Kasus: Insiden penembakan

  • Penembakan Massal di New Mexico AS, 3 Tewas-15 Terluka

    Penembakan Massal di New Mexico AS, 3 Tewas-15 Terluka

    Jakarta

    Insiden penembakan terjadi di negara bagian New Mexico, Amerika Serikat. Tiga orang dilaporkan tewas, sementara 15 lainnya mengalami luka-luka.

    Penembakan itu terjadi sekitar pukul 10:00 malam hari Jumat di Las Cruces, yang terletak sekitar 200 mil (120 kilometer) di selatan Albuquerque, tempat sekitar 200 orang berkumpul untuk pameran mobil, yang menampilkan balapan.

    “Penyelidikan sejauh ini mengungkap bahwa ada pertengkaran antara dua kelompok orang, dan pertengkaran itu meningkat menjadi baku tembak antara kedua kelompok. Beberapa orang lainnya juga terluka dalam baku tembak itu,” kata Kepala Polisi Las Cruces Jeremy Story, dilansir AFP, Minggu (23/3/2025).

    Ia mengatakan kepada wartawan bahwa ada “semacam niat buruk antara kelompok-kelompok ini” sebelum penembakan hari Jumat.

    “Yang cenderung terjadi adalah banyak perilaku ilegal dengan kendaraan. Dan kemudian, dalam kasus ini, ada senjata api di seluruh acara ini,” kata Story.

    Belasan orang yang terluka berusia antara 16 dan 36 tahun. Tujuh dari mereka dilarikan ke rumah sakit di El Paso, Texas, untuk perawatan lebih lanjut, kata kepala pemadam kebakaran Michael Daniels.

    Polisi menemukan sekitar 50 hingga 60 selongsong peluru dari lokasi kejadian perkara.

    “Saya ingin meminta masyarakat untuk bersatu, untuk berdiri teguh dan bersatu, saat kita mencoba untuk menyembuhkan dan menghadapi peristiwa tragis ini,” kata Wali Kota Las Cruces Eric Enriquez dalam konferensi pers pagi.

    Lihat juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    (taa/taa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polisi Ditembak di Lampung, Kapolda: Isu Setoran Judi Kaburkan Fakta

    Polisi Ditembak di Lampung, Kapolda: Isu Setoran Judi Kaburkan Fakta

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Isu mengenai uang setoran judi sabung ayam di Way Kanan terus menjadi sorotan kasus polisi ditembak di Lampung hinga tewas. Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut, isu ini merupakan strategi mistifikasi atau news mystification untuk mengaburkan fakta utama dalam tragedi tersebut.

    Kasus penembakan terjadi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung pada Senin (27/3/2025). Dalam insiden tersebut, Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta tewas.

    Isu Setoran Picu Penggerebekan

    Berbagai isu liar bermunculan, termasuk tuduhan Polsek Negara Batin menerima setoran Rp 10 juta per minggu dari hasil judi sabung ayam. Dugaan muncul permintaan tambahan setoran tidak dipenuhi sehingga memicu penggerebekan dan berujung pada insiden penembakan.

    Helmy Santika menegaskan isu setoran dalam kasus polisi ditembak di Lampung tidak berdasar dan digunakan untuk mengalihkan perhatian publik dari fakta utama. “Ini strategi untuk menyamarkan masalah inti, yaitu tragedi penembakan yang mengakibatkan korban jiwa,” katanya, Jumat (21/3/2025) malam.

    Helmy menegaskan, Polri akan menindak tegas anggota yang terbukti terlibat. “Jika ada bukti keterlibatan anggota dalam menerima setoran, kami akan memberikan tindakan hukum,” ujarnya terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

    Penyelidikan Masih Berlanjut

    Saat ini, Polda Lampung telah memeriksa 14 saksi terkait kasus ini dan menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka atas kasus perjudian sabung ayam. Tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya juga telah melakukan olah TKP untuk mengungkap fakta di balik peristiwa penembakan ini.

    Dua oknum TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basariah, yang diduga terlibat dalam penembakan, telah ditahan di Pomdam Lampung dan masih berstatus saksi. Helmy mengingatkan masyarakat agar tetap fokus pada inti masalah dan tidak terjebak dalam narasi liar. 

