Kasus: Insiden penembakan

  • Senapan Angin dan Rekaman CCTV Jadi Barang Bukti Kasus Penembakan Kucing di Kelapa Gading – Halaman all

    Senapan Angin dan Rekaman CCTV Jadi Barang Bukti Kasus Penembakan Kucing di Kelapa Gading – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pria pelaku penembakan kucing di Kelapa Gading, Jakarta Utara, telah ditangkap pihak kepolisian.

    Pria berinisial D (45) itu telah ditetapkan sebagai tersangka setelah menembak kucing menggunakan senapan angin.

    Senapan angin berisi 54 butir dan rekaman CCTV diamankan sebagai barang bukti, sebagaimana diwartakan TribunJakarta.com.

    Panit 2 Reskrim Polsek Kelapa Gading Ipda Amirul Fadel menyebut pelaku dilaporkan oleh pemilik kucing.

    Amirul mengatakan pelaku mendapat senapan dari temannya yang membutuhkan uang.

    “”Untuk senapan anginnya tersebut tidak memiliki izin dan untuk legalitasnya juga yang bersangkutan tidak join dalam komunitas berburu ataupun air soft gun,” kata Amirul, Jumat (24/1/2025).

    Motif Penembakan 

    Kepada polisi, pelaku mengaku kesal lantaran kucing terebut kerap buang air di mobilnya.

    Selain itu, kucing tersebut dikatakan membuat kendaraannya lecet.

    Kemudian saat mendapati kucing di depan rumahnya langsung, D langsung menembak dengan senapan anginnya.

    Dalam kasus ini, D dikenakan pasal 406 dan 302 KUHP tentang kekerasan pada hewan. 

    “Untuk 406 itu hukuman maksimal ancaman 2 tahun 8 bulan, kemudian kalau 302 itu hukuman maksimalnya 3 bulan,” ujar Amirul.

    Lantaran ancaman hukuman pidananya kurang dari empat tahun, saat ini polisi telah memulangkan D sampai nanti saat persidangan.

    “Sementara tidak wajib lapor akan tetapi jika ada panggilan terkait dengan persidangan pasti akan kami hubungi pelakunya,” tuturnya.

    Diketahui, video D menembak kucing viral di media sosial.

    Kucing berwarna putih-hitam tersebut sempat kejang hingga akhirnya mati setelah ditembak.

    Kapolsek Kelapa Gadung, Kompol Seto Handoko sebelumnya mengatakan insiden penembakan terjadi pada Selasa (21/1/2025).

    Kejadian terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Polsek Kelapa Gading melakukan quick response dengan mendatangi TKP dan melakukan penangkapan kepada terduga pelaku penembakan dan mengundang pihak pemilik kucing guna dimintai keterangan lebih lanjut,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terlalu Sayang Mobilnya, Pria di Kelapa Gading Jakut Tembak Kucing Tetangga Pakai Senapan Angin

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Abdi Ryanda Shakti) (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

  • 2 Polisi Gugur Ditembak KKB dalam 4 Hari, Iqbal Diserang saat Patroli, Ronald Usai Antre Beli Minyak – Halaman all

    2 Polisi Gugur Ditembak KKB dalam 4 Hari, Iqbal Diserang saat Patroli, Ronald Usai Antre Beli Minyak – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hanya berselang 4 hari, dua anggota Polri gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

    Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz ditembak KKB saat melaksanakan tugas operasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

    Dia mengalami luka tembak pada bagian leher.

    Empat hari kemudian tepatnya Selasa (21/1/2025), anggota Polres Puncak Jaya, Brigpol Ronald M Enok juga menjadi korban kebrutalan KKB.

    Brigpol Ronald ditembak saat sedang membeli minyak tanah di Kampung Lima-lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, untuk kebutuhan keluarga.

    Tembakan itu mengenai bagian dada korban sehingga Brigpol Ronald langsung terjatuh ke got.

    Nyawanya tak bisa diselamatkan.

    Berikut kronologis penyerangan KKB terhadap Briptu Iqbal Anwar Arif dan  Brigpol Ronald M Enok.

    Kronologis Briptu Iqbal Diserang

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.

    Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

    Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

    Sebelum melewati tanjakan, satu unit sepeda motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

    Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

    “Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan,” ujarnya.

    Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

    Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

    Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil.  
     
    Briptu Iqbal sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim sebelum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT.

    Sosok Iqbal Anwar

    Mengutip Tribun-Papua.com, Iqbal Anwar Arif merupakan personel tim Tindak Belukar Odc-2025 Brimob Resimen 3 Batalyon B.

    Iqbal Anwar Arif adalah Anggota Ba Provos Yon B Men III Pasukan Pelopor yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025.

    Kapolres Yalimo Kompol Joni Samonsabra menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum Iqbal Anwar.

    Kapolres juga mengapresiasi dedikasi dan pengorbanan Brigpol Iqbal selama bertugas.

    Kapolres menyebut sosok Iqbal Anwar adalah prajurit terbaik.

    “Kami kehilangan seorang prajurit terbaik yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas negara,” kata Kapolres Kompol Joni Samonsabra. 

    Selama bertugas, Briptu Iqbal dikenal sebagai salah satu prajurit terbaik yang direkrut dalam melaksanakan Operasi Damai Cartenz di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, tahun 2025. 

    Kapolres Kompol Joni Samonsabra mengatakan Briptu Iqbal salah satu prajurit yang selama ini telah membantu dalam menjaga keamanan di Kabupaten Yalimo. 

