Kasus: Insiden penembakan

  • Hizbullah Lebanon Bantah Anggotanya Bunuh 3 Tentara Suriah di Perbatasan – Halaman all

    Hizbullah Lebanon Bantah Anggotanya Bunuh 3 Tentara Suriah di Perbatasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Partai Hizbullah Lebanon melalui departemen hubungan medianya mengeluarkan pernyataan yang membantah rumor apa pun yang mengatakan Hizbullah memiliki hubungan dengan penculikan di perbatasan Lebanon dan Suriah.

    “Hizbullah menegaskan kembali apa yang telah diumumkannya berulang kali, bahwa Hizbullah tidak memiliki hubungan dengan peristiwa apa pun yang terjadi di wilayah Suriah,” menurut pernyataan tersebut, Minggu (16/3/2025).

    Sebelumnya, tiga warga Suriah dilaporkan tewas di dekat perbatasan Lebanon dalam insiden penembakan yang masih belum diketahui penyebabnya.

    Pasukan keamanan Lebanon telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

    Sebelumnya, sumber keamanan Lebanon mengatakan tiga pria tersebut masuk ke wilayah Lebanon sebelum tewas.

    Pihaknya menduga pasukan keamanan Suriah sedang mengejar penyelundup di daerah perbatasan dan terjadilah baku tembak yang menyebabkan kematian mereka, seperti diberitakan Asharq Al-Aawsat.

    Suriah Tuduh Hizbullah Culik 3 Tentaranya

    Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Suriah menuduh Hizbullah menculik tiga tentara Suriah dan membunuh mereka di Lebanon.

    “Kelompok Hizbullah menyergap dan menculik tiga personel tentara Suriah di perbatasan Lebanon… sebelum membawa mereka ke wilayah Lebanon dan mengeksekusi mereka,” menurut pernyataan kementerian tersebut, dikutip dari kantor berita resmi Suriah, SANA.

    SANA mengatakan sekelompok milisi Hizbullah menyergap dan menculik tiga anggota tentara Suriah.

    Dalam laporan tersebut, ketiganya diculik di perbatasan Suriah-Lebanon dekat Bendungan Zeita, sebelah barat kota Homs, sebelum membawa mereka ke wilayah Lebanon dan mengeksekusi mereka.

    Kementerian Pertahanan Suriah menekankan pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan, menyusul eskalasi berbahaya oleh milisi Hizbullah.

    Sementara itu, Kantor Berita Nasional Lebanon di Hermel melaporkan bahwa tentara Lebanon, melalui Palang Merah Lebanon, menyerahkan jenazah tiga pejuang Suriah di perbatasan Josieh al-Qaa dengan Suriah.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • 3 Prajurit TNI AL Terdakwa Penembakan Bos Rental Minta Dibebaskan

    3 Prajurit TNI AL Terdakwa Penembakan Bos Rental Minta Dibebaskan

    Jakarta, Beritasatu.com – Tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang menjadi terdakwa kasus penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdul Rahman, dan rekannya Ramli Abu Bakar, meminta dibebaskan dari seluruh tuntutan hukum. Permohonan tersebut disampaikan dalam sidang pleidoi yang digelar di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin (17/3/2025).

    Ketiga terdakwa dalam kasus ini adalah Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu (Sertu) Akbar Adli, dan Sersan Satu (Sertu) Rafsin Hermawan

    “Menyatakan terdakwa satu atas nama KLK Bambang Apri Atmojo, terdakwa dua atas nama Sertu Akbar Adli, dan terdakwa tiga atas nama Sertu Rafsin Hermawan dibebaskan dari seluruh dakwaan dan tuntutan hukum,” ujar penasihat hukum terdakwa, Letkol Laut (H) Hartono, dalam persidangan.

    Dalam sidang, penasihat hukum para terdakwa menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden penembakan yang menyebabkan tewasnya Ilyas Abdul Rahman.

    Mereka juga menyoroti tindakan korban dan para saksi yang datang tanpa pendampingan polisi untuk mengambil kembali mobilnya. Menurut mereka, langkah tersebut berpotensi menimbulkan kericuhan karena masuk dalam kategori penyelidikan atau penyidikan yang seharusnya dilakukan oleh aparat kepolisian.

    Selain itu, penasihat hukum menyebut KLK Bambang Apri Atmojo melepaskan tembakan secara spontan dalam situasi keributan untuk melindungi diri. Namun, tembakan itu mengenai Ilyas Abdul Rahman hingga tewas.

    “Tembakan dilakukan dalam situasi chaos, bukan pembunuhan berencana,” tegas penasihat hukum.

    Berdasarkan alasan tersebut, tim pembela menilai ketiga terdakwa tidak bersalah sesuai dakwaan dan tuntutan oditur militer. Mereka juga meminta majelis hakim membebaskan para terdakwa dari penahanan.
    Tuntutan Hukuman

    Sebelumnya, oditur militer menuntut hukuman berat kepada para terdakwa. KLK Bambang Apri Atmojo dan Sertu Akbar Adli dituntut penjara seumur hidup karena terbukti melakukan pembunuhan berencana terhadap Ilyas Abdul Rahman serta menggelapkan mobil korban.