    “Tragedi ini adalah persoalan kemanusiaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan transparan,” tegasnya.

    Dengan komitmen dari Polda Lampung dan TNI, diharapkan penyelidikan kasus polisi ditembak di Lampung dapat memberikan keadilan bagi para korban dan mengungkap kebenaran secara utuh.

  • Pasca-Insiden Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, KSAD Janji akan Evaluasi Seluruh Danrem dan Dandim – Halaman all

    Pasca-Insiden Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, KSAD Janji akan Evaluasi Seluruh Danrem dan Dandim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan oleh oknum TNI terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung mendapat perhatian tersendiri dari sejumlah tokoh.

    Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak angkat bicara terkait insiden yang melibatkan oknum TNI tersebut.

    Ia menduga bahwa ada masalah yang dipicu persoalan “di bawah” yang tak dibicarakan. 

    “Kemungkinan besar ini ada persoalan di bawah mereka,” kata Maruli kepada awak media, Jumat (21/3/2025). 

    Maruli pun berjanji akan mengevaluasi seluruh Danrem dan Dandim.

    “Kita juga akan evaluasi, kenapa Dandim dan Danrem tidak tahu ada persoalan seperti itu. Kita juga akan sampaikan ke kepolisian. Kenapa di bawah ada sengketa seperti itu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Maruli menyebut insiden penembakan 3 polisi yang  melibatkan dua oknum anggotanya itu salah satu kejadian yang unik.

    “Ini termasuk yang unik di Indonesia karena kita hampir di seluruh Indonesia kompak gak ada masalah, ini aja mungkin ada satu atau dua anak bandel, saya tidak menganggap ini remeh karena ada tiga korban meninggal,” terangnya.

    Judi Sabung Ayam

    Sebagaimana diketahui, AKP (Anumerta) Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, bersama Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan menjadi korban penembakan oknum TNI.

    Ketiganya gugur saat bertugas melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

    Sementara itu, dua anggota TNI yang diduga telah melakukan penembakan terhadap tiga anggota polisi, kini masih berstatus sebagai saksi.

    Hal ini diungkap langsung oleh Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan, karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” katanya.

    Ia menambahkan, apabila terbukti, pelaku baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kedua anggota TNI itu juga masih dalam proses penahanan di Denpom Lampung.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul KSAD Duga Ada Masalah “di Bawah” Terkait Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Singgung Dandim & Danrem

    (Tribunnews.com/David Adi) (TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)

  • Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung

    Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung

    loading…

    Pistol G2 Combat buatan PT Pindad memiliki panjang laras 4,5 inci. FOTO/PINDAD

    SENJATA SERBU – Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata yang Dipamerkan Kopka Basar sebelum Insiden Penembakan 3 Polisi di Lampung.

    Spesifikasi pistol Pindad G2 Combat menarik diulas. Biasanya, senjata ini digunakan secara luas oleh angkatan bersenjata Indonesia, karena dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

    Baru-baru ini, publik Tanah Air dikejutkan dengan insiden penembakan 3 polisi di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore. Petugas gabungan kemudian menangkap Kopka Basar yang diduga sebagai salah satu pelaku penembakan yang menewaskan 3 polisi tersebut.

    Tak lama setelah penangkapan terduga pelaku penembakan polisi itu, viral di media sosial menampilkan sosok yang diduga Kopka Basar sedang memamerkan pistol. Sejumlah sumber menduga bahwa pistol yang dipamerkan itu seperti Pindad G2 Combat.

    Spesifikasi Pistol Pindad G2 CombatG2 Combat merupakan salah satu produk senjata genggam buatan PT Pindad (Persero). Keberadaannya dirancang dengan ketangguhan serta akurasi tinggi guna mendukung operasi taktis.