    Joni menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum Briptu Iqbal serta mengapresiasi dedikasi dan pengorbanannya selama bertugas sebagai anggota Polri di Kabupaten Yalimo. 

    “Kami mendoakan, semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ucapnya. 

    Kepergian Briptu Iqbal meninggalkan duka yang mendalam.

    Tak hanya bagi keluarga besar Polri, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Yalimo yang selama ini merasakan langsung pengabdian almarhum selama bertugas di wilayah tersebut.

    “Penghormatan terakhir ini menjadi simbol penghargaan atas pengorbanan almarhum dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Papua,” ujarnya. 

    Briptu Iqbal Anwar Arif mendapatkan kenaikan pangkat anumerta, pasca-gugur ditembak KKB di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

    Kini, Iqbal menyandang pangkat Brigpol anumerta.

    “Briptu Iqbal telah dinaikkan pangkat menjadi Brigpol Anumerta, usai dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas operasi di Yalimo,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faisal Rahmadani dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2025) malam.

    Jenazah almarhum telah diterbangkan dari Yahukimo ke Jayapura dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Jakarta untuk dimakamkan.

    Brigpol Ronald M Enok Diserang Usai Antre Minyak Tanah

    Brigpol Ronald ditembak saat sedang antre minyak tanah di sebuah Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Kampung Lima-Lima, Distrik Pagaleme.

    “Brigpol Ronald saat itu sedang antre minyak tanah sebelum ditembak KKB,” jelas Brigjen Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz.

    Peristiwa penembakan terjadi di Kampung Lima-lima, Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (21/1/2025) sekira pukul 12.18 WIT.

    Brigjen Pol Faizal Ramadhani menjelaskan kronologis penembakan KKB yang menyebabkan anggota Polres Puncak Jaya, Brigpol Ronald M Enok gugur.

    Peristiwa bermula saat Brigpol Ronald M Enok keluar dari Mapolres Puncak Jaya sekira pukul 11.30 WIT menuju kantor KPU untuk mengisi daya baterai handphone.

    Tiba di Kantor KPU, Brigpol Ronald M Enok langsung mengisi daya baterai handphone dan menitipkan handphonenya. 

    Kemudian Brigpol Ronald pergi untuk membeli minyak tanah guna kebutuhan di rumah.

    Setelah membeli minyak tanah, Brigpol Ronald hendak membawa minyak tanah yang dibelinya ke rumah.

    Namun tak disangka, sesampainya di Kampung Lima-lima, Brigpol Ronald ditembak.

    Tembakan itu mengenai bagian dada korban sehingga Brigpol Ronald langsung terjatuh ke got.

    Pada pukul 12.18 WIT, aparat keamanan menerima informasi dari masyarakat setempat lewat telepon bahwa ada penembakan terhadap anggota Polres Puncak Jaya di Kampung Lima-lima.

    Kemudian pukul 12.20 WIT, korban dievakuasi ke RS Mulia. 

    Diketahui korban terkena tembakan pada bagian dada sebelah kanan tembus pada bagian belakang.

    Dua lubang peluru pada bagian rusuk sebelah kiri tembus rusuk kanan dan ditemukan selongsong 9,9 mm.

    Saat korban ditembak, korban sedang melaksanakan tugas di Polres dan meminta izin untuk mengantre minyak tanah.

    Setelah insiden tersebut, Brigpol Ronald langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia untuk mendapatkan perawatan.

    Namun nyawanya tidak tertolong.

    “Pihak kami bersama Polres Puncak Jaya sedang melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan,” ujar Faizal, yang juga merupakan Wakil Kapolda Papua.

    Faizal mengatakan jenazah Brigpol Ronald telah diterbangkan ke kediamannya di Jayapura untuk disemayamkan dan dimakamkan.

    “Kami memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Saat ini, langkah-langkah investigasi sedang dilakukan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik aksi ini,” ujar Brigjen Faizal.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau masyarakat tetap tenang.

    Dia meminta agar seluruh pihak membantu aparat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.

    “Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga situasi agar tetap kondusif,” kata Yusuf.

    TPNPB Akui Tembak Brigpol Ronald

    Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) bertanggung jawab atas tewasnya Brigpol Ronald M Enok.

    Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menjelaskan penembakan dilakukan saat pasukan TPNPB Kodap Yambi sedang melakukan operasi di Kompleks 55, Puncak Jaya sejak pagi hingga siang.

    Sebby Sambom juga menyampaikan pesan untuk segera menghentikan aktivitas di wilayah konflik bersenjata di Papua.

    “Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB menyampaikan kepada seluruh orang Papua yang telah bergabung sebagai anggota militer Indonesia untuk segera hentikan aktivitasnya di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua,” ujar Sebby.

    Sumber: (Tribunnews.com/Reynas/Wik) (Tribunpapua.com/Paul Manahara Tambunan/Amatus Hubby) (Kompas.com) 

     

  • 1 Siswa Tewas dalam Tragedi Penembakan Kantin Sekolah di Amerika, Motif Masih Diselidiki – Halaman all

    1 Siswa Tewas dalam Tragedi Penembakan Kantin Sekolah di Amerika, Motif Masih Diselidiki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tregadi penembakan kembali menghantui Amerika Serikat (AS).

    Insiden terbaru terjadi di sebuah sekolah, CNN melaporkan.

    Pada Rabu (22/1/2025), kantin Sekolah Menengah Antioch di Nashville ditembaki peluru.

    Akibatnya satu siswa tewas dan satu siswa lainnya mengalami cedera.

