Tak Mau Main-main Usut Kasus Kapolres Pelabuhan Belawan: Transparansi Harus Ditegakkan – Halaman all

    Kapolda Sumut Tak Mau Main-main Usut Kasus Kapolres Pelabuhan Belawan: Transparansi Harus Ditegakkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolda Sumatra Utara (Sumut), Irjen Whisnu Hermawan Februanto menegaskan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan.

    Diberitakan sebelumnya, AKBP Oloan Siahaan diduga telah menembak remaja Muhammad Syuhada (15) hingga tewas saat terjadi tawuran di dekat gerbang Tol Belawan pada Minggu (4/5/2025) dini hari.

    Irjen Whisnu menekankan tidak mau menutup-nutupi kasus yang melibatkan anak buahnya.

    Jenderal polisi bintang dua ini akan menggandeng Mabes Polri,  tim pidana umum, laboratorium forensik, dan Kompolnas, guna mengungkap fakta sebenarnya dalam insiden penembakan tersebut.

    “Kami gak main-main. Apalagi terkait meninggal dunia, transparansi harus ditegakkan,” katanya, dikutip dari Tribun-Medan.com, Senin (5/5/2025).

    Lebih lanjut, Polda Sumut memproses penonaktifan AKBP Oloan Siahaan ke Mabes Polri.

    Langkah itu dinilai bisa memperlancar pengusutan kasus yang sedang berjalan.

    “Biar diperiksa dulu, agar tidak mengganggu ya. Karena ini kita transparan.”

    “Kami memohon mengajukan kepada Mabes Polri untuk menonaktifkan Kapolres terlebih dahulu demi pemeriksaan,” jelasnya.

    Irjen Whisnu juga menyempatkan diri melayat di rumah korban di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Lingkungan II, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (5/5/2025).

    Ia secara langsung menyampaikan belasungkawanya atas tewasnya Muhammad Syuhada.

    “Saya atas nama Kapolda Sumut dan jajaran mengucapkan turut berdukacita dengan adik kita yang terkena peluru,” bebernya.

    Keluarga korban, Zainuddin mengungkap Muhammad Syuhada membeberkan semua bermula saat korban keluar rumah tanpa pamit pada Minggu (4/5/2025) malam.

    Seharusnya ia tidak pergi ke mana-mana untuk menjaga sang adik.

    Orang tua korban tidak berada di rumah karena merawat keluarga yang sakit di tempat lain.

    “Ibunya ini kan lagi jaga orang tua sakit, jadi di rumah ini ada adiknya.”

    “Dia seharusnya jaga adik. Entah bagaimana ceritanya dia kumpul sama kawannya,” ungkapnya, dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Keluarga tidak mengetahui Muhammad Syuhada berada di lokasi tawuran sekitar gerbang Tol Belawan.

    Polisi kemudian mendapatkan laporan kericuhan terus berlanjut hingga mengganggu pengguna jalan.

    Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyebut, tawuran melibatkan kelompok antar kampung.

    “Jadi bentrokan antar kampung, berkembang dari jam 11 malam kemudian ada residunya hingga ke dekat dengan tol,” urainya, dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Di saat bersamaan, Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan melewati tol dekat titik tawuran.

    Para pelaku tawuran kemudian melempari pengendara.

    AKBP Oloan Siahaan melihat kejadian tersebut berusaha menghalau massa.

    “Namun mereka melawan sehingga Kapolres melakukan diskresi menembak para masyarakat tersebut,” papar Irjen Whisnu.

    Ada dua pelaku tawuran yang tertembak, Muhammad Syuhada (15) dan inisial B (17).

    Keduanya langsung dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.

    Takdir berkata lain, Muhammad Syuhada dinyatakan meninggal dunia.

    Ia mengalami luka tembak bagian di bagian perut sebelah kanan, menembus ke belakang.

    Sedangkan B masih berada di rumah sakit.

    “Memang ada korban, kini sedang dibawa ke rumah sakit. Satu di antaranya meninggal dunia tadi pagi di rumah sakit,” tutup Irjen Whisnu.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sosok Remaja yang Tewas Diduga Ditembak Kapolres Pelabuhan Belawan saat Tawuran

    (Tribunnews.com/Endra)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)