    Sertu Rafsin Hermawan dituntut empat tahun penjara atas keterlibatannya dalam penadahan barang hasil kejahatan. Ketiganya juga dituntut dipecat dari kedinasan TNI AL.

    Selain hukuman pidana, para terdakwa diwajibkan membayar restitusi atau ganti rugi kepada keluarga korban penembakan bos mobil rental, Ilyas Abdul Rahman, dan korban luka Ramli Abu Bakar.

    Dalam sidang pleidoi, penasihat hukum juga meminta majelis hakim untuk memulihkan hak para terdakwa dalam hal kedudukan, martabat, dan kemampuan hukum mereka.

    “Jika majelis hakim memiliki pandangan berbeda, kami berharap keputusan yang diambil tetap seadil-adilnya,” pungkas Hartono terkait tiga prajurit TNI AL yang menjadi terdakwa dalam kasus penembakan bos rental mobil.

  • Cerita Remaja Palestina Hidup dengan Peluru di Kepalanya Akibat Serangan Israel

    Cerita Remaja Palestina Hidup dengan Peluru di Kepalanya Akibat Serangan Israel

    Jakarta

    Peluru di kepala seorang remaja Palestina di Jalur Gaza akhirnya berhasil dikeluarkan setelah ‘nyangkut’ selama empat bulan pasca insiden penembakan oleh pasukan Israel pada Oktober 2024.

    Remaja bernama Sarah Al-Awady (18) tahun itu mengaku bahwa ia mendapat peluru yang bercokol di kepalanya saat ia sedang duduk bersama keluarganya pada pagi hari, 22 Oktober 2024. Saat itu, kamp pengungsian mereka di Al-Zawaida diberondong oleh drone quadcopter Israel.

    “Tiba-tiba saya merasakan sakit di kepala saya, seperti dipukul dengan batang besi atau semacamnya,” katanya kepada CBS News.

    “Keluarga saya mulai berteriak, ‘peluru, peluru!’ Semua orang panik dan mereka menggendong saya dan membawa saya ke Rumah Sakit Shuhada al-Aqsa,” ucapnya.

    Pasca kejadian itu, Al-Awady dan keluarganya berupaya mencari pertolongan medis. Namun, karena kondisi perang yang mengakibatkan pasokan medis betul-betul menipis, para dokter hanya bisa melakukan apa yang mereka bisa dengan sisa-sisa peralatan yang ada.

    Mereka bisa melihat bahwa ada peluru yang bersarang di tengkorak Al-Awady di belakang mata kanannya, namun mereka tak punya kapasitas untuk mengeluarkannya.

    Al-Awady akhirnya diberitahu bahwa tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh para dokter di Gaza untuk membantunya. Namun, ia menolak untuk menyerah dan bersikeras tetap tinggal di rumah sakit. Setidaknya, pikirnya, di dalam rumah sakit, matanya yang terluka parah akan terlindungi dari debu di rumah sementara keluarganya.

    Ia akhirnya tetap dirawat di rumah sakit dan mengandalkan obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi sakit yang dialaminya di kepala.

    Pada awal November 2024, tim relawan medis menemukan Al-Awady dan yakin dapat membantu mengeluarkan peluru di kepalanya. Seorang dokter Mesir, Mohamed Tawfik, saat itu menelepon ayahnya yang merupakan dokter mata untuk meminta bantuan.

    Ayah Dokter Tawfik, Ahmed Tawfik, mengatakan kepada CBS News bahwa dia ingin pergi ke Gaza untuk membantu namun tak bisa karena perbatasan Rafah ditutup. Perbatasan Rafah menghubungkan antara Mesir dan Palestina.

    “Saya mengikuti kasus ini hampir setiap hari. Saya merasa ini adalah kasus saya,” kata Tawfik.

    Waktu terus berjalan dan agresi Israel terus membara. Pada akhirnya Tawfik tak pernah bisa ke Gaza, dan putranya pun kembali ke Mesir.

    Melihat kepergian dr Tawfik, Al-Awady mulai menyerah. Selama berbulan-bulan dia hidup dalam ketakutan bahwa dia akan kehilangan penglihatan di mata kanannya secara permanen.

    “Saya mengajukan untuk dirawat di luar negeri, seperti yang dilakukan banyak orang lain. Ketika orang bertanya kepada saya, ‘Sudah berapa lama Anda menunggu?’ Saya jawab satu bulan, dan mereka akan merespons ‘Lupakan saja, kami sudah menunggu lebih lama,” ucapnya.

    Secercah harapan akhirnya datang sekitar tiga bulan kemudian. Hamas dan Israel sepakat untuk gencatan senjata yang mulai berlaku efektif pada 19 Januari 2024.

    Pada 8 Februari, ketika Al-Awady telah kembali ke rumahnya di utara Gaza, dia menerima telepon dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa ia akan berangkat keesokan harinya ke Mesir.

    Ia pun berangkat dan tiba di Mesir keesokan harinya. dr Tawfik membawanya ke rumah sakit tempatnya bekerja di Al-Sharqia Governorate. Tiga tim yang terdiri dari dokter mata, dokter bedah saraf, dan radiologi bekerja sama dan mendiskusikan bagaimana cara mengeluarkan peluru tanpa mengenai saraf optik.