    Menurut pernyataan dari pihak kepolisian, penembakan terjadi sekitar pukul 11:09 ET di kantin sekolah.

    Penembak diidentifikasi sebagai Solomon Henderson berusia 17 tahun.

    Solomon Henderson melepaskan sejumlah tembakan sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri.

    Dalam konferensi pers, Juru bicara Kepolisian Metro Nashville, Don Aaron, menyampaikan bahwa pelajar yang tewas dalam insiden ini adalah Josselin Corea Escalante, seorang siswa berusia 16 tahun.

    Sementara itu, siswa lain yang terluka mengalami cedera lengan dan sedang dalam kondisi stabil.

    “Siswa yang terluka dalam penembakan itu menderita lecet,” kata Aaron, PBS melaporkan.

    Korban luka dibawa ke Vanderbilt Pediatrics untuk perawatan.

    “Siswa lain (korban) mengalami cedera mata,” papar seorang juru bicara Pusat Medis Universitas Vanderbilt mengatakan kepada stasiun TV News 2.

    Aaron mengungkapkan ada dua petugas keamanan di sekolah pada saat penembakan.

    Akan tetapi, mereka tidak berada di dekat kantin ketika penembakan terjadi.

    Ketika petugas keamanan sekolah tiba, penembakan sudah berhenti dan pelaku mengakhiri hidupnya.

    Pihak sekolah, yang memiliki sekitar 2000 siswa, meminta agar orang tua tidak datang langsung ke lokasi sekolah untuk menjemput anak-anak mereka.

    Sebagai gantinya, mereka diarahkan untuk menunggu di rumah sakit terdekat.

    Siswa-siswa yang selamat diantar menggunakan bus setelah diizinkan untuk keluar dari sekolah oleh pihak kepolisian.

    Penyelidikan

    Badan Investigasi Tennessee serta Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) terlibat dalam penanganan insiden tersebut.

    Hingga Rabu (22/1/2025) sore, pihak kepolisian Nashville belum meminta bantuan dari FBI dalam penyelidikan lebih lanjut mengenai motif di balik penembakan ini.

    Penyelidikan saat ini masih berfokus untuk mendalami apa yang mendorong Henderson untuk melakukan tindakan tersebut.

    Respon Orang Tua dan Masyarakat

    Dajuan Bernard, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan perasaannya saat menunggu putranya.

    Ia pertama kali mendengar tentang penembakan tersebut melalui pesan dari putranya yang terdengar terkejut.

    “Dia baik-baik saja dan memberi tahu saya bahwa semuanya baik-baik saja,” kata Bernard, Fox 9 melaporkan.

    Bernard juga menyatakan bahwa ia dan istrinya mungkin akan mempertimbangkan untuk mendidik anak mereka di rumah sebagai langkah pencegahan.

    “Dunia ini sangat gila, hal itu bisa terjadi di mana saja,”

    “Kami harus melindungi anak-anak dan membesarkan mereka dengan benar untuk mencegah mereka melakukan hal ini,” ujarnya.

    Insiden Penembakan di Nashville

    Peristiwa penembakan ini mengingatkan kita pada insiden tragis yang terjadi pada bulan Maret 2023.

    Kala itu, seorang penembak menewaskan tiga anak berusia 9 tahun dan tiga orang dewasa di The Covenant School, sebuah sekolah dasar Kristen swasta di Nashville.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Sosok Briptu Iqbal Anwar, Prajurit Terbaik Satgas Gugur Ditembak KKB, Tumbang di Bak Mobil Patroli – Halaman all

    Sosok Briptu Iqbal Anwar, Prajurit Terbaik Satgas Gugur Ditembak KKB, Tumbang di Bak Mobil Patroli – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz meninggal dunia ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

    Briptu Iqbal Anwar Arif gugur saat melaksanakan tugas operasi bersama Satuan Tugas (Satgas) Damai Kartenz di Kabupaten Yalimo.

    Briptu Iqbal Anwar mengalami luka tembak pada bagian leher.

    Dia sempat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim sebelum dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT.

    Sosok Iqbal Anwar

    Mengutip Tribun-Papua.com, Iqbal Anwar Arif merupakan personel tim Tindak Belukar Odc-2025 Brimob Resimen 3 Batalyon B.

    Iqbal Anwar Arif adalah Anggota Ba Provos Yon B Men III Pasukan Pelopor yang tergabung dalam Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) 2025.

    Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz meninggal dunia ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT. (Istimewa)

    Kapolres Yalimo Kompol Joni Samonsabra menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga almarhum Iqbal Anwar.

    Kapolres juga mengapresiasi dedikasi dan pengorbanan Brigpol Iqbal selama bertugas.

    Kapolres menyebut sosok Iqbal Anwar adalah prajurit terbaik.

    “Kami kehilangan seorang prajurit terbaik yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas negara,” kata Kapolres Kompol Joni Samonsabra. 

    Selama bertugas, Briptu Iqbal dikenal sebagai salah satu prajurit terbaik yang direkrut dalam melaksanakan Operasi Damai Cartenz di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, tahun 2025. 

    Kapolres Kompol Joni Samonsabra mengatakan Briptu Iqbal salah satu prajurit yang selama ini telah membantu dalam menjaga keamanan di Kabupaten Yalimo. 

    Joni menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum Briptu Iqbal serta mengapresiasi dedikasi dan pengorbanannya selama bertugas sebagai anggota Polri di Kabupaten Yalimo. 

    “Kami mendoakan, semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan,” ucapnya. 

    Kepergian Briptu Iqbal meninggalkan duka yang mendalam.

