Kasus: Insiden penembakan

  • Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso

    Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso

    Densus 88 Tangkap Tiga Teroris di Sulawesi Tengah, Anak Buah Daeng Koro dan Santoso
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Detasemen Khusus atau
    Densus 88
    Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap tiga orang
    teroris
    di Sulawesi Tengah. Mereka adalah bagian dari jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
    Ketiga teroris tersebut berinisial RR, MW, dan AS.
    Juru Bicara Densus 88 Anti Teror Polri, Kombes Aswin Siregar, menyatakan bahwa ketiga teroris tersebut adalah anggota kelompok MIT yang dipimpin oleh Sabar
    Daeng Koro
    dan
    Santoso
    .
    “Keterlibatan mereka sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan kelompok MIT dalam rangka pelaksanaan Tadrib Asykari (Pelatihan Militer),” kata Aswin dalam keterangan resmi, Kamis (19/12/2024).
    RR, MW, dan AS juga terlibat dalam pelaksanaan Tadrib Asykari dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
    Penangkapan RR dilakukan pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.50 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana Kota, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.
    Sementara itu, MW terlibat dalam insiden penembakan dengan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban meninggal dunia. 
    MW juga terlibat dalam pengantaran logistik dan bahan-bahan pembuatan handak/Bom di camp Daeng Koro di pegunungan Poso tempat pelaksanaan Tadrib Asykari. MW ditangkap pada Rabu (4/9/2024) pukul 08.55 WITA di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Penaraga, Bima, Nusa Tenggara Barat
    Sementara itu, AS terlibat dalam pelaksanaan tadrib asykari daerah Baras, Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang,
    map reading
    , latihan bongkar pasang senjata api.
    AS diketahui berencana melakukan aksi Amaliyah fa’i dengan sasaran Bank-Bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir tahun 2013. AS juga tergabung dalam group media sosial kelompok radikal.
    AS ditangkap pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 04.47 WITA di Kelurahan Bailo, Kecamatan Ampana kota, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah.
    Dari penangkapan tersebut, Densus 88 mengamankan beberapa barang bukti, di antaranya, satu unit senapan PCP beserta tasnya, pisau karambit beserta sarungnya, Handy Talkie (HT), satu set peralatan masak untuk kemping beserta tasnya, dan sebuah buku berjudul “Kitab Tauhid 1”, pengarang Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan.
    Kemudian Densus 88 juga mengamankan buah buku berjudul “Kitab Tauhid 2”, penulis Tim Ahli Tauhid, lalu, buku berjudul “Kitab Tauhid 3”, penulis Dr. Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, majalah “Hidayatullah, Edisi Milad Ke-16”, bilah badik, kompas, dan sarung senjata.
    Aswin berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitarnya, terutama jika menemukan adanya perilaku orang yang cenderung menutup diri dan menolak bersosialisasi dengan masyarakat. 
    “Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa sisa kelompok teror terdahulu masih ada di tengah masyarakat dan memiliki potensi ancaman, baik ancaman aksi teror maupun penyebaran paham radikalisme,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peran Haryono Sopir Taksi Online yang Jadi Tersangka usai Laporkan Kasus Polisi Kalteng Bunuh Warga – Halaman all

    Peran Haryono Sopir Taksi Online yang Jadi Tersangka usai Laporkan Kasus Polisi Kalteng Bunuh Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polda Kalimantan Tengah menetapkan sopir taksi online menjadi tersangka dalam insiden penembakan yang dilakukan Brigadir Anton Kurniawan alias AK di Palangkaraya. 

    Padahal sopir bernama Muhammad Haryono ini adalah orang yang melaporkan tentang peristiwa penembakan itu.

    Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji menerangkan, pengungkapan peran Haryono setelah dilakukan proses pemeriksaan secara mendalam dari tim penyidik Ditreskrimum.

    “Itu berdasarkan fakta di lapangan dan persesuaian dengan alat bukti yang ditemukan,” ucap Erlan kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    Erlan mengatakan, antara AK sebagai tersangka utama dengan H sebelumnya sudah saling kenal sekitar satu bulan lebih. 

    AK menghubungi Haryono diajak ketemu di Jalan Tjilik Riwut Km 1 Palangka Raya untuk diajak mencari mobil yang tidak ada surat-suratnya.

    Adapun peran dari tersangka Haryono dalam kasus di Katingan yaitu ikut membantu AK membuang jasad korban ke dalam parit di wilayah Kabupaten Katingan, Kalteng.

    Haryono juga membantu memindahkan posisi senjata api dari dashboard mobil ke bawah kursi tempat duduk korban, atau di depan tersangka AK yang duduk di kursi tengah.

    Kemudian, tersangka Haryono juga turut membantu AK membersihkan noda darah yang ada di dalam mobil menggunakan genangan air di pinggir jalan antara Katingan-Palangka Raya.

    Selanjutnya, Haryono juga membawa mobil tersebut ketempat pencucian mobil, serta membantu menurunkan barang-barang yang ada di dalam mobil box milik korban.

    Tak hanya itu, Haryono juga menerima transferan uang dari AK sebesar Rp. 15.000.000 di mana uang tersebut merupakan hasil penjualan mobil box korban.

    Akan tetapi uang tersebut dikembalikan kembali kepada AK sebanyak Rp. 11.500.000,- beberapa hari berikutnya melalui rekening saudari J.

    “Saat ini proses penyidikan masih tetap berlanjut. Tentunya kami dari jajaran Polda Kalteng akan berkomitmen mengusut tuntas kasus ini secara profesional, transparan dan berkeadilan,” ujar Erlan.

    Haryono yang periang berubah jadi murung

    Kondisi Haryono selepas kejadian pun diungkapkan oleh istrinya, Yuliani.

    Yuliani mengatakan, Haryono syok dan alami ketakutan luar biasa yang menyebabkannya alami trauma berat.

    Mengutip TribunKalteng.com, Haryono yang sebelumnya periang dan humoris berubah menjadi sosok yang murung.

    Bahkan, Yuliani sempat melihat Haryono menangis tanpa sebab, lalu kemudian tertawa.

    Haryono, lanjut Yuliani, bahkan tak nafsu makan.

    Yuliani, istri tersangka H dalam kasus polisi bunuh warga tak kuasa menahan tangis ketika memberikan keterangan bersama kuasa hukumnya, Parlin B Hutabarat, Senin (16/12/2024). (TribunKalteng.com/Ahmad Supriandi)

    Keadaan tersebut, dialami Haryono selama empat hari usai kejadian.

    “Saya sangat bingung waktu itu sebenarnya apa yang dipikirkan suami saya sampai seperti itu,” ujar Yuliani.

    Akhirnya, Yuliani pun memberanikan diri bertanya ke suaminya atas perubahan sikapnya.

    Haryono akhirnya menceritakan apa yang ia lihat pada Rabu (27/11/2024).

    Yuliani pun ikut syok dan bingung apa yang harus mereka lakukan.

    Menerima uang tutup mulut sebesar Rp15 juta yang diberikan Anton, atau melaporkannya ke pihak berwajib.

    Akhirnya, Haryono mantap untuk melaporkan hal tersebut meski diselimuti rasa takut.

    Sejak Haryono melaporkan kejadian pada Selasa (10/12/2024) ke Polresta Palangkaraya.

    Ia diperiksa sebagai saksi dan nyaris tak pulang ke rumah.