    “Kami menjalankan beberapa simulasi untuk menemukan rute terbaik demi menghindari saraf optik,” kata dr Mohamed Khaled Shawky, dari Pusat Radiologi Al Nour,

    “Peluru itu mendarat di tempat terbaik untuk pasien, tetapi tempat terburuk untuk tim medis,” kata Shawky.

    Shawky berujar jika saja peluru itu bergerak satu milimeter ke arah mana pun, itu akan mengakibatkan kerusakan besar.

    Para dokter pun sepakat untuk mencoba mencapai peluru dengan masuk melalui rongga mata Al-Awady, demi menghindari kerusakan otaknya.

    dr Tawfik berterus terang kepada Al-Awady bahwa ada 50 persen kemungkinan operasi berhasil, risiko pendarahan internal, hingga risiko Al-Awady kehilangan penglihatannya sepenuhnya.

    “Saya menangis. Saya sangat takut, tetapi saya berdoa dan menerima risikonya,” katanya.

    “Tim medis yang luar biasa mencoba yang terbaik untuk meningkatkan semangat saya, untuk membuat saya siap secara psikologis, dan mereka melakukannya. Saya memasuki ruang operasi sambil tertawa dan penuh kegembiraan,” kata Al-Awady.

    Operasi akhirya dilakukan minggu lalu, dan berlangsung sukses. Tawfik mengaku amat terkejut dengan jumlah infeksi dan abses yang disebabkan oleh peluru, yang telah berkarat dari waktu ke waktu di dalam kepala Al-Awady.

    “Dia sangat stabil sekarang, dan dia minum obatnya dan menjadi lebih baik,” kata Tawfik.

    “Tujuan saya adalah pertama untuk mengakhiri rasa sakit yang disebabkan oleh infeksi dan, kedua, untuk mempertahankan tingkat penglihatannya saat ini. Saya berharap setelah kami menangani ablasi retina, penglihatannya akan membaik,” lanjutnya.

    Simak Video “Video: Kucing Lebih Baik Makan Raw Food, Wet Food atau Dry Food Yah?”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Update Kasus Penembakan Warga di Tambang Ratatotok Minahasa dan Identitas 8 Anggota Polisi yang Diperiksa
                
                    
                        
                            Makassar
                        
                        13 Maret 2025

    Update Kasus Penembakan Warga di Tambang Ratatotok Minahasa dan Identitas 8 Anggota Polisi yang Diperiksa Makassar 13 Maret 2025

    Update Kasus Penembakan Warga di Tambang Ratatotok Minahasa dan Identitas 8 Anggota Polisi yang Diperiksa
    Editor
    MINAHASA TENGGARA, KOMPAS.com
    – Polda
    Sulawesi Utara
    (Sulut) tengah mendalami insiden penembakan yang terjadi di area tambang Alason, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara.
    Peristiwa tersebut menewaskan seorang warga Desa Basaan dan melibatkan 8 anggota kepolisian yang kini sedang diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulut.
    Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, menegaskan bahwa Kapolda Sulut, Irjen Roycke Langie, telah memerintahkan tindakan tegas bagi anggota yang terbukti melakukan pelanggaran dalam kejadian ini.
    “Bertindak tidak sesuai dengan prosedur pasti akan kita kenakan hukuman yang seberat-beratnya, kita proses tuntas. Namun mohon juga buat masyarakat supaya bisa bersabar agar proses ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” ujarnya, dikutip dari
    Tribunnews.com
    , Selasa (11/3/2025).


    Peristiwa ini bermula ketika sekitar 50 orang tak dikenal mendatangi lokasi tambang ilegal di Alason, Kecamatan Ratatotok pada Senin (10/3/2025).
    Massa tersebut membawa berbagai senjata tajam, seperti samurai, parang, serta senapan angin.
    Diduga, mereka hendak melakukan pencurian dan mengambil hasil tambang secara paksa.
    Di lokasi kejadian, terdapat 6 anggota Brimob dan 2 personel Polda Sulut yang bertugas menjaga area tambang.
    Para anggota kepolisian sempat melepaskan tembakan peringatan untuk menghalau massa, namun tidak diindahkan.
    “Personel pun melakukan tembakan peringatan namun tak digubris,” kata Dachi.
    Akibat insiden tersebut, tiga warga menjadi korban.
    Seorang warga bernama Fernando Tangkotow alias Edo tewas, sementara Christian Suoth mengalami luka tembak di kaki, dan David Tontey mengalami luka akibat terjatuh.
    Setelah kabar penembakan tersebar, lebih dari 100 orang mendatangi lokasi tambang.
    Massa yang marah diduga melakukan perusakan dan pembakaran terhadap sejumlah aset di lokasi kejadian.
    Beberapa fasilitas yang rusak akibat aksi tersebut antara lain satu unit
    camp
    , dua unit sepeda motor, satu mobil
    double cabin
    , serta material tambang berupa karbon yang sudah mengandung emas.
    Usai kejadian, Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta otopsi terhadap korban yang meninggal.
    Di sisi lain, Bidang Propam Polda Sulut melakukan pemeriksaan terhadap delapan anggota yang diduga berada di lokasi saat peristiwa berlangsung. Mereka adalah:
    Polda Sulut menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel untuk mengungkap fakta sebenarnya terkait insiden ini.
    Masyarakat pun diminta bersabar menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
    “Kami pastikan proses ini akan berjalan sesuai prosedur dan hasilnya akan diumumkan secara jelas,” pungkas Wakapolda Sulut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta-fakta Penembakan di Lamongan, Tersangka Punya KTA Polri

