Kasus: Insiden penembakan

  • Sebelum Lolos dari Kepungan Petugas, Sertu Hendri Datangi Rumah Kakak Angkat Cerita Dicari Orang – Halaman all

    Sebelum Lolos dari Kepungan Petugas, Sertu Hendri Datangi Rumah Kakak Angkat Cerita Dicari Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sertu Hendri, desertir TNI AD yang terdaftar sebagai buronan, bersembunyi di kediaman kakak angkatnya, Evi Yolanda, di Jalan Lettu Mad Daud, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

    Sertu Hendri tiba di rumah Evi pada malam hari, sekira pukul 22.00 WIB.

    Menurut Evi, mereka mengobrol selama sekitar satu jam sebelum ia masuk ke kamar untuk tidur.

    Dalam percakapan tersebut, Sertu Hendri menyampaikan ia sedang dicari karena terlibat dalam insiden penembakan.

    Evi juga menyampaikan pesan khusus dari Sertu Hendri.

    “Dia bilang, ‘Nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena Ayuk lah, Evi keluarga Hendri di Belitung’,” ujarnya.

    Evi menegaskan tidak ada penyanderaan yang terjadi.

    Ia menjelaskan komunikasi antara mereka berlangsung baik.

    “Tidak ada sandra-menyandra. Kami ngobrol baik, malah dia bilang, ‘Ayuk tidur lah, besok mau kerja’,” jelas Evi.

    Ia juga menambahkan setelah bangun tidur, ia mengantar anaknya ke sekolah dan sempat pamit kepada Sertu Hendri.

    Namun, saat ia keluar rumah, ia terkejut melihat banyak petugas di luar.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Praktisi Media: Pemberitaan Harus Berikan Gambaran Utuh – Halaman all

    Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Praktisi Media: Pemberitaan Harus Berikan Gambaran Utuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Peristiwa penembakan yang melibatkan anggota TNI dan pihak rental mobil memicu perdebatan publik.

    Tidak hanya karena kronologinya tetapi juga soal pemberitaan.

    Praktisi media menilai bahwa banyak pemberitaan yang tidak menggali keseluruhan konteks.

    “Media harus memberikan gambaran yang lebih utuh, bukan hanya mengedepankan sensasi dari satu sisi. Peristiwa ini adalah tragedi yang melibatkan kesalahan dari kedua belah pihak, bukan sekadar tindakan sepihak,” ujar Praktisi Media Dar Edi Yoga dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

    Dar Edi Yoga menjelaskan pemberitaan yang terlalu fokus pada salah satu pihak bisa menyebabkan tidak dapat memberikan gambaran utuh.

    Misalnya, kata Dar Edi Yoga, soal anggota TNI yang melepaskan tembakan digambarkan sebagai pelaku utama tanpa mengulas situasi yang terjadi.

    “Ini jika kita melihat video yang beredar. Media seharusnya menggali lebih dalam soal kenapa tidak ada pelibatan kepolisian sejak awal mobil tersebut digelapkan. Ini tidak muncul dalam pemberitaan,” ujar Dar Edi Yoga.

    Menurut Yoga, media juga kurang menyoroti akar permasalahan sebenarnya: keterlibatan sindikat penadah mobil curian.

    Ia menilai, kedua belah pihak sebenarnya adalah korban dari sindikat ini. Namun, ketegangan yang terjadi akibat miskomunikasi dan ketidaktahuan masing-masing pihak terhadap kapasitas lawannya memicu eskalasi konflik.

    “Ini soal sistem hukum yang lemah, bagaimana sindikat penadah beroperasi, dan perlunya edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya melibatkan aparat hukum dalam menyelesaikan masalah,” tegasnya.

    Dar Yoga mengingatkan bahwa pemberitaan yang tidak berimbang dapat memicu polarisasi dan memperburuk citra salah satu pihak.

    “Peran media bukan hanya menyampaikan berita, tetapi juga mendidik publik dengan informasi yang benar dan proporsional,” pungkas Dar E Yoga peraih Pers Card Number One PWI.

    Penjelasan TNI AL Soal Rekonstruksi

    Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) gelar rekonstruksi penembakan yang dilakukan di TKP, Sabtu (11/1/2025) dini hari.

    Harusnya, rekonstruksi dilakukan Jumat (10/1/2025) pukul 23.00 WIB namun molor karena lokasi giyur hujan.

    Dalam rekonstruksi yang digelar pada Sabtu (11/1/2025) dini hari, menyatakan dugaan adanya pengeroyokan sebelum insiden penembakan bos rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, tidak ada.

    Sebelumnya, TNI AL menyebut bahwa anggotanya terlibat penembakan bos rental di Tangerang, setelah dikeroyok 15 orang tidak dikenal.

    Ini mengacu pada video yang beredar, sesaat sebelum terjadinya penembakan.

    Menanggapi fakta yang terungkap dalam rekonstruksi, Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menyatakan dugaan pengeroyokan itu muncul berdasarkan laporan awal yang ia terima dari hasil penyelidikan penembakan bos rental di Rest Area.

