Kasus: Insiden penembakan

  • Perlintasan Batas RI-Timor Leste Dipastikan Aman Usai Penembakan WNI

    Perlintasan Batas RI-Timor Leste Dipastikan Aman Usai Penembakan WNI

    Jakarta

    Warga negara Indonesia (WNI), Abel Tinur Bere, tewas tertembak saat berburu hewan di hutan Kampung Fatumea, Distrik Suai/Kobalima, Timor Leste. Perlintasan warga Indonesia dan Timor Leste melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap berjalan normal pasca-penembakan tersebut.

    “Terkait insiden penembakan terhadap WNI di perbatasan, situasi perlintasan orang dan barang melalui PLBN Motaain tetap lancar,” kata Kepala PLBN Motaain, Maria Fatima Rika, dilansir detikBali, Kamis (21/8/2025).

    Rika menyebut situasi di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste sejauh ini masih aman. Polsek Tasifeto Timur bersama Satgas Pamtas RI-RDTL Yon 741/GN terus memperketat pengawasan dan menggelar patroli rutin di wilayah perbatasan tersebut.

    “Hingga saat ini tidak memengaruhi aktivitas perlintasan orang dan barang melalui PLBN Motaain,” imbuhnya.

    Untuk diketahui, Abel Tinus Bere tewas ditembak saat hendak berburu hewan liar di Kampung Fatumea, Timor Leste. Ia ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) di wilayah Timor Leste, tepat saat Hari Kemerdekaan RI pada Minggu (17/8).

    Puluhan teman Abel itu langsung melarikan diri. Namun, Abel ditemukan di hutan itu dalam kondisi sudah meninggal dunia keesokan harinya.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/eva)

  • Alasan Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Agustus 2025

    Alasan Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok Megapolitan 16 Agustus 2025

    Alasan Polisi Tembak 2 Pelaku Tawuran di Depok
    Editor
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Kasi Humas Polres Metro Depok AKP Made Budi mengungkapkan alasan anggota Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok menembak dua pemuda terduga pelaku tawuran di Sukmajaya, Kota Depok, Sabtu (9/8/2025).
    Mulanya, Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok mendapatkan laporan dari warga mengenai adanya tawuran di Sukmajaya pada pukul 02.00 WIB.
    “Sampai di sana, mereka (terduga pelaku tawuran) ada di sana, langsung kita lakukan pembubaran. Kita kejar. Namun pada saat itu, kita berusaha dekatin, mereka kabur,” kata Made, Jumat (15/8/2025).
    “Sudah kita berhentikan, namun mereka tidak menggubris, tidak mengiraukan, tetap aja langsung jalan gitu, sambungnya.
    Made menjelaskan, sebelum dilakukan penembakan ke arah kedua terduga pelaku tawuran, anggota sudah melepaskan tembakan peringatan.
    Namun, tembakan peringatan itu tak dihiraukan. Terduga pelaku tetap mencoba kabur dengan terus memacu kendaraannya.
    “Sudah ada, sudah ada upaya dari tim melakukan tembakan peringatan untuk membubarkan mereka sebanyak tiga kali ke arah udara,” ujar Made.
    Tembakan yang dilepaskan petugas pada akhirnya mengenai dua terduga pelaku tawuran hingga mengalami luka.
    Salah satu pemuda yang tertembak adalah R (20), sedangkan identitas terduga lainnya belum disebut polisi.
    “Korban dirawat di rumah sakit Kramat Jati dan Mitra Keluarga (Depok),” ujar Made.
    Polres Metro Depok hingga saat ini masih melakukan pendalaman terkait insiden penembakan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Sebelum Menembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        15 Agustus 2025

    Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Sebelum Menembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok Megapolitan 15 Agustus 2025

    Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan Sebelum Menembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok
    Editor
    DEPOK, KOMPAS.com
    – Tim Perintis Presisi Polres Metro Depok diduga menembak seorang pelaku tawuran di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.
    Tindakan itu dilakukan setelah polisi sebelumnya melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan para pelaku.
    “Sudah ada, sudah ada upaya dari tim melakukan tembakan peringatan untuk membubarkan mereka sebanyak tiga kali ke arah udara,” ujar Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, Jumat (15/8/2025), dikutip
    Tribundepok.com
    .
    Peristiwa terjadi ketika Tim Perintis Presisi melakukan patroli setelah menerima laporan warga soal maraknya aksi kejahatan jalanan, termasuk tawuran dan begal.
    Saat patroli, tim menemukan sekelompok remaja membawa senjata tajam.
    Ketika polisi meminta para remaja pelaku tawuran berhenti, mereka tetap memacu kendaraan sehingga membahayakan keselamatan anggota tim.
    Polisi akhirnya menembak terduga pelaku. Akibatnya, dua orang mengalami luka.
    Satu terduga pelaku tawuran yang tertembak berinisial R (20), sedangkan satu korban lainnya belum disebut identitasnya.
    “Korban dirawat di rumah sakit Kramat Jati dan Mitra Keluarga (Depok),” ujar Made.
    Polres Metro Depok hingga saat ini masih melakukan pendalaman terkait insiden penembakan tersebut.
    Artikel ini telah tayang di Tribundepok.com dengan judul
     
    “Alasan Polisi Tembak Terduga Pelaku Tawuran di Depok, Sudah Diberi Tembakan Peringatan”
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Polisi di Atlanta AS

    Pria Bersenjata Tembak Mati Seorang Polisi di Atlanta AS

    Jakarta

    Seorang pria bersenjata menembak mati seorang polisi di dekat markas besar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di kota Atlanta, Amerika Serikat. Pelaku penembakan kemudian ditemukan tewas di tempat kejadian.