    Yuliani mengatakan, suaminya akhirnya pulang pada Sabtu (14/12/2024) sekitar pukul 18.00 WIB, lalu dijemput polisi lagi pada pukul 22.00 WIB.

    Karena khawatir, Yuliani pun membesuk suaminya sambil membawa pengacara.

    Namun, saat di kantor polisi, Haryono justru dijadikan sebagai tersangka tanpa kejelasan motif dan kronologi.

    “Kami melaporkan kejadian ini ke Jatanras Polresta Palangka Raya, kami mau mengungkap kebenaran, tapi malah jadi tersangka,” kata wanita berhijab tersebut.

    Yuliani tak menyangka, pelaporan yang dilakukan suaminya supaya kebenaran bisa terungkap justru berakhir pahit.

    “Terus kenapa sekarang malah suami saya yang jadi tersangka, yang tadinya (berstatus) saksi, sudah dibawa pulang, namun dijemput lagi oleh (polisi), lalu tiba-tiba kemarin malah jadi tersangka,” pungkasnya.

    Kronologi Kejadian

    Kini, pelaku penembakan, Brigadir Anton Kurniawan alias AK sudah ditangkap dan diberhentikan dengan tidak hormat dari satuan.

    Kapolda Kalteng, Irjen Djoko Poerwanto menceritakan bahwa penembakan bermula pada Rabu (27/11/2024), saat AK bersama seorang sopir taksi bernama Haryono pergi ke arah TKP penembakan di Jalan Tjilik Riwut Km 39, Kelurahan Sei Gohong, Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya.

    “Dalam perjalanan sekitar kilometer 39, Anton menghampiri korban dan menyampaikan bahwa dia (Anton) merupakan anggota Polda Kalteng dan mendapat info bahwa ada pungutan liar di pos Lantas 38,” ucap Djoko.

    Saat itu, korban diajak masuk oleh AK ke mobil yang dikemudikan Haryono.

    Ketika mobil berjalan, Haryono mendengar suara letusan tembakan.

    “Setelah itu, Anton memerintahkan Haryono untuk kembali dan putar arah, pada posisi itulah Haryono mendengar suara letusan tembakan,” jelasnya, dikutip dari TribunKalteng.com.

    Posisi korban saat itu duduk di depan di samping Haryono.

    Sementara AK duduk di belakang korban.

    Setelah penembakan yang pertama, Haryono diminta untuk putar arah, lalu suara tembakan kedua kembali terdengar.

    Jasad korban kemudian dibuang oleh AK di pinggir jalan di Kecamatan Katingan Hilir, Kasongan, Kalimantan Tengah.

    Jasad korban lalu ditemukan warga pada Jumat (6/12/2024) dan diketahui korban berinisial BA warga Banjarmasin.

    “Setelah itu, pada Selasa (10/12/2024), Haryono melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palangka Raya,” kata Djoko. 

    AK pun akhirnya ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan ini.

    Namun, Haryono yang hanya jadi sopir dan saksi kunci justru ikut jadi tersangka.

    Kuasa hukumnya, Parlin B Hutabarat menilai, kliennya itu merupakan korban dalam kejadian ini. 

    “Terungkapnya kasus ini kan berkat niat baik dari H, dia berinisiatif untuk membuka tabir kejahatan ini,” ungkapnya. (*)

  • Fakta Terbaru Kasus Gamma dan Pemecatan Aipda Robig

    Fakta Terbaru Kasus Gamma dan Pemecatan Aipda Robig

    Jakarta, CNN Indonesia

    Aksi Aipda Robig yang menembak siswa SMK di Semarang, Jawa Tengah bernama Gamma Rizkynata Oktafandy (17) belakangan ini menjadi sorotan publik.

    Aksi penembakan Aipda Robig ini terekam CCTV dengan menggunakan pistol CDP. Peristiwa penembakan di Jalan Candi Penataran, Semarang itu terjadi pada Minggu (24/11) dini hari WIB.

    Timah panas yang ditembakkan Robig mengenai tiga siswa SMK yaitu Gamma yang meninggal karena luka di pinggang, A yang terserempet peluru di dada, dan S yang terkena tangan kirinya.

    Sebelumnya Polrestabes Semarang lewat Kapolrestabes Irwan menyatakan Aipda Robig melepas tembakan karena melerai tawuran yang melibatkan para korban, di mana oknum polisi itu diklaim akan diserang senjata tajam.

    Namun berdasarkan pemeriksaan Propam Polda Jateng peristiwa penembakan itu bukan berawal dari upaya melerai tawuran.

    Berikut fakta-fakta terbaru terkait penembakan Gamma oleh Aipda Robig:

    Ditetapkan tersangka, dipecat dari Polri

    Aipda Robig Zainudin telah dijatuhi vonis Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) alias dipecat pada sidang etik yang digelar Senin (9/12).

    Lalu pada hari yang sama, penyidik Polda Jateng juga melakukan gelar perkara atas peristiwa penembakan tersebut. Usai gelar perkara mereka menetapkan Aipda Robig sebagai tersangka.

    “Kemarin sudah naik ditetapkan statusnya sebagai tersangka. Langsung dikeluarkan dan diterima oleh Ditreskrimum penyidiknya, dilanjutkan penahan oleh Ditreskrimum,” ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto, Senin (9/12).

    Kesaksian teman korban

    Adam, salah satu korban luka penembakan Aipda Robig memastikan tidak ada aksi tawuran dan serempetan motor, pada Minggu (24/11).

    Adam dan Gamma ada dalam rombongan motor bersama siswa SMKN 4 saat insiden penembakan di Jalan Candi Penataran. Adam mengaku berboncengan dengan Satria, teman seangkatan Gamma di sekolah.

    Ia menyebut rombongannya terdiri tiga motor. Gamma berboncengan dengan temannya di motor pertama. Kemudian dua orang di motor kedua. Adam bersama Satria berada di motor ketiga.

    Adam menyatakan dirinya dan Gamma bersama teman-temannya tidak melakukan tawuran sebelum insiden penembakan oleh Aipda Robig.

    “Habis makan, kejadian habis makan,” kata Adam didampingi kuasa hukum menjawab pertanyaan wartawan di Polda Jawa Tengah, Senin.

    4 terduga pelaku tawuran dikembalikan

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan empat terduga pelaku tawuran yang sempat dihadirkan dalam jumpa pers Polrestabes Semarang kini penahanannya ditangguhkan.

    Empat terduga pelaku tawuran yang sudah ditetapkan tersangka, kata Artanto, dan dikembalikan ke orang tuanya.

    “Yang bersangkutan [empat orang] status tersangka dan sudah ditangguhkan penahanannya untuk dikembalikan ke orang tuanya,” kata Artanto, Selasa (10/12) dikutip dari detikJateng.

    Aipda Robig disebut ajukan banding

    Aipda Robig disebut telah mengajukan banding terkait sanksi Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH).

    Kabar pengajuan banding tersebut disampaikan Zaenal Abidin selaku pengacara keluarga Gamma dan dua korban penembakan Aipda Robig Zaenudin.

    Ia menyebut berdasarkan informasi dari Propam Polda Jawa Tengah, berkas banding itu baru disampaikan oleh Aipda Robig Zaenudin kepada tim Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) Polri.