    Namun, Denih mengakui, fakta tersebut memerlukan pembuktian lebih lanjut.

    “Mengenai pengeroyokan itu yang saya sampaikan berdasarkan informasi awal dan video yang saya terima,” ujar Denih kepada Kompas.com, Minggu (12/1/2025).

    Ia menegaskan bahwa seluruh laporan tersebut harus melalui proses investigasi yang mendalam.

    “Laporan ini harus ada pembuktian dan semua pembuktian itu melalui proses penyelidikan lanjutan oleh Puspomal bekerja sama dengan Polda Banten,” tambahnya.

     

  • OPM Berulah Lagi, Dua Warga Sipil Perantuan Dibantai, Ditembak dan Leher Ditebas Kapak

    OPM Berulah Lagi, Dua Warga Sipil Perantuan Dibantai, Ditembak dan Leher Ditebas Kapak

    TRIBUNJATENG.COM – Nasib tragis menimpa dua warga asal Dusun Tongkumaino, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

    Efraim Dore (39) dan Abineno Tadona (64) ditemukan tewas mengenaskan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Rabu (8/1/2025).

    Keduanya, yang merantau ke Papua karena tergiur dengan tawaran pekerjaan dan gaji besar, justru menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

    Kepala Desa Kasintuwu, Suprianus, mengungkapkan bahwa Efraim Dore diduga tewas akibat luka tembak di tubuhnya.

    Sementara Abineno Tadona ditemukan dalam kondisi yang lebih mengenaskan, dengan leher ditebas menggunakan kampak.

    Keduanya berangkat ke Papua karena diajak koleganya untuk bekerja.

    “Tahun kemarin berangkat, kalau tidak salah bulan Agustus mereka pergi. Ada kenalannya dari Lopi yang bawa kesana,” bebernya, Jumat (10/1/2025).

    Efraim dan Abineno bekerja sebagai penebang pohon dan buruh pikul.

    “Dia korban angkat-angkat kayu, hitung kubik. Begitu juga yang senso, hitung kubik. Mungkin sekitar Rp1 jutaan. Tidak jauh beda dari sini,” ujarnya.

    Melihat insiden ini, Suprianus sedikit trauma lantaran dua warganya tewas Papua.

    Dia pun mengimbau warganya agar memikirkan kembali niat merantau ke daerah yang ia niai rawan tersebut.

    “Namanya mereka pergi cari hidup, makanya saya bilang tadi malam dengan warga, jangan mki lagi pergi di daerah rawan sana. Biar hanya gaji Rp500 ribu biar mi di sini (Lutim) saja,” tandasnya.

    Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Andi Muh Taufik, mengungkapkan bahwa serangan terjadi ketika kedua korban sedang istirahat makan siang di sebuah camp tempat mereka bekerja sebagai penebang kayu.

    “Korban sedang istirahat makan siang di camp mereka bekerja. Kemudian, sekelompok orang diduga anggota OPM datang dan langsung melakukan penembakan, menyebabkan korban meninggal dunia,” jelas Andi, Jumat (10/1/2025).

    Kata Andi Muh Taufik, pihaknya belum mendapatkan detail jenis senjata yang digunakan para pelaku.

    “Detailnya belum kami dapatkan karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Papua,” ujarnya.

    Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan mengungkapkan bahwa kedua korban tewas akibat luka tembak yang cukup banyak.

    Selain itu, kondisi korban ditemukan mengenaskan dengan kepala terpenggal, yang diduga dilakukan menggunakan kapak.

    “Aksi biadab ini mengakibatkan dua warga sipil atas nama Efraim dan Abineno meninggal dunia. Keduanya berasal dari Sulsel,” kata Candra melalui keterangan tertulis, Kamis (9/1/2025).

    Personel gabungan TNI-Polri saat ini masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

    Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, menduga bahwa insiden penembakan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Aske Mabel.

    “Dari informasi yang kami terima, penembakan ini dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel,” ujar Joni.

    Pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku secara lebih rinci.

     

  • Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Proses rekonstruksi kasus pembunuhan Ilyas Abdurrahman, 48 tahun, yang tewas ditembak oleh anggota TNI, diwarnai emosi dari anak korban.

    Rekonstruksi berlangsung di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak, Sabtu dini hari, dan dihentikan sementara setelah situasi menjadi tidak kondusif.

    Keterangan Anak Korban

    Agam Muhammad, anak Ilyas, terlihat sangat emosional saat melihat tiga tersangka yang terlibat dalam pembunuhan ayahnya.

    “Coba bayangkan saja ketika melihat sosok pembunuh ayah kandung sendiri. Dan itu dilakukan di depan mata saya,” ungkap Agam.

    Pihak keluarga pun meluapkan kemarahan dengan memaki pelaku, yang membuat tim penyidik dari Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) menghentikan rekonstruksi.

    Rekonstruksi yang melibatkan 36 adegan tersebut dihadiri oleh saksi dan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan KLK B.

    Setelah situasi dinilai aman, proses rekonstruksi dilanjutkan untuk mencocokkan fakta lapangan dengan keterangan tersangka.