    Polisi mengatakan bahwa tidak ada korban tewas atau luka lainnya dalam penembakan pada Jumat (8/8) sore waktu setempat tersebut, yang mana beberapa tembakan dilepaskan di kampus CDC.

    “Para petugas tiba — menemukan seorang polisi DeKalb County yang terluka parah dan sudah meninggal,” kata Kepala Kepolisian Atlanta, Darin Schierbaum, dalam konferensi pers, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (9/8/2025).

    Polisi tersebut kemudian diidentifikasi sebagai David Rose, 33 tahun, dari Departemen Kepolisian DeKalb County. Ia meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dan dua anak, kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Identitas penembak belum dirilis.

    Schierbaum mengatakan masih terlalu dini dalam penyelidikan untuk mengomentari laporan CNN dan New York Times, yang menyebutkan bahwa pria bersenjata tersebut menyalahkan vaksin virus corona atas penyakit yang dideritanya, yang tidak disebutkan secara spesifik.

    Ayah pria tersebut telah melaporkan kepada pihak berwenang pada Jumat pagi bahwa ia memiliki keinginan bunuh diri, menurut laporan CNN dan New York Times.

    Penembakan dimulai sebelum pukul 17.00 waktu setempat (21.00 GMT) di dekat kampus CDC dan sebuah apotek, kata Schierbaum.

    Tersangka — yang diyakini polisi sebagai penembak tunggal — ditemukan tewas di lantai dua sebuah apotek CVS dengan luka tembak, yang kemungkinan merupakan luka tembak yang dilakukan sendiri.

    “Penembak telah meninggal dunia, dan kami tidak memiliki warga sipil yang tertembak dalam insiden penembakan aktif ini,” kata Wali Kota Atlanta Andre Dickens kepada wartawan.

    Lihat juga Video ‘Lima Tentara AS Ditembak oleh Sesama Tentara di Georgia’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Teror Penembakan Brutal Terjadi di Kampus, Petugas Polisi Tewas

    Teror Penembakan Brutal Terjadi di Kampus, Petugas Polisi Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi mencekam terjadi di kampus Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat, pada Jumat (8/8/2025) waktu setempat. Pihak universitas mengonfirmasi adanya insiden penembakan aktif di kawasan mereka, yang berlokasi di bagian timur kota tersebut.

    Penembakan dilaporkan terjadi di Emory Point CVS, yang terletak di pusat perbelanjaan berisi restoran, toko, dan apartemen yang menjadi tempat tinggal sebagian mahasiswa.

    Lokasi kejadian juga berada tepat di seberang gedung Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Clifton Avenue.

    Menurut laporan CNN, penembak memiliki beberapa senjata, dua pistol, satu senapan dan satu senapan. Mereka juga mengenakan apa yang digambarkan oleh seorang penegak hukum di tempat kejadian sebagai terlihat seperti masker bedah.

    Penembak juga membawa beberapa magasin dan mengenakan pelindung telinga, kata pejabat tersebut. Ketika penegak hukum tiba di tempat kejadian, pelaku tengah menembak langsung ke arah mobil petugas.

    Walikota Atlanta, Andre Dickens, mengatakan bahwa tidak ada warga sipil yang tertembak dalam insiden di kampus Emory University.

    Ia juga mengonfirmasi bahwa pelaku penembakan telah meninggal dunia.

    Ada 92 anak di tempat penitipan anak di kampus CDC, dan mereka dinyatakan dalam keadaan aman.

    Namun satu petugas yang menangani insiden ini dilaporkan telah meninggal dunia. Departemen Kepolisian Atlanta sebelumnya telah mengumumkan bahwa seorang petugas terluka selama proses penanganan.

    Petugas polisi yang meninggal dalam penembakan hari Jumat itu meninggalkan seorang istri yang sedang hamil dan dua orang anak, kata CEO DeKalb County Lorraine Cochran-Johnson.

    “Malam ini, ada seorang istri tanpa suami. Ada tiga anak, satu yang belum lahir, tanpa ayah. Ada seorang ibu dan seorang ayah, serta saudara kandung yang juga ikut merasakan kehilangan yang traumatis ini,” kata Cochran-Johnson.

    Pihak berwenang tidak merilis nama petugas tersebut hingga saat ini.

    “Mari kita bergabung bersama untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan keluarga ini selama kehilangan yang traumatis ini,” tambahnya.