    Fakta-fakta Penembakan di Lamongan, Tersangka Punya KTA Polri

    Lamongan (beritajatim com) – Sejumlah fakta dalam kasus penembakan terhadap seorang pemuda di Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan, berhasil terungkap. Mulai dari motif penembakan hingga asal muasal senjata yang digunakan.

    Peristiwa penembakan terjadi pada Selasa 4 Maret 2025, tengah malam, sekitar pukul 23.30 WIB, di Jalan Sukorame- Kedungadem, Desa Mragel, Kecamatan Sukorame. Insiden ini menyebabkan korban berinisal VVS, 18 tahun, mengalami luka lecet pada kulit lengan kiri.

    Penembakan dilakukan oleh dua orang pemuda, yang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor jenis Honda CBR warna hitam, dengan kenalpot brong.

    Dua Tersangka Diamankan

    Kapolres Lamongan, AKBP Bobby Adimas Condroputra, mengatakan kedua tersangka berhasil diamankan, hanya dalam kurun waktu 6 jam setelah korban melapor ke Polisi.

    “Satreskrim Polres Lamongan berkolaborasi dengan Polsek Sukorame, melakukan serangkaian penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Syukur Alhamdulillah, dalam kurun waktu 6 jam, 2 pelaku berhasil diamankan,” kata Bobby, dalam rilis ungkap kasus, di Mapolres Lamongan, Selasa (11/3/2025).

    Kedua tersangka yakni Arjuna, 24 tahun, warga Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Kemudian tersangka kedua berinisial AAN, berusia 17 tahun, warga Kecamatan Sukorame, Kabupaten Lamongan.

    “Tersangka AAN diamankan Rabu 5 maret 2025 dini hari, sekira pukul 02.00 WIB. Saat itu AAN sedang nongkrong di warung kopi di desanya. Kemudian sekira pukul 09.00 WIB petugas berhasil mengamankan A di rumahnya, Desa Kesongo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.

    Motif Penembakan dan Peran Masing-masing Tersangka

    Bobby menyampaikan, motif tersangka melakukan penembakan, karena tersangka yang saat itu mengendarai sepeda motor, tidak terima didahului oleh korban.

    Karena dalam kondisi mabuk, tersangka langsung menembak sebanyak 2 kali, mengenai lengan sebelah kiri korban. Penembakan dilakukan menggunakan air softgun dengan jarak sekitar 1,5 meter dari korban.

    “Tersangka A berperan sebagai penembak, menggunakan air soft guns sebanyak dua kali. Sedangkan AAN, berperan sebagai pengendara sepeda motor yang membonceng tersangka A,” tuturnya.

    Dari para tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sepeda motor Honda CBR yang dikunakan tersangka dalam insiden penembakan, satu senjata air softgun beserta peluru gotri dan satu pistol mainan beserta peluru plastik.

    Asal Muasal Senjata

    Bobby menjelaskan, tersangka Arjuna mendapatkan senjata air softgun dengan membeli secara online seharga Rp3,5 juta. Tersangka Arjuna membeli senjata tersebut, karena begitu terobsesi menjadi seorang anggota polisi, tapi tidak tercapai.

    “Jadi tersangka ini, setelah kita lakukan pendalaman, tersangka dulu memiliki cita-cita jadi seorang polisi,” tuturnya.

    Tersangka Pernah Masuk Penjara dan Memiliki KTA Polri

    Dari pemeriksaan yang dilakukan, tersangka Arjuna merupakan seorang residivis kasus penganiayaan. Pria 24 tahun itu pun sempat mendekam di Lapas Bojonegoro.

    Tersangka juga memiliki kattu tanda anggota (KTA) Polri. Namun KTA tersebut palsu. Kapolres menyampaikan, tersangka membeli KTA dari toko online.

    “KTA ini dipesan oleh yang bersangkuta di saat masih mendekam di Lapas Bojonegoro, melalui toko online, dari aplikasi facebook,” ucapnya.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat pasal 351 KUHP, dengan ancaman hukuman penjara paling lama 5 tahun. [fak/beq]

  • Baku Tembak di Restoran Afrika Selatan, 3 Orang Tewas dan 4 Luka-luka

    Baku Tembak di Restoran Afrika Selatan, 3 Orang Tewas dan 4 Luka-luka

    Johannesburg

    Baku tembak terjadi di sebuah restoran mewah di Johannesburg, Afrika Selatan. Insiden ini dipicu pertengkaran terkait penggunaan senjata api di restoran tersebut.

    Dilansir AFP, Jumat (7/3/2025), peristiwa ini terjadi pada Kamis (6/3) malam waktu setempat. Cekcok berujung baku tembak ini dimulai ketika pihak restoran memberi tahu pengunjung yang tak diizinkan masuk karena membawa senjata api.