    Tak hanya bagi keluarga besar Polri, tetapi juga bagi masyarakat Kabupaten Yalimo yang selama ini merasakan langsung pengabdian almarhum selama bertugas di wilayah tersebut.

    “Penghormatan terakhir ini menjadi simbol penghargaan atas pengorbanan almarhum dalam menjaga keamanan dan kedamaian di Papua,” ujarnya. 

    Briptu Iqbal Anwar Arif mendapatkan kenaikan pangkat anumerta, pasca-gugur ditembak KKB di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.

    Kini, Iqbal menyandang pangkat Brigpol anumerta.

    “Briptu Iqbal telah dinaikkan pangkat menjadi Brigpol Anumerta, usai dinyatakan gugur dalam melaksanakan tugas operasi di Yalimo,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faisal Rahmadani dalam keterangan tertulis dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2025) malam.

    Jenazah almarhum telah diterbangkan dari Yahukimo ke Jayapura dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Jakarta untuk dimakamkan.

    Kronologis Penyerangan

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.

    Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

    Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

    Sebelum melewati tanjakan, sebuah motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

    Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

    “Tepat sebelum mencapai puncak, tim patroli menemukan sebuah papan kayu melintang yang menghalangi jalan. Saat kendaraan mereka terpaksa berhenti, tembakan tiba-tiba dilepaskan dari arah tebing kanan,” ujarnya.

    Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

    Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

    Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil.  

    Polri Pastikan Keamanan Masyarakat

    Terkait peristiwa penembakan ini Polri menegaskan komitmennya untuk senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban di Papua. 

    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Rahmadani menyatakan, bahwa seluruh personel di lapangan telah meningkatkan kewaspadaan.

    “Kejadian ini tidak akan menyurutkan semangat kami untuk terus berjuang,” tegas Brigjen Faizal, Minggu (19/1/2025).

    Polri juga memastikan bahwa keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

    “Kejadian ini merupakan tantangan yang harus kami hadapi sebagai bagian dari tugas menjaga keamanan di Papua. Kami terus memantau perkembangan situasi di lokasi,” tegas Wakapolda Papua ini.

    “Polri tidak akan gentar dalam menjalankan tugas. Kami akan terus hadir di tengah masyarakat Papua untuk menjaga keamanan dan ketertiban.”

    “Tindakan seperti ini hanya memperkuat komitmen kami untuk menegakkan hukum dan melindungi masyarakat,” imbuhnya.

    Saat ini Polri tengah menyelidiki kasus penembakan ini untuk mengungkap pelaku penyerangan. 

    Isak Tangis Keluarga

    Terkini, jenazah Brigadir Anumerta Iqbal Anwar Arif tiba di rumah duka di kawasan Jaka Setia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Minggu (19/1/2025).

    Jenazah korban dibawa menggunakan ambulans dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju rumah duka.

    Kedatangan jenazah disambut haru dan isak tangis keluarga serta kerabat.

    Rekan-rekan almarhum dari Satuan Brimob Polri juga hadir memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa.

    Setelah disemayamkan di rumah duka, keluarga menggelar doa dan tahlil bersama sebelum jenazah dimakamkan di TPU Polri, Cikeas, Kabupaten Bogor.

    Sumber: (Tribun-Papua.com/Paul Manahara Tambunan) (Kompas.com) (Tribunnews.com/Wik)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Briptu Iqbal Gugur di Yalimo, Polri Tak Gentar Hadapi Ancaman KKB di Papua

  • Gugur di Papua, Briptu Iqbal Dimakamkan dengan Upacara Militer di TPU Polri Cikeas

    Gugur di Papua, Briptu Iqbal Dimakamkan dengan Upacara Militer di TPU Polri Cikeas

    Bogor, Beritasatu.com – Prosesi pemakaman Briptu (Anumerta) Iqbal Anwar Arif, anggota Brimob yang gugur saat bertugas di Papua, berlangsung khidmat di Taman Makam Bahagia Polri Cikeas, Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/1/2025).

    Briptu Iqbal Anwar Arif, kelahiran Bekasi 25 tahun lalu, gugur setelah menjalankan tugas patroli di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan. Ia menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aksel Mabel. Insiden terjadi pada Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT, ketika tim patroli Satgas Damai Cartenz melintas di jalan menanjak yang terhalang kayu melintang. Dari ketinggian, rombongan diberondong tembakan, dan Iqbal tertembak di leher, meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Jenazah Briptu Iqbal tiba di rumah duka di Jalan Ki Ijo Bin Beih, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Sabtu (18/1/2025) pukul 21.45 WIB. Kedatangannya disambut isak tangis keluarga, kerabat, dan rekan almarhum. Karangan bunga belasungkawa memenuhi kediaman, yang juga menggelar pengajian sebagai penghormatan terakhir.

    Upacara pemakaman dilakukan secara militer dengan inspektur upacara Brigjen Pol Waris Agono. Prosesi ini dihadiri keluarga, kerabat, rekan sejawat, dan pejabat Polri yang memberikan penghormatan atas pengabdian almarhum.

    “Kami sangat kehilangan salah satu anggota terbaik kami. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Kepala Operasional Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani.

    Karangan bunga dan ucapan belasungkawa terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang turut berduka atas kepergian almarhum. Pengorbanan Briptu Iqbal menjadi pengingat akan risiko besar yang dihadapi anggota Polri dalam menjaga keamanan negara, khususnya di wilayah rawan konflik seperti Papua.