    “Tadi aku hanya ke Propam saja untuk menanyakan apakah Aipda Robig jadi banding atau tidak. Dia benar ajukan banding baru surat pernyataan banding,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/12).

    Keluarga Gamma meminta Polda Jawa Tengah untuk tidak mengabulkan pengajuan banding Aipda Robig.

    Zaenal menilai apabila pengajuan banding itu dikabulkan oleh Propam Polda Jawa Tengah akan sangat mencederai rasa keadilan di masyarakat.

    “Kalau melihat semuanya kita berharap bandingnya tetap ditolak supaya tidak menyakiti masyarakat,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/12).

    Kapolrestabes Semarang diminta dievaluasi

    Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mendorong Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dievaluasi dalam kasus penembakan yang menewaskan Gamma.

    Nasir mendorong sidang etik dan disiplin terhadap Anwar dalam kasus tersebut. Sebab, walau bagaimanapun pimpinan menurut Nasir harus bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan anak buahnya.

    Bukan hanya disidang etik dan disiplin, Nasir bahkan menilai Anwar juga perlu dimutasi dari jabatannya saat ini. Menurut dia, langkah itu penting agar tidak hanya anak buah yang menjadi korban dalam kasus itu.

    “Menurut saya pimpinan ini juga harus disidang etik dan disiplin. Karena sebagai pimpinan dia gagal menertibkan anggotanya,” kata Nasir saat dihubungi, Rabu (11/12).

    (rzr/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Aipda Robig Zaenudin Tak Terima Dipecat Tidak Hormat dari Polri, Pelaku Penembakan Ajukan Banding – Halaman all

    Aipda Robig Zaenudin Tak Terima Dipecat Tidak Hormat dari Polri, Pelaku Penembakan Ajukan Banding – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menuturkan Aipda Robig Zaenudin mengajukan banding atas putusan sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH).

    “Betul yang bersangkutan sudah mengajukan pernyataan bandingnya,” ucapnya kepada wartawan, Jumat (13/12/2024).

    Artanto menyebut Aipda Robig diberikan waktu untuk menyusun memory banding untuk kemudian diserahkan ke sekretaris sidang.

    “Yang bersangkutan diberi waktu 21 hari,” tambahnya.

    Baru setelahnya Aipda Robig dijadwalkan untuk menjalani agenda sidang banding.

    Sebelumnya, Komisi Sidang Kode Etik Polda Jateng menjatuhkan sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) terhadap Aipda Robig Zaenudin (38) pelaku penembakan terhadap Gamma Rizkynata pelajar SMK di Semarang, Senin (9/11/2024) malam.

    Sidang yang berlangsung hampir delapan jam ini dipimpin oleh Ketua Sidang AKBP Edhie Sulitio. 

    Hal yang paling memberatkan atas putusan etik ialah Aipda Robig terbukti melakukan penembakan terhadap korban bukan dalam kondisi terdesak dan tak sedang melakukan tugas kepolisian.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyampaikan bahwa Aipda Robig selaku terduga pelanggar mendapat putusan PTDH yaitu pemberhentian tdak dengan hormat.

    Menurutnya, Aipda Robig mengajukan banding atas putusan tersebut.

    “Untuk tadi disampaikan beliau akan banding jadi untuk tadi beliau diberikan kesempatan tiga hari utk mengajukan kepada ketua sidang,” ucap Artanto kepada wartawan.

    Artanto menuturkan bahwa yang bersangkutan dinilai melakukan perbuatan tercela yaitu perbuatan melakukan penembakan terhadap sekelompok orang yang lewat atau kelompok anak yang sedang menggunakan sepeda motor.

    Usai putusan sidang etik ini Aipda Robig masih akan ditahan di penempatan khusus (patsus).

    Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada menegaskan Mabes Polri melakukan asistensi proses penyelidikan kasus penembakan di Semarang, Jawa Tengah.

    Penyelidikan kasus tersebut tegak lurus, akurat dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    “Prinsipnya dilakukan secara profesional dengan scientific investigation dan berikan transparansi kepada masyarakat,” ucap Wahyu kepada wartawan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Komjen Wahyu menilai terkait perbedaan kronologi yang disampaikan baik oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono masih diselidiki.

    Berdasarkan keterangan Kapolrestabes Semarang peristiwa penembakan itu terkait tawuran, sebaliknya Kabid Propam Polda Jateng menyebut insiden penembakan tidak terkait tawuran.

    Kabareskrim menuturkan apabila dalam fakta hukum ditemukan perbedaan itu nantinya akan diproses.

    “Nanti kita lihat, kalau seperti itu ada perbedaan. Jadi nanti dalam perkembangan kita kan juga perlu periksa ini, periksa ini,” jelas Kabareskrim.

    “Sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan alur yang dijalankan, sesuai fakta yang didapatkan, baru nanti kita periksa,” tambahnya.

    Kronologi Penembakan

    Insiden penembakan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.

    Gamma ditembak di bagian pinggul oleh Aipda Robig Zaenudin karena diduga melakukan penyerangan terhadap polisi tersebut.

    Akibat tindakan itu, Aipda RZ kini ditahan oleh Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polda Jawa Tengah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Korban, yang merupakan siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang, dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi.

    Gamma adalah anggota Paskibraka SMKN 4 dan telah mengikuti berbagai kompetisi, termasuk memenangkan juara 3 di ajang Porsimaptar Oktober 2024.

     

     

  • Siapa Luigi Mangione, Pemuda yang Dituduh Bunuh Bos Asuransi AS?

    Siapa Luigi Mangione, Pemuda yang Dituduh Bunuh Bos Asuransi AS?

    Jakarta

    Kepolisian telah menahan seorang pemuda yang diduga membunuh bos perusahaan asuransi kesehatan swasta United Healthcare pekan lalu di New York, Amerika Serikat (AS).

    Pihak berwenang di AS melaporkan penangkapan Luigi Mangione, 26 tahun, setelah seorang karyawan restoran McDonald’s di Altoona, Pennsylvania, mengenalinya sebagai pria yang dicari-cari polisi lantaran diduga menembak bos perusahaan asuransi, Brian Thompson, hingga tewas.

    Dia didakwa atas lima tuduhan termasuk pemalsuan dan membawa senjata api tanpa izin. Jaksa penuntut mengatakan dakwaan pembunuhan akan segera diajukan terhadap Mangione.

    Ketika ditangkap, Mangione membawa pistol dan “beberapa kartu identitas palsu”, termasuk kartu identitas New Jersey yang digunakan tersangka saat check-in di sebuah hostel di Kota New York, sebelum pembunuhan.

    Dia juga membawa manifesto dengan tulisan tangan setebal tiga halaman yang berisi keluhan terhadap sistem layanan kesehatan AS.

    Pihak berwenang mengatakan dokumen tersebut mencerminkan motivasi dan mentalitas tersangka.

    Bagaimana kronologi kasus ini?

    Pada Rabu (04/12) CEO UnitedHealthcare Brian Thompson ditembak hingga tewas di luar sebuah hotel di Kota New York, AS. Dua hari kemudian, polisi mengumumkan mereka telah menangkap Luigi Mangione berkaitan dengan penembakan tersebut.