    Melansir laman resmi Pindad, G2 Combat memakai amunisi 9 x 19 mm parabellum. Pistol ini telah digunakan secara luas oleh angkatan bersenjata Indonesia dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

    Pada komponennya, G2 Combat memiliki panjang laras 4,5 inci. Bekal tersebut dirancang untuk memastikan akurasi presisi sambil menjaga kemampuan menghadapi situasi pertempuran dengan jarak yang sangat dekat. Lebih jauh, berikut spesifikasi lengkapnya:

    – Kaliber: 9 x 19 mm Parabellum

    – Panjang Keseluruhan: 200 mm

    – Panjang Laras: 4,5 inci

  • 5
                    
                        Jenderal Maruli Sebut Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Lampung Sebagai "Anak Bandel"
                        Regional

    5 Jenderal Maruli Sebut Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Lampung Sebagai "Anak Bandel" Regional

    Jenderal Maruli Sebut Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Lampung Sebagai “Anak Bandel”
    Editor
    KOMPAS.com –
    Jenderal TNI
    Maruli Simanjuntak
    , Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), mengungkapkan tanggapannya terkait insiden penembakan yang melibatkan terduga anggota TNI di Way Kanan, Lampung, yang menyebabkan tiga polisi gugur saat penggerebekan judi sabung ayam.
    Maruli menyebut pelaku sebagai “anak bandel” dan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.
    Menanggapi insiden tersebut, Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian ini, terutama mengenai peran komando di tingkat bawah.
    Maruli mempertanyakan bagaimana permasalahan yang memicu penembakan itu bisa terjadi tanpa diketahui oleh pihak komando, seperti Dandim dan Danrem, yang seharusnya mengawasi situasi di bawahnya.
    “Dalam hal ini, kemungkinan besar ada persoalan di bawah ini, kita juga akan evaluasi kenapa Dandim dan Danrem tidak tahu ada persoalan seperti itu. Kita juga akan sampaikan ke kepolisian,” ujar Maruli, dalam wawancara di Minahasa, Kamis (20/3/2025), dikutip dari
    Kompas TV
    .

    Lebih lanjut, Maruli menggambarkan insiden ini sebagai hal yang tidak biasa.
    Maruli pun menyebut pelaku penembakan dalam kasus ini sebagai “anak bandel” yang tidak mengikuti ketertiban yang telah ditetapkan.
    “Ini termasuk yang unik di Indonesia, karena kita kompak, enggak ada masalah. Ini aja mungkin ada satu anak bandel. Saya tidak bisa menganggap remeh karena ada tiga nyawa meninggal,” kata Maruli.
    Jenderal Maruli juga menegaskan bahwa meskipun ada insiden ini, hubungan antara TNI dan Polri di Indonesia tetap kompak dan kuat.
    “Di semua wilayah kita kompak. Enggak ada masalah kalau di atas, kita ngobrol,” kata dia
    Maruli menyebut, pihaknya tidak akan menoleransi tindakan yang merugikan dan akan memastikan evaluasi menyeluruh dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kedisiplinan di tubuh TNI, serta memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
    Sebagaimana diketahui, terjadi insiden penembakan oleh dua oknum TNI kepada tiga anggota Polisi saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung pada Senin, 17 Maret 2025.
    Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
    Ketiganya diduga ditembak oleh dua oknum TNI, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
    Kedua terduga pelaku sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
    Dikutip dari Kompas.Id, dugaan keterlibatan polisi di judi Sabung Ayam itu turut dipicu oleh masalah setoran.
    Dugaan awal ini juga beredar di salah satu akun media sosial TikTok, satr1a6_, yang menyebut Polsek Negara Batin diduga sudah meminta tambahan jatah setoran dari judi sabung ayam.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usut Tuntas dan Transparan Penembakan 3 Polisi, Jaga Soliditas TNI-Polri

    Usut Tuntas dan Transparan Penembakan 3 Polisi, Jaga Soliditas TNI-Polri

    loading…

    Anggota Komisi I DPR Abraham Sridjaja merespons insiden penembakan tiga anggota kepolisian oleh oknum prajurit TNI di Way Kanan, Lampung. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Abraham Sridjaja merespons insiden penembakan tiga anggota kepolisian oleh oknum prajurit TNI di Way Kanan , Lampung. Politikus Partai Golkar ini menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya tiga personel Polri dalam insiden tragis tersebut.

    “Penembakan ini merupakan tindakan keji. Saya mengecam keras pelaku penembakan dan mendesak agar proses hukum dijalankan secara tegas,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).

    Dia mengapresiasi langkah cepat pimpinan TNI dan Polri dalam merespons insiden tersebut. Kepolisian Daerah Lampung dan Komando Resor Militer setempat telah berkoordinasi dan menjanjikan proses investigasi yang transparan serta penanganan kasus secara tuntas.