    CDC di Atlanta masih dalam keadaan terkunci, kata sumber CDC yang mengetahui situasi tersebut kepada CNN.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tentara Lepas Tembakan di Pangkalan AS, Lukai 5 Personel Militer Lainnya

    Tentara Lepas Tembakan di Pangkalan AS, Lukai 5 Personel Militer Lainnya

    Washington DC

    Seorang tentara melepas tembakan di sebuah pangkalan militer Amerika Serikat (AS) yang ada di negara bagian Georgia pada Rabu (6/8) waktu setempat. Tembakan itu melukai lima tentara lainnya, sebelum sang tentara pelaku penembakan ditangkap di lokasi kejadian.

    Insiden penembakan ini, seperti dilansir AFP, Kamis (7/8/2025), terjadi di Fort Stewart, sebuah pangkalan Angkatan Darat besar yang menampung ribuan tentara dan kerabat mereka. Pangkalan militer itu sempat ditempatkan di bawah lockdown, saat para petugas darurat bergegas merespons penembakan tersebut.

    “Tentara-tentara di area itu yang menyaksikan penembakan tersebut langsung dan tanpa ragu-ragu mengamankan tentara tersebut, melumpuhkannya, yang memungkinkan aparat penegak hukum untuk kemudian menahannya,” kata komandan Divisi Infanteri ke-3, Brigadir Jenderal John Lubas, dalam konferensi pers.

    Divisi Infanteri ke-3 diketahui bermarkas di Fort Stewart tersebut.

    Lubas menyebutkan bahwa sedikitnya lima orang mengalami luka-luka akibat penembakan tersebut. “Semuanya dalam kondisi stabil dan diperkirakan akan pulih,” sebutnya.

    Dia mengidentifikasi tentara pelaku penembakan sebagai Sersan Quornelius Radford.

    Motif penembakan tersebut belum diketahui secara jelas.

    Meskipun tergolong jarang terjadi, aksi penembakan secara berkala menargetkan fasilitas-fasilitas militer di AS — negara yang dilanda epidemi kekerasan bersenjata.

    Lubas mengatakan bahwa senjata militer tidak digunakan dalam penembakan pada Rabu (6/8) waktu setempat, yang diyakini dilakukan dengan “pistol pribadi” milik pelaku.

    Presiden Donald Trump menyebut penembakan di Fort Stewart itu sebagai “kekejaman”, dan mengatakan kepada wartawan bahwa Divisi Investigasi Kriminal Angkatan Darat akan memastikan pelakunya “dituntut seberat-beratnya sesuai hukum”.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth menyebut penembakan itu sebagai aksi “pengecut”. Dia menjanjikan bahwa “keadilan yang cepat akan ditegakkan kepada pelaku dan siapa pun yang terbukti terlibat”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Thailand dan Kamboja Bertemu di Malaysia, Sepakat Gencatan Senjata

    Thailand dan Kamboja Bertemu di Malaysia, Sepakat Gencatan Senjata

    Bisnis.com, JAKARTA — Para pemimpin Thailand dan Kamboja menggelar pertemuan di Putrajaya, Malaysia, dalam upaya mendesak untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di hari kelima konflik mematikan yang meletus di sepanjang perbatasan kedua negara pada Senin (28/7/2025).

    Dikutip melalui Reuters, pertemuan penting tersebut diinisiasi oleh Perdana Menteri Malaysia sekaligus Ketua Asean saat ini Anwar Ibrahim, dan dihadiri oleh Perdana Menteri Kamboja Hun Manet serta Pelaksana Tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai.

    Turut hadir pula perwakilan dari dua kekuatan global, yakni Duta Besar Amerika Serikat dan China untuk Malaysia.

    Hun Manet melalui unggahan di platform X sebelumnya Twitter juga menyebut bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyepakati ceasefire atau gencatan senjata sesegera mungkin, yang juga didorong oleh intervensi diplomatik dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dalam unggahannya, dia memperlihatkan foto meja pertemuan berbentuk U, dengan dirinya dan Phumtham duduk saling berhadapan, serta Anwar Ibrahim di posisi tengah sebagai tuan rumah.

    Pertemuan ini terjadi setelah konflik yang telah berlangsung sejak Kamis (24/7/2025) menciptakan krisis terburuk antara kedua negara dalam lebih dari satu dekade. Kedua pihak saling menuding sebagai pemicu awal bentrokan, yang kemudian meningkat dengan tembakan artileri berat dan serangan udara dari Thailand di sepanjang garis perbatasan sepanjang 817 kilometer.

    Kekerasan terbaru ini bermula dari insiden penembakan yang menewaskan seorang prajurit Kamboja pada Mei lalu, yang memicu pengerahan militer skala besar di wilayah perbatasan dan membuat runcing krisis diplomatik. Pemerintah koalisi Thailand bahkan sempat di ambang keruntuhan akibat ketegangan ini.

    Presiden Donald Trump, dalam panggilan telepon akhir pekan lalu kepada para pemimpin kedua negara, menyatakan bahwa dirinya tidak akan melanjutkan kesepakatan dagang dengan Thailand maupun Kamboja jika konflik tidak segera diakhiri.

