Kasus: Insiden penembakan

  • Istri Ramli Abu Bakar Ungkap Awal Mula Suaminya Turut Jadi Korban Penembakan di Tol Tangerang – Halaman all

    Istri Ramli Abu Bakar Ungkap Awal Mula Suaminya Turut Jadi Korban Penembakan di Tol Tangerang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anita membeberkan awal mula kenapa suaminya, Ramli Abu Bakar (59) sampai menjadi korban penembakan bersama bos rental mobil Ilyas Abdurrahman di Rest Area KM 54 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) lalu.

    Anita menjelaskan, bahwa hal itu bermula ketika Ramli mendapat telepon dari salah seorang teman organisasi rental mobil untuk meminta bantuan.

    Hanya saja pada saat itu Anita mengaku tidak tahu mengenai siapa sosok teman yang menghubungi suaminya tersebut.

    “Itu kan temannya organisasi rental jadi salah satu temannya minta bantuan butuh bantuan dia (Ramli), pokoknya di telepon temannya langsung jalan saya engga sempet nanya kemananya,” ujar Anita saat dihubungi, Sabtu (4/1/2025).

    Anita yang saat itu tengah berada di kamar mandi mengaku tak sempat menanyakan kemana suaminya itu akan pergi.

    Pasalnya setelah ia keluar kamar mandi, Ramli sudah pergi meninggalkan rumah.

    “Dia langsung pergi, saya masuk kamar mandi terus pas saya keluar udah engga ada, makanya engga tahu, tahunya lihat media,” katanya.

    Kemudian pada Kamis 2 Januari 2025 sekira pukul 04.30 WIB, Anita mendapat telepon dari ponsel milik Ramli.

    Hanya saja pada saat itu ternyata yang menghubunginya bukanlah suaminya melainkan temannya dan mengabarkan bahwa Ramli jadi korban penembakan.

    “Saya tanya kenapa, yang angkat hp-nya (Ramli) temannya, ‘bapak ketembak bu’ cuma gitu aja. Terus ditanya dimana, di ‘Balaraja’ , ‘terus kami kemana, ke rumah sakit Balaraja’ kata yang nelpon langsung kesana fokus ngurusin bapak,” ucapnya.

    Anita pun mengaku tak kenal secara langsung dengan Ilyas bos rental mobil yang jadi korban tewas dalam insiden penembakan tersebut.

    Hanya saja dirinya mengetahui bahwa Ilyas merupakan teman dari suaminya.

    “Saya engga kenal, itu temannya bapak, tau cerita aja. Kalau kenal langsung ketemu belum pernah,” tuturnya.

    Dirujuk ke RSCM

    Setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Balaraja, Ramli kata Anita harus menjalani rujukan ke rumah sakit yang memiliki peralatan medis lebih lengkap.

    Adapun menurut dia, RSUD Balaraja saat itu tidak memiliki alat yang memadai untuk melakukan perawatan lebih lanjut terhadap Ramli.

    “Karena dari rumah sakit Balaraja sanggupi punya alat lebih lengkap, kami nyari rumah sakit dimanapun lebih cepat ketemunya disini yaudah kesini (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta),” sebutnya.

    Sejatinya sebelum ke RSCM, Anita mengatakan sempat mencari alternatif rumah sakit lain untuk perawatan Ramli seperti Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

    Namun saat itu dirinya justru mendapat penolakan dari rumah sakit dengan alasan kapasitas telah penuh.

    Anita juga menjelaskan bahwa yang mengurus semua keperluan rujukan perawatan suaminya adalah Rumah Sakit Balaraja.

    “Rumah Sakit Polri penuh rumah sakit lain penuh, malah dapat penolakan, malah penuh gak ada tanggapan. Jadi larinya kesini langsung nyampe kesini langsung ditangani ke ruang operasi. Iya semua dari RS Balaraja (yang urus rujukan),” pungkasnya.

    Belum Sadarkan Diri dan Harus Jalani Operasi Pengambilan Peluru
    Terkait hal ini Anita sebelumnya juga menjelaskan, Ramli Abu Bakar (RAB) masih belum sadarkan diri usai menjadi salah satu korban penembakan di Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025) lalu.

    Anita, istri Ramli mengatakan, bahwa suaminya itu kini tengah menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Care Unit (ICU) Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

    “(Ramli) Belum siuman dan untuk hari ini kami belum ada kabar apapun dari ruang ICU karena apapun kan harus dengar dari dalam, dari keterangan dokter,” kata Anita saat dihubungi wartawan, Sabtu (4/1/2025).

    Ramli pun kata Anita sebelumnya telah mendapat tindakan dari tim dokter berupa CT Scan sebagai tahapan menjalani operasi kedua.

    Adapun operasi itu harus dilakukan guna mengambil peluru yang kini masih bersarang di tubuh Ramli.

    “Semalam abis CT Scan aja karena harus ada proses operasi kedua untuk pengambilan peluru karena masih bersarang di dalam,” jelasnya.

    Hingga saat ini, Anita juga belum mengetahui suaminya itu mengalami tembakan dibagian tubuh mana.

    Sebab saat ini dokter kata dia belum memberikan keterangan lebih lanjut perihal hasil pemeriksaan medis sang suami.

    “Engga tahu (peluru bersarang di tubuh bagian mana), karena dokter belum ngabarin baru semalam CT Scan jadi hasilnya belum dikabarkan ke keluarga,” pungkasnya.

    Sebelumnya aksi penembakan terjadi di Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, pada Kamis, 2 Januari 2025.

    Peristiwa ini berlangsung pada dini hari dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

    Korban yang tewas dalam insiden tersebut berinisial IAR, berusia 48 tahun.

    Setelah kejadian, korban dievakuasi ke RSUD Balaraja, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

    Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian untuk mengungkap motif dan kronologi penembakan, serta jumlah pelaku yang terlibat.