    Latar Belakang Kasus

    Ilyas Abdurrahman, pemilik rental mobil, tewas setelah terlibat insiden penembakan saat mengejar pelaku pencurian mobilnya.

    Sebelumnya, Ilyas dan rombongannya menemukan mobil rental di depan minimarket di Rest Area KM 45, yang kemudian berujung pada penembakan.

    Identitas Tersangka

    Dua dari tiga tersangka merupakan anggota pasukan elite Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL.

    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa hanya satu dari tiga oknum TNI AL yang melakukan penembakan. “Yang melakukan penembakan itu adalah satu orang,” kata Laksamana Muda TNI Samista, Kepala Puspomal.

     

    Senjata Api dan Ancaman

    Sertu AA, salah satu tersangka, diketahui rutin membawa senjata api karena statusnya sebagai ajudan.

    Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, menyatakan bahwa senjata yang digunakan adalah inventaris TNI AL dan memiliki dokumen lengkap.

    Agam juga mengungkapkan bahwa sebelum penembakan, ayahnya diancam akan ditabrak oleh oknum TNI AL yang menganggap Ilyas sebagai anggota sindikat pencurian mobil. “Bapak langsung membantah, tapi tidak digubris,” ujar Agam.

    Kasus pembunuhan Ilyas Abdurrahman yang melibatkan oknum TNI AL ini menimbulkan perhatian publik, terutama terkait penggunaan kekuasaan dan prosedur penegakan hukum.

    Proses hukum terhadap para tersangka masih berjalan, dan Puspomal berkoordinasi dengan Polda Banten untuk mengungkap fakta-fakta lebih lanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Emosi Memuncak di Rekonstruksi Pembunuhan Bos Rental Ilyas Abdurrahman – Halaman all

    Pangkoarmada Sebut Ada Pengeroyokan, Tidak Sesuai dengan Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG-  Panglima Komando Armada (Pangkoarmada), Laksdya TNI Denih Hendrata sebelumnya mengungkapkan anggota TNI AL yang menembak bos rental mobil karena dikeroyok 15 orang.

    Ternyata, klaim Pangkoarmada tersebut tidak sesuai dengan rekonstruksi yang dilaksanakan Polisi Militer Angkatan Laut (POM AL).

    Diketahui, bos rental mobil Ilyas Abdurahman tewas ditembak oknum Angkata Laut di rest area Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).

    Berdasarkan rekonstruksi yang sudah dilakukan tidak ada adegan pengeroyokan dari 36 adegan yang dilakukan saat rekonstruksi kasus penembakan yang digelar Sabtu (11/1/2025) di rest area Tol Tangerang-Merak.

    Anak almarhum Ilyas Abdurahman, Rizky mengatakan bahwa memang tidak ada pengeroyokan yang mereka lakukan saat peristiwa berdarah itu terjadi.

    “Saya bisa menyimpulkan bahwa memang reka adegan sudah sesuai, seperti yang kami saksi sampaikan dan untuk pengeroyokan tidak ada, di rekonstruksi ini juga tidak ada, sudah sesuai rekonstruksinya secara keseluruhan,” ungkapnya.

     

    Diketahui Ilyas Abdul Rahman, seorang ayah berusia 48 tahun harus tewas di tangan tiga orang oknum TNI Angkatan Laut ketika hendak mengejar mobil yang dibawa kabur oleh penyewanya, pada Kamis (2/1/2025) lalu.

    Pemilik usaha rental mobil itu tewas usai ditembak di sebuah minimarket pada Rest Area Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Anak korban, Rizky mengatakan, ayahnya itu kehilangan nyawa usai ditembak hingga empat kali oleh para pelaku dari jarak yang sangat dekat.

    Hal tersebut diungkapnya usai menyaksikan rekonstruksi yang dilaksanakan oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut atau Puspomal, Sabtu (11/1/2025) dini hari.

    “Ternyata ayah saya itu dua kali ditodong senjata, pertama saat di Saketi Pandeglang dan ternyata setelah reka adegan ini aksi penodongan itu sampai dua kali,” ujar Rizky kepada awak media.

    “Perlakuan itu belum termasuk dengan penembakan terhadap ayah saya, jadi ditambah penembakan yang saya ingat saat itu ada 4 kali tembakan,” sambungnya.

    Kemudian ia menurutkan sebanyak 36 reka adegan yang diperagakan selama proses rekonstruksi telah sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan kala itu.

    “Ya kami dari pihak keluarga hadir dalam rekonstruksi malam ini, meskipun sebenarnya saya masih trauma dengan kejadian yang menimpa ayah saya, apalagi saya melihat kembali langsung lokasi ini,” kaya dia.

    Menurutnya setiap hal yang dilakukan penyidik dilakukan secara mendetail sehingga memastikan tidak ada adegan yang tak sesuai dengan peristiwa.

    Terlebih agenda rekonstruksi dijadwalkan sejak Jumat (10/1/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB hingga dini hari tadi lantaran sempat terhambat guyuran hujan.