    4 Desember: Thompson ditembak pada Rabu (04/12) pukul 06.45 waktu setempat.4 Desember: Pada pukul 06.48 waktu setempat, tersangka memasuki Central Park. Sekitar pukul 07.00, dia meninggalkan taman tersebut dan pada 07.04 menumpang taksi ke terminal bus Port Authority.5 Desember: Polisi merilis dua foto baru yang memperlihatkan “orang yang dicurigai”, mengenakan pakaian gelap tetapi tidak memakai masker.5 Desember: Tiga selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara bertuliskan kata-kata “deny”, “defend”, dan “depose” dengan spidol.6 Desember: Kepolisian New York mengatakan tersangka tiba di kota itu dengan bus yang berangkat dari Atlanta 10 hari sebelum insiden penembakan. Belum jelas di mana lokasi tepat tersangka naik bus.6 Desember: Sebuah ransel yang diyakini polisi milik tersangka ditemukan di Central Park dan dikirim untuk pengujian forensik. Polisi mengatakan tersangka memeriksa area tersebut sebelum melakukan penembakan.8 Desember: Pencarian senjata pembunuh sedang dilakukan di Central Park yang melibatkan tim penyelam.9 Desember: Mangione ditangkap di McDonald’s di Altoona, Pennsylvania, setelah seorang karyawan di sana melihatnya dan memberi tahu polisi. Mereka menyebutnya “orang yang dicurigai”.

    ReutersLuigi Mangione, 26, tersangka pembunuhan eksekutif UnitedHealth Brian Thompson di New York City.

    Siapa Luigi Mangione?

    Mangione lahir dan besar di Negara Bagian Maryland, menurut Kepala Detektif New York Joseph Kenny.

    Dia belum pernah ditangkap sebelumnya di New York dan alamat terakhirnya yang diketahui adalah di Honolulu, Hawaii, kata polisi.

    Dia mengenyam pendidikan di sekolah menengah swasta khusus laki-laki di Baltimore, Maryland, bernama Gilman School, menurut sejumlah pejabat sekolah.

    Mangione disebut sebagai siswa dengan nilai terbaik.

    Dalam sebuah pernyataan, pihak sekolah menyebut situasi yang terjadi terhadap Mangione “sangat memprihatinkan.

    Mantan teman sekelasnya, Freddie Leatherbury, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa Mangione berasal dari keluarga kaya, bahkan menurut standar sekolah swasta tersebut.

    “Sejujurnya, dia memiliki segalanya,” kata Leatherbury.

    Ia juga lulusan Universitas Pennsylvania dengan gelar sarjana dan magister di bidang ilmu komputer. Dia disebut mendirikan klub pengembangan gim video.

    Seorang teman kuliah Mangione menggambarkannya sebagai orang yang “super normal” dan “pintar”.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    “Saya tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi,” kata teman itu.

    Menurut profil media sosialnya, Mangione bekerja sebagai insinyur data untuk TrueCar, sebuah situs ritel digital untuk mobil baru dan bekas. BBC telah menghubungi TrueCar untuk memberikan komentar.

    Menurut profil LinkedIn-nya, Mangione sebelumnya bekerja sebagai pekerja magang di divisi pemrograman untuk Fixarixis, sebuah pengembang gim video.

    Menurut media lokal, Mangione berasal dari keluarga terkemuka di wilayah Baltimore yang bisnisnya meliputi country club dan panti jompo.

    Dia adalah sepupu dari legislator negara bagian Partai Republik Nino Mangione, menurut media yang sama.

    Bagaimana dia ditangkap?

    Mangione ditangkap di restoran McDonald’s setelah seorang karyawan mengenalinya dan memberi tahu polisi.

    Menurut polisi, Mangione memiliki “ghost gun”, senjata api yang tidak dapat dilacak dan dapat dirakit di rumah menggunakan peralatan, yang kemungkinan dibuat dengan printer 3D. Senjata itu juga memiliki peredam.

    Mangione pun membawa beberapa tanda pengenal, termasuk paspor AS, kartu identitas aslinya, dan kartu identitas palsu.

    Tanda pengenal ini dia gunakan untuk check-in di sebuah hostel di Kota New York, tempat dia terlihat sebelum pembunuhan Thompson.

    Polisi juga mengatakan dokumen tulisan tangan, yang disebut-sebut sebagai “manifesto tiga halaman”, ditemukan saat menangkap Mangione.

    Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa dia tampaknya “memusuhi perusahaan-perusahaan Amerika,” kata para pejabat.

    Polisi mengungkapkan bahwa penemuan pria berusia 26 tahun itu benar-benar mengejutkan, dan mereka belum memasukkan namanya dalam daftar tersangka hingga hari ini.

    Apa yang diunggah Mangione di sosial medianya?

    Profil media sosial Mangione memberikan beberapa petunjuk tentang pemikirannya.

    Seseorang yang cocok dengan nama dan fotonya memiliki akun di Goodreads, situs resensi buku. Orang tersebut memberikan empat bintang pada naskah berjudul Industrial Society and Its Future karya Theodore Kaczynskiyang lebih terkenal seperti manifesto Unabomber.

    Sejak 1978, Kaczynski melakukan aksi pengeboman yang mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Kaczynski ditangkap pada tahun 1996.

    Dalam ulasannya, Mangione menulis: “Ketika semua bentuk komunikasi lain gagal, kekerasan diperlukan untuk bertahan hidup. Anda mungkin tidak menyukai metode mereka, namun jika Anda melihat dari sudut pandang mereka, itu bukanlah terorisme, melainkan perang dan revolusi.”

    “‘Kekerasan tidak pernah menyelesaikan apa pun’ adalah pernyataan yang diucapkan oleh para pengecut dan predator.”

    Profil media sosialnya juga menunjukkan bahwa ia telah kehilangan kontak dengan keluarga dan teman-temannya dalam beberapa bulan terakhir.

    Dalam sebuah unggahan di X pada Oktober silam, seseorang mengirim status kepada akun diyakini milik Mangione dan menulis:

    “Hai, kamu baik-baik saja? Tidak ada yang mendengar kabarmu selama berbulan-bulan, dan tampaknya keluargamu sedang mencarimu.”

    Mengapa pembunuhan ini mengungkap kemarahan warga terhadap sistem kesehatan AS?

    Pembunuhan “tanpa malu-malu dan terarah” terhadap eksekutif perusahaan asuransi kesehatan Brian Thompson, CEO UnitedHealthcare, mengejutkan Amerika.

    Reaksi terhadap kejahatan tersebut juga mengungkap kemarahan terhadap industri asuransi kesehatan yang bernilai triliunan dolar.

    Pada Juli silam, lebih dari 100 orang berkumpul di luar kantor pusat UnitedHealthcare di Minnesota, memprotes kebijakan perusahaan asuransi tersebut tersebut terkait penolakan klaim pasien.

    Sebanyak 11 orang ditangkap karena memblokir jalan selama protes.

    Catatan polisi menunjukkan mereka datang dari seluruh negeri, termasuk Maine, New York, Texas, dan Virginia Barat, ke demonstrasi yang diselenggarakan oleh People’s Action Institute.

    Unai Montes-Irueste, direktur strategi media dari kelompok advokasi yang berpusat di Chicago, mengatakan mereka yang memprotes memiliki pengalaman pribadi dengan klaim yang ditolak dan masalah lain dengan sistem perawatan kesehatan.

    “Mereka ditolak perawatannya, lalu mereka harus melalui proses banding yang sangat sulit dimenangkan,” katanya kepada BBC.