    “Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap. Setelah kejadian dan adanya laporan mengenai peristiwa penembakan, Kapolres dan Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP,” jelas Purbawa.

    Sedangkan satu korban lainnya, berinisial RAB, berusia 60 tahun, masih dalam perawatan intensif akibat luka tembak di punggung sebelah kiri.

    “Untuk satu korban lainnya masih dalam penanganan medis karena luka tembak di bagian punggung dan juga mengenai tangan sebelah kiri,” tambah Purbawa.

    Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap latar belakang dan pelaku dari penembakan ini.

    Polisi juga telah mengungkap kasus penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan seorang pria berinisial IA (48) bermula dari dugaan pengelapan mobil rental.
    “Keterangan lain diperoleh dari saksi saudara AM, yang menyatakan bahwa kejadian ini bermula dari dugaan penyalahgunaan mobil rental milik keluarganya,” kata Kasat Reskrim Polresta Tangerang Kompol Arief Nazaruddin Yusuf kepada wartawan, Kamis (2/1/2025). 

    Arief menyebut korban sendiri merupakan bos rental mobil. Saat itu, pelaku yang masih diburu itu diduga menggelapkan sebuah mobil Honda Brio milik korban.

    Namun mobil tersebut ternyata bukan disewa oleh pelaku, melainkan mobil yang digelapkan itu sudah berpindah tangan kepada pelaku. 

    Korban yang melacak dan mengetahui keberadaan mobilnya tersebut, langsung mencarinya hingga berujung kejar-kejaran dengan pelaku.

    Hingga akhirnya, korban menghadang mobil yang dibawa pelaku sampai di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak. Saat itulah terjadinya aksi penembakan hingga memakan korban jiwa. 

    “Pelaku diduga menggunakan GPS untuk memutuskan jejak kendaraan di Pandeglang. Setelah melacak dan mengejar, saksi menemukan mobil Brio warna oranye milik keluarganya di depan mini maret rest area Km 45. Saat mobil tersebut dihadang, pelaku tiba-tiba menembak secara brutal dan melukai dua korban,” jelasnya. 

    Polisi turut mengamankan selongsong peluru 9 mm dan mobil Honda Brio Kuning di lokasi kejadian. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan yang melarikan diri usai insiden tersebut.

    Diketahui seorang prajurit TNI ditangkap Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal).
    Prajurit TNI tersebut diringkus setelah terlibat dalam kasus penembakan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (49) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2024) dini hari.

    Demikian yang diungkapkan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayor Jenderal (Mayjen) Yusri Nuryanto.

    “Pelaku sudah diamankan (ditangkap) di Puspomal,” ujarnya, Jumat (3/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

  • Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pakar Forensik, Reza Indragiri Amriel, menyoroti sikap kepolisian yang menolak memberikan pendampingan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (49), yang tewas ditembak di Rest Area 45 KM Tol Tangerang-Merak.

    Diketahui, pihak Polsek Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, menolak mendampingi korban dengan alasan standar operasional prosedur (SOP).

    Terkait hal itu, Reza menyebutnya sebagai hal absurd. Sebab, menurut dia, penolakan sedemikian rupa justru menghambat kinerja kepolisian.

    “SOP yang diterapkan secara absurd seperti itu, justru tidak membantu kinerja kepolisian, malah menghambat,” kata Reza dalam wawancara bersama YouTube Diskursus Net, dikutip Tribunnews.com, Sabtu (4/1/2025).

    Reza menambahkan, sikap Polsek Cinangka tersebut justru menimbulkan kesan negatif terhadap aparat kepolisian.

    Ia menyebut aparat kepolisian bisa saja dianggap tak cakap dalam menakar risiko bahaya yang dialami masyarakat.

    “(Karena menolak mendampingi) bisa muncul kesan, penilaian bahwa polisi tidak begitu jitu dalam menakar risiko kebahayaan yang dialami masyarakat.”

    “Polisi tidak cukup cakap, tidak cukup sensitif untuk menangkap adanya sinyal-sinyal bahaya, untuk merespons (laporan) secepat mungkin,” jelas Reza.

    Ia lantas menyinggung cara berpikir yang harus dimiliki oleh aparat kepolisian.

    Reza menjelaskan, ada dua sistem berpikir yang dialami oleh manusia, termasuk polisi.

    Sistem berpikir satu, adalah bagaimana seseorang bisa merespons situasi bahaya secara cepat dan tepat, tanpa perlu mempertimbangkan banyak hal.

    Reza menyebut, sistem berpikir satu adalah cara berpikir yang sudah seharusnya dimiliki oleh seorang polisi.

    “Sistem (berpikir) satu, justru tidak perlu pertimbangan banyak-banyak,” ungkap Reza.

    “Dalam situasi kritis dan genting, dalam situasi yang berakibat meninggal dunia, dalam situasi yang berpotensi cedera parah, banyak pertimbangan justru bisa berbahaya.”

    “Dalam situasi genting seperti itu, maka polisi sudah seharusnya mengedepankan sistem berpikir satu. Itu teori,” urainya.

    Meski demikian, Reza tak memungkiri ada situasi di mana polisi menggunakan sistem berpikir dua yang harus berhati-hati dan diperlukan kecermatan.

    “Tapi sebaliknya, memang ada situasi yang memungkinkan polisi berpikir menggunakan sistem dua.”

    “Penuh pertimbangan, kehati-hatian, kecermatan, dan seterusnya,” jelas Reza.

    Tetapi, lanjut Reza, publik tetap mengharapkan polisi bisa merespons secara cepat dan tepat jika ada laporan bahaya dari masyarakat.

    Sebab, menurut dia, kecakapan berpikir polisi akan diasah lewat proses penyidikan selama kasus berjalan.