    Diberitakan sebelumnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut atau Puspomal akhirnya merampungkan proses rekonstruksi penembakan terhadap pemilik usaha rental mobil.

    Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, reka ulang adegan tersebut dilaksanakan di lokasi Tempat Kejadin Perkara (TKP) yakni di Rest Area KM. 45 Tol Tangerang-Merak, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

    Mulanya agenda rekonstruksi dijadawalkan untuk digelar pada Jumat sekira pukul 23.00 WIB. Akan tetapi hujan deras yang terus mengguyur membuat proses pelaksanaannya molor hingga selama 90 menit.

    Setelah intensitas hujan mereda, jajaran TNI Angkatan Laut (AL) akhirnya rekonstruksi dapat dimulai pada pukul 00.30 WIB dengan dikawal ketat oleh aparat kepolisian dari Polresta Tangerang dan Polda Banten.

    Beberapa armada turut dikerahkan guna mendukung agenda rekonstruksi tersebut seperti mobil dari Tim Inafis dan satu unit mobil tahanan.

    Seluruh area rekonstruksi berlangsung tepat di halaman depan salah satu minimarket yang ada di tempat istirahat pengguna jalan Tol Tangerang-Merak KM.45.

    Hal tersebut ditandai dengan pemasangan garis polisi berwarna kuning di sekeliling area halaman Indomaret dan sejumlah personil penjaga turut ditempatkan pada sejumlah titik.

    Puluhan awak media yang hadir juga tidak diperkenankan untuk mendekati pelaksanaan reka adegan lantaran diminta berdiri di luar dari batas garis polisi.

    Dalam kegiatan tersebut pihak TNI AL langsung menerjunkan tiga unit mobil yang dipakai dalam setiap reka ulang yang terdiri dari mobil pelaku penembakan dan dua unit kendaraan roda empat lainnya milik pihak bos pengusaha rental mobil.

    Dalam adegan pertama menampikan kendaraan yang dibawa oleh oknum anggota TNI AL yang merupakan pelaku penembakan dihadang oleh kendaraan milik bos rental yang pada saat itu sedang melakukan pengejaran.

    Kemudian tahap rekonstruksi dilanjutkan dengam peragaan para saksi dan juga korban menginterogasi para pelaku yang terhenti di depan minimarket tersebut.

    Lalu di titik yang sama, kendaraan rombongan itu terparkir di depan Indomaret. Saat itu, sebagian orang pelaku turun dari mobil dan melakukan perlawanan ke arah saksi serta korban.

    Usai adegan itu, kegiatan rekonstruksi dilanjutkan di titik lain yang mengarah ke adegan insiden penembakan, hingga masuk ke dalam area minimarket tersebut.

    Agenda rekonstruksi itu sendiri berjalan dengan lancar dan hening kendati kucuran rintik hujan tak kunjung berhenti selama kegiatan hingga pukul 02.25 WIB.

    Namun demikian ketika rangkaian proses reka ulang telah dirampungkan, serta sarana dan prasarana pendukung telah dikemas, pihak Puspomal enggan untuk memberikan keterangan resmi.

    Adapun pelaksanaan reka ulang yang dilakukan di area terbuka untuk publik itu sempat dipadati oleh warga sekitar dan juga pengendara yang kebetulan hendak beristirahat.

    Diberitakan sebelumnya, penembakan tersebut yang menewaskan Ilyas Abdul Rahman (48) dan juga melibatkan tiga orang oknum TNI Angkatan Laut.

    Ilyas ditembak ketika mengejar mobilnya yang dibawa kabur oleh penyewanya. Diduga, mobil tersebut hendak dijual ke sindikat penadah mobil curian.

    Selain menewaskan Ilyas, peristiwa penembakan tersebut mengakibatkan Romli (59), terkena luka tembakan di bahu.

    Romli merupakan rekan Ilyas yang membantu Ilyas melacak mobil rental yang diduga dibawa kabur oleh pihak penyewa.

    Dalam kasus ini polisi dan telah mengamankan penyewa mobil berinsial AS alias Ajat. Sementara Polisi Militer TNI AL memproses tiga oknum anggota yang diduga terlibat tersebut. (m28)

    Penulis: Gilbert Sem Sandro

     

  • Rekonstruksi Menguak 3 Fakta Baru Penembakan Bos Rental Mobil, Ucapan Anak Korban Terbukti Benar

    Rekonstruksi Menguak 3 Fakta Baru Penembakan Bos Rental Mobil, Ucapan Anak Korban Terbukti Benar

    TRIBUNJAKARTA.COM – Rekonstruksi penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurahman di Rest Area Km 45 Tol Tangerang-Merak digelar, Sabtu (11/1/2025) dini hari. 

    Rekonstruksi penembakan bos rental ini diadakan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Puspomal), dengan menghadirkan tiga tersangka, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala (KLK) BA. 

    Rekonstruksi ini memperagakan 36 adegan yang dimulai dari pertemuan antara para pelaku dan korban di Saketi, Pandeglang, hingga penembakan di rest area yang menyebabkan Ilyas meninggal dunia dan seorang rekannya, Ramli, mengalami luka tembak. 