    Kemarahan terpendam yang dirasakan banyak warga Amerika terhadap sistem perawatan kesehatanserangkaian birokrasi yang memusingkan, perusahaan yang mencari laba, raksasa asuransi dan program pemerintahmeledak ke permukaan menyusul pembunuhan yang tampaknya disengaja terhadap Thompson di New York City, pada Rabu (04/12).

    Thompson adalah CEO UnitedHealthcare, unit asuransi dari penyedia layanan kesehatan UnitedHealth Group. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan asuransi terbesar di AS.

    Baca juga:

    Dalam selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), tertera kata “deny”, “defend” dan “depose”, yang bermakna “tolak”, “pertahankan” dan “jatuhkan”, yang oleh para penyidik disebut merujuk pada taktik yang digunakan perusahaan asuransi untuk menghindari pembayaran klaim nasabah dan meningkatkan keuntungan.

    Penelusuran pada akun Thompson pada situs LinkedIn mengungkap bahwa banyak yang marah karena penolakan klaim asuransi.

    Seorang perempuan memberikan komentar pada unggahan bos asuransi tersebut yang membanggakan kinerja perusahaannya dalam membuat obat-obatan lebih terjangkau.

    “Saya menderita kanker paru-paru metastasis stadium 4,” tulisnya.

    “Kami baru saja meninggalkan [UnitedHealthcare] karena semua penolakan obat-obatan saya. Setiap bulan ada alasan berbeda untuk penolakan tersebut.”

    Istri Thompson mengatakan kepada media AS, NBC, bahwa suaminya pernah menerima pesan-pesan bernada ancaman sebelumnya.

    “Ada beberapa ancaman,” kata Paulette Thompson.

    “Pada dasarnya, saya tidak tahu, kurangnya cakupan [medis]? Saya tidak tahu detailnya.”

    “Saya hanya tahu bahwa dia mengatakan ada beberapa orang yang mengancamnya.”

    Seorang pakar keamanan mengatakan bahwa frustrasi terhadap biaya tinggi di berbagai industri pasti berujung pada ancaman terhadap para pemimpin perusahaan.

    Philip Klein dari Klein Investigations yang berbasis di Texas, yang melindungi Thompson saat ia berpidato di awal tahun 2000-an, mengatakan bahwa ia heran bos asuransi itu tidak memiliki keamanan untuk perjalanannya ke New York City.

    “Ada banyak amarah di Amerika Serikat saat ini,” kata Klein.

    “Perusahaan perlu bangun dan menyadari bahwa para eksekutif mereka dapat diburu di mana saja.”

    Klein mengatakan ia dibanjiri panggilan telepon sejak Thompson terbunuh.

    Perusahaan-perusahaan papan atas AS biasanya menghabiskan jutaan dolar untuk keamanan pribadi bagi para eksekutif tingkat tinggi.

    Michael Tuffin, presiden organisasi industri asuransi Ahip, mengatakan dia “prihatin dan ngeri atas kehilangan teman saya Brian Thompson”.

    “Beliau adalah seorang ayah yang berbakti, sahabat yang baik bagi banyak orang, serta rekan kerja dan pemimpin yang sangat jujur.”

    Dalam sebuah pernyataan, UnitedHealth Group mengatakan telah menerima banyak pesan dukungan dari “pasien, konsumen, profesional perawatan kesehatan, asosiasi, pejabat pemerintah, dan orang-orang yang peduli lainnya”.

    Namun secara daring banyak orang, termasuk pelanggan UnitedHealthcare dan pengguna layanan asuransi lainnya, memberikan reaksi yang beragam.

    Di sisi yang ekstrem, para kritikus industri dengan tegas mengatakan bahwa mereka tidak merasa kasihan terhadap Thompson. Beberapa bahkan merayakan kematiannya.

    Getty ImagesDemonstrasi memprotes UnitedHealth Group yang digelar Juli silam

    Kemarahan di dunia maya tampaknya menjembatani perbedaan ideologi politik.

    Sentimen negatif diungkapkan para penganut paham sosialis hingga aktivis sayap kanan yang curiga terhadap apa yang disebut “deep state” dan kekuatan korporat.

    Kebencian juga datang dari orang-orang biasa yang berbagi kisah tentang perusahaan asuransi yang menolak klaim mereka untuk perawatan medis.

    Montes-Irueste dari People’s Action mengatakan dia terkejut dengan berita pembunuhan tersebut.

    Ia mengatakan kelompoknya berkampanye dengan cara yang “tanpa kekerasan dan demokratis”, seraya menambahkan bahwa ia memahami kepahitan yang ada di dunia maya.

    “Kita memiliki sistem perawatan kesehatan yang terpecah belah dan rusak, itulah sebabnya ada perasaan yang sangat kuat yang diungkapkan saat ini oleh orang-orang yang mengalami sistem yang rusak itu dalam berbagai cara yang berbeda,” katanya.

    Baca juga:

    Tuffin, kepala asosiasi perdagangan asuransi kesehatan, mengecam segala ancaman yang dilontarkan terhadap rekan-rekannya, dan menggambarkan mereka sebagai “para profesional yang berorientasi pada misi dan berupaya menjadikan cakupan dan perawatan medis semurah mungkin”.

    Unggahan tersebut menggarisbawahi frustrasi mendalam yang dirasakan banyak warga Amerika terhadap perusahaan asuransi kesehatan dan sistem secara umum.

    “Sistem ini sangat rumit,” kata Sara Collins, peneliti senior di The Commonwealth Fund, sebuah yayasan penelitian perawatan kesehatan.

    “Hanya mencari tahu dan memahami cara mendapatkan perlindungan bisa menjadi tantangan bagi banyak orang,” katanya.

    “Dan semuanya mungkin tampak baik-baik saja sampai Anda sakit dan membutuhkan asuransi.”

    Penelitian Commonwealth Fund baru-baru ini menemukan bahwa 45% orang dewasa usia kerja yang diasuransikan dikenai biaya untuk sesuatu yang menurut mereka seharusnya gratis atau ditanggung oleh asuransi, dan kurang dari setengah dari mereka yang melaporkan dugaan kesalahan penagihan mengajukan keberatan.

    Sebanyak 17% responden mengatakan bahwa perusahaan asuransi mereka menolak menanggung biaya perawatan yang direkomendasikan oleh dokter mereka.

    Sistem kesehatan AS tidak hanya rumit, tetapi juga mahal, dan biayanya yang besar sering kali dibebankan langsung kepada individu.

    Harga dinegosiasikan antara penyedia layanan dan perusahaan asuransi, kata Collins. Artinya, apa yang dibebankan kepada pasien atau perusahaan asuransi sering kali tidak mencerminkan biaya sebenarnya dalam menyediakan layanan medis.

    “Kami menemukan banyak orang mengatakan bahwa biaya perawatan kesehatan mereka tidak terjangkau, di semua jenis asuransi, bahkan Medicaid dan Medicare (yang didanai pemerintah),” katanya.

    “Orang-orang menumpuk utang medis karena mereka tidak mampu membayar tagihan. Ini hanya terjadi di Amerika Serikat. Kami benar-benar mengalami krisis utang medis.”

    Survei yang dilakukan oleh peneliti di yayasan kebijakan kesehatan KFF menemukan bahwa sekitar dua pertiga warga Amerika mengatakan perusahaan asuransi “sangat” pantas disalahkan atas tingginya biaya perawatan kesehatan.