    Hal itu lantas dianggap Reza bisa membantu masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal jika polisi mampu memberikan respons cepat.

    “Harapan kita, ketika polisi merespons situasi berbahaya dengan sistem (berpikir) satu, walaupun minim pertimbangan, tetapi lewat proses penyidikan akan muncul kecakapan berpikir itu, berpikir cepat, namun menghasilkan manfaat yang maksimal.”

    “Bagaimana proses penyidikan bagi polisi, bisa membekali personel untuk secepat mungkin melakukan penakaran terhadap situasi yang berbahaya dan mengambil keputusan, tentang langkah apa yang diambil guna mengatasai situasi berbahaya tersebut,” jelas Reza.

    Klarifikasi Pihak Polsek Cinangka

    Sosok Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan beri klarifikasi soal tuduhan tolak laporan dari korban penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang menewaskan bos rental pada Kamis (2/1/2025). (Instagram polsek_cinangka_polres_cilegon)

    Soal menolak memberikan pendampingan terhadap bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman, yang tewas ditembak, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantahnya.

    Asep mengatakan langkah itu diambil sebab pihaknya tak ingin gegabah demi keselamatan anggota polisi dan korban.

    “Narasi menolak pendampingan itu tidak benar. Kami tidak mau gegabah untuk mendampingi,” kata Asep, Kamis (2/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Lebih lanjut, ia menyebut korban tidak bisa menunjukkan dokumen kendaraan yang dikejar saat diminta petugas.

    “Dia minta didampingi, tapi kami punya kewajiban menanyakan dokumen kendaraan dan hal ihwalnya,” imbuh dia.

    Buntut penolakan tersebut, Asep dan anak buahnya dipanggil Propam Polres Cilegon, Polda Banten, untuk diperiksa.

    Hal ini disampaikan Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara.

    “Iya (Kapolsek dan anggota Polsek Cinangka) lagi dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan,” ujar Kemas, Jumat (3/1/2025).

    Diketahui, korban dan rekannya sempat mendatangi Polsek Cinangka dalam hal meminta pendampingan untuk mengejar diduga pelaku penggelapan mobil rental.

    Tapi, saat melapor, korban ditanya soal legalitas kendaraan yang akan ditarik.

    Karena korban dan rekannya tidak bisa menunjukkan dokumen terkait, anggota Polsek Cinangka lantas menelepon AKP Asep Iwan Kurniawan untuk meminta petunjuk lebih lanjut.

    Oleh Asep, anggota Polsek Cinangka diminta memberi pemahaman kepada korban dan rekannya, agar tidak terjadi kesalahpahaman, serta agar tidak melanggar hukum dalam proses penarikan kendaraan.

    Anggota Polsek Cinangka lantas menyarankan korban membuat laporan resmi karena tak membawa dokumen atau bukti surat apapun.

    Namun, korban dan rekannya disebut memutuskan pergi.

    Kronologi Kejadian

    Polres Pandeglang menangkap Ajat Sudrajat, penyewa mobil rental terkait kasus penembakan di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). (Kompas.com/Acep Nazmudin)

    Insiden penembakan yang menewaskan Ilyas Abdurrahman bermula saat seorang pria bernama Ajat Sudrajat menyewa mobil Honda Brio dari korban pada Selasa (31/12/2024), selama tiga hari hingga Kamis (2/1/2025).

    Korban kemudian melacak mobil karena GPS menunjukkan aktivitas mencurigakan.

    Saat dilacak pada Rabu (1/1/2025), dua dari tiga GPS telah dirusak di daerah Pandeglang.

    Ilyas bersama rekannya, termasuk sang anak, Rizky Agam Syahputra, lantas berangkat ke Pandeglang untuk mengecek mobil.

    Mereka bertemu dengan pelaku pertama kali di pertigaan Saketi.

    Tetapi, pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI AU, menodongkan senjata ke arah korban.

    Tiba-tiba, ada mobil Sigra Hitam muncul dan menabrak mobil yang ditumpangi Ilyas bersama rekannya, namun langsung kabur.

    Korban lantas mengejar ke arah Labuan hingga Carita dan berakhir di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Ilyas dan tim langsung berusaha mengadangdi lokasi, tapi situasi berakhir kacau setelah pelaku melepaskan tembakan sebanyak empat kali.

    Akibatnya, Ilyas tertembak di bagian tangan dan dada. Sementara rekannya, Ramli, terkena peluru di bawah ketiak kanan.

    “Korban Ilyas tertembak di bagian dada dan tangan kiri, serta Ramli di bawah ketiak kanan,” ungkap Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arif N Yusuf, Kamis, dikutip dari TribunBanten.com.

    Akibat insiden tersebut, Ilyas meninggal dunia dan jenazahnya dibawa ke RSUD Balaraja untuk dilakukan pemeriksaan forensik oleh dokter Polda Banten. 

    “Sementara korban Ramli yang terluka parah dirujuk ke RSCM Jakarta untuk mendapatkan perawatan intensif,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Detik-detik Penembakan di Rest Area KM 45, Saksi Sempat Lihat Mobil Terlibat Kejar-kejaran

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunBanten.com/Engkos Kosasih, Kompas.com/Rasyid Ridho)

  • Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang, Polisi Tangkap 4 Pelaku – Halaman all

    Kasus Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Tol Tangerang, Polisi Tangkap 4 Pelaku – Halaman all

    Empat pelaku penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Tangerang berhasil ditangkap oleh polisi, salah satu yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat.

    Tayang: Sabtu, 4 Januari 2025 17:05 WIB

    Kompas.com/ Acep Nazmudin

    Polres Pandeglang menangkap penyewa mobil rental terkait kasus penembakan yang menewaskan bos rental di Tol Tangerang Merak Km 45, Jumat (3/1/2025). | Empat pelaku penembakan bos rental mobil di Rest Area Tol Tangerang berhasil ditangkap oleh polisi, salah satu yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat. 