    “Seorang pria dengan senjata api ingin memasuki restoran yang memiliki kebijakan larangan senjata api,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

    “Saat itulah pertengkaran mulai mengarah pada penembakan antara pengawal pria itu dan petugas keamanan,” tambahnya.

    Akibat insiden itu, dua pengawal pengunjung pria itu tewas di tempat kejadian dan pria itu meninggal di rumah sakit karena luka-lukanya.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    “Penyelidikan awal mengungkap bahwa pria yang memulai ini sebelumnya telah ditangkap karena insiden penembakan juga di Sandton tahun lalu,” kata polisi.

    Afrika Selatan adalah negara paling maju di benua itu dan memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.

    Banyak orang memiliki senjata api berlisensi untuk perlindungan pribadi dan masih banyak lagi senjata ilegal yang beredar.

    Pemerintah bulan lalu mengatakan tingkat pembunuhan telah turun hampir 10 persen pada kuartal terakhir tahun lalu tetapi pembunuhan masih rata-rata 75 per hari. Sebanyak 6.953 pembunuhan tercatat dalam tiga bulan terakhir tahun 2024.

  • Detail Serangan Penembakan yang Guncang Haifa, Hamas: Balasan Aksi Brutal Israel di Tepi Barat – Halaman all

    Detail Serangan Penembakan yang Guncang Haifa, Hamas: Balasan Aksi Brutal Israel di Tepi Barat – Halaman all

    Detail Penembakan dan Penusukan yang Guncang Haifa, Hamas: Balasan Aksi Brutal Israel di Tepi Barat

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi Pendudukan Israel, Senin (3/2/2025) melaporkan insiden penembakan yang menguncang Haifa, kota pelabuhan di Israel barat laut.

    Pihak kepolisian Israel mengonfirmasi insiden ini menimbulkan korban jwa dan beberapa orang terluka.

    Menurut polisi Israel, dugaan serangan penembakan terjadi di Lev Hamifratz Mall di Haifa, dekat stasiun bus pusat, dan pasukan polisi segera menuju ke lokasi kejadian.

    “Laporan awal menunjukkan banyak korban bertumbangan,” kata RNTV, mengutip lansiran media Israel.

    Otoritas penyiaran publik Israel, KAN juga melaporkan serangan penusukan di dekat halte bus dekat kompleks komersial di Haifa, di mana enam orang terluka.

    Sumber-sumber lain mengonfirmasi sedikitnya satu korban tewas dan beberapa lainnya mengalami luka serius di pusat komersial tersebut.

    “Pasukan Israel dilaporkan menembak penyerang di tempat kejadian,” kata laporan itu.

    GUNCANG HAIFA – Polisi Israel berjaga di lokasi serangan penembakan di Lev Hamifratz Mall di Haifa, dekat stasiun bus pusat, Senin (3/3/2025). Serangan ini mengguncang Haifa karena laporan awal menunjukkan banyak korban, seperti yang diliput oleh media Israel.

    Rincian Serangan, Aparat Israel Salah Tembak

    Penyerang tiba dengan bus dari Shfa Amr ke stasiun bus pusat di Haifa.

    Saat memasuki pusat komersial (pusat perbelanjan), penyerang menghunus pisau dan mulai menusuk beberapa pemukim Yahudi Israel sebelum pasukan keamanan tiba.

    Sekelompok besar pasukan keamanan Israel, termasuk polisi, Shin Bet (keamanan internal Israel), dan tentara Israel (IDF), merespons dengan melepaskan tembakan ke arah penyerang.

    “Aparat keamanan Israel secara keliru menembak seorang pemukim bersenjata, karena mengira dia adalah kaki tangan penyerang,” kata laporan tersebut.

    Serangan itu mengakibatkan kematian seorang pemukim, yang ditembak, sementara empat lainnya menderita luka serius setelah ditikam beberapa kali.

    Penyerang itu kemudian dilumpuhkan dengan ditembak hingga tewas.

    Polisi Israel dan pejabat Shin Bet mengonfirmasi bahwa identitas penyerang masih belum diketahui.

    PENGHANCURAN TEPI BARAT – Pasukan Israel selama operasi militer penghancuran Tepi Barat di dalam kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, 24 Februari 2025. Israel diduga melancarkan operasi bertajuk Tembok Besi ini untuk mewujudkan aneksasi menyuluruh di Tepi Barat. (Foto EPA)

    Hamas: Respons Atas Aksi Brutal Israel di Tepi Barat

    Hamas mengeluarkan pernyataan pers yang memuji serangan penusukan di Haifa, menyebutnya sebagai reaksi alami terhadap kejahatan Pendudukan Israel yang sedang berlangsung.

    Pernyataan Hamas itu menekankan kalau serangan itu melambangkan perlawanan Palestina dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk berjuang sampai pendudukan dihapus dari wilayah Palestina.

     Gerakan tersebut menggambarkan serangan itu sebagai respons terhadap pelanggaran brutal Israel, termasuk pembunuhan, penghancuran, pemindahan di Tepi Barat utara, pengepungan di Gaza, dan upaya berkelanjutan untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka.