    Dalam rekonstruksi tersebut, terkuak dua fakta baru.

    1. Tidak Ada Pengeroyokan

    Dalam konfrensi pers pada Senin (6/1/2025) Panglima Komando Armada TNI AL, Laksamana Madya Denih Hendrata mengatakan sebelum terjadi penembakan tiga tersangka sempat dikeroyok oleh Ilyas dan rekan-rekannya.

    Anak Ilyas Abdurahaman, Agam Muhammad membantah pernyataan Denih Hendrata dengan tegas.

    “Pada saat kita melakukan pengejaran, anggota tim sekaligus karyawan, berangkat tujuh orang. Jadi, saya ini sekaligus menegaskan bahwa  pengeroyokan itu sangat salah besar dan sangat menggiring opini publik sekali oleh masyarakat,” katanya dikutip dari YouTube tvOne, Selasa (7/1/2025).

    “Lalu, yang terjadi di rest area KM 45, itu terjadi pengeroyokan. Itu sangat salah besar sekali. Padahal di rest area itu, kita hanya beranggotakan tujuh orang, bukan 15 orang,” sambung Rizky.

    Saat rekonstruksi, ucapan Agam terbukti benar.

    Ilyas dan rekan-rekannya tidak melakukan pengeroyokan kepada Sertu AA, Sertu RH, serta KLK BA.

    Anak kedua Ilyas, Rizki Syahputra yang turut hadir menyaksikan rekonstruksi tersebut mengatakan menambahkan bahwa rekonstruksi yang diperagakan secara detail telah menggambarkan kejadian yang sebenarnya di lapangan. 

    “Ya, kami dari pihak keluarga hadir dalam rekonstruksi malam ini, meskipun sebenarnya saya masih trauma dengan kejadian yang menimpa ayah saya, apalagi saya melihat kembali langsung lokasi ini,” ucapnya. 

    2. Ilyas 2 Kali Ditodong Senjata, 4 Kali Ditembak Jarak Dekat 

    Selain memastikan tidak ada pengeroyokan, rekonstruksi juga mengungkap bahwa Ilyas Abdurahman ditodong senjata dua kali sebelum akhirnya ditembak oleh pelaku. 

    Menurut Rizki, ayahnya ditembak sebanyak empat kali dari jarak dekat. 

    “Ternyata ayah saya itu dua kali ditodong senjata, pertama saat di Saketi Pandeglang, dan ternyata setelah reka adegan ini, aksi penodongan itu sampai dua kali,” jelasnya. 

    “Perlakuan itu belum termasuk dengan penembakan terhadap ayah saya. Jadi, ditambah penembakan yang saya ingat saat itu ada empat kali tembakan,” sambungnya. 

    3. Anak Korban Sempat Emosional 

    Selama rekonstruksi, kedua anak korban, Agam Muhammad dan Rizki Syahputra, sempat menunjukkan emosi yang mendalam. 

    Rizki bahkan meluapkan kemarahan ketika melihat salah satu tersangka berada di depannya dan diminta menyaksikan pengulangan adegan penembakan ayahnya. 

    Kerabat dan petugas di lokasi berupaya menenangkan Rizki. 

    “Coba bayangkan ketika melihat pembunuh ayahnya sendiri di depan mata, ya seperti itu (emosi),” ujar Rizki setelah rekonstruksi. 

    Rekonstruksi dimulai pada Jumat (10/1/2025) malam pukul 23.00 WIB hingga dini hari dan sempat terhambat karena hujan deras. 

    Penyidik Puspomal memastikan bahwa setiap adegan yang diperagakan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan. 

    “Kami telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak,” ujar seorang penyidik Puspomal. 

    Puspomal menegaskan komitmen mereka untuk menegakkan hukum secara adil dan transparan dalam kasus ini. 

    “Pusat Polisi Militer Angkatan Laut mengambil langkah cepat dalam penanganan insiden penembakan dengan menggelar rekonstruksi secara terbuka,” ujar penyidik tersebut. 

    Ia juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban.

    “TNI AL turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas peristiwa ini dan menegaskan bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya,” katanya. 

    Puspomal memastikan bahwa proses hukum terhadap para tersangka akan terus berjalan hingga persidangan, untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban dan masyarakat.  

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak: 3 Oknum TNI AL Peragakan 36 Adegan

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak: 3 Oknum TNI AL Peragakan 36 Adegan

    Tangerang, Beritasatu.com – Penyidik Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi kasus penembakan bos rental mobil yang terjadi di rest area kilometer 45, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (11/1/2025) dini hari.

    Dalam rekonstruksi ini, tiga pelaku yang merupakan oknum TNI Angkatan Laut, yakni AA, RH, dan BA, memperagakan 36 adegan di hadapan penyidik dan tujuh saksi. Proses rekonstruksi berlangsung mulai pukul 01.00 WIB hingga 03.00 WIB.