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, mengungkapkan perkembangan kasus penembakan bos rental mobil yang terjadi di Rest Area Tol Tangerang-Merak KM 45, Banten, pada Rabu (1/1/2025).

    Baktiar menyebut polisi telah menjadwalkan adanya konferensi pers pada Senin (6/1/2025) besok.

    Dalam konferensi pers itu pihak kepolisian akan memberikan informasi lengkap mengenai kasus ini.

    Termasuk informasi terkait peran masing-masing pelaku dalam kasus penembakan bos rental mobil di Tangerang ini.

    Penangkapan Pelaku

    Baktiar menyatakan bahwa empat orang pelaku telah ditangkap terkait insiden penembakan tersebut.

    Salah satu pelaku yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat, yang merupakan penyewa mobil milik korban, Ilyas Abdurrahmah, berusia 48 tahun.

    Diketahui Ilyas meninggal dunia akibat insiden penembakan tersebut.

    Baktiar menambahkan, dalam konferensi pers mendatang, polisi juga akan mengungkap dugaan keterlibatan seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL).

    “Hari Senin akan dirilis secara lengkap termasuk terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI,” ujar Baktiar, seperti dilansir dari Kompas.com pada Sabtu, (4/1/2025).

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Istri Ramli Abu Bakar Ungkap Awal Mula Suaminya Turut Jadi Korban Penembakan di Tol Tangerang – Halaman all

    Insiden Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang: Korban Sempat Minta Pertolongan ke Minimarket – Halaman all

    Ilyas Abdurrahmah, bos rental mobil korban penembakan oknum TNI AL sempat meminta pertolongan ke minimarket usai ditembak dan berlumuran darah.

    Tayang: Sabtu, 4 Januari 2025 16:48 WIB

    Tribun Tangerang/Intan Afrida

    Area parkir mobil lokasi kejadian penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurhman di Rest Area Km 45 jalan tol Tangerang-Merak. | Ilyas Abdurrahmah, bos rental mobil korban penembakan oknum TNI AL sempat meminta pertolongan ke minimarket usai ditembak dan berlumuran darah. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Rabu (1/1/2025) , terjadi insiden penembakan yang menimpa Ilyas Abdurrahmah (48), seorang bos rental mobil, di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    Penembakan ini diduga dilakukan oleh oknum prajurit TNI Angkatan Laut.

    Menurut keterangan Ahmad, seorang pegawai minimarket di lokasi, Ilyas sempat masuk ke dalam minimarket dengan kondisi berlumuran darah.

    “Dia masuk ke dalam sini dan meminta pertolongan. Saat itu darahnya banyak berceceran,” ungkap Ahmad, seperti dilansir dari Kompas.com Sabtu (4/1/2025).

    Ahmad melanjutkan, sebelum kejadian penembakan, pelaku juga sempat singgah di minimarket untuk menanyakan lokasi toilet.

    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung saya jawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan rest area, jadi saya tunjukan toiletnya di luar,” jelas Ahmad.

    Terjadi Keributan hingga Terdengar Suara Tembakan

    Setelah pelaku pergi dari minimarket, situasi di luar semakin tegang.

    Ahmad menyatakan bahwa keributan mulai terjadi, diikuti dengan suara tembakan.

    “Enggak lama dari itu terjadilah keributan setelah itu terjadilah penembakan,” jelasnya.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sebut Polisi Tolak Dampingi Bos Rental sebagai Hal Absurd, Reza Indragiri Singgung Cara Berpikir – Halaman all

    Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang: Polisi Tangkap 4 Orang, Peran Pelaku Bakal Diungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, buka suara terkait perkembangan kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), di Rest Area Tol Tangerang-Merak KM 45, Banten, pada Rabu Kamis (2/1/2025) dini hari. 

    Baktiar mengatakan, pihaknya akan mengungkap informasi lengkap terkait kasus penembakan bos rental mobil ini dalam konferensi pers pada Senin (6/1/2025) besok.

    Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga akan mengungkap soal dugaan keterlibatan seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dalam insiden penembakan ini.

    “Hari Senin akan dirilis secara lengkap, termasuk terkait dugaan keterlibatan oknum anggota TNI,” kata Baktiar, Sabtu (4/1/2025), dilansir Kompas.com.

    Lebih lanjut, Baktiar mengungkap, polisi telah menangkap empat orang pelaku dalam kasus penembakan bos rental mobil di Tangerang.

    Salah satu pelaku yang ditangkap adalah Ajat Sudrajat. Ajat merupakan penyewa mobil milik korban.

    Ilyas sendiri meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan dalam kasus ini.

    “Selain Ajat, ada tiga orang lainnya yang sudah diamankan,” ungkap Baktiar.

    Menguak Peran Ajat Sudrajat

    Nama Ajat Sudrajat muncul sebagai sosok yang terlibat dalam kasus penembakan bos rental.

    Menurut Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, Ajat adalah penyewa mobil dari Makmur Jaya Rental Mobil.

    “Ajat adalah penyewa kendaraan rental tersebut. Saat ini kami masih melakukan pengembangan terkait siapa saja yang mungkin mengenal para pelaku,” jelasnya dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (3/1/2025).

    Meskipun perannya diperjelas sebagai penyewa mobil, Purbawa menekankan Ajat bukanlah pelaku penembakan Ilyas.

    “Yang pasti kita sedang melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku yang melakukan penembakan tersebut,” tambahnya.

    Polisi meyakini Ajat Sudrajat dapat menjadi kunci dalam pengungkapan pelaku lain yang menguasai mobil sewaan yang diduga terlibat dalam penembakan.