    Sebagian besar orang dewasa yang diasuransikan, 81%, masih menilai asuransi kesehatan mereka “sangat baik” atau “baik”.

    Christine Eibner, ekonom senior di lembaga pemikir nirlaba RAND Corporation, mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir perusahaan asuransi semakin banyak mengeluarkan penolakan untuk cakupan perawatan dan memanfaatkan otorisasi sebelumnya untuk menolak cakupan.

    Ia mengatakan preminya sekitar US$25.000 (Rp3,9 miliar) per keluarga.

    “Selain itu, masyarakat juga harus membayar sendiri biaya yang harus dikeluarkan, yang jumlahnya bisa mencapai ribuan dolar,” katanya.

    UnitedHealthcare dan penyedia asuransi lainnya telah menghadapi tuntutan hukum, investigasi media dan penyelidikan pemerintah atas praktik mereka.

    Tahun lalu, UnitedHealthcare menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan oleh seorang mahasiswa sakit kronis yang kisahnya diliput oleh situs berita ProPublica, yang mengatakan bahwa ia dibebani dengan tagihan medis sebesar US$800.000 (Rp12,6 miliar) ketika obat yang diresepkan dokternya ditolak.

    Perusahaan tersebut saat ini sedang menghadapi gugatan class action yang mengeklaim bahwa mereka menggunakan kecerdasan buatan untuk mengakhiri perawatan lebih awal.

    BBC telah menghubungi UnitedHealth Group untuk memberikan komentar.

    Laporan tambahan oleh Tom Bateman

    Tonton juga video: Motif Dendam Picu Yusak Bunuh Keluarga Guru di Kediri

    (ita/ita)

  • 3 Versi Kronologi Aipda RZ Tembak Gamma: Korban Selamat, Propam Polda Jateng & Polres Semarang – Halaman all

    3 Versi Kronologi Aipda RZ Tembak Gamma: Korban Selamat, Propam Polda Jateng & Polres Semarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan oleh personel Polrestabes Semarang, Aipda Robig Zaenudin terhadap siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy alias GRO (16) semakin rumit.

    Pasalnya, kini ada tiga versi berbeda terkait kronologi dalam kasus yang menjadi sorotan publik tersebut.

    Setelah sebelumnya ada perbedaan antara Propam Polda Jateng dan Polrestabes Semarang, kini perbedaan kronologi disampaikan oleh salah satu korban selamat, AD (17).

    Dalam pemaparannya, AD membantah adanya tawuran seperti yang disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.

    Lalu, pemaparan yang disampaikan AD turut membantah pernyataan Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono terkait penyebab dan kronologi penembakan.

    Kronologi Versi Korban: Tak Ada Tawuran, Bantah Serempetan, Aipda Robig Langsung Todong Pistol

    Dikutip dari Tribun Jateng, AD membantah adanya tawuran saat insiden penembakan terjadi.

    Dia mengungkapkan bahwa dirinya dan dua rekannya, yaitu Gamma dan SA (16), hendak pulang setelah makan di warung kopi.

    Namun, saat melintas, dia mengaku bahwa Aipda Robig langsung menodongkan pistol.

    “Kami habis makan di burjo (warung kopi) terus OTW (jalan) pulang. Tiba-tiba di lokasi kejadian ketemu (polisi) langsung nodong (pistol),” ujar AD sebelum mengikuti sidang etik Aipda Robig di Mapolda Jateng, Senin (9/12/2024).

    AD membantah bahwa pada hari tersebut dirinya kedua rekannya hendak melakukan tawuran.

    Dia mengatakan hendak pulang setelah latihan paskibra di sekolahnya.

    “Sorenya habis melatih (paskibra). Terus pulang dulu. Habis isya baru keluar. Main di tongkrongan, nama tempatnya nggak tahu. Di sekitar situ juga,” katanya.

    Kemudian, AD membeberkan urutan rombongannya bersama para rekannya.

    Adapun motor yang dikendarai Gamma berada di paling depan rombongan di mana ia juga memboncengkan rekannya.

    Di urutan kedua rombongan, ada rekan S yang turut memboncengkan rekannya yang tidak dikenal AD.

    Sementara itu, motor terakhir adalah motor yang dikendarai oleh AD.

    “Motor kedua gak ada yg luka, malah dia saja kaget saya kena,” terangnya. 

    Sebelum ditembak, AD menyebut rombongannya mengendarai sepeda motor secara pelan.

    Namun, tiba-tiba Aipda Robig disebut AD langsung menodongkan pistol yang membuat rombongannya memacu laju sepeda motornya.

    “Ya kami kaget ada langsung nodong Kalau cuma turun di tengah masih mikir ah mungkin apa, (kalau ini) langsung nodong,” ungkapnya.

    AD juga membantah penembakan oleh Aipda Robig akibat sepeda motor dari rombongannya menyenggol kendaraan yang dikendarai pelaku.

    “Tidak ada serempetan,” katanya singkat.

    Dia mengaku syok ketika mendengar suara letusan tembakan. Sewaktu penembakan itu, AD menuturkan tangan S menggantung di pundaknya.

    “Habis ketembak, dor, langsung lemes,” terangnya.

    Setelah penembakan tersebut, AD mengaku S tidak menyadari peluru yang ditembakkan oleh Aipda Robig menembus tangannya.

    Senada, AD juga tidak menyadari adanya luka di bagian dadanya.

    “Saya lalu pulang lalu cek di rumah. Ternyata cuma sobek (bagian dada). Saya bersihkan terus tidur. Kalau Satria katanya langsung ke rumah sakit,” paparnya.

    Tentang kondisi Gamma setelah penembakan, AD mengaku tidak mengetahuinya lantaran setelah peristiwa terjadi, rombongan mereka berpisah.

    Bahkan, dia baru tahu Gamma meninggal dunia pada sore hari menjelang magrib atau hampir 18 jam setelah kejadian.

    “Kami dan Gamma satu organisasi (paskibra) tapi tidak terlalu dekat karena dia adik kelas. Saya lebih dekat ke Satria.”

    Propam Polda Jateng Sebut Aipda Robig Tembak Gamma karena Dipepet

    Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Aris Supriyono. (DPR RI)

    Sementara sebelumnya, Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Aris Supriyono menuturkan penembakan oleh Aipda Robig terhadap Gamma bukan terkait dengan pembubaran tawuran.

    Dia menegaskan penembakan dilakukan lantaran sepeda motor yang dikendarai Aipda Robig tersenggol oleh anggota gengster yang kejar-kejaran.

    Aris mengatakan, dalam peristiwa tersebut, Aipda Robig hendak pulang ke rumahnya setelah berdinas.

    “Motif penembakan yang dilakukan oleh pelanggar karena saat perjalanan pulang ini, mendapati satu kendaraan yang dikejar, kemudian memakan jalannya terduga pelanggar (Aipda Robig), jadi kena pepet.”

    “Jadi, terduga pelanggar menunggu tiga orang ini putar balik sehingga terjadilah penembakan,” jelasnya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (3/12/2024).

    Kapolrestabes Semarang: Aipda Robig Tembak Gamma karena Diserang saat Lerai Tawuran

     Komisi III DPR Selasa esok akan memanggil Kapolres Semarang Kombes Pol Irwan Anwar untuk mengklarifikasi kasus polisi menembak siswa SMKN 4 Semarang. (dok.Tribun Jateng)

    Kronologi berbeda juga disampaikan oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar pada 25 November 2024 atau sehari setelah insiden penembakan.