    Briptu Iqbal memiliki perjalanan pendidikan yang membanggakan. Ia menamatkan pendidikan di SD Jatiasih 8, SMPN 12 Bekasi, SMAN 17 Bekasi, hingga meraih gelar sarjana hukum dari STIH Pelopor Bangsa.

    Sebelumnya, Kepala Badan Operasional Satgas Damai Cartenz menyatakan insiden penembakan ini menjadi peringatan bagi aparat keamanan untuk terus meningkatkan kewaspadaan saat bertugas di wilayah rawan.

  • Kaops Satgas Damai Cartenz Ungkap Anggotanya Tewas Ditembak Kelompok Askel Mabel

    Kaops Satgas Damai Cartenz Ungkap Anggotanya Tewas Ditembak Kelompok Askel Mabel

    Bisnis.com, JAKARTA – Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani mengakui bahwa penembakan yang menewaskan personel Satgas Damai Cartenz Briptu Iqbal Anwar Arif, Jumat (17/1) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, adalah kelompok yang dipimpin Askel Mabel.

    Memang benar terindikasi kelompok Askel Mabel yang wilayah operasinya di Kabupaten Yalimo adalah pelaku penembakan yang menewaskan almarhum Briptu Iqbal Anwar Arif saat berpatroli.

    Insiden penembakan Briptu Iqbal Anwar Arif terjadi sekitar pukul 16.30 WIT saat korban bersama personel lainnya berpatroli menggunakan dua kendaraan, kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani kepada ANTARA di Jayapura, Sabtu.

    Dijelaskan, dari laporan saat hendak melintasi kawasan yang menanjak ada kayu yang melintang di tengah jalan sehingga kendaraan berhenti, dan saat itulah rombongan ditembak dari ketinggian.

    Korban Briptu Iqbal Anwar Arif tertembak di sekitar leher dan jenazah korban, Sabtu (18/1) dievakuasi dan diterbangkan ke Jakarta.

    “Belum diketahui dimakamkan dimana, karena keluarganya ada di Bekasi,” jelas Brigjen Pol Faizal Rahmadani yang juga menjabat sebagai Waka Polda Papua.

    Alhamdulillah Briptu Iqbal Anwar Arif merupakan anggota brimob yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz -2025.

    Askel Mabel merupakan mantan anggota Polri yang bertugas di Polres Yalimo, tanggal 9 Juni 2024 kabur dengan membawa empat pucuk senjata api jenis AK 47 dengan amunisi.

  • 5
                    
                        Daftar Kejahatan Hendri, Pecatan TNI Lolos dari Penyergapan Puluhan Pasukan Elite
                        Regional

    5 Daftar Kejahatan Hendri, Pecatan TNI Lolos dari Penyergapan Puluhan Pasukan Elite Regional

    Daftar Kejahatan Hendri, Pecatan TNI Lolos dari Penyergapan Puluhan Pasukan Elite
    Editor
    KOMPAS.com –
    Hendri, mantan anggota TNI dari Korem 042/Gapu, Jambi, dengan pangkat terakhir Sertu, kini menjadi buronan dan masih dalam pengejaran aparat.
    Hendri menembak seorang prajurit
    Subdenpom Persiapan Belitung
    , Serma Rendi, yang berusaha menangkapnya.
     
    Penembakan tersebut terjadi pada Senin (13/1/2025), setelah Hendri dilaporkan atas dugaan kekerasan terhadap istrinya di Belitung.
    Lalu, apa saja pelanggaran dan kejahatan yang dilakukan Hendri hingga dipecat dan kini menjadi buron?
    Hendri diketahui telah melakukan desersi atau melarikan diri dari kesatuan sejak 2024 dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
    Selain itu, ia juga terlibat dalam kasus perampokan di Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 2023.
    Atas perbuatannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara kepada Hendri serta memberhentikannya dengan tidak hormat dari TNI.
    “Jadi penyebab dia desersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama, Senin (13/1/2025).
    Hendri sempat berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu.
    Dia juga sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya, sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi.
    “Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” bebernya.
    Jajaran Subdenpom Persiapan Belitung awalnya tidak mengetahui bahwa Hendri sudah berstatus sebagai desersi.
    Informasi tersebut baru terungkap setelah menerima laporan dari istri siri pelaku. Setelah dilakukan kroscek, barulah diketahui bahwa Hendri telah melarikan diri dari kesatuan sejak 2024.
    Diketahui pula, pelaku sudah berada di Belitung selama tiga minggu terakhir dan terus mencari keberadaan istri sirinya.
    “Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orangtuanya juga,” kata Jaka.
    Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan Hendri untuk diamankan pada Minggu (12/1/2025) malam.
    Insiden penembakan terjadi saat petugas dari Subdenpom TNI hendak menangkap Hendri pada malam itu. Kejadian bermula setelah petugas menerima laporan dari istri pelaku terkait ancaman dan tindak kekerasan yang dilakukan Hendri.
    Petugas yang bergerak ke lokasi mendapati Hendri berada di dalam rumah. Namun, situasi berubah ketika lampu rumah tiba-tiba dimatikan.
    Hendri, yang dilengkapi senjata api, keluar secara tiba-tiba dan langsung menyandera Serma Rendi. Setelah itu, ia melarikan diri menggunakan mobil.
    “Di perjalanan, saat pelaku sedang menelepon, korban yang disuruh menjadi sopir sempat lari, kemudian ditembak dari belakang,” kata Jaka.
    Hendri yang kabur, kemudian coba kembali ditangkap pada Selasa (14/1/2025).
    Polisi ikut mengerahkan pasukan elite Brimob untuk upaya penangkapan.
    Sebanyak 20 personel Brimob bersenjata lengkap diturunkan bersama tim dari Kodim dan Subdenpom.
    Namun, Hendri kembali lolos dari penyergapan.
    “Ada gorong-gorong di belakang rumah yang diduga digunakan saat melarikan diri,” kata Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Hendro Pandowo di Mapolda Babel, Rabu (15/1/2025).
     
    Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul “Menguak Sosok Sertu Hendri, Penembak Serma Rendi Masuk DPO Subdenpom Persiapan Belitung
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Misteri Keberadaan Kiki Istri Siri Sertu Hendri, Kabur saat Diajak Rujuk Suami yang Jadi Buronan – Halaman all

    Misteri Keberadaan Kiki Istri Siri Sertu Hendri, Kabur saat Diajak Rujuk Suami yang Jadi Buronan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keberadaan istri siri Sertu Hendri, Kiki kini menjadi misteri.

    Kiki memilih kabur saat diajak kembali hidup bersama dengan Sertu Hendri, desertir TNI Angkatan Darat (AD).

    Sertu Hendri kini menjadi buronan setelah terlibat dalam sejumlah kasus kriminal, di antaranya penembakan terhadap Serma Rendi.

    Kakak kandung Kiki sekaligus Kakak angkat Sertu Hendri, Evi Yolanda (41) mengatakan, adiknya kini kabur dari rumah.

    Evi menceritakan, adiknya yang semula berstatus janda menikah secara siri dengan Sertu Hendri.

    Namun, rumah tangga keduanya kandas, satu tahun belakangan. Keduanya pun tak saling berkomunikasi.

    Keretakan rumah tangga itu terjadi lantaran Sertu Hendri pindah ke Korem 042 Gapu/Jambi.

    Bahkan, Evi menganggap keduanya bukan suami istri lagi, karena sudah tak hidup bersama.

    Tetapi, tiba-tiba Sertu Hendri kembali ke Belitung dan mengajak Kiki kembali hidup bersama.

    Nyatanya, Kiki enggan kembali ke pelukan Sertu Hendri yang kini menjadi buronan, dan memilih kabur dari rumah.

    “Sudah tidak di rumah Kiki itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang, sudah seminggu lebih kabur dari rumah,” kata Evi kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

    Saat memutuskan kabur dari rumah, Kiki menitipkan sang anak kepada orang tuanya.

    Diketahui, Sertu Hendri sempat mendatangi rumah Evi yang berada di Jalan Lettu Mad Daud Lingkungan III, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Bangka Belitung, Senin (13/1/2025).

    Sertu Hendri tiba di rumah Evi sekira pukul 22.00 WIB.

    Sebelum beranjak tidur, Sertu Hendri sempat ngobrol dengan kakak angkatnya, Evi Yolanda (41).

    Sertu Hendri menceritakan, dirinya tengah dicari karena telah menembak orang.

    Dalam obrolan yang berlangsung sekira satu jam itu, Sertu Hendri juga sempat menitipkan pesan kepada Evi.

    Sertu Hendri meminta tolong, apabila ia meninggal dunia, agar jenazahnya diurus oleh Evi.

    Mengingat, Sertu Hendri tak memiliki keluarga di Belitung.

    “Terus pesan dia juga, ‘nanti kalau Hendri meninggal atau tertangkap, tolong urus jenazah Hendri, karena ayuk lah (Evi) keluarga Hendri di Belitung’,” kata Evi menirukan ucapan Sertu Hendri, dikutip dari Posbelitung.co.

    Keesokan harinya, Selasa (14//12025), Evi mengantar anaknya sekolah dan sempat berpamitan kepada Sertu Hendri.

    Setelah itu, rumahnya didatangi banyak petugas.

    “Tahu-tahu pas saya keluar rumah, ada banyak petugas di luar, terus saya tanya, bilang tidak ada apa-apa,” ujar Evi.

    Petugas yang melakukan pengejaran melakukan pengepungan terhadap Sertu Hendri di sebuah rumah di Jalan Anwar Aid, Kelurahan Parit, Kabupaten Belitung, Selasa pagi.

    Penyergapan ini melibatkan personel gabungan dengan pengamanan ketat.

    Bahkan, Kapolres Belitung, AKBP Deddy Dwitya Putra, Dandim 0414 Belitung, Letkol Inf Kurniawan Hanif dan Danlanud H AS Hanandjoeddin, Letkol Pnb Mokhammad Zen turun lapangan.

    Turut dalam penyergapan itu, Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda CPM M Jaka Budi Utama dan Wadanyon B Pelopor Satbrimobda Babel, AKP Kevin Sinaga.

    Mereka turun ke lokasi penyergapan dengan perlengkapan lengkap, mengenakan rompi antipeluru, helm dan senjata api.

    Desertir TNI AD, Sertu Hendri sempat curhat ke kakak angkatnya jika ia tengah dicari karena menembak orang, singgung kematian. (Kolase Tribunnews.com)

    Hal ini dikarenakan Sertu Hendri juga memegang senjata api.

    Dari pantauan di lokasi, suara tembakan terdengar beberapa kali dari rumah yang menjadi tempat persembunyian Sertu Hendri, menciptakan kepanikan bagi warga sekitar.

    Warga yang tinggal di sekitar lokasi diminta menjauh demi keselamatan.

    Situasi tersebut membuat sejumlah ruas jalan ditutup sementara, dengan aparat bersenjata lengkap terlihat berjaga di sekitar lokasi.