    Bahkan, pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan telah meminta Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengambil tindakan tegas, memastikan proses hukum berjalan transparan dengan hukuman terberat tanpa pandang bulu bagi pelaku.

    Dari sisi TNI, Kodam II/Sriwijaya menegaskan komitmennya untuk tidak melindungi oknum yang bersalah dan akan menjatuhkan sanksi tegas sesuai hukum militer jika terbukti. “Saya mengapresiasi TNI dan Polri yang bergerak cepat dan berkomitmen mengusut kasus ini secara terang-benderang.” kata Abraham.

    Abraham mendesak dilakukannya investigasi yang transparan dan independen atas insiden ini. Ia meminta agar tidak ada fakta yang ditutup-tutupi dan proses hukum dilakukan secara profesional. “Institusi TNI maupun Polri harus menunjukkan kepada publik bahwa tidak ada toleransi terhadap penyalahgunaan wewenang. Proses investigasi harus transparan, akuntabel, dan hasilnya disampaikan terbuka kepada masyarakat,” tegas Abraham.

    Ia juga mengingatkan agar pelaku diadili dan diberi hukuman seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Abraham menuturkan bahwa DPR khususnya Komisi I bakal memonitor perkembangan kasus ini untuk memastikan akuntabilitas penegakan hukum terjaga.

  • Senjata Anggota TNI yang Tewaskan 3 Polisi Way Kanan Lampung Ditemukan

    Senjata Anggota TNI yang Tewaskan 3 Polisi Way Kanan Lampung Ditemukan

    Palembang, Beritasatu.com – Senjata api laras panjang yang diduga digunakan oknum TNI untuk menembak mati tiga polisi di Way Kanan, Lampung ditemukan. Saat ini, senjata tersebut sudah diamankan oleh petugas gabungan.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar membenarkan penemuan itu. Dia mengatakan tim investigasi berhasil menemukan satu pucuk senjata api laras panjang yang diduga digunakan oknum TNI tersebut.

    “Sore kemarin, senjata yang sebelumnya hilang, diduga dibuang oleh oknum TNI saat kejadian dan sesuai keterangan saksi kini telah ditemukan. Saat ini, senjata tersebut sedang dalam proses pengiriman ke Denpom II/3 Bandar Lampung untuk pemeriksaan. Kemungkinan akan dilakukan pengecekan lebih lanjut menggunakan peralatan TNI AD,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (20/3/2025).

    Ia menjelaskan senjata laras panjang oknum TNI itu ditemukan oleh tim investigasi gabungan dari Pomdam dan Polri memiliki kaliber 5,56 mm. Namun, dia belum dapat memastikan apakah senjata tersebut yang digunakan oleh oknum TNI tersebut dalam aksinya atau bukan.

    “Itu adalah senjata laras panjang dengan kaliber 5,56 mm. Itu informasi yang dapat kami sampaikan saat ini. Senjata yang ditemukan hanya satu. Berdasarkan pengakuan oknum TNI, mereka menggunakan senjata laras panjang, tetapi mereka sendiri belum mengetahui secara pasti jenis senjata yang ditemukan. Karena itu, kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, senjata laras panjang tersebut ditemukan dalam kondisi terbuang di semak-semak dengan posisi sekitar 5 hingga 6 kilometer dari TKP.

    “Senjata tersebut ditemukan sekitar 5 hingga 6 kilometer dari lokasi kejadian, dalam kondisi terbuang di area rawa-rawa yang dipenuhi semak-semak. Penemuan ini dilakukan oleh tim investigasi gabungan dari Pomdam dan kepolisian,” ujarnya.

    Eko juga menjelaskan bahwa beberapa selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian dapat digunakan untuk berbagai jenis senjata. Misalnya, peluru berkaliber 5,56 mm umum digunakan oleh TNI maupun Polri, sementara peluru 9 mm biasanya digunakan untuk senjata api laras pendek (pistol), dan peluru 7,72 mm umumnya dipakai untuk senjata seperti AK-47.