    Adapun dia mengungkapkan alasan Aipda Robig melakukan penembakan karena diserang saat akan melerai tawuran di depan Perumahan Paramount, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah pada 24 November 2024 pukul 01.00 WIB.

    Irwan mengungkapkan, pada saat yang bersamaan, ada tawuran antara dua kelompok gangster yaitu ‘Pojok Tanggul’ dan ‘Seroja’.

    Dia menduga Gamma merupakan anggota dari kelompok gangster ‘Pojok Tanggul’.

    “Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas,” katanya saat itu.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jateng dengan judul “Korban Selamat Bongkar Kronologi Penembakan Polisi di Semarang: “Tiba-tiba Ditodong Pistol”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jateng/Iwan Arifianto)

    Artikel lain terkait Siswa SMK Ditembak Polisi 

  • Disanksi Pecat Tidak Hormat, Aipda Robig Penembak Gamma Pelajar SMK di Semarang Ajukan Banding – Halaman all

    Disanksi Pecat Tidak Hormat, Aipda Robig Penembak Gamma Pelajar SMK di Semarang Ajukan Banding – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Sidang Kode Etik Polda Jateng menjatuhkan sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH) terhadap Aipda Robig Zaenudin (38) pelaku penembakan terhadap Gamma Rizkynata pelajar SMK di Semarang, Senin (9/11/2024) malam.

    Sidang yang berlangsung hampir delapan jam ini dipimpin oleh Ketua Sidang AKBP Edhie Sulitio. 

    Hal yang paling memberatkan atas putusan etik ialah Aipda Robig terbukti melakukan penembakan terhadap korban bukan dalam kondisi terdesak dan tak sedang melakukan tugas kepolisian.

    Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyampaikan bahwa Aipda Robig selaku terduga pelanggar mendapat putusan PTDH yaitu pemberhentian tdak dengan hormat.

    Menurutnya, Aipda Robig mengajukan banding atas putusan tersebut.

    “Untuk tadi disampaikan beliau akan banding jadi untuk tadi beliau diberikan kesempatan tiga hari utk mengajukan kepada ketua sidang,” ucap Artanto kepada wartawan.

    Artanto menuturkan bahwa yang bersangkutan dinilai melakukan perbuatan tercela yaitu perbuatan melakukan penembakan terhadap sekelompok orang yang lewat atau kelompok anak yang sedang menggunakan sepeda motor.

    Usai putusan sidang etik ini Aipda Robig masih akan ditahan di penempatan khusus (patsus).

    Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada menegaskan Mabes Polri melakukan asistensi proses penyelidikan kasus penembakan di Semarang, Jawa Tengah.

    Penyelidikan kasus tersebut tegak lurus, akurat dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    “Prinsipnya dilakukan secara profesional dengan scientific investigation dan berikan transparansi kepada masyarakat,” ucap Wahyu kepada wartawan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2024).

    Komjen Wahyu menilai terkait perbedaan kronologi yang disampaikan baik oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dan Kabid Propam Polda Jawa Tengah Kombes Pol Aris Supriyono masih diselidiki.

    Berdasarkan keterangan Kapolrestabes Semarang peristiwa penembakan itu terkait tawuran, sebaliknya Kabid Propam Polda Jateng menyebut insiden penembakan tidak terkait tawuran.

    Kabareskrim menuturkan apabila dalam fakta hukum ditemukan perbedaan itu nantinya akan diproses.

    “Nanti kita lihat, kalau seperti itu ada perbedaan. Jadi nanti dalam perkembangan kita kan juga perlu periksa ini, periksa ini,” jelas Kabareskrim.

    “Sesuai dengan ketentuan, sesuai dengan alur yang dijalankan, sesuai fakta yang didapatkan, baru nanti kita periksa,” tambahnya.

    Kronologi Penembakan

    Insiden penembakan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.

    Gamma ditembak di bagian pinggul oleh Aipda Robig Zaenudin karena diduga melakukan penyerangan terhadap polisi tersebut.

    Akibat tindakan itu, Aipda RZ kini ditahan oleh Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polda Jawa Tengah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Korban, yang merupakan siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang, dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi.

    Gamma adalah anggota Paskibraka SMKN 4 dan telah mengikuti berbagai kompetisi, termasuk memenangkan juara 3 di ajang Porsimaptar Oktober 2024.

  • Singgung Kasus Ferdy Sambo, YLBHI Desak Polri Segera Tetapkan Aipda Robig Tersangka Tewasnya Pelajar – Halaman all

    Singgung Kasus Ferdy Sambo, YLBHI Desak Polri Segera Tetapkan Aipda Robig Tersangka Tewasnya Pelajar – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur mendesak Polri menetapkan oknum anggota Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin sebagai tersangka kasus tewasnya pelajar SMK Gamma Rizkiyanata (17) akibat luka tembak di pinggul.

    Diketahui Aipda Robig menembak Gamma hingga tewas pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

    Namun, hingga kini Aipda Robig belum ditetapkan menjadi tersangka. 

    “Soal Gamma dan Robig ini jelas sekali kalau memang benar belum ditetapkan tersangka ini sangat keterlaluan. Berarti kepolisian tidak melakukan kewajiban hukumnya, tidak melakukan fungsinya sebagaimana mestinya yaitu melakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Isnur saat dihubungi, Minggu (8/12/2024).

    Menurut dia, lambannya penetapan tersangka merupakan bagian dari perlindungan kepada pelaku kejahatan. 

    “Ini bagian dari impunitas yang sangat-sangat ditentang karena tugas kepolisian adalah menegakkan hukum. Ini ada hukum yang tidak tegak di mana ada pembunuh, ada penembak tapi masih belum ada penetapan tersangka dan kami khawatir bahwa ini juga proses hukumnya penyidikan tidak tegas,” terangnya. 

    Isnur mendesak proses hukum bukan hanya untuk Aipda Robig. 

    “Dan yang kedua proses hukumnya bukan hanya kepada Aipda ini. Tapi juga Kapolrestabes dan timnya yang kemudian kemarin kita melihat ada upaya menutupi perkara. Ada upaya membuat fitnah dan rekayasa,” terangnya. 

    Menurut Isnur mereka harus juga diperiksa secara etik kepegawaian dan juga pidana.

    Karena mereka melakukan penghalang-halangan penyidikan.

    “Ini seperti-seperti perkara Ferdy Sambo di mana orang-orang yang melakukan penghilangan barang bukti melakukan rekayasa menutupi perkara juga diberikan sanksi dan diproses pidana. Jadi kita harus menetapkan perkara yang sama dalam perkara Sambo dengan perkara yang menimpa Gamma,” ujarnya. 

    Diketahui insiden penembakan oleh oknum polisi terhadap seorang siswa terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari di depan Alfamart Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.

    Gamma ditembak di bagian pinggul oleh Aipda Robig karena diduga melakukan penyerangan terhadap polisi tersebut.

    Akibat tindakan itu, Aipda Robig kini ditahan Pengamanan Internal (Paminal) Propam Polda Jawa Tengah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    Korban, yang merupakan siswa kelas 11 Teknik Mesin SMKN 4 Semarang, dikenal sebagai siswa yang baik dan berprestasi.