    Namun menjelang pertemuan, Phumtham menyuarakan keraguan atas niat baik dari pihak Kamboja.

    “Kami tidak yakin dengan ketulusan Kamboja, tindakan mereka sejauh ini tidak mencerminkan upaya menyelesaikan masalah,” ujarnya kepada wartawan sebelum berangkat ke Malaysia, Senin (28/7/2025).

    Dia juga menegaskan bahwa Kamboja telah melanggar hukum internasional dan menyasar warga sipil, meski Kamboja membantah keras tuduhan itu dan justru menuding Thailand sebagai pihak yang menempatkan nyawa penduduk sipil dalam bahaya.

    Kendati perundingan perdamaian tengah berlangsung, laporan bentrokan masih terus terjadi di sejumlah titik perbatasan. Salah satunya, kondisi sebuah desa di Provinsi Sisaket, Thailand, sekitar 20 km dari garis batas, yang tampak hancur oleh tembakan artileri.

    Rumah-rumah penduduk rusak, toko-toko tutup, dan hanya kendaraan militer yang terlihat melintas di jalan utama, sementara dentuman artileri terdengar sesekali di kejauhan.

    Masyarakat internasional berharap pertemuan tingkat tinggi ini dapat menghasilkan langkah konkret menuju penghentian kekerasan dan dimulainya dialog damai yang berkelanjutan. Asean, sebagai organisasi kawasan, kini berada di bawah sorotan untuk membuktikan perannya dalam menjaga stabilitas dan perdamaian regional.

  • 10 Update Perang Thailand-Kamboja, Gencatan Senjata-Penembakan Massal

    10 Update Perang Thailand-Kamboja, Gencatan Senjata-Penembakan Massal

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kamboja dan Thailand sepakat melakukan gencatan senjata “segera dan tanpa syarat”, dalam langkah diplomatik penting yang dimediasi oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur, Senin (28/7/2025).

    Berikut update terbaru perang yang meletus antara dua negara tetangga ASEAN tersebut, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:

    1. Thailand & Kamboja Resmi Gencatan Senjata di Malaysia

    Thailand dan Kamboja resmi menyetujui gencatan senjata, Senin (28/7/2025). Pengumuman resmi diberikan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan akan berlaku tengah malam nanti.

    “Baik Kamboja maupun Thailand mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut,” ujar Anwar yang menjadi tuan rumah pertemuan di Putrajaya, Malaysia.

    “Pertama, gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai 24 jam waktu setempat, tengah malam tanggal 28 Juli 2025, malam ini,” tambahnya.

    PM Kamboja Hun Manet mengatakan gencatan senjata tanpa syarat yang disepakati dengan Thailand menawarkan peluang untuk “kembali normal”. Dalam update ini, belum ada pernyataan dari Penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai.

    “Solusi yang baru saja diumumkan oleh Perdana Menteri Anwar akan menjadi syarat bagi diskusi bilateral kita untuk kembali normal dalam hubungan,” kata Hun Manet.

    Sebelumnya pertempuran di perbatasan sudah terjadi sejak Kamis. Kedua negara berebut sejumlah kuil kuno. Hal ini menyebabkan 35 orang tewas. Sementara 200.000 orang lainnya mengungsi.

    2. Isi Lengkap Joint Press Release Gencatan Senjata Thailand-Kamboja

    “Pemerintah Malaysia, Kamboja, dan Thailand mengeluarkan Siaran Pers Bersama ini setelah Pertemuan Khusus yang dipimpin, diselenggarakan, dan disaksikan oleh Perdana Menteri Dato’ Seri Anwar Ibrahim di Putrajaya, Malaysia, serta dihadiri oleh Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei HUN Manet dan Penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai. Pertemuan ini juga turut diselenggarakan bersama oleh Amerika Serikat dengan partisipasi aktif dari Republik Rakyat China untuk mendorong penyelesaian damai atas situasi yang sedang berlangsung.

    PM Hun Manet dan Penjabat PM Phumtham Wechayachai menyatakan posisi dan kesiapan mereka untuk segera melakukan gencatan senjata dan kembali ke kondisi normal.

    Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump telah melakukan kontak langsung dengan para pemimpin kedua negara dan mendesak mereka untuk mencari solusi damai terhadap situasi tersebut.

    Pihak China juga telah menjaga komunikasi erat dengan Kamboja, Thailand, Malaysia, serta negara terkait lainnya untuk secara aktif mendorong dialog, gencatan senjata, dan pemulihan perdamaian.

    Kehadiran dan kolaborasi semua pihak menegaskan komitmen bersama terhadap perdamaian, dialog, dan stabilitas kawasan.

    Kamboja dan Thailand telah mencapai kesepahaman bersama sebagai berikut:

    – Gencatan senjata segera dan tanpa syarat, yang mulai berlaku pukul 24.00 waktu setempat pada 28 Juli 2025. Ini merupakan langkah awal penting menuju penurunan ketegangan dan pemulihan perdamaian serta keamanan;

    – Mengadakan pertemuan informal para komandan militer regional (Militer Regional 1 dan 2 dari pihak Thailand serta Militer Regional 4 dan 5 dari pihak Kamboja) pada pukul 07.00 tanggal 29 Juli 2025, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan para Atase Pertahanan yang dipimpin oleh Ketua ASEAN, jika disetujui kedua pihak; dan

    – Mengadakan pertemuan Komite Perbatasan Umum (GBC) pada 4 Agustus 2025 yang akan diselenggarakan oleh Kamboja.

    Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Malaysia siap mengoordinasikan tim pengamat untuk memverifikasi dan memastikan pelaksanaan kesepakatan tersebut. Malaysia juga akan berkonsultasi dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya untuk berpartisipasi dalam upaya pengamatan ini, mencerminkan komitmen kawasan dalam mendukung perdamaian di lapangan.

    Kedua pihak juga sepakat untuk melanjutkan komunikasi langsung antara Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Pertahanan masing-masing negara.

    Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari Malaysia, Kamboja, dan Thailand telah diberikan mandat untuk mengembangkan mekanisme rinci terkait implementasi, verifikasi, dan pelaporan atas gencatan senjata ini. Mekanisme tersebut akan menjadi dasar untuk perdamaian jangka panjang dan akuntabilitas.

    Pertemuan ini menegaskan kembali tekad bersama Malaysia, Kamboja, dan Thailand untuk menjunjung prinsip hukum internasional, hidup berdampingan secara damai, serta kerja sama multilateral dalam mewujudkan penyelesaian yang adil dan berkelanjutan atas situasi ini.”

    Foto: CNBC INDONESIA
    Deal! Thailand -Kamboja Setuju Gencatan Senjata Mulai Tengah Malam

    3. China Sambut Upaya Damai Akhiri Konflik Kamboja-Thailand

    China menyatakan dukungannya terhadap upaya diplomatik untuk mengakhiri ketegangan militer antara Kamboja dan Thailand, menyusul perundingan damai yang digelar di Malaysia.

    “Kami menyambut baik dimulainya dialog antara Kamboja dan Thailand yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers, Senin (28/7/2025).

    Guo menegaskan pentingnya kedua negara menjaga stabilitas kawasan dengan menahan diri dan mengedepankan kepentingan rakyat masing-masing.

    “Kami berharap kedua belah pihak berlandaskan pada kepentingan bersama rakyat, menjunjung tinggi semangat perdamaian dan hubungan bertetangga yang baik. Tetap tenang dan menahan diri, melakukan gencatan senjata, dan mengakhiri konflik sesegera mungkin,” ujarnya.

    Pertemuan di Malaysia tersebut menjadi langkah lanjutan setelah serangkaian bentrokan di wilayah perbatasan yang memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan Asia Tenggara.

    China, sebagai salah satu kekuatan besar di kawasan, berperan aktif mendorong penyelesaian damai dalam konflik regional dan menyerukan stabilitas demi kelangsungan pembangunan dan kerja sama regional.

    4. Trump Inisiasi Gencatan Senjata

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengaku telah melakukan panggilan telepon larut malam kepada penjabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, untuk mendesak penyusunan gencatan senjata.

    “Kedua pemimpin sepakat untuk segera menyusun kerangka gencatan senjata,” kata Trump, Sabtu (26/7/2025) waktu setempat.

    Trump juga memperingatkan kedua negara terkait sanksi ekonomi. Ia mengancam akan menerapkan tarif tinggi apabila Thailand dan Kamboja tidak menyetujui perjanjian dagang bilateral yang ditawarkan.

    “Saya menantikan penandatanganan tarif setelah perdamaian,” ujarnya.

    5. Baku Tembak Masih Terjadi

    Menjelang pertemuan dan gencatan senjata, baik Thailand dan Kamboja masih saling serang, baik secara verbal maupun militer.

    “Kami tidak yakin Kamboja bertindak dengan itikad baik, berdasarkan tindakan mereka dalam menangani masalah ini,” kata Phumtham kepada wartawan di Bandara Bangkok.

    “Mereka perlu menunjukkan niat yang tulus, dan kami akan menilai itu selama pertemuan.”

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menuduh Thailand melakukan invasi militer.

    “Pada hari kelima pertempuran, Thailand menginvasi wilayah Kamboja dengan senjata berat dan pengerahan pasukan besar-besaran,” ujarnya.

    6. Kondisi di Perbatasan Memburuk

    Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menempatkan penembak jitu di kuil perbatasan yang disengketakan serta membombardir wilayah Thailand dengan roket.

    “Situasi masih sangat tegang. Kami menduga Kamboja sedang mempersiapkan operasi militer besar sebelum masuk ke meja perundingan,” demikian pernyataan resmi militer Thailand.

    Pertempuran kini berlangsung di tujuh titik di sepanjang kawasan perbatasan pedesaan, termasuk wilayah hutan lebat dan lahan pertanian.

    7. Warga Sipil Jadi Korban

    Konflik telah menyebabkan lebih dari 138.000 warga Thailand mengungsi dari wilayah perbatasan. Di sisi lain, sekitar 80.000 warga Kamboja juga telah kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran.