    Sertu Hendri telah desersi sejak 2024 dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Korem 042/Gapu, Jambi.

    Dia pernah terlibat dalam kasus perampokan di Palembang pada 2023.

    Atas kasus tersebut, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer oleh Mahkamah Militer.

    Selain itu, Sertu Hendri juga memiliki riwayat kasus penipuan jual beli tanah saat bertugas di Belitung beberapa tahun lalu sebagai Babinsa Desa Air Palembang Jaya.

    Dari laporan itu, Subdenpom Persiapan Belitung berupaya mencari pelaku hingga akhirnya terjadi insiden penembakan terhadap Serma Rendi.

    Hingga kini, aparat keamanan masih berupaya untuk menangkap desertir Sertu Hendri.

    Sebagian artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Keberadaan Istri Siri Desertir Sertu Hendri di Belitung Terungkap, Begini Penuturan Sang Kakak

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Posbelitung.co/Disa Aryandi)

  • Asmara Sertu Hendri, Kembali Ke Belitung Setelah Jadi Desertir TNI AD Hingga Tembak Polisi Militer – Halaman all

    Asmara Sertu Hendri, Kembali Ke Belitung Setelah Jadi Desertir TNI AD Hingga Tembak Polisi Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sertu Hendri, desertir TNI AD diburu polisi militer di Belitung, Bangka Belitung setelah menembak personil polisi militer dari Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin (13/1/2025) dini hari.

    Hingga kini mantan Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya, Belitung tersebut masih diburu setelah berhasil meloloskan diri dari kejaran aparat pada Selasa (14/1/2025).

    Diketahui Sertu Hendri sudah menjadi buruan polisi militer sejak 2024 setelah dirinya dipecat akibat terlibat perampokan di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.

    Mantan Korem 042 Gapu/Jambi tersebut diputus bersalah atas kasus perampokan yang terjadi 2023.

    Atas perbuatannya, Mahkamah Militer menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer kepada Sertu Hendri.

    Setelah berstatus desertir dan masuk daftar buron, Sertu Hendri pun kembali ke Belitung dengan niat untuk hidup bersama istri sirinya.

    Tetapi, upayanya untuk kembali hidup bersama dengan istri siri membuat keberadaannya sebagai buronan tercium aparat TNI.

    Bahkan Sertu Hendri kini terjerat kasus baru yakni penembakan prajurit TNI yang hendak menyergapnya.

    Asmara Sertu Hendri Bersama Seorang Janda

    Sertu Hendri diketahui sempat berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu. 

    Terakhir, yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya Belitung hingga akhirnya pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi.

    Sebelum pindah tugas ke Jambi, Sertu Hendri diketahui menikahi seorang janda bernama Kiki.

    Evi Yolanda (41), wanita yang merupakan kakak ipar sekaligus kakak angkat dari Sertu Hendri mengungkap jalinan hubungan rumah tangga antara adiknya yang bernama Kiki dengan Sertu Hendri.

    Evi membenarkan bila adiknya bernama Kiki sempat menikah siri dengan Sertu Hendri beberapa waktu lalu.

    Kiki yang semula berstatus janda itu memilih menjalin hubungan rumah tangga dengan Sertu Hendri.

    Namun menurut Evi, hubungan rumah tangga Kiki dengan Sertu Hendri kandas sekitar satu tahun belakang.

    Penyebab hubungan rumah tangga pasangan ini kandas lantaran Sertu Hendri berpindah tugas ke Korem 042 Gapu/Jambi.

    Evi menjelaskan adiknya dan Sertu Hendri tidak saling berkomunikasi selama satu tahun itu.

    Bahkan Evi sudah menganggap hubungan keduanya bukan suami istri lagi lantaran sudah satu tahun tidak hidup bersama.

    Hanya saja, tiba-tiba Sertu Hendri kembali datang ke Belitung sekitar tiga minggu belakangan ini.

    Ia kembali muncul di kehidupan Kiki.

    Kehadirannya itu, menurut Evi, sepertinya membuat Kiki tidak nyaman.

    Kiki kemudian memilih kabur dari rumah.

    Menurut Evi, adiknya itu sudah tidak pulang ke rumah sekitar satu minggu lebih.

    Bahkan anak Kiki pun dititipkan kepada orangtuanya.

    “Sudah tidak di rumah Kiki, itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang sudah seminggu lebih kabur dari rumah,” ungkap Evi Yolanda kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

    Selama berada di Belitung, jelas Evi, Sertu Hendri beberapa kali ke rumah orangtua Kiki yang persis berada di sebelah rumahnya.

    Sertu Hendri datang ke rumah orangtuanya untuk mencari Kiki.

    Ia meminta agar adiknya itu untuk kembali hidup bersama.

    Namun Kiki sudah tidak mau lagi menjalin hubungan rumah tangga dengan Sertu Hendri.

    Adik kandung Evi itupun akhirnya memilih kabur dari rumah.

    “Tapi selama di Belitung ini Hendri tidak tidur di sini (rumah Evi), tapi tidur di rumah kontrakannya di Kamboja. Setahu saya Hendri tinggal sendiri di rumah kontrakan itu,” kata Evi.

    Laporan Istri Siri Berujung Insiden Penembakan

    Belakangan istri siri Sertu Hendri mengadu ke Subdenpom Persiapan Belitung.

    Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui bila Sertu Hendri sudah desersi.

    Berdasarkan laporan istri siri dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi bila Sertu Hendri sudah desersi dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). 