    “Senjata yang ditemukan ini berkaliber 5,56 mm, tetapi masih ada dua jenis peluru lainnya yang masih menjadi pertanyaan. Itu informasi terbaru yang bisa kami sampaikan,” jelasnya.

    Sebelumnya, tiga anggota polisi tewas dalam insiden penembakan yang diduga dilakukan oleh oknum TNI saat penggerebekan di Way Kanan, Lampung. Saat ini, dua oknum TNI yang diduga sebagai pelaku telah diamankan di Denpom Lampung.

    Berdasarkan keterangan salah satu tersangka, Zulkarnaen, ia melihat oknum TNI tersebut membawa dua senjata api saat berada di arena judi sabung ayam.
     

  • Masih Belum Ada Tersangka di Kasus Penembakan 3 Polisi, Kapendam: Butuh Alat Bukti Lain – Halaman all

    Masih Belum Ada Tersangka di Kasus Penembakan 3 Polisi, Kapendam: Butuh Alat Bukti Lain – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua anggota TNI yang diamankan masih berstatus sebagai saksi dalam kasus penembakan tiga anggota polisi saat penggerebekan arena sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra SIregar menuturkan kedua prajurit tersebut ada di lokasi kejadian saat insiden penembakan terjadi.

    Namun, hingga saat ini masih belum ada bukti kuat untuk menjerat keduanya dalam aksi penembakan tersebut.

    “Oknum kita dua orang ini sudah diambil (keterangan) dan sudah diperiksa, statusnya saksi. Butuh alat bukti lain untuk mempertersangkakan, walaupun ada di TKP,” kata Eko saat ditemui di Palembang, Kamis (20/3/2025).

    Meski masih saksi, namun kedua anggota bernama Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah sudah ditahan di Denpom II/3 Lampung.

    Selain itu, uji balistik juga tengah dilakukan untuk menentukan jenis peluru dan senjatayang digunakan dalam penembakan terhadpa tiga polisi tersebut.

    “(Masih ditahan) sambil menunggu hasil uji balistik Mabes Polri,” ujar Kapendam, dikutip dari Kompas.com.

    Tak hanya itu, senjata laras panjang juga ditemukan di lokasi sabung ayam.

    “Denpom juga butuh tenaga ahli untuk memastikan senjata tersebut rakitan atau bukan,” ungkap Eko.

    Mengutip TribunLampung.co.id, ada seorang saksi yang melihat peristiwa penembakan tersebut.

    Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika menuturkan, seorang saksi yang kini jadi tersangka berinisial Z mengaku bahwa ia melihat langsung anggota TNI menembak tiga polisi.

    Tak hanya itu, empat dari 13 anggota polisi yang lakukan penggerebekan juga melihat pelaku yang melakukan penembakan.

    Z ini mengaku melihat anggota TNI bernama Peltu Lubis dan Komka Basarsyah membawa senpi laras panjang serta senjata yang diselipkan di pinggang.

    “Lalu empat orang dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat oknum itu menembak dengan senjata laras panjang,” kata Helmy saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Ia menuturkan, jarak tembak antara pelaku dan korban berkisar antara enam hingga 13 meter.

    “Ada yang menyebut jarak 6 meter dan ada yang menyebut 13 meter,” kata Helmy. 

    Diketahui, ada dua pidana dalam peristiwa ini.

    Pertama yakni perjudian sabung ayam dan kedua adalah pembunuhan.

    “Dari peristiwa itu, kami (tim gabungan) sepakat dibagi 2 kluster yakni perjudian sabung ayam dan peristiwa meninggalnya atau penembakan terhadap petugas yang mengakibatkan meninggal dunia,” ujar Helmy.

    Saksi Z sendiri kini ditetapkan sebagai tersangka kasus sabung ayam.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP,”

    “Di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Saksi Lihat Oknum TNI Tembak Pakai Laras Panjang dalam Insiden 3 Polisi Gugur di Way Kanan

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunLampung.co.id, Riyo Pratama)(Kompas.com, Aji Yk Putra)

  • Penampakan 13 Selongsong Peluru dan Barang Bukti Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan

    Penampakan 13 Selongsong Peluru dan Barang Bukti Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan

    Liputan6.com, Lampung – Sejumlah barang bukti dalam kasus penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan dipamerkan dalam konferensi pers di Mapolda Lampung pada Rabu (19/3/2025). Dalam konferensi tersebut, tampak 13 selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian, bersama dengan barang bukti lainnya, termasuk empat kandang ayam beserta ayamnya serta jalu (taji ayam).