    “Saudara A ini kita lakukan pengembangan terlebih dahulu yang nantinya akan kita mintai keterangan lebih lanjut,” ungkap Purbawa. 

    Proses penyelidikan terus berlanjut, dan kini sudah ada tujuh orang yang diperiksa sebagai saksi.

    Kronologi Penembakan

    Kejadian yang menegangkan ini bermula ketika Ajat menyewa mobil jenis Honda Brio RS Urbanite dari Makmur Jaya.

    Agam Muhammad Nasrudin, anak dari Ilyas, menceritakan bagaimana situasi berawal dari upaya penggelapan mobil tersebut.

    “Kami cek GPSnya dan ternyata ada dua GPS yang sudah dipotong di daerah Pandeglang,” ungkap Agam, Jumat.

    Hal ini menandai dimulainya pengejaran yang berujung pada insiden yang menewaskan ayahnya.

    Pengejaran yang dramatis berlangsung hingga ke rest area Balaraja, di mana terjadi bentrokan antara tim Ilyas dan para pelaku.

    Ilyas bersama tim mencoba mengadang pelaku, tetapi situasi berubah menjadi bentrokan senjata.

    Menurut Agam, sebelum aksi penembakan terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh Ilyas dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.

    “Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata dia.

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api.”

    “Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” lanjutnya.

    Suara tembakan yang mengenai ayahnya, dan seorang rekannya membuat situasi Kamis dini hari itu mencekam.

    Agam sendiri sempat mencari perlindungan saat tembakan berlangsung. Usai melepaskan tembakan, kata Agam, para pelaku yang membawa dua mobil, kabur.

    “Saya menolong Pak Ramli (korban penembakan selain Ilyas), tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya,” kata Agam.

    Kedua korban penembakan sempat dibawa ke RSUD Balaraja, namun Ilyas meninggal dalam perjalanan.

    Sementara, Ramli sempat dirawat di RSUD Balaraja, dan kini dipindahkan ke RSCM.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)(Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi )

    Baca berita lainnya terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak.

  • Polisi Tangkap 4 Pelaku Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Januari 2025

    Polisi Tangkap 4 Pelaku Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak Megapolitan 4 Januari 2025

    Polisi Tangkap 4 Pelaku Terkait Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak
    Penulis
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Polisi telah menangkap empat orang yang diduga terlibat dalam kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48), di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten.
    Dari empat tersangka, salah satunya adalah Ajat Sudrajat, penyewa mobil milik korban. Ketiga tersangka lainnya saat ini juga ditahan di Polresta Tangerang.
    “Selain Ajat, ada tiga orang lainnya yang kami amankan,” ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono, saat dihubungi
    Kompas.com
    , Sabtu (4/1/2025).
    Baktiar menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memaparkan secara rinci peran masing-masing tersangka. Informasi lengkap terkait penangkapan ini akan disampaikan dalam konferensi pers.
    “Kami akan merilis detailnya, termasuk dugaan keterlibatan oknum anggota TNI, pada konferensi pers hari Senin (12/1/2025),” ujar Baktiar.
    Polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap lebih jauh motif dan peran para pelaku dalam insiden penembakan yang mengakibatkan kematian korban.
    Kejadian ini bermula sehari sebelumnya, ketika pelaku menyewa mobil Honda Brio milik korban.
    Menurut Agam Muhammad (26), putra korban, perangkat GPS pada mobil tersebut ditemukan dalam kondisi rusak pada 1 Januari 2025.
    Hal ini membuat Agam bersama tim rental melacak keberadaan mobil hingga ke Pandeglang.
    Saat berhasil menemukan mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku mengacungkan senjata api dan mengaku sebagai anggota TNI AL.
    “Kami tetap melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” ungkap Agam.
    Di lokasi rest area, situasi memanas. Tim rental berhasil mengepung pelaku, namun rekan pelaku datang dengan mobil lain dan membawa senjata api.
    “Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” tambah Agam.
    Insiden itu menyebabkan Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan.
    Selain itu, anggota tim rental, Ramli juga terkena tembakan yang menembus tangan hingga perut.
    “Keduanya segera kami larikan ke RSUD Balaraja. Tapi sayangnya, ayah saya tidak dapat diselamatkan,” ujar Agam.
    Ilyas dinyatakan meninggal dunia setelah kondisinya terus menurun di ruang gawat darurat. Sementara itu, Ramli kini masih menjalani perawatan intensif.
    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkan, pelaku merupakan anggota aktif TNI AL.
    Pihaknya berkomitmen untuk menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku.
    “Apabila terbukti bersalah, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Jenderal Agus.
    Polisi juga terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap peran masing-masing pihak dalam insiden ini.
    Kasus ini menjadi perhatian publik, terutama terkait penyalahgunaan senjata oleh aparat.
    Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa Ilyas, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan saksi-saksi yang terlibat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Ditembak Oknum TNI AL, Bos Rental Mobil Sempat Minta Tolong ke Minimarket, Darahnya Berceceran – Halaman all

    Usai Ditembak Oknum TNI AL, Bos Rental Mobil Sempat Minta Tolong ke Minimarket, Darahnya Berceceran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Telah terjadi insiden penembakan pada seorang bos rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman (48), di di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Rabu (1/1/2025).

    Penembakan ini dilakukan oleh oknum prajurit TNI Angkatan Laut (AL).

    Menurut seorang pegawai minimarket di rest area, Ahmad, mengaku korban sempat masuk ke dalam minimarket dan meminta pertolongan setelah ditembak.

    Ahmad menuturkan korban masuk ke minimarket dalam kondisi banyak darah berceceran.

    “Jadi ada satu yang ditembak itu dibawa ke dalam sini. Saat itu darah banyak berceceran, banyak banget,” kata Ahmad, Jumat (3/1/12025), dilansir Kompas.com.