    Ternyata pelaku sudah tiga Minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. 

    “Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga,” kata Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

    Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan. 

    Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi.

    Kronologis Sertu Hendri Tembak Personel TNI 

    Awalnya personil Subdenpom Persiapan Belitung yang dipimpin  Letda Cpm M Jaka Budi Utama mendatangi kontrakan pelaku di Jalan Kamboja, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung Senin (13/1/2025) sekitar pukul 00.32 WIB dini hari. 

    Setibanya di lokasi dengan strategi, rombongan tujuh orang mulai mengetuk pintu. 

    Awalnya, pelaku tidak mau membuka pintu dan menanyakan identitas rombongan. 

    Tiba-tiba pelaku mematikan lampu dan mulai keluar rumah dengan mengacungkan senjata api. 

    “Dia menodongkan senjata kepada personel termasuk saya. Waktu itu yang berhadapan langsung ada saya, Pratu Aditya, dan kami berlindung di belakang mobil,” ungkapnya.

    Personel sempat memberikan tembakan peringatan tapi tak dihiraukan pelaku. 

    Di saat situasi genting, Serma Randi yang berada di samping rumah muncul dan meminta pelaku menyerah. 

    Karena mengetahui tak membawa senjata, pelaku mengejar Serma Randi dan menjadikannya sandera. 

    “Karena alasan keselamatan anggota, saya memutuskan mundur,” jelasnya. 

    Kondisi tersebut dimanfaatkan pelaku untuk melarikan diri dengan memanfaatkan Serma Rendi dijadikan sopir. 

    Karena jarak kendaraan rombongan agak jauh, mereka kehilangan jejak ketika melakukan pengejaran. 

    Ketika sedang mencari pelaku, sekitar pukul 01.30 WIB, Jaka mendapat informasi Serma Rendi sudah di rumah sakit akibat luka tembak.

    “Yang membawa korban ini pengurus pesantren tempat yang dituju pelaku pertama kali,” kata Jaka.

    Saat ini jajaran Subdenpom Persiapan Belitung dibantu instansi lain seperti Kodim 0414 Belitung dan Polres Belitung terus mengejar pelaku. 

    (Tribunnews.com/ Posbelitung.co/ dede suhendar/Adelina Nurmalitasari)

  • Tak hanya Perampokan di Palembang, Terkuak Sertu Hendri juga Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah – Halaman all

    Tak hanya Perampokan di Palembang, Terkuak Sertu Hendri juga Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah – Halaman all

    TRIBUNNEW.COM, BELITUNG – Disertir anggota TNI AD, Sertu Hendri jadi orang yang dicari-cari di Belitung.

    Sebelumnya Sertu Hendri pelaku penembakan personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi itu lolos dari penyergapan di sebuah rumah yang jadi tempat persembunyiannya. 

    Alhasil puluhan personel tim gabungan dari Subdenpom Persiapan Belitung, Kodim 0414 Belitung dan Polres Belitung harus gigit jari, pulang dengan tangan kosong.

    Kasus ini bermula dari insiden penembakan terhadap personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Rendi, pada Senin (13/1/2025) dini hari oleh desertir TNI AD, Sertu Hendri.

    Saat itu, Sertu Hendri bersembunyi di sebuah rumah yang berada di  Jalan Anwar Aid, Kelurahan Kampung Parit, Kabupaten Belitung pada Selasa (14/1/2025). 

    Sebelumnya kedatangan puluhan personel tim gabungan sempat membuat heboh warga.

    Tim Gabungan sudah mengepung rumah yang dikabarkan jadi tempat persembunyian Sertu Hendri.

    Karena tak kunjung keluar, menjelang siang tim gabungan menembaki rumah tersebut.

    Suara tembakan senjata api tim gabungan pun terdengar kencang.

    Setelah suara tembakan berhenti, tim gabungan mencoba merangsek masuk ke rumah tersebut untuk menyergap dan menangkap Sertu Hendri.

    Ternyata Sertu Hendri sudah tak ada lagi di dalam rumah tersebut. Diduga ia sudah kabur sebelumnya.

     

    Sosok Sertu Hendri

    Sertu Hendri adalah mantan anggota Korem 042/Gapu, Jambi.

    Beberapa tahun lalu, Sertu Hendri sempat berdinas di Belitung, Provinsi Kepulauan Babel.

    Lalu, namanya kini menjadi perbincangan hangat setelah kasus penembakan anggota TNI di Belitung, Serma Rendi.

    Sertu Hendri menembak anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi, Senin (13/1/2025).

     

    Telibat Perampokan di Palembang Tahun 2023

    Ternyata Sertu Hendri disertir atau lari dari satuan dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024 lalu.

    Dia pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023. 

    Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer. 

    “Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ungkap Komandan Subdenpom Persiapan Belitung Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

     

    Terlibat Penipuan Jual Beli Tanah

    Sebelumnya, Sertu Hendri sempat berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu. 

    Terakhir, yang bersangkutan sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi. 

    “Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” bebernya. 

    Awalnya, jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui yang bersangkutan sudah disersi. 

    Disertir TNI AD Sertu Hendri (kiri) dan Serma Randi saat menjalani perawatan di rumah sakit buntut kasus penembakan di Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/1/2025). (posbelitung.co/ dok subdenpom Belitung)

    Berdasarkan laporan istri siri pelaku dan dilakukan kroscek barulah didapat informasi tersebut. 

    Ternyata pelaku sudah tiga Minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. 

    “Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga,” kata Jaka. 

    Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan. 

    Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Rendi.