    Di kota Surin, Thailand, yang jaraknya sekitar 30 km dari perbatasan, warga menyambut skeptis proses negosiasi.

    “Saya harap negosiasi berjalan lancar dan berakhir dengan gencatan senjata,” kata Lamduan Chuenjit, seorang petugas kebersihan berusia 58 tahun kepada AFP.

    “Tapi saya masih bertanya-tanya, seberapa bisa dipercaya Kamboja.”

    8. Perayaan Ulang Tahun Raja Dibatalkan

    Situasi genting ini bahkan berdampak pada institusi kerajaan. Perayaan ulang tahun ke-73 Raja Thailand Maha Vajiralongkorn yang dijadwalkan hari ini, resmi dibatalkan.

    Sebuah pengumuman di Lembaran Negara Kerajaan menyebut bahwa acara publik di Istana Agung Bangkok ditiadakan karena krisis keamanan yang sedang berlangsung.

    Foto: Kerabat korban menangis di dekat lokasi kejadian penembakan di sebuah pasar, yang menewaskan banyak orang, termasuk seorang pria bersenjata yang bunuh diri, di Bangkok, Thailand, Senin (28/7/2025). (REUTERS/Patipat Janthong)
    Kerabat korban menangis di dekat lokasi kejadian penembakan di sebuah pasar, yang menewaskan banyak orang, termasuk seorang pria bersenjata yang bunuh diri, di Bangkok, Thailand, Senin (28/7/2025). (REUTERS/Patipat Janthong)

    9. Penembakan Maut di Pasar Bangkok Thailand, 6 Tewas

    Penembakan massal mengguncang pasar yang biasa dipenuhi turis Or Tor Kor, di Bangkok, Thailand, Senin siang waktu setempat. Dalam update terbaru Reuters, dilaporkan enam orang tewas akibat peristiwa tersebut.

    “Setidaknya enam orang tewas ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah pasar di ibu kota Thailand, Bangkok, pada hari Senin,” kata polisi Thailand dalam sebuah pernyataan.

    “Korban tewas termasuk pria bersenjata yang bunuh diri,” tambah Wakil Komisaris Biro Kepolisian Metropolitan, Charin Gopatta.

    Dalam keterangan lanjutan, polisi masih terus menyelidiki identitas pelaku, termasuk motifnya. Selain pelaku, lima orang yang tewas oleh pria bersenjata itu adalah petugas keamanan di pasar tersebut.

    “Tidak ada turis yang tewas atau terluka dalam insiden penembakan tersebut, ” kata seorang pejabat polisi di distrik Bang Sue, Sanong Saengmani, tempat pasar yang sebagian besar menjual hasil pertanian tersebut berada.

    Dalam rekaman video yang dibagikan polisi, tersangka menggunakan topi putih dan ransel di dadanya saat beraksi. Potretnya terlihat saat berjalan di area parkir pasar.

    Mengutip AFP kejadian terjadi tepat pukul 12.31 waktu Bangkok. Polisi juga mencari tahu apakah ada keterkaitan dengan pertempuran yang pecah di perbatasan, antara Thailand dan Kamboja.

    Pada Oktober 2023, seorang tersangka berusia 14 tahun menggunakan pistol modifikasi untuk membunuh dua orang dan melukai lima lainnya di sebuah mal mewah di pusat kota Bangkok. Setahun sebelumnya, seorang mantan polisi menewaskan 36 orang, termasuk 22 anak-anak, dalam serangan senjata api dan pisau di sebuah tempat penitipan anak di Thailand timur.

    10. Thailand Bantah Keras Tuduhan Senjata Kimia oleh Kamboja

    Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Thailand, pemerintah menyatakan bahwa Thailand tetap memegang teguh komitmennya terhadap Konvensi Senjata Kimia (CWC). Bangkok juga menegaskan tidak pernah mengembangkan, memproduksi, memiliki, maupun menggunakan senjata kimia dalam bentuk apa pun.

    “Thailand tidak pernah mengadopsi kebijakan untuk mengembangkan, memproduksi, memiliki, atau menggunakan senjata kimia dalam keadaan apa pun. Thailand tidak akan membiarkan kebohongan menutupi kebenaran,” tegas pernyataan Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand, Senin.

    Pernyataan ini disampaikan menyusul tudingan dari Letnan Jenderal Maly Socheata, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, yang mengklaim bahwa Thailand menggunakan gas beracun dalam insiden bentrokan terbaru di wilayah perbatasan yang disengketakan.

    Kementerian Luar Negeri Thailand menyebut tuduhan dari pihak Kamboja sebagai “kampanye disinformasi” yang disengaja dan tidak memiliki dasar fakta.

    “Tuduhan ini tidak berdasar. Ini adalah upaya untuk memutarbalikkan fakta di lapangan dan dengan sengaja merusak kredibilitas serta posisi Thailand di mata komunitas internasional,” tulis pernyataan resmi Kementerian tersebut.