    Adegan pertama dimulai dari pengadangan mobil Brio yang dikendarai korban, Ilyas Abdurahman, bersama rekan-rekannya di daerah Saketi, Pandeglang, Banten. Dalam adegan tersebut, oknum TNI AL berinisial AA memperagakan aksi penodongan senjata api.

    Rekonstruksi berlanjut ke lokasi kejadian di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat penembakan dilakukan. Penembakan tersebut menewaskan Ilyas Abdurahman (48) dan melukai Ramli (60), yang terkena tembakan di bagian perut.

    Setelah melakukan penembakan, ketiga pelaku meninggalkan lokasi menggunakan mobil Sigra hitam, sementara mobil korban ditinggalkan di pinggir tol.

    Rizky Agam, anak korban, menyatakan reka adegan yang diperagakan sudah sesuai dengan fakta di lapangan. Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Puspom TNI AL.

    “Saya menyimpulkan reka adegan sudah sesuai seperti yang dialami para saksi di lokasi kejadian,” ujar Rizky terkait rekonstruksi kasus penembakan di Tol Tangerang-Merak.

    Rizky juga membantah tuduhan pengeroyokan terhadap salah satu oknum TNI AL oleh rekan-rekannya. Menurutnya, mereka hanya berupaya mengamankan pelaku yang membawa senjata api.

    “Tidak ada pengeroyokan sama sekali. Kami hanya mengamankan pelaku karena dia menodongkan senjata api ke ayah saya,” tegas Rizky.

    Fakta baru juga terungkap dalam rekonstruksi. Selain penodongan senjata di Saketi, Pandeglang, penodongan juga dilakukan dua kali di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak.

    “Di Saketi itu ditodong sekali, tetapi di rest area ada dua kali penodongan. Saya ingat ada sekitar empat kali tembakan,” tambah Rizky.

    Seusai rekonstruksi penembakan di Tol Tangerang-Merak, Puspom TNI AL belum memberikan keterangan resmi kepada awak media terkait perkembangan kasus ini.

    Sebelumnya, insiden penembakan terjadi pada Kamis (2/1/2025) di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak. Kasus ini bermula dari dugaan penggelapan satu unit mobil yang berujung pada konfrontasi antara korban dan pelaku.

    Kasus penembakan di Tol Tangerang-Merak menjadi sorotan publik karena melibatkan oknum TNI Angkatan Laut dan menimbulkan korban jiwa serta luka-luka.

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental, Korban Dua Kali Ditodong Pistol di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental, Korban Dua Kali Ditodong Pistol di Rest Area Tol Tangerang-Merak

    loading…

    Rekonstruksi kasus dugaan penembakan bos rental mobil di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari. FOTO/ARI SANDITA

    TANGERANG – Anak bos rental Ilyas A, Agam Muhammad turut hadir menyaksikan rekonstruksi kasus dugaan penembakan ayahnya di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang, Sabtu (11/1/2025) dini hari. Dari rekonstruksi tersebut, dia mengetahui ayahnya ditodong 2 kali oleh pelaku di rest area.

    “Jadi, waktu di Saketi (Pandeglang) itu kan sekali yah, ternyata pas di sini ada 2 kali penodongan yah,” ujar Agam pada wartawan di lokasi, Sabtu (11/1/2025).

    Menurutnya, dalam rekonstruksi tersebut, tak ada aksi pengeroyokan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Tangerang. Setidaknya, ada lebih dari 30 adegan dalam rekonstruksi tersebut, yang mana diperagakan oleh ketiga oknum TNI AL.

    “Kita ikuti saja proses selanjutnya dan saya sudah percayakan pada Puspom AL yah. Tak ada pengeroyokan, di rekonstruksi juga tadi tak ada pengeroyokan,” tuturnya.

    Menurutnya, pihak keluarga telah mempercayakan proses hukum 3 oknum TNI AL yang melakukan penembakan terhadap ayahnya itu pada Puspom TNI AL. Adapun rekonstruksi dinilainya telah sesuai dengan yang dialami para saksi pula.

    “Sudah sesuai. Seperti yang wartawan lihat tadi yah ada sekitar 30-an adegan,” katanya.

    Sementara itu, TNI AL, khususnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), mengambil langkah cepat untuk menangani insiden penembakan pemilik rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak dengan menggelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yaitu Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Rekonstruksi menghadirkan para saksi dan ketiga pelaku Oknum TNI AL yaitu AA, RH, dan BA.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Dinas Pers Angkatan Laut dalam siaran persnya, Sabtu (11/1/2025).

    Kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak menyebabkan dua orang menjadi korban, yaitu berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban yang merupakan pemilik rental mobil meninggal dunia dan satu korban lainnya luka karena tembakan.

    “Atas kejadian ini TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstuksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” tulis siaran pers tersebut.