    Lebih lanjut, Ahmad juga mengungkap, pelaku penembakan juga sempat masuk ke minimarket tempat ia bekerja, sebelum melakukan penembakan.

    Kala itu, pelaku bertanya kepada Ahmad soal lokasi toilet.

    Kemudian, Ahmad menjawab tidak ada toilet di minimarket karena ini di rest area.

    Ahmad pun menunjukkan kepada pelaku terdapat toilet yang tersedia di luar.

    “Pelaku masuk ke sini buat nanya toilet, langsung jawab toiletnya enggak ada. Karena ini kan rest area, jadi saya tunjukkan (toiletnya di luar),” terang Ahmad.

    Setelah pelaku pergi dari minimarket, situasi di luar semakin tegang dan terdengar terjadi keributan.

    Selanjutnya, keributan itu disusul suara penembakan.

    “Nah enggak lama dari itu terjadilah keributan, setelah itu terjadilah penembakan,” jelas Ahmad.

    Kediaman Bos Rental Mobil Dibanjiri Karangan Bunga

    Pasca-kematian Ilyas Abdurahman, rumah duka korban di Taman Raya Rajeg Blok i5 No. 14 Kabupaten Tangerang, Banten, dibanjiri karangan bunga, Sabtu (4/1/2025).

    Puluhan karangan bunga tersebut didominasi oleh pengusaha rental mobil. Di antaranya Perkumpulan pengusaha armada Tasik Ciamis, Rental Mobil Tangerang, Komunitas Rental Mobil Indonesia, perkumpulan usaha rental mobil, hingga Paguyuban Rental Jakarta. 

    Sementara itu, usaha rental mobil milik korban masih  beroperasi. 

    Tampak sejumlah orang datang ke rental yang hendak menyewa mobil. Bukan hanya mobil yang disewa, namun kendaraan roda dua juga ada. 

    Penyewaan kendaraan roda empat dan roda dua cukup laris di Rental Mobil Makmur Jaya cukup laris karena tidak banyak pesaing bisnis sejenis.

    Pelaku Ditangkap di Kontrakan Saudaranya

    Ajat Sudrajat, pelaku penggelapan mobil yang menewaskan bos rental Tangerang Ilyas Abdurrahman, ditangkap polisi saat bersembunyi di kontrakan saudaranya, Pandeglang, Banten, Jumat (3/1/2024) siang.

    “Di kontrakan saudaranya di daerah Picung, Pandeglang,” kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, di Mapolres Pandeglang, Jumat (3/1/2025).

    Alfian menambahkan, Ajat Sudrajat menyewa mobil tersebut pada 31 Desember 2024 dengan rencana penyewaan selama tiga hari hingga 2 Januari 2025.

    Saat melakukan penyewaan, Ajat Sudrajat memberikan kartu identitas KTP sebagai jaminan.

    KTP yang beredar di media sosial menunjukkan Ajat beralamat di Jatiuwung, Kota Tangerang. 

    Setelah penangkapan, Ajat direncanakan akan diserahkan ke Polresta Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Sementara itu, KBO Satreskrim Polres Pandeglang, Ipda Beni Sukirman, mengatakan kepolisian menangkap dua terduga pelaku penembakan bos rental di wilayah Pandeglang. 

    Penangkapan pertama pada Kamis (2/1/2025) malam di hotel Rizky Pandeglang.

    Lalu yang kedua, atas nama Ajat Sudrajat, ditangkap di Kecamatan Cipicung, Pandeglang, pada Jumat.

    “Terduga pelaku ini ditangkap ditempat yang berbeda,” katanya, dalam sambungan telepon.

    “Kalau yang di Hotel Rizky saya kurang tahu namanya, karena langsung dari Polda Banten. Tapi kalau yang di Picung Ajat Sudrajat itu ditangkap setelah Dzuhur,” sambungnya.

    Menurutnya, satu terduga pelaku langsung dibawa Satresmob Polda Banten, sedangkan Ajat Sudrajat transit ke Polres Pandeglang.

    Namun, satu orang atas nama Ajat Sudrajat langsung diserahkan ke Polda Banten. 

    “Sudah diserahkan, karena kita hanya Backup saja,” ujarnya.

    Selain warga sipil diketahui ada terduga anggota TNI ikut terlibat dalam kasus tersebut.

    Terduga pelaku dari TNI tersebut kini diamankan di Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

    “Pelaku sudah diamankan di Puspomal,” kata Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI, Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kepada wartawan, Jumat (3/1/2025).

    Yusri tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai berapa anggota TNI yang diamankan, begitu juga asal satuannya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Adi Suhendi/Rahmat Fajar Nugraha/Fika Nurul Ulya,)

    Baca berita lainnya terkait Bos Rental Mobil Tewas Ditembak.

  • Kronologi Bos Rental Ditembak : Agam Lihat Ayahnya Ditembak Pelaku di Rest Area

    Kronologi Bos Rental Ditembak : Agam Lihat Ayahnya Ditembak Pelaku di Rest Area

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Bos rental mobil tewas ditembak di rest area Tol Balaraja, Tangerang, pada Kamis (2/1/2025).

    Korban tewas itu diketahui bernama Ilyas Abdurahman atau IAR (48) pemilik rental mobil Makur Jaya, Mekarsari, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

    Kabar ini viral di media sosial maupun media massa. IAR bernasib tragis tewas ditembak komplotan pelaku yang membawa kabur mobilnya. Belakangan diketahui kronologi kasus bos rental mobil tewas ditembak itu berawal dari penyewaan mobil.

    Korban IAR meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian dada. Dia ditembak saat akan mengambil mobil sewaan miliknya yang tak kunjung dikembalikan oleh penyewa.

    Kronologi

    Selasa (30/12/2024) pria bernama Ajat Sudrajat datang ke rental milik korban untuk menyewa mobil.