    Sementara itu, belum ada komentar lanjutan dari pihak Kamboja terkait bantahan tersebut. Ketegangan antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan memang kerap memanas, namun ini kali pertama muncul isu dugaan penggunaan senjata kimia dalam konflik tersebut.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja dari Sisi Anggaran dan Alutsista

    Perbandingan Kekuatan Militer Thailand dan Kamboja dari Sisi Anggaran dan Alutsista

    Bisnis.com, JAKARTA — Konflik bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja terus berlanjut dan telah memasuki hari ketiga pada Sabtu (26/7/2025), dengan munculnya titik bentrokan baru. 

    Setidaknya 30 orang tewas dan lebih dari 130.000 warga terpaksa mengungsi akibat pertempuran paling sengit antara dua negara Asia Tenggara tersebut dalam 13 tahun terakhir.

    Dilansir dari Reuters, Angkatan Laut Thailand melaporkan adanya bentrokan baru di Provinsi pesisir Trat pada Sabtu pagi, membuka front konflik baru yang berjarak lebih dari 100 kilometer dari titik-titik pertikaian utama di perbatasan yang telah lama disengketakan.

    Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak insiden penembakan yang menewaskan seorang tentara Kamboja pada akhir Mei, dalam baku tembak singkat. Sejak saat itu, kedua belah pihak memperkuat pengerahan pasukan di sepanjang perbatasan, memicu krisis diplomatik besar yang nyaris menggoyahkan pemerintahan koalisi Thailand yang rapuh.

    Bagaimana gambaran kekuatan militer konvensional kedua negara tersebut? Berikut adalah perbandingan kekuatan militer Thailand dan Kamboja yang dikutip dari berbagai sumber

    Kekuatan dan Anggaran

    Berdasarkan data Global Power, Kamboja memiliki skor Indeks Kekuatan (PwrIndx) sebesar 2,0752, peringkat ke-95 dari 145 negara. Sementara itu, Thailand memiliki posisi yang lebih kuat dengan PwrIndx sebesar 0,4536, peringkat ke-25 secara global.

    Sementara itu, data International Institute for Strategic Studies menyebut, anggaran pertahanan Kamboja sebesar US$1,3 miliar atau sekitar Rp21 triliun pada 2024, dengan total personel militer aktif sebanyak 124.300 orang. 

    Angkatan bersenjata Kamboja dibentuk pada 1993 melalui penggabungan kekuatan militer bekas komunis dan dua kelompok perlawanan lainnya.

    Adapun, Thailand memiliki anggaran pertahanan yang jauh lebih besar, yakni US$5,73 miliar atau sekitar Rp93 triliun pada tahun yang sama, dengan jumlah personel aktif mencapai lebih dari 360.000 orang. 

    Thailand juga diklasifikasikan sebagai sekutu utama non-NATO oleh Amerika Serikat.

    Angkatan Darat

    Tentara Kamboja memiliki sekitar 75.000 personel, dilengkapi dengan lebih dari 200 tank tempur dan sekitar 480 unit artileri. Sementara itu, Angkatan Darat Thailand berjumlah sekitar 245.000 personel, termasuk sekitar 115.000 wajib militer. 

    Thailand mengoperasikan sekitar 400 tank tempur, lebih dari 1.200 kendaraan lapis baja, serta sekitar 2.600 senjata artileri. Angkatan Darat Thailand juga memiliki armada udara sendiri yang terdiri dari pesawat penumpang, helikopter seperti Black Hawk buatan AS, dan drone.

    Angkatan Udara

    Angkatan Udara Kamboja tercatat memiliki sekitar 1.500 personel, dengan armada pesawat yang tergolong kecil. Saat ini, Kamboja hanya mengoperasikan 10 pesawat angkut dan 10 helikopter transportasi. 

    Kamboja dilaporkan tidak memiliki jet tempur, tetapi mengandalkan 16 helikopter multirole, termasuk 6 Mi-17 buatan Uni Soviet dan 10 Z-9 buatan China.

    Sebaliknya, Thailand memiliki salah satu kekuatan udara terbesar dan terbaik di kawasan Asia Tenggara. Negeri Gajah Putih mengerahkan sekitar 46.000 personel di angkatan udaranya, dengan 112 pesawat tempur aktif, termasuk 28 jet F-16 buatan AS dan 11 jet tempur Gripen buatan Swedia, serta puluhan helikopter berbagai tipe.

    Angkatan Laut 

    Angkatan Laut Kamboja diperkirakan memiliki sekitar 2.800 personel, termasuk 1.500 pasukan infanteri laut. Armada lautnya mencakup 13 kapal patroli dan tempur pesisir, serta 1 kapal pendarat amfibi.

    Sementara itu, Angkatan Laut Thailand memiliki hampir 70.000 personel, mencakup unit penerbangan angkatan laut, marinir, pertahanan pantai, serta personel wajib militer.

    Thailand juga mengoperasikan 1 kapal induk, 7 fregat, dan 68 kapal patroli dan tempur pesisir. Armada ini diperkuat oleh sejumlah kapal pendarat dan amfibi berkapasitas ratusan personel, serta 14 kapal pendarat kecil untuk operasi pantai.