    Mereka juga mengutuk penodaan Masjid Al-Aqsa oleh pasukan Israel.

    Hamas menyerukan peningkatan upaya perlawanan, mendesak warga Palestina di Tepi Barat, Yerusalem, dan wilayah pendudukan untuk menghadapi musuh dengan segala cara yang tersedia.

    Pernyataan itu diakhiri dengan menegaskan kembali tekad mereka untuk membebaskan tanah Palestina, mengusir penjajah, dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

     

    (oln/rntv/*)

  • Sidang Kasus Pembunuhan Bos Rental, Pengadilan Militer Jakarta Putar Bukti Video Kasus Penembakan

    Sidang Kasus Pembunuhan Bos Rental, Pengadilan Militer Jakarta Putar Bukti Video Kasus Penembakan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengadilan Militer II-08 Jakarta akan menggelar sidang lanjutan kasus penembakan bos rental mobil yang melibatkan tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) pada Senin (3/3/2025). Agenda utama sidang ini adalah pemutaran bukti rekaman video terkait kasus tersebut.

    “Oditur akan mengajukan barang bukti tambahan berupa rekaman video yang akan kita saksikan bersama dalam persidangan besok,” ujar Juru Bicara Pengadilan Militer II-08 Jakarta Mayor Laut Hukum Arin Fauzam, Minggu (2/3/2025) seperti dilansir Antara.

    Namun, Arin belum bisa memberikan detail isi rekaman tersebut karena materi bukti akan dipresentasikan secara resmi di persidangan. Sidang lanjutan ini juga akan menghadirkan dua saksi kunci yang sebelumnya berhalangan hadir.

    Mereka adalah Nengsih (45), yang absen dalam sidang sebelumnya pada Kamis (27/2/2025) karena anaknya sakit. Ramli, salah satu korban selamat dalam kasus penembakan ini, yang sebelumnya tidak bisa hadir karena kondisi kesehatannya menurun.

    “Para saksi yang belum bisa hadir akan diperiksa pada Senin (3/3/2025) dengan agenda pemeriksaan saksi,” tambah Arin terkait sidang lanjutan kasus penembakan bos rental.

    Kasus ini melibatkan tiga anggota TNI AL dari Oditurat Militer II-07 Jakarta yang didakwa dalam insiden penembakan bos rental mobil di rest area kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Kamis (2/1/2025).

    Tiga terdakwa dalam kasus ini, yaitu Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo (terdakwa 1), Sersan Satu Akbar Adli (terdakwa 2), dan Sersan Satu Rafsin Hermawan (terdakwa 3).

    Terdakwa KLK Bambang Apri Atmojo dan Sersan Satu Akbar Adli didakwa dengan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, terkait pembunuhan berencana.

    Sidang ini akan berlangsung secara terbuka untuk umum, sehingga media dan masyarakat dapat mengikuti jalannya proses hukum.

    “Pengadilan Militer II-08 Jakarta akan memastikan proses persidangan berlangsung profesional, transparan, dan imparsial,” tegas Arin terkait sidang lanjutan kasus penembakan bos rental.

  • 7 Fakta Pembunuh Rojali Ditangkap: 4 Kali Dibui hingga Jaringan Preman

    7 Fakta Pembunuh Rojali Ditangkap: 4 Kali Dibui hingga Jaringan Preman

    Bogor

    Tersangka pembunuh Rojali (45), korban kasus pengeroyokan di Kebon Jahe, Kota Bogor, pada Mei 2024 lalu, akhirnya berhasil ditangkap. Tersangka berinisial YM (36) ternyata pernah empat kali dibui hingga terlibat dalam jaringan preman.

    YM ditangkap Satreskrim Polresta Bogor Kota. Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo mengatakan tersangka ditangkap di bilangan Jakarta. Dia juga menjelaskan terkait latar belakang tersangka hingga kejadian pengeroyokan maut.

    “Adapun untuk korban atas nama Rojali. Saat ini kita sudah mengamankan pelaku dari tindak pidana tersebut yaitu atas nama YM (39) wiraswasta,” kata Kombes Eko dalam jumpa pers kepada wartawan, Jumat (21/2/2025).

    Kronologi Kejadian Pengeroyokan

    Kombes Eko kemudian menjelaskan detik-detik singkat saat tersangka YM menyerang korban hingga sekarat sebelum dinyatakan meninggal di rumah sakit. Tersangka bacok hingga tusuk korban.

    “Pada intinya, saat kejadian tersebut pelaku melakukan kekerasan dengan membacok korban menggunakan golok pada bagian helm korban dan mengenai pundak sebelah kiri. Setelah itu korban lari sama tersangka dikejar, terus ditusuk di wajahnya dua kali,” jelasnya.

    Sebelumnya, Rojali ditemukan tergeletak di pinggir jalan Tamansari, Bogor, Jawa Barat. Korban yang sempat dikira korban tabrak lari ternyata korban pengeroyokan maut dan dibuang oleh pelaku.

    Tersangka Residivis 4 Kali Penjara

    Polisi mengungkapkan bahwa tersangka merupakan residivis. YM sudah empat kali keluar masuk penjara. Kali ini adalah yang kelima kalinya.