    Rabu (1/1/2025), GPS yang terpasang di mobil milik korban terdeteksi dicabut sehingga timbul kecurigaan dari pemilik rental.

    Akhirnya, korban bersama tujuh rekannya melacak mobil tersebut dan sempat berpapasan dengan mobil miliknya yang dibawa pelaku di daerah Saketi, Banten.

    Kamis (2/1/2025), terjadi kejar-kejaran. Pelaku yang menggunakan dua mobil dipergoki berada di Rest Area tol KM 45.

    Pemilik rental bersama rekan-rekannya sempat mengamankan salah satu pelaku yang sedang beristirahat di depan minimarket.

    Setelahnya, sempat terjadi keributan antara kedua pihak. Namun, tiba-tiba dua orang pelaku lainnya datang melepaskan tembakan.

    Keterangan Polisi

    Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono menjelaskan terkait penyewa mobil korban.
    Menurutnya, pelaku penembakan di rest area KM 45 Tangerang pada Kamis (2/1/2025) pukul 04.10 WIB ini bukan merupakan penyewa langsung mobil rental korban.

    “Pelaku ini bukan penyewa langsung yang menyewa kendaraan kepada korban,” kata Kombes Baktiar.

    “Kendaraan ini sudah berpindah tangan ke orang lain yang dalam hal ini pada saat kejadian ini sudah dikuasai oleh pelaku sebanyak kurang lebih 4 orang,” imbuhnya.

    Adapun penyebab berpindah tangannya mobil rental masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian.

    Akibat penembakan itu, korban berinisial IAR (48) meninggal karena luka tembak di bagian dada.

    Sementara satu orang lainnya kritis lantaran terkena tembakan di sisi perut bagian kanan saat akan mengamankan mobil miliknya.

    IAR korban meninggal dunia dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Balaraja, sedangkan korban luka tembak di perut dirujuk ke RSCM Jakarta untuk perawatan lanjutan.

    Lacak Mobil Rental

    Agam anak Ilyas Abdurahman menceritakan kasus penembakan di rest area tol Merak-Jakarta ini bermula ketika ayahnya bersama tim sedang melacak mobil yang disewa oleh seorang pria.

    Diketahui A penyewa membawa Honda Brio selama tiga hari sejak 31 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.

    Sayangnya hari pertama setelah mobil dibawa oleh terduga pelaku, pemilik mencoba melacak keberadaan mobil melalui GPS, hanya saja ada GPS yang telah dirusak dan tidak terdeteksi.

    “Nah hari pertama kami cek salah satu GPS-nya sudah dipotong, terdeteksi di daerah Pandeglang,” kata Agam, Kamis (2/1/2024).

    Karena hal tersebut, Agam dan ayahnya ditemani tim rental berangkat ke Pandeglang untuk mengejar mobil tersebut. Mereka kemudian menemukan unit mobil di pertigaan Saketi, Pandeglang, Banten.

    Ditodong Senjata

    Mereka kemudian menghadang mobil Brio yang tengah melaju dari arah Pandeglang tersebut, hingga pengemudinya menodongkan senjata dan mengaku sebagai anggota.

    “Saya anggota TNI jangan mendekat kamu, jangan maju,” kata Agam menirukan ucapan dari pelaku tersebut.

    Saat pengadangan itu, tiba-tiba muncul mobil lain dan menabrak mobil yang dikendarai korban.

    Kedua mobil tersebut kemudian kabur ke arah Labuan. “Waktu itu arahnya ke Labuan kita ikut (kejar) ke Labuan, terus belok ke arah Carita,” kata Agam.

    Mampir Polsek

    Kejar-kejaran kemudian berlangsung hingga ke arah Anyer dan Cilegon. Agam dan rombongan sempat mampir ke Polsek Cinangka, Serang, untuk meminta pendampingan polisi, namun tidak berhasil.

    “Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang,” kata dia.

    Sambil mengejar, Agam juga sempat menghubungi rekan sesama pemilik rental untuk melakukan pengejaran.

    Hingga kemudian mobil terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja dan terjadi insiden penembakan.

    Menurut Agam, sebelum aksi penembakan terjadi, sempat dilakukan penangkapan pelaku oleh korban IA dan rekan-rekan pemilik rental lain yang sudah datang ke rest area.

    “Bapak saya sama tim menangkap itu orang karena kan awalnya kan dia itu megang senjata api. Jadi dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga,” kata dia.

    Situasi Mencekam

    Agam menggambarkan situasi saat itu mencekam, ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayahnya dan rekannya.

    Agam sendiri sempat mencari perlindungan saat tembakan berlangsung. Usai melepaskan tembakan, kata Agam, para pelaku dengan dua mobil tersebut kabur.

    Sementara itu, Kasi Humas Polresta Tangerang, Ipda Purbawa, mengungkapkan bahwa polisi saat ini tengah menyelidiki identitas pelaku yang diduga menggunakan mobil jenis SUV.

    Polisi juga masih berupaya menyelidiki perihal motif dan kronologi kejadian tersebut secara rinci. “Masih serangkaian penyelidikan untuk mengungkap.