    Divisi penerbangan angkatan laut Thailand memiliki armada tersendiri yang mencakup helikopter dan drone (UAV). Di darat, Korps Marinir Thailand terdiri atas 23.000 personel, didukung oleh puluhan kendaraan tempur lapis baja.

  • Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan

    Nelayan di Banyuasin Diduga Ditembaki Kapal TNI AL saat Melaut, Satu Orang Kena Peluru di Tenggorokan

    GELORA.CO – Kapal nelayan yang tengah melaut di perairan Birik, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) diduga ditembaki oleh kapal dari TNI AL pada Sabtu (12/7/2025) siang sekira pukul 13.00 WIB.

    Dikutip dari Tribun Sumsel, kapal nelayan itu ditembak oleh kapal berwarna abu-abu hitam yang diduga milik TNI AL.

    Akibat peristiwa itu, disebut ada satu nelayan bernama Yogi Pratama (26) mengalami luka di bagian tenggorokan akibat terkena peluru karet yang ditembakan.

    Selain itu, menurut kaptel kapal, Rusdianto (53), ada empat nelayan di kapal lain yang disebut olehnya kini masih hilang karena terpisah.

    Lalu bagaiaman kronologi pasti terkait insiden tersebut? Berikut ulasannya.

    Kronologi Penembakan

    Rusdianto mengungkapkan sebelum adanya insiden penembakan, dirinya bersama dengan dua kapal yang totalnya berisi sembilan orang.

    Adapun yang berada satu kapal dengan Rusdianto adalah Yogi (26), Adi (28), Iyan (20), dan Bayu (20).

    Sementara, di kapal lain berisi empat orang bernama Ishak sebagai kapten kapal dan anak buah kapal (ABK) yaitu Ipin, Ipal, dan Kandar.

    Dia mengungkapkan sebelum peristiwa terjadi, ada sebuah kapal melintas berpapasan dan langsung balik arah.

    Rusdianto menduga kapal yang berpapasan tersebut seperti kapal perang.

    “Kami berangkat dua kapal, satu kapal saya isi lima orang satunya lagi berisi empat orang awak. Pas kami lagi jaring ikan arah mau pulang ada kapal perang lewat berpapasan dari arah Bangka, ternyata dia putar balik,” katanya pada Minggu (13/7/2025).

    Setelah melihat kapal itu, Rusdianto meminta kepada ABK di kapalnya agar berhati-hati.

    Ternyata, kapal tersebut justru mendekat ke kapal yang ditumpangi Rusdianto.

    Kemudian, kapal itu tetap mengejar dan akhirnya menurunkan sebuah perahu karet yang berisi sekitar delapan orang dengan pakaian loreng.

    Pada momen itulah, orang yang berada di perahu karet itu menembaki kapal Rusdianto.

    “Tiba-tiba kapal besar itu menurunkan speedboat karet, isinya delapan orang pakai baju seragam loreng. Pas sudah dekat, dari perahu karet itu menembak ke arah kami,” katanya.

    Akibat peristiwa itu ditambah ombak yang besar, kapal Rusdianto terpisah dengan kapal lainnya.

    Nahas, Rusdianto mengungkapkan salah satu ABK-nya yaitu Yogi tertembak di bagian leher saat memindahkan ikan dari jaring ke tempat penyimpanan.

    Kemudian, dia berteriak ke arah orang yang menembak bahwa anak buahnya terkena tembakan.

    Namun, mereka justru mendekat ke kapal lain yang sempat bersama dengan kapal Rusdianto.

    “Yogi ngasih tahu kalau dia kena tembak. Saya teriak ke arah perahu itu ‘ini anak buah saya ada yang kena tembak’ sambil menunjukkan orang dan lukanya.”

    “Tidak lama, perahu karet itu pergi tapi malah mendekat ke arah kapal saya yang satunya,” tuturnya.

    Singkat cerita, datang bantuan dari rekan Rusdianto yang sempat dihubunginya. Setelah itu, Yudi yang menderita luka tembak langsung dibawa ke RS Islam Ar-Rasyid, Palembang.

    Di sisi lain, Yogi sudah dioperasi oleh pihak rumah sakit untuk mengeluarkan proyektil yang berada di lehernya.

    Namun, keluarga Yogi saat ini kebingungan untuk menanggung biaya perawatan dan operasi karena hasil tangkapan melaut belum terjual.

    Kata TNI AL

    Terkait kapal yang menembaki kapal nelayan diduga milik TNI AL, Kepala Penerangan (Kapen) Lanal Palembang, Kapten (P) Heru buka suara.

    Dia mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah kapal yang menembaki itu milik TNI AL. Namun, Heru menegaskan kapal tersebut bukan berasal dari Palembang.

    “Betul masih diduga kapal TNI AL. Bukan dari Palembang,” katanya pada Minggu.

    Ketika ditanya soal kepastian titik lokasi  peristiwa dan bagaimana penembakan bisa terjadi saat ini masih menunggu informasi tim Lanal Palembang yang sedang bertugas di lapangan.

    “Soal itu belum ada info dari tim yang di lapangan. Mohon waktu,” tutupnya.