    TNI AL pun turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    (abd)

  • Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, 36 Adegan Diperagakan

    Rekonstruksi Penembakan Bos Rental di Rest Area Tol Tangerang-Merak, 36 Adegan Diperagakan

    loading…

    Polisi Militer TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi dugaan kasus penembakan bis rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak, Sabtu (11/1/2025) dinihari tadi. FOTO/SINDOnews/ARI SANDITA

    TANGERANG – Polisi Militer TNI Angkatan Laut menggelar rekonstruksi dugaan kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak , Sabtu (11/1/2025) dinihari tadi. Setidaknya, ada sebanyak 36 adegan dalam rekonstruksi tersebut.

    Berdasarkan pantauan, rekonstruksi digelar sekitar pukul 00.30 WIB, tepat di depan minimarket rest area. Rekonstruksi turut dihadiri oleh jajaran kepolisian. Dalam rekonstruksi, tampak ada sebanyak 3 orang naik mobil berwarna putih milik korban.

    Mobil itu tampak merintangi mobil rental yang diduga digelapkan para pelaku. Mobil berwarna oranye itu dirintangi mobil putih agar tak bisa meninggalkan lokasi.

    Di dalam mobil rental berwarna oranye itu, terdapat para tersangka yang tampak mengenakan baju tahanan warna oranye dengan penutup kepala.

    Dinas Pers Angkatan Laut dalam siaran persnya mengatakan, TNI AL, khususnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal), mengambil langkah cepat untuk menangani insiden penembakan pemilik rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak dengan menggelar reka adegan atau rekonstruksi secara terbuka di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yaitu Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Banten. Rekonstruksi menghadirkan para saksi dan ketiga pelaku Oknum TNI AL yaitu AA, RH, dan BA.

    “Puspomal telah memeriksa 13 orang saksi dan menghadirkan 7 orang saksi di TKP dengan menampilkan 36 reka adegan yang diawali dari peristiwa yang terjadi di Saketi Pandeglang dan berlanjut hingga di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak,” kata Dinas Pers Angkatan Laut, Sabtu (11/1/2025).

    Kasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak menyebabkan dua orang menjadi korban, yaitu berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban yang merupakan pemilik rental mobil meninggal dunia dan satu korban lainnya luka karena tembakan.

    “Atas kejadian ini TNI AL akan terus berupaya menegakkan hukum seadil-adilnya dengan membuka penyelidikan, rekonstuksi, penyerahan tersangka dan barang bukti hingga nantinya di persidangan secara transparan,” tulis siaran pers tersebut.

    TNI AL pun turut berbela sungkawa kepada keluarga korban atas terjadinya peristiwa penembakan ini. TNI AL juga menegaskan kepada seluruh prajuritnya bahwa setiap tindakan kriminal mutlak tidak dibenarkan serta akan dihukum secara adil dan seberat-beratnya.

    (abd)

  • Jubir TPNPB OPM Akui Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan yang Tewaskan 2 Tukang Senso di Papua – Halaman all

    Jubir TPNPB OPM Akui Eks Polisi Aske Mabel Terlibat Penembakan yang Tewaskan 2 Tukang Senso di Papua – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengakui Aske Mabel terlibat dalam insiden penembakan yang menewaskan dua orang di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegununga, Rabu (8/1/2025) lalu.

    Korban adalah dua warga sipil yang berprofesi sebagai tukang senso (tukang kayu) yakni Efraim (36) dan Abdeno Todona (33).

    Keduanya ditembak hingga dibacok saat tengah bekerja pada Rabu siang.

    Sebby Sambom mengatakan, Aske Mabel diperintahkan oleh Jeffrey Pagawak Bomanak, salah satu pimpinan OPM di wilayah Papua.

    Diakui Sebby, teror penembakan di Hobakma merupakan aksi keenam yang dilakukan oleh Aske Mabel.

    Pada periode Desember 2024, Aske dilaporkan melakukan dua kali penembakan kepada warga sipil di Distrik Abenaho, Kabupaten Yalimo. 

    “Semuanya dilakukan Aske Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak,” ujar Sebby.

    Diberitakan sebelumnya, Efraim dan Abdeno Todona, dua tukang kayu (tukang senso) tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/1/2025). 

    Keduanya ditembak hingga dibacok KKB saat tengah bekerja sekitar pukul 13.35 WIT. 

    Sebelumnya berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat di lokasi kejadian, dilaporkan hanya satu korban yang tewas.

    Sementara rekan korban berhasil menyelamatkan diri.

    Tapi keberadaan dan nasibnya belum diketahui.

    Setelah aparat mendatangi lokasi kejadian, ternyata ada dua korban yang tewas.

    Mereka adalah Ef dan AT.

    “Satu orang meninggal akibat luka tembak dan satu orang masih berada di TKP,” ungkap Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, Rabu (8/1/2024).

    Aske Mabel diduga pelaku penembakan dua orang tukang kayu hingga tewas di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (8/1/2025). Aske Mabel adalah eks anggota polisi yang membawa kabur senjata jenis AK dan membelot ke KKB. Kini dia diburu aparat. (Kolase Tribun-Papua.com)

    Namun terkini, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letnan Kolonel (Letkol) Inf Candra Kurniawan mengatakan ada dua korban tewas.