    “Empat kali keluar masuk lapas, lima kali sampai saat ini (pembunuhan),” kata Kombes Eko Prasetyo.

    Kasus pertama hingga ketiga yang menjerat YM yaitu perkelahian. Kemudian kasus keempat berkaitan dengan kepemilikan senjata atau Undang-Undang Darurat.

    Foto: Tamoang pria inisial YM yang membunuh Rojali (46) di Kebon Jahe, Bogor pada Mei 2024. (Rizky Adha Mahendra/detikcom)

    “Jadi (tahun) 2006 yang bersangkutan sudah masuk, di dalam BAP-nya akan kita tambahkan putusan-putusan ini,” ujarnya.

    Motif: Kesal Mobilnya Diserempet

    Motif tersangka YM dkk membunuh Rojali gegara kesal mobilnya terserempet. “Motifnya tersangka marah karena korban menyerempet mobil yang dikendarai oleh tersangka,” kata Kombes Eko.

    Rojali diserang YM dkk dengan menggunakan senjata tajam hingga sekarat. Setelah itu YM dkk membuang Rojali yang kemudian ditemukan tewas oleh warga.

    “Pelaku menggunakan alat berupa senjata berjenis golok yang ditusukkan kepada wajah korban sebanyak dua kali, dan menendang bagian wajah korban,” jelasnya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Sempat Bawa Korban Keliling Bogor

    Polisi mengungkap, tersangka YM dkk sempat membawa korban keliling Kota Bogor lalu dibuang di pinggir jalan hingga ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

    “Korban saat itu sudah sekarat tidak berdaya, terus dibawa ke mobil berkeliling dan dibuang di seputaran BNR (Bogor Nirwana Residence),” kata Kombes Eko.

    Tersangka Terancam 12 Tahun Bui

    Akibat perbuatannya, YM terancam 12 tahun penjara. “Tersangka terkena Pasal 338 KUHP dan/atau Pasal 170 KUHP ayat 2 dan 3 dan/atau Pasal 351 ayat 3 KUHP dan/atau Pasal 328 dengan ancaman hukuman 12 tahun,” kata Kombes Eko Prasetyo.

    Selain itu, YM diketahui tersangkut kasus lainnya di polisi. Saat ini, lanjut Eko, kasus tersebut masih berproses. “Selain tindak kejahatan ini juga, ternyata tersangka ini juga masih ada LP, kita ada satu LP yang saat ini masih ditangani, yaitu kejadian 31 Januari 2024. Saat ini sedang berjalan prosesnya,” jelasnya.

    Foto: Polresta Bogor Kota menunjukkan barang bukti kasus pembunuhan Rojali (45) yang terjadi pada 2024. (Foto: dok. Istimewa)Tersangka Terlibat Jaringan Preman

    Polisi turut mengungkap bahwa tersangka YM juga ada di Pasar Mawar, Bogor, saat insiden penembakan yang menewaskan pria bernama Torang Heriyanto (46) beberapa waktu lalu.

    “Kita dapat info, tersangka ini keluar-masuk wilayah Bogor. Pada saat kejadian, yang bersangkutan ada di Bogor, ketika korban T yang penembakan, pelaku ada (di lokasi),” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (21/2/2025).

    Jadi, kata Aji, korban penembakan bernama Torang itu masih satu kelompok dengan Jupri, dedengkot preman Bogor yang sudah ditangkap beberapa bulan lalu. YM juga berkelompok dengan Jupri ini.

    Namun hal tersebut masih dalam analisis pihak kepolisian. Dia berjanji akan menumpas segala premanisme di Kota Bogor.

    Pihak Kepolisian Buru 3 Pelaku Lain

    Sebanyak dua hingga tiga orang masih dalam pengejaran pihak kepolisian. “Masih ada beberapa temennya dia yang ikut melakukan ini, ini dalam pengejaran dua sampai tiga orang lagi masih kita kejar mudah-mudahan bisa kita ungkap semua,” kata Kombes Eko.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, pelaku yang sudah ditangkap yaitu YM (36). Dia menyerang korban dalam keadaan mabuk. “Yang bersangkutan melakukan hal tersebut dalam keadaan mabuk,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pemimpin KKB Aske Mabel Ditangkap, Rekam Jejaknya hingga Apresiasi untuk Satgas Damai Cartenz – Halaman all

    Pemimpin KKB Aske Mabel Ditangkap, Rekam Jejaknya hingga Apresiasi untuk Satgas Damai Cartenz – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satgas Damai Cartenz menangkap mantan anggota Polres Yalimo, Aske Mabel, yang membelot jadi pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yalimo, Papua Pegunungan. 

    Aske Mabel sebelumnya membunuh 3 warga sipil dan seorang anggota Brimob.

    Aske Mabel ditangkap di Yalimo pada Rabu (19/2/2025), sekitar pukul 07.15 WIT. 

    Aske Mabel diterbangkan ke Jayapura untuk proses penyelidikan lebih lanjut di Polda Papua.

    Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Cristian Arebo, memberikan apresiasi tinggi terhadap Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz atas keberhasilan menangkap Aske Mabel.

    Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah signifikan dalam upaya menegakkan keamanan dan ketertiban di Papua.

    Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, sebelumnya telah menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap Aske Mabel dalam keadaan hidup atau mati. 

    Namun, dalam pelaksanaan tugasnya, Satgas berhasil menangkap pemimpin KKB tersebut dalam keadaan hidup, menunjukkan profesionalisme dan ketegasan dalam penegakan hukum.

    Jan Cristian Arebo menilai keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa negara hadir dalam melindungi masyarakat Papua dari ancaman kelompok kriminal bersenjata. 

    Ia menegaskan bahwa tindakan tegas dan terukur dari Satgas Damai Cartenz menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

    Selain itu, Jan Cristian Arebo juga berharap bahwa penangkapan Aske Mabel akan membawa dampak positif bagi masyarakat Papua. 

    Ia menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan untuk menciptakan kondisi yang lebih aman dan damai.

    “Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada Satgas Damai Cartenz atas keberhasilan ini. Kami berharap Kapolri dapat memberikan kenaikan pangkat yang luar biasa kepada para personel yang terlibat dalam operasi ini sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam menjaga keamanan Papua,” ujar Jan Cristian Arebo, Rabu (19/2).

    Penangkapan ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam upaya pemberantasan kelompok kriminal bersenjata di Papua. 

    Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Adat Papua, Jan Cristian Arebo bersama Kapolri.

    Ia menambahkan, keberhasilan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak akan tinggal diam dalam menghadapi ancaman terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat.

    Sosok Aske Mabel

    Aske Mabel merupakan pecatan polisi dengan pangkat Bripda yang membelot ke KKB.

    Bripda Aske Mabel awalnya merupakan Anggota Polres Yalimo, Papua Pegunungan.

    Informasi menyebutkan, Aske Mabel adalah Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

    Pada pertengahan tahun 2024 lalu, Aske Mabel kabur dengan membawa 4 pucuk senjata api jenis AK China, Minggu (9/6/2024).

    Aske Mabel melancarkan aksinya dalam kondisi mabuk.

    Lalu dengan menenteng tas, ia berdalih untuk mengisi daya baterai telepon seluler miliknya.

    Bripda AM membawa lari empat pucuk senjata api laras panjang jenis AK.

    Tak hanya itu, dia juga membawa puluhan butir amunisi milik Polri.

    Informasi yang diterima Tribun, sebelum melakukan aksinya, pelaku mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim menggunakan pakaian preman dan menumpang charge handphone.

    Pelaku yang dalam keadaan mabuk kemudian membawa ransel besar dan mendatangi ruangan tempat penyimpanan senjata api.

    Bripda Aske Mabel lalu memasukkan tiga pucuk senjata ke dalam tas ransel serta satu pucuk dipegang.

    Usai memasukkan empat senjata api laras panjang ke dalam tas, Aske kabur dan sempat menodongkan senjata ke rekannya petugas piket.

    Ia meninggalkan Polres Yalimo pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIT.

    Aske membawa lari empat senjata api dan 60 butir amunisi.

    Ia diperkirakan kabur ke dalam hutan.

    Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut peristiwa itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 04.00 WIT.

    Benny mengatakan, Aske Mabel masuk ke salah ruangan SPKT dengan dalih mengisi daya handphone.

    “Setelah beberapa saat keluar dengan membawa tas ransel,” ujar Benny.

    Sementara itu, Kapolres Yalimo, Kompol Rudolof Yabansabra mengatakan dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku.

    “Sampai dengan saat ini yang bersangkutan masih dalam pengejaran dan pencarian oleh anggota Polres Yalimo,” ujarnya.

    Diduga Tewaskan Briptu Iqbal Anwar Arif

    Aske Mabel diduga sosok yang melakukan penembakan terhadap Briptu Iqbal Anwar Arif, anggota Satgas Damai Cartenz.

    Briptu Iqbal Anwar Arif tewas dalam insiden penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, Jumat (17/1/2025) pukul 16.30 WIT.

    Peristiwa ini terjadi ketika Briptu Iqbal Anwar tengah berpatroli melintasi Jalan Trans Jayapura–Wamena, Kampung Hobakma, Distrik Elelim.

    Insiden penembakan berlangsung di sekitar PT AMO.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.

    Sebelum melewati tanjakan, sebuah motor yang dikendarai oleh dua orang melintas.

    Namun saat hendak melewati tanjakan, mobil patroli Satgas Damai Cartenz terpaksa berhenti karena ada kayu papan yang melintang di jalan. 

    Briptu Iqbal yang saat itu sedang berdiri pada bagian tengah bak mobil patroli, terkena peluru di bagian leher dan langsung terjatuh.

    Rekan-rekannya segera melakukan manuver perlindungan dan evakuasi darurat untuk menyelamatkan korban. 

    Pengejaran terhadap pelaku pun sempat dilakukan, namun belum membuahkan hasil. 

    Sayang Briptu Iqbal Anwar Arif dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 17.35 WIT setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Elelim.

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menjelaskan kronologis penyerangan hingga menewaskan anggotanya, Briptu Iqbal Anwar Arif.

    Kombes Yusuf mengatakan, awalnya mobil yang membawa anggota Satgas Damai Cartenz sedang melakukan patroli.