    Setelah kejadian dan adanya laporan mengenai peristiwa penembakan, Kapolres dan Kasat Reskrim langsung terjun untuk melakukan pengecekan TKP,” ucap dia. (tribun/kompas/cnn)

  • Tanggapi Insiden Penembakan, Menteri HAM Desak Penggunaan Senjata Api Dievaluasi

    Tanggapi Insiden Penembakan, Menteri HAM Desak Penggunaan Senjata Api Dievaluasi

    Tanggapi Insiden Penembakan, Menteri HAM Desak Penggunaan Senjata Api Dievaluasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri
    Hak Asasi Manusia
    (HAM)
    Natalius Pigai
    meminta agar penggunaan
    senjata api
    dievaluasi secara menyeluruh.
    Hal itu dikatakan Natalius menanggapi isu maraknya penggunaan senjata api di tempat publik yang menyebabkan kematian belakangan ini.
    Seperti kasus penembakan di
    rest area
    Tol Tangerang-Merak yang dilakukan anggota TNI dan penembakan juga terjadi di Bone, Sulawesi Selatan, terhadap seorang pengacara.
    “Artinya, terjadi penyalahgunaan senjata baik oleh aparat maupun masyarakat sipil yang harus jadi atensi baik oleh pimpinan TNI, Polri, dan juga Perbakin. Ini harus dievaluasi total karena jelas-jelas menyalahi prosedur dan peruntukan penggunaan senjata,” kata Natalius dalam keterangan pers, Sabtu (4/1/2025).
    Dia menegaskan, penggunaan senjata baik oleh aparat maupun masyarakat sipil diikat dengan ketentuan dan aturan yang sangat ketat, termasuk prosedur penggunaannya.
    Sebab itu, peristiwa penembakan ini menjadi bukti adanya aspek legalitas dan prosedur yang dilanggar, sehingga bukan saja pengetatan yang diperlukan tetapi
    evaluasi total
    .
    “Penggunaan senjata secara tidak bertanggung jawab jelas menjadi ancaman bagi
    hak asasi manusia
    dan juga ancaman bagi stabilitas sosial,” tutur Pigai.
    Munculnya kasus-kasus penembakan ini, kata Natalius, bukan saja menimbulkan ketakutan bagi masyarakat tetapi juga ancaman bagi hak hidup.
    Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) dan Konvensi Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menyatakan, menurut Pasal 3 DUHAM, setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan, dan keselamatan pribadi.
    Dia menilai, penyalahgunaan senjata yang menyebabkan ancaman terhadap keselamatan individu jelas bertentangan dengan hak asasi manusia.
    “Salah satu aspek penting HAM juga adalah kebebasan dari rasa takut atau
    freedom from fear.
    Dalam kasus seperti ini, jelas menebarkan ketakutan dan tentu saja menjadi ancaman bagi kehidupan. Sementara negara memiliki kewajiban untuk melindungi warganya,” ujarnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 7
                    
                        Menguak Peran Ajat Sudrajat dalam Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak
                        Megapolitan

    7 Menguak Peran Ajat Sudrajat dalam Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak Megapolitan

    Menguak Peran Ajat Sudrajat dalam Penembakan Bos Rental di Tol Tangerang-Merak
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Penyidikan kasus
    penembakan tragis
    di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak semakin mengungkap peran Ajat Sudrajat, penyewa mobil yang diduga terkait dengan korban, Ilyas Abdurrahman (48).
    Korban, seorang bos rental mobil, tewas ditembak oleh prajurit TNI Angkatan Laut (AL) setelah mobil yang disewa Ajat diduga berpindah tangan kepada aparat tersebut.
    Rizky Agam S (24), anak kedua korban, mengungkapkan, Ajat awalnya menyewa mobil Honda Brio dari rental keluarganya, Makmur Jaya Rental Motor, pada Selasa (31/12/2024). Mobil tersebut rencananya dipinjam selama tiga hari hingga Kamis (2/1/2025).
    Namun, komunikasi dengan Ajat tiba-tiba terputus pada Rabu (1/1/2025), sehari sebelum batas waktu sewa berakhir.
    “Pas kejadian itu, kami tidak melihat Ajat. Yang jelas, mobil itu sudah pindah tangan ke orang lain,” ujar Rizky saat ditemui di Taman Pemakaman Umum (TPU) Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025) malam.
    Sebelum berangkat melacak mobil yang hilang, Rizky sempat mencoba menghubungi Ajat melalui WhatsApp, tetapi nomor tersebut sudah tidak aktif.
    “Kami sudah coba konfirmasi, tapi nomor Ajat sudah tidak aktif. Kemungkinan dia ngeblokir nomor saya,” tutur Rizky.
    Kini, pasca penembakan tragis yang menewaskan Ilyas Abdurrahman dan melukai rekan komunitas rentalnya, Rendi, Ajat Sudrajat akhirnya berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian.
    Kasat Reskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf, membenarkan bahwa Ajat Sudrajat telah ditangkap di kontrakan saudaranya di wilayah Bitung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
    “Jadi benar, kami dari Polres Pandeglang telah mengamankan seseorang dengan inisial AS yang merupakan terduga penyewa mobil rental terkait peristiwa penembakan,” ungkap Alfian pada Jumat (3/1/2025).
    Alfian menjelaskan, Ajat adalah penyewa pertama mobil Brio yang disalahgunakan sebelum akhirnya menjadi bagian dari insiden penembakan.
    “Betul, AS adalah orang atas nama si penyewa mobil rental tersebut,” katanya.
    Ajat ditangkap dalam kondisi tangan terborgol di belakang tubuhnya. Saat itu, Ajat mengenakan kemeja lengan panjang dan celana jeans biru.
    Rambutnya tersisir rapi dengan belahan di samping, sementara kumis tipis menghiasi wajahnya yang terus menunduk.
    Polres Pandeglang telah memutuskan untuk menyerahkan Ajat ke Polresta Tangerang untuk penyelidikan lebih lanjut terkait keterlibatannya dalam kasus ini.
    “Langkah selanjutnya, kami akan menyerahkan saudara AS kepada pihak Polresta Tangerang untuk penyelidikan lebih lanjut,” tegas Alfian.
    Kasus ini menjadi perhatian publik karena adanya penyalahgunaan kepercayaan yang berujung pada insiden tragis.
    Kini, Ajat harus mempertanggungjawabkan perannya dalam rangkaian peristiwa yang merenggut nyawa Ilyas Abdurrahman.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.