    Pantauan Liputan6.com di GSG Presisi Polda Lampung menunjukkan bahwa barang bukti tersebut berkaitan dengan insiden penembakan di arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin.

     

    Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengungkapkan bahwa penyelidikan dilakukan secara bersama oleh Polda Lampung dan Denpom Sriwijaya.

    “Di TKP, kami menemukan sebanyak 13 selongsong peluru yang akan dianalisis oleh laboratorium forensik,” ujar Helmy.

    Selain itu, pihak kepolisian juga masih mengamankan barang bukti lain yang berada di lokasi kejadian, seperti sepeda motor dan mobil yang diduga milik para penjudi yang melarikan diri.

    Diketahui, tiga anggota kepolisian gugur dalam penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik pada Senin (17/3/2025) sore. Mereka adalah Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta.

    Kasus ini tengah dalam penyelidikan lebih lanjut, dengan dugaan kuat keterlibatan dua oknum anggota TNI dalam insiden penembakan yang merenggut nyawa tiga anggota Polres Way Kanan tersebut.

     

  • Legislator: Penembakan di Lampung jadi PR pimpinan TNI disiplinkan anggota

    Legislator: Penembakan di Lampung jadi PR pimpinan TNI disiplinkan anggota

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menyatakan kasus penembakan tiga anggota polisi saat menggerebek judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, yang diduga melibatkan prajurit TNI, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pimpinan TNI untuk mendisiplinkan anggotanya.

    “Ini menjadi PR untuk pimpinan TNI agar menertibkan anggota-anggotanya supaya disiplin dalam mematuhi hukum dan tidak bertindak anarkis kepada sesama anak bangsa,” kata Sukamta dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Ia berharap TNI melakukan evaluasi internal untuk meningkatkan pembinaan bagi setiap prajurit karena kepercayaan publik kepada institusi TNI akan tergerus apabila persoalan seperti itu terus terjadi.

    Menurut ia, pelaku penembakan harus mendapatkan hukuman maksimal, terlebih peristiwa penembakan oleh oknum anggota TNI bukan kali pertama terjadi.

    “Pelaku sebagai aparat yang melakukan pelanggaran kriminal wajib mendapat hukuman setimpal karena selain telah menghilangkan nyawa tiga orang penegak hukum, oknum tersebut juga memfasilitasi aktivitas perjudian,” ujarnya.

    Di sisi lain, Sukamta mengapresiasi komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang sepakat untuk melakukan investigasi tuntas kasus tersebut.

    Ia mengajak seluruh prajurit TNI untuk setia kepada sapta marga dan delapan wajib TNI, baik dalam pekerjaan profesional maupun sikap sehari-hari.

    “TNI ini menjadi harapan bangsa Indonesia. Jangan sampai rapuh gara-gara ketidakdisiplinan yang mengkhianati sumpah prajurit,” tuturnya.

    Terakhir, Sukamta menyampaikan dukacita atas gugurnya tiga personel Polri dalam peristiwa penembakan tersebut.

    “Kejadian ini menjadi keprihatinan kita bersama dan semoga tidak kembali terulang pada masa yang akan datang,” katanya.

    Sebelumnya, pada Selasa (18/3), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan dirinya bersama Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan mengawal investigasi kasus yang penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri, yang diduga melibatkan dua prajurit TNI, di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

    Peristiwa tersebut bermula dari upaya pembubaran kegiatan sabung ayam di wilayah Way Kanan pada Senin (17/3). Saat hendak mundur setelah pembubaran, terjadi beberapa kali letusan senjata yang mengakibatkan gugurnya tiga anggota polisi, yakni Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta.

    Insiden penembakan itu diduga dilakukan oknum prajurit TNI yang membekingi tempat sabung ayam tersebut.

    Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya Kolonel Infanteri Eko Syah Putra Siregar memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika terbukti ada oknum yang terlibat dalam penembakan polisi dalam penggerebekan tempat sabung ayam di Kecamatan, Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025