    “Dua tukang senso ini ditembak dan dibacok menggunakan kapak oleh KKB saat bekerja di kamp,” kata Letkol Candra Kurniawan dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

    Menurut Candra, aksi yang dilakukan oleh KKB ini merupakan perbuatan yang tidak berperikemanusiaan.

    “Aksi tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh KKB ini membuat dua warga sipil yang sehari-hari bekerja sebagai tukang senso meninggal,” ucapnya.

    Candra mengatakan, pihak TNI dan Polri telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah kedua korban.

    “Jenazah kedua korban sudah berhasil dievakuasi dan dibawa menuju Puskesmas Elelim,” katanya. 

    “Pelakunya melanggar hak asasi manusia (HAM) dan saat ini dalam pengejaran aparat keamanan TNI-Polri,” tambahnya.

    Sementara itu, Kapolres Yalimo Komisaris Polisi (Kompol) Joni Samonsabra mengatakan, penembakan terhadap tukang senso ini diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Aske Mabel. 

    “Dari informasi yang kami terima. Penembakan ini dilakukan oleh KKB Aske Mabel,” kata.

    Pelaku Diburu

    TNI menuding militan Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai aktor pembunuhan dua warga sipil di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

    Kedua korban yakni Efraim dan Abdeno Todona tewas ditembak dan dibantai.

    Korban merupakan warga perantau dari Sulawesi Selatan, yang bekerja sebagai tukang senso kayu di wilayah itu.

    Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel (Inf) Candra Kurniawan menduga penembakan dilakukan oleh kelompok Aske Mabel, mantan anggota polisi yang melarikan diri pada pertengahan 2024.

    Adapun insiden penembakan ini terjadi di Kampung Hobakma, Distrik Elelim, Rabu (8/1/2025), pukul 12.00 WIT.

    “Pelaku dalam pengejaran aparat keamanan TNI-Polri. Kedua korban ini berhasil dievakuasi dan langsung dibawa menuju Puskesmas Elelim,” kata Candra, Kamis (9/1/2025).

    Saat dihubungi Kamis pagi, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo menyatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Polres Yalimo dan Satgas Damai Cartenz.

    Melarikan Diri ke Hutan

    Aske Mabel merupakan anggota Polres Yalimo berpangkat brigadir dua yang melarikan diri pada Juni 2024 dengan membawa empat senjata api laras panjang dan 60 butir amunisi.

    Saat itu, Aske dilaporkan melarikan diri ke hutan Yalimo.

    Pada November 2024, beredar video Aske Mabel yang mendeklarasikan diri sebagai pimpinan KKB di Yalimo.

    Dalam video tersebut, Aske membacakan deklarasi didampingi tiga orang yang masing-masing memegang senjata laras panjang.

    Saat ditemui pada akhir Desember 2024, Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani mengungkapkan, pengejaran terhadap Aske terus dilakukan.

    Faizal yang saat itu juga menjabat sebagai Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2024 juga menyatakan, Aske menjadi target utama dalam operasi mereka.

    “Aske akan terus menjadi target operasi pada tahun ini (2024) serta operasi tahun-tahun selanjutnya,” ucapnya.

    Sementara itu Kapolda Papua Irjen Patrige Rudolf Renwarin menduga, konflik bersenjata yang terjadi di Kabupaten Yalimo ini perlu diantisipasi, sehingga ke depan tidak terjadi lagi penembakan yang serupa.

    “Saat ini kita masih menduga bahwa pembunuhan terhadap dua orang tukang senso kayu ini dilakukan oleh beberapa kelompok KKB yang ada di Kabupaten Yalimo,” ujar Patrige.

    Untuk memastikan pelaku pembunuhan dua tukang potong kayu ini, pihaknya perlu melakukan penyelidikan, sehingga bisa mengungkapkan pelaku kriminal bersenjata yang terjadi di Kabupaten Yalimo.

    “Kita masih mendalami pelakunya. Apakah pelaku ini ada yang di Kabupaten Yalimo sendiri atau yang dari luar. Inilah yang masih kita dalami,” ujarnya.

    “Mudah-mudahan dalam waktu secepatnya sudah bisa kita identifikasi kelompok pelaku ini dari mana,” ujarnya.

    Siapa Aske Mabel?

    Bripda Aske Mabel awalnya merupakan Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

    Pada pertengahan tahun 2024 lalu, Aske Mabel kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).

    Aske Mabel melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk.

    Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.

    Kronologis Aske Mabel Bawa Kabur Senjata Api

    Oknum anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan, Aske Mabel (23) diduga membawa lari empat pucuk senjata api dari Polres Yalimo, Papua Pegunungan, Minggu (9/6/2024) pagi.

    Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.

    Tak hanya itu dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.

    Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.

    Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.

    Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.

    Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.

    Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.

    Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.

    Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.

    Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.

    “Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel,” ujar Benny.

    Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    “Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo,” ujarnya.

    Sumber: (Tribun-Papua.com) (Kompas.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Organisasi Papua Merdeka Tebar Teror di Yalimo, Dua Warga Sulawesi Tewas Dibantai: Ini Identitasnya