    Gamma adalah anggota Paskibraka SMKN 4 dan telah mengikuti berbagai kompetisi, termasuk memenangkan juara 3 di ajang Porsimaptar Oktober 2024.

    Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4, Agus Riswantini, menyebut Gamma dan dua siswa lainnya yang menjadi korban luka dalam kejadian ini bukan anggota gangster.

    “Di sekolah, mereka anak-anak baik, giat latihan Paskibraka, dan tidak pernah ada masalah akademis maupun pelanggaran,” ujar Agus, dikutip dari TribunJateng.com.

  • Polisi Sisir Kota New York, Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi AS

    Polisi Sisir Kota New York, Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepolisian menyisir penjuru kota New York untuk memburu pelaku penembakan yang menewaskan CEO perusahaan asuransi terbesar Amerika Serikat UnitedHealthcare, Brian Thompson, Kamis (5/12).

    Insiden penembakan ini terjadi pada Rabu (4/12) dan terekam CCTV sekitar. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat pelaku merupakan pria yang menggunakan tudung menembak Thompson dalam jarak dekat.

    Saat itu, Thompson sedang menghadiri konferensi investor di kawasan bisnis Midtown.

    Polisi belum mengungkap motif penembakan dan tidak mau mengonfirmasi laporan New York Times yang menyebutkan bahwa kata “delay” dan “deny” – yang sering digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menolak klaim – tertulis di selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian.

    Rekaman video menunjukkan Thompson berada di trotoar di luar New York Hilton Midtown ketika seorang tersangka bertudung yang tidak dikenal mendekat dari belakang dengan pistol dan melepaskan beberapa tembakan ke arahnya.

    Setelahnya, pelaku melarikan diri dengan berjalan kaki, sebelum menaiki sebuah sepeda. Polisi mengatakan bahwa pelaku pergi ke arah Central Park.

    “Setiap indikasi menunjukkan bahwa ini adalah serangan terencana, terencana, dan ditargetkan,” ujar Komisaris Polisi New York Jessica Tisch dalam sebuah konferensi pers Kamis (5/12), melansir AFP.

    Kepala detektif NYPD Joseph Kenny tidak mau mengonfirmasi laporan yang menyebut bahwa pelaku menggunakan peredam pistol. Menurutnya hal itu masih menjadi bagian penyelidikan, tapi dia mengonfirmasi bahwa polisi menemukan sebuah ponsel dari TKP.

    Spekulasi yang beredar menyatakan pelaku kemungkinan berusaha membalas dendam atas keputusan cakupan medis yang merugikan yang dibuat oleh perusahaan asuransi.

    Polisi masih berada di lokasi pembunuhan, dan telah menyisir Central Park yang ikonik di Manhattan dengan menggunakan anjing pelacak dan drone.

    “Kami memiliki agen detektif yang besar. Pada jam tertentu, beberapa detektif dapat bekerja (melakukan investigasi),” kata juru bicara NYPD.

    “Kami akan menggunakan semua aset yang kami miliki.”

    Juru bicara tersebut mengatakan bahwa tidak ada pengarahan lanjutan yang direncanakan.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kementerian HAM Turunkan Tim ke Semarang, Cek Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Desember 2024

    Kementerian HAM Turunkan Tim ke Semarang, Cek Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi Nasional 5 Desember 2024

    Kementerian HAM Turunkan Tim ke Semarang, Cek Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Hak Asasi Manusia (Kementerian HAM) menurunkan tim ke Semarang, Jawa Tengah untuk melakukan pengecekan kasus siswa SMK ditembak polisi.
    Plt Irjen Kementerian HAM Farid Junaedi mengatakan, tim yang diterjunkan ke lapangan adalah Kanwil Kementeriam HAM. Tim tersebut, kata dia, mendatangi rumah dan sekolah siswa SMK.
    “Prosesnya, jadi Pak Menteri HAM memang sudah komunikasi dengan Kanwil dan Kanwil sudah menindaklanjuti. Kanwil sudah datang ke berbagai pihak dan kita harapkan Kanwil ini lagi ngecek kembali hal-hal apa yang perlu dilihat,” kata Farid usai
    media gathering
    di Kuningan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
    Farid mengatakan, berdasarkan temuan dari Kanwil tersebut, Kementerian HAM akan mengeluarkan rekomendasi atas kasus tersebut.
    “Makanya kita akan evaluasi lagi bagaimana nanti temuan-temuan yang dilaporkan oleh Kanwil itu dan nanti baru kita coba akan diskusikan dan kita akan nanti rekomendasikan seperti apa,” ujarnya.
    Sebelumnya, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan, pelajar SMKN 4 Semarang, GR yang tewas ditembak polisi merupakan siswa yang baik.
    Dia menyebut, GR bukan bagian dari kelompok tawuran.
    “Staf saya sudah laporkan ke saya, dan siswa yang ditembak itu bukan kelompok ya, (itu) siswa yang baik,” ujar Pigai di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2024).
    Pigai mengatakan, dirinya masih perlu memastikan dan ingin kasus ini diselesaikan secara adil.
    Apalagi, kata dia, Kementerian HAM tidak terlibat langsung dalam menangani kasus di
    Semarang
    itu.
    “Kalau enggak salah laporan yang masuk ke saya, belum. Dan kita percaya saja bahwa proses ini harus diselesaikan karena menyangkut keadilan masyarakat,” ucap dia.
    “Saya kan tidak menangani kasus, kementerian kami ini tidak ada hubungannya dengan urusan-urusan di pengadilan. Tugas kami menteri eksekutif,” ujar Pigai.

    Sebelumnya, keluarga Gamma, pelajar SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan polisi menolak klaim sepihak dari pihak kepolisian yang menyebut Gamma terlibat dalam gengster dan tawuran.
    Insiden penembakan terjadi pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 00.30 WIB, saat Gamma dibawa ke RSUP Kariadi Semarang oleh seorang pengantar yang disebut sebagai musuhnya.
    Salah satu kerabat Gamma berinisial U meminta polisi mengungkap rekaman CCTV di RSUP Kariadi dan menunjukkan siapa sebenarnya yang mengantar Gamma.
    “Kalau kemarin polisi bilang Gamma itu diboncengin sama musuhnya ke rumah sakit. Itu kan enggak mungkin. Dia diantar ke Kariadi antara jam 01.00-02.00 Minggu. Itu CCTV yang di area parkir bisa ndak, di terutama IGD, karena masuknya IGD. Kalau pintu parkirnya ada 2. Itu bisa (diungkap) kalau aparatnya terbuka. Aparatnya menunjukkan CCTV aja ndak berani,” ungkap U saat ditemui di Semarang, Minggu (1/12/2024) siang.
    Sejak insiden tersebut, U telah menyisir lokasi kejadian untuk meminta keterangan dari warga dan mengecek CCTV di sekitar Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang.
    “Kalau saya lihat kan kalau dari pengamatan saya, Gammanya meninggalnya di situ, artinya ditinggal di situ (sekitar masjid). Makanya inafisnya dateng. Cuman kan yang mengantar ke Kariadi bukan dari anggota (kepolisian), tapi temannya Gamma dikawal anggota,” ucapnya.
    Hingga kini, U belum mengetahui identitas orang yang mengantar Gamma ke rumah sakit.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.